SlideShare a Scribd company logo
PERUBAHAN STRUKTUR
KOTA SURABAYA
TUGAS 2
Pengantar Perencanaan Kota
Oleh
Jungjung Adil Wibowo
123.15.00008
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA
SERPONG
2017
1. Gambaran Umum Kota Surabaya
Kota Surabaya adalah ibu kota Provinsi Jawa Timur, Indonesia, sekaligus kota
metropolitan terbesar di provinsi tersebut. Kota ini terletak 796 km sebelah timur
Jakarta, atau 415 km sebelah barat laut Denpasar, Bali. Surabaya terletak di pantai
utara Pulau Jawa bagian timur dan berhadapan dengan Selat Madura serta Laut
Jawa.
Surabaya secara geografis berada pada 07˚09`00“ – 07˚21`00“ Lintang Selatan dan
112˚36`- 112˚54` Bujur Timur. Luas wilayah Surabaya meliputi daratan dengan
luas 326,80 km² dan lautan seluas 190,39 km². terdiri atas 31 kecamatan dan 163
kelurahan.
Tabel 1.1 Luas Wilayah
Kota Surabaya
No Kecamatan
Luas
Wilayah
(Km2)
Surabaya Pusat
1 Tegalsari 4,29
2 Genteng 4,05
3 Bubutan 3,86
4 Simokerto 2,59
Surabaya Utara
5 Pabean Cantikan 6,8
6 Semampir 8,76
7 Krembangan 8,34
8 Kenjeran 7,77
9 Bulak 6,72
Surabaya Timur
10 Tambaksari 8,99
11 Gubeng 7,99
12 Rungkut 21,08
13 Tenggilis Mejoyo 5,52
14 Gunung Anyar 9,71
15 Sukolilo 23,68
16 Mulyorejo 14,21
No Kecamatan
Luas
Wilayah
(Km2)
Surabaya Selatan
17 Sawahan 6,93
18 Wonokromo 8,47
19 Karangpilang 9,23
20 Dukuh Pakis 9,94
21 Wiyung 12,46
22 Wonocolo 6,77
23 Gayungan 6,07
24 Jambangan 4,19
Surabaya Barat
25 Tandes 11,07
26 Sukomanunggal 9,23
27 Asemrowo 15,44
28 Benowo 23,73
29 Pakal 22,07
30 Lakarsantri 18,99
31 Sambikerep 23,68
Total 326,81
Sumber: BPS Kota Surabya 2016
Secara administrasi wilayah Kota Surabaya berbatasan langsung dengan:
 Utara dan Timur : Selat Madura
 Selatan : Kabupaten Sidoarjo
 Barat : Kabupaten Gresi
2. Perkembangan Kota Surabaya
2.1 Faktor Penyebab Perubahan Kota Surabaya
Pada tahun 1275 M, Raja Kertanegara menggunakan wilayah ini sebagai tempat
pemukiman baru bagi prajuritnya yang berhasil menumpas pemberontakan
Kemuruhan tahun 1270 M.
Selain itu pada tanggal 31 Mei 1293 Raden Wijaya (Pendiri Kerajaan Majapahit)
berhasil menghancurkan dan mengusir tentara Tar-Tar, pasukan kaisar Mongolia
dari bumi Majapahit. Hal ini tercatat pada prasasti Trowulan I, berangka 1358 M
bahwa Surabaya (churabhaya) masih berupa desa ditepian sungai Brantas sebagai
salah satu tempat penyeberangan penting sepanjang sungai Brantas. Terlihat jelas
pada hal di atas peradaban manusia sudah mengenal pelayaran dibuktikan oleh
adanya sebuah pelabuhan penyebrangan.
Pada tahun 1612 Surabaya sudah merupakan bandar perdagangan illegal yang
ramai. Banyak pedagang Portugis membeli rempah-rempah dari pedagang pribumi.
Pedagang pribumi membeli rempah-rempah secara sembunyi-sembunyi dari
Banda, yang dilarang oleh VOC.
Setelah tahun 1625 Surabaya jatuh ke tangan kerajaan Mataram. Setelah takluk dari
kerajaan Mataram, tahun 1967 Surabaya mengalami kekacauan akibat serangan
para bajak laut yang berasal dari Makasar. Pada kekacauan ini nama Trunojoyo
muncul, sebagai orang yang memberontak terhadap Raja Mataram. Dengan
pertolongan orang-orang Makasar, Trunojoyo berhasil menguasai Madura dan
Surabaya. Di bawah kekuasaan Trunojoyo, Surabaya menjadi pelabuhan transit dan
tempat penimbunan barang-barang dari daerah subur, yaitu delta Brantas. Kalimas
menjadi sungai emas yang membawa barang-barang berharga dari pedalaman
sehingga terjadi ada arus urbanisasi manusia pribumi dari daerah ini.
Terjadi pembagian wilayah secara kultural di periode awal Surabaya. Hal ini jika
dibandingkan dengan perkembangan kota-kota di Jawa secara umum di bagi
menjadi 2 tipologi wilayah, yaitu:
1. wilayah perdagangan berada pada wilayah pesisir,
2. Pusat-Pusat kerajaan berada di tengah-tengah daerah pedalaman yang agraris.
Akan tetapi kemunculan kerajaan pedalaman yang bersifat agraris yaitu
Mataram telah menggagalkan peran Surabaya sebagai kota dagang. Dengan
menurunnya peran Surabaya sebagai kota dagang maka melambat pula proses
evolusi peng-kota-an wilayah tersebut.
Walaupun penduduknya masih belum dapat dinamakan kota, embrio
perkembangan perkotaan di Surabaya sudah dimulai pada periode ini. Dengan
ditandai adanya interaksi antar kelompok manusia pribumi dan asing yang
dilakukan di daerah pelabuhan dan ditunjang oleh aliran sungai brantas yang
menghubungkan dengan pusat perdagangan semakin cepat mendorong tumbuhnya
wilayah perkotaan Surabaya.
Melihat posisi Surabaya yang strategis, yang menyebabkan belanda menjadi ingin
menguasai daerah ini. Pelayaran dan perdagangan di sekitar Kalimas membuat
wilayah Surabaya menjadi strategis. Sehingga belanda memutuskan untuk
melakukan peperangan terhadap Trunojoyo yang pada saat itu menguasai wilayah
ini.
Kedatangan orang-orang Eropa (Belanda) ke Surabaya pada perkembangan
selanjutnya berhasil mempertegas titik-titik tertentu di kota tersebut menjadi pusat
pertumbuhan. Jan Pieterzon Coen mendirikan loji (loge) di kota ini. Loji tersebut
telah menjadi simbol bahwa kota Surabaya pada titik tertentu telah berada di bawah
kekuasaan bangsa Eropa. Loji tersebut menjadi modal bagi para pendatang Eropa
untuk mengembangkan kota ini menjadi basis yang strategis untuk melakukan
ekspansi ekonomi dan politik. Pada periode awal ini loji menjadi orientasi utama
pemukiman Eropa di kota Surabaya, artinya rumah-rumah yang dibangun untuk
tempat hunian berada di sekeliling loji.
Pada tanggal 11 Nopember 1743 Paku Buwono II dari kerajaan Mataram dan
Gubernur Jenderal Van Imhoff di Surakarta menanda-tangani sebuah persetujuan
yang menyatakan bahwa ia menyerahkan haknya atas pantai utara Pulau Jawa dan
Madura (termasuk diantaranya Surabaya) kepada pihak VOC yang telah
memberikan bantuan hingga ia berhasil naik tahta di kerajaan Mataram. Hindia
Belanda baru mengunjungi Surabaya pada tanggal 11 April 1746. VOC mendirikan
struktur pemerintahan baru di daerah pantai utara Pulau Jawa dan Madura dengan
