Ringkasan:
1. Uji disolusi dan penetapan kadar dilakukan terhadap tablet loratadin produk inovator dan dua produk generik bermerek untuk mengetahui mutu dan kesetaraannya.
2. Hasil uji disolusi menunjukkan perbedaan kelarutan loratadin antara ketiga produk, namun pada menit ke-60 larutan lebih dari 80% sesuai persyaratan.
3. Hasil penetapan kadar menunjukkan rata-rata kadar l
1. Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh bentuk kimia dan bahan tambahan terhadap kecepatan disolusi beberapa zat aktif obat, yaitu teofilin anhidrat, teofilin monohidrat, kloramfenikol, dan kloramfenikol metanol.
2. Metode yang digunakan adalah metode dayung dengan mengukur absorbansi larutan obat setiap 5 menit selama 30 menit untuk menentukan laju disolusinya.
Materi pertemuan ke-2 Mata Kuliah TFS Steril. Menjelaskan tentang macam-macam sediaan steril. Semoga materi ini bermanfaat.
S1 Farmasi Universitas Malahayati Bandar Lampung
Ringkasan Ketentuan Umum Farmakope Indonesia Edisi III dan IVMaulana Sakti
Tatanama zat kimia menggunakan nama Latin, nama lain, dan nama Indonesia. Nama garam dan senyawa ditulis dengan menyebutkan unsur logam dan asam dalam bentuk tertentu. Nama tanaman obat mencantumkan nama genus, spesies, dan bagian tanaman yang digunakan."
Ringkasan:
1. Uji disolusi dan penetapan kadar dilakukan terhadap tablet loratadin produk inovator dan dua produk generik bermerek untuk mengetahui mutu dan kesetaraannya.
2. Hasil uji disolusi menunjukkan perbedaan kelarutan loratadin antara ketiga produk, namun pada menit ke-60 larutan lebih dari 80% sesuai persyaratan.
3. Hasil penetapan kadar menunjukkan rata-rata kadar l
1. Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh bentuk kimia dan bahan tambahan terhadap kecepatan disolusi beberapa zat aktif obat, yaitu teofilin anhidrat, teofilin monohidrat, kloramfenikol, dan kloramfenikol metanol.
2. Metode yang digunakan adalah metode dayung dengan mengukur absorbansi larutan obat setiap 5 menit selama 30 menit untuk menentukan laju disolusinya.
Materi pertemuan ke-2 Mata Kuliah TFS Steril. Menjelaskan tentang macam-macam sediaan steril. Semoga materi ini bermanfaat.
S1 Farmasi Universitas Malahayati Bandar Lampung
Ringkasan Ketentuan Umum Farmakope Indonesia Edisi III dan IVMaulana Sakti
Tatanama zat kimia menggunakan nama Latin, nama lain, dan nama Indonesia. Nama garam dan senyawa ditulis dengan menyebutkan unsur logam dan asam dalam bentuk tertentu. Nama tanaman obat mencantumkan nama genus, spesies, dan bagian tanaman yang digunakan."
Kromatografi peertama kali dikembangkan oleh seorang ahli botani Rusia Michael Tswett pada tahun 1903 untuk memisahkan pigmen berwarna dalam tanaman dengan cara perkolasi ekstrak petroleum eter dalam kolom gelas yang berisi kalsium karbonat (CaCO3). (Gandjar, 2007)
Kromatografi merupakan teknik pemisahan yang paling umumdan paling sering digunakan dalam bidang kimia analisis karena dapat dimanfaatkan untuk melakukan analisis baik secara kuantitatif, kualitatif atau preparatif dalam bidang farmasi, lingkungan, industri dan sebagainya. (Gandjar, 2007)
Analisis pigmen tanaman dengan kromatografi lapis tipis menghasilkan 6 pigmen pada daun kangkung dan 3 pigmen pada daun bayam. Pigmen-pigmen tersebut teridentifikasi sebagai klorofil a dan b berdasarkan warna dan nilai Rf yang sesuai dengan literatur.
Laporan akhir praktikum sediaan solid parasetamol dengan metode granulasi basah yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa farmasi UMM. Granulasi basah digunakan untuk meningkatkan kompaktibilitas dan aliran parasetamol yang buruk dengan menambahkan zat pengikat air untuk membentuk granul."
