SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Download to read offline
ASKEP KEGAWATAN AKIBAT
TENGGELAM
By
Yoani Maria V.B.Aty
• Tenggelam (drowning) merupakan cedera oleh karena
perendaman (submersion/immersion) yang dapat
mengakibatkan kematian dalam waktu kurang dari 24
jam.
• Tenggelam dapat terjadi pada air tawar maupun air
laut dan merupakan salah satu kecelakaan yang dapat
berujung pada kematian jika terlambat mendapat
pertolongan
• Inisiansi pemberian pertolongan pertama sangat
penting untuk segera dilakukan agar
• korban dapat terhindar dari kematian atau kecacatan
yang lebih parah
BANTUAN HIDUP DASAR DEWASA
PADA KONDISI TENGGELAM
• Berdasarkan 2010 AHA Guidelines for
Cardiopulmonary Resuscitation and
Emergency Cariovascular Care RJP dilakukan
dengan urutan C-A-B dimana penangan
sirkulasi menjadi fokus utama
• pertolongan korban near drowning siklus
A-B-C tetap dipertahankan oleh karena sifat
hipoksia
• Aktifkan layanan kegawatdaruratan
• Menyelamatkan Korban Dari Air
– Untuk menyelamatkan korban tenggelam,
penolong harus dapat mencapai korban secepat
mungkin, sebaiknya menggunakan alat angkut
(perahu, rakit, papan selancar atau alat bantu
apung )
– Dibutuhkan dua orang dewasa
– Korban diangkat dengan kepala ditelungkupkan
untuk menghindari post immersion collaps
RJP dalam air
• Berikan napas buatan : hal yang utama dan pertama
• Ventilasi mulut ke hidung dapat digunakan sebagai alternatif
ventilasi mulut ke mulut jika penyelamat mengalami kesulitan
dalam mencubit hidung korban, menyangga kepala korban, dan
membuka jalan nafas di dalam air
• Setelah pemberian dua kali nafas bantuan, penolong harus segera
memberikan kompresi dada dan melakukan siklus kompresi-
ventilasi sesuai pedoman bantuan hidup
• Apabila dalam 10 detik denyut nadi tidak teraba, siklus kompresi-
ventilasi harus dilakukan kembali. Apablia penolong hanya sendiri,
setidaknya memberikan 5 siklus (sekitar 2 menit) sebelum
meninggalkan korban untuk menghubungi nomor darurat
• Hanya penolong yang terlatih yang sebaiknya memberikan kompresi
dada di air
• Ketika korban sudah dikeluarkan dari air, jika ia
tidak merespon dan tidak bernafas
• setelah dua kali nafas bantuan, penolong harus
memasang Automated External Defibrillator
(AED) jika tersedia dan melakukan defibrilasi jika
shockable rhythm teridentifikasi.
• Hanya perlu mengeringkan daerah dada sebelum
memasang bantalan defibrilasi dan menggunakan
AED
Penanganan Muntah Saat Resusitasi
• Korban mungkin akan muntah saat penolong melakukan
kompresi dada atau bantuan nafas.
• Sesuai dengan penelitian selama 10 tahun di Australia, dua
per tiga dari korban yang mendapatkan nafas bantuan dan
86% dari korban yang memerlukan kompresi ventilasi
muntah.
• Jika hal ini terjadi, miringkan korban ke samping dan
bersihkan muntahan menggunakan jari, pakaian atau
penyedot (suction).
• Jika terdapat kecurigaan cedera spinal cord, korban
sebaiknya digulingkan dimana kepala, leher dan badan
digerakkan bersamaan untuk melindungi saraf tulang leher.
Menghangatkan kembali
• Pakaian yang basah sebaiknya dilepaskan
sebelum pasien dibungkus dengan selimut
tebal.
• Minuman hangat tidak dapat membantu dan
sebaiknya dihindari
Transportasi dan Indikasi Rujuk Ke
Rumah Sakit
• Korban near drowning sebaiknya segera dibawa ke unit
gawat darurat terdekat untuk evaluasi dan penanganan
lebih lanjut sehingga dapat meminimalkan komplikasi atau
kecacatan yang mungkin ditimbulkan.
• Tidak dianjurkan menunda transportasi
untuk pemeriksaan sekunder kecuali korban benar-benar
dapat dikategorikan “stabil”.
• Sebelum dirujuk korban (terutama pada korban dengan
penurunan kesadaran) harus diamankan di sebuah tandu
(bila tersedia) dan diposisikan dengan nyaman
• Korban dengan fraktur, cedera kepala atau tulang belakang
sebaiknya diletakkan di papan dengan penyangga tulang
belakang
• Evaluasi terhadap kesadaran dan tanda-tanda
vital dilakukan secara berkala selama
perjalanan
TINGKAT KEBERHASILAN RESUSITASI
DI TEMPAT KEJADIAN
• Sebuah penelitian di Afrika Selatan yang
dilakukan selama 17 tahun (Maret 1978-
Februari 1995) mengenai tingkat keberhasilan
RJP yang dilakukan oleh South African Surf
Lifesavers menyatakan bahwa 53% dari
keseluruhan RJP di tempat kejadian terhadap
kejadian near drowning yang dilakukan
menunjukkan keberhasilan.
Penanganan tenggelam RS
• skema penanganan tenggelam.doc