kedudukan gubernur di Semarang. Di Surabaya diangkat seorang Gezaghebber in
den Oostthoek (Penguasa Bagian Timur Pulau Jawa). Pada tahun 1946 van imhoff
yang ditunjuk menjadi Gezaghebber inden Oostthoek pada saat itu memerintahkan
ir. Muller untuk memetakan daerah Surabaya.
Dari pemerintahan inilah yang membuat perkembangan Surabaya menjadi kota
semakin pesat. Pada waktu itu sungai Kali Mas adalah orientasi utama
perkembangan kota Surabaya. Sungai itu mulai dari muara sampai ke kawasan yang
kemudian disebut Jembatan Merah.
Antara Tahun 1794-1798 Penguasa Bagian Timur Pulau Jawa adalah Dirk van
Hogendorp. Pada tanggal 6 September 1799, Fredrick Jacob Rothenbuhler
menggantikan Van Hogendorp berkuasa sampai tahun 1809. Pada masalah inilah
disepakati pembangunan pabrik senjata. Sehingga orang-orang dari luar wilayah ini
dan orang asing semakin banyak masuk ke wilayah ini. Semakin banyak orang
berinteraksi disini mengakibatkan munculnya perumahan-perumahan yang
menyebar di kota ini.
Setelah kebangkrutan VOC, Hindia Belanda diserahkan kepada pemerintah
Belanda. Tahun 1808-1811 Surabaya di bawah pemerintahan langsung Gubernur
Jenderal Herman Willem Daendels yang menjadikan Surabaya sebagai kota Eropa
kecil.
Pada Tahun 1830-1850, Semakin strategisnya kota ini semakin besar pula ancaman
yang ada. Surabaya betul-betul berbentuk sebagai kota benteng dengan benteng
Prins Hendrik ada di muara Kalimas. Benteng ini sebagai benteng pertahanan dari
serangan musuh dan benteng-benteng ini sudah mulai mengenal system pematusan.
Pembuatan jalan darat antara benteng ke benteng semakin membuat Surabaya ramai
menjadi wilayah perdagangan.
Pada tahun 1870, semakin banyaknya tingkat urbanisasi, tingkat kelahiran, dan
tingkat akulturasi di Surabaya mengakibatkan benteng-benteng di kota ini sudah
mulai diruntuhkan. Surabaya terus berkembang ke selatan menjadi kota modern.
Pada tahun ini merupakan titik awal berkembangnya kota Surabaya. Perkembangan
ini dikarenakan adanya sebuah peraturan tentang sistem pertanahan di Indonesia.
Selain itu pencabutan sistem culturestesel yang mengakibatkan pihak swasta brehak
mengelola menandakan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan perkebunan.
Perusahaan ini semakin banyak menarik orang-orang yang ada di daerah
pedalaman.
Pada masa 1900-1940 ditahun ini karena banyaknya penanaman modal di Surabaya
mengakibatkan banyaknya jenis perindustrian pertanian yang berkembang. Kota
Surabaya sudah bertumpu pada sektor Industri dan perdagangan sehingga
pelabuhan Tanjung Perak menjadi pusat aktivitas ekonomi
Pada 1930, terjadi depresi ekonomi dunia yang membuat penghasilan dan konsumsi
serta angka pengangguran meningkat tajam. Tetapi kedatangan Jepang pada 1942
membuat pengaruh kolonial menghilang dan mempengaruhi perekonomian
Surabaya dari gula menjadi industri tekstil, baja, dan galangan kapal. Tahun 1949
dibangun pabrik-pabrik baru yang memicu pertumbuhan ekonomi Surabaya. Arus
migrasi terus berlanjut menempati infrastruktur publik untuk bertahan hidup karena
terjadinya ledakan penduduk disana.
Tahun 1975 kawasan industri berubah menjadikan Surabaya menjadi industri yang
berorientasi pada produk subtitusi impor dan pasar domestik. Akibat dari pasar
domestik perekonomian meningkat pada tahun 1986 dan pada tahun 1990 konsep
koridor pengembangan di ubah menjadi konsep jalan lingkar (ringroad) untuk
prasarana transportasi di Surabaya. Selain itu dilakukan pengontrolan ledakan
proyek-proyek realstate berskala besar.
Surabaya mendapatkan pengaruh hebat dari sebuah kemajuan teknologi akibat
revolusi indusri. Adanya media pergerakan manusia yang maju dimulai dengan
adanya penyedian kereta api di Surabaya. Selain itu pertumbuhan kendaraan
bermotor juga mempercepat pergerakan manusia. Pertumbuhan kota ini secara fisik
yaitu jalan sangat cepat dikarenakan percepatan teknologi seperti kendaraan dan
kereta api yang ada pada saat itu. munculnya sarana dan prasana yang menunjang
semakin banyak. Sarana dan prasarana ini dikarenakan faktor kependudukan yang
juga meledak di Surabaya.
Pesebaran penduduk etnis cina juga merupakan faktor penting dalam
perkembangan Kota Surabaya. Penduduk etnis cina ini membangun berbagai
macam bentuk pertokoan di daerah Surabaya. Mereka berusaha membeli tanah di
daerah dekat jalan, pinggir kota, dan tengah kota. Pembangunan jalan pun juga
semakin pesat ditandai dengan masuknya kendaraan bermotor pada tahun 1900 .Hal
ini makin mendesak para orangorang asli Surabaya yang berada di kampong untuk
mempertahankan tradisinya.
Dibalik cepatnya pertumbuhan Kota Surabaya ini, Sungai kalimas sudah tidak
menjadi wilayah tumpuan kota ini. Kota Surabaya ini sudah bertumpu pada sektor
industry dan perdagangan. Sehingga yang sangat berperan penting hanyalah sebuah
pelabuhan yang di namakan Tanjung Perak. Pelabuhan tersebut adalah pelabuhan
tersibuk dan terbesar di seluruh wilayah Hindia Belanda.
2.2 Dampak Perubahan Kota Surabaya
Kota Surabaya melakukan sensus penduduk terakhir pada tahun 2010 dan jumlah
penduduk Kota Surabaya mencapai 2.765.487 jiwa.
Tabel 2.1
Jumlah Penduduk Kota Surabaya
No Kecamatan
Penduduk
(Jiwa)
Surabaya Pusat
1 Tegalsari 85.606
2 Genteng 46.548
3 Bubutan 84.465
4 Simokerto 79.319
Surabaya Utara
5 Pabean Cantikan 69.423
6 Semampir 151.429
7 Krembangan 106.664
8 Kenjeran 163.438
9 Bulak 37.214
Surabaya Timur
10 Tambaksari 204.805
11 Gubeng 128.127
12 Rungkut 121.084
13 Tenggilis Mejoyo 72.467
14 Gunung Anyar 62.420
15 Sukolilo 119.873
16 Mulyorejo 94.728
Surabaya Selatan
17 Sawahan 170.605
18 Wonokromo 133.211
19 Karangpilang 72.469
20 Dukuh Pakis 64.249
21 Wiyung 67.987
22 Wonocolo 80.276
23 Gayungan 42.717
24 Jambangan 4.643
Surabaya Barat
25 Tandes 103.084
26 Sukomanunggal 100.612
No Kecamatan
Penduduk
(Jiwa)
27 Asemrowo 42.704
28 Benowo 54.133
29 Pakal 47.404
30 Lakarsantri 51.195
31 Sambikerep 61.101
Total 2.765.487
Sumber: BPS Kota Surabaya 2016
Jumlah penduduk yang semakin meningkat ini dikarenakan daya tarik yang kuat
