SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Astri OhAstri
Drama kekerasan dalam rumah tangga & kesetaraan gender dalam rangka
memperingati Hari Kartini 21 April 2012 STIA-STITEK Bina Taruna Gorontalo, saya membuat
drama ini. Maklum saya 'kan memang biasa buat drama tapi kalau untuk drama kekerasan
seperti ini saya baru pertama kali membuatnya. Karena mendadak, naskahnya jadi apa adanya.
Tapi kalau boleh jujur saat bikin naskah ini, saya memang menjiwai peran astri sampai saya juga
ikutan nangis. Pokoknya membuat drama itu sangat menyenangkan meskipun kegiatan dubbing/
atau rekam suaranya lama banget dan sangat melelahkan. Oh iya, selamat membaca naskahnya!
Pemain :
 Astri
 Tarjo
 Ayu
 Ayah Astri
 Ibu Astri
 Pak Polisi
Adegan I
Setelah lulus dari SMA, Astri pun meminta kepada kedua orang tuanya agar ia diijinkan
untuk melanjutkan kuliah, tetapi karena alasan biaya ayahnya pun menolak keinginan Astri
dan justru menyuruhnya untuk segera menikah.
Astri : “Pa, Bu. Astri mau tanya sesuatu, boleh atau tidak?”
Ayah Astri : “Mau tanya apa nak?”
Astri : “Habis lulus SMA ini, Astri mau lanjut ke kuliah ke Jakarta. Soalnya Astri
sudah lulus di jurusan ilmu sosial pak.”
Ayah Astri : “Sudahlah nak, kamu nda usah bermimpi untuk sekolah tinggi-tinggi.
Kamu ini kan perempuan, biar kamu sekolah tinggi-tinggi kamu akhirnya
harus jadi istri juga dan mengurusi keluargamu.”
Ibu Astri : “Iya betul kata bapamu itu, lagian kan kamu juga tau bapamu ini cuma
pedagang dipasar, mana bisa bayar biaya kuliahmu. Mendingan kamu
terima saja lamaran dari si Tarjo.”
Astri : “Apa? Astri gak mau nikah sama Tarjo, pa, bu. Dia itu udah bau tanah pa,
bu. Bayangkan saja dia 15 tahun jauh lebih tua dari Astri. Pokoknya Astri
tetep nda mau nikah sama dia.”
Ayah Astri : “Tapi bapanya itu orang terkaya di kampung kita, kamu ini beruntung, dia
suka sama anak perempuan miskin kayak kamu. Kalau kamu nikah sama
dia, siapa tau kamu bisa kuliah lagi, dia kan kaya jadi bisa biayai kamu
kuliah.”
Adegan II
Setelah berpikir dan berpikir, Astri pun menerima lamaran Tarjo dengan maksud agar ia bisa
kuliah lagi setelah menikah. Tetapi setelah mereka menikah yang terjadi justru sebaliknya.
Tarjo : “Astri, astri..(berteriak)”
Astri : “iya mas, ada apa?”
Tarjo : “pijit, kaki aku sakit”
Astri : “iya mas”
Tarjo : “Kamu itu kalau jadi istri itu yang bener, liat suamimu kecapean langsung
dipijitin”
Astri : “iya baik mas. Hmmm.... anu mas, ada yang mau aku tanya (dengan ragu-
ragu)”
Tarjo : “mau tanya apa?”
Astri : “aku, aku sebenarnya ada rencana mau kuliah lagi, supaya gampang cari
kerja. Aku kan juga mau cari kerjaan supaya bisa bantu mas tarjo cari
uang, boleh kan?”
Tarjo : “(tertawa terbahak-bahak) Wahahahahhahhaah... Apa? Nda salah denger
aku? Mau kuliah? buat apa? Kamu tuh perempuan ngapain pake acara
kuliah-kuliah segala, pake alasan mau cari kerja segala lagi. Tugas kamu
