Cerita ini menceritakan tentang seorang pengangguran bernama Toni yang berusaha mencari pekerjaan. Ia melamar menjadi office boy namun ditolak karena tidak memiliki email. Toni kemudian memutuskan menjual tomat dari rumah ke rumah dan berhasil menjadi pengusaha makanan besar meskipun sebelumnya pernah ditolak pekerjaan. Cerita ini ingin menyampaikan bahwa kegagalan bukan akhir dari segalanya dan kesuksesan ditentuk
14. Toni pun pergi dengan harapan kosong.
Tentunya, ia sangat kecewa.
15. Ia bingung, apa yang harus ia lakukan.
Uangnya kini tinggal Rp.100.000,- .
Jika ia tak segera mencari pekerjaan, uangnya
akan segera habis.
Last money
23. Kurang dari 2 jam, ia berhasil melipat
gandakan modalnya. Ia melakukan kerjanya
tiga kali, dan pulang dengan membawa
Rp. 300.000. Dia pun sadar bahwa ia bisa
bertahan hidup dengan cara seperti ini.
24. Ia mulai bekerja lebih pagi dan pulang larut.
Uangnya menjadi lebih banyak 2x sampai 3x
lipat tiap hari.
25. Dia pun membeli gerobak lalu truk, kemudian
akhirnya ia memiliki armada kendaraan
pengiriman sendiri.
26. Lima tahun kemudian, Toni sudah menjadi
salah satu pengusaha makanan terbesar di
Indonesia.
27. Ia mulai merencanakan masa depan keluarga,
dan memutuskan untuk memiliki asuransi jiwa.
Ia menghubungi broker asuransi, dan memilih
protection plan.
33. Toni pun berpikir sejenak lalu menjawab.
Mungkin saya sudah
jadi office boy!
34. Jangan menyerah saat mengalami kegagalan.
Who khows?! Siapa tahu itu adalah awal dari
kesuksesanmu.
35. Hal yang kita anggap sebuah
ketidakberuntungan belum tentu memang
buruk untuk kita.
Who knows?! Siapa yahu itulah jalan terbaik
untuk kita agar bisa menjadi lebih baik.
36. Jangan terpaku pada pendapat orang lain.
Karena penentu kesuksesanmu,
adalah dirimu sendiri