dari Kota Surabaya itu sendiri mulai dari sektor ekonomi, fisik, sosial yang
membuat masyarakat melakukan urbanisasi ke Kota Surabaya.
Kenaikan jumlah penduduk yang setiap tahunnya meningkat ini membuat
pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya terus di tinggkatkan, karena jumlah
penduduk yang banyak ini di perlukan penunjang-penunjang aktifitas penduduk
yang memadai juga.
Keadaan fisik Kota Surabaya juga mengalami perubahan dari tahun 1900-Sekarang
sudah banyak melakukan pembangunan mulai dari pembangunan gedung
pertokoan, pembangunan jalur kereta api, pembangunan industri, pembangunan
prasarana jalan. Pembangunan-pembangunan tersebut dilakukan untuk menunjang
segala aktifitas penduduk yang berada di Kota Surabaya ini. Ada beberapa juga
selain dari perubahan yang disebutkan tadi, yaitu:
a. Pembangunan Gedung-Gedung Bertingkat
Pembangunan gedung-gedung bertingkat di Surabaya memang masih kalah jauh
bila dibandingkan dengan Jakarta. Namun tidak dapat dipungkiri kalau akhir-
akhir ini Surabaya mengalami pertumbuhan gedung-gedung bertingkat yang jauh
lebih pesat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Kehadiran berbagai gedung
bertingkat tersebut juga telah mengubah wajah kota Surabaya menjadi lebih
metropolis.
b. Pembenahan Jalur Pedestrian
Surabaya merupakan salah satu dari sedikit kota di Indonesia yang serius dalam
melakukan revitalisasi jalur pedestrian. Meski jalur pedestrian di Surabaya belum
senyaman dan semasif kota-kota besar di Eropa, namun perlahan tapi pasti kota
Surabaya semakin menjelma menjadi kota yang nyaman bagi pejalan kaki.
c. Bandara Yang Megah
Surabaya memiliki bandara internasional megah yang bernama Bandara
Internasional Juanda. Bandara ini merupakan salah satu bandara tersibuk di
Indonesia. Pada tahun 2014, diresmikan terminal 2 Bandara Juanda untuk
mengurangi kepadatan terminal 1 yang sudah overload. Setiap tahunnya Bandara
Internasional Juanda melayani lebih dari 17 juta penumpang. Dengan kapasitas
tersebut, menjadikan Bandara Internasional Juanda sebagai bandara tersibuk di
Indonesia setelah Bandara Internasional Seokarno Hatta.
d. Pelabuhan Yang Modern
Surabaya memiliki terminal penumpang modern pertama di Indonesia yang
bernama Gapura Surya Nusantara. Selain memiliki interior yang nyaman, terminal
penumpang Pelabuhan Tanjung Perak ini juga difasilitasi gerbarata layaknya
sebuah bandara. Gapura Surya Nusantara resmi beroperasi pada Oktober 2014 dan
akan menjadi standar bagi terminal-terminal pelabuhan modern lainnya di
Indonesia. Selain memiliki terminal penumpang yang modern, Surabaya juga
memiliki pelabuhan logistik semi otomatis pertama di Indonesia, bahkan pertama
di Asia. Pelabuhan tersebut bernama Pelabuhan Teluk Lamong. Sebagian aktivitas
pelabuhan sudah mengandalkan sistem komputerisasi. Teluk Lamong merupakan
pelabuhan ke-4 di dunia yang memiliki sistem semi otomatis tersebut.
e. Lingkungan Yang Asri Dan Bersih
Surabaya boleh dikatakan bagus dalam penataan lingkungannya. Sudah berbagai
penghargaan diraih oleh kota Surabaya karena keberhasilannya dalam mengelola
lingkungan. Contohnya penghargaan Piala Adipura Kencana yang diraih oleh
Surabaya selama tiga kali berturut dalam kurun waktu 2012-2014. Selain itu
Surabaya juga meraih berbagai penghargaan dari luar negeri. Diantara
penghargaan ASEAN Environmentally Sustainable City Award atau "kota dengan
penataan lingkungan berkelanjutan terbaik se-ASEAN" pada tahun 2011 dan
2014. Kesuksesan kota Surabaya dalam hal lingkungan tidak terlepas dari
tersedianya berbagai taman kota ataupun ruang terbuka hijau lainnya. Saat ini
rasio ruang terbuka hijau di kota Surabaya telah mencapai 26% dari total luas kota
Surabaya. Salah satu taman kota di Surabaya, yaitu Taman Bungkul, pada tahun
2013 mendapat penghargaan The Asian Townscape Award 2013 dari Perserikatan
Bangsa-Bangsa sebagai taman terbaik di Asia karena fasilitasnya yang sangat
lengkap dan terpadu yaitu mulai kawasan ekonomi (sentra PKL), kawasan terbuka
hijau, taman, kawasan disabilitas, internet (Wi-Fi) gratis, serta penataan taman
yang baik dan tanaman-tanamannya yang indah.
3. Kesimpulan
Berdasarkan sejarah perkembangan perkotaan Kota Surabaya. Ada bereberapa
penyebab yang menyebabkan kota ini tumbuh dan maju diantaranya, yaitu:
a. perebutan kekekuasaan:
Hal ini dilihat dari perang perebutan wilayah yang ada di Surabaya. Mulai dari
jaman kerajaan hingga di jaman colonial. Mereka saling berebut untuk mengurus
dan mengembangkan daerah strategis yang ada pada daerah kalimas.
b. Pemerintahan
Masuknya pemerintah belanda dengan membawa pemerintahan colonial yang
baru untuk mengatur kota. Pemerintahan ini sangat berpengaruh pada
pertumbuhan kota yang di sesuaikan dengan kebijakan-kebijakan colonial secara
utuh.
c. Perdagangan
Perdagangan antar penduduk local dan asing menarik berberapa orang untuk
tinggal dan berdagang pada daerah pelabuhan. Hal ini menimbulkan sebuah
interaksi social yang berada dalam perdagangan dalam membentuk usaha baru.
d. Perkembangan teknologi
Perkembangan teknologi pada revolusi indusri mempercepat pergerakan manusia
yang maju dimulai dengan adanya penyedian kereta api dan Pertumbuhan
kendaraan bermotor. Sehingga pembangunan jalan juga semakin cepat disertai
proses kepemilikan tanah yang semakin mudah.
e. Perkembangan Infrastruktur
Sejak tahun 1900 terus dikembangkan infrastruktur kota, pembangunan jalan,
penyedia kereta api, bangunan untuk tempat tinggal, pembangunan pelabuhan.
Pembangunan-pembangunan tersebut untuk memudahkan masyarakat yang ada di
Surabaya menjalani perekonomian mereka.
4. Daftar Pustaka
https://www.kaskus.co.id/thread/5586e331162ec2d8108b456a/mari-menengok-
pesatnya-perkembangan-kota-quotsurabayaquot/
http://masirul.com/surabaya-tempo-dulu/
http://duniabaca.com/asal-usul-sejarah-kota-surabaya.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Surabaya#Pembagian_administratif