tuh sekarang jadi istri yang bener, lah sekarang aja kamu belum becus jadi
istri. Udah sana bikinin aku kopi dulu (sambil melayangkan jari telunjuknya
di kepala astri).
(Astri pun beranjak pergi).
Tarjo : “Astri-astri, ada-ada aja dia. Pake acara mau kuliah segala, aku aja cuma
tamatan SMP. (menggelengkan kepala sambil membuka koran dan
membacanya)”
Adegan III
2 tahun kemudian, masih di tempat yang sama. Tarjo pun sedang membaca koran. Dan tiba-
tiba ada suara bayi menangis.
Tarjo : “Astri, Astri, Astri (teriakan semakin kuat). Aduh istri gak becus itu
kemana sih? dari tadi gak nongol-nongol. Anak nangis kok
dibiarin aja! Astri-Astri!”
(Astri pun datang)
Astri : “iya ada apa mas?”
Tarjo : “heh, telinga kamu itu rusak ya? (berteriak di dekat telinga Astri). Dari
tadi, Anak kamu nangis malah dicuekin. Ckckckckck, istri
apaan kamu ini?”
Astri : “saya habis dari pasar mas, beli sayur kesukaannya mas tapi nda ada.”
Tarjo : “alaaaah,,, alesan kamu. Bilang aja tadi kamu ngegosip sama tetangga
sebelah.”
Astri : “Gak mas, benar saya tadi habis dari pasar. Lagian kalau Nima nangis,
mas kan bis gendong dia dulu sebentar, dia kan juga anak
kamu”
Tarjo : “Eh, mulai keterlaluan ya kamu, kamu coba ngajarin saya? (menarik
rambut astri) Heh, saya itu suami kamu, jadi semua
perkataan saya harus kamu patuhi. ngerti?”
Astri : “i.. i.. iya, ampun mas”
Tarjo : “Kamu itu cuma orang rendahan, syukur-syukur aku tuh mau nikahin
kamu. (mendorong Astri)”
Astri : “Cukup mas, cukup. aku gak tahan lagi dihina, biar miskin tapi aku punya
harga diri, biar aku ini cuma perempuan tapi aku juga punya
hak untuk hidup tenang.”
Tarjo : “Apa kamu bilang? Plak (tangan Tarjo melayang), bilang sekali lagi, ayo
bilang”
Astri : “Aku ga mau lagi tinggal disini, aku mau keluar dari rumah ini.(sambil
menangis ketakutan)”
Tarjo : “plak, plak, (tarjo terus memukul Astri) dasar istri gak tau malu, bisanya
Cuma nangis terus. Udah dikasih hati minta jantung. Awas kalau kamu
berani keluar dari rumah ini, aku gak akan segan- segan nyakitin kamu dan
anak kamu itu. Ngerti kamu? (sambil menunjuk-nunjuk Astri)”
(Tarjo pun beranjak pergi, dan Astri hanya diam sambil menangis)
Adegan IV
Ketika Astri sedang menangis tersedu-sedu, teleponnya berbunyi. Astri pun
berusaha menahan tangisnya, ia mengangkat telpon. Ternyata yang menelepon adalah Ayu,
sahabat karibnya ketika masih SMA.
Astri : “Assalamua’laikum...Ha..halo..”
Ayu : “Kumsalam, Astri? Ini Ayu, temenmu waktu SMA inget gak?”
Astri : “Aaayu.... Iya aku inget.(sambil menghapus air matanya) Kamu apa
kabar?”
Ayu : “Baik, kamu gimana kabarnya? suara kamu kok beda? kamu habis
nangis ya?”
Astri : “gak, gak kok yu.”
Ayu : “Kamu kenapa? cerita dong. denger-denger kamu udah nikah, apa lagi
ada masalah sama suami kamu?”
Astri : “Sebenarnya iya, aku takut sama suami aku yu, dia sering siksa aku, aku
pengen cepet-cepet keluar dari rumah ini tapi ga bisa.”
