SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
TV LOKAL VS TV DIGITAL
Oleh: Teguh Usis

Materi Workshop di Aditv Yogyakarta
DASAR HUKUM
 UNDANG-UNDANG 32 TAHUN 2002 TENTANG PENYIARAN
 UNDANG-UNDANG 36 TAHUN 1999 TENTANG TELEKOMUNIKASI
 PERATURAN PEMERINTAH NO. 50/2005
  TENTANG PENYELENGGARAAN PENYIARAN LEMBAGA PENYIARAN SWASTA
    Pasal 2
           (1)     Lembaga Penyiaran Swasta diselenggarakan melalui sistem terestrial dan/atau melalui sistem
                   satelit dengan klasifikasi sebagai berikut. a. Penyelenggaraan penyiaran melalui sistem terestrial
                   meliputi:
    1. penyiaran radio AM/MW secara analog atau digital;
    2. penyiaran radio FM secara analog atau digital;
    3. penyiaran televisi secara analog atau digital;
    4. penyiaran multipleksing.

   PERATURAN MENKOMINFO NO. 22/2011
    TENTANG PENYELENGGARAAN PENYIARAN TELEVISI DIGITAL TERESTRIAL PENERIMAAN TETAP TIDAK
    BERBAYAR (FREE TO AIR)
   PERATURAN MENKOMINFO NO. 23/2011
    TENTANG RENCANA INDUK (MASTERPLAN) FREKUENSI RADIO UNTUK KEPERLUAN TELEVISI SIARAN
    DIGITAL TERESTRIAL PADA PITA FREKUENSI RADIO 478 – 694 MHz
   PERATURAN MENKOMINFO NO. 05/2012
    TENTANG STANDAR PENYIARAN TELEVISI DIGITAL TERESTERIAL PENERIMAAN TETAP TIDAK
    BERBAYAR (FREE TO AIR)
TEKNOLOGI TV DIGITAL
 Di dunia ini terdapat 3 standar TV digital
 Amerika Serikat menggunakan standar DTV (Digital
    Television)
   Eropa memakai DVB-T (Digital Video Broadcasting
    Terrestrial)
   Jepang dengan system ISDB-T (Integrated Services
    Digital Broadcasting Terrestrial)
   Konon, teknologi ISDB-T yang digunakan di Jepang
    punya banyak kelebihan, terutama pada penerima yang
    bergerak (mobile).
   ISDB-T lebih tahan terhadap efek doppler, yakni
    perubahan nyata frekuensi atau panjang gelombang
    dari sebuah gelombang yang diterima oleh pengamat
    yang bergerak relatif sesuai ke sumber gelombang
TV DIGITAL DI DUNIA
 International Telecommunication Union (ITU) telah
  menetapkan tanggal 17 Juni 2015 merupakan batas
  waktu untuk migrasi penyiaran analog ke digital
 Amerika Serikat Agustus 2009
 Jepang Juli 2011
 Cina dan Inggris Raya Oktober 2012
 Korea Selatan Desember 2012
 Brunei Darussalam Juni 2014
 Malaysia Desember 2015
 Singapura, Thailand, dan Filipina 2015
TV DIGITAL DI INDONESIA
 Tahun 2012: seluruh Jawa dan Kepulauan Riau
 Tahun 2013: ditambah Sumatera Utara dan
  Kalimantan Timur
 Tahun 2014: ditambah seluruh Sumatera
 Tahun 2015: ditambah Sulawesi Selatan, Sulawesi
  Utara, Kalimantan Tengah dan Barat
 Tahun 2016: ditambah Kalimantan
  Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat dan
  Sulawesi Tenggara
 Tahun 2017: ditambah seluruh Maluku dan seluruh
  Papua
 Tahun 2018: analog switch off dan berubah total
  secara nasional menjadi digital
TV DIGITAL DI INDONESIA

                    Penyediaan infrastruktur dan
                    program siaran dilakukan
 ANALOG             oleh satu Lembaga
                    penyiaran untuk menyiarkan
                    1 program siaran


