SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
1 | R I S A L A H Q U R B A N
SEJARAH, HIKMAH, KAIFIYAH QURBAN
Sumber : http://saifuddinasm.com/
A. Muqaddimah
Ibadah yang diajarkan Islam sejak manusia pertama hingga terakhir, terdiri dari ibadah yang
bersifat maliyah (harta) dan ibadah yang bersifat badaniah (jiwa dan raga). Kedua bentuk
ibadah itu melibatkan hati, perasaan, akal fikiran dan ucapan. Ibadah qurban merupakan salah
satu ibadah yang bersifat maliyah. Namun semua ibadah tidak berdiri sendiri, melainkan ada
keterkaitan satu sama lain. Dalam ibadah maliyah ada sifat badaniyahnya, dan ibadah
badaniah pun ada maliahnya. Kualitas ibadah yang dilakukan, dipengaruhi pula oleh
kemampuan memahami makna dan hikmahnya, baik dalam arti ritual maupun sosial. Semoga
bermanfaat.
B. Kilasan Sejarah Qurban
Ibadah qurban atau ‫ية‬ِ‫ح‬ْ‫ض‬ُ‫أ‬ udlihiyah, telah disyari’atkan Allah sejak Nabi Adam a.s.
1. Putra Nabi Adam a.s telah mendapat perintah berqurban. Peristiwa tersebut diabadikan
dalam al-Qur’an:
*ã≅ø?$#uρöΝÍκöŽn=tãr't6tΡó©o_ö/$#tΠyŠ#u™Èd,ysø9$$Î/øŒÎ)$t/§s%$ZΡ$t/öè%Ÿ≅Îm6à)çFsùôÏΒ$yϑÏδωtnr&
öΝs9uρö≅¬6s)tFãƒzÏΒ̍yzFψ$#tΑ$s%y7¨Ψn=çFø%V{(tΑ$s%$yϑΡÎ)ã≅¬7s)tGtƒª!$#zÏΒtÉ)−Fßϑø9$#
∩⊄∠∪
Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang
sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterima dari salah seorang
dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil):
“Aku pasti membunuhmu!” Berkata Habil: “Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban)
dari orang-orang yang bertaqwa“. Qs.5:27
Ayat ini mengisahkan dua putra Adam yang mendapat perintah dari Allah SWT untuk
berqurban. Ternyata Allah SWT tidak sembarangan menerima qurban yang dipersembahkan
manusia. Ia hanya menerima qurban yang berlandaskan taqwa.
2. Peristiwa qurban besar juga terjadi di jaman Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim diperintah
berqurban dengan cara menyembelih anaknya yang paling dicintai. Dalam al-Qur’an surat 37
(As-Shaffat): 100-113 dikisahkan bagaimana liku-liku perjuangan qurban Nabi Ibrahim.
Berawal dari adanya wahyu untuk berqurban dengan anak, yang kemudian diganti oleh Allah
SWT dengan seekor gibas yang besar. Hal ini mengandung pelajaran bahwa qurban pada
2 | R I S A L A H Q U R B A N
dasarnya merupakan ujian kepada manusia sampai dimana kesiapan menjalankan perintah
Allah SWT, walau isi perintah itu bertentangan dengan hawa nafsu. Karena kesiapan Ibrahim
menjalankan perintah Allah SWT maka mendapat kesejahteraan sempurna dengan firman
Nya:
íΝ≈n=y™#’n?tãzΟŠÏδ≡tö/Î)∩⊇⊃®∪y7Ï9≡x‹x.“Ì“øgwΥtÏΖÅ¡ósßϑø9$#∩⊇⊇⊃∪
(yaitu) “Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim”. Demikianlah Kami memberi balasan
kepada orang-orang yang berbuat baik. Qs.37:109-110
Pengorbanan Nabi Ibrahim dijuluki sebagai qurban terbesar, yang patut diambil pelajaran
oleh generasi penerusnya.
3. Nabi Musa a.s mendapatkan wahyu agar umat berqurban dengan menyembelih sapi.
Dalam al-Qur’an surat al-Baqarah: 67-71 dikisahkan bahwa umat Nabi Musa tidak segera
menjalankan tugas qurban, yang akhirnya menyulitkan sendiri. Karena keengganan dan
kerewelan Bani Israil saat itu, qurban yang mudah menjadi sulit dikerjakan, hampir saja
mereka tidak dapat melakukannya. Peristiwa tersebut diabadikan :
tΑ$s%…çµΡÎ)ãΑθà)tƒ$pκ¨ΞÎ)×οts)t/žω×Αθä9sŒçŽÏVè?uÚö‘F{$#Ÿωuρ’Å+ó¡s?y^öptø:$#×πyϑ=|¡ãΒ
žωsπu‹Ï©$yγ‹Ïù4(#θä9$s%z≈t↔ø9$#|M÷∞Å_Èd,ysø9$$Î/4$yδθçtr2x‹sù$tΒuρ(#ρߊ%x.šχθè=yèø tƒ
∩∠⊇∪
Musa berkata: “Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina
yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak pula untuk mengairi tanaman,
tidak bercacat, tidak ada belangnya.” Mereka berkata: “Sekarang barulah kamu
menerangkan hakikat sapi betina yang sebenarnya”. Kemudian mereka menyembelihnya dan
hampir saja mereka tidak melaksanakan perintah itu. Qs.2:71
Oleh karena itu kaum muslimin jangan mempersulit diri dalam beribadah. Jangan pula
merasa enggan untuk menjalankan perintah Allah SWT.
4. Rasulullah SAW terus menyerukan umatnya agar menunaikan ibadah qurban, sebagai
kelanjutan syari’ah para nabi terdahulu yang kemudian disempurnakan caranya dan
ditetapkan waktunya:
3 | R I S A L A H Q U R B A N
‫ﱠى‬‫ح‬َ‫ض‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ٍ‫س‬َ‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ‫ة‬َ‫د‬‫ا‬َ‫ت‬َ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ث‬‫ﱠ‬‫د‬َ‫ح‬ ُ‫ة‬َ‫ب‬ْ‫ع‬ُ‫ش‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ث‬‫ﱠ‬‫د‬َ‫ح‬ ٍ‫س‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫إ‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ُ‫ْن‬‫ب‬ ُ‫م‬َ‫د‬‫آ‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ث‬‫ﱠ‬‫د‬َ‫ح‬
‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫ه‬َ‫م‬َ‫د‬َ‫ق‬ ‫ًا‬‫ع‬ِ‫اض‬َ‫و‬ ُ‫ه‬ُ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫أ‬َ‫ر‬َ‫ف‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫ح‬َ‫ل‬ْ‫م‬َ‫أ‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫ش‬ْ‫ب‬َ‫ك‬ِ‫ب‬ َ‫م‬‫ﱠ‬‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ ‫ﱠ‬‫ﷲ‬ ‫ى‬‫ﱠ‬‫ل‬َ‫ص‬ ‫ﱡ‬‫ي‬ِ‫ب‬‫ﱠ‬‫ن‬‫ال‬
‫ﱢ‬‫م‬َ‫س‬ُ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ھ‬ِ‫اح‬َ‫ف‬ِ‫ص‬ِ‫ه‬ِ‫د‬َ‫ي‬ِ‫ب‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ھ‬َ‫ح‬َ‫ب‬َ‫ذ‬َ‫ف‬ ُ‫ر‬‫ﱢ‬‫ب‬َ‫ك‬ُ‫ي‬َ‫و‬ ‫ي‬(‫)البخاري‬
َ‫م‬‫ﱠ‬‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ ‫ﱠ‬‫ﷲ‬ ‫ى‬‫ﱠ‬‫ل‬َ‫ص‬ ‫ﱡ‬‫ي‬ِ‫ب‬‫ﱠ‬‫ن‬‫ال‬ ‫ﱠى‬‫ح‬َ‫ض‬ : َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ ‫ﱠ‬‫ﷲ‬ َ‫ي‬ِ‫ض‬َ‫ر‬ ٍ‫س‬َ‫ن‬َ‫أ‬ ‫عن‬
‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ْ‫ج‬ِ‫ر‬ َ‫ع‬َ‫ض‬َ‫و‬َ‫و‬ َ‫ر‬‫ﱠ‬‫ب‬َ‫ك‬َ‫و‬ ‫ى‬‫ﱠ‬‫م‬َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫د‬َ‫ي‬ِ‫ب‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ھ‬َ‫ح‬َ‫ب‬َ‫ذ‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫ن‬َ‫ر‬ْ‫ق‬َ‫أ‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫ح‬َ‫ل‬ْ‫م‬َ‫أ‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫ش‬ْ‫ب‬َ‫ك‬ِ‫ب‬
َ‫م‬ِ‫ھ‬ِ‫اح‬َ‫ف‬ِ‫ص‬‫ا‬
Anas Bin Malik menerangkan bahwa Rasulullah SAW berqurban dengan dua ekor gibas
mulus, gemuk dan bertanduk. Beliau menyembelihnya dengan tangannya sendiri sambil
menyebut nama Allah, bertakbir dan meletakkan kakinya di belikat sembelihannya itu. Hadits
Riwayat[2] Bukhari (194-256 H), Muslim (206-261 H) dan Ibn Khuzaimah (223-311 H)[3] .
Dalam riwayat lain diterangkan bahwa rasul pernah berqurban dengan seratus ekor unta
sekaligus, yang disembelih sendiri sebanyak 63 dan sisanya oleh Ali bin Abi Thalib.[4]
C. Hikmah Qurban
Ibadah qurban diperintahkan kepada umat, bukan hanya berfungsi ta’abudi atau ritual, tapi
juga bernilai sosial. Hikmah qurban yang tersurat diuraikan dalam al-Qur’an antara lain :
1. Qurban sebagai konsumsi pribadi dan orang lain.
Firman Allah SWT :
(#θè=ä3sù$pκ÷]ÏΒ(#θßϑÏèôÛr&uρ}§Í←!$t6ø9$#uŽÉ)x ø9$#∩⊄∇∪
Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan
orang-orang yang sengsara lagi fakir. Qs.22:28
Berdasar ayat ini, daging hewan qurban itu dapat dimakan oleh yang berkurban dan
sebagiannya disedekahkan kepada faqir miskin. Dalam ayat 36 surat al-Haj difirmankan:
Berdasar ayat, yang berhak memakan daging hewan qurban itu adalah (1) yang berkurban,
(2) Al-Qani’ yaitu yang merasa berkecukupan, dan (3) al-Mu’tar yaitu yang meminta.
2. Qurban sebagai Mansak dan Dzikir
Salah satu fungsi ibadah qurban adalah sebagai mansak. Mansak yang bentuk jamanya
manasik ialah bentuk ibadah yang bersifat pengorbanan dengan cara menyembelih hewan
4 | R I S A L A H Q U R B A N
sebagai usaha mendekatkan diri kepada Allah SWT, sekaligus menyebut nama-Nya tatkala
menyembelih. Ibadah yang bersifat penyembelihan telah disyari’atkan Allah kepada setiap
generasi. Allah SWT berfirman:
žžžžχχχχÎÎÎÎ))))©©©©!!!!$$$$####ãããã≅≅≅≅ÅÅÅÅzzzzôôôô‰‰‰‰ãããッƒƒššššÏÏÏÏ%%%%©©©©!!!!$$$$####((((####θθθθããããΖΖΖΖttttΒΒΒΒ####uuuu™™™™((((####θθθθèèèè====ÏÏÏÏϑϑϑϑttttããããuuuuρρρρÏÏÏÏMMMM≈≈≈≈yyyyssssÎÎÎÎ====≈≈≈≈¢¢¢¢ÁÁÁÁ9999$$$$####;;;;MMMM≈≈≈≈¨¨¨¨ΖΖΖΖyyyy____““““ÌÌÌ̍øøøøggggrrrrBBBBÏÏÏÏΒΒΒΒ$$$$yyyyγγγγÏÏÏÏFFFFøøøøttttrrrrBBBB
ããã㍍≈≈≈≈yyyyγγγγ÷÷÷÷ΡΡΡΡFFFF{{{{$$$$####ššššχχχχööööθθθθ====ppppttttäää䆆††$$$$yyyyγγγγŠŠŠŠÏÏÏÏùùùùôôôôÏÏÏÏΒΒΒΒuuuu‘‘‘‘ÍÍÍÍρρρρ$$$$yyyy™™™™rrrr&&&&ÏÏÏÏΒΒΒΒ5555====yyyyδδδδssssŒŒŒŒ####ZZZZσσσσääää9999÷÷÷÷σσσσääää9999uuuuρρρρ((((ööööΝΝΝΝßßßßγγγγßßßß™™™™$$$$tttt7777ÏÏÏÏ9999uuuuρρρρ$$$$yyyyγγγγŠŠŠŠÏÏÏÏùùùùÖÖÖ֍ƒƒƒƒÌÌÌ̍yyyymmmm∩∩∩∩⊄⊄⊄⊄⊂⊂⊂⊂∪∪∪∪
Bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka
menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka,
maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya.
Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh . Qs.22:34
Ada beberapa fungsi ibadah qurban yang patut direalisasikan oleh orang mu’min berdasar
ayat ini antara lain: (1) mengagungkan Allah, (2) mentauhidkan Allah dan menjauhi syirik,
(3) berserah diri kepada Allah dan tidak berserah kepada selain-Nya, (4) tunduk dan patuh
atas segala aturan dan perintah Allah SWT.
3. Qurban sebagai syi’ar Islam, Dzikir, Sosial, Penaklukan hewan, penyaluran tabi’at
insani menumpahkan darah.
šχô‰ç7ø9$#uρ$yγ≈oΨù=yèy_/ä3s9ÏiΒÎŽÈ∝≈yèx©«!$#ö/ä3s9$pκŽÏù׎öyz(
(#ρãä.øŒ$$sùzΝó™$#«!$#$pκöŽn=tæ¤∃!#uθ|¹(#sŒÎ*sùôMt7y_uρ$pκæ5θãΖã_(#θè=ä3sù
$pκ÷]ÏΒ(#θßϑÏèôÛr&uρyìÏΡ$s)ø9$#§ŽtI÷èßϑø9$#uρ4y7Ï9≡x‹x.$yγ≈tΡö¤‚y™öΝä3s9
öΝä3ª=yès9tβρãä3ô±s?∩⊂∉∪
Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi`ar Allah, agar kamu
memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu
menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah roboh
(mati), maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang
ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah
menundukkan unta-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur. Qs.22:36
5 | R I S A L A H Q U R B A N
Sasaran qurban yang harus dicapai menurut ayat ini adalah (1) mensyi’arkan Agama Allah,
(2) meningkatkan kebaikan berupa ibadah sosial dan menyantuni sesama manusia, (3)
menaklukan makhluq lain, terutama hewan yang berfungsi pula menaklukan sifat
kebinatangan, dan (4) mensyukuri ni’mat.
4. Qurban sebagai usaha meningkatkan taqwa, dan mengagungkan Allah serta
mendekatkan diri pada -Nya.
s9tΑ$uΖtƒ©!$#$yγãΒθçté:Ÿωuρ$yδäτ!$tΒÏŠÅ3≈s9uρã&è!$uΖtƒ3“uθø)−G9$#öΝä3ΖÏΒ4
y7Ï9≡x‹x.$yδt¤‚y™ö/ä3s9(#ρçŽÉi9s3çGÏ9©!$#4’n?tã$tΒö/ä31y‰yδ3ÎŽÅe³o0uρ
šÏΖÅ¡ósßϑø9$#∩⊂∠∪
Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah,
tetapi ketaqwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah
menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya
kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik. Qs.22:37
Ayat ini menjelaskan bahwa penyembelihan qurban bukan berarti mempersembahkan daging
hewan atau darahnya kepada Allah, karena tidak akan sampai kepada-Nya. Persembahan
mu’min dengan qurban adalah persembahan taqwa. Oleh karena itu, keliru orang yang
beranggapan bahwa daging qurban itu dianggap sama dengan sesajen yang dilakukan kaum
musyrikin. Daging qurban adalah konsumsi yang boleh dimakan oleh kaum muslimin. Yang
dipersembahkan kepada Allah, adalah ketaqwaan atau bukti ketaatan dan siap berkorban
demi taqarrub kepada-Nya.
5. Mengikuti millah Ibrahim
Telah dijelaskan di atas bahwa ibadah qurban terbesar adalah qurbannya Nabi Ibrahim. Dia
rela mengorbankan putra yang dicintainya demi mencintai Allah SWT. Karena kecintaannya
kepada Allah, maka mendapat balasan yang sangat besar terutama diangkat sebagai imam
bagi seluruh manusia. Sedangkan pengorbanan anaknya diganti dengan seekor sembelihan
yang besar yang dapat dini’mati Nabi Ibrahim dan keluarganya. Kemudian pengorbanan
gibas itulah menjadi millah Ibrahim yang harus diikuti oleh umat manusia sepeninggalnya.
Umat Nabi Muhammad SAW juga diperintah untuk mengikuti millah Ibrahim tersebut. Allah
SWT berfirman:
6 | R I S A L A H Q U R B A N
ö≅è%s−y‰|¹ª!$#3(#θãèÎ7¨?$$sùs'©#ÏΒtΛÏδ≡tö/Î)$Z ‹ÏΖym$tΒuρtβ%x.zÏΒtÏ.ÎŽô³çRùQ$#∩®∈∪
Katakanlah: “Benarlah (apa yang difirmankan) Allah”. Maka ikutilah Millah Ibrahim yang
hanif, dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang musyrik. Qs.3:95
Ada tiga perintah yang tersurat pada ayat ini yaitu (1) mengatakan bahwa kebenaran milik
Allah, dan hanya Allah-lah yang Maha benar, (2) mengikuti millah Ibrahim yang hanif ialah
selalu cenderung kepada kebenaran, (3) menolak kemusyrikan seperti Nabi Ibrahim sebagai
orang yang tidak musyrik.
Karena ibadah qurban merupakan millah Ibrahim, maka termasuk ibadah yang diperintahkan
Allah SWT. Melaksanakan ibadah qurban berarti mengikuti millah Ibrahim.
6. Meraih berbagai manfaat
Dalam ibadah qurban terkandung berbagai manfaat, baik ditinjau dari sudut ritual maupun
sosial. Dengan qurban tersebut, kaum muslimin diharapkan meraih manfaat sebanyak-
banyaknya. Allah SWT berfirman:
(#ρ߉yγô±uŠÏj9yìÏ ≈oΨtΒöΝßγs9(#ρãà2õ‹tƒuρzΝó™$#«!$#þ’Îû5Θ$−ƒr&BM≈tΒθè=÷è¨Β4’n?tã$tΒ
Νßγs%y—u‘.ÏiΒÏπyϑ‹Îγt/ÉΟ≈yè÷ΡF{$#((#θè=ä3sù$pκ÷]ÏΒ(#θßϑÏèôÛr&uρ}§Í←!$t6ø9$#uŽÉ)x ø9$#∩⊄∇∪
supaya mereka menyaksikan berbagai manfa`at bagi mereka dan supaya mereka menyebut
nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezki yang Allah telah berikan kepada
mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian
lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara lagi fakir. Qs.22:28
Banyak sekali manfaat ibadah qurban antara lain :
(1) Ekonomi bidang peternakan, perdagangan dan industri.
(2) Sosial kemasyarakatan, karena dapat menjalin komunikasi antara yang kaya dan yang
miskin.
(3) Kesehatan, karena merupakan peningkatan gizi hewani yang telah diakui khasiatnya.
7 | R I S A L A H Q U R B A N
7. Penanaman jiwa tasyakkur
Allah SWT berfirman:
!$ΡÎ)š≈oΨø‹sÜôãr&trOöθs3ø9$#∩⊇∪Èe≅|Ásùy7În/tÏ9öptùΥ$#uρ∩⊄∪žχÎ)št∞ÏΡ$x©uθèδçŽtIö/F{$#∩⊂∪
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu ni`mat yang banyak. Maka dirikanlah
shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu
dialah yang terputus. Qs.al-Kautsar: 1-3
Tasyakur atau berterima kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan ni’mat, cukup
penting artinya dalam memelihara ketenangan lahir dan bathin. Rasulullah SAW telah
memperoleh ni’mat yang banyak, terutama iman, kenabian, dan derajat tertinggi. Beliau
diperintah bersyukur kepada Allah dengan shalat dan qurban.
Ibadah qurban merupakan rangkaian ibadah shalat. Menurut ahli tafsir, yang dimaksud shalat
pada surat al-Kautsar adalah shalat idul-adlha yang dirangkaikan dengan penyembelihan
hewan qurban.
Dengan demikian tasyakur yang sempurna harus melalui dua jalur, yaitu jalur pada Allah
dengan shalat dan ibadah lainnya, serta jalur pada manusia dengan meningkatkan ibadah
sosial. Shalat dan qurban merupakan salah satu contoh tasyakur dua jalur tersebut.
FIQIH QURBAN
1. Hukum Qurban
ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫م‬‫ﱠ‬‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ ‫ﱠ‬‫ﷲ‬ ‫ى‬‫ﱠ‬‫ل‬َ‫ص‬ ِ ‫ﱠ‬‫ﷲ‬ َ‫ل‬‫ُو‬‫س‬َ‫ر‬ ‫ﱠ‬‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ة‬َ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫ر‬ُ‫ھ‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬
‫ا‬َ‫ن‬ ‫ﱠ‬‫ال‬َ‫ص‬ُ‫م‬ ‫ﱠ‬‫ن‬َ‫ب‬َ‫ر‬ْ‫ق‬َ‫ي‬ َ‫ال‬َ‫ف‬ ‫حﱢ‬َ‫ض‬ُ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬َ‫و‬ ٌ‫ة‬َ‫ع‬َ‫س‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ان‬َ‫ك‬
Dari Abi Hurairah[5] diriwayatkan bahwa Rasul SAW bersabda: Barangsiapa yang memiliki
keleluasaan untuk qurban, tapi tidak melakukannya, maka jangan mendekati tempat shalat
kami. Hr. Ahmad (164-241 H), Ibn Majah (207-275H), al-Daruquthni (305-385 H) dan al-
Hakim (321-405 H).[6]
Hadits ini berisi ancaman bagi yang memiliki kemampuan membeli hewan, tapi tidak mau