Ayu : “Iya aku ngerti, belakangan ini, aku ikut organisasi pemberdayaan
wanita di kampus aku. Jadi aku bakal coba bantu kamu. Besok kita
ketemuan ya di rumahmu.”
Astri : “Ja.. ja..jangan besok, suami aku ada di rumah, lusa bisa kan yu?”
Ayu : “Iya bisa-bisa, sabar ya tri.. assalamualaikum”
Astri : “kumsalam”
Adegan V
Beberapa hari kemudian, Astri dan Ayu pun bertemu. Betapa terkejut Ayu melihat
Astri yang sudah babak belur karena KDRT yang dilakukan Tarjo, suaminya.
Ayu : “Astagfirullahaladzim, tri. Apa ini semua perbuatan suami kamu. Ya
Allah aku sampai gak ngenalin wajah kamu.”
Astri : “Aku gak apa-apa kok, ini udah biasa”
Ayu : “Tri, ini tuh gak boleh dibiasain, lama-lama kamu tuh bisa mati kalau
disiksa begini.”
Astri : “Terus aku harus gimana yu? Kalau aku keluar dari rumah ini suami aku
gak bakal diem aja.”
Ayu : “Kamu tuh sebagai perempuan gak boleh lemah tri, kita sebagai
perempuan punya hak untuk hidup layak. Apalagi sekarang ini zaman
emansipasi wanita. Kesetaran gender juga sudah berlaku dimana-mana.
Dari semenjak Era Raden Ajeng Kartini saja, perempuan sudah punya hak
dalam pendidikan dan hidup yang layak. Kamu juga berhak untuk itu tri.
Untuk itu, sekarang kamu harus kuat, ada baiknya kita laporkan saja
suami kamu ke pihak berwajib. Kan sudah ada buktinya, wajah kamu
memar-memar karena dipukuli”
Astri : “Apa? lapor polisi? jangan yu, jangan. Aku takut.”
Ayu : “kamu jangan takut, ada aku, aparat kepolisian, undang-undang dan juga
pemerintah yang aku melindungi kamu dari KDRT dan suamimu itu. Jadi
kamu tenang aja. Ayo kita pergi sekarang sebelum suami kamu datang”
Adegan VI
tarjo pun pulang ke rumah, dan tidak ada seorang pun di rumah.
Tarjo : “(memanggil Astri) Astri, Astri, Astri... Bikinin kopi”
(Tarjo pun duduk sambil membuka koran)
Tarjo : “Astri-astri, kemana sih dia?”
(Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu)
Pak polisi : “Assalamualaikum”
Tarjo : “walaikum salam (nada cuek). (tiba-tiba terkejut) A..a..ada apa ya Pak
polisi?”
Pak polisi : “Apakah benar anda saudara Tarjo Makmur?”
Tarjo : “i..i..iya be..benar”
Pak Polisi : “Anda ditangkap karena kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga terhadap
istri anda yang bernama Astri Sutari. Untuk itu harap ikut
saya ke kantor polisi.”
Tarjo : “A..apa? i..i..itu bohong. saya tidak bersalah. tolong..tolong.....”
Tarjo pun akhirnya masuk penjara. Dan Astri kemudian meneruskan lagi kuliahnya.
Setelah beberapa tahun, Astri lulus dari kuliahnya dan mendapat gelar sarjana. Ia bersama
temannya Ayu ikut aktif dalam organisasi pemberdayaan wanita sampai akhirnya suatu saat
Astri pun dilantik menjadi menteri pemberdayaan wanita. Pada akhirnya, Astri bisa
membuktikan bahwa perempuan layak mendapatkan pendidikan dan berhak mendapatkan
pekerjaan yang layak tanpa harus mengorbankan kodratnya sebagai seorang perempuan.
***Selesai***

