Dokumen tersebut membahas diagnosis dan tatalaksana gizi buruk pada anak, meliputi definisi, gejala, pemeriksaan, dan penatalaksanaan gizi buruk ringan hingga berat. Dokumen ini memberikan panduan lengkap tentang diagnosis dan penanganan gizi buruk pada anak mulai dari tahap awal hingga pemulihan."
Buku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial Kementrian Kesehatan RI 2010, Perawatan Bayi Baru Lahir, Langkah KMC, Penanganan Bayi Baru Lahir dari Ibu TB
Buku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial Kementrian Kesehatan RI 2010, Perawatan Bayi Baru Lahir, Langkah KMC, Penanganan Bayi Baru Lahir dari Ibu TB
Asuhan kebidanan berkelanjutan pada kehamilan dengan risiko tinggi jarak kurang dari 2 tahun, persalinan, nifas, neonatus, dan keluarga berencana di PMB "S: Wilayah Kerja Puskesmas Bangkalan Tahun 2020
Asuhan kebidanan berkelanjutan pada kehamilan dengan risiko tinggi jarak kurang dari 2 tahun, persalinan, nifas, neonatus, dan keluarga berencana di PMB "S: Wilayah Kerja Puskesmas Bangkalan Tahun 2020
2. 12/1/2010
2
Checklist : anamnesis
• Makanan sehari-hari sebelum sakit
• Pemberian ASI
• Makanan/minuman beberapa hari terakhir
• Mata cekung
• Lama & frekuensi muntah-diare, penampilan
muntahan / feses
• Kapan kencing terakhir?
• Kematian pada saudara kandung
• Berat lahir?
• Perkembangan psikomotor
• Kontak dgn. penderita KP atau Campak
• Imunisasi
Checklist: pemeriksaan fisik
• BB, TB atau PB
• Tanda gangguan sirkulasi: tangan/kaki
dingin, nadi lemah, kesadaran menurun
• Suhu : hipotermia atau demam
• Frekuensi dan tipe pernafasan : tanda
pneumonia atau gagal jantung
• Sangat pucat --> anemia berat
• Mata: - lesi tanda defisiensi vit.A
- cekung dehidrasi
3. 12/1/2010
3
Checklist: pemeriksaan fisik
• Rasa haus, mukosa mulut kering,
• THT : tanda infeksi
• Abdomen : kembung, bising usus ?
• Pembesaran atau nyeri pd hati; ikterus
• Kulit : tanda infeksi, purpura, lemak SC
• Edema, atrofi otot
• Penampilan feses
Pemeriksaan laboratorium :
• Ada manfaatnya :
Gula darah : < 54 mg/dl = hipoglikemia
prep.apus darah : parasit malaria
Hb atau Ht : < 4 g/dl atau < 12% = anemia berat
Urin rutin/kultur: bakteri + atau > 10 lekosit/LPB = infeksi
Feses : darah + = disentri
Giardia + / parasit lain = infeksi
Foto Rontgen : - toraks : Pneumonia
Gagal jantung
- tulang : rikets, fraktur
Tes tuberkulin : seringkali negatif
• Kurang manfaatnya : protein serum, elektrolit
4. 12/1/2010
4
TATALAKSANA:TATALAKSANA:
-- MEP ringanMEP ringan--sedang :sedang :
-- gejala klinikgejala klinik -- , tampak kurus / hipotrofi, tampak kurus / hipotrofi
-- tidak perlu dirawattidak perlu dirawat
-- identifikasi penyebabidentifikasi penyebab
-- penyuluhan & suplementasipenyuluhan & suplementasi
-- MEP berat (Gizi Buruk):MEP berat (Gizi Buruk): Rawat di RSRawat di RS
8
ALUR PELAYANAN ANAK GIZI BURUK DI RUMAHALUR PELAYANAN ANAK GIZI BURUK DI RUMAH
SAKIT/PUSKEMAS PERAWATANSAKIT/PUSKEMAS PERAWATAN
Datang
Sendiri
Dirujuk
MTBS
Non
MTBS
Periksa
klinis dan
antropo-
metri.