More Related Content

Similar to Askep kegawatan akibat tenggelam

KEGAWAT DARURATAN PADA KORBAN TENGGELAM.pptx
KEGAWAT DARURATAN PADA KORBAN TENGGELAM.pptxKEGAWAT DARURATAN PADA KORBAN TENGGELAM.pptx
KEGAWAT DARURATAN PADA KORBAN TENGGELAM.pptx
ananti4
 
1.evakuasi korban
1.evakuasi korban1.evakuasi korban
1.evakuasi korban
Kaa Nid
 

Similar to Askep kegawatan akibat tenggelam (20)

Kecelakaan yang berhubungan dengan air
Kecelakaan yang berhubungan dengan airKecelakaan yang berhubungan dengan air
Kecelakaan yang berhubungan dengan air
 
5345 8484-1-sm
5345 8484-1-sm5345 8484-1-sm
5345 8484-1-sm
 
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K).pptxPERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K).pptx
 
METODE PERTOLONGAN DI AIR meliputi sasaran dan komponen
METODE PERTOLONGAN DI AIR meliputi sasaran dan komponenMETODE PERTOLONGAN DI AIR meliputi sasaran dan komponen
METODE PERTOLONGAN DI AIR meliputi sasaran dan komponen
 
Karya tulis renang 3
Karya tulis renang 3Karya tulis renang 3
Karya tulis renang 3
 
KEGAWAT DARURATAN PADA KORBAN TENGGELAM.pptx
KEGAWAT DARURATAN PADA KORBAN TENGGELAM.pptxKEGAWAT DARURATAN PADA KORBAN TENGGELAM.pptx
KEGAWAT DARURATAN PADA KORBAN TENGGELAM.pptx
 
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN.pptx
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN.pptxPERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN.pptx
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN.pptx
 
2. P3K LISTRIK.pptx
2. P3K LISTRIK.pptx2. P3K LISTRIK.pptx
2. P3K LISTRIK.pptx
 
Hipgabi_Evakuasi.pptx.pptx
Hipgabi_Evakuasi.pptx.pptxHipgabi_Evakuasi.pptx.pptx
Hipgabi_Evakuasi.pptx.pptx
 
bhd.pdf
bhd.pdfbhd.pdf
bhd.pdf
 
Basic Sea Survival
Basic Sea SurvivalBasic Sea Survival
Basic Sea Survival
 
PENGAYAAN PRAKTIKUM.docx
PENGAYAAN PRAKTIKUM.docxPENGAYAAN PRAKTIKUM.docx
PENGAYAAN PRAKTIKUM.docx
 
BLS Pahang BM
BLS Pahang BMBLS Pahang BM
BLS Pahang BM
 
1.evakuasi korban
1.evakuasi korban1.evakuasi korban
1.evakuasi korban
 
Prinsip utama ppgd
Prinsip utama ppgdPrinsip utama ppgd
Prinsip utama ppgd
 
Penanganan Luka Bakar untuk Umum
Penanganan Luka Bakar untuk UmumPenanganan Luka Bakar untuk Umum
Penanganan Luka Bakar untuk Umum
 
Bab 8 tercekik
Bab 8 tercekikBab 8 tercekik
Bab 8 tercekik
 
BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)30 Maret.pptx
BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)30 Maret.pptxBANTUAN HIDUP DASAR (BHD)30 Maret.pptx
BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)30 Maret.pptx
 
METODE PERTOLONGAN DI AIR; AKBP DADANG DK-JAMBI
METODE PERTOLONGAN DI AIR; AKBP DADANG DK-JAMBIMETODE PERTOLONGAN DI AIR; AKBP DADANG DK-JAMBI
METODE PERTOLONGAN DI AIR; AKBP DADANG DK-JAMBI
 