                    Penyediaan infrastruktur
 DIGITAL   DVB-T2
                    oleh 1 lembaga penyiaran
                    bisa menyalurkan sampai
                    dengan 12 program siaran
TV DIGITAL DI INDONESIA
 Di era digital Lembaga Penyiaran Penyelenggara
  Program Siaran (LP3S) dalam menyalurkan program
  siarannya tidak perlu membangun/memiliki
  infrastruktur sendiri, namun bisa menyewa dari
  Lembaga Penyiaran Penyelenggara Penyiaran
  Multipleksing (LP3M) sebagai penyedia infrastruktur
 Lembaga penyiaran akan mendapatkan keuntungan
  rendahnya biaya operasi dan kecanggihan teknologi
 Peluang pengembangan konten lokal menjadi terbuka
  (?)
 Pemerintah menetapkan setiap wilayah terdapat 6
  LP3M yaitu LPP TVRI dan 5 dari Lembaga Penyiaran
  Swasta (LPS)
TV DIGITAL DI INDONESIA
 Pemerintah menetapkan dengan pertimbangan
  efisiensi infrastruktur (menara, antena, pemancar)
  yang sudah terbangun, yang berhak menjadi LP3M
  adalah LPS yang telah beroperasi dan memiliki Izin
  Penyelenggaraan Penyiaran
 Digitalisasi penyiaran TV dengan SSJ adalah dua
  program pemerintah yang berbeda namun saling
  bersinergi
 SSJ adalah wujud dari diversifikasi konten dan
  kepemilikan
 Dengan digitalisasi, pelaksanaan SSJ tetap berjalan
  bahkan peluang konten lokal semakin terbuka
  mengingat jumlah saluran program siaran akan
  lebih banyak di setiap wilayahnya (?)
TV DIGITAL DI INDONESIA
 Pemerintah juga akan menetapkan formula tarif
  sewa saluran multipleksing
 LP3M dilarang melakukan pemasangan tarif
  yang sewenang-wenang
 Pelanggaran terhadap kriteria di atas, akan
  diberikan sanksi administrasi sampai dengan
  yang terberat berupa pencabutan hak sebagai
  LP3M
MUX 5 ZONA LAYANAN
   Zone Layanan 4 (DKI Jakarta dan Banten):
    PT Banten Sinar Dunia Televisi (BSTV), PT Lativi Media Karya (TVOne), PT Media
    Televisi Indonesia (Metro TV), PT Surya Citra Televisi (SCTV), dan PT Televisi
    Transformasi Indonesia (Trans TV)
   Zone Layanan 5 (Jawa Barat):
    PT Cakrawala Andalas Televisi Bandung dan Bengkulu (ANTV Bandung), PT Indosiar
    Bandung Televisi (Indosiar Bandung), PT Media Televisi Bandung (Metro TV Jabar), PT
    RCTI Satu (RCTI Network), dan PT Trans TV Yogyakarta Bandung (Trans TV Bandung)
   Zone Layanan 6 (Jawa Tengah dan Yogyakarta):
    PT GTV Dua (Global TV), PT Indosiar Televisi Semarang (Indosiar Semarang), PT Lativi
    Mediakarya Semarang-Padang (TVOne Semarang), PT Media Televisi Semarang
    (Metro TV Jawa Tengah), dan PT Trans TV Semarang Makassar (Trans TV Semarang)
   Zone Layanan 7 (Jawa Timur):
    PT Cakrawala Andalas Televisi (ANTV), PT Global Informasi Bermutu (Global TV), PT
    Media Televisi Indonesia (Metro TV), PT Surya Citra Televisi (SCTV), dan PT Televisi
    Transformasi Indonesia (Trans TV)
   Zone Layanan 15 (Kepulauan Riau):
    PT RCTI Sepuluh (RCTI Network), PT Surya Citra Pesona Media (SCTV Batam), dan PT
    Trans TV Batam Kendari (Trans TV Batam)
CRITICAL ISSUE
 Bagaimana dengan lembaga penyiaran yang sudah
  berinvestasi membangun infrastruktur, utamanya
  pemancar?
 Di setiap zona layanan, akan ada: 6 LP3M x 12 kanal = 72
  kanal
 Di era analog, jumlah saluran untuk Jateng & Yogya = 67
  kanal (KepMen Perhubungan No. KM 76/ 2003)
 Artinya, ada penambahan 5 kanal pada kedua wilayah
CRITICAL ISSUE
 Karena kanal semakin banyak, perebutan kue iklan akan
    semakin ketat
   Belanja ikan secara nasional pada 2012 diperkirakan
    mencapai Rp 90 triliun (data sampai September 2012, total
    belanja iklan nasional Rp 70 triliun)
   Angka ini mengalami peningkatan 20% sampai 24%
    dibanding 2011
   Kue iklan terbesar masih dinikmati oleh media televisi yang
    mencapai 67%, media cetak sebesar 30% , dan sisanya untuk
    media yang lain
   Data Nielsen mengungkapkan iklan di radio tumbuh 6,6
    %, di televisi tumbuh 3,1 %, surat kabar 1,6 %, media online
    tumbuh 7,2%
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Tv lokal vs tv digital