berqurban. Orang mampu berqurban tapi tidak melakukannya, tak ubahnya dengan
menjauhkan diri dari mushalla Rasul SAW. Mayoritas ulama, berpendapat hukum
menunaikan qurban adalah sunnah mu`akkadah (anjuran yang dikuatkan), tapi menurut Imam
Hanafi (80-150H), hukumnya wajib bagi yang mampu.
8 | R I S A L A H Q U R B A N
2. Siapa yang mesti qurban?
Ketika haji wada, Rasul SAW bersabda:
ٍ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ِ‫ل‬ْ‫ھ‬‫أ‬ ‫لﱢ‬ُ‫ك‬ ‫لى‬َ‫ع‬ ُ‫اس‬‫ﱠ‬‫ن‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫ھ‬‫ﱡ‬‫ي‬‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬‫ﱠة‬‫ي‬ِ‫ح‬ْ‫ض‬ُ‫أ‬ ٍ‫ام‬َ‫ع‬ ‫لﱢ‬ُ‫ك‬ ‫ي‬ِ‫ف‬
Wahai manusia! Suatu keharusan bagi setiap keluarga berqurban setiap tahun. Hr. Abu Daid
(202-275 H), Ibn Majah (207-275 H), al-Tirmidzi (207-279 H), al-Baihaqi (384-458 H).[7]
Seruan Rasul SAW ini menunjukkan bahwa dalam satu keluarga, tiap tahun minimal ada satu
orang yang berqurban. Oleh karena itu, menurut al-Syafi’iy (150-204), qurban ini termasuk
sunnah kifayah mu’akadah.[8] Seorang suami boleh qurban atas nama istrinya. ‘Aisyah (9
sH-54H), istri Rasul menerangkan:
ُ‫ل‬‫ُو‬‫س‬َ‫ر‬ ‫ﱠى‬‫ح‬َ‫ض‬‫ﷲ‬‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫ﷲ‬ ‫صلى‬‫ر‬َ‫ق‬َ‫ب‬‫ال‬ِ‫ب‬ ِ‫ه‬ِ‫اج‬َ‫و‬ْ‫أز‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬
Rasul SAW berqurban atas nama istrinya dengan sapi. Hr. al-Bukhari.[9]
Orang tua juga boleh berqurban atas nama anaknya, seperti yang dilakukan Rasul atas nama
putrinya, Fathimah (18sH-11H).[10]
3. Bolehkah Qurban atas nama al-Marhum?
Tidak diriwayatkan dari Rasul SAW atau shabatnya yang melakukan qurban atas nama yang
meninggal. Jika qurban atas nama yang meninggal itu baik, tentu Rasul akan melakukannya
atas nama Khadijah, atau orang tuanya. Ternyata riwayat yang demikian tidak ditemukan
dalam hadits, karena Rasul berqurban hanya atas nama istri dan putrinya yang masih hidup.
Abdurrazaq menerangkan bahwa orang jahilyah biasa menyembelih hewan seperti sapi, unta
atau kambing tatkala ada kematian. Rasul SAW sebagaimana diriwayatkan Ma’mar dari
Tsabit dan Anas Bin Malik, menghapus kebiasaan jahiliyah tersebut dengan sabdanya:
ِ‫م‬َ‫ال‬ْ‫س‬ِ ْ‫اإل‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ر‬ْ‫ق‬َ‫ع‬ َ‫ال‬
Tidak ada penyembelihan karena kematian dalam Islam.Hr. Abu Dawud, al-Bauhaqi dan al-
Daylami.[11]
Menyediakan hidangan untuk hajatan kematian, juga termasuk yang tidak disyari’ahkan oleh
rasul dan shabatnya.
َ‫ع‬‫ا‬َ‫م‬ِ‫ت‬ْ‫ج‬ ِ‫اال‬ ‫ﱡ‬‫د‬ُ‫ع‬َ‫ن‬ ‫ا‬‫ﱠ‬‫ن‬ُ‫ك‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫ﱢ‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ج‬َ‫ب‬ْ‫ال‬ ِ ‫ﱠ‬‫ﷲ‬ ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ِ‫ْن‬‫ب‬ ِ‫ير‬ِ‫ر‬َ‫ج‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬
ِ‫ة‬َ‫ح‬‫ا‬َ‫ي‬‫ﱢ‬‫ن‬‫ال‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ه‬ِ‫ن‬ْ‫ف‬َ‫د‬ َ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ِ‫ام‬َ‫ع‬‫ﱠ‬‫الط‬ َ‫ة‬َ‫ع‬‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ص‬َ‫و‬ ِ‫ت‬‫ﱢ‬‫ي‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ِ‫ل‬ْ‫ھ‬َ‫أ‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬
9 | R I S A L A H Q U R B A N
Jarir bin Abd Allah al-Bajali[12] mengatakan: Kami biasa menyediakan hidangan untuk
kepentingan keluarga mayat. Sedangkan keluarga mayat yang menyediakan jamuan setelah
mengubur mayat termasuk meratap. Riwayat Ahmad, Ibn Majah, al-Thabarani.[13]
Berdasar pernyataan shahabat tersebut, meratap bukan hanya menangis, tapi juga hajatan
kematian. Syams al-Haq berkomentar bahwa kerabat atau tetangga dianjurkan menyediakan
makanan untuk yang terkena mushibat. Tamu dilarang ikut makan di tempat kematian, karena
termasuk kenduri yang bid’ah tercela dan bertentangan dengan essensi syari’ah.[14] Al-
Syawkani (w.1255H) menandaskan yang layak menyediakan makanan adalah tetangga atau
kerabat untuk ahli mayit, bukan sebaliknya. Beliau juga menandaskan َ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ًا‬‫ع‬ْ‫و‬َ‫ن‬ ‫ُم‬‫ھ‬َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ‫ام‬َ‫ع‬‫ﱠ‬‫الط‬ ُ‫ل‬ْ‫ك‬‫أ‬َ‫و‬
‫ة‬َ‫اح‬َ‫ي‬‫ﱢ‬‫ن‬‫ال‬ Tamu yang ikut makan di tempat kematian, termasuk niyahah, karena yang ditinggal
wafat itu sedang terkena mushibat yang seharusnya digembirakan tidak disibukan oleh
menjamu tamu yang datang. [15] Ibn Qudamah menjelaskan bahwa Jarir datang kepada
Umar membawa berita tentang kematian temannya. Umar bertanya ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ت‬‫ﱢ‬‫ي‬َ‫م‬ َ‫َلى‬‫ع‬ ُ‫َاح‬‫ن‬ُ‫ي‬ ْ‫ل‬َ‫ھ‬ apakah
mayit kaummu suka diratapi? Jarir menjawab َ‫ال‬ tidak! Umar bertanya lagi: ِ‫ل‬ْ‫ھ‬‫أ‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ َ‫ن‬ْ‫ُو‬‫ع‬ِ‫م‬َ‫ت‬ْ‫ج‬َ‫ي‬ ْ‫ل‬َ‫ھ‬َ‫و‬
َ‫و‬ ‫ﱢت‬‫ي‬َ‫م‬ْ‫امال‬َ‫ع‬‫ﱠ‬‫الط‬ َ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ج‬َ‫ي‬ apakah mereka berkumpul sambil sambil dihidangkan makanan di
keluarga mayit? Jawabnya ‫َعم‬‫ن‬ ya! Kata Umar: ‫ـــوح‬‫ـ‬‫الن‬ ‫ذاك‬ yang demikian itulah yang termasuk
meratap.[16] Perbuatan niyahah atau meratap adalah dosa. Sabda Rasul SAW;
‫ا‬َ‫ھ‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫و‬ ِ‫ة‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ق‬ْ‫ال‬ َ‫م‬ْ‫و‬َ‫ي‬ ُ‫م‬‫ا‬َ‫ق‬ُ‫ت‬ ‫ا‬َ‫ھ‬ِ‫ت‬ْ‫و‬َ‫م‬ َ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ق‬ ْ‫ب‬ُ‫ت‬َ‫ت‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ُ‫ة‬َ‫ح‬ِ‫ئ‬‫ا‬‫ﱠ‬‫ن‬‫ال‬
ٍ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ج‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٌ‫ع‬ْ‫ر‬ِ‫د‬َ‫و‬ ٍ‫ن‬‫ا‬َ‫ر‬ِ‫ط‬َ‫ق‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٌ‫ل‬‫ا‬َ‫ب‬ْ‫ر‬ِ‫س‬
Beliau tandaskan: orang yang meratapi mayit, jika tidak bertaubat sebelum mati, di hari
kiamat akan disuruh berdiri lalu dipakaikan celana dari aspal yang mendidih, dan baju yang
menimbulkan sakit kulit. Hr. Muslim, al-Turmudzi,[17]
4. Adab ber-Qurban
a. Persiapan diri sejak awal dzulhijjah
Menurut Umm Salamah,[18] Rasul SAW bersabda:
َ‫ي‬‫حﱢ‬َ‫ُيض‬ ْ‫أن‬ َ‫د‬‫ا‬َ‫ر‬‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬ً‫ئ‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ ‫ق‬ِ‫ل‬ْ‫ح‬َ‫ي‬ َ‫ال‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ار‬َ‫ف‬ْ‫أظ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫ق‬َ‫ي‬ َ‫ال‬َ‫ف‬
‫ﱠة‬‫ج‬ِ‫الح‬ ‫ي‬ِ‫ذ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ل‬‫ﱠ‬‫و‬‫األ‬ ‫ر‬ْ‫ش‬َ‫ع‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ه‬ِ‫ْر‬‫ع‬َ‫ش‬
Barangsiapa yang hendak berqurban, hendaklah ia tidak menggunting kuku, tidak bercukur
bulu selama sepuluh hari awal bulan dzulhijjah. Hr. al-Nasaiy (215-303 H).[19] Menurut
riwayat lain, Rasul SAW bersabda:
ِ‫م‬ ‫ﱠ‬‫ن‬َ‫ذ‬ُ‫خ‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ َ◌َ‫ال‬َ‫ف‬ َ‫ي‬‫ﱢ‬‫ح‬َ‫ض‬ُ‫ي‬ ْ‫أن‬ َ‫د‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫أ‬َ‫و‬ ‫ﱠة‬‫ج‬ِ‫الح‬ ‫ي‬ِ‫ذ‬ َ‫ل‬َ‫ال‬ِ‫ھ‬ ‫ى‬َ‫أ‬َ‫ر‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ْر‬‫ع‬َ‫ش‬ ْ‫ن‬
ِ‫ه‬ِ‫ار‬َ‫ف‬ْ‫أظ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ال‬َ‫و‬
Barang siapa melihat hilal (awal bulan) Dzul-hijjah dan bermaksud qurban, maka janganlah
memotong rambut dan jangan pula memotong kukunya. Hr. Tirmidzi (209-279 H)[20]
10 | R I S A L A H Q U R B A N
Kedua hadits ini menganjurkan agar yang hendak berqurban tidak memotong kuku, tidak
memotong rambut atau mencabut bulu sejak tanggal satu dzul-hijjah hingg hewan qurbannya
disembelih.
b. Mempersiapkan hewan sebelum waktunya
Ibn Qudamah (541-620 H),[21] meriwayatkan tata tertib qurban berdasar nasihat Ali bin Abi
Thalib kepada kaum muslimin antara lain sebagai berikut :
(1) membeli hewan sebelum waktu penyembelihan dan memberikan tanda supaya jangan
sampai tertukar dengan hewan lain. Hal ini termasuk mengagungkan syi’ar Islam. Allah SWT
berfirman:
y7Ï9≡sŒtΒuρöΝÏjàyèãƒuŽÈ∝≈yèx©«!$#$yγΡÎ*sùÏΒ”uθø)s?É>θè=à)ø9$#∩⊂⊄∪
Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi`ar-syi`ar Allah, maka
sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati. Qs.22:32
(2) jangan memanfaatkan hewan yang akan diqurbankan baik susu, kulit, bulu ataupun
tenaganya.[22] Inilah salah satu hikmahnya mengapa shahabat memberikan tanda pada
hewan yang akan diqurbankan. Jika tidak diberi tanda khawatir tertukar, sehingga digunakan
untuk yang lain.
5. Syarat hewan
al-Barra bin ‘Azib[23] menerangkan bahwa Rasul SAW bersabda:
ُ‫ﱢن‬‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ال‬ ُ‫ء‬‫ا‬َ‫ج‬ْ‫ر‬َ‫ع‬ْ‫ال‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ھ‬ُ‫ر‬َ‫و‬َ‫ع‬ ُ‫ﱢن‬‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ال‬ ُ‫ء‬‫ا‬َ‫ر‬ْ‫و‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ ‫ا‬َ‫ي‬‫ا‬َ‫ح‬‫ﱠ‬‫ض‬‫ال‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ز‬‫ُو‬‫ج‬َ‫ي‬ َ‫ال‬
‫ي‬ِ‫ق‬ْ‫ن‬ُ‫ت‬ َ‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ت‬‫ﱠ‬‫ل‬‫ا‬ ُ‫ء‬‫ا‬َ‫ف‬ْ‫ج‬َ‫ع‬ْ‫ال‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ھ‬ُ‫ض‬َ‫ر‬َ‫م‬ ُ‫ﱢن‬‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ال‬ ُ‫ة‬َ‫ض‬‫ي‬ِ‫ر‬َ‫م‬ْ‫ال‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ھ‬ُ‫ج‬َ‫ر‬َ‫ع‬
Hewan yang tidak layak untuk qurban adalah yang nyata pecak, yang nyata pincang, yang
sakit nyata sakitnya, dan yang tua tidak bersumsum. Hr. al-Darimi (181-255 H), al-Nasaiy
(215-303 H)[24]
Oleh karena itu hewan yang hendak dijadikan qurban mesti yang mulus, baik, tidak boleh
cacat, dagingnya dapat dimanfaatkan, dan berumur yang cukup.
6.. Waktu penyembelihan Qurban
al-Barra bin Azib (w.72H) menerangkan bahwa Rasul SAW khuthah pada hari qurban,
sabdanya:
11 | R I S A L A H Q U R B A N
َ‫ي‬‫ﱢ‬‫ل‬َ‫ص‬ُ‫ي‬ ‫ى‬‫ﱠ‬‫ت‬َ‫ح‬ ٌ‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ‫ﱠ‬‫ن‬َ‫ي‬‫حﱢ‬َ‫ض‬ُ‫ي‬ َ‫ال‬
Seseorang tidak diperkenankan menyembelih hewannya sebelum shalat (ied al-Adlha).
Hr.Muslim (206-261H).[25]
Jubair bin Muth’im[26] menerengkan bahwa di haji wada Rasul SAW berkhuthbah, dan
bersabda:
ْ‫و‬َ‫م‬ ‫ة‬َ‫ف‬ِ‫ل‬َ‫د‬ْ‫ز‬ُ‫م‬ ‫لﱡ‬ُ‫ك‬َ‫و‬ ‫ة‬َ‫ن‬َ‫ر‬ُ‫ع‬ ‫ن‬ْ‫ط‬َ‫ب‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ‫ُوا‬‫ع‬َ‫ف‬ْ‫ار‬َ‫و‬ ‫ف‬ِ‫ق‬ْ‫و‬َ‫م‬ ‫ات‬َ‫ف‬َ‫ر‬َ‫ع‬ ‫لﱡ‬ُ‫ك‬‫ف‬ِ‫ق‬
ٌ‫ح‬ْ‫ب‬ِ‫ذ‬ ‫يق‬ِ‫ر‬ْ‫ش‬‫ﱠ‬‫ت‬‫ال‬ ِ‫ﱠام‬‫ي‬‫أ‬ ‫لﱡ‬ُ‫ك‬َ‫و‬ ‫ر‬َ‫ح‬ْ‫ن‬َ‫م‬ ‫ى‬َ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫اج‬َ‫ج‬ُ‫ف‬ ‫لﱡ‬ُ‫ك‬َ‫و‬ ‫سر‬َ‫ح‬ُ‫م‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ‫ُوا‬‫ع‬َ‫ف‬ْ‫ار‬َ‫و‬
Seluruh Arafah adalah tempat wuquf, maka hindari lembah uranah; seluruh Muzdalifah
tempat mabit, maka hindari Muhassar; setiap kawasan mina tempat menyembelih, dan
seluruh hari tasyrik adalah waktu menyembelih qurban. Hr. Ahmad (164-241 H), Ibn Hibban
(w.354H), al-Thabarani (260-360H), [27]
Dalam riwayat Al-Thabarani terdapat rawi yang bernama Muhammad bin Jabir al-Ja’fi yang
dianggap lemah, tapi dalam riwayat lainnya semua rawinya dapat dipercaya.[28] Dalam
halaman lainnya al-Haytsami menandaskan bahwa rawi hadits yang dikutip dalam riwayat
Ahmad mengenai semua hari tasyrik merupakan hari penyembalihan adalah shahih dan dapat
dipercaya.[29]
Berdasar hadits ini, waktu menyembelih qurban adalah selama empat hari: (1) satu hari idul-
adlha yaitu tanggal 10 dzul-hijjah, setelah shalat ied dan (2) tiga hari tasyriq yaitu tanggal 11,
12, dan 13 dzul-hijjah. Sebagian mengaitkan hadits yang membolehkan menyembelih qurban
pada hari tasyrik dengan ayat:
‫ي‬ِ‫ف‬ ِ ‫ﱠ‬‫ﷲ‬ َ‫م‬ْ‫س‬‫ا‬ ‫ُوا‬‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ذ‬َ‫ي‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ھ‬َ‫ل‬ َ‫ع‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ن‬َ‫م‬ ‫وا‬ُ‫د‬َ‫ھ‬ْ‫ش‬َ‫ي‬ِ‫ل‬
ِ‫ة‬َ‫م‬‫ي‬ِ‫ھ‬َ‫ب‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ھ‬َ‫ق‬َ‫ز‬َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ٍ‫ت‬‫ا‬َ‫م‬‫و‬ُ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫م‬ ٍ‫ﱠام‬‫ي‬َ‫أ‬
َ‫ر‬‫ي‬ِ‫ق‬َ‫ف‬ْ‫ال‬ َ‫س‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ب‬ْ‫ال‬ ‫وا‬ُ‫م‬ِ‫ع‬ْ‫ط‬َ‫أ‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ھ‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬َ‫ف‬ ِ‫ام‬َ‫ع‬ْ‫ن‬َ ْ‫األ‬
Perkataan ٍ‫ت‬‫ا‬َ‫م‬‫و‬ُ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫م‬ ٍ‫ﱠام‬‫ي‬َ‫أ‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ pada ayat ini (Qs.22:28) menunjukkan jumlah hari yang banyak,
bukan hanya satu hari. Dengan demikian hari penyembelihan qurban bukan hanya tanggal 10,
tapi juga 11,12, dan tanggal 13 dzu al-Hijjah.[30]
7. Adab menyembelih
Sebagaimana dikutip al-Zuhaili, menurut Imam al-Syafi’iy, ada lima etika menyembelih
hewan qurban yaitu (1) membaca basmalah, (2) shalawat pada rasul SAW, (3) menghadap
12 | R I S A L A H Q U R B A N
qiblat baik penyembelih mapun hewannya, (4) bertakbir, (5) berdo’a agar qurban itu diterima
Allah SWT.[31] Adapun etika yang lainnya, antara lain sebagai berikut:
a. Sebaiknya penyembelihan qurban itu dilakukan oleh yang berqurban, sebagaimana
dicontohkan Rasul SAW. Beliau berqurban sebanyak seratus ekor unta, dan menyembelih
dengan tangannya sendiri sebanyak 63 ekor. Sedangkan sisanya dilakukan oleh Ali bin Abi
Thalib.[32] Namun jika tidak mampu melakukan penyembelihan, tidak mengapa minta
bantuan orang lain yang memiliki keahlian. Dalam riwayat Jabir bin Abd Allah diterangkan
bahwa Rasul SAW mengelola daging hewan qurbannya sehingga membagikannya kepada
para mustahiq.[33]
b. Penyembelih hendaknya membaca do’a agar qurban yang disembelih itu diterima Allah
SWT. Rasul SAW tatkala menyembelih hewan qurban berdo’a:
ْ‫ﱠل‬‫ب‬َ‫ق‬َ‫ت‬ ‫ﱠ‬‫م‬ُ‫ھ‬‫ﱠ‬‫ل‬‫ال‬ ‫ﷲ‬ ِ‫ْم‬‫س‬‫ا‬ِ‫ب‬‫د‬‫ﱠ‬‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ ِ‫ة‬‫ﱠ‬‫م‬‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬َ‫و‬ ٍ‫د‬‫ﱠ‬‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ ِ‫آل‬َ‫و‬ ٍ‫د‬‫ﱠ‬‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬
Dengan nama Allah. Ya Allah terimah qurban dari Muhammad, dari keluarga Muhammad
dan dari umat Muhammad. Hr. Muslim (206-261 H).[34]
Menurut Ibnu Abbas[35] yang menyembelih qurban milik orang lain hedaknya berdo’a:
ِ‫ب‬‫ال‬ ‫ﷲ‬ ِ‫ْم‬‫س‬َ‫ك‬َ‫ل‬َ‫و‬ َ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ﱠ‬‫م‬ُ‫ھ‬‫ﱠ‬‫ل‬‫ﱠل‬‫ب‬َ‫ق‬َ‫ت‬ ‫ﱠ‬‫م‬ُ‫ھ‬‫ﱠ‬‫الل‬ْ‫ن‬ِ‫م‬‫فالن‬
Dengan nama Allah! Ya Allah ini adalah dari-Mu, dan qurban untuk-Mu! Ya Allah!
Terimalah qurban dari fulan (sebut nama yang berqurban).[36]
c. yang berqurban juga dianjurkan berdo’a tatkala hewannya telah dibaringkan menghadap
qiblat:
‫ا‬َ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ف‬‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ح‬ َ‫ض‬ْ‫ر‬َ ْ‫األ‬َ‫و‬ ِ‫ت‬‫ا‬َ‫و‬َ‫م‬‫ﱠ‬‫س‬‫ال‬ َ‫ر‬َ‫ط‬َ‫ف‬ ‫ي‬ِ‫ذ‬‫ﱠ‬‫ل‬ِ‫ل‬ َ‫ي‬ِ‫ھ‬ْ‫ج‬َ‫و‬ ُ‫ْت‬‫ھ‬‫ﱠ‬‫ج‬َ‫و‬ ‫ي‬‫ﱢ‬‫ن‬ِ‫إ‬
‫ي‬ِ‫ت‬ َ‫ال‬َ‫ص‬ ‫ﱠ‬‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫ين‬ِ‫ك‬ِ‫ر‬ْ‫ش‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬‫بﱢ‬َ‫ر‬ ِ ‫ﱠ‬ ِ ‫ي‬ِ‫ت‬‫ا‬َ‫م‬َ‫م‬َ‫و‬ َ‫ي‬‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ح‬َ‫م‬َ‫و‬ ‫ي‬ِ‫ك‬ُ‫س‬ُ‫ن‬َ‫و‬
‫ﱠ‬‫م‬ُ‫ھ‬ُ‫ل‬‫ﱠ‬‫ل‬‫ا‬ َ‫ين‬ِ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫أ‬َ‫و‬ ُ‫ت‬ْ‫ر‬ِ‫م‬ُ‫أ‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ِ‫ب‬َ‫و‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ك‬‫ي‬ِ‫ر‬َ‫ش‬ َ‫ال‬ َ‫ين‬ِ‫م‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ال‬
َ‫ك‬َ‫ل‬َ‫و‬ َ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬‫أكبر‬ ‫وﷲ‬ ‫ﷲ‬ ِ‫ْم‬‫س‬‫ا‬ِ‫ب‬ ِ‫ه‬ِ‫ت‬‫ﱠ‬‫م‬ُ‫أ‬َ‫و‬ ٍ‫د‬‫ﱠ‬‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬
Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada yang menciptakan langit dan bumi. Atas
millah Ibrahim yang condong pada kebenaran, dan aku tidak termasuk orng musyrik.