BB & TB
anak
Gizi
Buruk
Penyakit
Ringan /
Berat
Penyakit
Ringan
Gizi
kurang
Penyakit
Berat
Gizi
Kurang
RAWAT INAP
Obati Penyakit
Diet Gizi Buruk
10 langkah
tatalaksana
gizi buruk
RAWAT INAP
Obati Penyakit
Penambahan
Energi dan
Protein 20-
25% di atas
AKG
RAWAT JALAN
Obati Penyakit
Penambahan
Energi dan
Protein 20-25%
di atas AKG
P U LA N G
POSYANDU/
Pos
Pemulihan
Gizi (PPG)
RUMAH
TANGGA
YANKES
RUJUKAN
ANAK
P
U
S
K
E
S
M
A
S
((Buku I : Buku Bagan Tata Laksana Gizi Buruk, tahun 2005, hal. 1)Buku I : Buku Bagan Tata Laksana Gizi Buruk, tahun 2005, hal. 1)
5. 12/1/2010
5
Kriteria lain utk perawatan di RS :Kriteria lain utk perawatan di RS :
BB sangat rendah :BB sangat rendah : -- BB/TB < 70%BB/TB < 70%
-- BB/U < 60%BB/U < 60%
((-- BB/U > 60% + edema)BB/U > 60% + edema)
dengan gejala lain :dengan gejala lain :
-- edema (Medema (M--K)K)
-- dehidrasi beratdehidrasi berat
-- diare persisten dan/atau muntahdiare persisten dan/atau muntah
-- sangat pucat, hipotermia, syoksangat pucat, hipotermia, syok
-- tanda infeksi sistemik/lokal, sal nafastanda infeksi sistemik/lokal, sal nafas
-- anemia berat ( Hb < 5 g/dl)anemia berat ( Hb < 5 g/dl)
-- ikterusikterus
-- tidak nafsu makantidak nafsu makan
-- usia < 1 thnusia < 1 thn
Tanda / gejala dehidrasi pd. MEPTanda / gejala dehidrasi pd. MEP--berat :berat :
-- Anak lemas, apatis sp.tidak sadarAnak lemas, apatis sp.tidak sadar
-- Nadi cepat dan lemahNadi cepat dan lemah
-- Tidak ada air mata bila menangisTidak ada air mata bila menangis
-- Mata & UUB cekungMata & UUB cekung
-- Mukosa mulut keringMukosa mulut kering
-- kulit pucat, dingin, turgor <kulit pucat, dingin, turgor <
-- Diuresis << /Diuresis << / --
6. 12/1/2010
6
TANDATANDA--TANDA DEHIDRASITANDA DEHIDRASI
5 ASPEK TATALAKSANA MEP5 ASPEK TATALAKSANA MEP--BERAT :BERAT :
A. 10 langkah utamaA. 10 langkah utama
B. Pengobatan penyakit penyertaB. Pengobatan penyakit penyerta
C. Kegagalan pengobatanC. Kegagalan pengobatan
D. Pulang sebelum pemulihan tuntasD. Pulang sebelum pemulihan tuntas
E. Tindakan pada kegawatanE. Tindakan pada kegawatan
7. 12/1/2010
7
A : “10 langkah utama”
No Tindakan Stabilisasi Transisi Rehabilitasi Tindak lanjut
h 1-2 h 3-7 mg-2 mg 3-6 mg 7-26
1. Atasi/cegah
hipoglikemia
2. Atasi/cegah
hipotermia
3. Atasi/cegah
dehidrasi
4. Perbaiki gang-
guan elektrolit
5. Obati infeksi
6. Perbaiki def. tanpa Fe + Fe
Nutrien mikro
7. Beri diit awal
8. Beri diit T.kejar
9. Beri stimulasi
10. Siapkan tindak
lanjut
LANGKAH 1LANGKAH 1
Mencegah dan mengatasiMencegah dan mengatasi
hipoglikemiahipoglikemia
8. 12/1/2010
8
HIPOGLIKEMIAHIPOGLIKEMIA
Kadar glukosa darah yang sangat rendah (< 3
mmol/liter atau < 54 mg/dl)
Biasanya terjadi bersamaan dengan hipotermia
Tanda lain : letargis, nadi lemah, kehilangan
kesadaran
Gejala hipoglikemia berupa berkeringat dan
pucat sangat jarang dijumpai pada balita gizi
buruk
(Buku(Buku II: Petunjuk Teknis Tata Laksana Gizi Buruk, tahun 2005, hal. 3)II: Petunjuk Teknis Tata Laksana Gizi Buruk, tahun 2005, hal. 3)
HIPOGLIKEMIA (lanjutan)HIPOGLIKEMIA (lanjutan)
• Kematian karena hipoglikemia, kadang-kadang
hanya didahului dengan tanda seperti mengantuk
• Di unit pelayanan kesehatan yang tidak ada
fasilitas pemeriksaan kadar glukosa darah, setiap
balita gizi buruk yang datang harus dianggap
mengalami hipoglikemia segera rawat/tangani
sesuai tatalaksana hipoglikemia
(Buku II: Petunjuk Teknis Tatalaksana Gizi Buruk, tahun 2005, hal.3)
9. 12/1/2010
9
CARA MENGATASICARA MENGATASI
HIPOGLIKEMIAHIPOGLIKEMIA
TANDATANDA CARA MENGATASICARA MENGATASI
SADARSADAR
(TIDAK LETARGIS)(TIDAK LETARGIS)
Berikan 50 ml larutan Dekstrosa/ Glukosa
10%*) atau 50 ml larutan gula pasir 10%
secara oral/ NGT (bolus)
TIDAK SADARTIDAK SADAR
(LETARGIS)(LETARGIS)
Berikan Larutan dekstrosa/ Glukosa 10% iv,
5 ml x kgBB
Selanjutnya berikan 50 ml larutan Glukosa
10% atau larutan gula pasir 10% secara
oral atau NGT (bolus)
RENJATAN (SHOCK)RENJATAN (SHOCK) Berikan Larutan Dekstrosa/ Glukosa 10%
secara intravena (iv) sebanyak 5 ml x kgBB
Selanjutnya beri infus Ringer Laktat dan
Glukosa 10% prebandingan 1:1 (= RLG 5%)
sebanyak 15 ml x kgBB untuk 1 jam
