2. Teknik Penyembunyiandan Enkripsi Pesan
pada Citra Digital dengan
Kombinasi Metode LSB dan RSA
A. E. Handoyo, D. R. I. M. Setiadi, E. H. Rachmawanto, C. A. Sari, and A.
Susanto.
(2018)
Abstract
Kombinasiteknik steganografidan kriptografidengan metode LSB–RSA.
RSA merupakan teknik kriptografiyang populer dapat diterapkan pada
citra digital. Nilai pikselcitra digital hanya berkisar 0 sampai255, hal ini
membuat kunci yang digunakan dalam RSA cukup terbatas sehingga
kurang aman. Dalam penelitian ini diusulkan untuk mengkonversinilai
piksel citra menjadi 16 bit sehingga kunciyang digunakan dapat lebih
bervariasi. Hasileksperimen membuktikan adanya peningkatan
keamanan serta nilai imperceptibility yang tetap terjaga. Hal ini
dibuktikan dengan hasil PSNR57.2258dB, MSE0.1232dB, metodeini
juga tahan terhadap serangan saltand pepper. Penggunaan RSA 16 bit
pada penyandian citra pesan dapat meningkatkan keamanan karena nilai
p dan q dapat lebih bervariasi. Dengan variasiyang semakin banyak
3. maka enkripsiRSA dapat lebih aman. Metode ini juga berhasil
digabungkan dengan steganografiLSB. Selain disandikan, pesan juga
disembunyikan dengan metode steganografiLSBsehingga keamanan
pesan dapat meningkat. Teknik ini juga terbukti tahan terhadap
serangan salt and paper, yaitu dengan hasil PSNR 57.2258dB, MSE
0.1232dBdan CC 1.0000 yang lebih baik dari penelitian sebelumnya. Dari
hasil tersebut metode ini mampu melindungi dan mengamankan citra
pesan grayscaledari pencurian pesan.
DIGITAL SIGNATUREPADA CITRA MENGGUNAKAN RSA DAN VIGENERE
CIPHER BERBASIS MD5
LeksoBudi Handoko
Chaerul Umam
De Rosal Ignatius Moses Setiadi
Eko Hari Rachmawanto
(2019)
Abstract
Salah satu teknik yang populer untuk mengamankan data dengan tingkat
keamanan yang tinggi yaitu kriptografi. Berbagaipenelitian telah
dilakukan dengan menggabungkan kuncisimteris dan kunciasimteris
4. untuk mendapatkan keamanan ganda. Dalam makalah ini, tanda tangan
digital diterapkan melalui Rivest Shamir Adleman (RSA) sebagai
algoritma kunci asimteris yang akan digabung dengan algoritma kunci
simteris Vigenere Cipher. RSA yang tahan terhadap serangan karena
menggunakan proses eksponensialdan kuadratbesar dapat menutupi
kelemahan Vigenere Cipher, sedangkan VigenereCipher dapat
mencegah kemunculan huruf yang sama dalam cipher yang mempunyai
pola tertentu. Vigenere cipher mudah diimplementasikan dan
menggunakan operasisubstitusi. Untuk mengkompresinilai numerik
yang dihasilkan secara acak, digunakan fungsihash yaitu MessageDigest
5 (MD5). percobaan dalammakalah ini telah memberikan kontribusi
dalam peningkatan kualitas enkripsidimana citra digital dioperasikan
dengan MD5 yang kemudian hasilnya akan diubah menjadi RSA. Fungsi
hash awal yaitu 32 karakter diubah menjadi 16 karakter yang akan
menjadi inputan untuk proses RSA dan Vigenere Cipher. Pada citra
berwarna yang digunakan sebagaimedia operasi, akan dilakukan
pengecekan apakah citra tersebut sudah melalui proses digital signature.
Modifikasi Enkripsi Gambar Menggunakan64-Bit Kunci pada Algoritma
Data Encryption Standard (DES)
Ibnu Utomo Wahyu Mulyono, WelliaShintaSari, De Rosal Ignatius
Moses Setiadi, Christy AtikaSari.