210202 - Tahapan ASO KPID Balmon.pdf
210202 - Tahapan ASO KPID Balmon.pdf210202 - Tahapan ASO KPID Balmon.pdf
210202 - Tahapan ASO KPID Balmon.pdfnawik1
 
Digitalisasi Penyiaran di Indonesia
Digitalisasi Penyiaran di IndonesiaDigitalisasi Penyiaran di Indonesia
Digitalisasi Penyiaran di IndonesiaCut Ayu Rahimainita
 
Ada apa dengan digitalisasi penyiaran Indonesia?
Ada apa dengan digitalisasi penyiaran Indonesia?Ada apa dengan digitalisasi penyiaran Indonesia?
Ada apa dengan digitalisasi penyiaran Indonesia?ayumulyara
 
ekonomi-politik-media.ppt
ekonomi-politik-media.pptekonomi-politik-media.ppt
ekonomi-politik-media.pptssuserd68b21
 
Distribusi Stasiun TV via Satelit Palapa D dan C2
Distribusi Stasiun TV via Satelit Palapa D dan C2Distribusi Stasiun TV via Satelit Palapa D dan C2
Distribusi Stasiun TV via Satelit Palapa D dan C2Ronzzy Kevin
 
Presentasi telekomunikasi
Presentasi telekomunikasiPresentasi telekomunikasi
Presentasi telekomunikasiAfril Wibisono
 
Pert. 5 frekwensi dan digitalisai radio
Pert. 5 frekwensi dan digitalisai radioPert. 5 frekwensi dan digitalisai radio
Pert. 5 frekwensi dan digitalisai radioNur Alfiyatur Rochmah
 
Makalah digital audio broadcasting modifikasi
Makalah digital audio broadcasting modifikasiMakalah digital audio broadcasting modifikasi
Makalah digital audio broadcasting modifikasiDekika
 
sejarah-televisi-indonesia1.ppt
sejarah-televisi-indonesia1.pptsejarah-televisi-indonesia1.ppt
sejarah-televisi-indonesia1.pptssuserd68b21
 
sejarah-televisi-indonesia1.ppt
sejarah-televisi-indonesia1.pptsejarah-televisi-indonesia1.ppt
sejarah-televisi-indonesia1.pptssuserd68b21
 
Terestrial Kabel Internet IPTV Mobile - PMT 2011
Terestrial Kabel Internet IPTV Mobile - PMT 2011Terestrial Kabel Internet IPTV Mobile - PMT 2011
Terestrial Kabel Internet IPTV Mobile - PMT 2011Mila
 
Sim7, nilam rosfalina, hapzi ali, implementasi sistem informasi di in tv ppt,...
Sim7, nilam rosfalina, hapzi ali, implementasi sistem informasi di in tv ppt,...Sim7, nilam rosfalina, hapzi ali, implementasi sistem informasi di in tv ppt,...
Sim7, nilam rosfalina, hapzi ali, implementasi sistem informasi di in tv ppt,...Nilam Rosfalina
 
Paparan peluang usaha tv digital 24 03-14 (bpk.ngurah)-1
Paparan peluang usaha tv digital 24 03-14 (bpk.ngurah)-1Paparan peluang usaha tv digital 24 03-14 (bpk.ngurah)-1
Paparan peluang usaha tv digital 24 03-14 (bpk.ngurah)-1Andre Sahusilawane
 
Regulatory & Business Update Bidang Penyiaran
Regulatory & Business Update Bidang PenyiaranRegulatory & Business Update Bidang Penyiaran
Regulatory & Business Update Bidang PenyiaranFeriandi Mirza
 
Telco & Media in Indonesia
Telco & Media in IndonesiaTelco & Media in Indonesia
Telco & Media in IndonesiaMila
 

