SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Sri Handayani (06022681318040) Page 1
Landasan Hukum Pendidikan
Landasan merupakan pondasi atau dasar atau tumpuan dari suatu hal.
Sedangkan landasan pendidikan diartikan sebagai seperangkat asumsi yang dijadikan
titik tolak dalam praktek pendidikan (Syaripudin, 2012: 7-8). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa landasan pendidikan merupakan seperangkat asumsi yang
dijadikan sebagai dasar pijakan atau pondasi terhadap hal-hal yang berkaitan dengan
pendidikan.
Dengan adanya landasan pendidikan, pendidik dapat melaksanakan praktek
pendidikan lebih lanjut kemudian dapat menghindari terjadinya kesalahan dalam
praktek pendidikan dan menambah wawasan.
Salah satu jenis landasan pendidikan yaitu landasan hukum/yuridis
pendidikan. Landasan hukum pendidikan merupakan peraturan baku sebagai tempat
berpijak atau titik tolak dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan pendidikan
(Hasibuan,2). Pendapat lainnya, Syaripudin (2012) menyatakan bahwa landasan
hukum / yuridis pendidikan adalah asumsi-asumsi yang bersumber dari peraturan
perundangan yang berlaku, yang dijadikan titik tolak dalam pendidikan. Selain itu,
Robandi (2005:33) menjelaskan bahwa landasan yuridis pendidikan Indonesia adalah
seperangkat konsep peraturan perundang-undangan yang menjadi titik tolak sistem
pendidikan indonesia yang menurut Undang-Undang Dasar 1945 meliputi UUD RI,
ketetapan MPR, UU Peraturan pemerintah pengganti undang-undang, peraturan
pemerintah, keputusan presiden, peraturan pelaksanaan lainnya seperti permen,
instruksi menteri dan lainnya. Sehingga dari beberapa pernyataan di atas dapat
disimpulkan bahwa landasan hukum pendidikan adalah seperangkat asumsi dari
peraturan perundangan yang dijadikan dasar pijakan dalam pelaksanaan pendidikan.
Sri Handayani (06022681318040) Page 2
Undang-Undang dan Peraturan Pendidikan
Seperti yang dijelaskan oleh Syaripudin (2012: 247 - 252) bahwa UUD 1945
dan UU RI No. 20 Tahun 2003 merupakan dua bentuk landasan yuridis pendidikan
nasional yaitu sebagai berikut:
Pembukaan UUD 1945 Alinea ke-4
Sesuai dengan pembukaan UUD 1945 pendidikan di Indonesia alinea keempat,
yang menyiratkan cita-cita nasional di bidang pendidikan yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa.
Pendidikan menurut Undang-Undang 1945
Pasal 31 UUD 1945 menjamin hak setiap warga negara untuk mendapat
pendidikan, mewajibkan setiap warga negara untuk mengikuti pendidikan dasar
dan mewajibkan pemerintah untuk membiayainya. Pasal 31 UUD 1945 juga
mengamanatkan anggaran pendidikan minimal 20% dari APBN dan APBD.
Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(SISDIKNAS)
 Pada pasal 1 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang pendidikan, yaitu berbunyi :
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Pasal
1 ayat 2 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang pendidikan nasional dan pasal 1
ayat 3 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.
 Pasal 2 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang dasar pendidikan nasional
berbunyi: “Pendidikan nasional berdasarkan pancasila dan undang-undang
dasar negara Republik Indonesia Tahun 1945”.
Sri Handayani (06022681318040) Page 3
 Pasal 3 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang fungsi dan tujuan pendidikan
nasional. Pasal 3 UU RI No. 20 Tahun 2003 berbunyi : “Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdasakan kehidupan
bangsa”. Sedangkan tujuan pendidikan nasional adalah untuk
“berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta tanggung
jawab”. (pasal 3 dan penjelasan atas UU RI No. 20 tahun 2003)
 Pasal 4 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang prinsip penyelenggaraan
pendidikan.
 Pasal 5 s.d pasal 11 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang hak dan kewajiban
warga negara, orang tua, masyarakat dan pemerintah.
 Pasal 5 UU RI No. 20 Tahun 2003 dijabarkan lagi yaitu bahwa :
1) Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh
pendidikan yang bermutu.
2) Warga negara yang mempunyai kelainan fisik, mental, intelektual,
dan/atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus.
3) Warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat
adat yang terpencil berhak memperolehlayanan khusus.
4) Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa
berhak memperoleh pendidikan khusus.
5) Setiap warga negara berhak mendapat kesempatan meningkatkan
pendidikan sepanjang hayat.
 Pasal 5 ayat (2) s.d ayat (4) UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang
pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus.
 Pasal 6 UU RI No. 20 Tahun 2003 menyatakan:
1) Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas
wajib mengikuti pendidikan dasar.
Sri Handayani (06022681318040) Page 4
2) Setiap warga negara bertanggung jawab terhadap keberkangsungan
penyelenggaraan pendidikan.
 Pasal 7 UU RI No. 20 Tahun 2003 menyatakan:
1) Orang tua berperan serta dalam memilih satuan pendidikan dan
memperoleh informasi tentang perkebangan pendidikan anaknya.
2) Orang tua dari anak usia wajib belajar, berkewajiban memberikan
pendidikan daar kepada anaknya.
 Pasal 8 dan pasal 9 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang hak dan
kewajiban masyarakat. Pasal 8 menyatakan : “Masyarakat berhak
berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan
evaluasi program pendidikan”. Pasal 9 menyatakan bahwa:
“Masyarakat berkewajiban memberikan dukungan sumber daya dalam
penyelenggaraan pendidikan”.
 Pasal 10 dan pasal 11 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang hak dan
kewajiban Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
 Pasal 32 mengenai pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus.
 Pasal 34 tentang wajib belajar.
 Penjelasan atas UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Visi dan misi pendidikan
nasional dan tentang strategi pembangunan pendidikan nasional.
Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Peraturan pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Sri Handayani (06022681318040) Page 5
Daftar Pustaka
Hasibuan, Julianty K. Aspek Yuridis Sebagai Landasan Pendidikan (Pendidikan
harus bersistem).
http://sumut.kemenag.go.id/file/file/TULISANPENGAJAR/ufpi1363795117.
pdf. diakses 13 September 2013
Robandi. Babang. 2005. Hand Out Mata Kuliah Landasan Pendidikan. Fakultas Ilmu
Pendidikan UPI. Bandung.
Syarifudin, Tatang. 2012. Landasan Pendidikan. Direktorat Pendidikan Islam
Kementerian Agama RI: Jakarta.