(2017)
5. Abstract
Proteksidata menggunakan teknik kriptiografitelah dilakukan sejak
abad ke 14. Algoritma kriptografisampai saatini masih dapat digunakan
dan mempunyaitingkat keamanan yang baik salah satunya yaitu Data
Encryption Standard (DES). DES melakukan enkripsidengan kunci
simteris dengan panjang 64 bit kunciyang didapat dari kunci eksternal.
Beberapa penelitian sebelumnya telah menggunakan DES pada media
teks, dalam makalah ini DES akan digunakan pada media gambar.
Gambar yang digunakan berukuran 512x512 piksel, dengan pesan
berupa file .txt dengan panjang bervariasiantara 8 byte sampai dengan
1024 byte. Penggunaan file pesan yang bervariasidigunakan untuk
mengetahui performa DES, baik dari segi waktu enkripsidan dekripsi
maupun hasil proses dekripsi. Hasileksperimen menggunakan sejumlah
pesan menghasilkan nilai Peak Signal to Noise Ratio (PSNR) tertinggi
86.7532 dB, dan waktu enkripsipesan dengan ukuran kurang dari64 bit
tidak lebih dari1 detik, sedangkan waktu dekripsilebih cepat disbanding
waktu enkripsi.
6. Implementasi Steganografi LSB Dengan Enkripsi Vigenere Cipher Pada
Citra
NiriaLaila, AnitaSindar RM Sinaga
(2016)
Pengkodean pesan adalah seni dan ilmu pengetahuan untuk
mempertahankan berita atau data, mempelajari teknik matematika yang
terkait dengan aspek keamanan informasiseperti kerahasiaan data,
validitas data, integritas data, dan autentikasi data. Proses encoding dan
memasukkan pesan dengan Vigenere cipher dan metode LSBadalah
langkah pertama dalam memasukkan file teks dan kata kunci, maka file
teks dan kata kunci diubah menjadi angka desimal, kemudian diproses
sesuaidengan rumus penyandian Vigenere, ciphertext kemudian diubah
menjadi bentuk biner yang dimasukkan kedalam gambar dengan
menggunakan setiap bit dari ciphertext pada bit terakhir dari gambar,
sehingga diharapkan bahwa data yang dikirim tidak mudah dibaca oleh
pihak ketiga. Algoritma cipher vigenere dan teknik LSB (Last signifikan bit)
dapat digunakan sebagai solusiuntuk keamanan pesan rahasia yang
dimasukkan kedalam gambar, dapat diungkapkan kembalipersis sama
dengan bentuk aslinya dan tidak mengalami kerusakan sedikitpun .
7. A Combination of Hill CIPHER-LSB in RGB Image Encryption
Rama AriaMegantara, Fauzi Adi Rafrastara, Syafrie Naufal Mahendra
(2015)
Abstract
Kemajuan perkembangan teknologi digital saatini, banyak orang
berkomunikasidengan mengirim dan menerima pesan. Namun, seiring
dengan perkembangan teknologiyang luas, banyak kejahatan yang
dilakukan. Dalam menghindarikejahatan ini, keamanan data perlu
dilakukan. Bentuk keamanan data dalam bentuk kriptografidan
steganography. Salah satu teknik kriptografiadalah algoritma
penyandian bukit. Sandibukit termasuk algoritma kriptografiklasik yang
sangatsulit untuk memecahkan. Sementara teknik Steganografipaling
8. populer adalah least signifikan bit (LSB). Least signifikan bit (LSB) adalah
spasialdomain Steganografiteknik menggunakan metode substitusi.
Studi ini membahas penggabungan pesan keamanan dengan bukit
cipher dan LSB. Pesan yang digunakan adalah gambar warna 24-bit
untuk Steganografidan teks dengan 32, 64 dan 128 karakter untuk
kriptografi. Alat ukur yang digunakan dalam kajian ini adalah MSE, PSNR,
Entropy dan waktu tempuh (waktu CPU). Hasil tes membuktikan
peningkatan keamanan tanpa terlalu merusak gambar. Hal ini dibuktikan
dengan hasil ujicoba MSE yang memiliki nilai jauh di bawah nilai 1, PSNR
adalah > 64 DB, nilai entropi berkisar antara 5 sampai7 dan hasil waktu
perjalanan < 1 detik.