Sesungguhnya shalatku, qurbanku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah pencipta alam.
Tiada sekutu bagi-Nya. Karitulah aku diperintah. Aku adalah termasuk orang muslim. Ya
Allah! Ini adalah dari-Mu dan hanya untuk-Mu. Terimalah qurban Muhammad dan umatnya.
Dengan nama Allah. Allah Maha Besar. Hr. Abu Daud (202-275 H), Ibn Majah (207-
275).[37]
13 | R I S A L A H Q U R B A N
Setelah berdo’a tersebut Rasul SAW menyembelih hewan qurbannya. Dalam riwayat al-
Hakim (321-405 H), diterangkan bahwa Rasul mengajak Fatimah untuk menyaksikan
penyembelihan hewan qurbannya dengan membaca do’a:.
َ‫ص‬َ ّ‫إن‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ْك‬‫ي‬ِ‫ر‬َ‫ش‬ َ‫ال‬ ‫ْن‬‫ي‬ِ‫م‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬‫ال‬ ‫بﱢ‬َ‫ر‬ ِ ِ ‫ي‬ِ‫ت‬‫ا‬َ‫م‬َ‫م‬َ‫و‬ َ‫ي‬‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ح‬َ‫م‬َ‫و‬ ‫ي‬ِ‫ك‬ُ‫س‬ُ‫ن‬َ‫و‬ ‫ي‬ِ‫ت‬َ‫ال‬
‫ْن‬‫ي‬ِ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬َ‫ن‬‫أ‬َ‫و‬ ُ‫ت‬ْ‫ر‬ِ‫م‬‫أ‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬‫ذ‬ِ‫ب‬َ‫و‬
Sesungguhnya shalatku, qurbanku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah pencipta alam.
Tiada sekutu bagi-Nya. Karitulah aku diperintah. Aku adalah termasuk orang muslim. Hr. al-
Hakim, [38]
8. Mustahiq daging qurban
َ‫ع‬ ُ ‫ﱠ‬‫ﷲ‬ ‫ى‬‫ﱠ‬‫ل‬َ‫ص‬ ‫ﱡ‬‫ي‬ِ‫ب‬‫ﱠ‬‫ن‬‫ال‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ِ‫ع‬َ‫و‬ْ‫ك‬َ ْ‫األ‬ ِ‫ن‬ْ‫ب‬ َ‫ة‬َ‫م‬َ‫ل‬َ‫س‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬َ‫م‬‫ﱠ‬‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬
ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ه‬ِ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ي‬ِ‫ق‬َ‫ب‬َ‫و‬ ٍ‫ة‬َ‫ث‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ث‬ َ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ‫ﱠ‬‫ن‬َ‫ح‬ِ‫ب‬ْ‫ُص‬‫ي‬ َ‫ال‬َ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ﱠى‬‫ح‬َ‫ض‬ ْ‫ن‬َ‫م‬
‫ا‬َ‫م‬َ‫ك‬ ُ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ ِ ‫ﱠ‬‫ﷲ‬ َ‫ل‬‫ُو‬‫س‬َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ‫وا‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ُ‫ل‬ِ‫ب‬ْ‫ق‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ‫ا‬‫ﱠ‬‫م‬َ‫ل‬َ‫ف‬ ٌ‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ش‬
ِ‫إ‬َ‫ف‬ ‫ُوا‬‫ر‬ِ‫خ‬‫ﱠ‬‫د‬‫ا‬َ‫و‬ ‫وا‬ُ‫م‬ِ‫ع‬ْ‫ط‬َ‫أ‬َ‫و‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫ي‬ِ‫اض‬َ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫م‬‫ا‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ ‫ﱠ‬‫ن‬
‫ا‬َ‫ھ‬‫ي‬ِ‫ف‬ ‫وا‬ُ‫ن‬‫ي‬ِ‫ع‬ُ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫ت‬ْ‫د‬َ‫ر‬َ‫أ‬َ‫ف‬ ٌ‫د‬ْ‫ھ‬َ‫ج‬ ِ‫اس‬‫ﱠ‬‫ن‬‫ال‬ِ‫ب‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ َ‫م‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ال‬
Dari Salamah bin al-Akwa[39] diriwayatkan bahwa rasul SAW bersabda: “Barangsiapa
yang berkurban janganlah menyimpan dagingnya di rumah melebihi tiga hari walau
sedikit”. Namun tatkala tahun berikutnya, shahabat bertanya: “awahai rasul apakah masih
berlaku seperti tahun yang lalu? Rasul bersabda: Tiadak! Makanlah, berikanlah dan
simpanlah (awetkan)! Sesungguhnya tahun lalu itu musim perang, saya menghendaki untuk
mendistribusikannya. Hr. al-Bukhari, Muslim, Ibn Abi Syaibah (159-235 H).[40]
Berdasar hadits ini musthiq kurban itu terdiri atas (1) konsumsi yang berkurban, (2)
disedekahkan kepada yang mau menerimanya, (3) disimpan sebagai persediaan makanan
pada hari-hari berikutnya. Berkaitan qurban, Allah SWT berfirman:
ِ‫ع‬ْ‫ط‬َ‫أ‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ھ‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬َ‫ف‬َ‫ر‬‫ي‬ِ‫ق‬َ‫ف‬ْ‫ال‬ َ‫س‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ب‬ْ‫ال‬ ‫وا‬ُ‫م‬
Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan
orang-orang yang sengsara lagi fakir. Qs.22:28 .
14 | R I S A L A H Q U R B A N
َ‫م‬ْ‫س‬‫ا‬ ‫ُوا‬‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫اذ‬َ‫ف‬ ٌ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫خ‬ ‫ا‬َ‫ھ‬‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ِ ‫ﱠ‬‫ﷲ‬ ِ‫ر‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ش‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ھ‬‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ َ‫ن‬ْ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ال‬َ‫و‬
ِ ‫ﱠ‬‫ﷲ‬‫وا‬ُ‫م‬ِ‫ع‬ْ‫ط‬َ‫أ‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ھ‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ھ‬ُ‫ب‬‫و‬ُ‫ن‬ُ‫ج‬ ْ‫ت‬َ‫ب‬َ‫ج‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ‫ﱠ‬‫اف‬َ‫و‬َ‫ص‬ ‫ا‬َ‫ھ‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬
َ‫ُون‬‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ش‬َ‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ﱠ‬‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ھ‬‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ر‬‫ﱠ‬‫خ‬َ‫س‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬َ‫ك‬ ‫ﱠ‬‫ر‬َ‫ت‬ْ‫ع‬ُ‫م‬ْ‫ال‬َ‫و‬ َ‫ع‬ِ‫ن‬‫ا‬َ‫ق‬ْ‫ال‬
Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi`ar Allah, kamu
memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu
menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah roboh
(mati), maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang
ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah
menundukkan unta-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur. Qs.22:36
Berdasar ayat dan hadits di atas, yang berhak memakan daging hewan qurban itu adalah (1)
konsumsi yang berkurban, (2) Al-Qani’ yaitu yang merasa berkecukupan, dan (3) al-Mu’tar
yaitu yang meminta. Jika yang berqurban itu menitipkan dan mempercayakan pada suatu
panitia atau lembaga, maka yang menerima amanah tersebut bertidak sebagai wakil yang
berqurban. Dengan demikian berhak memakan sebagian dagingnya sebagai konsumsi panitia.
9. Biaya pengurusan hewan qurban
َ‫م‬‫ﱠ‬‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ ‫ﱠ‬‫ﷲ‬ ‫ى‬‫ﱠ‬‫ل‬َ‫ص‬ ‫ﱡ‬‫ي‬ِ‫ب‬‫ﱠ‬‫ن‬‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ر‬َ‫م‬َ‫أ‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ ‫ﱠ‬‫ﷲ‬ َ‫ي‬ِ‫ض‬َ‫ر‬ ‫ﱟ‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬
‫ا‬َ‫ھ‬ِ‫ت‬َ‫ر‬‫ا‬َ‫ز‬ِ‫ج‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ا‬ً‫ئ‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ ‫ا‬َ‫ھ‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ي‬ِ‫ط‬ْ‫ع‬ُ‫أ‬ َ‫ال‬َ‫و‬ ِ‫ن‬ْ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫م‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬
Ali bin Abi Thalib berkata: Rasul SAW memerintah padaku agar mengelola hewan kurban
dan membagikannya kepada yang berhak, dan agar tidak menjadikan sesuatu pun dari
hewan tersebut sebagai upah. Hr. al-Bukhari, Muslim .[41]
Hadits ini memerintah agar pengelola qurban membagikan daging qurban kepada para
mustahiq. Tidak diperkenankan mereka menjualnya atau menjadikan sebagian daging atau
kulit untuk upah pekerja atau biaya lain. Tidak diperkenankan memberi upah pekerja atau
menggunakan biaya pengurusan diambil dari daging atau pun kulit hewan qurban. Jika para
pekerja tersebut diberi upah dengan daging atau kulitnya, maka berarti sama dengan
menjualnya; jual beli jasa.[42] Menjual daging qurban, tidak diperbolehkan. Sabda Rasul
SAW:
‫ُوا‬‫ع‬ِ‫ت‬ْ‫م‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬َ‫و‬ ‫وا‬ُ‫ق‬‫ﱠ‬‫د‬َ‫ص‬َ‫ت‬َ‫و‬ ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬َ‫ف‬ ‫ي‬ِ‫اح‬َ‫ض‬‫األ‬َ‫و‬ ‫ى‬ْ‫د‬َ‫ھ‬‫ال‬ َ‫م‬ْ‫ُو‬‫ح‬ُ‫ل‬ ‫ُوا‬‫ع‬ْ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫ت‬ َ‫ال‬َ‫و‬
‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ئ‬ِ‫ش‬ ْ‫ن‬ِ‫ا‬ ‫ه‬ْ‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬َ‫ف‬ ‫ا‬ً‫ئ‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ ‫ا‬َ‫ھ‬ِ‫م‬ْ‫ُو‬‫ح‬ُ‫ل‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫م‬َ‫ع‬َ‫ط‬‫أ‬ ‫ن‬ِ‫ا‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ھ‬ِ‫د‬ْ‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ج‬ِ‫ب‬
Janganlah kamu jual daging hadyu dan daging hewan qurban. Makanlah sebagiannya,
sedekahkan sebagian dan ambil manfaat kulitnya. Jika kamu menghendaki memakan
dagingnya maka makanla, jika kamu menginginkannya. Hr. Ahmad (164-241 H ) dari Jabir
bin Abd Allah.[43]
15 | R I S A L A H Q U R B A N
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasul SAW bersabda:
ْ‫ن‬َ‫م‬‫د‬ْ‫ل‬ِ‫ج‬ َ‫ع‬‫ا‬َ‫ب‬‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ة‬‫ﱠ‬‫ي‬ِ‫ح‬ْ‫أض‬ َ‫ال‬َ‫ف‬ ِ‫ه‬ِ‫ت‬‫ﱠ‬‫ي‬ِ‫ح‬ْ‫أض‬
Barangsiapa yang menjual kulit hewan qurban, maka tidak ada qurban baginya. Hr. al-
Hakim (321-405 H), al-Baihaqi (384-458) al-Dailami (445-509 H) .[44]
Adapun memberi upah untuk para pekerja dari dana yang lain, adalah lebih baik dan sangat
dianjurkan.[45] Oleh karena itu upah para pekerja dan biaya lainnya mesti disediakan oleh
yang qurban dari dana lain. Dalam riwayat Abu Daud ditegaskan bahwa Ali bin Abi Thalib
memberikan upah bagi para pekerja dari miliknya, bukan dari hewan qurban.[46]
10. Yang tidak mampu qurban
َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ ‫ﱠ‬‫ﷲ‬ ‫ى‬‫ﱠ‬‫ل‬َ‫ص‬ ِ ‫ﱠ‬‫ﷲ‬ َ‫ل‬‫ُو‬‫س‬َ‫ر‬ ‫ﱠ‬‫ن‬َ‫أ‬ ِ‫اص‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ ِ‫ْن‬‫ب‬ ‫و‬ِ‫ر‬ْ‫م‬َ‫ع‬ ِ‫ْن‬‫ب‬ ِ ‫ﱠ‬‫ﷲ‬ ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ٍ‫ُل‬‫ج‬َ‫ر‬ِ‫ل‬ َ‫ال‬َ‫ق‬ َ‫م‬‫ﱠ‬‫ل‬َ‫س‬
ْ‫م‬َ‫ل‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫ْت‬‫ي‬َ‫أ‬َ‫ر‬َ‫أ‬ ُ‫ل‬ُ‫ج‬‫ﱠ‬‫ر‬‫ال‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ِ‫ة‬‫ﱠ‬‫م‬ُ ْ‫األ‬ ِ‫ه‬ِ‫ذ‬َ‫ھ‬ِ‫ل‬ ‫ﱠ‬‫ل‬َ‫ج‬َ‫و‬ ‫ﱠ‬‫ز‬َ‫ع‬ ُ ‫ﱠ‬‫ﷲ‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ ‫ًا‬‫د‬‫ي‬ِ‫ع‬ ‫ى‬َ‫ح‬ْ‫ض‬َ ْ‫األ‬ ِ‫م‬ْ‫و‬َ‫ي‬ِ‫ب‬ ُ‫ت‬ْ‫ر‬ِ‫م‬ُ‫أ‬
َ‫أ‬ ُ‫م‬‫ﱢ‬‫ل‬َ‫ق‬ُ‫ت‬َ‫و‬ َ‫ك‬ِ‫ْر‬‫ع‬َ‫ش‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ذ‬ُ‫خ‬ْ‫أ‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬ِ‫ك‬َ‫ل‬َ‫و‬ َ‫ال‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ھ‬ِ‫ب‬ ‫ي‬‫ﱢ‬‫ح‬َ‫ض‬ُ‫أ‬َ‫ف‬َ‫أ‬ ‫ى‬َ‫ث‬ْ‫ن‬ُ‫أ‬ ً‫ة‬َ‫ح‬‫ي‬ِ‫ن‬َ‫م‬ ‫ﱠ‬‫ال‬ِ‫إ‬ ْ‫د‬ِ‫ج‬َ‫أ‬َ‫ك‬َ‫ر‬‫ا‬َ‫ف‬ْ‫ظ‬
‫ﱠ‬‫ل‬َ‫ج‬َ‫و‬ ‫ﱠ‬‫ز‬َ‫ع‬ ِ ‫ﱠ‬‫ﷲ‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ َ‫ك‬ِ‫ت‬‫ﱠ‬‫ي‬ِ‫ح‬ْ‫ض‬ُ‫أ‬ ُ‫م‬‫ا‬َ‫م‬َ‫ت‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬َ‫ف‬ َ‫ك‬َ‫ت‬َ‫ن‬‫َا‬‫ع‬ ُ‫ق‬ِ‫ل‬ْ‫َح‬‫ت‬َ‫و‬ َ‫ك‬َ‫ب‬ِ‫ار‬َ‫ش‬ ‫صﱡ‬ُ‫ق‬َ‫ت‬َ‫و‬
Ibn Amr bin Ash menerangkan; Rasul SAW bersabda:
ِ‫ة‬‫ﱠ‬‫م‬ُ ْ‫األ‬ ِ‫ه‬ِ‫ذ‬َ‫ھ‬ِ‫ل‬ ‫ﱠ‬‫ل‬َ‫ج‬َ‫و‬ ‫ﱠ‬‫ز‬َ‫ع‬ ُ ‫ﱠ‬‫ﷲ‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ ‫ًا‬‫د‬‫ي‬ِ‫ع‬ ‫ى‬َ‫ح‬ْ‫ض‬َ ْ‫األ‬ ِ‫م‬ْ‫و‬َ‫ي‬ِ‫ب‬ ُ‫ت‬ْ‫ر‬ِ‫م‬ُ‫أ‬ Saya diperintah untuk menjadikan
hari idul-adlha sebagai hari raya. Allah SWT telah menjadikannya demikian
bagi umat ini. Seorang laki-laki berkata:‫ھا‬ َ◌ِ‫ب‬ ‫ي‬‫ﱢ‬‫ح‬َ‫ض‬ُ‫أ‬َ‫ف‬َ‫أ‬ ‫ى‬َ‫ث‬ْ‫ن‬ُ‫أ‬ َ‫ة‬َ‫ح‬ْ‫ي‬ِ‫ن‬َ‫م‬ ‫ﱠ‬‫ال‬‫إ‬ ْ‫د‬ِ‫ج‬‫أ‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ْ‫إن‬ َ‫ْت‬‫ي‬َ‫أ‬َ‫ر‬َ‫أ‬
Tahukah engkau saya tidak punya hewan qurban kecuali hanya unta perah
(unta yang dimanfaatkan air susunya), apakah aku qurbankan juga? Rasul
bersabda: َ‫ك‬ِ‫ل‬‫ذ‬َ‫ف‬ ‫َك‬‫ت‬َ‫ن‬‫َا‬‫ع‬ ‫ق‬ِ‫ل‬ْ‫َح‬‫ت‬َ‫و‬ ‫ك‬َ‫ب‬ِ‫ار‬َ‫ش‬ ‫ص‬ُ‫ق‬‫ت‬َ‫و‬ َ‫ك‬َ‫ار‬َ‫ف‬ْ‫أظ‬ ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫ق‬َ‫ت‬َ‫و‬ َ‫ك‬ِ‫ْر‬‫ع‬َ‫ش‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫ذ‬ُ‫خ‬ْ‫َأ‬‫ت‬ ْ‫ن‬ِ‫ك‬َ‫ل‬َ‫و‬ َ‫ال‬
ُ‫م‬‫ا‬َ‫م‬َ‫ت‬ َ‫ك‬ِ‫ت‬‫ﱠ‬‫ي‬ِ‫ح‬ْ‫ض‬ُ‫أ‬ ‫ﱠ‬‫ل‬َ‫ج‬َ‫و‬ ‫ﱠ‬‫ز‬َ‫ع‬ ‫ﷲ‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ Tidak perlu! Tapi cukurlah rambutmu! Gunting
kukumu! Potong kumismu! Gundulilah bulu kelaminmu! Hal ini sebagi cara
memenuhi qurbanmu di sisi Allah SWT. Hr. Ahmad (164-241 H), Abu Daud (
202-275), dan al-Nasaiy (215-304 H) dan Ibn Hibban (w.354 H).[47]
Kalimat ‫ى‬َ‫ث‬ْ‫ن‬ُ‫أ‬ ً‫ة‬َ‫يح‬ِ‫ن‬َ‫م‬ada yang mendasari larangan kurban dengan betina, padahal konteksnya,
jangan memaksakan diri kalau tidak punya hewan lain. Tidak ditemukan larangan kurban
dengan hewan betina. Dengan demikian menurut hadits ini, orang yang tidak mampu
berqurban hendaklah bercukur, memotong kuku, memotong kumis dan menggunduli bulu
kelaminnya sebagai pengganti hewan qurban. Wa Allahu A’lam.
[1] Dosen Universitas Islam Bandung, Pengasuh cakrawala Islam Radio Maraghita,
Pembimbing Haji dan Umrah. Alamat: Jl. Riung Sauyunan I no 3 Riung Bandung, tlp./faks:
022.7503094 / Hp. 0811237758
16 | R I S A L A H Q U R B A N
[2] selanjutnya ditulis Hr.
[3] Shahih Bukhari, jilid V halaman (selanjutnya ditulis h) 2113 / Shahih Muslim, III h.1556
/ Shahih Ibn Khuzaimah, IV h.286
[4] Muhammad bin Isma’il al-Shan’ani, (773-852H), Subul al-Salam, IV h.95
[5] Abu Hurairah aslinya bernama Abd al-Rahman bin Shahr (21sH-57H), pada penaklukan
Khaibar (muharram 7H) beliau masuk Islam, kemudian menjadi sekretaris pribadi Rasul, dan
menjadi ahl al-Shuffah (bertempat tinggal di Paviliun Masjid Nabawi). Meriwayatkan 5364
hadits
[6] Musnad Ahmad, II h.321/sunan Ibn Majah, no.2114/ Sunan, IV h.277/ al-mustadrak, IV
h.258
[7] Sunan Abi Daud, III h.93 / Sunan Ibn Majah, II h.1045 / Sunan al-Tirmidzi, IV h.99/
Sunan al-Baihaqi al-Kubra, IX h.260
[8] Wahbah al-Zuhaili, al-Fiqh al-Islami, III h.597
[9] Shahih al-Bukhari, V h.2110
[10] al-Hakim, al-Mustadrak al al-Shahihain, IV h.247
[11] Sunan Abi Dawud, III h.216 (no.2805), Sunan al-Bayhaqi, IV h.57, al-Firdaus, V h.183
[12] Jarir bin Abd Allah al-Bajalli dikenal nama Abu ‘Amr, shahabat Rasul SAW yang wafat
tahun 51 H.
[13] Musnad Ahmad, II h.204, Sunan Ibn Majah, I h.514, al-Mu’jam al-Kabir, II h.307,
Mishbah al-Zujajah,
[14] ‘Awn al-Ma’bud, VIII h.282
[15] Nail al-Awthar, IV h.148
[16] Ibn Qudamah (541-620H), al-Mughni, II h.215
[17] Shahih Muslim, II h.644, Sunan al-Turmudzi, III h.325
[18] (Hindun binti Abi Umayah, istri Rasul, wafat di Madinah tahun 62H,)
[19] Sunan al-Nasaiy, III h.352
[20] Sunan al-Tirmidzi, IV h.102
[21] ِ◌Abd Allah bin Ahmad bin Qudamah, al-Mugni, IX h.352
[22] Wahbah al-Zuhaili, al-Fiqh al-Islami, III h.624
[23] Shahabat Anshar keturunan Aws, wafat di Kufah thun 72H
[24] sunan al-darimi, II h.105 / al-sunan al-kubra, III h. 53
[25] Shahih Muslim, III h.1554
[26] dijuluki Abu Muhammad, shahabat, keturunan Quraisy, yang masuk islam sejak futuh
mekah, wafat di Madinah tahun 59 H
17 | R I S A L A H Q U R B A N
[27] Musnad Ahmad, IV h.82 / Shahih Ibn Hibban, IX h.166, al-Mu’jam al-Kabir, II h.138
[28] al-Haytsami (w.807H), Majma’ al-Zawa`id, III h.251
[29] al-Haytsami (w.807H), Majma’ al-Zawa`id, IV h.25
[30] lihat pula pandangan Ibn Hazm dalam al-Muhalla bi al-Atsar, VI h.39-44, masalah 982
[31] Wahbah al-Zuhaili, al-Fiqh al-Islami wa dillatuh, III h.627
[32] al-Syaukani, Nail al-Authar, V h.105
[33] Shahih Muslim, II h.886
[34] Shahih Muslim, III h.1557
[35] (shahabat Rasul, putra pamannya, (3sH- 68 H ), yang mendapat julukan Turjaman al-
Qur`an
[36] al-Baihaqi (384-458H), Sunan al-Baihaqi al-Kubra, IX h.284
[37] Sunan Abi Daud, III h.95 / Sunan Ibn Majah, II h.1043
[38] al-Mustadrak ala al-Shahihaini, IV h.247
[39] Abu Muslim Salamah bin Amr bin al-Akwa, al-Aslami, Shahabat Rasul, , wafat di
Madinah tahun 74H
[40] shahih Bukhari, V h.2115 / Mushannaf, III h.30
[41] Shahih al-Bukhari, II h.613 / Shahih Muslim, II h.954
[42] Ibn Qudamah (541-620 H), al-Mughni, III h.222
[43] Musnad Ahmad, IV h.15
[44] al-Mustadrak, II h.422 / sunan al-Baihaqi al-Kubra, XI h.294 / al-Firdaus, III h.486
[45] Ibn hajar al-Asqalani (773-852 H), Fath al-Bari, III h.556
[46] Muhammad Syams al-Haq, Abu al-Thayib, Aun al-Ma’bud, V h.129
[47] Musnad Ahmad, II h.169 / Sunan Abi Daud, III h.93 / al-Sunan al-Kubra, III h.52 /
shahih Ibn Hibban, XIII h.235