More Related Content

What's hot

Konsep Dasar Primary Health Care
Konsep Dasar Primary Health CareKonsep Dasar Primary Health Care
Konsep Dasar Primary Health CareFransiska Oktafiani
 
Pembayaran provider dalam asuransi kesehatan
Pembayaran provider dalam asuransi kesehatanPembayaran provider dalam asuransi kesehatan
Pembayaran provider dalam asuransi kesehatanSutopo Patriajati
 
Penyuluhan Kesehatan.ppt
Penyuluhan Kesehatan.pptPenyuluhan Kesehatan.ppt
Penyuluhan Kesehatan.pptDina523632
 
Doa pembukaan penilaian akreditasi puskesmas kelurahan bungur
Doa pembukaan penilaian akreditasi puskesmas kelurahan bungurDoa pembukaan penilaian akreditasi puskesmas kelurahan bungur
Doa pembukaan penilaian akreditasi puskesmas kelurahan bungurjakarisma
 
PPT Ronde Keperawatan
PPT Ronde KeperawatanPPT Ronde Keperawatan
PPT Ronde KeperawatanNovy Sari
 
Makalah teori sistem pelayanan kesehatan
Makalah teori sistem pelayanan kesehatanMakalah teori sistem pelayanan kesehatan
Makalah teori sistem pelayanan kesehatanSeptian Muna Barakati
 
Pentingnya Edukasi Kesehatan bagi Klien
Pentingnya Edukasi Kesehatan bagi KlienPentingnya Edukasi Kesehatan bagi Klien
Pentingnya Edukasi Kesehatan bagi KlienAnggita Oksyrana
 
Kb 1 advokasi dalam promosi kesehatan
Kb 1 advokasi dalam  promosi kesehatanKb 1 advokasi dalam  promosi kesehatan
Kb 1 advokasi dalam promosi kesehatanpjj_kemenkes
 
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventif
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventifUpaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventif
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventifdhewychabi
 
Etika dan hukum kesehatan
Etika dan hukum kesehatanEtika dan hukum kesehatan
Etika dan hukum kesehatanKANDA IZUL
 
Farmakoterapi pendahuluan
Farmakoterapi pendahuluanFarmakoterapi pendahuluan
Farmakoterapi pendahuluanDnr Creatives
 
Konsep kebutuhan eliminasi Urine
Konsep kebutuhan eliminasi UrineKonsep kebutuhan eliminasi Urine
Konsep kebutuhan eliminasi UrineSulistia Rini
 
#2 TATA LAKSANA PENYELENGGARAAN AKREDITASI PUSKESMAS, KLINIK,LAB,UTD,TPMDDAN ...
#2 TATA LAKSANA PENYELENGGARAAN AKREDITASI PUSKESMAS, KLINIK,LAB,UTD,TPMDDAN ...#2 TATA LAKSANA PENYELENGGARAAN AKREDITASI PUSKESMAS, KLINIK,LAB,UTD,TPMDDAN ...
#2 TATA LAKSANA PENYELENGGARAAN AKREDITASI PUSKESMAS, KLINIK,LAB,UTD,TPMDDAN ...ssuserc5d1e9
 
Materi 1 - konsep dasar penelitian
Materi 1 - konsep dasar penelitianMateri 1 - konsep dasar penelitian
Materi 1 - konsep dasar penelitiantoha ardi nugraha
 
Laporan promkes fix
Laporan promkes fixLaporan promkes fix
Laporan promkes fixYulli Utami
 
5 m (man, material, method,
5 m (man, material, method,5 m (man, material, method,
5 m (man, material, method,Amnita Ginting
 
Pengertian oral dan topikal ppt
Pengertian oral dan topikal pptPengertian oral dan topikal ppt
Pengertian oral dan topikal pptluffyahmad
 

What's hot (20)

Diuretik
DiuretikDiuretik
Diuretik
 
Konsep Dasar Primary Health Care
Konsep Dasar Primary Health CareKonsep Dasar Primary Health Care
Konsep Dasar Primary Health Care
 
Pembayaran provider dalam asuransi kesehatan
Pembayaran provider dalam asuransi kesehatanPembayaran provider dalam asuransi kesehatan
Pembayaran provider dalam asuransi kesehatan
 
Penyuluhan Kesehatan.ppt
Penyuluhan Kesehatan.pptPenyuluhan Kesehatan.ppt
Penyuluhan Kesehatan.ppt
 
Doa pembukaan penilaian akreditasi puskesmas kelurahan bungur
Doa pembukaan penilaian akreditasi puskesmas kelurahan bungurDoa pembukaan penilaian akreditasi puskesmas kelurahan bungur
Doa pembukaan penilaian akreditasi puskesmas kelurahan bungur
 