IMPLEMENTASI KRIPTOGRAFI VIGENERE CIPHER PADA MEDIA TEKS
DENGAN KOMBINASI TRANSPOSISI KOLOM
Daurat Sinaga
Chaerul Umam
9. (2018)
Abstract
Popularitas implementasi kriptografipada media teks masih terus ada
sampaisaat ini, hal ini dibuktikan dengan berbagai penelitian mengenai
penyelesaian kasus tertentu khususnya pada berbagaimedia teks. Salah
satu media yang digunakan adalah media teks dan pada penelitian ini,
digunakan media teks sebagai implementasi kriptografimenggunakan
algoritma vigenere cipher dengan kombinasi algoritma transposisi kolom.
Dalam penelitian ini membuktikan bahwa pesan asli (plaintext) dapat di
proses enkripsidengan baik menggunakan kombinasialgoritma tersebut
serta dapat dikembalikan seperti semua (didekripsisecara sempurna.
Selain itu, penelitian ini juga membuktikan apabila salah satu karakter
dari text tersebut diubah, maka akan mengubah semua karakter pada
pesan yang terenkripsi(cipherteks). Untuk menentukan tingkat
keamanan data pesan dengan menggunakan avalancheeffect dengan 5
(lima) buah percobaan mendapatkan nilai tertinggi 45,416. Salah satu
komponen dalam avalanche effect adalah bit flipping atau dapat disebut
juga perubahan bit dalam suatu proses enkripsi. Dalam bit flipping ini
digunakan untuk menentukan perubahan bit sebelum dan sesudah
proses enkripsiberjalan sehingga mempengaruhidapat meningkatkan
proses keamanan dalam proses kriptografitersebut.
10. KOMBINASI CIPHER SUBTITUSI (BEAUFORT DAN VIGENERE) PADA
CITRA DIGITAL
De Rosal Ignatius Moses Setiadi
Cahaya Jatmoko
Eko Hari Rachmawanto
Christy Atika Sari
(2019)
Abstract
Riset tentang kriptografipada citra terus berkembang. Banyak metode
yang telah diterapkan pada kriptograficitra. Algoritma Vigenere
merupakan algoritma yang cukup populer dan masih dikembangkan
sampaisaat ini. Vigenere memiliki kelebihan dalam komputasiyang
cepat, dan kuat terhadap serangan. Beaufortcipher murupakan salah
satu turunan darialgoritma Vigenere yang menggunakan operator
pengurangan pada kunci. Penelitian ini mengusulkan kombinasi
algoritma Beaufort dan Vigenere cipher dengan menggunakan dua
kunci untuk meningkatkan keamanan. Metode diusulkan dalam
penelitian ini diimplementasikan untuk enkripsipada citra digital dan
diukur dengan nilai MSE, PSNR dan analisis histogram. Hasilpengukuran
dari kombinasikedua metode ini didapatkan kualitas enkripsiyang lebih
baik dibandingkan dengan metode Beaufort atau Vigenere saja.
11. PENYISIPAN PESAN DENGAN ALGORITMA PIXEL VALUE DIFFERENCING
DENGAN ALGORITMA CAESAR CIPHER PADA PROSES STEGANOGRAFI
Robbi Rahim
(2016)
Abstract
Steganografimerupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk
mengamankan informasi. Steganografiyaitu menyembunyikan informasi
atau pesan kedalammedia lain seperticitra digital, teks, suara atau
video sehingga tidak menimbulkan kecurigaan orang lain. Metode
steganografiyang banyak digunakan saatini masih mempunyai
kekurangan dalamhal kualitas, kapasitas, dan ketahanan. Oleh karena
itu dibutuhkan metode steganografilain yang lebih baik lagi, dan untuk
menambah keamanan pada informasi, steganografidapat
dikombinasikan dengan kriptografi. Metode steganografiyang
12. digunakan yaitu metode pixel value differencing (PVD). Metode ini dapat
menyisipkan pesan lebih banyak pada pixel yang memilik nilai
kekontrasan tinggi. Untuk menambah tingkat keamanan dari informasi
yang akan disisipkan kedalam citra, digunakan kriptografi. Teknik
kriptografiyang digunakan yaitu algoritma caesar cipher. Caesar cipher
merupakan algoritma yang digunakan sebagai standar kriptografi.