More Related Content

What's hot

Negeri-negeri Melayu Baru
Negeri-negeri Melayu BaruNegeri-negeri Melayu Baru
Negeri-negeri Melayu Baru
Siti Nuraisah Halmi
 
Bab 8
Bab 8Bab 8
Bab 8
smkmnpk
 
Sejarah Awal Negara 1.1
Sejarah Awal Negara 1.1Sejarah Awal Negara 1.1
Sejarah Awal Negara 1.1
Shazmier Shafieq
 
sejarah bab 8 (8.2)(form1)
sejarah bab 8 (8.2)(form1)sejarah bab 8 (8.2)(form1)
sejarah bab 8 (8.2)(form1)
hi0987
 
Profil propinsi banten
Profil propinsi bantenProfil propinsi banten
Profil propinsi banten
pwbanten dec
 
Profil propinsi banten
Profil propinsi bantenProfil propinsi banten
Profil propinsi banten
pwbanten dec
 
Bab 8 : Kerajaan Negeri-Negeri Melayu
Bab 8 : Kerajaan Negeri-Negeri MelayuBab 8 : Kerajaan Negeri-Negeri Melayu
Bab 8 : Kerajaan Negeri-Negeri Melayu
Redwan Haris
 
Kerajaan pontianak kelas X
Kerajaan pontianak kelas X Kerajaan pontianak kelas X
Kerajaan pontianak kelas X
ttanitaaprilia
 

What's hot (8)

Negeri-negeri Melayu Baru
Negeri-negeri Melayu BaruNegeri-negeri Melayu Baru
Negeri-negeri Melayu Baru
 
Bab 8
Bab 8Bab 8
Bab 8
 
Sejarah Awal Negara 1.1
Sejarah Awal Negara 1.1Sejarah Awal Negara 1.1
Sejarah Awal Negara 1.1
 
sejarah bab 8 (8.2)(form1)
sejarah bab 8 (8.2)(form1)sejarah bab 8 (8.2)(form1)
sejarah bab 8 (8.2)(form1)
 
