Tafsir

1. TAFSIR SURAT AL-FATIHAH

2. ‫الرحيم‬ ‫الرحمن‬ ‫هللا‬ ‫بسم‬
Makna Kalimah:
 ‫ـ‬ِ‫ب‬ : disebut Harf Jar bermkana : Isti’anah
(memohon pertolongan) dan Tabarruk
(mencari keberkahan)
 ‫اسم‬ : artinya nama
 ‫الرحيم‬ ‫الرحمن‬ : bersasal dari kata
“‫”الرحمة‬,artinya kasih sayang. Ar-rahmaan
artinya yang

3. HIDAYAH AYAT
 Disunnahkan membaca Basmalah dalam
segla aktifitas kebaikan.
 Rasulullah bersabda
 “ ‫الرحمن‬ ‫هللا‬ ‫ببسم‬ ‫في‬ ‫يبدأ‬ ‫ال‬ ‫بال‬ ‫ذي‬ ‫أمر‬ ‫كل‬
‫أبتر‬ ‫أو‬ ‫أجدم‬ ‫أو‬ ‫أقطع‬ ‫فهو‬ ‫الرحيم‬ ”
 Membaca basmalah artinya memohon
pertolongan kepada Allah yang Maha
Pengasih dan Penyayang

4. MAKNA AYAT

‫ابتدىء‬
‫الرح‬ ‫هللا‬ ‫باسم‬ ‫متبركا‬ ‫قراءتى‬
‫من‬
‫عز‬ ‫به‬ ‫مستعينا‬ ‫الرحيم‬
‫وجل‬
 Saya memulai bacaanku ini dengan
mengharap barokah dengan menyebut
nama Allah “Ar-Rahman”-Ar-Rahim”
(yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang) seraya memohon
pertolongan kepada-Nya

5. ‫العالمين‬ ‫رب‬ ‫هلل‬ ‫الحمد‬
 ‫الحمد‬ : artinya pujian terhadap kebaikan.
Maknanya sama dengan syukur.
 Lam yang ada pada kata “‫”هلل‬ artinya lil
milki atau lil istihqaq.
 Rabb: Artinya : al-Mushlih, Al-Mudabbir,Al-
Sayyid, Al-Raziq….
 Al-’Aalamin : artinya segala sesuat selain
Allah

6. MAKNA AYAT
 Segala pujian itu adalah milik Allah, Rabbul
aalamiin (Tuhan yang memngatur dan
membereskan seluruh makhluknya)
 Ayat ini bentuknya adalah kalimat
berita,namun mengandung perintah, yakni “
Karena yang berhak dipuji dan disyukuri atas
segala nikmat itu adalah Allah,maka pujilah
Allah dan bersyukurlah kepada-Nya.

7. ‫الرحيم‬ ‫الرحمن‬
 Penyebutan sifat Allah dalam ayat ini
ditujuan untuk semakin mempertegas bahwa
Allah adalah dzat yang layak dipuji dan
disyukuri atas segala nikmat-Nya.
 Penyebutan sifat ar-Rahman dan ar-Rahiim
setelah kata Rabbul ‘aalamiin ditujukan untuk
menanamkan rasa Roja dalam diri orang-
orang yang beriman setelah sebelumnya
tertanam rasa khouf ketika membaca
Rabbul’aalamiin

8. ‫الدين‬ ‫يوم‬ ‫مالك‬
 ‫مالك‬ : yang memiliki jika dibaca panjang dan
yang merajai jika dibaca pendek.
 ‫الدين‬ ‫يوم‬ : hari pembalasan
 Makna ayat : Allah adalah yang merajai dan
memiliki manusia di hari pembalasan untuk
menegakkan keadilan yang hakiki.
 Ayat ini juga mempertegas bahwa hanya
Allah-lah yang berhak dipuji dan disyukuri
atas segala kebaikan-Nya

9. ‫نستعين‬ ‫وإياك‬ ‫نعبد‬ ‫إياك‬
 ‫إياك‬ : Hanya kepada-Mu
 ‫نعبد‬ : kami beribadah
 ‫نستعين‬ : kami memohon pertolongan
 Makna ibadah adalah : Ketaatan yang disertai
merendahkan diri yang dipenuhi dengan rasa cinta
dan takut
 Disebutkannya ayat ini setelah empat ayat
sebelumnya memberi Isyarah bahwa manusia akan
memiliki kesadaran untuk beribadah dan memohon
hanya kepada Allah setelah menyadari bahwa Allah
itu, adalah Rabbul Aaalamiin, Ar-Rahmaan-Ar-
Rahiim, dan Maaliki yaumiddiin

