SlideShare a Scribd company logo
TELKOMNIKA 24 April 2018
Ringkasan Artikel FPGA Based Arrhythmia Detection
Gema Ridho Wicaksono
Universitas Ahmad Dahlan
Jl. Prof. Dr. Soepomo, S.H.,Janturan, Warungboto,Yogyakarta 55164
e-mail: gema1500022062@webmail.uad.ac.id
Abstract
Makalah ini mengusulkan sistem Analisis EKG berbasis Programmable Gate Array
(FPGA) yang sederhana dan andal. Elektrokardiogram (ECG) adalah sinyal biomedis yang
penting, yang menunjukkan aktivitas listrik jantung. Bentuk gelombang ECG memberikan
informasi berharga untuk mendeteksi penyakit jantung yang tidak normal. Untuk analisis yang
akurat, sinyal ECG harus diproses untuk menghilangkan sinyal noise. pemrosesan sinyal ECG
mencakup Tahap preprocessing untuk menghilangkan noise dari sinyal ECG mentah dan tahap
ekstraksi sebagai fitur mengekstraksi informasi diagnostik dari sinyal ECG.Sistem ini memiliki
Keakuratan 94,76% dari metode yang diusulkan dengan menggunakan subset dari catatan data
dari database MIT-BIH. Sistem ini diimplementasikan menggunakan Verilog HDL dan Xilinx
Spartan 3E FPGA.
Keywords: FPGA, ECG, MIT-BIH.
1. Introduction
Elektrokardiogram (ECG) adalah salah satu alat penting yang digunakan oleh ahli jantung
untuk menganalisis bentuk gelombang EKG dalam diagnosis berbagai penyakit dan memantau
kondisi yang terkait dengan jantung. Karakteristik sinyal ECG bervariasi karena berbagai jenis
suara seperti Saluran Listrik Interferensi, baseline drifts, Motion Artifacts, EMG, suara
Instrumentasi dll. Sejumlah metode telah diterapkan untuk peningkatan sinyal ECG diantaranya
penggunaan Neural Networks, PCA, Filter banks, ICA, Adaptive Filtering, transformasi wavelet,
dll. Dalam makalah ini, kami menggunakan teknik terbaru yang disebut Empirical Mode
Decomposition (EMD) yang merupakan metode analisis frekuensi waktu yang cocok untuk sinyal
non linear dan non stasioner seperti ECG.
Metode EMD yang merupakan teknik non-linear baru telah dikembangkan oleh N.E
Huang et al. Prinsip dasar EMD adalah untuk menguraikan sinyal menjadi sejumlah terbatas IMF.
IMF yang diekstraksi memenuhi persyaratan berikut: (a) Perbedaan maksimum antara jumlah
ekstrema dan jumlah penyeberangan nol harus satu di seluruh kumpulan data. (b) Pada titik
tertentu, nilai rata-rata amplop yang ditentukan oleh maksimum lokal dan minimum lokal adalah
nol.
Kompleks QRS adalah salah satu fitur yang paling berbeda dalam bentuk gelombang
ECG. Amplitudo, lebar dan morfologinya memainkan peran yang sangat penting dalam diagnosis
berbagai penyakit jantung. Komponen frekuensi kompleks QRS dari bentuk gelombang ECG
adalah 10 hingga 25 Hz. Oleh karena itu low pass filter diperlukan untuk menekan noise dan
atenuasi gelombang P dan T.
2. Research Method
Dalam Teknik EMD, Peningkatan sinyal EKG dilakukan dengan mengekspresikan sinyal
ECG yang berisik sebagai jumlah dari serangkaian IMF. Komponen-komponen yang berisik
kebanyakan ditemukan di IMF awal di antara set terbatas IMF yang dihasilkan. Penting untuk
menentukan apakah kebisingan ada di IMF tertentu atau tidak. Karena frekuensi sinyal ECG
berkisar dari 0,05 hingga 100 Hz ,spektrum bising IMF akan relatif datar dibandingkan dengan
sinyal IMF yang terkonsentrasi pada rentang frekuensi yang pendek. Berbagai langkah yang
harus diikuti dijelaskan di bawah ini :
1. Sinyal ECG diambil dari basis data aritmia MIT-BIH .Pertimbangkan x(t) sebagai sinyal asli dan
n(t) sebagai sinyal yang berisik. Sinyal ECG yang berisik s(t) diperoleh sebagai s(t)=x(t)+ n(t).