Profil propinsi banten
Profil propinsi bantenProfil propinsi banten
Profil propinsi banten
 
Profil propinsi banten
Profil propinsi bantenProfil propinsi banten
Profil propinsi banten
 
Bab 8 : Kerajaan Negeri-Negeri Melayu
Bab 8 : Kerajaan Negeri-Negeri MelayuBab 8 : Kerajaan Negeri-Negeri Melayu
Bab 8 : Kerajaan Negeri-Negeri Melayu
 
Kerajaan pontianak kelas X
Kerajaan pontianak kelas X Kerajaan pontianak kelas X
Kerajaan pontianak kelas X
 

Similar to Tugas ppk 2 (jungjung adil wibowo 1231500008)

Pertumbuhan kota surabaya
Pertumbuhan kota surabayaPertumbuhan kota surabaya
Pertumbuhan kota surabaya
Daffa Fikri Furqon
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Kota Surabaya dari Masa ke Masa
Pertumbuhan dan Perkembangan Kota Surabaya dari Masa ke MasaPertumbuhan dan Perkembangan Kota Surabaya dari Masa ke Masa
Pertumbuhan dan Perkembangan Kota Surabaya dari Masa ke Masa
Mia Nur Aisyah Firdaus
 
Khazanah Labuhanbatu Utara
Khazanah Labuhanbatu UtaraKhazanah Labuhanbatu Utara
Khazanah Labuhanbatu Utara
Mukhrizal Effendi
 
Zaman Prasejarah samapi Reformasi
Zaman Prasejarah samapi ReformasiZaman Prasejarah samapi Reformasi
Zaman Prasejarah samapi Reformasi
Christina Dwi Rahayu
 
Analisis Kemampuan Daerah (Pembiayaan Pembangunan )Kota Surabaya
Analisis Kemampuan Daerah (Pembiayaan Pembangunan )Kota SurabayaAnalisis Kemampuan Daerah (Pembiayaan Pembangunan )Kota Surabaya
Analisis Kemampuan Daerah (Pembiayaan Pembangunan )Kota Surabaya
Latifah Tio
 
Periodesasi perkembangan kota
Periodesasi perkembangan kotaPeriodesasi perkembangan kota
Periodesasi perkembangan kota
Nurhikmah Paddiyatu
 
History of batavia
History of bataviaHistory of batavia
History of batavia
BLOSID (blog and slideshare)
 
Poros maritim dan arus balik kebudayaan
Poros maritim dan arus balik kebudayaanPoros maritim dan arus balik kebudayaan
Poros maritim dan arus balik kebudayaan
Dudi Hartono
 
Islam dan jaringan perdagangan antar pulau
Islam dan jaringan perdagangan antar pulauIslam dan jaringan perdagangan antar pulau
Islam dan jaringan perdagangan antar pulau
Muhammad Danial Machbubi
 
Sejarah
Sejarah Sejarah
Sejarah
ieffaa
 
Perkembangan islam dan pengaruhnya
Perkembangan islam dan pengaruhnyaPerkembangan islam dan pengaruhnya
Perkembangan islam dan pengaruhnya
arifin
 
BAB 2 Mengevaluasi Perang Melawan Keserakahan Kongsi Dagang (abad ke-16 sampa...
BAB 2 Mengevaluasi Perang Melawan Keserakahan Kongsi Dagang (abad ke-16 sampa...BAB 2 Mengevaluasi Perang Melawan Keserakahan Kongsi Dagang (abad ke-16 sampa...
BAB 2 Mengevaluasi Perang Melawan Keserakahan Kongsi Dagang (abad ke-16 sampa...
MuhammadAmarRahman
 
Kerajaan_Islam_di_Indonesia.pptx
Kerajaan_Islam_di_Indonesia.pptxKerajaan_Islam_di_Indonesia.pptx
Kerajaan_Islam_di_Indonesia.pptx
RelaHaspiranza
 
Buku Ajar Sejarah imperialisme dan kolonialisme
Buku Ajar Sejarah imperialisme dan kolonialismeBuku Ajar Sejarah imperialisme dan kolonialisme
Buku Ajar Sejarah imperialisme dan kolonialisme
Armadira Enno
 
Islam dan jaringan perdagangan
Islam dan jaringan perdaganganIslam dan jaringan perdagangan
Islam dan jaringan perdagangan
Faza Fuadina
 
Kerajaan_Makassar_Gowa_dan_Tallo.pptx
Kerajaan_Makassar_Gowa_dan_Tallo.pptxKerajaan_Makassar_Gowa_dan_Tallo.pptx
Kerajaan_Makassar_Gowa_dan_Tallo.pptx
RizqyMaulidah
 
Sejarah kesultanan banten dan cirebon
Sejarah kesultanan banten dan cirebonSejarah kesultanan banten dan cirebon
Sejarah kesultanan banten dan cirebon
Choiri Ikhsan
 
jadi diri kota solo
jadi diri kota solojadi diri kota solo
jadi diri kota solo
SEJARAH UNY
 
ppt kelompok 1 politik ekonomi.pdf
ppt kelompok 1 politik ekonomi.pdfppt kelompok 1 politik ekonomi.pdf
ppt kelompok 1 politik ekonomi.pdf
Rizky533943
 

Similar to Tugas ppk 2 (jungjung adil wibowo 1231500008) (20)

Pertumbuhan kota surabaya
Pertumbuhan kota surabayaPertumbuhan kota surabaya
Pertumbuhan kota surabaya
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Kota Surabaya dari Masa ke Masa
Pertumbuhan dan Perkembangan Kota Surabaya dari Masa ke MasaPertumbuhan dan Perkembangan Kota Surabaya dari Masa ke Masa
Pertumbuhan dan Perkembangan Kota Surabaya dari Masa ke Masa
 
Khazanah Labuhanbatu Utara
Khazanah Labuhanbatu UtaraKhazanah Labuhanbatu Utara
Khazanah Labuhanbatu Utara
 