More Related Content

Viewers also liked

Pengertian dan hukum dasar pendidikan
Pengertian dan hukum dasar pendidikanPengertian dan hukum dasar pendidikan
Pengertian dan hukum dasar pendidikanAdhi Panjie Gumilang
 
Landasan pendidikan (Pengertian Landasan Pendidikan)
Landasan pendidikan (Pengertian Landasan Pendidikan)Landasan pendidikan (Pengertian Landasan Pendidikan)
Landasan pendidikan (Pengertian Landasan Pendidikan)Wulan Yulian
 
Landasan filosofis pendidikan
Landasan filosofis pendidikanLandasan filosofis pendidikan
Landasan filosofis pendidikanPTIK BB
 
E-learning
E-learningE-learning
E-learninglauthfi
 
Kumpulan soal soal landasan kependidikan
Kumpulan soal soal landasan kependidikanKumpulan soal soal landasan kependidikan
Kumpulan soal soal landasan kependidikanAdy Setiawan
 
KODE ETIK PROFESI GURU
KODE ETIK PROFESI GURUKODE ETIK PROFESI GURU
KODE ETIK PROFESI GURUsukrino
 
1 pengertian landasan filosofis
1 pengertian landasan filosofis1 pengertian landasan filosofis
1 pengertian landasan filosofisHari Sugiarto
 
Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung Usulan Anggaran tahun 2015
Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung  Usulan Anggaran tahun 2015Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung  Usulan Anggaran tahun 2015
Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung Usulan Anggaran tahun 2015Joko Riswanto
 
TATA CARA PENYUSUNAN TOR
TATA CARA PENYUSUNAN TORTATA CARA PENYUSUNAN TOR
TATA CARA PENYUSUNAN TORJoko Riswanto
 

Viewers also liked (9)

