1. Faktor likuiditas tahun 2010-2011 lebih baik dari 2009-2010 karena peningkatan rasio lancar dan rasio kas yang signifikan akibat kenaikan aktiva lancar dan uang kas. Hal ini menunjukkan koperasi mampu membayar hutang pendek.
2. Faktor solvabilitas tahun 2009-2010 lebih baik dari 2010-2011 karena penurunan rasio hutang dan rasio hutang terhadap modal yang signifikan akibat penurunan kewajiban.
1. A. Ditinjau dari faktor likuiditas, rasio lancar mengalami penurunan sebesar
855,97% dari tahun 2009 sebesar 3.513,31% menjadi 2.657,34% di tahun
2010. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan aktiva lancar sebesar
343.773.174,31 dari tahun 2009 yang berjumlah 2.046.262.596,95 menjadi
1.702.489.422,64 pada tahun 2010. Pada tahun 2011 rasio lancar
mengalami peningkatan sebesar 3.330,11%
dari tahun 2010 sebesar
2.657,34% menjadi 5.987,45% di tahun 2011. Peningkatan ini disebabkan
oleh kenaikan aktiva lancar sebesar 1.232.234.080,21 dari tahun 2010
yang berjumlah 1.702.489.422,64 menjadi 2.934.723.502,85. Hal ini
menunjukkan bahwa koperasi mampu melunasi kewajiban jangka pendek
dengan aktiva lancar yang dimiliki. Rasio kas mengalami penurunan
sebesar 43,39% dari tahun 2009 sebesar 75,69% menjadi 32,30% di tahun
2010. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan uang kas sebesar
23.389.913,36 dari tahun 2009 yang berjumlah 44.086.215,00 menjadi
20.696.301,64 pada tahun 2010. Pada tahun 2011 rasio kas mengalami
peningkatan sebesar 152,05% dari tahun 2010 sebesar 57,64% menjadi
184,35% di tahun 2011. Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan uang
kas sebesar 69.661.959,36 dari tahun 2010 yang berjumlah 20.696.301,64
menjadi 90.358.261,00. Hal ini menunjukkan bahwa koperasi mampu
melunasi kewajiban jangka pendek dengan uang kas yang dimiliki.
B. Ditinjau dari faktor solvabilitas, rasio hutang mengalami penurunan
sebesar 8,13% dari tahun 2009 sebesar 44,69% menjadi 36,56% di tahun
2010. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan kewajiban sebesar
33
2. 580.300.831,60 dari tahun 2009 yang berjumlah 2.060.792.198,00 menjadi
1.480.491.366,40 di tahun 2010. Pada tahun 2011 rasio hutang mengalami
peningkatan sebesar 3,44% dari tahun 2009 sebesar 36,56% menjadi
66,66% di tahun 2011. Hal ini disebabkan oleh peningkatan kewajiban
sebesar 416.431.233,60 dari tahun 2010 yang berjumlah 1.480.491.366,40
menjadi 1.896.922.600,00 di tahun 2011. Hal ini menunjukkan bahwa
koperasi mempunyai kemampuan melunasi kewajiban dengan aktiva yang
dimiliki. Rasio hutang terhadap modal mengalami penurunan sebesar
23,15% dari tahun 2009 sebesar 80,78% menjadi 57,64% di tahun 2010.
Penurunan
ini
disebabkan
oleh
penurunan
kewajiban
sebesar
580.300.831,60 dari tahun 2009 yang berjumlah 2.060.792.198,00 menjadi
1.480.491.366,40 di tahun 2010. Pada tahun 2011 rasio hutang terhadap
modal mengalami peningkatan sebesar 9,03% dari tahun 2009 sebesar
57,64% menjadi 66,66% di tahun 2011. Hal ini disebabkan oleh
peningkatan kewajiban lancar sebesar 416.431.233,60 dari tahun 2010
yang berjumlah 1.480.491.366,40 menjadi 1.896.922.600,00 di tahun
2011. Hal ini menunjukkan bahwa koperasi mempunyai kemampuan
melunasi kewajiban dengan modal yang dimiliki.