PPT rumah sakit
PPT rumah sakitPPT rumah sakit
PPT rumah sakit
 
PPT Ronde Keperawatan
PPT Ronde KeperawatanPPT Ronde Keperawatan
PPT Ronde Keperawatan
 
Makalah teori sistem pelayanan kesehatan
Makalah teori sistem pelayanan kesehatanMakalah teori sistem pelayanan kesehatan
Makalah teori sistem pelayanan kesehatan
 
Pentingnya Edukasi Kesehatan bagi Klien
Pentingnya Edukasi Kesehatan bagi KlienPentingnya Edukasi Kesehatan bagi Klien
Pentingnya Edukasi Kesehatan bagi Klien
 
Kb 1 advokasi dalam promosi kesehatan
Kb 1 advokasi dalam  promosi kesehatanKb 1 advokasi dalam  promosi kesehatan
Kb 1 advokasi dalam promosi kesehatan
 
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventif
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventifUpaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventif
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventif
 
Etika dan hukum kesehatan
Etika dan hukum kesehatanEtika dan hukum kesehatan
Etika dan hukum kesehatan
 
Farmakoterapi pendahuluan
Farmakoterapi pendahuluanFarmakoterapi pendahuluan
Farmakoterapi pendahuluan
 
Konsep kebutuhan eliminasi Urine
Konsep kebutuhan eliminasi UrineKonsep kebutuhan eliminasi Urine
Konsep kebutuhan eliminasi Urine
 
#2 TATA LAKSANA PENYELENGGARAAN AKREDITASI PUSKESMAS, KLINIK,LAB,UTD,TPMDDAN ...
#2 TATA LAKSANA PENYELENGGARAAN AKREDITASI PUSKESMAS, KLINIK,LAB,UTD,TPMDDAN ...#2 TATA LAKSANA PENYELENGGARAAN AKREDITASI PUSKESMAS, KLINIK,LAB,UTD,TPMDDAN ...
#2 TATA LAKSANA PENYELENGGARAAN AKREDITASI PUSKESMAS, KLINIK,LAB,UTD,TPMDDAN ...
 
Materi 1 - konsep dasar penelitian
Materi 1 - konsep dasar penelitianMateri 1 - konsep dasar penelitian
Materi 1 - konsep dasar penelitian
 
Laporan promkes fix
Laporan promkes fixLaporan promkes fix
Laporan promkes fix
 
(5)konsep promkes
(5)konsep promkes(5)konsep promkes
(5)konsep promkes
 
5 m (man, material, method,
5 m (man, material, method,5 m (man, material, method,
5 m (man, material, method,
 
Pengertian oral dan topikal ppt
Pengertian oral dan topikal pptPengertian oral dan topikal ppt
Pengertian oral dan topikal ppt
 

Viewers also liked

Dialog amik indonesia
Dialog amik indonesiaDialog amik indonesia
Dialog amik indonesiaAlan Dread
 
Example Profil slide
Example Profil slideExample Profil slide
Example Profil slideEka Rahayu
 
Dinas pendidikan kab bengkalis
Dinas pendidikan kab bengkalisDinas pendidikan kab bengkalis
Dinas pendidikan kab bengkalisAlan Dread
 
1516COM Rider Mag Fall15 v10
1516COM Rider Mag Fall15 v101516COM Rider Mag Fall15 v10
1516COM Rider Mag Fall15 v10Aimee LaBrie
 
Dialog amik english
Dialog amik englishDialog amik english
Dialog amik englishAlan Dread
 
DevOps Evolution - The Next Generation ?
DevOps Evolution - The Next Generation ?DevOps Evolution - The Next Generation ?
DevOps Evolution - The Next Generation ?Marc Hornbeek
 

Viewers also liked (11)

Dialog amik indonesia
Dialog amik indonesiaDialog amik indonesia
Dialog amik indonesia
 
Example Profil slide
Example Profil slideExample Profil slide
Example Profil slide
 