Similar to Tv lokal vs tv digital (20)

Kelompok 7 pertekom
Kelompok 7 pertekomKelompok 7 pertekom
Kelompok 7 pertekom
 
210202 - Tahapan ASO KPID Balmon.pdf
210202 - Tahapan ASO KPID Balmon.pdf210202 - Tahapan ASO KPID Balmon.pdf
210202 - Tahapan ASO KPID Balmon.pdf
 
Review pertekom oleh kel 12
Review pertekom oleh kel 12Review pertekom oleh kel 12
Review pertekom oleh kel 12
 
Transisi TV Analog ke TV Digital
Transisi TV Analog ke TV DigitalTransisi TV Analog ke TV Digital
Transisi TV Analog ke TV Digital
 
Digitalisasi Penyiaran di Indonesia
Digitalisasi Penyiaran di IndonesiaDigitalisasi Penyiaran di Indonesia
Digitalisasi Penyiaran di Indonesia
 
Ada apa dengan digitalisasi penyiaran Indonesia?
Ada apa dengan digitalisasi penyiaran Indonesia?Ada apa dengan digitalisasi penyiaran Indonesia?
Ada apa dengan digitalisasi penyiaran Indonesia?
 
ekonomi-politik-media.ppt
ekonomi-politik-media.pptekonomi-politik-media.ppt
ekonomi-politik-media.ppt
 
Distribusi Stasiun TV via Satelit Palapa D dan C2
Distribusi Stasiun TV via Satelit Palapa D dan C2Distribusi Stasiun TV via Satelit Palapa D dan C2
Distribusi Stasiun TV via Satelit Palapa D dan C2
 
Presentasi telekomunikasi
Presentasi telekomunikasiPresentasi telekomunikasi
Presentasi telekomunikasi
 
Teknik penyiaran 2 mengidentifikasi sistem siaran televisi
Teknik penyiaran 2 mengidentifikasi sistem siaran televisiTeknik penyiaran 2 mengidentifikasi sistem siaran televisi
Teknik penyiaran 2 mengidentifikasi sistem siaran televisi
 
Pert. 5 frekwensi dan digitalisai radio
Pert. 5 frekwensi dan digitalisai radioPert. 5 frekwensi dan digitalisai radio
Pert. 5 frekwensi dan digitalisai radio
 
Makalah digital audio broadcasting modifikasi
Makalah digital audio broadcasting modifikasiMakalah digital audio broadcasting modifikasi
Makalah digital audio broadcasting modifikasi
 
sejarah-televisi-indonesia1.ppt
sejarah-televisi-indonesia1.pptsejarah-televisi-indonesia1.ppt
sejarah-televisi-indonesia1.ppt
 
sejarah-televisi-indonesia1.ppt
sejarah-televisi-indonesia1.pptsejarah-televisi-indonesia1.ppt
sejarah-televisi-indonesia1.ppt
 
Terestrial Kabel Internet IPTV Mobile - PMT 2011
Terestrial Kabel Internet IPTV Mobile - PMT 2011Terestrial Kabel Internet IPTV Mobile - PMT 2011
Terestrial Kabel Internet IPTV Mobile - PMT 2011
 
Microsoft TVWS 2013
Microsoft TVWS 2013Microsoft TVWS 2013
Microsoft TVWS 2013
 
Sim7, nilam rosfalina, hapzi ali, implementasi sistem informasi di in tv ppt,...
Sim7, nilam rosfalina, hapzi ali, implementasi sistem informasi di in tv ppt,...Sim7, nilam rosfalina, hapzi ali, implementasi sistem informasi di in tv ppt,...
Sim7, nilam rosfalina, hapzi ali, implementasi sistem informasi di in tv ppt,...
 