More Related Content

What's hot

ISTIQOMAH...SAMPAI AKHIR HAYAT
ISTIQOMAH...SAMPAI AKHIR HAYATISTIQOMAH...SAMPAI AKHIR HAYAT
ISTIQOMAH...SAMPAI AKHIR HAYATandri zulfikar
 
Menjadi SuperMuslim sejati
Menjadi SuperMuslim sejatiMenjadi SuperMuslim sejati
Menjadi SuperMuslim sejatiErwin Wahyu
 
Ahammiyatut tarbiyah
Ahammiyatut tarbiyahAhammiyatut tarbiyah
Ahammiyatut tarbiyahPT. SASA
 
Materi Kajian Umum - Konsekuensi Iman
Materi Kajian Umum - Konsekuensi ImanMateri Kajian Umum - Konsekuensi Iman
Materi Kajian Umum - Konsekuensi ImanErwin Wahyu
 
LEBIH DEKA DENGAN ALLAH MELALUI ASMAUL HUSNA PAI SMP KELAS 7
LEBIH DEKA DENGAN ALLAH MELALUI ASMAUL HUSNA PAI SMP KELAS 7LEBIH DEKA DENGAN ALLAH MELALUI ASMAUL HUSNA PAI SMP KELAS 7
LEBIH DEKA DENGAN ALLAH MELALUI ASMAUL HUSNA PAI SMP KELAS 7LiaHakim1
 
Agar hidayah menjadi lebih mudah felix siauw
Agar hidayah menjadi lebih mudah felix siauwAgar hidayah menjadi lebih mudah felix siauw
Agar hidayah menjadi lebih mudah felix siauwRohaedah Abdullah
 
Membuktikan Kebenaran Al-Quran
Membuktikan Kebenaran Al-QuranMembuktikan Kebenaran Al-Quran
Membuktikan Kebenaran Al-QuranErwin Wahyu
 
Pelajaran 5 isra' mi'raj nabi muhammad saw
Pelajaran 5 isra' mi'raj nabi muhammad sawPelajaran 5 isra' mi'raj nabi muhammad saw
Pelajaran 5 isra' mi'raj nabi muhammad sawfitriani2909
 
Peta kehidupan by Ustadz Fatih Karim
Peta kehidupan by Ustadz Fatih KarimPeta kehidupan by Ustadz Fatih Karim
Peta kehidupan by Ustadz Fatih KarimMira Marselina
 
Sabar menghadapi ujian dari Allah SWT
Sabar menghadapi ujian dari Allah SWTSabar menghadapi ujian dari Allah SWT
Sabar menghadapi ujian dari Allah SWTrara wibowo
 
The way to belief felix siauw
The way to belief felix siauwThe way to belief felix siauw
The way to belief felix siauwRohaedah Abdullah
 
Urgensi dakwah
Urgensi dakwahUrgensi dakwah
Urgensi dakwahel-hafiy
 
Islamic Unity - by Felix Siauw
Islamic Unity - by Felix SiauwIslamic Unity - by Felix Siauw
Islamic Unity - by Felix SiauwSuryono .
 
Tawheed for-children-level-2 By dr-saleh-as-saleh
Tawheed for-children-level-2 By dr-saleh-as-salehTawheed for-children-level-2 By dr-saleh-as-saleh
Tawheed for-children-level-2 By dr-saleh-as-salehSonali Jannat
 
Dakwah Poros Hidup (2014) - M. Rahmat Kurnia
Dakwah Poros Hidup (2014) - M. Rahmat KurniaDakwah Poros Hidup (2014) - M. Rahmat Kurnia
Dakwah Poros Hidup (2014) - M. Rahmat KurniaErwin Wahyu
 

What's hot (20)

ISTIQOMAH...SAMPAI AKHIR HAYAT
ISTIQOMAH...SAMPAI AKHIR HAYATISTIQOMAH...SAMPAI AKHIR HAYAT
ISTIQOMAH...SAMPAI AKHIR HAYAT
 
Menjadi SuperMuslim sejati
Menjadi SuperMuslim sejatiMenjadi SuperMuslim sejati
Menjadi SuperMuslim sejati
 
Ahammiyatut tarbiyah
Ahammiyatut tarbiyahAhammiyatut tarbiyah
Ahammiyatut tarbiyah
 
Materi Kajian Umum - Konsekuensi Iman
Materi Kajian Umum - Konsekuensi ImanMateri Kajian Umum - Konsekuensi Iman
Materi Kajian Umum - Konsekuensi Iman
 
LEBIH DEKA DENGAN ALLAH MELALUI ASMAUL HUSNA PAI SMP KELAS 7
LEBIH DEKA DENGAN ALLAH MELALUI ASMAUL HUSNA PAI SMP KELAS 7LEBIH DEKA DENGAN ALLAH MELALUI ASMAUL HUSNA PAI SMP KELAS 7
LEBIH DEKA DENGAN ALLAH MELALUI ASMAUL HUSNA PAI SMP KELAS 7
 
02 Hidup ini Pilihan
02 Hidup ini Pilihan02 Hidup ini Pilihan
02 Hidup ini Pilihan
 
Agar hidayah menjadi lebih mudah felix siauw
Agar hidayah menjadi lebih mudah felix siauwAgar hidayah menjadi lebih mudah felix siauw
Agar hidayah menjadi lebih mudah felix siauw
 
POTENSI DIRI
POTENSI DIRIPOTENSI DIRI
POTENSI DIRI
 
Demi waktu
Demi waktuDemi waktu
Demi waktu
 
Membuktikan Kebenaran Al-Quran
Membuktikan Kebenaran Al-QuranMembuktikan Kebenaran Al-Quran
Membuktikan Kebenaran Al-Quran
 
urgensi Istiqomah
urgensi Istiqomah urgensi Istiqomah
urgensi Istiqomah
 
01 hakikat manusia
01 hakikat manusia01 hakikat manusia
01 hakikat manusia
 
Pelajaran 5 isra' mi'raj nabi muhammad saw
Pelajaran 5 isra' mi'raj nabi muhammad sawPelajaran 5 isra' mi'raj nabi muhammad saw
Pelajaran 5 isra' mi'raj nabi muhammad saw
 
Peta kehidupan by Ustadz Fatih Karim
Peta kehidupan by Ustadz Fatih KarimPeta kehidupan by Ustadz Fatih Karim
Peta kehidupan by Ustadz Fatih Karim
 
Sabar menghadapi ujian dari Allah SWT
Sabar menghadapi ujian dari Allah SWTSabar menghadapi ujian dari Allah SWT
Sabar menghadapi ujian dari Allah SWT
 
The way to belief felix siauw
The way to belief felix siauwThe way to belief felix siauw
The way to belief felix siauw
 
Urgensi dakwah
Urgensi dakwahUrgensi dakwah
Urgensi dakwah
 
Islamic Unity - by Felix Siauw
Islamic Unity - by Felix SiauwIslamic Unity - by Felix Siauw
Islamic Unity - by Felix Siauw
 
Tawheed for-children-level-2 By dr-saleh-as-saleh
Tawheed for-children-level-2 By dr-saleh-as-salehTawheed for-children-level-2 By dr-saleh-as-saleh
Tawheed for-children-level-2 By dr-saleh-as-saleh
 
Dakwah Poros Hidup (2014) - M. Rahmat Kurnia
Dakwah Poros Hidup (2014) - M. Rahmat KurniaDakwah Poros Hidup (2014) - M. Rahmat Kurnia
Dakwah Poros Hidup (2014) - M. Rahmat Kurnia
 

