Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang materi review UTS genap kelas VIII SMP Al Hikmah Surabaya yang meliputi peristiwa-peristiwa penting terkait proklamasi kemerdekaan Indonesia.
2. Beberapa tokoh kunci dalam proses perumusan dan pelaksanaan proklamasi dijelaskan seperti Ir. Sukarno, Moh. Hatta, dan para pemuda.
3. Teks proklamasi dirumuskan dan
2. Ketua: K.R.T. Radjiman
Wedyodiningrat
Wakil: R.P. Suroso
Sekretaris: A.G.
Pringgodigdo
28 Mei 1945
Dibentuk peristiwa
29 April BPUPKI peresmian dan
Dokuritsu pelantikkan
1945, pengurus serta
Anggotanya Junbi dikibarkannya
62 orang. dua bendera
Cosakai (Hinomaru dan
Merah Putih)
Dibentuknya BPUPKI
bertujuan untuk
merumuskan dasar
negara bagi bangsa yang
akan merdeka.
3. Sidang
BPUPKI
Sidang 1 Sidang 2
29 Mei-1 Juni 1945 10-17 Juli 1945
Berlangsung di gedung Inti sidang membahas
Chuo-Sangi-in “Rancangan Undang-
Inti sidang mengenai Undang Dasar (UUD), dan
“Dasar dan Falsafah pembukaannya
Negara Indonesia (Preambule)”
Merdeka”
4. Pada masa itu dibentuk panitia
BPUPKI memasuki masa reses sembilan untuk merumuskan
(istirahat) usul-usul dasar negara
Indonesia dalam sidang 1.
22 Juni 1945
Panitia sembilan berhasil Atas usul Muh. Yamin, rumusan
merumuskan asas dan tujuan tersebut di kenal dengan nama
sebagai dasar negara Indonesia, Piagam Jakarta (Jakarta
serta rancangan pembukaan Charter)
Undang-Undang.
5. Di bentuk Panitia Perancang 11 Juli 1945
Undang-Undang Dasar Panitia Perancang Undang-
Ketua: Ir. Sukarno Undang Dasar menyetujui
Anggotanya 18 orang Piagam Jakarta sebagai
pembukaan UUD 1945.
Panitia tersebut
Di bentuk lagi Panitia Kecil
menghasilkan Rumusan
Perancang Undang-Undang
Hukum Dasar (UUD)
Ketua: Mr. Supomo
Anggotanya 6 orang
Rumusan lalu diserahkan
kepada Panitia Penghalus 17 Juli 1945
Bahasa (Husein Jayadiningrat, Sidang 2 BPUPKI
Haji Agus Salim, Mr. Supomo) ditutup
6. Keadaan Jepang Melawan Sekutu
6 dan 9 Agustus 1945 terjadi peristiwa
dijatuhkannya bom atom oleh Amerika
Serikat di Jepang, tepatnya di Kota
Hiroshima dan Kota Nagasaki.
Pemberian Kemerdekaan Indonesia oleh
Jepang semakin diperhatikan.
7 Agustus 1945
BPUPKI dibubarkan, dan di bentuk
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia)
7. PPKI
Dokuritsu Junbi Iinkai
Anggotanya 21 orang.
Ketua: Ir. Sukarno
Wakil: Moh. Hatta
12 Agustus 1945
Bertempat di Dalat ( 300 km sebelah utara Saigon)
Peristiwa pelantikan Anggota PPKI, dan penyerahan pelaksanaan
Kemerdekaan Indonesia kepada PPKI oleh Jenderal Terauchi
PPKI bukan lagi murni buatan Jepang, dengan dimasukkannya 6 orang
(Ahmad Subarjo, Sayuti Melik, Ki Hajar Dewantara, Iwa
Kusumasumantri, R.A.A. Wiranatakusumah, dan Mr. Kasman
Singodimejo) oleh Ir. Sukarno sebagai anggota PPKI dari Indonesia.
8. Berita Kekalahan Jepang dalam Perang Asia-Pasifik
Kekalahan Jepang melawan Sekutu
• 6 Agustus 1945, Bom Atom (Little boy) dijatuhkan di kota Hiroshima oleh AS
• 9 Agustus 1945, Bom Atom (Fat Man) dijatuhkan di kota Nagasaki oleh AS
Jepang menyerah kepada Sekutu
• 14 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu
• 2 September 1945, Upacara penyerahan resmi Jepang kepada Sekutu.