2. Sekarang algoritma EMD diterapkan pada sinyal ECG yang berisik untuk mengurai sinyal
menjadi set terbatas IMF.
3. Jumlah IMF yang bising, n, dapat diperoleh dengan menghitung ukuran Spectral Flatness (SF)
untuk setiap IMF. Dan bandingkan dengan nilai ambang T.
TELKOMNIKA 24 April 2018
4. Menggunakan band pass Butterworth filter order 10 dengan pass band 40-60Hz, IMF pertama
disaring karena bagian penting dari kandungan frekuensi tinggi ECG berada dalam kisaran ini.
5. Sinyal EKG asli diperoleh dengan menambahkan IMF yang telah difilter dan sinyal IMF yang
tersisa.Rekonstruksi dari sinyal x(t) diberikan oleh persamaan berikut :
π‘₯Μ‚(𝑑) = βˆ‘ β„ŽΜƒ π‘˜(𝑑)
𝑛
π‘˜=1
+ βˆ‘ β„Ž π‘˜(𝑑) + π‘Ÿπ‘
𝑁
π‘˜=𝑛+1
(𝑑)
Pendeteksian puncak menggunakan Metode Operasi Perbedaan, Metode ini merupakan
salah satu metode sederhana dan cepat dalam mendeteksi kompleks QRS. Prinsip dasar dari
metode ini adalah untuk menemukan puncak R dengan menerapkan operasi perbedaan ke sinyal
ECG. melibatkan mencari sinyal perbedaan atau turunan.
Metodologi Ambang memberikan nilai Ambang awal sebagai 30% dari nilai maksimum
semua sampel. Kemudian sampel input dibandingkan dengan nilai ambang batas. Semua data
sampel di bawah nilai ambang. Kemudian kami mencari tiga sampel berturut-turut di puncak
dapat dideteksi. Nilai sampel yang digunakan sebagai nilai dari nol jika sebelumnya dan nilai-nilai
berikutnya harus bernilai dari sampel yang sama yaitu sampel sebelumnya dan sampel
sebelumnya yang lebih kecil dari sampel n. Maka nilai sebagai nilai puncak. Jadi puncaknya
dideteksi berdasarkan Metoda Ambang. Setelah mendengar puncak R, hitung interval R-R dan
Heart Rate untuk mendeteksi Aritmia. Untuk mendeteksi Aritmia, pertama-tama kita perlu
mengetahui denyut Jantung Aritmia yang berbeda. Aritmia yang terdeteksi adalah Fibrilasi Atrium,
Sinus Takikardia, Takikardia Ventrikuler, dan Irama Sinus Normal.
3. Results and Analysis
Metode yang diusulkan dievaluasi dengan menggunakan database BI-BIH Normal Sinus
Rhythm (nsrdb), database Supra Ventricular Arrhythmia (svdb), database Atrial Fibrillation (afdb)
dan database Arrhythmia (mitdb). Efektivitas metode yang diusulkan dalam mendeteksi penyakit
dengan akurasi keseluruhan 94,76% ditunjukkan pada Tabel di bawah ini.
4. Conclusion
Metode yang efisien untuk deteksi aritmia telah dikembangkan berdasarkan denyut
jantung. Metode berbasis EMD untuk denoising sinyal ECG diusulkan di mana deteksi Otomatis
bising IMF dilakukan dengan menggunakan pengukuran kerataan Spectral. Setelah Peningkatan,
pendeteksian Puncak R, fitur yang paling relevan dari bentuk gelombang ECG dilakukan
menggunakan metodologi Threshold. Setelah puncak R terdeteksi, interval RR dihitung untuk
memperkirakan detak jantung untuk deteksi aritmia. Desain ini diimplementasikan pada papan
FPGA Xilinx Spartan 3E menggunakan bahasa Verilog dan Alat ini diimplementasikan (Xilinx ISE)
hanya menggunakan 38% dari sumber daya yang tersedia dalam perangkat FPGA berukuran
kecil (Xilinx Spartan XC3S500) dan mampu menghitung denyut jantung sinyal dan mendeteksi
aritmia (melalui LED) . Kinerja metode yang diusulkan dievaluasi menggunakan catatan data
aritmia yang berbeda dari database MIT-BIH. Algoritma ini dapat dimodifikasi lebih lanjut untuk
menghitung semua parameter ECG secara otomatis pada output. Dengan demikian, itu dapat
digunakan untuk pemrosesan sinyal ECG waktu nyata di masa depan(1)(2).