Zaman Prasejarah samapi Reformasi
Zaman Prasejarah samapi ReformasiZaman Prasejarah samapi Reformasi
Zaman Prasejarah samapi Reformasi
 
Analisis Kemampuan Daerah (Pembiayaan Pembangunan )Kota Surabaya
Analisis Kemampuan Daerah (Pembiayaan Pembangunan )Kota SurabayaAnalisis Kemampuan Daerah (Pembiayaan Pembangunan )Kota Surabaya
Analisis Kemampuan Daerah (Pembiayaan Pembangunan )Kota Surabaya
 
Periodesasi perkembangan kota
Periodesasi perkembangan kotaPeriodesasi perkembangan kota
Periodesasi perkembangan kota
 
History of batavia
History of bataviaHistory of batavia
History of batavia
 
Poros maritim dan arus balik kebudayaan
Poros maritim dan arus balik kebudayaanPoros maritim dan arus balik kebudayaan
Poros maritim dan arus balik kebudayaan
 
Islam dan jaringan perdagangan antar pulau
Islam dan jaringan perdagangan antar pulauIslam dan jaringan perdagangan antar pulau
Islam dan jaringan perdagangan antar pulau
 
Sejarah
Sejarah Sejarah
Sejarah
 
Perkembangan islam dan pengaruhnya
Perkembangan islam dan pengaruhnyaPerkembangan islam dan pengaruhnya
Perkembangan islam dan pengaruhnya
 
BAB 2 Mengevaluasi Perang Melawan Keserakahan Kongsi Dagang (abad ke-16 sampa...
BAB 2 Mengevaluasi Perang Melawan Keserakahan Kongsi Dagang (abad ke-16 sampa...BAB 2 Mengevaluasi Perang Melawan Keserakahan Kongsi Dagang (abad ke-16 sampa...
BAB 2 Mengevaluasi Perang Melawan Keserakahan Kongsi Dagang (abad ke-16 sampa...
 
Kerajaan_Islam_di_Indonesia.pptx
Kerajaan_Islam_di_Indonesia.pptxKerajaan_Islam_di_Indonesia.pptx
Kerajaan_Islam_di_Indonesia.pptx
 
Buku Ajar Sejarah imperialisme dan kolonialisme
Buku Ajar Sejarah imperialisme dan kolonialismeBuku Ajar Sejarah imperialisme dan kolonialisme
Buku Ajar Sejarah imperialisme dan kolonialisme
 
Islam dan jaringan perdagangan
Islam dan jaringan perdaganganIslam dan jaringan perdagangan
Islam dan jaringan perdagangan
 
Kerajaan_Makassar_Gowa_dan_Tallo.pptx
Kerajaan_Makassar_Gowa_dan_Tallo.pptxKerajaan_Makassar_Gowa_dan_Tallo.pptx
Kerajaan_Makassar_Gowa_dan_Tallo.pptx
 
Sejarah gowa dan tallo
Sejarah gowa dan talloSejarah gowa dan tallo
Sejarah gowa dan tallo
 
Sejarah kesultanan banten dan cirebon
Sejarah kesultanan banten dan cirebonSejarah kesultanan banten dan cirebon
Sejarah kesultanan banten dan cirebon
 
jadi diri kota solo
jadi diri kota solojadi diri kota solo
jadi diri kota solo
 
ppt kelompok 1 politik ekonomi.pdf
ppt kelompok 1 politik ekonomi.pdfppt kelompok 1 politik ekonomi.pdf
ppt kelompok 1 politik ekonomi.pdf
 

Tugas ppk 2 (jungjung adil wibowo 1231500008)