Dilaksanakan di Kapal perang USS Missouri milik AS di teluk Tokyo
Berita kekalahan Jepang
• Peristiwa pada 14 Agustus 1945, dirahasiakan agar rakyat Jepang maupun rakyat
Indonesia tidak tahu.
• Namun, berita dengan cepat diketahui oleh para pemuda yang berjuang di bawah
tanah (rahasia), melalui siaran radio luar negeri.
9. Kegiatan Para Pemuda Setelah
Jepang Menyerah
Para pemuda gagal mendesak Ir. Sukarno
dan Moh. Hatta. Mereka lalu melakukan
diskusi lagi di Jalan Menteng Nomor 31
Ir. Sukarno dan Moh. Hatta menolaknya.
Karena proklamasi harus dibicarakan dengan
PPKI.
Para pemuda mendesak Ir. Sukarno dan Drs.
Moh. Hatta agar segera menyatakan
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
10. Anggota Golongan muda
Sukarni, Singgih, Wikana,
Chaerul Saleh, B.M. Diah,
Yusuf Kunto, dan Adam Malik
Sepakat
mengasingkan Tokoh pemuda
Bung Karno & yang
Hatta, agar kedua Hasil diskusi menjemput
tokoh bisa lebih Golongan Bung Karno
tenang dan Pemuda dan Bung
bebas dari Hatta, adalah
tekanan Jepang Wikana dan
Darwis.
Pimpinan gerakan
pengasingan adalah
Shudanco Singgih
(Komandan Peleton Peta)
11. Peristiwa Rengasdengklok
Kamis, 16 Agustus 1945, pukul 04.00
Bung Karno (Bu. Fatmawati & Guntur Sukarno putra)
& Bung Hatta, di bawa oleh rombongan pemuda menuju
Rengasdengklok.
16 Agustus 1945, pagi
Setibanya di Rengasdengklok, mereka disambut oleh
Sudanco Subeno, lalu ditempatkan di rumah Djiaw Kie
Song.
Namun tetap saja kedua tokoh penting tersebut tidak
mau memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
saat itu juga
16 Agsts 1945, siang
Yusuf Kunto sebagai penghubung bergegas kembali ke
Jakarta untuk melihat situasi.
12. Kondisi di Jakarta, 16 Agsts 1945 Ahmad Subarjo bertemu Yusuf
PPKI hendak bersidang, namun Kunto, lalu memberitahukan
ketua dan wakilnya tidak ada keberadaan Bung Karno dan Bung
ditempat. Hatta
Saat di Rengasdengklok
Ahmad Subarjo mendesak
para pemuda untuk Ahmad Subarjo lalu
mengembalikan Sukarno- bergegas menjemput
Hatta ke Jakarta. mereka di
Rengasdengklok
Ahmad Subarjo sebagai Penengah
Ahmad Subarjo memberi jaminan kepada Golongan Muda
“Proklamasi Kemerdekaan Indonesia akan dilaksanakan pada 17
Agsts 1945, jika Bung Karno dan Bung Hatta kembali saat itu, jika
sampai 17 Agsts 1945 pukul 12.00 belum terjadi, nyawanya jadi
jaminan”
13. Kenapa di Rengasdengklok?
markas pasukan PETA
Hubungan pasukan PETA dengan
golongan pemuda sangat baik
lebih terjamin keamanannya
14. PERUMUSAN TEKS PROKLAMASI
16 Agsts 1945, Sukarno, Moh.
pukul 23.00 Hatta, Ahmad
Rombongan Bung Subarjo,
Dirumah Maeda
Karno dan Bung merumuskan teks
berkumpul
proklamasi,
Hatta tiba di Anggota PPKI,
disaksikan oleh
Jakarta, lalu tokoh pergerakan,
Sukarni, Sayuti
menuju rumah dan Para pemuda.