References
1. Kumari LVR, Sai YP, Balaji N, Viswada K. FPGA Based Arrhythmia Detection. Procedia
Comput Sci [Internet]. 2015;57:970–9. Available from:
http://dx.doi.org/10.1016/j.procs.2015.07.495
2. Eosina P, Djatna T, Helda Khusun. A Cellular Automata Modeling for Visualizing and
Predicting Spreading Patterns of Dengue Fever. Telkomnika Indones J Electr Eng.
2013;xx(x):228–37.
Cardiac
diseases
No of data sets
used for testing
No of data sets
correctly classified
No of data sets
mis-classified
Accuracy (%)
NSR 20 02 0 100
AF 25 23 2 92
SVT 26 24 2 92.3
Overall accuracy 94.76

More Related Content

Similar to Tugas uts(1500022062)

Resume FPGA Based Arrhythmia Detection
Resume FPGA Based Arrhythmia DetectionResume FPGA Based Arrhythmia Detection
Resume FPGA Based Arrhythmia Detection
faizaldeva
Β 
Ringkasan artikel deteksi aritmia berbasis fpga
Ringkasan artikel deteksi aritmia berbasis fpgaRingkasan artikel deteksi aritmia berbasis fpga
Ringkasan artikel deteksi aritmia berbasis fpga
R Faturrahman Faturrahman
Β 
111071008 resume
111071008 resume111071008 resume
111071008 resume
rozita izan
Β 
Bismillah Ppt Semhas.pptx
Bismillah Ppt Semhas.pptxBismillah Ppt Semhas.pptx
Bismillah Ppt Semhas.pptx
AkbarAlamsyah4
Β 
Elektro Cardyograph_II.ppt
Elektro Cardyograph_II.pptElektro Cardyograph_II.ppt
Elektro Cardyograph_II.ppt
JamalLudinSahar
Β 
S fis 0341010_chapter4
S fis 0341010_chapter4S fis 0341010_chapter4
S fis 0341010_chapter4Dwi Yoga
Β 
Makalah ekg
Makalah ekg Makalah ekg
Makalah ekg
Didik Nurkantoro
Β 
Ringkasan artikel 2 FPGA Berdasarkan Pembangkit Pulsa RF untuk Spektrometer N...
Ringkasan artikel 2 FPGA Berdasarkan Pembangkit Pulsa RF untuk Spektrometer N...Ringkasan artikel 2 FPGA Berdasarkan Pembangkit Pulsa RF untuk Spektrometer N...
Ringkasan artikel 2 FPGA Berdasarkan Pembangkit Pulsa RF untuk Spektrometer N...
Rivaldy Fachrul Armando
Β 
Ringkasan artikel sistem embedded 2
Ringkasan artikel sistem embedded 2Ringkasan artikel sistem embedded 2
Ringkasan artikel sistem embedded 2
Dimas Kalbuadi
Β 
Tugas Makalah Mata Kuliah Jaringan Komputer_1401020026
Tugas Makalah Mata Kuliah Jaringan Komputer_1401020026Tugas Makalah Mata Kuliah Jaringan Komputer_1401020026
Tugas Makalah Mata Kuliah Jaringan Komputer_1401020026
Agung Githa
Β 
Imaa makalah
Imaa makalahImaa makalah
Imaa makalah
Septian Muna Barakati
Β 
Patien Monitor Teknik Elektromedik Surabaya
Patien Monitor Teknik Elektromedik SurabayaPatien Monitor Teknik Elektromedik Surabaya
Patien Monitor Teknik Elektromedik Surabaya
samsul_anwar
Β 
06 jurnal anita
06 jurnal anita06 jurnal anita
06 jurnal anita
rahmawatirais
Β 
Teknik multiplex
Teknik multiplexTeknik multiplex
Teknik multiplex
kolodit
Β 
Bahan ekg
Bahan ekgBahan ekg
Bahan ekg
Nur Afidah
Β 
Aplikasi Saluran Transmisi Pada Sistem Komunikasi.pdf
Aplikasi Saluran Transmisi Pada Sistem Komunikasi.pdfAplikasi Saluran Transmisi Pada Sistem Komunikasi.pdf
Aplikasi Saluran Transmisi Pada Sistem Komunikasi.pdf
Adam Superman
Β 
FPGA Berdasarkan RF Pulse Generator Untuk Spektrometer NQR / NMR
FPGA Berdasarkan RF Pulse Generator Untuk Spektrometer NQR / NMRFPGA Berdasarkan RF Pulse Generator Untuk Spektrometer NQR / NMR
FPGA Berdasarkan RF Pulse Generator Untuk Spektrometer NQR / NMR
