1. UAS
REKAYASA PERANGKAT LUNAK
NAMA : MUHAMMAD ARPANDI
NIM : 1522520055
DOSEN : HENGKI, S.Kom., M.Kom.
STMIK ATMALUHUR
JURUSAN SISTEM INFORMASI
PANGKALPINANG
2. SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
ATMA LUHUR PANGKALPINANG
SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER
TAHUN AKADEMIK 2017/2018 SEMESTER GASAL
Mata Ujian
Jenjang
Hari/Tgl
Sifat
:
:
:
:
Rekayasa Perangkat
Lunak
Strata 1
-
Close Book
Dosen
Jurusan
Waktu
Kelompok
:
:
:
:
Hengki, S,Kom, M.Kom
SI/TI
-
SM
84 Persen "Software" di Indonesia adalah Bajakan
Laporan dari Business Software Alliance menunjukkan bahwa ternyata masih banyak
orang yang memakai software bajakan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Nilai
pembajakan piranti lunak ini bahkan mencapai triliunan rupiah. Dalam laporan tersebut
dikatakan nilai peredaran software bajakan di Indonesia mencapai 1,1 miliar dollar Amerika
Serikat (AS) atau setara Rp 14,4 triliun. Tingkat peredaran software bajakan ini mencapai 84
persen dari software yang beredar.
Nilai tersebut diperoleh dari penelitian tahun 2015. Artinya, bisa saja pada 2016 ini
nilai tersebut sudah berkurang atau malah bertambah jadi lebih besar. Di AS, salah satunya,
menunjukkan bahwa nilai pembajakan juga masih sangat tinggi, yaitu mencapai 9,1 miliar
dollar AS atau setara Rp 129,8 triliun.
Kendati nilai komersialnya demikian tinggi, rata-rata software bajakan yang terpasang
di sana malah tergolong rendah, hanya 17 persen. Setelah AS, dua negara yang sama-sama
mencatatkan nilai pembajakan yang tinggi adalah China dan India. Di China, nilai
komersialnya bisa mencapai 8,7 miliar dollar atau setara Rp 114,1 triliun, dengan rata-rata
software bajakan yang terpasang sebanyak 70 persen. Di India, nilai komersial pembajakan
ini mencapai 2,7 miliar dollar AS atau setara Rp 35,4 triliun, dengan rata-rata software
bajakan yang terpasang sebanyak 58 persen.
Pemakaian software bajakan sebenarnya menyimpan risiko fatal. Setidaknya, menurut
Business Software Alliance, software bajakan punya potensi besar untuk disusupi program
jahat alias malware.
3. Hal ini sangat penting diperhatikan, terlebih jika pemakai software bajakan itu adalah
perusahaan. Pasalnya malware yang menyusup identik dengan peluang terjadinya serangan
cyber. Efeknya sudah pasti merugikan, baik dari sisi materi maupun citra perusahaan.
(Sumber: www.Kompas.com)
Dari kasus diatas, Jawablah pertanyaan di bawah ini:
1. Menurut Anda, bagaimana cara mengatasi kasus pembajakan perangkat lunak yang
mencapai angka 84% di Indonesia?
JAWABAN:
a. Mengedukasi pengguna perangkat lunak atas keuntungan yang dapat diraih dengan
menggunakan perangkat lunak asli.
b. Memersuasi ritel agar menjual perangkat lunak asli
c. Mengadakan sosialisasi pentingnya penggunaan software asli, BSA dan AutoDesk,
mengadakan seminar ke sekolah dan kampus mengenai software-softwara yang ada.
juga memaparkan kerugian jika menggunakan software palsu.
d. Melalui edukasi kepada konsumen maupun penjual software seperti dengan
menggelar kampanye Global Fair Play yang serentak digelar di 46 negara termasuk
Indonesia. Konsumen perlu mendapat pemahaman yang cukup untuk mengetahui ciri-
ciri software asli dan hanya membelinya dari reseller resmi. Sementara perlu
kesadaran para penjual software untuk melindungi hak konsumen dengan hanya
menjual software legal.
e. Pemerintah perlu bekerja lebih keras untuk menyadarkan masyarakat dan dunia usaha
agar menghargai hak cipta atau hak atas kekayaan intelektual (HaKI).
2. Apakah sanksi untuk pemakai perangkat lunak bajakan, sedangkan hampir semua
perangkat lunak yang ada di Indonesia merupakan bajakan atau ilegal?
