Dokumen ini membahas pendekatan menggunakan algoritma genetik untuk melakukan serangan terhadap enkripsi RSA. Algoritma genetik digunakan untuk mencoba mencari faktor prima dari N yang merupakan kunci publik RSA dengan mewakili faktor tersebut dalam kromosom. Tulisan ini membahas representasi kromosom, fungsi fitness, dan metode seleksi yang digunakan serta menganalisis performa berbagai kombinasi parameter.
9. Latar Belakang Masalah
Apa itu RSA?
Public Key : e dan N
Private Key : p , q dan d
N = p*q
Cara kerja :
Sender melakukan enkripsi dengan public key.
plaintext^e mod N
Receiver melakukan dekripsi dengan private key.
ciphertext^d mod N
10. Latar Belakang Masalah
Kita bisa mendapatkan private key dengan cara brute force:
For ii 2 to N do
if N mod ii==0 then
return ii;
break;
end
end
11. Latar Belakang Masalah
Masalahnya N sebesar ini :
3082010a0282010100c628ad7b17790afb3fc5152825f578ced1b7a68bcf9dd358214b0f2a80996
Butuh waktu 200 tahun untuk super computer menyelesaikannya
12. Latar Belakang Masalah
Butuh pendekatan lain.
GA mungkin bisa.
Tapi apa representasi kromosom dan seperti apa fitness functionnya.
13. Rumusan Masalah
Apakah private key RSA bisa didapatkan dengan serangan yang menggunakan pendekatan G
Sebarapa efisien serangan itu?
Bagaimana representasi kromosomnya?
Apa fitness function yang tepat untuk permasalahan ini?
17. Literatur Review
if gcd(p-1,q-1) is small, as is typically the case, and if d has up to approximately one-quarter as
(Sattar J Aboud 2009)
18. Metodologi
Representasi Kromosom :
Fitness Function:
Satu bit string yang melambangkan faktor dari N (p atau q) bit string. Semakin kecil hasil mod
Ciphertext mod yang dicari.
Dua bit string yang melambangkan faktor dua N (p dan N yang cocok dengan perkalian 2 bit s
Panjang bit q) yang dicari.