SlideShare a Scribd company logo
Nama : Rista Utami
NIM : 21161007
Kelas : 3D
Mata Kuliah : Study Masyarakat
1. a) Perbedaan Pendirian dan Keyakinan
Faktor yang pertama ini lebih khususnya bagi individu. Faktor seperti inilah yang biasanya melahirkan
bentrokan pendirian meskipun tidak melulu ada perlakuan kekerasan di dalamnya.
Biasanya, konfliknya juga dapat berbentuk pemusnahan simbolik atau melenyapkan pikiran-pikiran lawan
yang tidak disetujui. Realitanya, memang tidak ada satu pun individu yang memiliki karakter yang sama.
Hal ini pula yang menyebabkan perbedaan pendapat, tujuan, dan keinginan menjadi tidak terelakkan.
b) Perbedaan Kebudayaan
Faktor penyebab terjadinya konflik di masyarakat yang selanjutnya adalah perbedaan kebudayaan.
Perbedaan ini tidak hanya menimbulkan konflik antar individu seperti sebelumnya, namun dapat menjadi
pemicu konflik antar kelompok pula.
Pola-pola kebudayaan yang beragam di tiap kelompok dapat menimbulkan pola-pola kepribadian dan pola-
pola perilaku yang berbeda pula di kalangan khalayak kelompok yang luas.
Dampak panjangnya, perbedaan kebudayaan ini bisa melahirkan sikap etnosentrisme. Atau, sikap yang
ditunjukkan kepada kelompok lain bahwa kelompoknya paling baik. Sikap ini juga menjadi buntut panjang
dari terciptanya konflik antar penganut kebudayaan.
c) Perbedaan Kepentingan
Terakhir, perbedaan kepentingan juga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya konflik di masyarakat.
Karena adanya tujuan kepentingan yang berbeda-beda, memicu kelompok-kelompok akan bersaing dan
berkonflik untuk memperebutkan kesempatan dan sarana.
2. Teori Struktural Fungsional memandang masyarakat sebagai suatu sistem yang terintegrasi secara
fungsional kedalam suatu bentuk ekuilibrium. Pendekatan fungsional struktural ini timbul lewat cara
pandang yang menyamakan masyarakat dengan organisme biologis.
Teori konflik merupakan gejala sosial yang serba hadir dalam kehidupan sosial, sehingga konflik bersifat
inheren artinya konflik akan senantiasa ada dalam setiap ruang dan waktu dimana saja dan kapan saja.
Kondisi bangsa indonesia yang berpotensi terjadi masalah sosial diantaranya adalah berbeda pandangan
politk, tidak meratanya keadilan oleh penegak hukum.
1. Homogenitas Kelompok
merupakan salah satu faktor pendorong integrasi sosial.
Dilihat dari namanya saja, harusnya elo udah bisa tahu nih, apa yang dimaksud dengan homogenitas. Yap,
homogenitas kelompok merupakan kesamaan latar belakang sosial (identitas) yang dimiliki kelompok.
Misalnya, kesamaan suku, agama, hobi, dan lainnya.
Lantas, mengapa mengapa homogenitas kelompok menjadi pendorong integrasi sosial?
Sebab, semakin banyak kesamaan yang ada di suatu kelompok maka dapat mempercepat proses integrasi
karena mudah berinteraksi. Sebaliknya, apabila banyak perbedaan di dalam suatu kelompok maka dapat
memperlambat proses integrasi karena sulit berinteraksi.
Sebagai contoh, dalam kelompok sepak bola, mereka memiliki hobi yang cenderung sama, yakni bermain
sepak bola.
2. Besar Kecilnya Anggota Kelompok
Besar kecilnya anggota kelompok juga dapat memengaruhi integrasi sosial. Semakin banyak anggota,
artinya memiliki banyak latar belakang. Hal itu bisa memperlambat integrasi karena kesulitan mengatur
anggota.
Sementara itu, kalau anggotanya sedikit, proses integrasinya relatif lebih cepat karena lebih mudah diatur.
Sebagai contoh, kelompok yang anggotanya dua orang lebih mudah diatur dibandingkan kelompok yang
beranggotakan 5 orang.
3. Efektivitas Komunikasi
Faktor pendorong pendorong integrasi selanjutnya yakni efektivitas komunikasi. Hal ini berkaitan dengan
proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain.
Komunikasi yang efektif dapat mempercepat proses integrasi sosial karena mudah dipahami. Sedangkan
komunikasi yang tidak efektif dapat memperlambat proses integrasi sosial karena sulit dipahami.
Sebagai contoh, elo akan lebih mudah berkomunikasi dengan orang yang bahasanya sama dibandingkan
dengan orang yang berbeda bahasa.
4. Mobilitas Geografis
Mobilitas geografis merupakan faktor pendorong integrasi yang berkaitan dengan proses perpindahan
seseorang dari suatu wilayah ke wilayah lainnya. Entah itu pindah kerja, sekolah, rumah, dan lainnya.
So, ketika mobilitas seseorang sering terjadi maka akan memperlambat integrasi sosial. Sebab, akan
membutuhkan proses adaptasi ulang di lingkungan baru.
Sebaliknya, kalau seseorang jarang melakukan mobilitas maka akan mempercepat proses integrasi sosial
karena ikatan sosialnya sudah kuat.
Sebagai contoh, Melisa diharuskan pindah sekolah setiap 3 bulan sekali, maka ia pasti akan mengalami
kesulitan berbaur atau membutuhkan waktu yang lama untuk beradaptasi.
3. Menurut Abdul Kadir (2014:61) bahwa “Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau
terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”.
Menurut Sutabri (2012:3) bahwa “Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari suatu unsur,