*) 5 gram gula pasir (= 1 sendok the munjung) + air matang s/d 50 ml
((Buku II: Petunjuk Teknis Tata Laksana Gizi Buruk, tahun 2005, hal. 3)Buku II: Petunjuk Teknis Tata Laksana Gizi Buruk, tahun 2005, hal. 3)
LANGKAH 2LANGKAH 2
Mencegah dan mengatasiMencegah dan mengatasi
hipotermiahipotermia
10. 12/1/2010
10
HIPOTERMIAHIPOTERMIA
• Suhu aksiler < 36,5 °°°°C (ukur selama 5 menit)
• Biasanya terjadi bersama-sama dgn hipoglikemia
• Hipotermia + hipoglikemia : merupakan tanda dari
adanya infeksi sistemik serius terapi u/ ketiganya
• hipotermia + hipoglikemia + infeksi, Cadangan
energi balita gizi buruk sangat terbatas tidak
mampu memproduksi panas utk mempertahankan
suhu tubuh
(Buku II: Petunjuk Teknis Tata Laksana Gizi Buruk, tahun 2005, hal. 4)(Buku II: Petunjuk Teknis Tata Laksana Gizi Buruk, tahun 2005, hal. 4)
HIPOTERMIA (lanjutan)HIPOTERMIA (lanjutan)
• Pertahankan suhu tubuh balita gizi buruk
dengan cara menyelimuti tubuhnya dengan
baik.
• Tindakan menghangatkan tubuh = usaha
penghematan penggunaan cadangan
energi.
(Buku II: Petunjuk Teknis Tata Laksana Gizi Buruk, tahun 2005, hal. 4)(Buku II: Petunjuk Teknis Tata Laksana Gizi Buruk, tahun 2005, hal. 4)
11. 12/1/2010
11
Cara mempertahankan dan memulihkan suhuCara mempertahankan dan memulihkan suhu
tubuh balita agar tidak hipotermiatubuh balita agar tidak hipotermia
Suhu tubuh 36,5 – 37,0 ºC
Mudah terjadi hipotermia pertahankan suhu :
1. Tutuplah tubuh balita termasuk kepalanya
2 . Hindari adanya hembusan angin
3. Pertahankan suhu ruangan 25–30°C
4. Tetap diselimuti pada malam hari
5. Jangan biarkan tanpa baju terlalu lama saat pemeriksaan
& penimbangan
6. Tangan yg merawat harus hangat
7. Segeralah ganti baju atau peralatan tidur yang basah
8. Segera keringkan badan setelah mandi
9. Jangan gunakan botol air panas utk menghangati balita
kulit terbakar
(Buku II: Petunjuk Teknis Tata Laksana Gizi Buruk, tahun 2005, hal. 4)(Buku II: Petunjuk Teknis Tata Laksana Gizi Buruk, tahun 2005, hal. 4)
Cara mempertahankan dan memulihkanCara mempertahankan dan memulihkan
suhu tubuh balitasuhu tubuh balita
agar tidak hipotermia(lanjutan)agar tidak hipotermia(lanjutan)
Suhu tubuh < 36,5 ºC (hipotermia)
Tindakan hangatkan tubuh :
1. Cara “kanguru” : kontak langsung kulit ibu
dan kulit balita
2. Lampu : diletakkan 50 cm dari tubuh balita
3. Monitor suhu setiap 30 menit
- suhu sdh normal?
- suhu tdk terlalu tinggi?
4. Hentikan pemanasan bila suhu tubuh sudah
mencapai 37°°°°C
Buku II: Petunjuk Teknis Tata Laksana Gizi Buruk, tahun 2005, hal. 4)Buku II: Petunjuk Teknis Tata Laksana Gizi Buruk, tahun 2005, hal. 4)
12. 12/1/2010
12
LANGKAH 3LANGKAH 3
Mencegah dan mengatasiMencegah dan mengatasi
dehidrasidehidrasi
TANDA DEHIDRASITANDA DEHIDRASI
NoNo TANDATANDA CARA MELIHAT DAN MENENTUKANCARA MELIHAT DAN MENENTUKAN
11 LetargisLetargis lemas,lemas, tidaktidak waspada,waspada, tidaktidak tertariktertarik thdpthdp
kejadiankejadian sekitarsekitar
22 Anak gelisahAnak gelisah
dan reweldan rewel
terutamaterutama bilabila disentuh/disentuh/ ditanganiditangani untukuntuk
tindakantindakan
33 Tidak ada airTidak ada air
matamata
TidakTidak adaada airair matamata saatsaat balitabalita menangismenangis
44 Mata cekungMata cekung MataMata cekungcekung tsbtsb memangmemang sptspt biasanyabiasanya
ataukahataukah barubaru beberapabeberapa saatsaat timbulnyatimbulnya
((Buku II: Petunjuk Teknis Tata Laksana Gizi Buruk, tahun 2005, hal. 5)Buku II: Petunjuk Teknis Tata Laksana Gizi Buruk, tahun 2005, hal. 5)
13. 12/1/2010
13
TANDA DEHIDRASI (lanjutan)TANDA DEHIDRASI (lanjutan)
NoNo TANDATANDA CARA MELIHAT DAN MENENTUKANCARA MELIHAT DAN MENENTUKAN
55 Mulut danMulut dan
lidah keringlidah kering
RabaRaba dengandengan jarijari yangyang keringkering dandan bersihbersih
untukuntuk menentukanmenentukan apakahapakah lidahlidah dandan mulutnyamulutnya
keringkering
66 H a u sH a u s ApakahApakah balitabalita inginingin meraihmeraih cangkircangkir saatsaat diberidiberi
ReSoMalReSoMal.. SaatSaat cangkircangkir ituitu disingkirkan,disingkirkan,
apakahapakah balitabalita masihmasih inginingin minumminum lagi?lagi?
