Understanding by Design adalah pendekatan merencanakan dan melaksanakan pembelajaran dengan tujuan membangun pemahaman peserta didik melalui Backward Design. Terdiri atas 3 tahapan yaitu menentukan hasil akhir yang diinginkan, merencanakan bukti penilaian, dan merencanakan rencana pembelajaran. Metode ini bertujuan untuk memastikan siswa memahami tujuan belajar dan alasannya, serta menyediakan pengalaman yang d
Pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek sebagai inti pembelajaran dimana peserta didik menyelesaikan proyek untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Model ini memberikan peran aktif bagi peserta didik dalam menemukan dan mengelola informasi secara kolaboratif untuk menyelesaikan masalah atau tantangan yang diajukan, sementara guru berperan sebagai fasilitator yang merencanakan pem
UbD merupakan kerangka kerja kurikulum yang menggunakan desain mundur dimulai dari hasil akhir, bukti penilaian, kemudian perencanaan pembelajaran. Penggunaan UbD di Indonesia diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa secara mendalam dan memberikan manfaat bagi siswa, guru, dan lembaga pendidikan.
Understanding by Design adalah pendekatan merencanakan dan melaksanakan pembelajaran dengan tujuan membangun pemahaman peserta didik melalui Backward Design. Terdiri atas 3 tahapan yaitu menentukan hasil akhir yang diinginkan, merencanakan bukti penilaian, dan merencanakan rencana pembelajaran. Metode ini bertujuan untuk memastikan siswa memahami tujuan belajar dan alasannya, serta menyediakan pengalaman yang d
Pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek sebagai inti pembelajaran dimana peserta didik menyelesaikan proyek untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Model ini memberikan peran aktif bagi peserta didik dalam menemukan dan mengelola informasi secara kolaboratif untuk menyelesaikan masalah atau tantangan yang diajukan, sementara guru berperan sebagai fasilitator yang merencanakan pem
UbD merupakan kerangka kerja kurikulum yang menggunakan desain mundur dimulai dari hasil akhir, bukti penilaian, kemudian perencanaan pembelajaran. Penggunaan UbD di Indonesia diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa secara mendalam dan memberikan manfaat bagi siswa, guru, dan lembaga pendidikan.
3. Desain Strategi Literasi dan Numerasi dalam Pembelajaran.pptxRisalNurdin1
Â
1) Dokumen tersebut merangkum agenda dan komponen dalam penyusunan modul ajar yang mencakup literasi dan numerasi.
2) Terdapat tiga tahapan kegiatan yaitu awal, inti, dan akhir yang mencakup tujuan, konsep, komponen, dan refleksi.
3) Komponen inti modul ajar meliputi tujuan pembelajaran, pemahaman bermakna, pertanyaan pemantik, kegiatan, asesmen, dan pengayaan/remed
Dokumen tersebut membahas tentang komponen-komponen penting dalam perencanaan pembelajaran seperti modul ajar dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), termasuk tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran."
Rangkuman singkat dokumen tersebut adalah:
1. Penyediaan rancangan pengajaran harian yang teratur dan lengkap dapat membantu meningkatkan tahap pengajaran dan pembelajaran khususnya bagi murid bermasalah pembelajaran
2. Bahan sokongan konkrit penting untuk membantu pelajar memahami konsep secara mendalam
3. Penggunaan bahan konkrit dapat menjadikan pembelajaran lebih menarik dan berpusatkan pel
Model pembelajaran ARCS digunakan untuk merancang pembelajaran yang dapat memotivasi prestasi dan hasil belajar murid. Model ini berdasarkan teori ekspektansi-nilai dan memfokuskan pada empat unsur utama untuk memotivasi murid yaitu perhatian, relevansi, kepercayaan diri, dan kepuasan. Pembelajaran ARCS direka untuk membangkitkan minat dan motivasi belajar murid.
project based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyekDesy Aryanti
Â
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning/PjBL) yang menggunakan proyek sebagai media pembelajaran. PjBL menggunakan masalah sebagai awal pengumpulan dan integrasi pengetahuan baru berdasarkan pengalaman. Terdapat 6 fase pelaksanaan PjBL yaitu penentuan pertanyaan, perencanaan proyek, penyusunan jadwal, pengamatan, penilaian, dan refleksi. PjBL diharapkan
Program pelatihan dirancang untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan sesuai dengan tujuan perusahaan. Pelatihan efektif dapat mengubah cara berpikir karyawan dan meningkatkan kinerja mereka. Proses pelatihan terdiri dari identifikasi kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi untuk memastikan peningkatan kompetensi peserta.