komponen, atau variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan
terpadu”.
Menurut Sutarman (2012:13) bahwa “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan
berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.
Menurut Fatansyah (2015:11) bahwa “Sistem adalah sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas
sejumlah komponen fungsional (dengan satuan fungsi dan tugas khusus) yang saling berhubungan dan
secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses tertentu”.
Dari beberapa pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem merupakan sekumpulan
elemen, himpunan dari suatu unsur, komponen fungsional yang saling berhubungan dan berinteraksi satu
sama lain untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
4. Teori Struktural Fungsional memandang masyarakat sebagai suatu sistem yang terintegrasi secara
fungsional kedalam suatu bentuk ekuilibrium. Pendekatan fungsional struktural ini timbul lewat cara
pandang yang menyamakan masyarakat dengan organisme biologis.
Teori konflik merupakan gejala sosial yang serba hadir dalam kehidupan sosial, sehingga konflik bersifat
inheren artinya konflik akan senantiasa ada dalam setiap ruang dan waktu dimana saja dan kapan saja.
Kondisi bangsa indonesia yang berpotensi terjadi masalah sosial diantaranya adalah berbeda pandangan
politk, tidak meratanya keadilan oleh penegak hukum.
1. Homogenitas Kelompok
merupakan salah satu faktor pendorong integrasi sosial.
Dilihat dari namanya saja, harusnya elo udah bisa tahu nih, apa yang dimaksud dengan homogenitas. Yap,
homogenitas kelompok merupakan kesamaan latar belakang sosial (identitas) yang dimiliki kelompok.
Misalnya, kesamaan suku, agama, hobi, dan lainnya.
Lantas, mengapa mengapa homogenitas kelompok menjadi pendorong integrasi sosial?
Sebab, semakin banyak kesamaan yang ada di suatu kelompok maka dapat mempercepat proses integrasi
karena mudah berinteraksi. Sebaliknya, apabila banyak perbedaan di dalam suatu kelompok maka dapat
memperlambat proses integrasi karena sulit berinteraksi.
Sebagai contoh, dalam kelompok sepak bola, mereka memiliki hobi yang cenderung sama, yakni bermain
sepak bola.
2. Besar Kecilnya Anggota Kelompok
Besar kecilnya anggota kelompok juga dapat memengaruhi integrasi sosial. Semakin banyak anggota,
artinya memiliki banyak latar belakang. Hal itu bisa memperlambat integrasi karena kesulitan mengatur
anggota.
Sementara itu, kalau anggotanya sedikit, proses integrasinya relatif lebih cepat karena lebih mudah diatur.
Sebagai contoh, kelompok yang anggotanya dua orang lebih mudah diatur dibandingkan kelompok yang
beranggotakan 5 orang.
3. Efektivitas Komunikasi
Faktor pendorong pendorong integrasi selanjutnya yakni efektivitas komunikasi. Hal ini berkaitan dengan
proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain.
Komunikasi yang efektif dapat mempercepat proses integrasi sosial karena mudah dipahami. Sedangkan
komunikasi yang tidak efektif dapat memperlambat proses integrasi sosial karena sulit dipahami.
Sebagai contoh, elo akan lebih mudah berkomunikasi dengan orang yang bahasanya sama dibandingkan
dengan orang yang berbeda bahasa.
4. Mobilitas Geografis
Mobilitas geografis merupakan faktor pendorong integrasi yang berkaitan dengan proses perpindahan
seseorang dari suatu wilayah ke wilayah lainnya. Entah itu pindah kerja, sekolah, rumah, dan lainnya.
So, ketika mobilitas seseorang sering terjadi maka akan memperlambat integrasi sosial. Sebab, akan
membutuhkan proses adaptasi ulang di lingkungan baru.
Sebaliknya, kalau seseorang jarang melakukan mobilitas maka akan mempercepat proses integrasi sosial
karena ikatan sosialnya sudah kuat.
Sebagai contoh, Melisa diharuskan pindah sekolah setiap 3 bulan sekali, maka ia pasti akan mengalami
kesulitan berbaur atau membutuhkan waktu yang lama untuk beradaptasi.
5. Menurut Abdul Kadir (2014:61) bahwa “Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau
terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”.
Menurut Sutabri (2012:3) bahwa “Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari suatu unsur,
komponen, atau variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan
terpadu”.
Menurut Sutarman (2012:13) bahwa “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan
berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.
Menurut Fatansyah (2015:11) bahwa “Sistem adalah sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas
sejumlah komponen fungsional (dengan satuan fungsi dan tugas khusus) yang saling berhubungan dan
secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses tertentu”.
Dari beberapa pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem merupakan sekumpulan
elemen, himpunan dari suatu unsur, komponen fungsional yang saling berhubungan dan berinteraksi satu
sama lain untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
6.