Pengertian dan hukum dasar pendidikan
Pengertian dan hukum dasar pendidikanPengertian dan hukum dasar pendidikan
Pengertian dan hukum dasar pendidikan
 
Landasan pendidikan (Pengertian Landasan Pendidikan)
Landasan pendidikan (Pengertian Landasan Pendidikan)Landasan pendidikan (Pengertian Landasan Pendidikan)
Landasan pendidikan (Pengertian Landasan Pendidikan)
 
Landasan filosofis pendidikan
Landasan filosofis pendidikanLandasan filosofis pendidikan
Landasan filosofis pendidikan
 
E-learning
E-learningE-learning
E-learning
 
Kumpulan soal soal landasan kependidikan
Kumpulan soal soal landasan kependidikanKumpulan soal soal landasan kependidikan
Kumpulan soal soal landasan kependidikan
 
KODE ETIK PROFESI GURU
KODE ETIK PROFESI GURUKODE ETIK PROFESI GURU
KODE ETIK PROFESI GURU
 
1 pengertian landasan filosofis
1 pengertian landasan filosofis1 pengertian landasan filosofis
1 pengertian landasan filosofis
 
Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung Usulan Anggaran tahun 2015
Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung  Usulan Anggaran tahun 2015Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung  Usulan Anggaran tahun 2015
Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung Usulan Anggaran tahun 2015
 
TATA CARA PENYUSUNAN TOR
TATA CARA PENYUSUNAN TORTATA CARA PENYUSUNAN TOR
TATA CARA PENYUSUNAN TOR
 

More from Sri Handayani

Instrumen Penelitian
Instrumen PenelitianInstrumen Penelitian
Instrumen PenelitianSri Handayani
 
Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis
Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesisDasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis
Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesisSri Handayani
 
Simetri Lipat dan Simetri Putar
Simetri Lipat dan Simetri PutarSimetri Lipat dan Simetri Putar
Simetri Lipat dan Simetri PutarSri Handayani
 
Angle and Slope, Isometri
Angle and Slope, IsometriAngle and Slope, Isometri
Angle and Slope, IsometriSri Handayani
 
Pembuktian teorema pythagoras oleh presiden James A. Garfield
Pembuktian teorema pythagoras oleh presiden James A. GarfieldPembuktian teorema pythagoras oleh presiden James A. Garfield
Pembuktian teorema pythagoras oleh presiden James A. GarfieldSri Handayani
 
Landasan Ekonomi Pendidikan
Landasan Ekonomi PendidikanLandasan Ekonomi Pendidikan
Landasan Ekonomi PendidikanSri Handayani
 
Geometry: Area and Equality & The Pythagorean Theorem Revisited
Geometry: Area and Equality & The Pythagorean Theorem RevisitedGeometry: Area and Equality & The Pythagorean Theorem Revisited
Geometry: Area and Equality & The Pythagorean Theorem RevisitedSri Handayani
 
Geometry: Straigedge and compass
Geometry: Straigedge and compassGeometry: Straigedge and compass
Geometry: Straigedge and compassSri Handayani
 
Konsepsi Siswa Terhadap Pokok Bahasan Teorema Pythagoras di Kelas VIII SMP Ne...
Konsepsi Siswa Terhadap Pokok Bahasan Teorema Pythagoras di Kelas VIII SMP Ne...Konsepsi Siswa Terhadap Pokok Bahasan Teorema Pythagoras di Kelas VIII SMP Ne...
Konsepsi Siswa Terhadap Pokok Bahasan Teorema Pythagoras di Kelas VIII SMP Ne...Sri Handayani
 
Pembuktian teorema thales
Pembuktian teorema thalesPembuktian teorema thales
Pembuktian teorema thalesSri Handayani
 
Application sletv in daily life
Application sletv in daily lifeApplication sletv in daily life
Application sletv in daily lifeSri Handayani
 

More from Sri Handayani (13)

Instrumen Penelitian
Instrumen PenelitianInstrumen Penelitian
Instrumen Penelitian
 
Populasi dan Sampel
Populasi dan SampelPopulasi dan Sampel
Populasi dan Sampel
 
Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis
Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesisDasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis
Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis
 