Viewers also liked

Gobernar en el Siglo XXI- Taller en Claeh
Gobernar en el Siglo XXI- Taller en ClaehGobernar en el Siglo XXI- Taller en Claeh
Gobernar en el Siglo XXI- Taller en ClaehFundación CiGob
 
Input and output flow using file and logger component
Input and output flow using file and logger component Input and output flow using file and logger component
Input and output flow using file and logger component Son Nguyen
 
20160324自由集会講演
20160324自由集会講演20160324自由集会講演
20160324自由集会講演astanabe
 
Kajian Yuridis terhadap Asas Pertanggungjawaban Komando (Suatu Tinjaun Kritis...
Kajian Yuridis terhadap Asas Pertanggungjawaban Komando (Suatu Tinjaun Kritis...Kajian Yuridis terhadap Asas Pertanggungjawaban Komando (Suatu Tinjaun Kritis...
Kajian Yuridis terhadap Asas Pertanggungjawaban Komando (Suatu Tinjaun Kritis...Ir. Soekarno
 
PENULISAN KARYA ILMIAH - Panduan Skripsi
PENULISAN KARYA ILMIAH - Panduan SkripsiPENULISAN KARYA ILMIAH - Panduan Skripsi
PENULISAN KARYA ILMIAH - Panduan SkripsiDiana Amelia Bagti
 
Продвижение сайтов с большой географией страны, регионы, языки
Продвижение сайтов с большой географией  страны, регионы, языкиПродвижение сайтов с большой географией  страны, регионы, языки
Продвижение сайтов с большой географией страны, регионы, языкиTaras Gushcha
 
Контент маркетинг - новые методы продвижения сайтов
Контент маркетинг - новые методы продвижения сайтовКонтент маркетинг - новые методы продвижения сайтов
Контент маркетинг - новые методы продвижения сайтовTaras Gushcha
 
PENULISAN KARYA ILMIAH - Langkah Sistematika Jurnal
PENULISAN KARYA ILMIAH - Langkah Sistematika JurnalPENULISAN KARYA ILMIAH - Langkah Sistematika Jurnal
PENULISAN KARYA ILMIAH - Langkah Sistematika JurnalDiana Amelia Bagti
 
PENULISAN KARYA ILMIAH - Panduan Pembuatan Makalah Jurnal
PENULISAN KARYA ILMIAH - Panduan Pembuatan Makalah JurnalPENULISAN KARYA ILMIAH - Panduan Pembuatan Makalah Jurnal
PENULISAN KARYA ILMIAH - Panduan Pembuatan Makalah JurnalDiana Amelia Bagti
 

Viewers also liked (13)

Audit logging
Audit loggingAudit logging
Audit logging
 
Economia del mare e Blue Growth
Economia del mare e Blue GrowthEconomia del mare e Blue Growth
Economia del mare e Blue Growth
 
Gobernar en el Siglo XXI- Taller en Claeh
Gobernar en el Siglo XXI- Taller en ClaehGobernar en el Siglo XXI- Taller en Claeh
Gobernar en el Siglo XXI- Taller en Claeh
 
Input and output flow using file and logger component
Input and output flow using file and logger component Input and output flow using file and logger component
Input and output flow using file and logger component
 
20160324自由集会講演
20160324自由集会講演20160324自由集会講演
20160324自由集会講演
 
Kajian Yuridis terhadap Asas Pertanggungjawaban Komando (Suatu Tinjaun Kritis...
Kajian Yuridis terhadap Asas Pertanggungjawaban Komando (Suatu Tinjaun Kritis...Kajian Yuridis terhadap Asas Pertanggungjawaban Komando (Suatu Tinjaun Kritis...
Kajian Yuridis terhadap Asas Pertanggungjawaban Komando (Suatu Tinjaun Kritis...
 
Educaplaysonia
EducaplaysoniaEducaplaysonia
Educaplaysonia
 
PENULISAN KARYA ILMIAH - Panduan Skripsi
PENULISAN KARYA ILMIAH - Panduan SkripsiPENULISAN KARYA ILMIAH - Panduan Skripsi
PENULISAN KARYA ILMIAH - Panduan Skripsi
 
Продвижение сайтов с большой географией страны, регионы, языки
Продвижение сайтов с большой географией  страны, регионы, языкиПродвижение сайтов с большой географией  страны, регионы, языки
Продвижение сайтов с большой географией страны, регионы, языки
 
Контент маркетинг - новые методы продвижения сайтов
Контент маркетинг - новые методы продвижения сайтовКонтент маркетинг - новые методы продвижения сайтов
Контент маркетинг - новые методы продвижения сайтов
 
PENULISAN KARYA ILMIAH - Langkah Sistematika Jurnal
PENULISAN KARYA ILMIAH - Langkah Sistematika JurnalPENULISAN KARYA ILMIAH - Langkah Sistematika Jurnal
PENULISAN KARYA ILMIAH - Langkah Sistematika Jurnal
 
PENULISAN KARYA ILMIAH - Panduan Pembuatan Makalah Jurnal
PENULISAN KARYA ILMIAH - Panduan Pembuatan Makalah JurnalPENULISAN KARYA ILMIAH - Panduan Pembuatan Makalah Jurnal
PENULISAN KARYA ILMIAH - Panduan Pembuatan Makalah Jurnal
 
Teknik presentasi
Teknik presentasiTeknik presentasi
Teknik presentasi
 

Similar to SEJARAH QURBAN (20)

KHUTBAH I.docx
KHUTBAH I.docxKHUTBAH I.docx
KHUTBAH I.docx
 
Bab 5 qurban dan aqiqah
Bab 5 qurban dan aqiqahBab 5 qurban dan aqiqah
Bab 5 qurban dan aqiqah
 
Syarifudin, khutbah idul adha.
Syarifudin, khutbah idul adha.Syarifudin, khutbah idul adha.
Syarifudin, khutbah idul adha.
 
Syarifudin, khutbah idul adha.
Syarifudin, khutbah idul adha.Syarifudin, khutbah idul adha.
Syarifudin, khutbah idul adha.
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Syarifudin, khutbah idul adha.
Syarifudin, khutbah idul adha.Syarifudin, khutbah idul adha.
Syarifudin, khutbah idul adha.
 
Bab 5 penyembelihan hewan
Bab 5 penyembelihan hewanBab 5 penyembelihan hewan
Bab 5 penyembelihan hewan
 
Bab 5 penyembelihan hewan
Bab 5 penyembelihan hewanBab 5 penyembelihan hewan
Bab 5 penyembelihan hewan
 
Bab 5 penyembelihan hewan
Bab 5 penyembelihan hewanBab 5 penyembelihan hewan
Bab 5 penyembelihan hewan
 
Bab 5 penyembelihan hewan
Bab 5 penyembelihan hewanBab 5 penyembelihan hewan
Bab 5 penyembelihan hewan
 
kuliah_IV _hakikat_manusia_menurut_islam_ok.ppt
kuliah_IV _hakikat_manusia_menurut_islam_ok.pptkuliah_IV _hakikat_manusia_menurut_islam_ok.ppt
kuliah_IV _hakikat_manusia_menurut_islam_ok.ppt
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Panduan ibadah qurban dan aqiqah
Panduan ibadah qurban dan aqiqahPanduan ibadah qurban dan aqiqah
Panduan ibadah qurban dan aqiqah
 
Ibadah Korban Dalam Islam
Ibadah Korban Dalam IslamIbadah Korban Dalam Islam
Ibadah Korban Dalam Islam
 
Himpunan 50 hadits_pilihan
Himpunan 50 hadits_pilihanHimpunan 50 hadits_pilihan
Himpunan 50 hadits_pilihan
 

More from tmbaitussalam junwangi (10)

KHI Buku III
KHI Buku IIIKHI Buku III
KHI Buku III
 
Respon kiai terhadap KHI
Respon kiai terhadap KHIRespon kiai terhadap KHI
Respon kiai terhadap KHI
 
Zakat dan Hibah
Zakat dan HibahZakat dan Hibah
Zakat dan Hibah
 
Ketentuan Wakaf dan Waris
Ketentuan Wakaf dan WarisKetentuan Wakaf dan Waris
Ketentuan Wakaf dan Waris
 
KHI Buku II
KHI Buku IIKHI Buku II
KHI Buku II
 
KHI Buku I.a
KHI Buku I.aKHI Buku I.a
KHI Buku I.a
 
KHI Buku I
KHI Buku  IKHI Buku  I
KHI Buku I
 
KHI sebagai hasil ijtihad
KHI sebagai hasil ijtihadKHI sebagai hasil ijtihad
KHI sebagai hasil ijtihad
 
Inpres No.1 Tahun 1991 tentang KHI
Inpres No.1 Tahun 1991 tentang KHIInpres No.1 Tahun 1991 tentang KHI
Inpres No.1 Tahun 1991 tentang KHI
 
KHI (Kompilasi Hukum Islam)
KHI (Kompilasi Hukum Islam)KHI (Kompilasi Hukum Islam)
KHI (Kompilasi Hukum Islam)
 