Melik, B.M. Diah
Laksamana diruang makan
Maeda keluarga Maeda
15. Teks Proklamasi
Teks Proklamasi Awal
Akhir
Kata pembuka Perubahan pada penutup dengan
“proklamasi”, usul dari kata-kata “wakil-wakil bangsa
Bung. Karno Indonesia”, diganti dengan “Atas
nama bangsa Indonesia” oleh
Sukarni
Kalimat pertamanya, saran dari
Ahmad Subarjo yang diambil
dari rumusan Dokuritsu Junbi Pada tulisan “tempoh”
Cosakai diganti menjadi “tempo”
Pernyataan terakhir, saran dari Pada Tulisan “Djakarta, 17-
Bung Hatta, mengenai 08-05” diganti menjadi
pemindahan kekuasaan (transfer “Djakarta, hari 17 boelan 8
of sovereignty) tahun’05”
Setelah itu, teks proklamasi
diketik oleh Sayuti Melik, dan
dikenal dengan teks proklamasi
yang autentik (resmi)
16. PELAKSANAAN PROKLAMASI
KEMERDEKAAN INDONESIA
Pukul 10.00 acara dimulai,
Pelaksanaan dilakukan di dibuka dengan pidato Bung
halaman rumah Bung Karno sebagai pengantar, lalu
Karno, Jalan dibacakan teks proklamasi
Pegangsaan Timur olehnya pula yang ditanda
No. 56, Jakarta tangani oleh Ir. Soekarno dan
Moh. Hatta
Setelah pembacaan teks proklamasi,
dilanjutkan pengibaran bendera Merah
Putih, beriringan dengan
dikumandangkannya lagu Indonesia
Raya ciptaan W.R. Supratman
17. Lanjutan
Berita proklamasi segera
menyebar ke seluruh Tanah
Air, melalui radio, poster,
surat kabar, selebaran, dan
dari mulut ke mulut
Dua tahun kemudian, beberapa negara seperti Mesir, Libanon, Syiria,
Afganistan, Birma, Saudi Arabia, Yaman, dan Rusia mengakui
Kemerdekaan RI
18. BEBERAPA TOKOH YANG BERPERAN DALAM
PERISTIWA PROKLAMASI KEMERDEKAAN
INDONESIA
• Perumus teks proklamasi sekaligus
Soekarno-Hatta proklamator
• pengetik teks Proklamasi
Sayuti Melik
Latif • pengibar bendera Merah Putih saat
Hendraningrat Proklamasi
& S. SuHud
• penyebar berita Proklamasi
B.M. Diah
19. ARTI PENTING PROKLAMASI KEMERDEKAAN
INDONESIA
• Sebagai puncak perjuangan bangsa Indonesia
• Mendapatkan kebebasan dari segala penindasan dan penguasaan bangsa lain dan bebas
menentukan nasib sendiri
• Jembatan emas menuju masyarakat adil dan makmur sehingga perlu usaha untuk
mempertahankan kemerdekaan
Penyebarluasan berita itu dilakukan melalui sarana-sarana berikut:
Kantor Berita Domei (Sekarang Kantor BeritaAntara)
Radio “Hoso Kyoku” Bandung,
Kawat Telepon
Harian “Suara Asia” di Surabaya, “Tjahaya”, dan “Sinar Matahari” dari Yogyakarta
Berita proklamasi kemerdekaan Indonesia juga disebarkan melalui pemasangan pamflet,
poster, dan coretan pada tembok-tembok dan gerbong-gerbong kereta api.
Pengerahan massa dan penyampaian dari mulut ke mulut.
Keampuhan cara itu terbukti dan berdatangannya masyarakat ke Lapangan Ikada untuk
mendengarkan pembacaan Proklamasi Kemerdekaan.