Laporan praktikum membuat suspensi kering menggunakan metode granulasi. Tujuannya adalah membuat dan mengevaluasi suspensi kering serta mengetahui pengaruh penambahan bahan eksipien terhadap karakteristik sediaan. Paracetamol dan laktosa digunakan sebagai bahan aktif dan bahan tambahan.
Laporan praktikum kromatografi 1 (autosaved)aufia w
Praktikum ini berhasil memisahkan pigmen warna pada empat sampel tanaman menggunakan kromatografi kertas. Bunga kamboja mengandung kuinon dan xantofil, daun kamboja mengandung karotenoid dan klorofil, bunga kertas mengandung antosianin, xantofil dan klorofil, serta daun kertas mengandung xantofil dan klorofil.
Mahasiswa membuat gel Na Diklofenak untuk tujuan praktikum. Gel dibuat dengan bahan Na Diklofenak 1%, CMC Na 6%, dan Nipagin 0,3% dalam air. Gel dievaluasi melalui uji pH, homogenitas, kemampuan proteksi, daya sebar dan lekat. Hasil uji menunjukkan gel bersifat netral, homogen, dan mampu menyebar seiring bertambahnya beban.
Dokumen ini membahas formulasi dan evaluasi tablet floating extended-release trimetazidine dihidroklorida. Berbagai polimer digunakan untuk membentuk lapisan pelapis tablet agar dapat mengapung di lambung selama waktu yang lama. Formula terbaik menunjukkan waktu mengapung singkat dan durasi mengapung lebih dari 12 jam serta pelepasan obat secara terkendali. Formula tersebut juga stabil setelah disimpan pada suhu tinggi dan menunjukkan bioavailabilitas yang lebih
Laporan ini membahas proses pembuatan dry syrup kotrimoxazol. Terdapat informasi tentang tujuan pembuatan, dasar teori, bahan dan alat yang digunakan, formula, perhitungan jumlah dan dosis bahan. Dry syrup direncanakan untuk mengandung kotrimoxazol 240 mg/5 mL dan akan dievaluasi secara organoleptis, pH, dan ukuran partikel.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang optimasi formula tablet salut enterik natrium diklofenak dengan bahan penyalut Kollicoat 30 D.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula dengan kenaikan bobot penyalut sebesar 8% memberikan hasil terbaik dengan memenuhi seluruh parameter uji.
3. Tablet salut enterik yang dihasilkan tidak mengalami perubahan dalam medium asam selama 2 jam
Kromatografi peertama kali dikembangkan oleh seorang ahli botani Rusia Michael Tswett pada tahun 1903 untuk memisahkan pigmen berwarna dalam tanaman dengan cara perkolasi ekstrak petroleum eter dalam kolom gelas yang berisi kalsium karbonat (CaCO3). (Gandjar, 2007)
Kromatografi merupakan teknik pemisahan yang paling umumdan paling sering digunakan dalam bidang kimia analisis karena dapat dimanfaatkan untuk melakukan analisis baik secara kuantitatif, kualitatif atau preparatif dalam bidang farmasi, lingkungan, industri dan sebagainya. (Gandjar, 2007)
Analisis pigmen tanaman dengan kromatografi lapis tipis menghasilkan 6 pigmen pada daun kangkung dan 3 pigmen pada daun bayam. Pigmen-pigmen tersebut teridentifikasi sebagai klorofil a dan b berdasarkan warna dan nilai Rf yang sesuai dengan literatur.
Laporan akhir praktikum sediaan solid parasetamol dengan metode granulasi basah yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa farmasi UMM. Granulasi basah digunakan untuk meningkatkan kompaktibilitas dan aliran parasetamol yang buruk dengan menambahkan zat pengikat air untuk membentuk granul."
Laporan praktikum membuat suspensi kering menggunakan metode granulasi. Tujuannya adalah membuat dan mengevaluasi suspensi kering serta mengetahui pengaruh penambahan bahan eksipien terhadap karakteristik sediaan. Paracetamol dan laktosa digunakan sebagai bahan aktif dan bahan tambahan.