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip dan prosedur pengembangan sistem instruksional. Prinsip-prinsipnya mencakup penggunaan reward, transfer pengetahuan, contoh positif dan negatif, persiapan mental siswa, dan penggunaan media. Prosedurnya meliputi spesifikasi tujuan, data siswa, metode mengajar, evaluasi, dan model-model seperti 4D, Kemp, dan PPSI. Tujuannya agar mahasiswa memahami prinsip dan prosed
Dokumen tersebut membahas konsep dasar desain pembelajaran. Ia menjelaskan pengertian desain pembelajaran, komponen-komponen utamanya seperti tujuan pembelajaran dan strategi pembelajaran, teori-teori pembelajaran yang mendasarinya seperti behaviorisme, kognitifisme dan konstruktivisme, serta beberapa model desain pembelajaran seperti model berorientasi kelas, sistem dan produk. Dokumen ini bertujuan memberikan pemahaman das
Dokumen tersebut membahas konsep dasar desain pembelajaran. Ia menjelaskan pengertian desain pembelajaran, komponen-komponen utamanya seperti tujuan pembelajaran dan strategi pembelajaran, teori-teori pembelajaran yang mendasarinya seperti behaviorisme, kognitifisme dan konstruktivisme, serta beberapa model desain pembelajaran seperti model berorientasi kelas, sistem dan produk. Dokumen ini bertujuan menjelaskan kon
3. Desain Strategi Literasi dan Numerasi dalam Pembelajaran.pptxRisalNurdin1
Â
1) Dokumen tersebut merangkum agenda dan komponen dalam penyusunan modul ajar yang mencakup literasi dan numerasi.
2) Terdapat tiga tahapan kegiatan yaitu awal, inti, dan akhir yang mencakup tujuan, konsep, komponen, dan refleksi.
3) Komponen inti modul ajar meliputi tujuan pembelajaran, pemahaman bermakna, pertanyaan pemantik, kegiatan, asesmen, dan pengayaan/remed
Dokumen tersebut membahas tentang komponen-komponen penting dalam perencanaan pembelajaran seperti modul ajar dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), termasuk tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran."
Rangkuman singkat dokumen tersebut adalah:
1. Penyediaan rancangan pengajaran harian yang teratur dan lengkap dapat membantu meningkatkan tahap pengajaran dan pembelajaran khususnya bagi murid bermasalah pembelajaran
2. Bahan sokongan konkrit penting untuk membantu pelajar memahami konsep secara mendalam
3. Penggunaan bahan konkrit dapat menjadikan pembelajaran lebih menarik dan berpusatkan pel
Model pembelajaran ARCS digunakan untuk merancang pembelajaran yang dapat memotivasi prestasi dan hasil belajar murid. Model ini berdasarkan teori ekspektansi-nilai dan memfokuskan pada empat unsur utama untuk memotivasi murid yaitu perhatian, relevansi, kepercayaan diri, dan kepuasan. Pembelajaran ARCS direka untuk membangkitkan minat dan motivasi belajar murid.
project based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyekDesy Aryanti
Â
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning/PjBL) yang menggunakan proyek sebagai media pembelajaran. PjBL menggunakan masalah sebagai awal pengumpulan dan integrasi pengetahuan baru berdasarkan pengalaman. Terdapat 6 fase pelaksanaan PjBL yaitu penentuan pertanyaan, perencanaan proyek, penyusunan jadwal, pengamatan, penilaian, dan refleksi. PjBL diharapkan
Program pelatihan dirancang untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan sesuai dengan tujuan perusahaan. Pelatihan efektif dapat mengubah cara berpikir karyawan dan meningkatkan kinerja mereka. Proses pelatihan terdiri dari identifikasi kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi untuk memastikan peningkatan kompetensi peserta.
