Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Materi MPLS 2021.pptx
1. Assalamualaikum wr wb
Salam Sejahtera bagi kita semua, Shalom, Om
Swastyastu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan.
Peningkatan
Ketaqwaan terhadap
Tuhan YME
MPLS SMPN 12
Yogyakarta
2022
Mat Suef, S. Pd. I
2. Nama
Mat Suef, S. Pd. I
Tanggal Lahir dan
kontak.
Margamulya, 15
November 1991
+6282339425391
matsuef78@gmail.com
Mat Suef
3. Pendidikan
Pendidikan dimanapun dan kapanpun masih dipercaya orang
sebagai media ampuh untuk membentuk kepribadian anak ke
arah kedewasaan.
Pendidikan agama adalah unsur terpenting dalam pendidikan
moral dan pembinaan mental.
Pendidikan moral yang paling baik sebenarnya terdapat dalam
agama karena nilai-nilai moral yang dapat dipatuhi dengan
kesadaran sendiri dan penghayatan tinggi tanpa ada unsur
paksaan dari luar, datangnya dari keyakinan beragama
Karenanya keyakinan itu harus dipupuk dan ditanamkan sedari
kecil sehingga menjadi bagian tidak terpisahkan dari
kepribadian anak sampai ia dewasa
4. USIA REMAJA = ANAK SMP
ditandai dengan gejolak kejiwaan yang berimbas
pada;
1. perkembangan mental dan pemikiran
2. emosi
3. kesadaran sosial,
4. Pertumbuhan moral, sikap dan
kecenderungan serta pada akhirnya turut
mewarnai sikap keberagamaan yang
dianut (pola ibadah).
5. PROBLEM/MASALAH REMAJA
Jenuh dan bosan dalam mengikuti Kegiatan-kegiatan
dan pembelajaran Agama di sekolah.
Minimnya motivasi untuk mendalami agama secara
lebih intens.
Waktu lebih banyak dihabiskan dengan bermain HP
Game,, Tiktok, nonton tv, jalan-jalan ke mall, pacaran
dll.
Selain itu masih banyak juga remaja melakukan
aktifitas positif seperti remaja mesjid, berwiraswasta
atau ikut organisasi eskul sekolah serta mengikuti
kursus-kursus keterampilan.
6. SOSOK GURU AGAMA
Berperan penting dalam pembinaan mental di sekolah.
Memberikan Metode pembelajaran yang lebih variatif dan
menyenangkan supaya betah /nyaman belajar agama.
Ketauladanan/keteladanan akan berpengaruh terhadap
perkembangan mental anak di sekolah.
“mengembangkan sikap keberagamaan yang tidak sekedar merasa
memiliki agama (having religion) melainkan sampai kepada
pemahaman agama sebagai comprehensive commitment dan
driving integrating motive, yang mengatur seluruh kehidupan
seseorang dan merupakan kebutuhan primer yang tidak bisa
ditawar-tawar lagi”
7. SOSOK GURU AGAMA
Materi pelajaran agama yang disampaikan di sekolah
hendaknya selalu diorientasikan pada kepentingan remaja
Guru Agama harus bisa menanamkan keyakinan bahwa apa-
apa yang ia sampaikan bukan demi kepentingan sekolah
(kurikulum) melainkan kepentingan remaja itu sendiri.
Guru memahami kondisi objektif kejiwaan remaja, serta dekat
dan akrab dengan permasalahan remaja
8. TANGGUNG JAWAB SIAPA?
Permasalah remaja
Penanaman Mental Keberagaman
Kesadaran Melaksanakan Ibadah
Butuh Keterpaduan antara
1. Unsur Keluarga
2. Lingkungan Masyarakat
3. Kebijakan Pemerintah
4. Sekolah
“akan tercipta generasi muda (remaja) yang
berkualitas”