SEJARAH QURBAN

  • 1. 1 | R I S A L A H Q U R B A N SEJARAH, HIKMAH, KAIFIYAH QURBAN Sumber : http://saifuddinasm.com/ A. Muqaddimah Ibadah yang diajarkan Islam sejak manusia pertama hingga terakhir, terdiri dari ibadah yang bersifat maliyah (harta) dan ibadah yang bersifat badaniah (jiwa dan raga). Kedua bentuk ibadah itu melibatkan hati, perasaan, akal fikiran dan ucapan. Ibadah qurban merupakan salah satu ibadah yang bersifat maliyah. Namun semua ibadah tidak berdiri sendiri, melainkan ada keterkaitan satu sama lain. Dalam ibadah maliyah ada sifat badaniyahnya, dan ibadah badaniah pun ada maliahnya. Kualitas ibadah yang dilakukan, dipengaruhi pula oleh kemampuan memahami makna dan hikmahnya, baik dalam arti ritual maupun sosial. Semoga bermanfaat. B. Kilasan Sejarah Qurban Ibadah qurban atau ‫ية‬ِ‫ح‬ْ‫ض‬ُ‫أ‬ udlihiyah, telah disyari’atkan Allah sejak Nabi Adam a.s. 1. Putra Nabi Adam a.s telah mendapat perintah berqurban. Peristiwa tersebut diabadikan dalam al-Qur’an: *ã≅ø?$#uρöΝÍκöŽn=tãr't6tΡó©o_ö/$#tΠyŠ#u™Èd,ysø9$$Î/øŒÎ)$t/§s%$ZΡ$t/öè%Ÿ≅Îm6à)çFsùôÏΒ$yϑÏδωtnr& öΝs9uρö≅¬6s)tFãƒzÏΒ̍yzFψ$#tΑ$s%y7¨Ψn=çFø%V{(tΑ$s%$yϑΡÎ)ã≅¬7s)tGtƒª!$#zÏΒtÉ)−Fßϑø9$# ∩⊄∠∪ Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): “Aku pasti membunuhmu!” Berkata Habil: “Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertaqwa“. Qs.5:27 Ayat ini mengisahkan dua putra Adam yang mendapat perintah dari Allah SWT untuk berqurban. Ternyata Allah SWT tidak sembarangan menerima qurban yang dipersembahkan manusia. Ia hanya menerima qurban yang berlandaskan taqwa. 2. Peristiwa qurban besar juga terjadi di jaman Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim diperintah berqurban dengan cara menyembelih anaknya yang paling dicintai. Dalam al-Qur’an surat 37 (As-Shaffat): 100-113 dikisahkan bagaimana liku-liku perjuangan qurban Nabi Ibrahim. Berawal dari adanya wahyu untuk berqurban dengan anak, yang kemudian diganti oleh Allah SWT dengan seekor gibas yang besar. Hal ini mengandung pelajaran bahwa qurban pada
  • 2. 2 | R I S A L A H Q U R B A N dasarnya merupakan ujian kepada manusia sampai dimana kesiapan menjalankan perintah Allah SWT, walau isi perintah itu bertentangan dengan hawa nafsu. Karena kesiapan Ibrahim menjalankan perintah Allah SWT maka mendapat kesejahteraan sempurna dengan firman Nya: íΝ≈n=y™#’n?tãzΟŠÏδ≡tö/Î)∩⊇⊃®∪y7Ï9≡x‹x.“Ì“øgwΥtÏΖÅ¡ósßϑø9$#∩⊇⊇⊃∪ (yaitu) “Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim”. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Qs.37:109-110 Pengorbanan Nabi Ibrahim dijuluki sebagai qurban terbesar, yang patut diambil pelajaran oleh generasi penerusnya. 3. Nabi Musa a.s mendapatkan wahyu agar umat berqurban dengan menyembelih sapi. Dalam al-Qur’an surat al-Baqarah: 67-71 dikisahkan bahwa umat Nabi Musa tidak segera menjalankan tugas qurban, yang akhirnya menyulitkan sendiri. Karena keengganan dan kerewelan Bani Israil saat itu, qurban yang mudah menjadi sulit dikerjakan, hampir saja mereka tidak dapat melakukannya. Peristiwa tersebut diabadikan : tΑ$s%…çµΡÎ)ãΑθà)tƒ$pκ¨ΞÎ)×οts)t/žω×Αθä9sŒçŽÏVè?uÚö‘F{$#Ÿωuρ’Å+ó¡s?y^öptø:$#×πyϑ=|¡ãΒ žωsπu‹Ï©$yγ‹Ïù4(#θä9$s%z≈t↔ø9$#|M÷∞Å_Èd,ysø9$$Î/4$yδθçtr2x‹sù$tΒuρ(#ρߊ%x.šχθè=yèø tƒ ∩∠⊇∪ Musa berkata: “Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak pula untuk mengairi tanaman, tidak bercacat, tidak ada belangnya.” Mereka berkata: “Sekarang barulah kamu menerangkan hakikat sapi betina yang sebenarnya”. Kemudian mereka menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak melaksanakan perintah itu. Qs.2:71 Oleh karena itu kaum muslimin jangan mempersulit diri dalam beribadah. Jangan pula merasa enggan untuk menjalankan perintah Allah SWT. 4. Rasulullah SAW terus menyerukan umatnya agar menunaikan ibadah qurban, sebagai kelanjutan syari’ah para nabi terdahulu yang kemudian disempurnakan caranya dan ditetapkan waktunya:
  • 3. 3 | R I S A L A H Q U R B A N ‫ﱠى‬‫ح‬َ‫ض‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ٍ‫س‬َ‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ‫ة‬َ‫د‬‫ا‬َ‫ت‬َ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ث‬‫ﱠ‬‫د‬َ‫ح‬ ُ‫ة‬َ‫ب‬ْ‫ع‬ُ‫ش‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ث‬‫ﱠ‬‫د‬َ‫ح‬ ٍ‫س‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫إ‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ُ‫ْن‬‫ب‬ ُ‫م‬َ‫د‬‫آ‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ث‬‫ﱠ‬‫د‬َ‫ح‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫ه‬َ‫م‬َ‫د‬َ‫ق‬ ‫ًا‬‫ع‬ِ‫اض‬َ‫و‬ ُ‫ه‬ُ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫أ‬َ‫ر‬َ‫ف‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫ح‬َ‫ل‬ْ‫م‬َ‫أ‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫ش‬ْ‫ب‬َ‫ك‬ِ‫ب‬ َ‫م‬‫ﱠ‬‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ ‫ﱠ‬‫ﷲ‬ ‫ى‬‫ﱠ‬‫ل‬َ‫ص‬ ‫ﱡ‬‫ي‬ِ‫ب‬‫ﱠ‬‫ن‬‫ال‬ ‫ﱢ‬‫م‬َ‫س‬ُ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ھ‬ِ‫اح‬َ‫ف‬ِ‫ص‬ِ‫ه‬ِ‫د‬َ‫ي‬ِ‫ب‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ھ‬َ‫ح‬َ‫ب‬َ‫ذ‬َ‫ف‬ ُ‫ر‬‫ﱢ‬‫ب‬َ‫ك‬ُ‫ي‬َ‫و‬ ‫ي‬(‫)البخاري‬ َ‫م‬‫ﱠ‬‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ ‫ﱠ‬‫ﷲ‬ ‫ى‬‫ﱠ‬‫ل‬َ‫ص‬ ‫ﱡ‬‫ي‬ِ‫ب‬‫ﱠ‬‫ن‬‫ال‬ ‫ﱠى‬‫ح‬َ‫ض‬ : َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ ‫ﱠ‬‫ﷲ‬ َ‫ي‬ِ‫ض‬َ‫ر‬ ٍ‫س‬َ‫ن‬َ‫أ‬ ‫عن‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ْ‫ج‬ِ‫ر‬ َ‫ع‬َ‫ض‬َ‫و‬َ‫و‬ َ‫ر‬‫ﱠ‬‫ب‬َ‫ك‬َ‫و‬ ‫ى‬‫ﱠ‬‫م‬َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫د‬َ‫ي‬ِ‫ب‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ھ‬َ‫ح‬َ‫ب‬َ‫ذ‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫ن‬َ‫ر‬ْ‫ق‬َ‫أ‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫ح‬َ‫ل‬ْ‫م‬َ‫أ‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫ش‬ْ‫ب‬َ‫ك‬ِ‫ب‬ َ‫م‬ِ‫ھ‬ِ‫اح‬َ‫ف‬ِ‫ص‬‫ا‬ Anas Bin Malik menerangkan bahwa Rasulullah SAW berqurban dengan dua ekor gibas mulus, gemuk dan bertanduk. Beliau menyembelihnya dengan tangannya sendiri sambil menyebut nama Allah, bertakbir dan meletakkan kakinya di belikat sembelihannya itu. Hadits Riwayat[2] Bukhari (194-256 H), Muslim (206-261 H) dan Ibn Khuzaimah (223-311 H)[3] . Dalam riwayat lain diterangkan bahwa rasul pernah berqurban dengan seratus ekor unta sekaligus, yang disembelih sendiri sebanyak 63 dan sisanya oleh Ali bin Abi Thalib.[4] C. Hikmah Qurban Ibadah qurban diperintahkan kepada umat, bukan hanya berfungsi ta’abudi atau ritual, tapi juga bernilai sosial. Hikmah qurban yang tersurat diuraikan dalam al-Qur’an antara lain : 1. Qurban sebagai konsumsi pribadi dan orang lain. Firman Allah SWT : (#θè=ä3sù$pκ÷]ÏΒ(#θßϑÏèôÛr&uρ}§Í←!$t6ø9$#uŽÉ)x ø9$#∩⊄∇∪ Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara lagi fakir. Qs.22:28 Berdasar ayat ini, daging hewan qurban itu dapat dimakan oleh yang berkurban dan sebagiannya disedekahkan kepada faqir miskin. Dalam ayat 36 surat al-Haj difirmankan: Berdasar ayat, yang berhak memakan daging hewan qurban itu adalah (1) yang berkurban, (2) Al-Qani’ yaitu yang merasa berkecukupan, dan (3) al-Mu’tar yaitu yang meminta. 2. Qurban sebagai Mansak dan Dzikir Salah satu fungsi ibadah qurban adalah sebagai mansak. Mansak yang bentuk jamanya manasik ialah bentuk ibadah yang bersifat pengorbanan dengan cara menyembelih hewan
  • 4. 4 | R I S A L A H Q U R B A N sebagai usaha mendekatkan diri kepada Allah SWT, sekaligus menyebut nama-Nya tatkala menyembelih. Ibadah yang bersifat penyembelihan telah disyari’atkan Allah kepada setiap generasi. Allah SWT berfirman: žžžžχχχχÎÎÎÎ))))©©©©!!!!$$$$####ãããã≅≅≅≅ÅÅÅÅzzzzôôôô‰‰‰‰ãããッƒƒššššÏÏÏÏ%%%%©©©©!!!!$$$$####((((####θθθθããããΖΖΖΖttttΒΒΒΒ####uuuu™™™™((((####θθθθèèèè====ÏÏÏÏϑϑϑϑttttããããuuuuρρρρÏÏÏÏMMMM≈≈≈≈yyyyssssÎÎÎÎ====≈≈≈≈¢¢¢¢ÁÁÁÁ9999$$$$####;;;;MMMM≈≈≈≈¨¨¨¨ΖΖΖΖyyyy____““““ÌÌÌ̍øøøøggggrrrrBBBBÏÏÏÏΒΒΒΒ$$$$yyyyγγγγÏÏÏÏFFFFøøøøttttrrrrBBBB ããã㍍≈≈≈≈yyyyγγγγ÷÷÷÷ΡΡΡΡFFFF{{{{$$$$####ššššχχχχööööθθθθ====ppppttttäää䆆††$$$$yyyyγγγγŠŠŠŠÏÏÏÏùùùùôôôôÏÏÏÏΒΒΒΒuuuu‘‘‘‘ÍÍÍÍρρρρ$$$$yyyy™™™™rrrr&&&&ÏÏÏÏΒΒΒΒ5555====yyyyδδδδssssŒŒŒŒ####ZZZZσσσσääää9999÷÷÷÷σσσσääää9999uuuuρρρρ((((ööööΝΝΝΝßßßßγγγγßßßß™™™™$$$$tttt7777ÏÏÏÏ9999uuuuρρρρ$$$$yyyyγγγγŠŠŠŠÏÏÏÏùùùùÖÖÖ֍ƒƒƒƒÌÌÌ̍yyyymmmm∩∩∩∩⊄⊄⊄⊄⊂⊂⊂⊂∪∪∪∪ Bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh . Qs.22:34 Ada beberapa fungsi ibadah qurban yang patut direalisasikan oleh orang mu’min berdasar ayat ini antara lain: (1) mengagungkan Allah, (2) mentauhidkan Allah dan menjauhi syirik, (3) berserah diri kepada Allah dan tidak berserah kepada selain-Nya, (4) tunduk dan patuh atas segala aturan dan perintah Allah SWT. 3. Qurban sebagai syi’ar Islam, Dzikir, Sosial, Penaklukan hewan, penyaluran tabi’at insani menumpahkan darah. šχô‰ç7ø9$#uρ$yγ≈oΨù=yèy_/ä3s9ÏiΒÎŽÈ∝≈yèx©«!$#ö/ä3s9$pκŽÏù׎öyz( (#ρãä.øŒ$$sùzΝó™$#«!$#$pκöŽn=tæ¤∃!#uθ|¹(#sŒÎ*sùôMt7y_uρ$pκæ5θãΖã_(#θè=ä3sù $pκ÷]ÏΒ(#θßϑÏèôÛr&uρyìÏΡ$s)ø9$#§ŽtI÷èßϑø9$#uρ4y7Ï9≡x‹x.$yγ≈tΡö¤‚y™öΝä3s9 öΝä3ª=yès9tβρãä3ô±s?∩⊂∉∪ Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi`ar Allah, agar kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur. Qs.22:36
  • 5. 5 | R I S A L A H Q U R B A N Sasaran qurban yang harus dicapai menurut ayat ini adalah (1) mensyi’arkan Agama Allah, (2) meningkatkan kebaikan berupa ibadah sosial dan menyantuni sesama manusia, (3) menaklukan makhluq lain, terutama hewan yang berfungsi pula menaklukan sifat kebinatangan, dan (4) mensyukuri ni’mat. 4. Qurban sebagai usaha meningkatkan taqwa, dan mengagungkan Allah serta mendekatkan diri pada -Nya. s9tΑ$uΖtƒ©!$#$yγãΒθçté:Ÿωuρ$yδäτ!$tΒÏŠÅ3≈s9uρã&è!$uΖtƒ3“uθø)−G9$#öΝä3ΖÏΒ4 y7Ï9≡x‹x.$yδt¤‚y™ö/ä3s9(#ρçŽÉi9s3çGÏ9©!$#4’n?tã$tΒö/ä31y‰yδ3ÎŽÅe³o0uρ šÏΖÅ¡ósßϑø9$#∩⊂∠∪ Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketaqwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik. Qs.22:37 Ayat ini menjelaskan bahwa penyembelihan qurban bukan berarti mempersembahkan daging hewan atau darahnya kepada Allah, karena tidak akan sampai kepada-Nya. Persembahan mu’min dengan qurban adalah persembahan taqwa. Oleh karena itu, keliru orang yang beranggapan bahwa daging qurban itu dianggap sama dengan sesajen yang dilakukan kaum musyrikin. Daging qurban adalah konsumsi yang boleh dimakan oleh kaum muslimin. Yang dipersembahkan kepada Allah, adalah ketaqwaan atau bukti ketaatan dan siap berkorban demi taqarrub kepada-Nya. 5. Mengikuti millah Ibrahim Telah dijelaskan di atas bahwa ibadah qurban terbesar adalah qurbannya Nabi Ibrahim. Dia rela mengorbankan putra yang dicintainya demi mencintai Allah SWT. Karena kecintaannya kepada Allah, maka mendapat balasan yang sangat besar terutama diangkat sebagai imam bagi seluruh manusia. Sedangkan pengorbanan anaknya diganti dengan seekor sembelihan yang besar yang dapat dini’mati Nabi Ibrahim dan keluarganya. Kemudian pengorbanan gibas itulah menjadi millah Ibrahim yang harus diikuti oleh umat manusia sepeninggalnya. Umat Nabi Muhammad SAW juga diperintah untuk mengikuti millah Ibrahim tersebut. Allah SWT berfirman:
  • 6. 6 | R I S A L A H Q U R B A N ö≅è%s−y‰|¹ª!$#3(#θãèÎ7¨?$$sùs'©#ÏΒtΛÏδ≡tö/Î)$Z ‹ÏΖym$tΒuρtβ%x.zÏΒtÏ.ÎŽô³çRùQ$#∩®∈∪ Katakanlah: “Benarlah (apa yang difirmankan) Allah”. Maka ikutilah Millah Ibrahim yang hanif, dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang musyrik. Qs.3:95 Ada tiga perintah yang tersurat pada ayat ini yaitu (1) mengatakan bahwa kebenaran milik Allah, dan hanya Allah-lah yang Maha benar, (2) mengikuti millah Ibrahim yang hanif ialah selalu cenderung kepada kebenaran, (3) menolak kemusyrikan seperti Nabi Ibrahim sebagai orang yang tidak musyrik. Karena ibadah qurban merupakan millah Ibrahim, maka termasuk ibadah yang diperintahkan Allah SWT. Melaksanakan ibadah qurban berarti mengikuti millah Ibrahim. 6. Meraih berbagai manfaat Dalam ibadah qurban terkandung berbagai manfaat, baik ditinjau dari sudut ritual maupun sosial. Dengan qurban tersebut, kaum muslimin diharapkan meraih manfaat sebanyak- banyaknya. Allah SWT berfirman: (#ρ߉yγô±uŠÏj9yìÏ ≈oΨtΒöΝßγs9(#ρãà2õ‹tƒuρzΝó™$#«!$#þ’Îû5Θ$−ƒr&BM≈tΒθè=÷è¨Β4’n?tã$tΒ Νßγs%y—u‘.ÏiΒÏπyϑ‹Îγt/ÉΟ≈yè÷ΡF{$#((#θè=ä3sù$pκ÷]ÏΒ(#θßϑÏèôÛr&uρ}§Í←!$t6ø9$#uŽÉ)x ø9$#∩⊄∇∪ supaya mereka menyaksikan berbagai manfa`at bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara lagi fakir. Qs.22:28 Banyak sekali manfaat ibadah qurban antara lain : (1) Ekonomi bidang peternakan, perdagangan dan industri. (2) Sosial kemasyarakatan, karena dapat menjalin komunikasi antara yang kaya dan yang miskin. (3) Kesehatan, karena merupakan peningkatan gizi hewani yang telah diakui khasiatnya.
  • 7. 7 | R I S A L A H Q U R B A N 7. Penanaman jiwa tasyakkur Allah SWT berfirman: !$ΡÎ)š≈oΨø‹sÜôãr&trOöθs3ø9$#∩⊇∪Èe≅|Ásùy7În/tÏ9öptùΥ$#uρ∩⊄∪žχÎ)št∞ÏΡ$x©uθèδçŽtIö/F{$#∩⊂∪ Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu ni`mat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus. Qs.al-Kautsar: 1-3 Tasyakur atau berterima kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan ni’mat, cukup penting artinya dalam memelihara ketenangan lahir dan bathin. Rasulullah SAW telah memperoleh ni’mat yang banyak, terutama iman, kenabian, dan derajat tertinggi. Beliau diperintah bersyukur kepada Allah dengan shalat dan qurban. Ibadah qurban merupakan rangkaian ibadah shalat. Menurut ahli tafsir, yang dimaksud shalat pada surat al-Kautsar adalah shalat idul-adlha yang dirangkaikan dengan penyembelihan hewan qurban. Dengan demikian tasyakur yang sempurna harus melalui dua jalur, yaitu jalur pada Allah dengan shalat dan ibadah lainnya, serta jalur pada manusia dengan meningkatkan ibadah sosial. Shalat dan qurban merupakan salah satu contoh tasyakur dua jalur tersebut. FIQIH QURBAN 1. Hukum Qurban ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫م‬‫ﱠ‬‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ ‫ﱠ‬‫ﷲ‬ ‫ى‬‫ﱠ‬‫ل‬َ‫ص‬ ِ ‫ﱠ‬‫ﷲ‬ َ‫ل‬‫ُو‬‫س‬َ‫ر‬ ‫ﱠ‬‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ة‬َ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫ر‬ُ‫ھ‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫ن‬ ‫ﱠ‬‫ال‬َ‫ص‬ُ‫م‬ ‫ﱠ‬‫ن‬َ‫ب‬َ‫ر‬ْ‫ق‬َ‫ي‬ َ‫ال‬َ‫ف‬ ‫حﱢ‬َ‫ض‬ُ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬َ‫و‬ ٌ‫ة‬َ‫ع‬َ‫س‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ Dari Abi Hurairah[5] diriwayatkan bahwa Rasul SAW bersabda: Barangsiapa yang memiliki keleluasaan untuk qurban, tapi tidak melakukannya, maka jangan mendekati tempat shalat kami. Hr. Ahmad (164-241 H), Ibn Majah (207-275H), al-Daruquthni (305-385 H) dan al- Hakim (321-405 H).[6] Hadits ini berisi ancaman bagi yang memiliki kemampuan membeli hewan, tapi tidak mau berqurban. Orang mampu berqurban tapi tidak melakukannya, tak ubahnya dengan menjauhkan diri dari mushalla Rasul SAW. Mayoritas ulama, berpendapat hukum menunaikan qurban adalah sunnah mu`akkadah (anjuran yang dikuatkan), tapi menurut Imam Hanafi (80-150H), hukumnya wajib bagi yang mampu.