  • 1. PERUBAHAN STRUKTUR KOTA SURABAYA TUGAS 2 Pengantar Perencanaan Kota Oleh Jungjung Adil Wibowo 123.15.00008 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA SERPONG 2017
  • 2. 1. Gambaran Umum Kota Surabaya Kota Surabaya adalah ibu kota Provinsi Jawa Timur, Indonesia, sekaligus kota metropolitan terbesar di provinsi tersebut. Kota ini terletak 796 km sebelah timur Jakarta, atau 415 km sebelah barat laut Denpasar, Bali. Surabaya terletak di pantai utara Pulau Jawa bagian timur dan berhadapan dengan Selat Madura serta Laut Jawa. Surabaya secara geografis berada pada 07˚09`00“ – 07˚21`00“ Lintang Selatan dan 112˚36`- 112˚54` Bujur Timur. Luas wilayah Surabaya meliputi daratan dengan luas 326,80 km² dan lautan seluas 190,39 km². terdiri atas 31 kecamatan dan 163 kelurahan. Tabel 1.1 Luas Wilayah Kota Surabaya No Kecamatan Luas Wilayah (Km2) Surabaya Pusat 1 Tegalsari 4,29 2 Genteng 4,05 3 Bubutan 3,86 4 Simokerto 2,59 Surabaya Utara 5 Pabean Cantikan 6,8 6 Semampir 8,76 7 Krembangan 8,34 8 Kenjeran 7,77 9 Bulak 6,72 Surabaya Timur 10 Tambaksari 8,99 11 Gubeng 7,99 12 Rungkut 21,08 13 Tenggilis Mejoyo 5,52 14 Gunung Anyar 9,71 15 Sukolilo 23,68 16 Mulyorejo 14,21
  • 3. No Kecamatan Luas Wilayah (Km2) Surabaya Selatan 17 Sawahan 6,93 18 Wonokromo 8,47 19 Karangpilang 9,23 20 Dukuh Pakis 9,94 21 Wiyung 12,46 22 Wonocolo 6,77 23 Gayungan 6,07 24 Jambangan 4,19 Surabaya Barat 25 Tandes 11,07 26 Sukomanunggal 9,23 27 Asemrowo 15,44 28 Benowo 23,73 29 Pakal 22,07 30 Lakarsantri 18,99 31 Sambikerep 23,68 Total 326,81 Sumber: BPS Kota Surabya 2016 Secara administrasi wilayah Kota Surabaya berbatasan langsung dengan:  Utara dan Timur : Selat Madura  Selatan : Kabupaten Sidoarjo  Barat : Kabupaten Gresi 2. Perkembangan Kota Surabaya 2.1 Faktor Penyebab Perubahan Kota Surabaya Pada tahun 1275 M, Raja Kertanegara menggunakan wilayah ini sebagai tempat pemukiman baru bagi prajuritnya yang berhasil menumpas pemberontakan Kemuruhan tahun 1270 M. Selain itu pada tanggal 31 Mei 1293 Raden Wijaya (Pendiri Kerajaan Majapahit) berhasil menghancurkan dan mengusir tentara Tar-Tar, pasukan kaisar Mongolia dari bumi Majapahit. Hal ini tercatat pada prasasti Trowulan I, berangka 1358 M
  • 4. bahwa Surabaya (churabhaya) masih berupa desa ditepian sungai Brantas sebagai salah satu tempat penyeberangan penting sepanjang sungai Brantas. Terlihat jelas pada hal di atas peradaban manusia sudah mengenal pelayaran dibuktikan oleh adanya sebuah pelabuhan penyebrangan. Pada tahun 1612 Surabaya sudah merupakan bandar perdagangan illegal yang ramai. Banyak pedagang Portugis membeli rempah-rempah dari pedagang pribumi. Pedagang pribumi membeli rempah-rempah secara sembunyi-sembunyi dari Banda, yang dilarang oleh VOC. Setelah tahun 1625 Surabaya jatuh ke tangan kerajaan Mataram. Setelah takluk dari kerajaan Mataram, tahun 1967 Surabaya mengalami kekacauan akibat serangan para bajak laut yang berasal dari Makasar. Pada kekacauan ini nama Trunojoyo muncul, sebagai orang yang memberontak terhadap Raja Mataram. Dengan pertolongan orang-orang Makasar, Trunojoyo berhasil menguasai Madura dan Surabaya. Di bawah kekuasaan Trunojoyo, Surabaya menjadi pelabuhan transit dan tempat penimbunan barang-barang dari daerah subur, yaitu delta Brantas. Kalimas menjadi sungai emas yang membawa barang-barang berharga dari pedalaman sehingga terjadi ada arus urbanisasi manusia pribumi dari daerah ini. Terjadi pembagian wilayah secara kultural di periode awal Surabaya. Hal ini jika dibandingkan dengan perkembangan kota-kota di Jawa secara umum di bagi menjadi 2 tipologi wilayah, yaitu: 1. wilayah perdagangan berada pada wilayah pesisir, 2. Pusat-Pusat kerajaan berada di tengah-tengah daerah pedalaman yang agraris. Akan tetapi kemunculan kerajaan pedalaman yang bersifat agraris yaitu Mataram telah menggagalkan peran Surabaya sebagai kota dagang. Dengan menurunnya peran Surabaya sebagai kota dagang maka melambat pula proses evolusi peng-kota-an wilayah tersebut. Walaupun penduduknya masih belum dapat dinamakan kota, embrio perkembangan perkotaan di Surabaya sudah dimulai pada periode ini. Dengan ditandai adanya interaksi antar kelompok manusia pribumi dan asing yang dilakukan di daerah pelabuhan dan ditunjang oleh aliran sungai brantas yang
  • 5. menghubungkan dengan pusat perdagangan semakin cepat mendorong tumbuhnya wilayah perkotaan Surabaya. Melihat posisi Surabaya yang strategis, yang menyebabkan belanda menjadi ingin menguasai daerah ini. Pelayaran dan perdagangan di sekitar Kalimas membuat wilayah Surabaya menjadi strategis. Sehingga belanda memutuskan untuk melakukan peperangan terhadap Trunojoyo yang pada saat itu menguasai wilayah ini. Kedatangan orang-orang Eropa (Belanda) ke Surabaya pada perkembangan selanjutnya berhasil mempertegas titik-titik tertentu di kota tersebut menjadi pusat pertumbuhan. Jan Pieterzon Coen mendirikan loji (loge) di kota ini. Loji tersebut telah menjadi simbol bahwa kota Surabaya pada titik tertentu telah berada di bawah kekuasaan bangsa Eropa. Loji tersebut menjadi modal bagi para pendatang Eropa untuk mengembangkan kota ini menjadi basis yang strategis untuk melakukan ekspansi ekonomi dan politik. Pada periode awal ini loji menjadi orientasi utama pemukiman Eropa di kota Surabaya, artinya rumah-rumah yang dibangun untuk tempat hunian berada di sekeliling loji. Pada tanggal 11 Nopember 1743 Paku Buwono II dari kerajaan Mataram dan Gubernur Jenderal Van Imhoff di Surakarta menanda-tangani sebuah persetujuan yang menyatakan bahwa ia menyerahkan haknya atas pantai utara Pulau Jawa dan Madura (termasuk diantaranya Surabaya) kepada pihak VOC yang telah memberikan bantuan hingga ia berhasil naik tahta di kerajaan Mataram. Hindia Belanda baru mengunjungi Surabaya pada tanggal 11 April 1746. VOC mendirikan struktur pemerintahan baru di daerah pantai utara Pulau Jawa dan Madura dengan kedudukan gubernur di Semarang. Di Surabaya diangkat seorang Gezaghebber in den Oostthoek (Penguasa Bagian Timur Pulau Jawa). Pada tahun 1946 van imhoff yang ditunjuk menjadi Gezaghebber inden Oostthoek pada saat itu memerintahkan ir. Muller untuk memetakan daerah Surabaya. Dari pemerintahan inilah yang membuat perkembangan Surabaya menjadi kota semakin pesat. Pada waktu itu sungai Kali Mas adalah orientasi utama perkembangan kota Surabaya. Sungai itu mulai dari muara sampai ke kawasan yang kemudian disebut Jembatan Merah.