Tin dang
Tin dangTin dang
Tin dang
 
Dinas pendidikan kab bengkalis
Dinas pendidikan kab bengkalisDinas pendidikan kab bengkalis
Dinas pendidikan kab bengkalis
 
Tugas ptki
Tugas ptkiTugas ptki
Tugas ptki
 
Dialog amik
Dialog amikDialog amik
Dialog amik
 
1516COM Rider Mag Fall15 v10
1516COM Rider Mag Fall15 v101516COM Rider Mag Fall15 v10
1516COM Rider Mag Fall15 v10
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitian
 
Sukacita
SukacitaSukacita
Sukacita
 
Dialog amik english
Dialog amik englishDialog amik english
Dialog amik english
 
DevOps Evolution - The Next Generation ?
DevOps Evolution - The Next Generation ?DevOps Evolution - The Next Generation ?
DevOps Evolution - The Next Generation ?
 

Drama

  • 1. Astri OhAstri Drama kekerasan dalam rumah tangga & kesetaraan gender dalam rangka memperingati Hari Kartini 21 April 2012 STIA-STITEK Bina Taruna Gorontalo, saya membuat drama ini. Maklum saya 'kan memang biasa buat drama tapi kalau untuk drama kekerasan seperti ini saya baru pertama kali membuatnya. Karena mendadak, naskahnya jadi apa adanya. Tapi kalau boleh jujur saat bikin naskah ini, saya memang menjiwai peran astri sampai saya juga ikutan nangis. Pokoknya membuat drama itu sangat menyenangkan meskipun kegiatan dubbing/ atau rekam suaranya lama banget dan sangat melelahkan. Oh iya, selamat membaca naskahnya! Pemain :  Astri  Tarjo  Ayu  Ayah Astri  Ibu Astri  Pak Polisi Adegan I Setelah lulus dari SMA, Astri pun meminta kepada kedua orang tuanya agar ia diijinkan untuk melanjutkan kuliah, tetapi karena alasan biaya ayahnya pun menolak keinginan Astri dan justru menyuruhnya untuk segera menikah. Astri : “Pa, Bu. Astri mau tanya sesuatu, boleh atau tidak?” Ayah Astri : “Mau tanya apa nak?” Astri : “Habis lulus SMA ini, Astri mau lanjut ke kuliah ke Jakarta. Soalnya Astri sudah lulus di jurusan ilmu sosial pak.” Ayah Astri : “Sudahlah nak, kamu nda usah bermimpi untuk sekolah tinggi-tinggi. Kamu ini kan perempuan, biar kamu sekolah tinggi-tinggi kamu akhirnya harus jadi istri juga dan mengurusi keluargamu.” Ibu Astri : “Iya betul kata bapamu itu, lagian kan kamu juga tau bapamu ini cuma pedagang dipasar, mana bisa bayar biaya kuliahmu. Mendingan kamu terima saja lamaran dari si Tarjo.” Astri : “Apa? Astri gak mau nikah sama Tarjo, pa, bu. Dia itu udah bau tanah pa, bu. Bayangkan saja dia 15 tahun jauh lebih tua dari Astri. Pokoknya Astri tetep nda mau nikah sama dia.” Ayah Astri : “Tapi bapanya itu orang terkaya di kampung kita, kamu ini beruntung, dia suka sama anak perempuan miskin kayak kamu. Kalau kamu nikah sama dia, siapa tau kamu bisa kuliah lagi, dia kan kaya jadi bisa biayai kamu kuliah.” Adegan II Setelah berpikir dan berpikir, Astri pun menerima lamaran Tarjo dengan maksud agar ia bisa kuliah lagi setelah menikah. Tetapi setelah mereka menikah yang terjadi justru sebaliknya. Tarjo : “Astri, astri..(berteriak)” Astri : “iya mas, ada apa?” Tarjo : “pijit, kaki aku sakit”