More Related Content

Similar to tugas rista utami..pdf

Dinamika kelompok
Dinamika kelompokDinamika kelompok
Dinamika kelompok
eppy manu
 
Bagi_C._Konflik_dan_Integrasi_dalam_Kehidupan_Sosial1.pdf
Bagi_C._Konflik_dan_Integrasi_dalam_Kehidupan_Sosial1.pdfBagi_C._Konflik_dan_Integrasi_dalam_Kehidupan_Sosial1.pdf
Bagi_C._Konflik_dan_Integrasi_dalam_Kehidupan_Sosial1.pdf
IbnuFahrimansyah
 
K 2 interaksi sosial
K   2 interaksi sosialK   2 interaksi sosial
K 2 interaksi sosial
esterida
 
Makalah dakwah semeter i
Makalah dakwah semeter iMakalah dakwah semeter i
Makalah dakwah semeter i
Jumran Albanjari
 
Materi sosiologi sma kelas xi
Materi sosiologi sma kelas xiMateri sosiologi sma kelas xi
Materi sosiologi sma kelas xi
MuhammadKhairulAnwar8
 
Materi Bab 2. Pengaruh Interaksi Sosial
Materi   Bab 2. Pengaruh Interaksi SosialMateri   Bab 2. Pengaruh Interaksi Sosial
Materi Bab 2. Pengaruh Interaksi Sosial
AristaFigi
 