Simetri Lipat dan Simetri Putar
Simetri Lipat dan Simetri PutarSimetri Lipat dan Simetri Putar
Simetri Lipat dan Simetri Putar
 
Angle and Slope, Isometri
Angle and Slope, IsometriAngle and Slope, Isometri
Angle and Slope, Isometri
 
Pembuktian teorema pythagoras oleh presiden James A. Garfield
Pembuktian teorema pythagoras oleh presiden James A. GarfieldPembuktian teorema pythagoras oleh presiden James A. Garfield
Pembuktian teorema pythagoras oleh presiden James A. Garfield
 
Landasan Ekonomi Pendidikan
Landasan Ekonomi PendidikanLandasan Ekonomi Pendidikan
Landasan Ekonomi Pendidikan
 
Geometry: Area and Equality & The Pythagorean Theorem Revisited
Geometry: Area and Equality & The Pythagorean Theorem RevisitedGeometry: Area and Equality & The Pythagorean Theorem Revisited
Geometry: Area and Equality & The Pythagorean Theorem Revisited
 
Symmetry
SymmetrySymmetry
Symmetry
 
Geometry: Straigedge and compass
Geometry: Straigedge and compassGeometry: Straigedge and compass
Geometry: Straigedge and compass
 
Konsepsi Siswa Terhadap Pokok Bahasan Teorema Pythagoras di Kelas VIII SMP Ne...
Konsepsi Siswa Terhadap Pokok Bahasan Teorema Pythagoras di Kelas VIII SMP Ne...Konsepsi Siswa Terhadap Pokok Bahasan Teorema Pythagoras di Kelas VIII SMP Ne...
Konsepsi Siswa Terhadap Pokok Bahasan Teorema Pythagoras di Kelas VIII SMP Ne...
 
Pembuktian teorema thales
Pembuktian teorema thalesPembuktian teorema thales
Pembuktian teorema thales
 
Application sletv in daily life
Application sletv in daily lifeApplication sletv in daily life
Application sletv in daily life
 