20. ASOSIATIF
(Suatu proses sosial yang mengarah pada persatuan)
1. KERJASAMA
Kelompok sosial yang terdiri atas banyak orang yang bertujuan
mencapai
BENTUK-BENTUK KERJASAMA
a. Kerukunan
Mencakup gotong royong dan tolong menolong
Contoh : Bersih desa, kerja bakti, mendirikan rumah di desa
b. Bargaining / Tawar menawar
Pelaksanaan perjanjian pertukaran barang dan jasa antara 2 organisasi
atau lebih
Contoh : jual beli barang , ekspor
21. BENTUK-BENTUK KERJASAMA
c. Kooptasi
Proses penerimaan unsur-unsur baru dalam suatu organisasi agar stabil
Contoh : pergantian kepemimpinan
d. Koalisi
Kerja sama atau bergabungnya dua organisasi atau lebih yang mempunyai
tujuan sama
e. Joint Venture
Kerja sama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu
Contoh :
Kerjasama Indonesia - China dalam membangun jembatan Suramadu
Kerjasama Pertamina – Exxonmobil dalam penambangan minyak
22. 2. AKOMODASI
Bentuk hubungan sosial ke arah terciptanya kesepakatan antara 2
pihak yang berselisih.
BENTUK-BENTUK AKOMODASI
a. Pemaksaan b. Kompromi
Pemaksaan secara langsung atau Pihak-pihak yang bertentangan
tidak langsung. Contoh : mengurangi tuntutan agar tercapai
1. Penertiban pedagang oleh penyelesaian. Contoh :
satpol PP 1. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)
2. Razia waria lingkungan hidup
2. Konferensi Meja Bundar (KMB)
c. Toleransi
Saling menghormati diantara perbedaan. Contoh : Menghormati antar
umat beragama, antar suku dll
23. 3. ASIMILASI
Pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas
kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru. Contoh :
1. Perkawinan campuran
2. Tari Saman dari Aceh
4. AKULTURASI
Perpaduan dua kebudayaan atau lebih, namun tidak menghilangkan
unsur kedua kebudayaan tersebut. Contoh :
1. Konstruksi masjid Cheng Ho, Surabaya
2. Kaligrafi wayang
24. DISOSIATIF
(Suatu proses sosial yang mengarah pada perpecahan)
BENTUK-BENTUK DISOSIATIF
1. PERSAINGAN 2. KONTRAVENSI
Suatu usaha untuk mencapai sesuatu Perasaan tidak suka yang dapat
yang lebih daripada yang lainnya. menimbulkan kebencian , tetapi
Contoh : tidak sampai terjadi pertentangan.
1. Lomba masak Contoh :
2. Pertandingan sepak bola 1. Perdebatan di media massa
2. Demonstrasi
3. PERTENTANGAN
Menentang pihak lawan dengan cara kekerasan. Contoh :
1. Tawuran 2. Perang
25. DEFINISI PRANATA SOSIAL :
1. Koentjaraningrat (1990) 2. Dr. Soerjono Soekanto
Sistem tata kelakuan dan Himpunan norma dari segala
hubungan yang berpusat pada tingkatan yang berkisar pada
aktivitas untuk memenuhi suatu kebutuhan pokok di
kompleks kebutuhan khusus dalam dalam masyarakat
kehidupan masyarakat
Jadi Pranata Sosial ialah:
Sistem yang tersusun atas tingkah laku yang berbeda dari organisasi atau
grup yang terdiri atas sejumlah orang
26. Syarat Sebuah Kegiatan Dinamakan Pranata Sosial:
1. Kelompok kegiatan yang bertujuan memenuhi kebutuhan khusus.
2. Mengikuti aturan yang berlaku dalam masyarakat seperti norma,
nilai, dan adat istiadat
3. Dilaksanakan oleh sekelompok manusia yang melakukan kegiatan
bersama dan saling berinteraksi
27. JENIS – JENIS PRANATA SOSIAL:
1. PRANATA KELUARGA
kelompok orang yang dipersatukan oleh ikatan perkawinan, pertalian darah
atau adopsi yang terbentuk dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi
melalui peran-perannya sendiri sebagai anggota keluarga dan
mempertahankan kebudayaan masyarakat yang berlaku umum atau
menciptakan kebudayaan sendiri.
KARAKTERISTIK PRANATA KELUARGA :
a. Keluarga terdiri dari orang-orang yang bersatu karena
(1) ikatan perkawinan,
(2) hubungan darah, atau
(3) adopsi
b. hidup dalam satu rumah dan membentuk satu rumah tangga.
c. berinteraksi dan saling berkomunikasi
d. mempertahankan kebudayaan secara bersama.