Perubahan Sosial dan Interaksi Sosial
Perubahan Sosial dan Interaksi SosialPerubahan Sosial dan Interaksi Sosial
Perubahan Sosial dan Interaksi Sosial
vennadenisha
 
Definisi kelompok sosial
Definisi kelompok sosialDefinisi kelompok sosial
Definisi kelompok sosialcops777
 
Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural
Kelompok sosial dalam masyarakat multikulturalKelompok sosial dalam masyarakat multikultural
Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural
Siti Hadiarti
 
Bentuk bentuk interaksi sosial
Bentuk bentuk interaksi sosialBentuk bentuk interaksi sosial
Bentuk bentuk interaksi sosialSMAN 7 Yogyakarta
 
Sosiologi 2 menyelami fenomena sosial di masyarakat
Sosiologi 2 menyelami fenomena sosial di masyarakatSosiologi 2 menyelami fenomena sosial di masyarakat
Sosiologi 2 menyelami fenomena sosial di masyarakat
Trisna Nurdiaman
 
Geo.sosial
Geo.sosialGeo.sosial
Geo.sosial
Lina Moe
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
kholisun07
 
Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosial
Mahad Alzaytun
 
Bentuk bentuk interaksi sosial
Bentuk bentuk interaksi sosialBentuk bentuk interaksi sosial
Bentuk bentuk interaksi sosial
Azizah Zamzam
 
Kehidupan sosial manusia, Sanjose
Kehidupan sosial manusia, SanjoseKehidupan sosial manusia, Sanjose
Kehidupan sosial manusia, SanjoseAbel Petrus
 
Makalah dinamika kelompok
Makalah dinamika kelompokMakalah dinamika kelompok
Makalah dinamika kelompok
Apapunituzar
 
Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosial
Mahad Alzaytun
 
PPT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 5. Integrasi dan Reintegrasi Sosial (Kuriku...
PPT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 5. Integrasi dan Reintegrasi Sosial (Kuriku...PPT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 5. Integrasi dan Reintegrasi Sosial (Kuriku...
PPT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 5. Integrasi dan Reintegrasi Sosial (Kuriku...
Rama116497
 

Similar to tugas rista utami..pdf (20)

Dinamika kelompok
Dinamika kelompokDinamika kelompok
Dinamika kelompok
 
Bagi_C._Konflik_dan_Integrasi_dalam_Kehidupan_Sosial1.pdf
Bagi_C._Konflik_dan_Integrasi_dalam_Kehidupan_Sosial1.pdfBagi_C._Konflik_dan_Integrasi_dalam_Kehidupan_Sosial1.pdf
Bagi_C._Konflik_dan_Integrasi_dalam_Kehidupan_Sosial1.pdf
 
K 2 interaksi sosial
K   2 interaksi sosialK   2 interaksi sosial
K 2 interaksi sosial
 
Makalah dakwah semeter i
Makalah dakwah semeter iMakalah dakwah semeter i
Makalah dakwah semeter i
 
Materi sosiologi sma kelas xi
Materi sosiologi sma kelas xiMateri sosiologi sma kelas xi
Materi sosiologi sma kelas xi
 
Materi Bab 2. Pengaruh Interaksi Sosial
Materi   Bab 2. Pengaruh Interaksi SosialMateri   Bab 2. Pengaruh Interaksi Sosial
Materi Bab 2. Pengaruh Interaksi Sosial
 
Perubahan Sosial dan Interaksi Sosial
Perubahan Sosial dan Interaksi SosialPerubahan Sosial dan Interaksi Sosial
Perubahan Sosial dan Interaksi Sosial
 
Definisi kelompok sosial
Definisi kelompok sosialDefinisi kelompok sosial
Definisi kelompok sosial
 
Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural
Kelompok sosial dalam masyarakat multikulturalKelompok sosial dalam masyarakat multikultural
Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural
 