77 KembalinyaKembalinya
cubitan/turgorcubitan/turgor
kulit lambatkulit lambat
Tarik lapisan kulit dan jaringan bawah kulitTarik lapisan kulit dan jaringan bawah kulit
pelanpelan--pelan.pelan. Cubit selama 1 detikCubit selama 1 detik dandan
lepaskan. Jika kulit masih terlipat (belum baliklepaskan. Jika kulit masih terlipat (belum balik
rata)rata) kulit/turgor kulit lambat. (catatan :kulit/turgor kulit lambat. (catatan :
cubitan kulit biasanya lambat pada anakcubitan kulit biasanya lambat pada anak
“wasting”“wasting”))
(Buku II: Petunjuk Teknis Tata Laksana Gizi Buruk, tahun 2005, hal. 5)(Buku II: Petunjuk Teknis Tata Laksana Gizi Buruk, tahun 2005, hal. 5)
LANGKAH 4LANGKAH 4
Memperbaiki gangguanMemperbaiki gangguan
keseimbangan elektrolitkeseimbangan elektrolit
14. 12/1/2010
14
Memperbaiki gangguanMemperbaiki gangguan
keseimbangan elektrolitkeseimbangan elektrolit
Pada anak gizi buruk terjadiPada anak gizi buruk terjadi
ketidakseimbangan elektrolit di dalam tubuhketidakseimbangan elektrolit di dalam tubuh
Perlu diberikan larutan ePerlu diberikan larutan elektrolit/ minerallektrolit/ mineral
dalam bentuk ReSoMal (bila diare) dandalam bentuk ReSoMal (bila diare) dan
Formula WHO sesuai dengan fasenyaFormula WHO sesuai dengan fasenya
ReSoMalReSoMal
(Rehidration Solution for Malnutrition)(Rehidration Solution for Malnutrition)
Cara membuat ReSoMal
Bubuk WHO-ORS utk 1 liter (*): 1 pak
Gula pasir : 50 g
Lar. Elektrolit/mineral (**) : 40 ml
Ditambah air sampai : 2 liter
Setiap 1 liter cairan Resomal:
Na = 37,5 mEq, K = 40 mEq dan
Mg = 1,5 mEq
(*) Bubuk WHO-ORS/1 liter:Nacl= 2,6 g
Trisodium citrat dihidrat = 2,9 g
KCl = 1,5 g dan glukosa = 13,5 g
Cara membuat lar.
Elektrolit/mineral
(**)komposisi :
KCl : 224 g
Tripotasium citrat: 81 g
MgCl2.6H2) : 76 g
Zn acetat 2 H2O : 8,2 g
CuSO4.5H2O : 1,4 g
Ditambah air sampai: 2,5 liter
15. 12/1/2010
15
ReSoMalReSoMal
(Rehidration Solution for Malnutrition)(Rehidration Solution for Malnutrition)
Modifikasi ReSoMal
Bubuk WHO-ORS utk 1 liter (*) : 1 pak
Gula pasir : 50 gr
Bubuk KCl : 4 gr
Ditambah air sampai : 2 liter
Atau
Bubuk WHO-ORS siap pakai : 1 liter
Gula pasir : 50 gr
Lar. Elektrolit/mineral (**) : 40 ml
Ditambah air sampai : 2 liter
Karena tidak mengandung Mg, Zn dan Cu,
Diberi jus buah2an yang banyak mengandung mineral, atau diberikan
MgSO4 50 % I.m 1 x dosis 0,3 ml/kg BB maksimum 2 ml.
LANGKAH 5LANGKAH 5
MENGOBATI INFEKSIMENGOBATI INFEKSI
16. 12/1/2010
16
PETUNJUK PEMBERIAN
ANTIBIOTIKA
• Tidak ada komplikasi/ infeksi yang jelas
Kotrimoksasol/ oral/ 12 jam selama 5 hari
• Ada komplikasi
GentamisinGentamisin iv atau im selama 7 hari,iv atau im selama 7 hari,
ditambahditambah AmpisilinAmpisilin iv atau im/ 6 jam selamaiv atau im/ 6 jam selama
2 hari, diikuti2 hari, diikuti AmoksisilinAmoksisilin/ 8 jam selama 5 hari/ 8 jam selama 5 hari
PETUNJUK PEMBERIAN
ANTIBIOTIKA (lanjutan)
• Dalam 48 jam tidak membaik
KloramfenikolKloramfenikol iv atau im/ 8 jam selama 5 hariiv atau im/ 8 jam selama 5 hari
• Bila ada infeksi khusus
Antibiotika khususAntibiotika khusus sesuai dengan penyakitnyasesuai dengan penyakitnya
Catatan:Catatan:
1. Jika balita tidak kencing, Gentamisin akan menumpuk di dalam
tubuh dan menyebabkan tuli, jangan diberi dosis kedua sampai
balita bisa kencing.