Penelitian yang dilakukan yaitu mengkombinasikan steganografidengan
kriptografipada citra digital. Kemudian dilakukan pengujian terhadap
metode steganografiyang digunakan untuk mengetahui kapasitas citra,
performansidarimetode pixel value differencing (PVD), kualitas citra
yang dihasilkan, dan ketahanan pesan terhadap manipulasi citra dan
steganalysis. Berdasarkan hasilpengujian didapatkesimpulan bahwa
dengan menggunakan metode pixel value differencing (PVD), kapasitas
citra untuk menyisipkan pesan, lebih kecil dari ukuran citranya, waktu
proses pada metode ini cukup cepat, kualitas citra setelah disisipi pesan
mempunyaikualitas yang baik, namun metode ini juga masih
mempunyaikekurangan, karena tidak tahan terhadap manipulasi dan
pada beberapa citra masih terdeteksi oleh aplikasi steganalysis.
Mengukur Kecepatan Enkripsi dan Dekripsi Algoritma RSA pada
Pengembangan Sistem Informasi Text Security
Desi Wulansari, Alamsyah, Fajar Arif Setyawan, Hendi Susanto
(2017)
13. Abstrak
Keamanan dan kerahasiaan data merupakan hal penting untuk
mencegah penyalahgunaan data. Sebuah data dapat diamankan dengan
cara melakukan penyandian terhadap isi data. Salah satu metode dalam
penyandian data yang masih populer adalah kriptografiRSA. Objek
penelitian ini adalah proses implementasi algoritma kriptografiRSA pada
nilai parameter n dengan ukuran 1024 bit dan 2048 bit. Proses yang
diamati adalah kompleksitas waktu yang dihasilkan oleh instruksi
enkripsidan dekripsi. Tahap-tahap yang dilakukan adalah studi
pendahuluan, mengumpulkan data, menganalisis kebutuhan,
pengembangan dan pengujian sistem informasiserta penarikan
kesimpulan. Hasil pengujian menyatakan algoritma RSA 1024 bit
memiliki rata-rata kecepatan enkripsisebesar 352.488 nano second
dan rata-rata kecepatan dekripsisebesar 109.347.917 nano second,
sedangkan pada algoritma RSA 2048 bit memiliki rata-rata kecepatan
enkripsisebesar 1.772.900 nano second dan rata-rata kecepatan
dekripsisebesar 775.282.334 nano second.
14. Steganografi pada Citra Digital dengan Metode Cat Map dan Outguess
BahteraAlamWijaksono
(2015)
Abstract
Steganography lebih dikenal sebagai menyembunyikan beberapa pesan
dalam gambar, pada metode ini yang sebelumnya dikenal sebagai
kriptografi. Metode pengembangan Steganografi lebih baik kemudian
kriptografi, di mana metode steganographic tidak terbatas hanya pada
satu metode. Pada kasus menggunakan gambar file atau panggilan stego
gambar lebih aman dan dicurigai oleh orang lain yang tidak memiliki
penilaian hak untuk file. Metode dapat dibandingkan dengan sedikit
signifikan bit (LSB) dan akhir dari file (EOF) tentu saja, masing-masing
metode memiliki kelebihan dan kekurangan melalui penelitian ini
metode yang lebih efektif dan efisien untuk menyembunyikan pesan
singkat dalam bentuk format teks. Selain itu, hasil dari penulis studi
literatur ingin mengembangkan aplikasi Steganografi. Lihat dan belajar
kedua metode diharapkan bahwa pembangunan akan berbuat lebih baik
dan mampu menutupi kekurangan sebelumnya.