Paparan peluang usaha tv digital 24 03-14 (bpk.ngurah)-1
Paparan peluang usaha tv digital 24 03-14 (bpk.ngurah)-1Paparan peluang usaha tv digital 24 03-14 (bpk.ngurah)-1
Paparan peluang usaha tv digital 24 03-14 (bpk.ngurah)-1
 
Regulatory & Business Update Bidang Penyiaran
Regulatory & Business Update Bidang PenyiaranRegulatory & Business Update Bidang Penyiaran
Regulatory & Business Update Bidang Penyiaran
 
Telco & Media in Indonesia
Telco & Media in IndonesiaTelco & Media in Indonesia
Telco & Media in Indonesia
 

Tv lokal vs tv digital

  • 1. TV LOKAL VS TV DIGITAL Oleh: Teguh Usis Materi Workshop di Aditv Yogyakarta
  • 2. DASAR HUKUM  UNDANG-UNDANG 32 TAHUN 2002 TENTANG PENYIARAN  UNDANG-UNDANG 36 TAHUN 1999 TENTANG TELEKOMUNIKASI  PERATURAN PEMERINTAH NO. 50/2005 TENTANG PENYELENGGARAAN PENYIARAN LEMBAGA PENYIARAN SWASTA Pasal 2 (1) Lembaga Penyiaran Swasta diselenggarakan melalui sistem terestrial dan/atau melalui sistem satelit dengan klasifikasi sebagai berikut. a. Penyelenggaraan penyiaran melalui sistem terestrial meliputi: 1. penyiaran radio AM/MW secara analog atau digital; 2. penyiaran radio FM secara analog atau digital; 3. penyiaran televisi secara analog atau digital; 4. penyiaran multipleksing.  PERATURAN MENKOMINFO NO. 22/2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENYIARAN TELEVISI DIGITAL TERESTRIAL PENERIMAAN TETAP TIDAK BERBAYAR (FREE TO AIR)  PERATURAN MENKOMINFO NO. 23/2011 TENTANG RENCANA INDUK (MASTERPLAN) FREKUENSI RADIO UNTUK KEPERLUAN TELEVISI SIARAN DIGITAL TERESTRIAL PADA PITA FREKUENSI RADIO 478 – 694 MHz  PERATURAN MENKOMINFO NO. 05/2012 TENTANG STANDAR PENYIARAN TELEVISI DIGITAL TERESTERIAL PENERIMAAN TETAP TIDAK BERBAYAR (FREE TO AIR)
  • 3. TEKNOLOGI TV DIGITAL  Di dunia ini terdapat 3 standar TV digital  Amerika Serikat menggunakan standar DTV (Digital Television)  Eropa memakai DVB-T (Digital Video Broadcasting Terrestrial)  Jepang dengan system ISDB-T (Integrated Services Digital Broadcasting Terrestrial)  Konon, teknologi ISDB-T yang digunakan di Jepang punya banyak kelebihan, terutama pada penerima yang bergerak (mobile).  ISDB-T lebih tahan terhadap efek doppler, yakni perubahan nyata frekuensi atau panjang gelombang dari sebuah gelombang yang diterima oleh pengamat yang bergerak relatif sesuai ke sumber gelombang
  • 4. TV DIGITAL DI DUNIA  International Telecommunication Union (ITU) telah menetapkan tanggal 17 Juni 2015 merupakan batas waktu untuk migrasi penyiaran analog ke digital  Amerika Serikat Agustus 2009  Jepang Juli 2011  Cina dan Inggris Raya Oktober 2012  Korea Selatan Desember 2012  Brunei Darussalam Juni 2014  Malaysia Desember 2015  Singapura, Thailand, dan Filipina 2015
  • 5. TV DIGITAL DI INDONESIA  Tahun 2012: seluruh Jawa dan Kepulauan Riau  Tahun 2013: ditambah Sumatera Utara dan Kalimantan Timur  Tahun 2014: ditambah seluruh Sumatera  Tahun 2015: ditambah Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Kalimantan Tengah dan Barat  Tahun 2016: ditambah Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara  Tahun 2017: ditambah seluruh Maluku dan seluruh Papua  Tahun 2018: analog switch off dan berubah total secara nasional menjadi digital
  • 6. TV DIGITAL DI INDONESIA Penyediaan infrastruktur dan program siaran dilakukan ANALOG oleh satu Lembaga penyiaran untuk menyiarkan 1 program siaran Penyediaan infrastruktur DIGITAL DVB-T2 oleh 1 lembaga penyiaran bisa menyalurkan sampai dengan 12 program siaran