Ditinjau dari faktor profitabilitas, margin keuntungan mengalami peningkatan
sebesar 1,46%, dari tahun 2009 sebesar 33,65% menjadi 35,11% di tahun 2010.
Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan pendapatan sebesar 28.146.832,24 dari tahun
2009 yang berjumlah 466.734.266,00 menjadi 494.881.098,24 di tahun 2010. Hal
ini menunjukkan koperasi mampu menghasilkan laba bersih dengan pendapatan
yang dihasilkan. Pada tahun 2011 margin keuntungan mengalami penurunan
sebesar 0,57% dari tahun 2010 sebesar 35,11% menjadi 34,54% di tahun 2011. Hal ini
34
3. disebabkan oleh penurunan laba bersih sebesar 2.714.975,65 dari tahun 2010 yang
berjumlah 173.776.654,24 menjadi 171.061.678,59 di tahun 2011.
Tingkat pengembalian aset mengalami peningkatan pada tahun 2010 sebesar
0,89% dari tahun 2009 sebesar 3,41% menjadi 4,29% di tahun 2010. Hal ini disebabkan oleh
kenaikan laba bersih sebesar 16.724.549,24 dari tahun 2009 yang berjumlah
157.052.105,00 menjadi 173.776.654,24 di tahun 2010. Pada tahun 2011
mengalami penurunan sebesar 0,68% dari tahun 2010 sebesar 4,29% menjadi 3,61% di
tahun 2011. Hal ini disebabkan oleh penurunan laba bersih sebesar 2.714.975,65 dari tahun
2010 yang berjumlah 173.776.654,24 menjadi 171.061.678,59 di tahun 2011.
Tingkat pengembalian ekuitas mengalami peningkatan sebesar 0,61% dari tahun
2009 sebesar 6,16% menjadi 6,77% di tahun 2010. Hal ini disebabkan oleh kenaikan modal
2.551.024.904,21 menjadi
2.568.676.522,24 di tahun 2010. Pada tahun 2011 mengalami penurunan
sebesar 0,75% dari tahun 2010 sebesar 6,77% menjadi 6,01%. Hal ini disebabkan oleh
sebesar 17.651.618,03 dari tahun 2009 berjumlah
penurunan laba bersih sebesar 2.714.975,65 dari tahun 2010 yang berjumlah
173.776.654,24 menjadi 171.061.678,59 di tahun 2011.
1.
Ditinjau dari faktor likuiditas, tahun 2010-2011 jauh lebih baik
dibandingkan dengan tahun 2009-2010 ditunjukkan dengan kenaikan rasio
lancar sebesar 3.330,11% dan rasio kas sebesar 152,05% karena jumlah
kenaikan aktiva yang cukup signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa
koperasi mempunyai kemampuan untuk membayar hutang jangka pendek
dengan aktiva lancar dan uang kas.
2.
Ditinjau dari faktor solvabilitas, tahun 2009-2010 jauh lebih baik
dibandingkan tahun 2010-2011
ditunjukkan dengan penurunan rasio
hutang sebesar 8,13% dan rasio hutang terhadap modal sebesar 23,15%
karena jumlah penurunan kewajiban yang cukup signifikan. Hal ini
menunjukkan bahwa koperasi mampu melunasi hutangnya dengan aktiva
dan modal.
35
4. 3.
Ditinjau dari faktor profitabilitas, tahun 2009-2010 cukup baik
dibandingkan tahun 2010-2011 ditunjukkan dengan kenaikan margin
keuntungan sebesar 1,46% dan tingkat pengembalian aset 0,89% tetapi
untuk tingkat pengembalian modal kurang baik hanya 0,61%. Hal tersebut
terjadi karena pengaruh pendapatan dan aktiva. Hal ini menunjukkan
koperasi cukup mampu menghasilkan laba dengan pendapatan dan aktiva
yang dihasilkan.
36