Landasan Hukum Pendidikan

  • 1. Sri Handayani (06022681318040) Page 1 Landasan Hukum Pendidikan Landasan merupakan pondasi atau dasar atau tumpuan dari suatu hal. Sedangkan landasan pendidikan diartikan sebagai seperangkat asumsi yang dijadikan titik tolak dalam praktek pendidikan (Syaripudin, 2012: 7-8). Sehingga dapat disimpulkan bahwa landasan pendidikan merupakan seperangkat asumsi yang dijadikan sebagai dasar pijakan atau pondasi terhadap hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan. Dengan adanya landasan pendidikan, pendidik dapat melaksanakan praktek pendidikan lebih lanjut kemudian dapat menghindari terjadinya kesalahan dalam praktek pendidikan dan menambah wawasan. Salah satu jenis landasan pendidikan yaitu landasan hukum/yuridis pendidikan. Landasan hukum pendidikan merupakan peraturan baku sebagai tempat berpijak atau titik tolak dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan pendidikan (Hasibuan,2). Pendapat lainnya, Syaripudin (2012) menyatakan bahwa landasan hukum / yuridis pendidikan adalah asumsi-asumsi yang bersumber dari peraturan perundangan yang berlaku, yang dijadikan titik tolak dalam pendidikan. Selain itu, Robandi (2005:33) menjelaskan bahwa landasan yuridis pendidikan Indonesia adalah seperangkat konsep peraturan perundang-undangan yang menjadi titik tolak sistem pendidikan indonesia yang menurut Undang-Undang Dasar 1945 meliputi UUD RI, ketetapan MPR, UU Peraturan pemerintah pengganti undang-undang, peraturan pemerintah, keputusan presiden, peraturan pelaksanaan lainnya seperti permen, instruksi menteri dan lainnya. Sehingga dari beberapa pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa landasan hukum pendidikan adalah seperangkat asumsi dari peraturan perundangan yang dijadikan dasar pijakan dalam pelaksanaan pendidikan.
  • 2. Sri Handayani (06022681318040) Page 2 Undang-Undang dan Peraturan Pendidikan Seperti yang dijelaskan oleh Syaripudin (2012: 247 - 252) bahwa UUD 1945 dan UU RI No. 20 Tahun 2003 merupakan dua bentuk landasan yuridis pendidikan nasional yaitu sebagai berikut: Pembukaan UUD 1945 Alinea ke-4 Sesuai dengan pembukaan UUD 1945 pendidikan di Indonesia alinea keempat, yang menyiratkan cita-cita nasional di bidang pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan menurut Undang-Undang 1945 Pasal 31 UUD 1945 menjamin hak setiap warga negara untuk mendapat pendidikan, mewajibkan setiap warga negara untuk mengikuti pendidikan dasar dan mewajibkan pemerintah untuk membiayainya. Pasal 31 UUD 1945 juga mengamanatkan anggaran pendidikan minimal 20% dari APBN dan APBD. Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS)  Pada pasal 1 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang pendidikan, yaitu berbunyi : “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Pasal 1 ayat 2 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang pendidikan nasional dan pasal 1 ayat 3 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.  Pasal 2 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang dasar pendidikan nasional berbunyi: “Pendidikan nasional berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar negara Republik Indonesia Tahun 1945”.
  • 3. Sri Handayani (06022681318040) Page 3  Pasal 3 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional. Pasal 3 UU RI No. 20 Tahun 2003 berbunyi : “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdasakan kehidupan bangsa”. Sedangkan tujuan pendidikan nasional adalah untuk “berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta tanggung jawab”. (pasal 3 dan penjelasan atas UU RI No. 20 tahun 2003)  Pasal 4 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang prinsip penyelenggaraan pendidikan.  Pasal 5 s.d pasal 11 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang hak dan kewajiban warga negara, orang tua, masyarakat dan pemerintah.  Pasal 5 UU RI No. 20 Tahun 2003 dijabarkan lagi yaitu bahwa : 1) Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. 2) Warga negara yang mempunyai kelainan fisik, mental, intelektual, dan/atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus. 3) Warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat yang terpencil berhak memperolehlayanan khusus. 4) Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus. 5) Setiap warga negara berhak mendapat kesempatan meningkatkan pendidikan sepanjang hayat.  Pasal 5 ayat (2) s.d ayat (4) UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus.  Pasal 6 UU RI No. 20 Tahun 2003 menyatakan: 1) Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas wajib mengikuti pendidikan dasar.
  • 4. Sri Handayani (06022681318040) Page 4 2) Setiap warga negara bertanggung jawab terhadap keberkangsungan penyelenggaraan pendidikan.  Pasal 7 UU RI No. 20 Tahun 2003 menyatakan: 1) Orang tua berperan serta dalam memilih satuan pendidikan dan memperoleh informasi tentang perkebangan pendidikan anaknya. 2) Orang tua dari anak usia wajib belajar, berkewajiban memberikan pendidikan daar kepada anaknya.  Pasal 8 dan pasal 9 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang hak dan kewajiban masyarakat. Pasal 8 menyatakan : “Masyarakat berhak berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan”. Pasal 9 menyatakan bahwa: “Masyarakat berkewajiban memberikan dukungan sumber daya dalam penyelenggaraan pendidikan”.  Pasal 10 dan pasal 11 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang hak dan kewajiban Pemerintah dan Pemerintah Daerah.  Pasal 32 mengenai pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus.  Pasal 34 tentang wajib belajar.  Penjelasan atas UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Visi dan misi pendidikan nasional dan tentang strategi pembangunan pendidikan nasional. Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Peraturan pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
  • 5. Sri Handayani (06022681318040) Page 5 Daftar Pustaka Hasibuan, Julianty K. Aspek Yuridis Sebagai Landasan Pendidikan (Pendidikan harus bersistem). http://sumut.kemenag.go.id/file/file/TULISANPENGAJAR/ufpi1363795117. pdf. diakses 13 September 2013 Robandi. Babang. 2005. Hand Out Mata Kuliah Landasan Pendidikan. Fakultas Ilmu Pendidikan UPI. Bandung. Syarifudin, Tatang. 2012. Landasan Pendidikan. Direktorat Pendidikan Islam Kementerian Agama RI: Jakarta.