Perdagangan biota ornamental fokus pada ikan hias. Indonesia berpotensi sebagai pemasok tetapi pengelolaannya belum memadai, sehingga berisiko merusak terumbu karang. Upaya mengatasinya adalah menerapkan pengelolaan pemanfaatan ikan hias yang ramah lingkungan pada pelaku perdagangan dan ekosistem terumbu karang.
2. Latar Belakang
Koleksi biota ornamental (hidup atau mati) adalah
hobby akan selalu ada permintaan
Indonesia punya keanekaragaman yang tinggi
potential supplier
Pemanfaatan belum setimbang dgn pengelolaan, a.l.
Belum semua rantai perdagangan pegang tanggung
jawab
Ekstraksi tinggi belum didasari informasi bioekologi
yang cukup
Pemanfaatan intensif mengundang kekhawatiran akan
kondisi terumbu karang
3. Situasi saat ini
pro dan kontra masih berlangsung. Kontra, mayoritas
datang dari pemerhati lingkungan, NGO & peneliti
Pengawas di ujung tombak/di lapangan masih lemah
BKSDA: terlalu banyak jenis yang diurusi; karang hanya satu
bagian kecil
Bea cukai (penjaga pintu terakhir ekspor dan penjaga pintu awal
impor): tidak mengerti tentang spesies CITES
Yang dikritisi a.l.
(1) kualitas kesehatan organisme yang rendah,
(2) perhatian pada isu lingkungan,
(3) peran & pengaturan CITES
4. Situasi saat ini … lanjutan
Isu lingkungan/konservasi:
US sebagai pasar terbesar, sustainable harvest belum
pada praktek & aturan. Mungkin karena (1) utamakan
kuantitas dari kualitas atau (2) sedikit yang tahu bhw
Indonesia sudah mulai terapkan program sustainable
harvest
Uni eropa sebagai pasar kedua, sustainable harvest
diwujudkan dalam tindakan, a.l. (1) ikan hias di CITES
tidak diatur tapi UE; (2) buyer lebih utamakan kualitas
dari kuantitas; (3) SRG’s opinions
majoritas pembeli memilih organisms dengan harga
lebih murah.
5. Situasi saat ini… Posisi indonesia
Masih eksportir terbesar untuk karang dan ikan
Dari sisi CITES:
Menurut akkii: otoritas CITES Indonesia sudah lebih
mengerti tentang koral dibanding negara lain spt
Vietnam, Fiji dan yemen
Sejak memiliki SK Menhut no. 447 tahun 2004: dari negara
kategori C ke A
Selalu menjadi sorotan dari banyak pihak
pengalihan MA utk biota laut dari Dephut ke DKP
sedang berlangsung
Kategori A artinya sangat baik dalam implementasi *aturan* CITES
6. Perkembangan saat ini… ikan
Isu yang libatkan Indonesia: kuda laut dan banggai
cardinal fish (BCF)
BCF:
usaha memasukkan BCF ke dlm Appendix II CITES terus
dilakukan bukan isu ekologi tapi politik dagang
USA sudah berhasil memasukkan BCF ke Red List IUCN
RPP untuk BCF sedang disusun pemerintah (draft pertama
sedang direview)
Kuda laut
Appendiks II; pengelolaan di Indonesia sangat lemah
Opini negatif UE
7. Opini publik
Pemanfaatan selalu ada pro dan kontra, namun
perdagangan tetap berlangsung
NGO/peneliti/pecinta lingkungan: khawatir ekstraksi
terus menerus akan merusak kondisi terumbu karang
harapan: wild dialihkan ke budidaya(semua atau
sebagian) ATAU ditutup total
Masyarakat internasional banyak yang belum
mengetahui bhw beberapa negara telah lakukan upaya
pengelolaan biota ornamental.
Dalam 5 hingga 10 tahun jika Indonesia tidak lakukan
perbaikan pengelolaan, kualitas dan kuantitas ikan hias
dari indonesia akan turun.
8. Nasional
Peran Tantangan
Publikasi & awareness ke pemda Dipengaruhi isu internasional
tentang penerapan program Yang perlu dikelola adalah 2 titik yaitu
sustainable harvest. (Perbaikan mutu policy makers & user pekerjaan berat
dan harga di tingkat nelayan dan Sumberdaya kurang (manusia & dana)
supllier)
Saran dan rekomendasi blm sepenuhnya
Penyediaan data bioekologi ikan & mendapat tanggapan dr SA / MA
karang hias untuk pengelolaan
Metode budidaya ikan hias yang terbatas
Publikasi dan awareness untuk
pengusaha agar mengerti bhw masa
Belum ada kepastian bahwa budidaya
depan ada di budidaya, bukan wild lebih menguntungkan secara finansial
lagi.
Riset budidaya karang dan ikan
Pendorong pemerintah utk pengalihan
wild ke budidaya (setidaknya utk
karang)
9. Salah satu solusi
Upaya mengatasi
masalah : Harapan/Tujuan :
Target Penerapan :
Menerapkan • Pemanfaatan Pelaku Perdagangan :
pengelolaan berjalan ramah
pemanfaatan ikan •Nelayan
lingkungan
hias ramah •Pengepul
lingkungan. • Tekanan terhadap •Eksportir
terumbu karang •Importir
berkurang •Pedagang di negara tujuan
Areal Tangkap :
Ekosistem terumbu karang
10. Salah satu solusi
Upaya mengatasi
masalah : Harapan/Tujuan :
Target Penerapan :
Menerapkan • Pemanfaatan Pelaku Perdagangan :
pengelolaan berjalan ramah
pemanfaatan ikan •Nelayan
lingkungan
hias ramah •Pengepul
lingkungan. • Tekanan terhadap •Eksportir
terumbu karang •Importir
berkurang •Pedagang di negara tujuan
Areal Tangkap :
Ekosistem terumbu karang