  • 2. Astri : “iya mas” Tarjo : “Kamu itu kalau jadi istri itu yang bener, liat suamimu kecapean langsung dipijitin” Astri : “iya baik mas. Hmmm.... anu mas, ada yang mau aku tanya (dengan ragu- ragu)” Tarjo : “mau tanya apa?” Astri : “aku, aku sebenarnya ada rencana mau kuliah lagi, supaya gampang cari kerja. Aku kan juga mau cari kerjaan supaya bisa bantu mas tarjo cari uang, boleh kan?” Tarjo : “(tertawa terbahak-bahak) Wahahahahhahhaah... Apa? Nda salah denger aku? Mau kuliah? buat apa? Kamu tuh perempuan ngapain pake acara kuliah-kuliah segala, pake alasan mau cari kerja segala lagi. Tugas kamu tuh sekarang jadi istri yang bener, lah sekarang aja kamu belum becus jadi istri. Udah sana bikinin aku kopi dulu (sambil melayangkan jari telunjuknya di kepala astri). (Astri pun beranjak pergi). Tarjo : “Astri-astri, ada-ada aja dia. Pake acara mau kuliah segala, aku aja cuma tamatan SMP. (menggelengkan kepala sambil membuka koran dan membacanya)” Adegan III 2 tahun kemudian, masih di tempat yang sama. Tarjo pun sedang membaca koran. Dan tiba- tiba ada suara bayi menangis. Tarjo : “Astri, Astri, Astri (teriakan semakin kuat). Aduh istri gak becus itu kemana sih? dari tadi gak nongol-nongol. Anak nangis kok dibiarin aja! Astri-Astri!” (Astri pun datang) Astri : “iya ada apa mas?” Tarjo : “heh, telinga kamu itu rusak ya? (berteriak di dekat telinga Astri). Dari tadi, Anak kamu nangis malah dicuekin. Ckckckckck, istri apaan kamu ini?” Astri : “saya habis dari pasar mas, beli sayur kesukaannya mas tapi nda ada.” Tarjo : “alaaaah,,, alesan kamu. Bilang aja tadi kamu ngegosip sama tetangga sebelah.” Astri : “Gak mas, benar saya tadi habis dari pasar. Lagian kalau Nima nangis, mas kan bis gendong dia dulu sebentar, dia kan juga anak kamu” Tarjo : “Eh, mulai keterlaluan ya kamu, kamu coba ngajarin saya? (menarik rambut astri) Heh, saya itu suami kamu, jadi semua perkataan saya harus kamu patuhi. ngerti?” Astri : “i.. i.. iya, ampun mas” Tarjo : “Kamu itu cuma orang rendahan, syukur-syukur aku tuh mau nikahin kamu. (mendorong Astri)” Astri : “Cukup mas, cukup. aku gak tahan lagi dihina, biar miskin tapi aku punya harga diri, biar aku ini cuma perempuan tapi aku juga punya hak untuk hidup tenang.” Tarjo : “Apa kamu bilang? Plak (tangan Tarjo melayang), bilang sekali lagi, ayo bilang”
  • 3. Astri : “Aku ga mau lagi tinggal disini, aku mau keluar dari rumah ini.(sambil menangis ketakutan)” Tarjo : “plak, plak, (tarjo terus memukul Astri) dasar istri gak tau malu, bisanya Cuma nangis terus. Udah dikasih hati minta jantung. Awas kalau kamu berani keluar dari rumah ini, aku gak akan segan- segan nyakitin kamu dan anak kamu itu. Ngerti kamu? (sambil menunjuk-nunjuk Astri)” (Tarjo pun beranjak pergi, dan Astri hanya diam sambil menangis) Adegan IV Ketika Astri sedang menangis tersedu-sedu, teleponnya berbunyi. Astri pun berusaha menahan tangisnya, ia mengangkat telpon. Ternyata yang menelepon adalah Ayu, sahabat karibnya ketika masih SMA. Astri : “Assalamua’laikum...Ha..halo..” Ayu : “Kumsalam, Astri? Ini Ayu, temenmu waktu SMA inget gak?” Astri : “Aaayu.... Iya aku inget.