Bentuk bentuk interaksi sosial
Bentuk bentuk interaksi sosialBentuk bentuk interaksi sosial
Bentuk bentuk interaksi sosial
 
Sosiologi 2 menyelami fenomena sosial di masyarakat
Sosiologi 2 menyelami fenomena sosial di masyarakatSosiologi 2 menyelami fenomena sosial di masyarakat
Sosiologi 2 menyelami fenomena sosial di masyarakat
 
Geo.sosial
Geo.sosialGeo.sosial
Geo.sosial
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosial
 
Bentuk bentuk interaksi sosial
Bentuk bentuk interaksi sosialBentuk bentuk interaksi sosial
Bentuk bentuk interaksi sosial
 
Kehidupan sosial manusia, Sanjose
Kehidupan sosial manusia, SanjoseKehidupan sosial manusia, Sanjose
Kehidupan sosial manusia, Sanjose
 
PRASANGKA SOSIAL
PRASANGKA SOSIALPRASANGKA SOSIAL
PRASANGKA SOSIAL
 
Makalah dinamika kelompok
Makalah dinamika kelompokMakalah dinamika kelompok
Makalah dinamika kelompok
 
Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosial
 
PPT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 5. Integrasi dan Reintegrasi Sosial (Kuriku...
PPT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 5. Integrasi dan Reintegrasi Sosial (Kuriku...PPT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 5. Integrasi dan Reintegrasi Sosial (Kuriku...
PPT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 5. Integrasi dan Reintegrasi Sosial (Kuriku...
 

Recently uploaded

Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
pristayulianabila
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
HengkiRisman
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
niswati10
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
StevanusOkiRudySusan
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
tsuroyya38
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
MsElisazmar
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 

Recently uploaded (20)

Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 

tugas rista utami..pdf

  • 1. Nama : Rista Utami NIM : 21161007 Kelas : 3D Mata Kuliah : Study Masyarakat 1. a) Perbedaan Pendirian dan Keyakinan Faktor yang pertama ini lebih khususnya bagi individu. Faktor seperti inilah yang biasanya melahirkan bentrokan pendirian meskipun tidak melulu ada perlakuan kekerasan di dalamnya. Biasanya, konfliknya juga dapat berbentuk pemusnahan simbolik atau melenyapkan pikiran-pikiran lawan yang tidak disetujui. Realitanya, memang tidak ada satu pun individu yang memiliki karakter yang sama. Hal ini pula yang menyebabkan perbedaan pendapat, tujuan, dan keinginan menjadi tidak terelakkan. b) Perbedaan Kebudayaan Faktor penyebab terjadinya konflik di masyarakat yang selanjutnya adalah perbedaan kebudayaan. Perbedaan ini tidak hanya menimbulkan konflik antar individu seperti sebelumnya, namun dapat menjadi pemicu konflik antar kelompok pula. Pola-pola kebudayaan yang beragam di tiap kelompok dapat menimbulkan pola-pola kepribadian dan pola- pola perilaku yang berbeda pula di kalangan khalayak kelompok yang luas. Dampak panjangnya, perbedaan kebudayaan ini bisa melahirkan sikap etnosentrisme. Atau, sikap yang ditunjukkan kepada kelompok lain bahwa kelompoknya paling baik. Sikap ini juga menjadi buntut panjang dari terciptanya konflik antar penganut kebudayaan. c) Perbedaan Kepentingan Terakhir, perbedaan kepentingan juga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya konflik di masyarakat. Karena adanya tujuan kepentingan yang berbeda-beda, memicu kelompok-kelompok akan bersaing dan berkonflik untuk memperebutkan kesempatan dan sarana. 2. Teori Struktural Fungsional memandang masyarakat sebagai suatu sistem yang terintegrasi secara fungsional kedalam suatu bentuk ekuilibrium. Pendekatan fungsional struktural ini timbul lewat cara pandang yang menyamakan masyarakat dengan organisme biologis. Teori konflik merupakan gejala sosial yang serba hadir dalam kehidupan sosial, sehingga konflik bersifat inheren artinya konflik akan senantiasa ada dalam setiap ruang dan waktu dimana saja dan kapan saja. Kondisi bangsa indonesia yang berpotensi terjadi masalah sosial diantaranya adalah berbeda pandangan politk, tidak meratanya keadilan oleh penegak hukum. 1. Homogenitas Kelompok merupakan salah satu faktor pendorong integrasi sosial.
  • 2. Dilihat dari namanya saja, harusnya elo udah bisa tahu nih, apa yang dimaksud dengan homogenitas. Yap, homogenitas kelompok merupakan kesamaan latar belakang sosial (identitas) yang dimiliki kelompok. Misalnya, kesamaan suku, agama, hobi, dan lainnya. Lantas, mengapa mengapa homogenitas kelompok menjadi pendorong integrasi sosial? Sebab, semakin banyak kesamaan yang ada di suatu kelompok maka dapat mempercepat proses integrasi karena mudah berinteraksi. Sebaliknya, apabila banyak perbedaan di dalam suatu kelompok maka dapat memperlambat proses integrasi karena sulit berinteraksi. Sebagai contoh, dalam kelompok sepak bola, mereka memiliki hobi yang cenderung sama, yakni bermain sepak bola. 2. Besar Kecilnya Anggota Kelompok Besar kecilnya anggota kelompok juga dapat memengaruhi integrasi sosial. Semakin banyak anggota, artinya memiliki banyak latar belakang. Hal itu bisa memperlambat integrasi karena kesulitan mengatur anggota. Sementara itu, kalau anggotanya sedikit, proses integrasinya relatif lebih cepat karena lebih mudah diatur. Sebagai contoh, kelompok yang anggotanya dua orang lebih mudah diatur dibandingkan kelompok yang beranggotakan 5 orang. 3. Efektivitas Komunikasi Faktor pendorong pendorong integrasi selanjutnya yakni efektivitas komunikasi. Hal ini berkaitan dengan proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain. Komunikasi yang efektif dapat mempercepat proses integrasi sosial karena mudah dipahami. Sedangkan komunikasi yang tidak efektif dapat memperlambat proses integrasi sosial karena sulit dipahami. Sebagai contoh, elo akan lebih mudah berkomunikasi dengan orang yang bahasanya sama dibandingkan dengan orang yang berbeda bahasa. 4. Mobilitas Geografis Mobilitas geografis merupakan faktor pendorong integrasi yang berkaitan dengan proses perpindahan seseorang dari suatu wilayah ke wilayah lainnya. Entah itu pindah kerja, sekolah, rumah, dan lainnya. So, ketika mobilitas seseorang sering terjadi maka akan memperlambat integrasi sosial. Sebab, akan membutuhkan proses adaptasi ulang di lingkungan baru. Sebaliknya, kalau seseorang jarang melakukan mobilitas maka akan mempercepat proses integrasi sosial karena ikatan sosialnya sudah kuat.