  • 7. TV DIGITAL DI INDONESIA  Di era digital Lembaga Penyiaran Penyelenggara Program Siaran (LP3S) dalam menyalurkan program siarannya tidak perlu membangun/memiliki infrastruktur sendiri, namun bisa menyewa dari Lembaga Penyiaran Penyelenggara Penyiaran Multipleksing (LP3M) sebagai penyedia infrastruktur  Lembaga penyiaran akan mendapatkan keuntungan rendahnya biaya operasi dan kecanggihan teknologi  Peluang pengembangan konten lokal menjadi terbuka (?)  Pemerintah menetapkan setiap wilayah terdapat 6 LP3M yaitu LPP TVRI dan 5 dari Lembaga Penyiaran Swasta (LPS)
  • 8. TV DIGITAL DI INDONESIA  Pemerintah menetapkan dengan pertimbangan efisiensi infrastruktur (menara, antena, pemancar) yang sudah terbangun, yang berhak menjadi LP3M adalah LPS yang telah beroperasi dan memiliki Izin Penyelenggaraan Penyiaran  Digitalisasi penyiaran TV dengan SSJ adalah dua program pemerintah yang berbeda namun saling bersinergi  SSJ adalah wujud dari diversifikasi konten dan kepemilikan  Dengan digitalisasi, pelaksanaan SSJ tetap berjalan bahkan peluang konten lokal semakin terbuka mengingat jumlah saluran program siaran akan lebih banyak di setiap wilayahnya (?)
  • 9. TV DIGITAL DI INDONESIA  Pemerintah juga akan menetapkan formula tarif sewa saluran multipleksing  LP3M dilarang melakukan pemasangan tarif yang sewenang-wenang  Pelanggaran terhadap kriteria di atas, akan diberikan sanksi administrasi sampai dengan yang terberat berupa pencabutan hak sebagai LP3M
  • 10. MUX 5 ZONA LAYANAN  Zone Layanan 4 (DKI Jakarta dan Banten): PT Banten Sinar Dunia Televisi (BSTV), PT Lativi Media Karya (TVOne), PT Media Televisi Indonesia (Metro TV), PT Surya Citra Televisi (SCTV), dan PT Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV)  Zone Layanan 5 (Jawa Barat): PT Cakrawala Andalas Televisi Bandung dan Bengkulu (ANTV Bandung), PT Indosiar Bandung Televisi (Indosiar Bandung), PT Media Televisi Bandung (Metro TV Jabar), PT RCTI Satu (RCTI Network), dan PT Trans TV Yogyakarta Bandung (Trans TV Bandung)  Zone Layanan 6 (Jawa Tengah dan Yogyakarta): PT GTV Dua (Global TV), PT Indosiar Televisi Semarang (Indosiar Semarang), PT Lativi Mediakarya Semarang-Padang (TVOne Semarang), PT Media Televisi Semarang (Metro TV Jawa Tengah), dan PT Trans TV Semarang Makassar (Trans TV Semarang)  Zone Layanan 7 (Jawa Timur): PT Cakrawala Andalas Televisi (ANTV), PT Global Informasi Bermutu (Global TV), PT Media Televisi Indonesia (Metro TV), PT Surya Citra Televisi (SCTV), dan PT Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV)  Zone Layanan 15 (Kepulauan Riau): PT RCTI Sepuluh (RCTI Network), PT Surya Citra Pesona Media (SCTV Batam), dan PT Trans TV Batam Kendari (Trans TV Batam)
  • 11. CRITICAL ISSUE  Bagaimana dengan lembaga penyiaran yang sudah berinvestasi membangun infrastruktur, utamanya pemancar?  Di setiap zona layanan, akan ada: 6 LP3M x 12 kanal = 72 kanal  Di era analog, jumlah saluran untuk Jateng & Yogya = 67 kanal (KepMen Perhubungan No. KM 76/ 2003)  Artinya, ada penambahan 5 kanal pada kedua wilayah
  • 12. CRITICAL ISSUE  Karena kanal semakin banyak, perebutan kue iklan akan semakin ketat  Belanja ikan secara nasional pada 2012 diperkirakan mencapai Rp 90 triliun (data sampai September 2012, total belanja iklan nasional Rp 70 triliun)  Angka ini mengalami peningkatan 20% sampai 24% dibanding 2011  Kue iklan terbesar masih dinikmati oleh media televisi yang mencapai 67%, media cetak sebesar 30% , dan sisanya untuk media yang lain  Data Nielsen mengungkapkan iklan di radio tumbuh 6,6 %, di televisi tumbuh 3,1 %, surat kabar 1,6 %, media online tumbuh 7,2%