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip dan prosedur pengembangan sistem instruksional. Prinsip-prinsipnya mencakup penggunaan reward, transfer pengetahuan, contoh positif dan negatif, persiapan mental siswa, dan penggunaan media. Prosedurnya meliputi spesifikasi tujuan, data siswa, metode mengajar, evaluasi, dan model-model seperti 4D, Kemp, dan PPSI. Tujuannya agar mahasiswa memahami prinsip dan prosed
Dokumen tersebut membahas konsep dasar desain pembelajaran. Ia menjelaskan pengertian desain pembelajaran, komponen-komponen utamanya seperti tujuan pembelajaran dan strategi pembelajaran, teori-teori pembelajaran yang mendasarinya seperti behaviorisme, kognitifisme dan konstruktivisme, serta beberapa model desain pembelajaran seperti model berorientasi kelas, sistem dan produk. Dokumen ini bertujuan memberikan pemahaman das
Dokumen tersebut membahas konsep dasar desain pembelajaran. Ia menjelaskan pengertian desain pembelajaran, komponen-komponen utamanya seperti tujuan pembelajaran dan strategi pembelajaran, teori-teori pembelajaran yang mendasarinya seperti behaviorisme, kognitifisme dan konstruktivisme, serta beberapa model desain pembelajaran seperti model berorientasi kelas, sistem dan produk. Dokumen ini bertujuan menjelaskan kon
2. A. Pengertian UbD
UbD adalah gaya berpikir tentang pembelajaran yang
melihat instruksi sebagai alat untuk mengembangkan
pengetahuan siswa melalui desain mundur. Kami dapat
menggunakan strategi ini untuk menghasilkan desain
pembelajaran (RPP) dengan kemungkinan lebih tinggi
menghasilkan hasil yang diinginkan.
Pembuatan desain pembelajaran dengan teknik UbD
diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam
belajar dan meningkatkan kualitas pendidikan.
3. STAGE 1
B. Implementasi UbD dalam pembelajaran
Identify
Result
STAGE 2
Determine
acceptable
Evidence
STAGE 3
Plan Learning
Experiences
and
Instruction
4. Dalam menentukan perencanaan belajar peneliti
menggunakan aktivasi WHERETO yang dikembangkan
oleh Wiggins dan McTighe agar pembelajaran berjalan
efektif dan lancar. Adapun penjelasan element
WHERETO adalah sebagai berikut :
• W (Where, Why, and What) : Membantu peserta
mengetahui dimana (Where), mengapa (Why) dan apa
yang akan dituju (What).
• H (Hook and Hold) : Bagaimana mengkaitkan (Hook)
dan mempertahankan (Hold) perhatian peserta
• E (Equipt, Experience and Explore) : Membekali
(Equipt) peserta dan memberikan pengalaman
terhdap ide-ide besar dan menelusurinya.
5. • R (Rethink and Revise) : Peserta pelatihan diberikan
kesempatan untuk memikirkan kembali (Rethink) dan
merevisi pekerjaan mereka.
• E (Evaluate) : Mengizinkan peserta untuk mengevaluasi
pekerjaan mereka dan refleksinya pada pembelajaran.
• T (Tailored) : Disesuikan dengan kebutuhan, minat, dan
gaya belajar peserta pelatihan.
• O (Organized) : Diatur untuk memaksimalkan
keterlibatan awal dan berkelanjutan secara efektif.
6. C. Analisis
implementasi
UbD di
Indonesia.
Penerapan Understanding by Design (UbD)
merupakan hal mendasar dalam proses
pembelajaran. Di Indonesia, penerapan
Intelligence by Design, sebuah kurikulum
tersendiri, telah dimulai. Dalam kurikulum
khusus, guru harus menilai kemampuan
siswa sebelum merencanakan proses belajar
mengajar, dan menjadi acuan dalam
merencanakan proses belajar mengajar,
bahan ajar, bahan penilaian, dan media
pembelajaran guru.
7. D. Hasil Pembelajaran Peserta Didik yang
Diharapkan Dalam Kerangka UbD
Ada 6 aspek pemahaman dikuasai oleh peserta didik yaitu:
• Mampu menjelaskan
• Mampu menafsirkan
• Mampu menerapkan
• Memiliki perspektif
• Berempati
• Memiliki pengetahuan diri