  • 8. 8 | R I S A L A H Q U R B A N 2. Siapa yang mesti qurban? Ketika haji wada, Rasul SAW bersabda: ٍ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ِ‫ل‬ْ‫ھ‬‫أ‬ ‫لﱢ‬ُ‫ك‬ ‫لى‬َ‫ع‬ ُ‫اس‬‫ﱠ‬‫ن‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫ھ‬‫ﱡ‬‫ي‬‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬‫ﱠة‬‫ي‬ِ‫ح‬ْ‫ض‬ُ‫أ‬ ٍ‫ام‬َ‫ع‬ ‫لﱢ‬ُ‫ك‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ Wahai manusia! Suatu keharusan bagi setiap keluarga berqurban setiap tahun. Hr. Abu Daid (202-275 H), Ibn Majah (207-275 H), al-Tirmidzi (207-279 H), al-Baihaqi (384-458 H).[7] Seruan Rasul SAW ini menunjukkan bahwa dalam satu keluarga, tiap tahun minimal ada satu orang yang berqurban. Oleh karena itu, menurut al-Syafi’iy (150-204), qurban ini termasuk sunnah kifayah mu’akadah.[8] Seorang suami boleh qurban atas nama istrinya. ‘Aisyah (9 sH-54H), istri Rasul menerangkan: ُ‫ل‬‫ُو‬‫س‬َ‫ر‬ ‫ﱠى‬‫ح‬َ‫ض‬‫ﷲ‬‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫ﷲ‬ ‫صلى‬‫ر‬َ‫ق‬َ‫ب‬‫ال‬ِ‫ب‬ ِ‫ه‬ِ‫اج‬َ‫و‬ْ‫أز‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ Rasul SAW berqurban atas nama istrinya dengan sapi. Hr. al-Bukhari.[9] Orang tua juga boleh berqurban atas nama anaknya, seperti yang dilakukan Rasul atas nama putrinya, Fathimah (18sH-11H).[10] 3. Bolehkah Qurban atas nama al-Marhum? Tidak diriwayatkan dari Rasul SAW atau shabatnya yang melakukan qurban atas nama yang meninggal. Jika qurban atas nama yang meninggal itu baik, tentu Rasul akan melakukannya atas nama Khadijah, atau orang tuanya. Ternyata riwayat yang demikian tidak ditemukan dalam hadits, karena Rasul berqurban hanya atas nama istri dan putrinya yang masih hidup. Abdurrazaq menerangkan bahwa orang jahilyah biasa menyembelih hewan seperti sapi, unta atau kambing tatkala ada kematian. Rasul SAW sebagaimana diriwayatkan Ma’mar dari Tsabit dan Anas Bin Malik, menghapus kebiasaan jahiliyah tersebut dengan sabdanya: ِ‫م‬َ‫ال‬ْ‫س‬ِ ْ‫اإل‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ر‬ْ‫ق‬َ‫ع‬ َ‫ال‬ Tidak ada penyembelihan karena kematian dalam Islam.Hr. Abu Dawud, al-Bauhaqi dan al- Daylami.[11] Menyediakan hidangan untuk hajatan kematian, juga termasuk yang tidak disyari’ahkan oleh rasul dan shabatnya. َ‫ع‬‫ا‬َ‫م‬ِ‫ت‬ْ‫ج‬ ِ‫اال‬ ‫ﱡ‬‫د‬ُ‫ع‬َ‫ن‬ ‫ا‬‫ﱠ‬‫ن‬ُ‫ك‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫ﱢ‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ج‬َ‫ب‬ْ‫ال‬ ِ ‫ﱠ‬‫ﷲ‬ ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ِ‫ْن‬‫ب‬ ِ‫ير‬ِ‫ر‬َ‫ج‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ِ‫ة‬َ‫ح‬‫ا‬َ‫ي‬‫ﱢ‬‫ن‬‫ال‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ه‬ِ‫ن‬ْ‫ف‬َ‫د‬ َ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ِ‫ام‬َ‫ع‬‫ﱠ‬‫الط‬ َ‫ة‬َ‫ع‬‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ص‬َ‫و‬ ِ‫ت‬‫ﱢ‬‫ي‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ِ‫ل‬ْ‫ھ‬َ‫أ‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬
  • 9. 9 | R I S A L A H Q U R B A N Jarir bin Abd Allah al-Bajali[12] mengatakan: Kami biasa menyediakan hidangan untuk kepentingan keluarga mayat. Sedangkan keluarga mayat yang menyediakan jamuan setelah mengubur mayat termasuk meratap. Riwayat Ahmad, Ibn Majah, al-Thabarani.[13] Berdasar pernyataan shahabat tersebut, meratap bukan hanya menangis, tapi juga hajatan kematian. Syams al-Haq berkomentar bahwa kerabat atau tetangga dianjurkan menyediakan makanan untuk yang terkena mushibat. Tamu dilarang ikut makan di tempat kematian, karena termasuk kenduri yang bid’ah tercela dan bertentangan dengan essensi syari’ah.[14] Al- Syawkani (w.1255H) menandaskan yang layak menyediakan makanan adalah tetangga atau kerabat untuk ahli mayit, bukan sebaliknya. Beliau juga menandaskan َ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ًا‬‫ع‬ْ‫و‬َ‫ن‬ ‫ُم‬‫ھ‬َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ‫ام‬َ‫ع‬‫ﱠ‬‫الط‬ ُ‫ل‬ْ‫ك‬‫أ‬َ‫و‬ ‫ة‬َ‫اح‬َ‫ي‬‫ﱢ‬‫ن‬‫ال‬ Tamu yang ikut makan di tempat kematian, termasuk niyahah, karena yang ditinggal wafat itu sedang terkena mushibat yang seharusnya digembirakan tidak disibukan oleh menjamu tamu yang datang. [15] Ibn Qudamah menjelaskan bahwa Jarir datang kepada Umar membawa berita tentang kematian temannya. Umar bertanya ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ت‬‫ﱢ‬‫ي‬َ‫م‬ َ‫َلى‬‫ع‬ ُ‫َاح‬‫ن‬ُ‫ي‬ ْ‫ل‬َ‫ھ‬ apakah mayit kaummu suka diratapi? Jarir menjawab َ‫ال‬ tidak! Umar bertanya lagi: ِ‫ل‬ْ‫ھ‬‫أ‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ َ‫ن‬ْ‫ُو‬‫ع‬ِ‫م‬َ‫ت‬ْ‫ج‬َ‫ي‬ ْ‫ل‬َ‫ھ‬َ‫و‬ َ‫و‬ ‫ﱢت‬‫ي‬َ‫م‬ْ‫امال‬َ‫ع‬‫ﱠ‬‫الط‬ َ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ج‬َ‫ي‬ apakah mereka berkumpul sambil sambil dihidangkan makanan di keluarga mayit? Jawabnya ‫َعم‬‫ن‬ ya! Kata Umar: ‫ـــوح‬‫ـ‬‫الن‬ ‫ذاك‬ yang demikian itulah yang termasuk meratap.[16] Perbuatan niyahah atau meratap adalah dosa. Sabda Rasul SAW; ‫ا‬َ‫ھ‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫و‬ ِ‫ة‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ق‬ْ‫ال‬ َ‫م‬ْ‫و‬َ‫ي‬ ُ‫م‬‫ا‬َ‫ق‬ُ‫ت‬ ‫ا‬َ‫ھ‬ِ‫ت‬ْ‫و‬َ‫م‬ َ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ق‬ ْ‫ب‬ُ‫ت‬َ‫ت‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ُ‫ة‬َ‫ح‬ِ‫ئ‬‫ا‬‫ﱠ‬‫ن‬‫ال‬ ٍ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ج‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٌ‫ع‬ْ‫ر‬ِ‫د‬َ‫و‬ ٍ‫ن‬‫ا‬َ‫ر‬ِ‫ط‬َ‫ق‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٌ‫ل‬‫ا‬َ‫ب‬ْ‫ر‬ِ‫س‬ Beliau tandaskan: orang yang meratapi mayit, jika tidak bertaubat sebelum mati, di hari kiamat akan disuruh berdiri lalu dipakaikan celana dari aspal yang mendidih, dan baju yang menimbulkan sakit kulit. Hr. Muslim, al-Turmudzi,[17] 4. Adab ber-Qurban a. Persiapan diri sejak awal dzulhijjah Menurut Umm Salamah,[18] Rasul SAW bersabda: َ‫ي‬‫حﱢ‬َ‫ُيض‬ ْ‫أن‬ َ‫د‬‫ا‬َ‫ر‬‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬ً‫ئ‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ ‫ق‬ِ‫ل‬ْ‫ح‬َ‫ي‬ َ‫ال‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ار‬َ‫ف‬ْ‫أظ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫ق‬َ‫ي‬ َ‫ال‬َ‫ف‬ ‫ﱠة‬‫ج‬ِ‫الح‬ ‫ي‬ِ‫ذ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ل‬‫ﱠ‬‫و‬‫األ‬ ‫ر‬ْ‫ش‬َ‫ع‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ه‬ِ‫ْر‬‫ع‬َ‫ش‬ Barangsiapa yang hendak berqurban, hendaklah ia tidak menggunting kuku, tidak bercukur bulu selama sepuluh hari awal bulan dzulhijjah. Hr. al-Nasaiy (215-303 H).[19] Menurut riwayat lain, Rasul SAW bersabda: ِ‫م‬ ‫ﱠ‬‫ن‬َ‫ذ‬ُ‫خ‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ َ◌َ‫ال‬َ‫ف‬ َ‫ي‬‫ﱢ‬‫ح‬َ‫ض‬ُ‫ي‬ ْ‫أن‬ َ‫د‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫أ‬َ‫و‬ ‫ﱠة‬‫ج‬ِ‫الح‬ ‫ي‬ِ‫ذ‬ َ‫ل‬َ‫ال‬ِ‫ھ‬ ‫ى‬َ‫أ‬َ‫ر‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ْر‬‫ع‬َ‫ش‬ ْ‫ن‬ ِ‫ه‬ِ‫ار‬َ‫ف‬ْ‫أظ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ال‬َ‫و‬ Barang siapa melihat hilal (awal bulan) Dzul-hijjah dan bermaksud qurban, maka janganlah memotong rambut dan jangan pula memotong kukunya. Hr. Tirmidzi (209-279 H)[20]
  • 10. 10 | R I S A L A H Q U R B A N Kedua hadits ini menganjurkan agar yang hendak berqurban tidak memotong kuku, tidak memotong rambut atau mencabut bulu sejak tanggal satu dzul-hijjah hingg hewan qurbannya disembelih. b. Mempersiapkan hewan sebelum waktunya Ibn Qudamah (541-620 H),[21] meriwayatkan tata tertib qurban berdasar nasihat Ali bin Abi Thalib kepada kaum muslimin antara lain sebagai berikut : (1) membeli hewan sebelum waktu penyembelihan dan memberikan tanda supaya jangan sampai tertukar dengan hewan lain. Hal ini termasuk mengagungkan syi’ar Islam. Allah SWT berfirman: y7Ï9≡sŒtΒuρöΝÏjàyèãƒuŽÈ∝≈yèx©«!$#$yγΡÎ*sùÏΒ”uθø)s?É>θè=à)ø9$#∩⊂⊄∪ Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi`ar-syi`ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati. Qs.22:32 (2) jangan memanfaatkan hewan yang akan diqurbankan baik susu, kulit, bulu ataupun tenaganya.[22] Inilah salah satu hikmahnya mengapa shahabat memberikan tanda pada hewan yang akan diqurbankan. Jika tidak diberi tanda khawatir tertukar, sehingga digunakan untuk yang lain. 5. Syarat hewan al-Barra bin ‘Azib[23] menerangkan bahwa Rasul SAW bersabda: ُ‫ﱢن‬‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ال‬ ُ‫ء‬‫ا‬َ‫ج‬ْ‫ر‬َ‫ع‬ْ‫ال‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ھ‬ُ‫ر‬َ‫و‬َ‫ع‬ ُ‫ﱢن‬‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ال‬ ُ‫ء‬‫ا‬َ‫ر‬ْ‫و‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ ‫ا‬َ‫ي‬‫ا‬َ‫ح‬‫ﱠ‬‫ض‬‫ال‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ز‬‫ُو‬‫ج‬َ‫ي‬ َ‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ق‬ْ‫ن‬ُ‫ت‬ َ‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ت‬‫ﱠ‬‫ل‬‫ا‬ ُ‫ء‬‫ا‬َ‫ف‬ْ‫ج‬َ‫ع‬ْ‫ال‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ھ‬ُ‫ض‬َ‫ر‬َ‫م‬ ُ‫ﱢن‬‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ال‬ ُ‫ة‬َ‫ض‬‫ي‬ِ‫ر‬َ‫م‬ْ‫ال‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ھ‬ُ‫ج‬َ‫ر‬َ‫ع‬ Hewan yang tidak layak untuk qurban adalah yang nyata pecak, yang nyata pincang, yang sakit nyata sakitnya, dan yang tua tidak bersumsum. Hr. al-Darimi (181-255 H), al-Nasaiy (215-303 H)[24] Oleh karena itu hewan yang hendak dijadikan qurban mesti yang mulus, baik, tidak boleh cacat, dagingnya dapat dimanfaatkan, dan berumur yang cukup. 6.. Waktu penyembelihan Qurban al-Barra bin Azib (w.72H) menerangkan bahwa Rasul SAW khuthah pada hari qurban, sabdanya:
  • 11. 11 | R I S A L A H Q U R B A N َ‫ي‬‫ﱢ‬‫ل‬َ‫ص‬ُ‫ي‬ ‫ى‬‫ﱠ‬‫ت‬َ‫ح‬ ٌ‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ‫ﱠ‬‫ن‬َ‫ي‬‫حﱢ‬َ‫ض‬ُ‫ي‬ َ‫ال‬ Seseorang tidak diperkenankan menyembelih hewannya sebelum shalat (ied al-Adlha). Hr.Muslim (206-261H).[25] Jubair bin Muth’im[26] menerengkan bahwa di haji wada Rasul SAW berkhuthbah, dan bersabda: ْ‫و‬َ‫م‬ ‫ة‬َ‫ف‬ِ‫ل‬َ‫د‬ْ‫ز‬ُ‫م‬ ‫لﱡ‬ُ‫ك‬َ‫و‬ ‫ة‬َ‫ن‬َ‫ر‬ُ‫ع‬ ‫ن‬ْ‫ط‬َ‫ب‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ‫ُوا‬‫ع‬َ‫ف‬ْ‫ار‬َ‫و‬ ‫ف‬ِ‫ق‬ْ‫و‬َ‫م‬ ‫ات‬َ‫ف‬َ‫ر‬َ‫ع‬ ‫لﱡ‬ُ‫ك‬‫ف‬ِ‫ق‬ ٌ‫ح‬ْ‫ب‬ِ‫ذ‬ ‫يق‬ِ‫ر‬ْ‫ش‬‫ﱠ‬‫ت‬‫ال‬ ِ‫ﱠام‬‫ي‬‫أ‬ ‫لﱡ‬ُ‫ك‬َ‫و‬ ‫ر‬َ‫ح‬ْ‫ن‬َ‫م‬ ‫ى‬َ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫اج‬َ‫ج‬ُ‫ف‬ ‫لﱡ‬ُ‫ك‬َ‫و‬ ‫سر‬َ‫ح‬ُ‫م‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ‫ُوا‬‫ع‬َ‫ف‬ْ‫ار‬َ‫و‬ Seluruh Arafah adalah tempat wuquf, maka hindari lembah uranah; seluruh Muzdalifah tempat mabit, maka hindari Muhassar; setiap kawasan mina tempat menyembelih, dan seluruh hari tasyrik adalah waktu menyembelih qurban. Hr. Ahmad (164-241 H), Ibn Hibban (w.354H), al-Thabarani (260-360H), [27] Dalam riwayat Al-Thabarani terdapat rawi yang bernama Muhammad bin Jabir al-Ja’fi yang dianggap lemah, tapi dalam riwayat lainnya semua rawinya dapat dipercaya.[28] Dalam halaman lainnya al-Haytsami menandaskan bahwa rawi hadits yang dikutip dalam riwayat Ahmad mengenai semua hari tasyrik merupakan hari penyembalihan adalah shahih dan dapat dipercaya.[29] Berdasar hadits ini, waktu menyembelih qurban adalah selama empat hari: (1) satu hari idul- adlha yaitu tanggal 10 dzul-hijjah, setelah shalat ied dan (2) tiga hari tasyriq yaitu tanggal 11, 12, dan 13 dzul-hijjah. Sebagian mengaitkan hadits yang membolehkan menyembelih qurban pada hari tasyrik dengan ayat: ‫ي‬ِ‫ف‬ ِ ‫ﱠ‬‫ﷲ‬ َ‫م‬ْ‫س‬‫ا‬ ‫ُوا‬‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ذ‬َ‫ي‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ھ‬َ‫ل‬ َ‫ع‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ن‬َ‫م‬ ‫وا‬ُ‫د‬َ‫ھ‬ْ‫ش‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ ِ‫ة‬َ‫م‬‫ي‬ِ‫ھ‬َ‫ب‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ھ‬َ‫ق‬َ‫ز‬َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ٍ‫ت‬‫ا‬َ‫م‬‫و‬ُ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫م‬ ٍ‫ﱠام‬‫ي‬َ‫أ‬ َ‫ر‬‫ي‬ِ‫ق‬َ‫ف‬ْ‫ال‬ َ‫س‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ب‬ْ‫ال‬ ‫وا‬ُ‫م‬ِ‫ع‬ْ‫ط‬َ‫أ‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ھ‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬َ‫ف‬ ِ‫ام‬َ‫ع‬ْ‫ن‬َ ْ‫األ‬ Perkataan ٍ‫ت‬‫ا‬َ‫م‬‫و‬ُ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫م‬ ٍ‫ﱠام‬‫ي‬َ‫أ‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ pada ayat ini (Qs.22:28) menunjukkan jumlah hari yang banyak, bukan hanya satu hari. Dengan demikian hari penyembelihan qurban bukan hanya tanggal 10, tapi juga 11,12, dan tanggal 13 dzu al-Hijjah.[30] 7. Adab menyembelih Sebagaimana dikutip al-Zuhaili, menurut Imam al-Syafi’iy, ada lima etika menyembelih hewan qurban yaitu (1) membaca basmalah, (2) shalawat pada rasul SAW, (3) menghadap
  • 12. 12 | R I S A L A H Q U R B A N qiblat baik penyembelih mapun hewannya, (4) bertakbir, (5) berdo’a agar qurban itu diterima Allah SWT.[31] Adapun etika yang lainnya, antara lain sebagai berikut: a. Sebaiknya penyembelihan qurban itu dilakukan oleh yang berqurban, sebagaimana dicontohkan Rasul SAW. Beliau berqurban sebanyak seratus ekor unta, dan menyembelih dengan tangannya sendiri sebanyak 63 ekor. Sedangkan sisanya dilakukan oleh Ali bin Abi Thalib.[32] Namun jika tidak mampu melakukan penyembelihan, tidak mengapa minta bantuan orang lain yang memiliki keahlian. Dalam riwayat Jabir bin Abd Allah diterangkan bahwa Rasul SAW mengelola daging hewan qurbannya sehingga membagikannya kepada para mustahiq.[33] b. Penyembelih hendaknya membaca do’a agar qurban yang disembelih itu diterima Allah SWT. Rasul SAW tatkala menyembelih hewan qurban berdo’a: ْ‫ﱠل‬‫ب‬َ‫ق‬َ‫ت‬ ‫ﱠ‬‫م‬ُ‫ھ‬‫ﱠ‬‫ل‬‫ال‬ ‫ﷲ‬ ِ‫ْم‬‫س‬‫ا‬ِ‫ب‬‫د‬‫ﱠ‬‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ ِ‫ة‬‫ﱠ‬‫م‬‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬َ‫و‬ ٍ‫د‬‫ﱠ‬‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ ِ‫آل‬َ‫و‬ ٍ‫د‬‫ﱠ‬‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ Dengan nama Allah. Ya Allah terimah qurban dari Muhammad, dari keluarga Muhammad dan dari umat Muhammad. Hr. Muslim (206-261 H).[34] Menurut Ibnu Abbas[35] yang menyembelih qurban milik orang lain hedaknya berdo’a: ِ‫ب‬‫ال‬ ‫ﷲ‬ ِ‫ْم‬‫س‬َ‫ك‬َ‫ل‬َ‫و‬ َ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ﱠ‬‫م‬ُ‫ھ‬‫ﱠ‬‫ل‬‫ﱠل‬‫ب‬َ‫ق‬َ‫ت‬ ‫ﱠ‬‫م‬ُ‫ھ‬‫ﱠ‬‫الل‬ْ‫ن‬ِ‫م‬‫فالن‬ Dengan nama Allah! Ya Allah ini adalah dari-Mu, dan qurban untuk-Mu! Ya Allah! Terimalah qurban dari fulan (sebut nama yang berqurban).[36] c. yang berqurban juga dianjurkan berdo’a tatkala hewannya telah dibaringkan menghadap qiblat: ‫ا‬َ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ف‬‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ح‬ َ‫ض‬ْ‫ر‬َ ْ‫األ‬َ‫و‬ ِ‫ت‬‫ا‬َ‫و‬َ‫م‬‫ﱠ‬‫س‬‫ال‬ َ‫ر‬َ‫ط‬َ‫ف‬ ‫ي‬ِ‫ذ‬‫ﱠ‬‫ل‬ِ‫ل‬ َ‫ي‬ِ‫ھ‬ْ‫ج‬َ‫و‬ ُ‫ْت‬‫ھ‬‫ﱠ‬‫ج‬َ‫و‬ ‫ي‬‫ﱢ‬‫ن‬ِ‫إ‬ ‫ي‬ِ‫ت‬ َ‫ال‬َ‫ص‬ ‫ﱠ‬‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫ين‬ِ‫ك‬ِ‫ر‬ْ‫ش‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬‫بﱢ‬َ‫ر‬ ِ ‫ﱠ‬ ِ ‫ي‬ِ‫ت‬‫ا‬َ‫م‬َ‫م‬َ‫و‬ َ‫ي‬‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ح‬َ‫م‬َ‫و‬ ‫ي‬ِ‫ك‬ُ‫س‬ُ‫ن‬َ‫و‬ ‫ﱠ‬‫م‬ُ‫ھ‬ُ‫ل‬‫ﱠ‬‫ل‬‫ا‬ َ‫ين‬ِ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫أ‬َ‫و‬ ُ‫ت‬ْ‫ر‬ِ‫م‬ُ‫أ‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ِ‫ب‬َ‫و‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ك‬‫ي‬ِ‫ر‬َ‫ش‬ َ‫ال‬ َ‫ين‬ِ‫م‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ َ‫ك‬َ‫ل‬َ‫و‬ َ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬‫أكبر‬ ‫وﷲ‬ ‫ﷲ‬ ِ‫ْم‬‫س‬‫ا‬ِ‫ب‬ ِ‫ه‬ِ‫ت‬‫ﱠ‬‫م‬ُ‫أ‬َ‫و‬ ٍ‫د‬‫ﱠ‬‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada yang menciptakan langit dan bumi. Atas millah Ibrahim yang condong pada kebenaran, dan aku tidak termasuk orng musyrik. Sesungguhnya shalatku, qurbanku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah pencipta alam. Tiada sekutu bagi-Nya. Karitulah aku diperintah. Aku adalah termasuk orang muslim. Ya Allah! Ini adalah dari-Mu dan hanya untuk-Mu. Terimalah qurban Muhammad dan umatnya. Dengan nama Allah. Allah Maha Besar. Hr. Abu Daud (202-275 H), Ibn Majah (207- 275).[37]