2. Jika Amoksisilin tidak tersedia, beri Ampisilin 50 mg/kg peroral
setiap 6 jam selama 5 hari.
17. 12/1/2010
17
Langkah 6Langkah 6
Memperbaiki kekuranganMemperbaiki kekurangan
zat gizi mikrozat gizi mikro
Koreksi Defisiensi MikronutrienKoreksi Defisiensi Mikronutrien
Berikan setiap hari:Berikan setiap hari:
-- Suplementasi multivitaminSuplementasi multivitamin
-- Asam folat 1 mg/hari ( 5mg pd hari I )Asam folat 1 mg/hari ( 5mg pd hari I )
-- Zn 2 mg/kgBB/hariZn 2 mg/kgBB/hari
-- Cu 0,2 mg/kgBB/hariCu 0,2 mg/kgBB/hari
-- Fe 3 mg/kgBB/hari atau SF 10 mg/kgBB/hariFe 3 mg/kgBB/hari atau SF 10 mg/kgBB/hari
-- Vit.A : > 1 thn : 200.000 SIVit.A : > 1 thn : 200.000 SI
66--12 bln: 100.000 SI12 bln: 100.000 SI
< 6 bln : 50.000 SI< 6 bln : 50.000 SI
18. 12/1/2010
18
DOSIS TABLET BESI DAN SIRUP BESI
UNTUK ANAK UMUR 6 BULAN SAMPAI 5 TAHUN
BENTUK FORMULA Fe D O S I S
TABLET BESI/FOLAT
(sulfas ferosus 200 mg atau 60
mg besi elemental +
0,25 mg as folat)
Bayi usia 6 – < 12 bln 1 x sehari ¼ tab
Anak usia 1–5thn 1 x sehari ½ tablet
SIRUP BESI
(sulfas ferosus 150 ml),
setiap 5 ml mengandung 30 mg
besi elemental
Bayi 6 – < 12 bulan 1 x sehari 2 ,5 ml
(½ sendok teh)
Anak usia 1–5 thn 1 x sehari 5 ml
(1 sendok teh)
Catatan :
•Zat besi atau Fe baru boleh diberikan setelah memasuki Fase Rehabilitasi
•Zat Besi atau Fe diberikan setiap hari selama 4 minggu atau lebih
•Dosis Fe : 1 – 3 mg Fe elemental/kg berat badan/hari
Terapi giziTerapi gizi
pada anak gizi burukpada anak gizi buruk
19. 12/1/2010
19
LANGKAH 7 :LANGKAH 7 :
MEMBERIKAN MAKANAN AWALMEMBERIKAN MAKANAN AWAL
MEMBERIKAN MAKANANMEMBERIKAN MAKANAN
UNTUK TUMBUH KEJARUNTUK TUMBUH KEJAR
Langkah 8 :
Langkah 7Langkah 7
Mulai Pemberian MakananMulai Pemberian Makanan
Prinsip pemberian nutrisi pada fasePrinsip pemberian nutrisi pada fase stabilisasi:stabilisasi:
-- Porsi kecil tapi sering dgn formula rendah laktosaPorsi kecil tapi sering dgn formula rendah laktosa
dan hipo/isoosmolardan hipo/isoosmolar
-- Berikan secara oral/NGTBerikan secara oral/NGT
-- Energi: 80Energi: 80--100 kal/kgBB/hari100 kal/kgBB/hari
-- Protein: 1Protein: 1--1,5 g/kgBB/hari1,5 g/kgBB/hari
-- Cairan: 130 ml/kgBB/hari ( 100ml bila edema (+)Cairan: 130 ml/kgBB/hari ( 100ml bila edema (+)
-- ASI diberikan setelah pemberian formulaASI diberikan setelah pemberian formula
Formula khusus: FFormula khusus: F--WHOWHO--7575
21. 12/1/2010
21
Langkah 8Langkah 8
Fasilitasi Tumbuh KejarFasilitasi Tumbuh Kejar
Meliputi 2 fase: transisi & rehabilitasiMeliputi 2 fase: transisi & rehabilitasi
* Transisi:* Transisi: -- Diberikan secara perlahanDiberikan secara perlahan--lahanlahan
-- FF--75/pengganti75/pengganti FF--100/pengganti100/pengganti
* Rehabilitasi:* Rehabilitasi:
-- Makanan/formula WHO (FMakanan/formula WHO (F--135) dgn jlh tdk135) dgn jlh tdk
terbatasterbatas
-- Energi: 150Energi: 150--220 kkal/kgBB/hari220 kkal/kgBB/hari
-- Protein: 4Protein: 4--6 g/kgBB/hari6 g/kgBB/hari
-- Secara perlahan diperkenalkan makananSecara perlahan diperkenalkan makanan
keluargakeluarga