(sambil menghapus air matanya) Kamu apa kabar?” Ayu : “Baik, kamu gimana kabarnya? suara kamu kok beda? kamu habis nangis ya?” Astri : “gak, gak kok yu.” Ayu : “Kamu kenapa? cerita dong. denger-denger kamu udah nikah, apa lagi ada masalah sama suami kamu?” Astri : “Sebenarnya iya, aku takut sama suami aku yu, dia sering siksa aku, aku pengen cepet-cepet keluar dari rumah ini tapi ga bisa.” Ayu : “Iya aku ngerti, belakangan ini, aku ikut organisasi pemberdayaan wanita di kampus aku. Jadi aku bakal coba bantu kamu. Besok kita ketemuan ya di rumahmu.” Astri : “Ja.. ja..jangan besok, suami aku ada di rumah, lusa bisa kan yu?” Ayu : “Iya bisa-bisa, sabar ya tri.. assalamualaikum” Astri : “kumsalam” Adegan V Beberapa hari kemudian, Astri dan Ayu pun bertemu. Betapa terkejut Ayu melihat Astri yang sudah babak belur karena KDRT yang dilakukan Tarjo, suaminya. Ayu : “Astagfirullahaladzim, tri. Apa ini semua perbuatan suami kamu. Ya Allah aku sampai gak ngenalin wajah kamu.” Astri : “Aku gak apa-apa kok, ini udah biasa” Ayu : “Tri, ini tuh gak boleh dibiasain, lama-lama kamu tuh bisa mati kalau disiksa begini.” Astri : “Terus aku harus gimana yu? Kalau aku keluar dari rumah ini suami aku gak bakal diem aja.” Ayu : “Kamu tuh sebagai perempuan gak boleh lemah tri, kita sebagai perempuan punya hak untuk hidup layak. Apalagi sekarang ini zaman emansipasi wanita. Kesetaran gender juga sudah berlaku dimana-mana. Dari semenjak Era Raden Ajeng Kartini saja, perempuan sudah punya hak dalam pendidikan dan hidup yang layak. Kamu juga berhak untuk itu tri. Untuk itu, sekarang kamu harus kuat, ada baiknya kita laporkan saja
  • 4. suami kamu ke pihak berwajib. Kan sudah ada buktinya, wajah kamu memar-memar karena dipukuli” Astri : “Apa? lapor polisi? jangan yu, jangan. Aku takut.” Ayu : “kamu jangan takut, ada aku, aparat kepolisian, undang-undang dan juga pemerintah yang aku melindungi kamu dari KDRT dan suamimu itu. Jadi kamu tenang aja. Ayo kita pergi sekarang sebelum suami kamu datang” Adegan VI tarjo pun pulang ke rumah, dan tidak ada seorang pun di rumah. Tarjo : “(memanggil Astri) Astri, Astri, Astri... Bikinin kopi” (Tarjo pun duduk sambil membuka koran) Tarjo : “Astri-astri, kemana sih dia?” (Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu) Pak polisi : “Assalamualaikum” Tarjo : “walaikum salam (nada cuek). (tiba-tiba terkejut) A..a..ada apa ya Pak polisi?” Pak polisi : “Apakah benar anda saudara Tarjo Makmur?” Tarjo : “i..i..iya be..benar” Pak Polisi : “Anda ditangkap karena kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga terhadap istri anda yang bernama Astri Sutari. Untuk itu harap ikut saya ke kantor polisi.” Tarjo : “A..apa? i..i..itu bohong. saya tidak bersalah. tolong..tolong.....” Tarjo pun akhirnya masuk penjara. Dan Astri kemudian meneruskan lagi kuliahnya. Setelah beberapa tahun, Astri lulus dari kuliahnya dan mendapat gelar sarjana. Ia bersama temannya Ayu ikut aktif dalam organisasi pemberdayaan wanita sampai akhirnya suatu saat Astri pun dilantik menjadi menteri pemberdayaan wanita. Pada akhirnya, Astri bisa membuktikan bahwa perempuan layak mendapatkan pendidikan dan berhak mendapatkan pekerjaan yang layak tanpa harus mengorbankan kodratnya sebagai seorang perempuan. ***Selesai***