28. PERANAN PRANATA KELUARGA DALAM PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN :
a. Fungsi Biologis / Reproduksi
berupaya memperoleh keturunan sehingga keberadaan keluarga terus berlangsung
b. Fungsi Protektif/ Perlindungan
Setiap anggota keluarga memiliki rasa aman, ketentraman dan perlindungan secara
fisik maupun psikologis
c. Fungsi Ekonomi
Wahana untuk mengembangkan kemampuan ekonomi secara mandiri sehingga
para anggotanya dapat mempertahankan hidup.
Yaitu ayah sebagai pencari nafkah sedangkan ibu sebagai pengelola perekonomian
keluarga.
d. Fungsi sosialisasi
mengajarkan nilai, norma dan cara hidup bermasyarakat.
e. Fungsi Pendidikan
keluarga merupakan wahana pendidikan yang pertama bagi anak. Orang yang
pertama berperan melaksanakan pendidikan keluarga adalah orang tua
f. Fungsi Afeksi
Wahana untuk memberikan dan mendapatkan kasih sayang dalam keluarga.
29. PRANATA AGAMA
PENGERTIAN : Seperangkat aturan yang mengatur kehidupan manusia, baik menusia
dengan Tuhannya maupun manusia dengan sesamanya.
FUNGSI PRANATA AGAMA:
Memberikan pedoman hidup bagi manusia dalam berhubungan
dengan Tuhan dan manusia lain.
Membantu manusia dalam memecahkan persoalan baik yang
bersifat duniawi maupun akhirat.
Memberikan ketenangan batin dan kesejukan rokhani.
Memberikan bimbingan kepada manusia supaya kehidupannya
lebih terarah dan terbimbing.
Menumbuhkan rasa percaya diri dalam mengarungi kehidupan.
30. PRANATA PENDIDIKAN
PENGERTIAN :
Segala usaha manusia untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di
dalam dan di luar sekolah yang berlangsung seumur hidup.
PENGELOLAAN PENDIDIKAN :
a) Pendidikan informal → didapat dari pengalaman sehari-hari baik di
keluarga maupun masyarakat.
b) Pendidikan formal → diperoleh secara sengaja, dikelola secara
teratur, sistematis , bertingkat dan mengikuti aturan yang ketat
Contoh: SD, SMP, SMA
c) Pendidikan non formal → diperoleh secara sengaja, teratur, tetapi
tidak mengikuti aturan yang ketat
Contoh : kursus, pelatihan.
31. A
Mencakup segala proses yang direncanakan atau
tidak, bersifat mendidik, mengajak, bahkan
memaksa warga masyarakat untuk mematuhi kaidah
dan nilai sosial yang berlaku.
32. 1. Agar dapat terwujud keserasian dan ketentraman
dalam masyarakat.
2. Agar masyarakat memenuhi norma-norma sosial yang
berlaku baik dengan kesadaran sendiri maupun
dengan terpaksa.
3. Agar dipatuhinya kembali norma-norma yang berlaku
oleh orang yang melakukan penyimpangan.
33. SIFAT-SIFAT PENGENDALIAN SOSIAL
1. Preventif
Berupa pencegahan yang dilakukan sebelum terjadi pelanggaran. Contoh :
Penyuluhan tentang HIV / AIDS, Seminar tentang pemberantasan korupsi
2. Represif
Dilakukan pada saat terjadi penyimpangan dengan cara menekan /
menghambat subyek penyimpangan. Contoh : Menangkap pencuri,
pencopet dll, Membubarkan balapan liar, Menangkap pelaku demonstrasi
anarkis
3. Kuratif
Dilakukan setelah terjadi penyimpangan, bersifat menyembuhkan /
memulihkan pelaku peyimpangan sosial. Contoh : Rehabilitasi pemakai
narkoba, Pembinaan pelaku pelanggar hukum di Lembaga
Pemasyarakatan
34. :
1. Desas Desus
2. Teguran
3. Pendidikan dan Ajaran agama
4. Hukuman
5. Cemoohan
6. Pengucilan
7. Fraudulens › meminta bantuan pihak lain yang dianggap dapat
mengatasi masalah.
8. Intimidasi / mengancam
9. Kekerasan fisik