LANGKAH 9LANGKAH 9
Memberikan stimulasiMemberikan stimulasi
untuk tumbuh kembanguntuk tumbuh kembang
22. 12/1/2010
22
STIMULASI SENSORIK DAN DUKUNGAN
EMOSIONAL PADA ANAK GIZI BURUK
Anak Gizi buruk/ KEP berat:Anak Gizi buruk/ KEP berat:
keterlambatan perkembangan mental dan perilakuketerlambatan perkembangan mental dan perilaku
berikan:berikan:
•• Kasih sayangKasih sayang
•• Lingkungan yang ceriaLingkungan yang ceria
•• Terapi bermain terstruktur selama 15Terapi bermain terstruktur selama 15 –– 30 menit30 menit//
harihari
•• Aktifitas fisik segera setelah sembuhAktifitas fisik segera setelah sembuh
•• Keterlibatan ibu (memberi makan, memandikan,Keterlibatan ibu (memberi makan, memandikan,
bermain dan sebagainya)bermain dan sebagainya)
Langkah 10Langkah 10
Mempersiapkan untukMempersiapkan untuk
tindak lanjut dirumahtindak lanjut dirumah
23. 12/1/2010
23
KRITERIA PEMULANGAN BALITA GIZI BURUK
B a l i t a :
1. Selera makan baik, makanan yang diberikan
dihabiskan
2. Ada perbaikan kondisi mental
3. Sudah tersenyum, duduk, merangkak, berdiri,
berjalan, sesuai umurnya
4. Suhu tubuh berkisar antara 36,5 – 37,5 °C
KRITERIA PEMULANGAN BALITA GIZI BURUK
(lanjutan)
5. Tidak ada muntah atau diare
6. Tidak ada edema
7. Kenaikan berat badan > 5 g/kgBB/ hari, 3 hari
berturutan atau kenaikan 50 g/ kgBB/ minggu,
2 minggu berturut-turut
8. Sudah berada di kondisi gizi kurang > - 3 SD
(sudah tidak ada gizi buruk)
24. 12/1/2010
24
KRITERIA PEMULANGAN BALITA GIZI
BURUK (lanjutan)
Ibu/pengasuh :
1. Sudah dapat membuat makanan yang diperlukan
untuk tumbuh kejar dirumah
2. Ibu sudah mampu merawat serta memberikan
makan dengan benar kepada anaknya
Institusi lapangan :
Sudah siap menerima rujukan paska perawatan
TINDAK LANJUT DI RUMAH
• Bila gejala klinis sudah tidak ada dan berat badan
balita mencapai 80% BB/U atau 90% BB/TB
”anak sembuh”
• Pola pemberian makan yang baik dan stimulasi
harus tetap dilanjutkan di rumah
Peragakan kepada Orang Tua :
• Pemberian makanan dgn frekuensi yang lebih
sering dengan kandungan tinggi energi dan padat
gizi
• Terapi bermain terstruktur
25. 12/1/2010
25
TINDAK LANJUT DI RUMAH (lanjutan)
Sarankan :
• Membawa kembali untuk kontrol secara teratur:
Bulan I : 1 x/ minggu
Bulan II : 1x/ 2 minggu
Bulan III - VI : 1x/ bulan
• Suntikan/imunisasi dasar BCG, Polio, DPT,
Campak, Hepatitis dan ulangan (booster)
• Vit.A dosis tinggi setiap 6 bulan (dosis sesuai
umur)
HALHAL--HAL PENTINGHAL PENTING
YANG HARUS DIPERHATIKANYANG HARUS DIPERHATIKAN
1. Jangan berikan Fe sebelum minggu ke 2
(Fe diberikan pada fase rehabilitasi)
2. Jangan berikan cairan intra vena, kecuali syok
atau dehidrasi berat
3. Jangan berikan protein terlalu tinggi
4. Jangan berikan diuretik pada penderita
kwashiorkor
26. 12/1/2010
26
B. PENGOBATAN PENYAKIT PENYERTA :B. PENGOBATAN PENYAKIT PENYERTA :
1.Def.Vit A1.Def.Vit A
2.Dermatosis2.Dermatosis
3.Parasit/Cacing3.Parasit/Cacing
4.Diare Peresisten4.Diare Peresisten
5.Tuberkulosis5.Tuberkulosis
TINDAKAN PENGOBATAN PENYAKIT PENYULIT
GANGGUAN PADA MATA AKIBAT KEKURANGAN