YogoParantoAji
Β 
Teori Sampling and Hold
Teori Sampling and HoldTeori Sampling and Hold
Teori Sampling and Hold
Syauqina Idzni Adzhani
Β 
Laporan
LaporanLaporan

Similar to Tugas uts(1500022062) (20)

Resume FPGA Based Arrhythmia Detection
Resume FPGA Based Arrhythmia DetectionResume FPGA Based Arrhythmia Detection
Resume FPGA Based Arrhythmia Detection
Β 
Ringkasan artikel deteksi aritmia berbasis fpga
Ringkasan artikel deteksi aritmia berbasis fpgaRingkasan artikel deteksi aritmia berbasis fpga
Ringkasan artikel deteksi aritmia berbasis fpga
Β 
111071008 resume
111071008 resume111071008 resume
111071008 resume
Β 
Bismillah Ppt Semhas.pptx
Bismillah Ppt Semhas.pptxBismillah Ppt Semhas.pptx
Bismillah Ppt Semhas.pptx
Β 
Elektro Cardyograph_II.ppt
Elektro Cardyograph_II.pptElektro Cardyograph_II.ppt
Elektro Cardyograph_II.ppt
Β 
Soleh 2078
Soleh 2078Soleh 2078
Soleh 2078
Β 
S fis 0341010_chapter4
S fis 0341010_chapter4S fis 0341010_chapter4
S fis 0341010_chapter4
Β 
Makalah ekg
Makalah ekg Makalah ekg
Makalah ekg
Β 
Ringkasan artikel 2 FPGA Berdasarkan Pembangkit Pulsa RF untuk Spektrometer N...
Ringkasan artikel 2 FPGA Berdasarkan Pembangkit Pulsa RF untuk Spektrometer N...Ringkasan artikel 2 FPGA Berdasarkan Pembangkit Pulsa RF untuk Spektrometer N...
Ringkasan artikel 2 FPGA Berdasarkan Pembangkit Pulsa RF untuk Spektrometer N...
Β 
Ringkasan artikel sistem embedded 2
Ringkasan artikel sistem embedded 2Ringkasan artikel sistem embedded 2
Ringkasan artikel sistem embedded 2
Β 
Tugas Makalah Mata Kuliah Jaringan Komputer_1401020026
Tugas Makalah Mata Kuliah Jaringan Komputer_1401020026Tugas Makalah Mata Kuliah Jaringan Komputer_1401020026
Tugas Makalah Mata Kuliah Jaringan Komputer_1401020026
Β 
Imaa makalah
Imaa makalahImaa makalah
Imaa makalah
Β 
Patien Monitor Teknik Elektromedik Surabaya
Patien Monitor Teknik Elektromedik SurabayaPatien Monitor Teknik Elektromedik Surabaya
Patien Monitor Teknik Elektromedik Surabaya
Β 
06 jurnal anita
06 jurnal anita06 jurnal anita
06 jurnal anita
Β 
Teknik multiplex
Teknik multiplexTeknik multiplex
Teknik multiplex
Β 
Bahan ekg
Bahan ekgBahan ekg
Bahan ekg
Β 
Aplikasi Saluran Transmisi Pada Sistem Komunikasi.pdf
Aplikasi Saluran Transmisi Pada Sistem Komunikasi.pdfAplikasi Saluran Transmisi Pada Sistem Komunikasi.pdf
Aplikasi Saluran Transmisi Pada Sistem Komunikasi.pdf
Β 
FPGA Berdasarkan RF Pulse Generator Untuk Spektrometer NQR / NMR
FPGA Berdasarkan RF Pulse Generator Untuk Spektrometer NQR / NMRFPGA Berdasarkan RF Pulse Generator Untuk Spektrometer NQR / NMR
FPGA Berdasarkan RF Pulse Generator Untuk Spektrometer NQR / NMR
Β 
Teori Sampling and Hold
Teori Sampling and HoldTeori Sampling and Hold
Teori Sampling and Hold
Β 
Laporan
LaporanLaporan
Laporan
Β 

Tugas uts(1500022062)