JAWABAN:
Sangat sulit untuk memberi sanksi tersebut dikarenakan makin berkembangnya
kemajuan tekhnologi sekarang ini, justru semakin mendukung aktifitas pembajakan itu
sendiri. Selama ini, pembajakan merupakan tindakan pelanggaran hukum yang justru
paling kita anggap lumrah. Tiada barang tanpa bajakannya. Tiada barang yang kita pakai
yang bukan dibeli dari bajakan, atau kita bajak sendiri. Dengan mengkopi CD milik
teman, baik, software game, atau musik, itu pun sudah termasuk membajak. Dan ini
sudah menjadi hal yang sangat biasa kita lakukan dengan tanpa kita sadari bahwa kalau
di negeri yang sadar hukum, sudah dari dulu kita akan dituntut. Oleh karena itu
4. pemerintah benar – benar harus berfikir keras untuk memberi sanksi pemakai perangkat
lunak bajakan tersebut.
3. Mengapa fenomena pembajakan perangkat lunak sulit diatasi? Jelaskan menurut
pandangan Anda!
JAWABAN: Menurut pandangan saya ada beberapa hal dikarenakan yaitu:
a. Lebih murah ketimbang membeli lisensi asli
b. Format digital sehingga memudahkan untuk disalin ke media lain
c. Manusia cendrung mencoba ‘hal’ baru
d. Undang-undang hak cipta belum dilaksanakan secara tegas
e. Kurangnya kesadaran dari masyarakat untuk menghargai ciptaan orang lain
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Audit Perangkat Lunak
4. Jelaskan tools/standar untuk mengaudit perangkat lunak/manajemen perangkat lunak
berikut ini: (Poin 40)
a. PMBOK 5
JAWABAN: Manajemen Proyek Body of Knowledge (PMBOK) adalah kumpulan
proses dan bidang pengetahuan umum diterima sebagai praktek terbaik dalam
disiplin manajemen proyek. Sebagai standar yang diakui secara internasional
(IEEE Std 1490-2003) memberikan dasar-dasar manajemen proyek, terlepas dari
jenis proyek baik itu konstruksi, perangkat lunak, teknik, otomotif dll. PMBOK
mengakui 5 kelompok proses dasar dan 9 bidang pengetahuan khas dari hampir
semua proyek. Konsep dasar yang berlaku untuk proyek-proyek, program dan
kegiatan. Kelima kelompok proses dasar:
1. Memulai
2. Perencanaan
3. Pelaksana
4. Pemantauan dan Pengendalian
5. Penutupan
Proses tumpang tindih dan berinteraksi sepanjang proyek atau fase. Proses yang
dijelaskan dalam hal:
1. Input (dokumen, rencana, desain, dll)
2. Alat dan Teknik (mekanisme diterapkan untuk input)
3. Keluaran (dokumen, produk, dll)
5. b. Pengukuran Black Box
JAWABAN: adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi
melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Jadi dianalogikan
seperti kita melihat suatu koatak hitam, kit hanya bisa melihat penampilan luarnya
saja, tanpa tau ada apa dibalik bungkus hitam nya. Sama seperti pengujian black
box, mengevaluasi hanya dari tampilan luarnya (interface nya), fungsionalitasnya.
tanpa mengetahui apa sesungguhnya yang terjadi dalam proses detilnya (hanya
mengetahui input dan output).
c. COBIT
JAWABAN: Control Objective for Information and related Technology
(COBIT) adalah menyediakan kebijakan yang jelas dan good practice untuk IT
governance, membantu manajemen senior dalam memahami dan mengelola risiko-
risiko yang berhubungan dengan IT.
d. ISO 25010
JAWABAN:
5. Jika Anda ingin mengukur perspektif keuangan, sumber atau asset dalam IT, Menurut
Anda standar audit apa yang digunakan dan jelaskan alasannya!
JAWABAN:
Menurut saya menggunakan Standar COBIT 4.1 dan BSC (Balanced Scorecard)
Alasanya:
1. Standar COBIT dipilih karena dapat memberikan gambaran paling detail menganai
strategi dan pengaturan proses TI yang mendukung strategi bisnis, dimana kerangka
kerjanya terdiri dari 4 domain (sarno, 2009). Selain itu, dalam COBIT terdapat
perhitungan maturity level yang merepresentasikan tingkat kematangan suatu
perusahaan.
2. Sedangkan standar Balanced Scorecard (BSC) merupakan kartu skor yang
digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan keseimbangan antara
faktor keuangan dan non keuangan baik jangka pendek maupun jangka panjang serta
kondisi internal ataupun eksternal.
==Selamat Mengerjakan==