Laporan praktikum kromatografi 1 (autosaved)aufia w
Praktikum ini berhasil memisahkan pigmen warna pada empat sampel tanaman menggunakan kromatografi kertas. Bunga kamboja mengandung kuinon dan xantofil, daun kamboja mengandung karotenoid dan klorofil, bunga kertas mengandung antosianin, xantofil dan klorofil, serta daun kertas mengandung xantofil dan klorofil.
Mahasiswa membuat gel Na Diklofenak untuk tujuan praktikum. Gel dibuat dengan bahan Na Diklofenak 1%, CMC Na 6%, dan Nipagin 0,3% dalam air. Gel dievaluasi melalui uji pH, homogenitas, kemampuan proteksi, daya sebar dan lekat. Hasil uji menunjukkan gel bersifat netral, homogen, dan mampu menyebar seiring bertambahnya beban.
Dokumen ini membahas formulasi dan evaluasi tablet floating extended-release trimetazidine dihidroklorida. Berbagai polimer digunakan untuk membentuk lapisan pelapis tablet agar dapat mengapung di lambung selama waktu yang lama. Formula terbaik menunjukkan waktu mengapung singkat dan durasi mengapung lebih dari 12 jam serta pelepasan obat secara terkendali. Formula tersebut juga stabil setelah disimpan pada suhu tinggi dan menunjukkan bioavailabilitas yang lebih
Laporan ini membahas proses pembuatan dry syrup kotrimoxazol. Terdapat informasi tentang tujuan pembuatan, dasar teori, bahan dan alat yang digunakan, formula, perhitungan jumlah dan dosis bahan. Dry syrup direncanakan untuk mengandung kotrimoxazol 240 mg/5 mL dan akan dievaluasi secara organoleptis, pH, dan ukuran partikel.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang optimasi formula tablet salut enterik natrium diklofenak dengan bahan penyalut Kollicoat 30 D.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula dengan kenaikan bobot penyalut sebesar 8% memberikan hasil terbaik dengan memenuhi seluruh parameter uji.
3. Tablet salut enterik yang dihasilkan tidak mengalami perubahan dalam medium asam selama 2 jam
Ekstrak tanaman diuji kandungan flavonoidnya secara kualitatif dan kuantitatif menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT) dan spektrofotometri UV-Vis. Aktivitas antioksidan ekstrak diukur menggunakan uji kemampuan mereduksi Fe3+ dan uji DPPH untuk menentukan nilai IC50. Hasil menunjukkan kadar flavonoid dan aktivitas antioksidan ekstrak bertambah dengan peningkatan konsentrasi ekstrak
Dokumen tersebut merupakan ringkasan tentang Farmakope Indonesia (FI) yang mencakup definisi FI, landasan hukum FI, sejarah terbitnya berbagai edisi FI, isi FI edisi kelima, format monografi yang terdapat dalam FI, dan penjelasan mengenai prosedur uji yang terdapat dalam monografi FI.
Atropin sulfat injeksi 0,5 mg/ml merupakan sediaan injeksi yang mengandung atropin sulfat sebagai zat aktifnya. Atropin sulfat bekerja sebagai antagonis reseptor muskarinik untuk mengurangi efek asetilkolin. Sediaan ini digunakan untuk indikasi bradikardi dan sebagai antidot untuk racun organofosfat dan karbamat.
Penelitian ini membuat formulasi tiga sediaan obat kumur dengan konsentrasi ekstrak herba tespong yang berbeda (2%, 4%, 6%) untuk mencegah bau mulut. Sediaan diuji organoleptis, viskositas, pH, dan stabilitasnya. Hasil uji antibakteri menunj
Similar to Uji disolusi dan penetapan kadar tablet loratadin bermerek (6)
Banyak orang menganggap mempelajari kitab Wahyu adalah sulit. Selain karena membicarakan simbol-simbol yang tidak biasa, kitab Wahyu juga memiliki tema-tema yang kompleks. Nah, bagaimana cara terbaik membedah kitab Wahyu?
Mari kita pelajari bersama lebih dahulu 3 pasal pertama dari kitab ini dalam kelas diskusi "Bedah Kitab Wahyu" (BKW) pada 19—26 Juni 2024 melalui grup WA.