  • 1. TELKOMNIKA 24 April 2018 Ringkasan Artikel FPGA Based Arrhythmia Detection Gema Ridho Wicaksono Universitas Ahmad Dahlan Jl. Prof. Dr. Soepomo, S.H.,Janturan, Warungboto,Yogyakarta 55164 e-mail: gema1500022062@webmail.uad.ac.id Abstract Makalah ini mengusulkan sistem Analisis EKG berbasis Programmable Gate Array (FPGA) yang sederhana dan andal. Elektrokardiogram (ECG) adalah sinyal biomedis yang penting, yang menunjukkan aktivitas listrik jantung. Bentuk gelombang ECG memberikan informasi berharga untuk mendeteksi penyakit jantung yang tidak normal. Untuk analisis yang akurat, sinyal ECG harus diproses untuk menghilangkan sinyal noise. pemrosesan sinyal ECG mencakup Tahap preprocessing untuk menghilangkan noise dari sinyal ECG mentah dan tahap ekstraksi sebagai fitur mengekstraksi informasi diagnostik dari sinyal ECG.Sistem ini memiliki Keakuratan 94,76% dari metode yang diusulkan dengan menggunakan subset dari catatan data dari database MIT-BIH. Sistem ini diimplementasikan menggunakan Verilog HDL dan Xilinx Spartan 3E FPGA. Keywords: FPGA, ECG, MIT-BIH. 1. Introduction Elektrokardiogram (ECG) adalah salah satu alat penting yang digunakan oleh ahli jantung untuk menganalisis bentuk gelombang EKG dalam diagnosis berbagai penyakit dan memantau kondisi yang terkait dengan jantung. Karakteristik sinyal ECG bervariasi karena berbagai jenis suara seperti Saluran Listrik Interferensi, baseline drifts, Motion Artifacts, EMG, suara Instrumentasi dll. Sejumlah metode telah diterapkan untuk peningkatan sinyal ECG diantaranya penggunaan Neural Networks, PCA, Filter banks, ICA, Adaptive Filtering, transformasi wavelet, dll. Dalam makalah ini, kami menggunakan teknik terbaru yang disebut Empirical Mode Decomposition (EMD) yang merupakan metode analisis frekuensi waktu yang cocok untuk sinyal non linear dan non stasioner seperti ECG. Metode EMD yang merupakan teknik non-linear baru telah dikembangkan oleh N.E Huang et al. Prinsip dasar EMD adalah untuk menguraikan sinyal menjadi sejumlah terbatas IMF. IMF yang diekstraksi memenuhi persyaratan berikut: (a) Perbedaan maksimum antara jumlah ekstrema dan jumlah penyeberangan nol harus satu di seluruh kumpulan data. (b) Pada titik tertentu, nilai rata-rata amplop yang ditentukan oleh maksimum lokal dan minimum lokal adalah nol. Kompleks QRS adalah salah satu fitur yang paling berbeda dalam bentuk gelombang ECG. Amplitudo, lebar dan morfologinya memainkan peran yang sangat penting dalam diagnosis berbagai penyakit jantung. Komponen frekuensi kompleks QRS dari bentuk gelombang ECG adalah 10 hingga 25 Hz. Oleh karena itu low pass filter diperlukan untuk menekan noise dan atenuasi gelombang P dan T. 2. Research Method Dalam Teknik EMD, Peningkatan sinyal EKG dilakukan dengan mengekspresikan sinyal ECG yang berisik sebagai jumlah dari serangkaian IMF. Komponen-komponen yang berisik kebanyakan ditemukan di IMF awal di antara set terbatas IMF yang dihasilkan. Penting untuk menentukan apakah kebisingan ada di IMF tertentu atau tidak. Karena frekuensi sinyal ECG berkisar dari 0,05 hingga 100 Hz ,spektrum bising IMF akan relatif datar dibandingkan dengan sinyal IMF yang terkonsentrasi pada rentang frekuensi yang pendek. Berbagai langkah yang harus diikuti dijelaskan di bawah ini : 1. Sinyal ECG diambil dari basis data aritmia MIT-BIH .Pertimbangkan x(t) sebagai sinyal asli dan n(t) sebagai sinyal yang berisik. Sinyal ECG yang berisik s(t) diperoleh sebagai s(t)=x(t)+ n(t). 2. Sekarang algoritma EMD diterapkan pada sinyal ECG yang berisik untuk mengurai sinyal menjadi set terbatas IMF. 3. Jumlah IMF yang bising, n, dapat diperoleh dengan menghitung ukuran Spectral Flatness (SF) untuk setiap IMF. Dan bandingkan dengan nilai ambang T.