VITAMIN A
JIKA MATA MENGALAMI:JIKA MATA MENGALAMI: TINDAKANTINDAKAN
Hanya bercak Bitot sajaHanya bercak Bitot saja
tidak ada gejala matatidak ada gejala mata
yang lainyang lain
Tidak memerlukan obat tetes mataTidak memerlukan obat tetes mata
Nanah atauNanah atau
peradanganperadangan
Berikan tetes mata kloramfenikolBerikan tetes mata kloramfenikol
atau tetrasiklin (1%)atau tetrasiklin (1%)
Kekeruhan pada korneaKekeruhan pada kornea
Ulkus pada korneaUlkus pada kornea
Berikan kedua obat tersebut :Berikan kedua obat tersebut :
Tetes mata kloramfenikol/Tetes mata kloramfenikol/
tetrasiklin(1%) &tetrasiklin(1%) & Tetes mataTetes mata
atropin(1%)atropin(1%)
Segera rujuk ke dokter mata (jangan ditambahkan preparat yang
mengandung “kortikosteroid” karena dapat menyebabkan kebutaan
serta jangan diberi salep supaya tidak ada perlengketan)
27. 12/1/2010
27
TINDAKAN PENGOBATAN PENYAKIT
PENYULIT GANGGUAN PADA MATA AKIBAT
KEKURANGAN VITAMIN A (lanjutan)
JADWAL DAN DOSIS PEMBERIAN VITAMIN A
Gejala Hari ke –1 Hari ke – 2 Hari ke – 15
Tidak ada gejala mata atau tidak
pernah sakit Campak dlm 3 bulan
terakhir
Beri kapsul
dgn dosis
sesuai umur
Tdk diberi
kapsul
Tdk diberi
kapsul
Ada salah satu gejala :
•Bercak Bitot
•Nanah / Radang
•Kornea keruh
•Ulkus kornea
•Pernah sakit Campak dalam 3 bulan
terakhir
Beri kapsul
dengan dosis
sesuai umur
Beri kapsul
dengan dosis
sesuai umur
Beri kapsul
dengan dosis
sesuai umur
UmurUmur DosisDosis
< 6 bulan< 6 bulan 50.000 SI50.000 SI ( ½kapsul biru )( ½kapsul biru )
66 –– 11 bulan11 bulan 100100..000000 SISI (( 11 kapsulkapsul birubiru ))
11 –– 5 tahun5 tahun 200200..000000 SISI (( 11 kapsulkapsul merahmerah ))
TINDAKAN PENGOBATAN PENYAKIT PENYULIT
GANGGUAN PADA KULIT (DERMATOSIS)
• Hipo/hiperpigmentasi
• Deskuamasi (mengelupas)
• Lesi ulserasi eksudatif (menyerupai luka bakar) sering
disertai infeksi sekunder (candida)
Tindakan:
• Kompres dgn lar. KMnO4 1% selama 10 menit
• Salep/ krim (Zn dgn minyak kastor)
• Usahakan agar daerah perineum tetap kering
• Defisiensi seng (Zn) : beri preparat Zn oral
• Pengobatan anti jamur (bila perlu)
28. 12/1/2010
28
TINDAKAN PENGOBATAN PENYAKIT
PENYULIT DIARE PERSISTEN
•• MMakanan tinggi laktosaakanan tinggi laktosa
•• Kerusakan mukosa usus dan giardiasisKerusakan mukosa usus dan giardiasis
TindakanTindakan
•• MMakanan formula bebas atau rendah laktosaakanan formula bebas atau rendah laktosa
•• KKotrimoksasol sesuai dosisotrimoksasol sesuai dosis
•• PPeriksa feses dan ganti dengan metronidasol bilaeriksa feses dan ganti dengan metronidasol bila
pemeriksaan giardiasispemeriksaan giardiasis ⊕⊕
•• Metronidasol 7,5 mg/kgBB/8 jam selama 7 hariMetronidasol 7,5 mg/kgBB/8 jam selama 7 hari
TINDAKAN PENGOBATAN PENYAKIT
PENYULIT PARASIT CACING
Periksa :
Telur cacing dalam tinja (bila memungkinkan)
Tindakan
Pirantel Pamoat atau preparat anti helmintik lain
yang sesuai
29. 12/1/2010
29
TINDAKAN PENGOBATAN PENYAKIT
PENYULIT TUBERKULOSIS PARU
Hal-hal yang mencurigakan TB :
Mempunyai riwayat kontak dgn penderita TB / BTA pos.