P3K.pdf
P3K.pdfP3K.pdf
P3K.pdf
 

Askep kegawatan akibat tenggelam

  • 2. • Tenggelam (drowning) merupakan cedera oleh karena perendaman (submersion/immersion) yang dapat mengakibatkan kematian dalam waktu kurang dari 24 jam. • Tenggelam dapat terjadi pada air tawar maupun air laut dan merupakan salah satu kecelakaan yang dapat berujung pada kematian jika terlambat mendapat pertolongan • Inisiansi pemberian pertolongan pertama sangat penting untuk segera dilakukan agar • korban dapat terhindar dari kematian atau kecacatan yang lebih parah
  • 3. BANTUAN HIDUP DASAR DEWASA PADA KONDISI TENGGELAM • Berdasarkan 2010 AHA Guidelines for Cardiopulmonary Resuscitation and Emergency Cariovascular Care RJP dilakukan dengan urutan C-A-B dimana penangan sirkulasi menjadi fokus utama • pertolongan korban near drowning siklus A-B-C tetap dipertahankan oleh karena sifat hipoksia • Aktifkan layanan kegawatdaruratan
  • 4. • Menyelamatkan Korban Dari Air – Untuk menyelamatkan korban tenggelam, penolong harus dapat mencapai korban secepat mungkin, sebaiknya menggunakan alat angkut (perahu, rakit, papan selancar atau alat bantu apung ) – Dibutuhkan dua orang dewasa – Korban diangkat dengan kepala ditelungkupkan untuk menghindari post immersion collaps
  • 5. RJP dalam air • Berikan napas buatan : hal yang utama dan pertama • Ventilasi mulut ke hidung dapat digunakan sebagai alternatif ventilasi mulut ke mulut jika penyelamat mengalami kesulitan dalam mencubit hidung korban, menyangga kepala korban, dan membuka jalan nafas di dalam air • Setelah pemberian dua kali nafas bantuan, penolong harus segera memberikan kompresi dada dan melakukan siklus kompresi- ventilasi sesuai pedoman bantuan hidup • Apabila dalam 10 detik denyut nadi tidak teraba, siklus kompresi- ventilasi harus dilakukan kembali. Apablia penolong hanya sendiri, setidaknya memberikan 5 siklus (sekitar 2 menit) sebelum meninggalkan korban untuk menghubungi nomor darurat • Hanya penolong yang terlatih yang sebaiknya memberikan kompresi dada di air
  • 6. • Ketika korban sudah dikeluarkan dari air, jika ia tidak merespon dan tidak bernafas • setelah dua kali nafas bantuan, penolong harus memasang Automated External Defibrillator (AED) jika tersedia dan melakukan defibrilasi jika shockable rhythm teridentifikasi. • Hanya perlu mengeringkan daerah dada sebelum memasang bantalan defibrilasi dan menggunakan AED
  • 7. Penanganan Muntah Saat Resusitasi • Korban mungkin akan muntah saat penolong melakukan kompresi dada atau bantuan nafas. • Sesuai dengan penelitian selama 10 tahun di Australia, dua per tiga dari korban yang mendapatkan nafas bantuan dan 86% dari korban yang memerlukan kompresi ventilasi muntah. • Jika hal ini terjadi, miringkan korban ke samping dan bersihkan muntahan menggunakan jari, pakaian atau penyedot (suction). • Jika terdapat kecurigaan cedera spinal cord, korban sebaiknya digulingkan dimana kepala, leher dan badan digerakkan bersamaan untuk melindungi saraf tulang leher.
  • 8. Menghangatkan kembali • Pakaian yang basah sebaiknya dilepaskan sebelum pasien dibungkus dengan selimut tebal. • Minuman hangat tidak dapat membantu dan sebaiknya dihindari
  • 9. Transportasi dan Indikasi Rujuk Ke Rumah Sakit • Korban near drowning sebaiknya segera dibawa ke unit gawat darurat terdekat untuk evaluasi dan penanganan lebih lanjut sehingga dapat meminimalkan komplikasi atau kecacatan yang mungkin ditimbulkan. • Tidak dianjurkan menunda transportasi untuk pemeriksaan sekunder kecuali korban benar-benar dapat dikategorikan “stabil”. • Sebelum dirujuk korban (terutama pada korban dengan penurunan kesadaran) harus diamankan di sebuah tandu (bila tersedia) dan diposisikan dengan nyaman • Korban dengan fraktur, cedera kepala atau tulang belakang sebaiknya diletakkan di papan dengan penyangga tulang belakang
  • 10. • Evaluasi terhadap kesadaran dan tanda-tanda vital dilakukan secara berkala selama perjalanan
  • 11. TINGKAT KEBERHASILAN RESUSITASI DI TEMPAT KEJADIAN • Sebuah penelitian di Afrika Selatan yang dilakukan selama 17 tahun (Maret 1978- Februari 1995) mengenai tingkat keberhasilan RJP yang dilakukan oleh South African Surf Lifesavers menyatakan bahwa 53% dari keseluruhan RJP di tempat kejadian terhadap kejadian near drowning yang dilakukan menunjukkan keberhasilan.
  • 12. Penanganan tenggelam RS • skema penanganan tenggelam.doc