10. ISYARAH AYAT 1 SD AYAT 5
 Lima ayat pertama dalam surat al-Fatihah merupakan
jawaban dari al-Uqdah al-kubro yang ada dalam diri
manusia “ Dari mana manusia berasal, Akan ke mana
dan untuk apa manusia hidup di dunia ini.
 Dari Mana? : Manusia berasal dari Allah Rabbul
‘aalamiin, Ar-rohmaan-Ar-Rohiim
 Akan ke mana? : Manusia akan menuju hari
pembalasaan,Manusia akan kembali kepada Allah “
Maaliki Yaumiddiin”
 Untuk apa manusia hidup: Manusia hidup adalah
untuk beribadah kepada Allah “Iyyaaka Na’budu
Waiyaaka nasta’iin”

11. ‫المستقيم‬ ‫الصراط‬ ‫اهدنا‬
 Kata: “‫”اهد‬ adalah fi’il amar dari lafzh “ ‫يهدي‬ ‫هدى‬
‫”هداية‬. Hidayah artinya petunjuk Allah.
 Orang yang mendapat petunjuk “‫”المهتدي‬ atau “‫”المهدي‬
adalah orang yang beriman kepada islam dan
menjalankan Islam dalam kehidupannya.
 Orang yang memohon hidayah kepada Allah dengan
mengucapkan “‫المستقيم‬ ‫الصراط‬ ‫”اهدنا‬ adalah orang yang
telah beriman kepada Allah. Karena itu makna
permohonan hidayah dalam ayat ini bukan semata-mata
memohon petunjuk karena ia sudah mendapatkan
petunjuk. Yang dimaksud di sini adalah memohon
pertolongan (al-taufiq) Allah agar tetap bisa ada dalah
hidayah Allah atau memohon pertolongan (al-taufiq) dari
Allah agar diberi kemudahan dalam menjalankan agama
Allah (al-shiroth al-mustaqiem)

12.  Al-Jazaa-iri dalam tafsir aisarut tafasir berkata:
{
‫إهدنا‬
}
:
‫هدايتنا‬ ‫وأدم‬ ‫أرشدنا‬
Makna Ihdina : adalah :berilah kami petunjuk dan
tetapkanlah selamanya kami dalam petunjuk
 Al-Syaukani dalam tafsir fathul qadier berkata;
‫الداللة‬ ‫أو‬ ، ‫اإللهام‬ ‫أو‬ ، ‫التوفيق‬ ‫أو‬ ، ‫اإلرشاد‬ ‫وهي‬
Hidayah: adalah bimbingan,pertolongan,ilham dan
petunjuk
‫تعالى‬ ‫كقوله‬ ‫الزيادة‬ ‫طلب‬ ‫معناه‬ ‫المهتدي‬ ‫من‬ ‫الهداية‬ ‫وطلب‬
{
‫اهتدوا‬ ‫والذين‬
‫هدى‬ ‫زادهم‬
[
‫محمد‬
:
17
]
{
‫سبلنا‬ ‫لنهدينهم‬ ‫فينا‬ ‫جاهدوا‬ ‫والذين‬
}
[
‫العنكبوت‬
:
69
]
 Permintaan petunjuk dari orang yang sudah
mendapat petunjuk maknanya adalah meminta
tambahan petunjuk. Seperti dalam firman Allah.
QS. Muhammad : 17 dan al-’Ankabut: 69

13.  Lafazh “‫المستقيم‬ ‫”الصراط‬ maksudnya adalah
agama Islam.
 Ibnu Jarir ath-Thabari berkata:
‫المستقيم‬ ‫الصراط‬ ‫أن‬ ‫على‬ ً‫ا‬‫جميع‬ ‫التأويل‬ ‫أهل‬ ‫من‬ ‫األمة‬ ‫أجمعت‬
:
‫الطريق‬ ‫هو‬
‫العرب‬ ‫جميع‬ ‫لغة‬ ‫في‬ ‫كذلك‬ ‫وهو‬ ، ‫فيه‬ ‫اعوجاج‬ ‫ال‬ ‫الذي‬ ‫الواضح‬
Semua ahli tafsir telah bersepakat bahwa makna al-shirath
al-mustaqiem adalah jalan yang jelas yang tidak ada
belokannya. Makna ini jualah yang ditemukan dalam
semua bahasa orang arab
 Agama Islam disamakan dengan jalan yang jelas dan
tidak ada belokannya, supaya lebih bisa dipahami dan
terbayang dalam benak orang yang membaca ayat ini.
dan karena memang seperti itulah fakta agama Islam