  • 13. 13 | R I S A L A H Q U R B A N Setelah berdo’a tersebut Rasul SAW menyembelih hewan qurbannya. Dalam riwayat al- Hakim (321-405 H), diterangkan bahwa Rasul mengajak Fatimah untuk menyaksikan penyembelihan hewan qurbannya dengan membaca do’a:. َ‫ص‬َ ّ‫إن‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ْك‬‫ي‬ِ‫ر‬َ‫ش‬ َ‫ال‬ ‫ْن‬‫ي‬ِ‫م‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬‫ال‬ ‫بﱢ‬َ‫ر‬ ِ ِ ‫ي‬ِ‫ت‬‫ا‬َ‫م‬َ‫م‬َ‫و‬ َ‫ي‬‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ح‬َ‫م‬َ‫و‬ ‫ي‬ِ‫ك‬ُ‫س‬ُ‫ن‬َ‫و‬ ‫ي‬ِ‫ت‬َ‫ال‬ ‫ْن‬‫ي‬ِ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬َ‫ن‬‫أ‬َ‫و‬ ُ‫ت‬ْ‫ر‬ِ‫م‬‫أ‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬‫ذ‬ِ‫ب‬َ‫و‬ Sesungguhnya shalatku, qurbanku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah pencipta alam. Tiada sekutu bagi-Nya. Karitulah aku diperintah. Aku adalah termasuk orang muslim. Hr. al- Hakim, [38] 8. Mustahiq daging qurban َ‫ع‬ ُ ‫ﱠ‬‫ﷲ‬ ‫ى‬‫ﱠ‬‫ل‬َ‫ص‬ ‫ﱡ‬‫ي‬ِ‫ب‬‫ﱠ‬‫ن‬‫ال‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ِ‫ع‬َ‫و‬ْ‫ك‬َ ْ‫األ‬ ِ‫ن‬ْ‫ب‬ َ‫ة‬َ‫م‬َ‫ل‬َ‫س‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬َ‫م‬‫ﱠ‬‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ه‬ِ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ي‬ِ‫ق‬َ‫ب‬َ‫و‬ ٍ‫ة‬َ‫ث‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ث‬ َ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ‫ﱠ‬‫ن‬َ‫ح‬ِ‫ب‬ْ‫ُص‬‫ي‬ َ‫ال‬َ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ﱠى‬‫ح‬َ‫ض‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ك‬ ُ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ ِ ‫ﱠ‬‫ﷲ‬ َ‫ل‬‫ُو‬‫س‬َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ‫وا‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ُ‫ل‬ِ‫ب‬ْ‫ق‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ‫ا‬‫ﱠ‬‫م‬َ‫ل‬َ‫ف‬ ٌ‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ ِ‫إ‬َ‫ف‬ ‫ُوا‬‫ر‬ِ‫خ‬‫ﱠ‬‫د‬‫ا‬َ‫و‬ ‫وا‬ُ‫م‬ِ‫ع‬ْ‫ط‬َ‫أ‬َ‫و‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫ي‬ِ‫اض‬َ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫م‬‫ا‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ ‫ﱠ‬‫ن‬ ‫ا‬َ‫ھ‬‫ي‬ِ‫ف‬ ‫وا‬ُ‫ن‬‫ي‬ِ‫ع‬ُ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫ت‬ْ‫د‬َ‫ر‬َ‫أ‬َ‫ف‬ ٌ‫د‬ْ‫ھ‬َ‫ج‬ ِ‫اس‬‫ﱠ‬‫ن‬‫ال‬ِ‫ب‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ َ‫م‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ Dari Salamah bin al-Akwa[39] diriwayatkan bahwa rasul SAW bersabda: “Barangsiapa yang berkurban janganlah menyimpan dagingnya di rumah melebihi tiga hari walau sedikit”. Namun tatkala tahun berikutnya, shahabat bertanya: “awahai rasul apakah masih berlaku seperti tahun yang lalu? Rasul bersabda: Tiadak! Makanlah, berikanlah dan simpanlah (awetkan)! Sesungguhnya tahun lalu itu musim perang, saya menghendaki untuk mendistribusikannya. Hr. al-Bukhari, Muslim, Ibn Abi Syaibah (159-235 H).[40] Berdasar hadits ini musthiq kurban itu terdiri atas (1) konsumsi yang berkurban, (2) disedekahkan kepada yang mau menerimanya, (3) disimpan sebagai persediaan makanan pada hari-hari berikutnya. Berkaitan qurban, Allah SWT berfirman: ِ‫ع‬ْ‫ط‬َ‫أ‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ھ‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬َ‫ف‬َ‫ر‬‫ي‬ِ‫ق‬َ‫ف‬ْ‫ال‬ َ‫س‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ب‬ْ‫ال‬ ‫وا‬ُ‫م‬ Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara lagi fakir. Qs.22:28 .
  • 14. 14 | R I S A L A H Q U R B A N َ‫م‬ْ‫س‬‫ا‬ ‫ُوا‬‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫اذ‬َ‫ف‬ ٌ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫خ‬ ‫ا‬َ‫ھ‬‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ِ ‫ﱠ‬‫ﷲ‬ ِ‫ر‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ش‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ھ‬‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ َ‫ن‬ْ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ال‬َ‫و‬ ِ ‫ﱠ‬‫ﷲ‬‫وا‬ُ‫م‬ِ‫ع‬ْ‫ط‬َ‫أ‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ھ‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ھ‬ُ‫ب‬‫و‬ُ‫ن‬ُ‫ج‬ ْ‫ت‬َ‫ب‬َ‫ج‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ‫ﱠ‬‫اف‬َ‫و‬َ‫ص‬ ‫ا‬َ‫ھ‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ُون‬‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ش‬َ‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ﱠ‬‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ھ‬‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ر‬‫ﱠ‬‫خ‬َ‫س‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬َ‫ك‬ ‫ﱠ‬‫ر‬َ‫ت‬ْ‫ع‬ُ‫م‬ْ‫ال‬َ‫و‬ َ‫ع‬ِ‫ن‬‫ا‬َ‫ق‬ْ‫ال‬ Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi`ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur. Qs.22:36 Berdasar ayat dan hadits di atas, yang berhak memakan daging hewan qurban itu adalah (1) konsumsi yang berkurban, (2) Al-Qani’ yaitu yang merasa berkecukupan, dan (3) al-Mu’tar yaitu yang meminta. Jika yang berqurban itu menitipkan dan mempercayakan pada suatu panitia atau lembaga, maka yang menerima amanah tersebut bertidak sebagai wakil yang berqurban. Dengan demikian berhak memakan sebagian dagingnya sebagai konsumsi panitia. 9. Biaya pengurusan hewan qurban َ‫م‬‫ﱠ‬‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ ‫ﱠ‬‫ﷲ‬ ‫ى‬‫ﱠ‬‫ل‬َ‫ص‬ ‫ﱡ‬‫ي‬ِ‫ب‬‫ﱠ‬‫ن‬‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ر‬َ‫م‬َ‫أ‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ ‫ﱠ‬‫ﷲ‬ َ‫ي‬ِ‫ض‬َ‫ر‬ ‫ﱟ‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫ھ‬ِ‫ت‬َ‫ر‬‫ا‬َ‫ز‬ِ‫ج‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ا‬ً‫ئ‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ ‫ا‬َ‫ھ‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ي‬ِ‫ط‬ْ‫ع‬ُ‫أ‬ َ‫ال‬َ‫و‬ ِ‫ن‬ْ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫م‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ Ali bin Abi Thalib berkata: Rasul SAW memerintah padaku agar mengelola hewan kurban dan membagikannya kepada yang berhak, dan agar tidak menjadikan sesuatu pun dari hewan tersebut sebagai upah. Hr. al-Bukhari, Muslim .[41] Hadits ini memerintah agar pengelola qurban membagikan daging qurban kepada para mustahiq. Tidak diperkenankan mereka menjualnya atau menjadikan sebagian daging atau kulit untuk upah pekerja atau biaya lain. Tidak diperkenankan memberi upah pekerja atau menggunakan biaya pengurusan diambil dari daging atau pun kulit hewan qurban. Jika para pekerja tersebut diberi upah dengan daging atau kulitnya, maka berarti sama dengan menjualnya; jual beli jasa.[42] Menjual daging qurban, tidak diperbolehkan. Sabda Rasul SAW: ‫ُوا‬‫ع‬ِ‫ت‬ْ‫م‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬َ‫و‬ ‫وا‬ُ‫ق‬‫ﱠ‬‫د‬َ‫ص‬َ‫ت‬َ‫و‬ ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬َ‫ف‬ ‫ي‬ِ‫اح‬َ‫ض‬‫األ‬َ‫و‬ ‫ى‬ْ‫د‬َ‫ھ‬‫ال‬ َ‫م‬ْ‫ُو‬‫ح‬ُ‫ل‬ ‫ُوا‬‫ع‬ْ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫ت‬ َ‫ال‬َ‫و‬ ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ئ‬ِ‫ش‬ ْ‫ن‬ِ‫ا‬ ‫ه‬ْ‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬َ‫ف‬ ‫ا‬ً‫ئ‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ ‫ا‬َ‫ھ‬ِ‫م‬ْ‫ُو‬‫ح‬ُ‫ل‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫م‬َ‫ع‬َ‫ط‬‫أ‬ ‫ن‬ِ‫ا‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ھ‬ِ‫د‬ْ‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ج‬ِ‫ب‬ Janganlah kamu jual daging hadyu dan daging hewan qurban. Makanlah sebagiannya, sedekahkan sebagian dan ambil manfaat kulitnya. Jika kamu menghendaki memakan dagingnya maka makanla, jika kamu menginginkannya. Hr. Ahmad (164-241 H ) dari Jabir bin Abd Allah.[43]
  • 15. 15 | R I S A L A H Q U R B A N Dari Abu Hurairah, bahwa Rasul SAW bersabda: ْ‫ن‬َ‫م‬‫د‬ْ‫ل‬ِ‫ج‬ َ‫ع‬‫ا‬َ‫ب‬‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ة‬‫ﱠ‬‫ي‬ِ‫ح‬ْ‫أض‬ َ‫ال‬َ‫ف‬ ِ‫ه‬ِ‫ت‬‫ﱠ‬‫ي‬ِ‫ح‬ْ‫أض‬ Barangsiapa yang menjual kulit hewan qurban, maka tidak ada qurban baginya. Hr. al- Hakim (321-405 H), al-Baihaqi (384-458) al-Dailami (445-509 H) .[44] Adapun memberi upah untuk para pekerja dari dana yang lain, adalah lebih baik dan sangat dianjurkan.[45] Oleh karena itu upah para pekerja dan biaya lainnya mesti disediakan oleh yang qurban dari dana lain. Dalam riwayat Abu Daud ditegaskan bahwa Ali bin Abi Thalib memberikan upah bagi para pekerja dari miliknya, bukan dari hewan qurban.[46] 10. Yang tidak mampu qurban َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ ‫ﱠ‬‫ﷲ‬ ‫ى‬‫ﱠ‬‫ل‬َ‫ص‬ ِ ‫ﱠ‬‫ﷲ‬ َ‫ل‬‫ُو‬‫س‬َ‫ر‬ ‫ﱠ‬‫ن‬َ‫أ‬ ِ‫اص‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ ِ‫ْن‬‫ب‬ ‫و‬ِ‫ر‬ْ‫م‬َ‫ع‬ ِ‫ْن‬‫ب‬ ِ ‫ﱠ‬‫ﷲ‬ ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ٍ‫ُل‬‫ج‬َ‫ر‬ِ‫ل‬ َ‫ال‬َ‫ق‬ َ‫م‬‫ﱠ‬‫ل‬َ‫س‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫ْت‬‫ي‬َ‫أ‬َ‫ر‬َ‫أ‬ ُ‫ل‬ُ‫ج‬‫ﱠ‬‫ر‬‫ال‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ِ‫ة‬‫ﱠ‬‫م‬ُ ْ‫األ‬ ِ‫ه‬ِ‫ذ‬َ‫ھ‬ِ‫ل‬ ‫ﱠ‬‫ل‬َ‫ج‬َ‫و‬ ‫ﱠ‬‫ز‬َ‫ع‬ ُ ‫ﱠ‬‫ﷲ‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ ‫ًا‬‫د‬‫ي‬ِ‫ع‬ ‫ى‬َ‫ح‬ْ‫ض‬َ ْ‫األ‬ ِ‫م‬ْ‫و‬َ‫ي‬ِ‫ب‬ ُ‫ت‬ْ‫ر‬ِ‫م‬ُ‫أ‬ َ‫أ‬ ُ‫م‬‫ﱢ‬‫ل‬َ‫ق‬ُ‫ت‬َ‫و‬ َ‫ك‬ِ‫ْر‬‫ع‬َ‫ش‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ذ‬ُ‫خ‬ْ‫أ‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬ِ‫ك‬َ‫ل‬َ‫و‬ َ‫ال‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ھ‬ِ‫ب‬ ‫ي‬‫ﱢ‬‫ح‬َ‫ض‬ُ‫أ‬َ‫ف‬َ‫أ‬ ‫ى‬َ‫ث‬ْ‫ن‬ُ‫أ‬ ً‫ة‬َ‫ح‬‫ي‬ِ‫ن‬َ‫م‬ ‫ﱠ‬‫ال‬ِ‫إ‬ ْ‫د‬ِ‫ج‬َ‫أ‬َ‫ك‬َ‫ر‬‫ا‬َ‫ف‬ْ‫ظ‬ ‫ﱠ‬‫ل‬َ‫ج‬َ‫و‬ ‫ﱠ‬‫ز‬َ‫ع‬ ِ ‫ﱠ‬‫ﷲ‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ َ‫ك‬ِ‫ت‬‫ﱠ‬‫ي‬ِ‫ح‬ْ‫ض‬ُ‫أ‬ ُ‫م‬‫ا‬َ‫م‬َ‫ت‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬َ‫ف‬ َ‫ك‬َ‫ت‬َ‫ن‬‫َا‬‫ع‬ ُ‫ق‬ِ‫ل‬ْ‫َح‬‫ت‬َ‫و‬ َ‫ك‬َ‫ب‬ِ‫ار‬َ‫ش‬ ‫صﱡ‬ُ‫ق‬َ‫ت‬َ‫و‬ Ibn Amr bin Ash menerangkan; Rasul SAW bersabda: ِ‫ة‬‫ﱠ‬‫م‬ُ ْ‫األ‬ ِ‫ه‬ِ‫ذ‬َ‫ھ‬ِ‫ل‬ ‫ﱠ‬‫ل‬َ‫ج‬َ‫و‬ ‫ﱠ‬‫ز‬َ‫ع‬ ُ ‫ﱠ‬‫ﷲ‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ ‫ًا‬‫د‬‫ي‬ِ‫ع‬ ‫ى‬َ‫ح‬ْ‫ض‬َ ْ‫األ‬ ِ‫م‬ْ‫و‬َ‫ي‬ِ‫ب‬ ُ‫ت‬ْ‫ر‬ِ‫م‬ُ‫أ‬ Saya diperintah untuk menjadikan hari idul-adlha sebagai hari raya. Allah SWT telah menjadikannya demikian bagi umat ini. Seorang laki-laki berkata:‫ھا‬ َ◌ِ‫ب‬ ‫ي‬‫ﱢ‬‫ح‬َ‫ض‬ُ‫أ‬َ‫ف‬َ‫أ‬ ‫ى‬َ‫ث‬ْ‫ن‬ُ‫أ‬ َ‫ة‬َ‫ح‬ْ‫ي‬ِ‫ن‬َ‫م‬ ‫ﱠ‬‫ال‬‫إ‬ ْ‫د‬ِ‫ج‬‫أ‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ْ‫إن‬ َ‫ْت‬‫ي‬َ‫أ‬َ‫ر‬َ‫أ‬ Tahukah engkau saya tidak punya hewan qurban kecuali hanya unta perah (unta yang dimanfaatkan air susunya), apakah aku qurbankan juga? Rasul bersabda: َ‫ك‬ِ‫ل‬‫ذ‬َ‫ف‬ ‫َك‬‫ت‬َ‫ن‬‫َا‬‫ع‬ ‫ق‬ِ‫ل‬ْ‫َح‬‫ت‬َ‫و‬ ‫ك‬َ‫ب‬ِ‫ار‬َ‫ش‬ ‫ص‬ُ‫ق‬‫ت‬َ‫و‬ َ‫ك‬َ‫ار‬َ‫ف‬ْ‫أظ‬ ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫ق‬َ‫ت‬َ‫و‬ َ‫ك‬ِ‫ْر‬‫ع‬َ‫ش‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫ذ‬ُ‫خ‬ْ‫َأ‬‫ت‬ ْ‫ن‬ِ‫ك‬َ‫ل‬َ‫و‬ َ‫ال‬ ُ‫م‬‫ا‬َ‫م‬َ‫ت‬ َ‫ك‬ِ‫ت‬‫ﱠ‬‫ي‬ِ‫ح‬ْ‫ض‬ُ‫أ‬ ‫ﱠ‬‫ل‬َ‫ج‬َ‫و‬ ‫ﱠ‬‫ز‬َ‫ع‬ ‫ﷲ‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ Tidak perlu! Tapi cukurlah rambutmu! Gunting kukumu! Potong kumismu! Gundulilah bulu kelaminmu! Hal ini sebagi cara memenuhi qurbanmu di sisi Allah SWT. Hr. Ahmad (164-241 H), Abu Daud ( 202-275), dan al-Nasaiy (215-304 H) dan Ibn Hibban (w.354 H).[47] Kalimat ‫ى‬َ‫ث‬ْ‫ن‬ُ‫أ‬ ً‫ة‬َ‫يح‬ِ‫ن‬َ‫م‬ada yang mendasari larangan kurban dengan betina, padahal konteksnya, jangan memaksakan diri kalau tidak punya hewan lain. Tidak ditemukan larangan kurban dengan hewan betina. Dengan demikian menurut hadits ini, orang yang tidak mampu berqurban hendaklah bercukur, memotong kuku, memotong kumis dan menggunduli bulu kelaminnya sebagai pengganti hewan qurban. Wa Allahu A’lam. [1] Dosen Universitas Islam Bandung, Pengasuh cakrawala Islam Radio Maraghita, Pembimbing Haji dan Umrah. Alamat: Jl. Riung Sauyunan I no 3 Riung Bandung, tlp./faks: 022.7503094 / Hp. 0811237758
  • 16. 16 | R I S A L A H Q U R B A N [2] selanjutnya ditulis Hr. [3] Shahih Bukhari, jilid V halaman (selanjutnya ditulis h) 2113 / Shahih Muslim, III h.1556 / Shahih Ibn Khuzaimah, IV h.286 [4] Muhammad bin Isma’il al-Shan’ani, (773-852H), Subul al-Salam, IV h.95 [5] Abu Hurairah aslinya bernama Abd al-Rahman bin Shahr (21sH-57H), pada penaklukan Khaibar (muharram 7H) beliau masuk Islam, kemudian menjadi sekretaris pribadi Rasul, dan menjadi ahl al-Shuffah (bertempat tinggal di Paviliun Masjid Nabawi). Meriwayatkan 5364 hadits [6] Musnad Ahmad, II h.321/sunan Ibn Majah, no.2114/ Sunan, IV h.277/ al-mustadrak, IV h.258 [7] Sunan Abi Daud, III h.93 / Sunan Ibn Majah, II h.1045 / Sunan al-Tirmidzi, IV h.99/ Sunan al-Baihaqi al-Kubra, IX h.260 [8] Wahbah al-Zuhaili, al-Fiqh al-Islami, III h.597 [9] Shahih al-Bukhari, V h.2110 [10] al-Hakim, al-Mustadrak al al-Shahihain, IV h.247 [11] Sunan Abi Dawud, III h.216 (no.2805), Sunan al-Bayhaqi, IV h.57, al-Firdaus, V h.183 [12] Jarir bin Abd Allah al-Bajalli dikenal nama Abu ‘Amr, shahabat Rasul SAW yang wafat tahun 51 H. [13] Musnad Ahmad, II h.204, Sunan Ibn Majah, I h.514, al-Mu’jam al-Kabir, II h.307, Mishbah al-Zujajah, [14] ‘Awn al-Ma’bud, VIII h.282 [15] Nail al-Awthar, IV h.148 [16] Ibn Qudamah (541-620H), al-Mughni, II h.215 [17] Shahih Muslim, II h.644, Sunan al-Turmudzi, III h.325 [18] (Hindun binti Abi Umayah, istri Rasul, wafat di Madinah tahun 62H,) [19] Sunan al-Nasaiy, III h.352 [20] Sunan al-Tirmidzi, IV h.102 [21] ِ◌Abd Allah bin Ahmad bin Qudamah, al-Mugni, IX h.352 [22] Wahbah al-Zuhaili, al-Fiqh al-Islami, III h.624 [23] Shahabat Anshar keturunan Aws, wafat di Kufah thun 72H [24] sunan al-darimi, II h.105 / al-sunan al-kubra, III h. 53 [25] Shahih Muslim, III h.1554 [26] dijuluki Abu Muhammad, shahabat, keturunan Quraisy, yang masuk islam sejak futuh mekah, wafat di Madinah tahun 59 H
  • 17. 17 | R I S A L A H Q U R B A N [27] Musnad Ahmad, IV h.82 / Shahih Ibn Hibban, IX h.166, al-Mu’jam al-Kabir, II h.138 [28] al-Haytsami (w.807H), Majma’ al-Zawa`id, III h.251 [29] al-Haytsami (w.807H), Majma’ al-Zawa`id, IV h.25 [30] lihat pula pandangan Ibn Hazm dalam al-Muhalla bi al-Atsar, VI h.39-44, masalah 982 [31] Wahbah al-Zuhaili, al-Fiqh al-Islami wa dillatuh, III h.627 [32] al-Syaukani, Nail al-Authar, V h.105 [33] Shahih Muslim, II h.886 [34] Shahih Muslim, III h.1557 [35] (shahabat Rasul, putra pamannya, (3sH- 68 H ), yang mendapat julukan Turjaman al- Qur`an [36] al-Baihaqi (384-458H), Sunan al-Baihaqi al-Kubra, IX h.284 [37] Sunan Abi Daud, III h.95 / Sunan Ibn Majah, II h.1043 [38] al-Mustadrak ala al-Shahihaini, IV h.247 [39] Abu Muslim Salamah bin Amr bin al-Akwa, al-Aslami, Shahabat Rasul, , wafat di Madinah tahun 74H [40] shahih Bukhari, V h.2115 / Mushannaf, III h.30 [41] Shahih al-Bukhari, II h.613 / Shahih Muslim, II h.954 [42] Ibn Qudamah (541-620 H), al-Mughni, III h.222 [43] Musnad Ahmad, IV h.15 [44] al-Mustadrak, II h.422 / sunan al-Baihaqi al-Kubra, XI h.294 / al-Firdaus, III h.486 [45] Ibn hajar al-Asqalani (773-852 H), Fath al-Bari, III h.556 [46] Muhammad Syams al-Haq, Abu al-Thayib, Aun al-Ma’bud, V h.129 [47] Musnad Ahmad, II h.169 / Sunan Abi Daud, III h.93 / al-Sunan al-Kubra, III h.52 / shahih Ibn Hibban, XIII h.235