  • 2. TELKOMNIKA 24 April 2018 4. Menggunakan band pass Butterworth filter order 10 dengan pass band 40-60Hz, IMF pertama disaring karena bagian penting dari kandungan frekuensi tinggi ECG berada dalam kisaran ini. 5. Sinyal EKG asli diperoleh dengan menambahkan IMF yang telah difilter dan sinyal IMF yang tersisa.Rekonstruksi dari sinyal x(t) diberikan oleh persamaan berikut : π‘₯Μ‚(𝑑) = βˆ‘ β„ŽΜƒ π‘˜(𝑑) 𝑛 π‘˜=1 + βˆ‘ β„Ž π‘˜(𝑑) + π‘Ÿπ‘ 𝑁 π‘˜=𝑛+1 (𝑑) Pendeteksian puncak menggunakan Metode Operasi Perbedaan, Metode ini merupakan salah satu metode sederhana dan cepat dalam mendeteksi kompleks QRS. Prinsip dasar dari metode ini adalah untuk menemukan puncak R dengan menerapkan operasi perbedaan ke sinyal ECG. melibatkan mencari sinyal perbedaan atau turunan. Metodologi Ambang memberikan nilai Ambang awal sebagai 30% dari nilai maksimum semua sampel. Kemudian sampel input dibandingkan dengan nilai ambang batas. Semua data sampel di bawah nilai ambang. Kemudian kami mencari tiga sampel berturut-turut di puncak dapat dideteksi. Nilai sampel yang digunakan sebagai nilai dari nol jika sebelumnya dan nilai-nilai berikutnya harus bernilai dari sampel yang sama yaitu sampel sebelumnya dan sampel sebelumnya yang lebih kecil dari sampel n. Maka nilai sebagai nilai puncak. Jadi puncaknya dideteksi berdasarkan Metoda Ambang. Setelah mendengar puncak R, hitung interval R-R dan Heart Rate untuk mendeteksi Aritmia. Untuk mendeteksi Aritmia, pertama-tama kita perlu mengetahui denyut Jantung Aritmia yang berbeda. Aritmia yang terdeteksi adalah Fibrilasi Atrium, Sinus Takikardia, Takikardia Ventrikuler, dan Irama Sinus Normal. 3. Results and Analysis Metode yang diusulkan dievaluasi dengan menggunakan database BI-BIH Normal Sinus Rhythm (nsrdb), database Supra Ventricular Arrhythmia (svdb), database Atrial Fibrillation (afdb) dan database Arrhythmia (mitdb). Efektivitas metode yang diusulkan dalam mendeteksi penyakit dengan akurasi keseluruhan 94,76% ditunjukkan pada Tabel di bawah ini. 4. Conclusion Metode yang efisien untuk deteksi aritmia telah dikembangkan berdasarkan denyut jantung. Metode berbasis EMD untuk denoising sinyal ECG diusulkan di mana deteksi Otomatis bising IMF dilakukan dengan menggunakan pengukuran kerataan Spectral. Setelah Peningkatan, pendeteksian Puncak R, fitur yang paling relevan dari bentuk gelombang ECG dilakukan menggunakan metodologi Threshold. Setelah puncak R terdeteksi, interval RR dihitung untuk memperkirakan detak jantung untuk deteksi aritmia. Desain ini diimplementasikan pada papan FPGA Xilinx Spartan 3E menggunakan bahasa Verilog dan Alat ini diimplementasikan (Xilinx ISE) hanya menggunakan 38% dari sumber daya yang tersedia dalam perangkat FPGA berukuran kecil (Xilinx Spartan XC3S500) dan mampu menghitung denyut jantung sinyal dan mendeteksi aritmia (melalui LED) . Kinerja metode yang diusulkan dievaluasi menggunakan catatan data aritmia yang berbeda dari database MIT-BIH. Algoritma ini dapat dimodifikasi lebih lanjut untuk menghitung semua parameter ECG secara otomatis pada output. Dengan demikian, itu dapat digunakan untuk pemrosesan sinyal ECG waktu nyata di masa depan(1)(2). References 1. Kumari LVR, Sai YP, Balaji N, Viswada K. FPGA Based Arrhythmia Detection. Procedia Comput Sci [Internet]. 2015;57:970–9. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.procs.2015.07.495 2. Eosina P, Djatna T, Helda Khusun. A Cellular Automata Modeling for Visualizing and Predicting Spreading Patterns of Dengue Fever. Telkomnika Indones J Electr Eng. 2013;xx(x):228–37. Cardiac diseases No of data sets used for testing No of data sets correctly classified No of data sets mis-classified Accuracy (%) NSR 20 02 0 100 AF 25 23 2 92 SVT 26 24 2 92.3 Overall accuracy 94.76