14. 
، ‫جرير‬ ‫وابن‬ ، ‫والنسائي‬ ، ‫وحسنه‬ ‫والترمذي‬ ، ‫أحمد‬ ‫وأخرج‬
، ‫مردويه‬ ‫وابن‬ ، ‫وصححه‬ ‫والحاكم‬ ، ‫الشيخ‬ ‫وأبو‬ ، ‫المنذر‬ ‫وابن‬
‫ر‬ ‫عن‬ ، ‫سمعان‬ ‫بن‬ ‫اس‬ّ‫النو‬ ‫عن‬ ‫اإليمان‬ ‫شعب‬ ‫في‬ ‫والبيهقي‬
‫سول‬
‫قال‬ ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫هللا‬
" :
‫صراط‬ ً‫ال‬‫مث‬ ُ‫هللا‬ ‫ضرب‬
ً‫ا‬‫مستقيم‬ ً‫ا‬
‫وعلى‬ ، ‫فتحة‬ُ‫م‬ ٌ‫أبواب‬ ‫فيهما‬ ‫سوران‬ ‫الصراط‬ ‫جنبي‬ ‫وعلى‬ ،
‫يقول‬ ‫داع‬ ‫الصراط‬ ‫باب‬ ‫وعلى‬ ، ٌ‫ة‬‫مرخا‬ ‫ستور‬ ‫األبواب‬
:
‫أي‬ ‫يا‬
‫ها‬
‫من‬ ‫يدعو‬ ‫وداع‬ ، ‫قوا‬ّ‫تفر‬ ‫وال‬ ، ً‫ا‬‫جميع‬ ‫الصراط‬ ‫ادخلوا‬ ‫الناس‬
‫فوق‬
‫األبوا‬ ‫تلك‬ ‫من‬ ً‫ا‬‫شيئ‬ ‫يفتح‬ ‫أن‬ ‫اإلنسان‬ ‫أراد‬ ‫فإذا‬ ، ‫الصراط‬
‫قال‬ ‫ب‬
:
‫فالصراط‬ ، ‫لجه‬َ‫ت‬ ‫تفتحه‬ ‫إن‬ ‫فإنك‬ ‫تفتحه‬ ‫ال‬ ‫ويحك‬
:
‫اإلس‬
، ‫الم‬
‫والسوران‬
:
‫المفتحة‬ ‫واألبواب‬ ، ‫هللا‬ ‫حدود‬
:
‫وذلك‬ ، ‫هللا‬ ‫محارم‬
‫الصراط‬ ‫رأس‬ ‫على‬ ‫الداعي‬
:
‫فوق‬ ‫من‬ ‫والداعي‬ ، ‫هللا‬ ‫كتاب‬
:
‫مسلم‬ ‫كل‬ ‫قلب‬ ‫في‬ ‫تعالى‬ ‫هللا‬ ‫واعظ‬
" .
‫إخ‬ ‫بعد‬ ‫كثير‬ ‫ابن‬ ‫قال‬
‫راجه‬
:
‫صحيح‬ ‫حسن‬ ‫إسناد‬ ‫وهو‬

15.  Allah telah membuat perumpamaan jalan yang
lurus. Di samping jalan itu tedapat dua benteng
yang memiliki pintu-pintu yang terbuka pada
pintu-pintu itu terapat tirai penutup yang
menjulur ke bawah.Di pntu jalan lurus itu ada
orang yang menyeru dan berkata:wahai
manusia masuklah kalian ke dalam jalan yang
lurus ini dengan bersatu-padu. janganlah kalian
bercerai berai. Ada juga yang menyeru di atas
jalan itu:jika manusia bermaksud membuka
sedikit saja dari pintu-pintu itu, penyeru itu
berkata: celaka anda, jika anda membukanya
maka anda akan masuk ke dalamnya.

16.  Shirath adalah Islam
 Dua benteng : adalah hudud Allah
 Pintu-pintu yang terbuka adalah: hal-hal
yang diharamkan Allah
 Penyeru dipangkal jalan adalah: Kitabullah
 Penyeru dari atas pintu adalah : nasihat dari
dalam hati setiap muslim

17. ‫و‬ ‫عليهم‬ ‫المغضوب‬ ‫غير‬ ‫عليهم‬ ‫أنعمت‬ ‫الذين‬ ‫صراط‬
‫ال‬
‫الضالين‬
 ayat ini memperjelas yang dimaksud dengan
jalan yang lurus. Yaitu jalannya orang-orang
yang telah diberi nikmat (para
nabi,shiddiiqien,syuhada dan sholihin), bukan
jalannnya orang-orang yang di murkai (Yahudi)
dan bukan jalannnya orang-orang yang tersesat
(Nashrani)
 Ayat ini juga mengisyarakan akan komitmen
orang-orang yang beriman. Ia bertekad untuk
selalu mengikuti jalan para nabi.. Dan bertekad
untuk tidak mengikuti jalan kehidupan Yahudi
dan Nashrani

18.  Sebelum mebaca surat al-fatihah begitu juga
sebelum membaca surat-surat yang lainnya
di sunahkan membaca isti’adzah
 Setelah membaca surat al-fatihah
disunnahkan untuk membaca lafazh
“Aamien” karena surat al-fatihah
mengandung doa.