Uji tuberkulin yang positif (>10mm)
Gambaran Foto rontgen mendukung TB
Terdapat reaksi kemerahan yg cepat (dlm 3 – 7 hari)
setelah imunisasi dengan BCG (BCG test positif)
Batuk-batuk lebih dari 3 minggu
Sakit / demam lama atau berulang, tanpa sebab jelas
Berat badan turun tanpa sebab yg jelas atau tdk naik dlm 1 bulan,
meskipun sudah dengan penanganan gizi yg baik (failure to thrive)
Gejala klinis spesifik (pada kelenjar limfe, otak, tulang dll)
TUBERKULOSIS PARU
(LANJUTAN)
BILA ≥≥≥≥ 3 POSITIF
DIANGGAP TB PARU
Beri OAT
Observasi 2 bulan
MEMBAIK MEMBURUK / TETAP
TB Bukan TB TB Kebal Obat (MDR)
OAT diteruskan RUJUK KE RUMAH SAKIT
30. 12/1/2010
30
TUBERKULOSIS PARU
(LANJUTAN)
OAT diteruskan RUJUK KE RS
PERHATIAN :
Bila terdapat tanda-tanda
bahaya seperti :
Kejang
Kesadaran menurun
Kaku kuduk
Benjolan di punggung
Dan kegawatan lain
Segera rujuk ke RS
Pemeriksaan lanjutan di RS :
Gejala Klinis
Uji Tuberkulin
Foto Rontgen paru
Pemeriksaan
mikrobiologi & serologi
Pemeriksaan patologi
anatomi
Prosedur diagnostik dan
tatalaksana sesuai dengan
prosedur di RS yang
bersangkutan
TINDAKAN PENGOBATAN PENYAKIT
PENYULIT MALARIA
Penatalaksanaan Kasus Malaria
A.A. Pemberian Obat Anti MalariaPemberian Obat Anti Malaria
Tanpa komplikasi (ringan)/ oralTanpa komplikasi (ringan)/ oral
Berat atau tidak dapat minum obat/parenteralBerat atau tidak dapat minum obat/parenteral
B.B. Pengobatan Pendukung (Suportif)Pengobatan Pendukung (Suportif)
Tanpa komplikasi (simptomatik)Tanpa komplikasi (simptomatik)
Berat (perawatan umum, cairan, simptomatik)Berat (perawatan umum, cairan, simptomatik)
C.C. Pengobatan KomplikasiPengobatan Komplikasi
Anemia, hipoglikemia, syok hipovolemik, dllAnemia, hipoglikemia, syok hipovolemik, dll
Gangguan fungsi organ (dialisis, pemasangan ventilator, dll)Gangguan fungsi organ (dialisis, pemasangan ventilator, dll)
((Pengobatan Pendukung dan pengobatan komplikasi dapat dilihat padaPengobatan Pendukung dan pengobatan komplikasi dapat dilihat pada
BukuBuku Pedoman Tatalaksana Kasus Malaria di Indonesia, DitjenPedoman Tatalaksana Kasus Malaria di Indonesia, Ditjen
Pemberantasan Peny. Menular & Penyehatan Lingkungan, Depkes RI,Pemberantasan Peny. Menular & Penyehatan Lingkungan, Depkes RI,
2005)2005)
31. 12/1/2010
31
C. KEGAGALAN PENGOBATAN :C. KEGAGALAN PENGOBATAN :
1.1. Pasien meninggal :Pasien meninggal :
= dlm 24 jam pertama := dlm 24 jam pertama :
-- hipoglikemiahipoglikemia
-- hipotermiahipotermia
-- dehidrasidehidrasi
-- sepsissepsis
= dlm 24= dlm 24 –– 72 jam :72 jam :
-- volume formula >>volume formula >>
-- densitas kalori >>densitas kalori >>
C. KEGAGALAN PENGOBATAN :C. KEGAGALAN PENGOBATAN :
2. Kenaikan BB tidak adekwat :2. Kenaikan BB tidak adekwat :
-- infeksiinfeksi
-- dietdiet
-- psikologikpsikologik
Kenaikan BB :Kenaikan BB :
= baik : > 10 g/kgbb/h baik == baik : > 10 g/kgbb/h baik =
= sedang : 5= sedang : 5--10 g/kgbb/h10 g/kgbb/h >> 50 g/kgbb/mg50 g/kgbb/mg
= kurang : < 5 g/kgbb/h= kurang : < 5 g/kgbb/h atauatau < 50 g/kgbb/mg< 50 g/kgbb/mg
32. 12/1/2010
32
D. PULANG SEBELUM PEMULIHAN TUNTAS:D. PULANG SEBELUM PEMULIHAN TUNTAS:
= beri nasehat makan := beri nasehat makan :
-- TKTPTKTP
-- frekwensi makan sering ( 5x/hr )frekwensi makan sering ( 5x/hr )
-- harus habisharus habis
-- suplementasi vitsuplementasi vit--min, elektrolitmin, elektrolit
-- teruskan ASIteruskan ASI
= kontrol sering ( 1x/mg )= kontrol sering ( 1x/mg )
= Imunisasi= Imunisasi
E. Tindakan pd kegawatan :E. Tindakan pd kegawatan :
5.1. Syok (renjatan) :5.1. Syok (renjatan) :
N2 atau RLG5%
15 ml/kgbb, 1 jam
Ulangi 1 jam lagi
Resomal 10 ml/kgbb, 10 jam
Formula khusus
sepsis
Cairan rumat, 4 ml/kgbb
Darah segar, 10 ml/kgbb
Perbaikan
+
_
33. 12/1/2010
33
5. Tindakan pd kegawatan :5. Tindakan pd kegawatan :
5.2. Anemia berat.5.2. Anemia berat.
Hb ?
Hb < 4 g/dl Hb 4-6 g/dl
Distres resp./gagal jantung?
Darah segar 10 ml/kgbb*
PRC 10 ml/kgbb* Observasi
* : beri furosemid 1 mg/kgbb, iv, sblm transfusi
+
_
Anak Gizi Buruk setelah perawatanAnak Gizi Buruk setelah perawatan