Sebelum kelas dimulai, ikuti lebih dahulu pemaparan materinya via Zoom pada:
Rabu, 19 Juni 2024.
- Pagi: pkl. 10.30—12.00 WIB
- Malam: pkl. 19.00—20.30 WIB
Daftarkan diri Anda segera di https://bit.ly/form-mlc.
Kontak:
WA: 0821-3313-3315 (MLC)
E-Mail: kusuma@in-christ.net
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfDenysErlanders
Buku non teks yang bermutu dapat memperkaya pengalaman
belajar siswa. Buku-buku ini menawarkan konten yang inspiratif,
inovatif, dan mendorong pengembangan karakter siswa.
Pemanfaatan buku non teks bermutu membutuhkan peran aktif
guru untuk memilih dan
mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
Uji disolusi dan penetapan kadar tablet loratadin bermerek
1. UJI DISOLUSI DAN PENETAPAN
KADAR TABLET
LORATADIN INOVATOR DAN
GENERIK BERMEREK
2. Loratadin termasuk antihistamin generasi kedua, secara oral
cepat diabsorbsi di saluran pencernaan dan konsentrasi maksimum
dalam plasma darah dicapai sekitar satu jam. Pemberian tunggal
dapat menimbulkan efek hingga 24 jam karena itu loratadin cukup
diberikan satu tablet setiap hari. Loratadin juga tidak
mempengaruhi kemampuan mengendarai, tingkat kewaspadaan
siang hari dan produktivitas kerja.
Obat inovator merupakan obat yang ditemukan berdasarkan
penelitian dan memiliki masa paten dalam jangka waktu tertentu.
Undang-undang No. 14 tahun 2001, masa berlaku paten selama 20
tahun.
3. Obat generik dibedakan lagi dengan obat generic berlogo dengan
obat generik bermerek. Obat generik berlogo merupakan obat generik yang
dijual menggunakan nama generik sebagai nama dagangnya dengan
tambahan logo perusahaan produsennya, sedangkan obat generik bermerek
menggunakan nama sesuai keinginan produsennya.
Uji disolusi dan penetapan kadar zat khasiat merupakan
faktor penting dalam pengendalian mutu obat.
4. Metode Uji Disolusi
Uji disolusi menggunakan alat uji disolusi tipe 2 dengan
kecepatan putar dayung 50 rpm dengan media disolusi 900ml HC1
0,1 N. Pada masing-masing basket diletakkan 1 tablet loratadin dari
no. Batch yang sama. Penetapan jumlah C22H23C1N2O2 yang
terlarut, menggunakan spektrofotometri UV, dilakukan dengan
mengukur serapan filtrat larutan uji dan serapan larutan baku
loratadin dengan media yang sama pada panjang gelombang
serapan 280 nm. Penetapan jumlah loratadin yang terlarut dilakukan
dengan mengambil alikot dari tiap basket pada menit ke 10, 20, 30,
40, 45, 50 dan 60. Dalam waktu 60 menit tidak boleh larut kurang
dari 80% C22H23C1N2O2 dari jumlah yang tertera pada etiket.15
Pengujian dilakukan 3 (tiga) kali. (Disolusi loratadin yang terlarut
dari tablet A, B dan C tergambar pada profil disolusi masing-masing
tablet tersebut).
5. Metode Penetapan Kadar
Penetapan kadar loratadin dilakukan dengan mengambil
20 tablet loratadin, dihomogenkan dan dilarutkan dalam metanol.
Penetapan ini dilakukan dengan menggunakan Kromatografi
Cair Kinerja tinggi (KCKT) pada panjang gelombang 254 nm,
dengan kolom 4 mm x 30cm berisi bahan pengisi LI, fasa gerak
(K2HPO4 dalam air dan metanol=3:8), laju aliran 2 ml permenit.
Pengujian ini menggunakan baku pembanding: loratadin BPFI,
dan baku internal: metiltestos-teron, dengan pelarut metanol.
Penetapan kadar ini dilakukan 3 (tiga) kali. Persyaratan tablet
loratadin mengikuti ketentuan USP, mengandung loratadin tidak
kurang dari 90% dan tidak lebih dari 110% dari jumlah yang
tertera di etiket.