  • 3. Sebagai contoh, Melisa diharuskan pindah sekolah setiap 3 bulan sekali, maka ia pasti akan mengalami kesulitan berbaur atau membutuhkan waktu yang lama untuk beradaptasi. 3. Menurut Abdul Kadir (2014:61) bahwa “Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”. Menurut Sutabri (2012:3) bahwa “Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari suatu unsur, komponen, atau variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu”. Menurut Sutarman (2012:13) bahwa “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”. Menurut Fatansyah (2015:11) bahwa “Sistem adalah sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan satuan fungsi dan tugas khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses tertentu”. Dari beberapa pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem merupakan sekumpulan elemen, himpunan dari suatu unsur, komponen fungsional yang saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan yang diharapkan. 4. Teori Struktural Fungsional memandang masyarakat sebagai suatu sistem yang terintegrasi secara fungsional kedalam suatu bentuk ekuilibrium. Pendekatan fungsional struktural ini timbul lewat cara pandang yang menyamakan masyarakat dengan organisme biologis. Teori konflik merupakan gejala sosial yang serba hadir dalam kehidupan sosial, sehingga konflik bersifat inheren artinya konflik akan senantiasa ada dalam setiap ruang dan waktu dimana saja dan kapan saja. Kondisi bangsa indonesia yang berpotensi terjadi masalah sosial diantaranya adalah berbeda pandangan politk, tidak meratanya keadilan oleh penegak hukum. 1. Homogenitas Kelompok merupakan salah satu faktor pendorong integrasi sosial. Dilihat dari namanya saja, harusnya elo udah bisa tahu nih, apa yang dimaksud dengan homogenitas. Yap, homogenitas kelompok merupakan kesamaan latar belakang sosial (identitas) yang dimiliki kelompok. Misalnya, kesamaan suku, agama, hobi, dan lainnya. Lantas, mengapa mengapa homogenitas kelompok menjadi pendorong integrasi sosial? Sebab, semakin banyak kesamaan yang ada di suatu kelompok maka dapat mempercepat proses integrasi karena mudah berinteraksi. Sebaliknya, apabila banyak perbedaan di dalam suatu kelompok maka dapat memperlambat proses integrasi karena sulit berinteraksi. Sebagai contoh, dalam kelompok sepak bola, mereka memiliki hobi yang cenderung sama, yakni bermain sepak bola.
  • 4. 2. Besar Kecilnya Anggota Kelompok Besar kecilnya anggota kelompok juga dapat memengaruhi integrasi sosial. Semakin banyak anggota, artinya memiliki banyak latar belakang. Hal itu bisa memperlambat integrasi karena kesulitan mengatur anggota. Sementara itu, kalau anggotanya sedikit, proses integrasinya relatif lebih cepat karena lebih mudah diatur. Sebagai contoh, kelompok yang anggotanya dua orang lebih mudah diatur dibandingkan kelompok yang beranggotakan 5 orang. 3. Efektivitas Komunikasi Faktor pendorong pendorong integrasi selanjutnya yakni efektivitas komunikasi. Hal ini berkaitan dengan proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain. Komunikasi yang efektif dapat mempercepat proses integrasi sosial karena mudah dipahami. Sedangkan komunikasi yang tidak efektif dapat memperlambat proses integrasi sosial karena sulit dipahami. Sebagai contoh, elo akan lebih mudah berkomunikasi dengan orang yang bahasanya sama dibandingkan dengan orang yang berbeda bahasa. 4. Mobilitas Geografis Mobilitas geografis merupakan faktor pendorong integrasi yang berkaitan dengan proses perpindahan seseorang dari suatu wilayah ke wilayah lainnya. Entah itu pindah kerja, sekolah, rumah, dan lainnya. So, ketika mobilitas seseorang sering terjadi maka akan memperlambat integrasi sosial. Sebab, akan membutuhkan proses adaptasi ulang di lingkungan baru. Sebaliknya, kalau seseorang jarang melakukan mobilitas maka akan mempercepat proses integrasi sosial karena ikatan sosialnya sudah kuat. Sebagai contoh, Melisa diharuskan pindah sekolah setiap 3 bulan sekali, maka ia pasti akan mengalami kesulitan berbaur atau membutuhkan waktu yang lama untuk beradaptasi. 5. Menurut Abdul Kadir (2014:61) bahwa “Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”. Menurut Sutabri (2012:3) bahwa “Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari suatu unsur, komponen, atau variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu”. Menurut Sutarman (2012:13) bahwa “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.
  • 5. Menurut Fatansyah (2015:11) bahwa “Sistem adalah sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan satuan fungsi dan tugas khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses tertentu”. Dari beberapa pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem merupakan sekumpulan elemen, himpunan dari suatu unsur, komponen fungsional yang saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan yang diharapkan. 6.