  • 6. Antara Tahun 1794-1798 Penguasa Bagian Timur Pulau Jawa adalah Dirk van Hogendorp. Pada tanggal 6 September 1799, Fredrick Jacob Rothenbuhler menggantikan Van Hogendorp berkuasa sampai tahun 1809. Pada masalah inilah disepakati pembangunan pabrik senjata. Sehingga orang-orang dari luar wilayah ini dan orang asing semakin banyak masuk ke wilayah ini. Semakin banyak orang berinteraksi disini mengakibatkan munculnya perumahan-perumahan yang menyebar di kota ini. Setelah kebangkrutan VOC, Hindia Belanda diserahkan kepada pemerintah Belanda. Tahun 1808-1811 Surabaya di bawah pemerintahan langsung Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels yang menjadikan Surabaya sebagai kota Eropa kecil. Pada Tahun 1830-1850, Semakin strategisnya kota ini semakin besar pula ancaman yang ada. Surabaya betul-betul berbentuk sebagai kota benteng dengan benteng Prins Hendrik ada di muara Kalimas. Benteng ini sebagai benteng pertahanan dari serangan musuh dan benteng-benteng ini sudah mulai mengenal system pematusan. Pembuatan jalan darat antara benteng ke benteng semakin membuat Surabaya ramai menjadi wilayah perdagangan. Pada tahun 1870, semakin banyaknya tingkat urbanisasi, tingkat kelahiran, dan tingkat akulturasi di Surabaya mengakibatkan benteng-benteng di kota ini sudah mulai diruntuhkan. Surabaya terus berkembang ke selatan menjadi kota modern. Pada tahun ini merupakan titik awal berkembangnya kota Surabaya. Perkembangan ini dikarenakan adanya sebuah peraturan tentang sistem pertanahan di Indonesia. Selain itu pencabutan sistem culturestesel yang mengakibatkan pihak swasta brehak mengelola menandakan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan perkebunan. Perusahaan ini semakin banyak menarik orang-orang yang ada di daerah pedalaman. Pada masa 1900-1940 ditahun ini karena banyaknya penanaman modal di Surabaya mengakibatkan banyaknya jenis perindustrian pertanian yang berkembang. Kota Surabaya sudah bertumpu pada sektor Industri dan perdagangan sehingga pelabuhan Tanjung Perak menjadi pusat aktivitas ekonomi
  • 7. Pada 1930, terjadi depresi ekonomi dunia yang membuat penghasilan dan konsumsi serta angka pengangguran meningkat tajam. Tetapi kedatangan Jepang pada 1942 membuat pengaruh kolonial menghilang dan mempengaruhi perekonomian Surabaya dari gula menjadi industri tekstil, baja, dan galangan kapal. Tahun 1949 dibangun pabrik-pabrik baru yang memicu pertumbuhan ekonomi Surabaya. Arus migrasi terus berlanjut menempati infrastruktur publik untuk bertahan hidup karena terjadinya ledakan penduduk disana. Tahun 1975 kawasan industri berubah menjadikan Surabaya menjadi industri yang berorientasi pada produk subtitusi impor dan pasar domestik. Akibat dari pasar domestik perekonomian meningkat pada tahun 1986 dan pada tahun 1990 konsep koridor pengembangan di ubah menjadi konsep jalan lingkar (ringroad) untuk prasarana transportasi di Surabaya. Selain itu dilakukan pengontrolan ledakan proyek-proyek realstate berskala besar. Surabaya mendapatkan pengaruh hebat dari sebuah kemajuan teknologi akibat revolusi indusri. Adanya media pergerakan manusia yang maju dimulai dengan adanya penyedian kereta api di Surabaya. Selain itu pertumbuhan kendaraan bermotor juga mempercepat pergerakan manusia. Pertumbuhan kota ini secara fisik yaitu jalan sangat cepat dikarenakan percepatan teknologi seperti kendaraan dan kereta api yang ada pada saat itu. munculnya sarana dan prasana yang menunjang semakin banyak. Sarana dan prasarana ini dikarenakan faktor kependudukan yang juga meledak di Surabaya. Pesebaran penduduk etnis cina juga merupakan faktor penting dalam perkembangan Kota Surabaya. Penduduk etnis cina ini membangun berbagai macam bentuk pertokoan di daerah Surabaya. Mereka berusaha membeli tanah di daerah dekat jalan, pinggir kota, dan tengah kota. Pembangunan jalan pun juga semakin pesat ditandai dengan masuknya kendaraan bermotor pada tahun 1900 .Hal ini makin mendesak para orangorang asli Surabaya yang berada di kampong untuk mempertahankan tradisinya. Dibalik cepatnya pertumbuhan Kota Surabaya ini, Sungai kalimas sudah tidak menjadi wilayah tumpuan kota ini. Kota Surabaya ini sudah bertumpu pada sektor industry dan perdagangan. Sehingga yang sangat berperan penting hanyalah sebuah
  • 8. pelabuhan yang di namakan Tanjung Perak. Pelabuhan tersebut adalah pelabuhan tersibuk dan terbesar di seluruh wilayah Hindia Belanda. 2.2 Dampak Perubahan Kota Surabaya Kota Surabaya melakukan sensus penduduk terakhir pada tahun 2010 dan jumlah penduduk Kota Surabaya mencapai 2.765.487 jiwa. Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Kota Surabaya No Kecamatan Penduduk (Jiwa) Surabaya Pusat 1 Tegalsari 85.606 2 Genteng 46.548 3 Bubutan 84.465 4 Simokerto 79.319 Surabaya Utara 5 Pabean Cantikan 69.423 6 Semampir 151.429 7 Krembangan 106.664 8 Kenjeran 163.438 9 Bulak 37.214 Surabaya Timur 10 Tambaksari 204.805 11 Gubeng 128.127 12 Rungkut 121.084 13 Tenggilis Mejoyo 72.467 14 Gunung Anyar 62.420 15 Sukolilo 119.873 16 Mulyorejo 94.728 Surabaya Selatan 17 Sawahan 170.605 18 Wonokromo 133.211 19 Karangpilang 72.469 20 Dukuh Pakis 64.249 21 Wiyung 67.987 22 Wonocolo 80.276 23 Gayungan 42.717 24 Jambangan 4.643 Surabaya Barat 25 Tandes 103.084 26 Sukomanunggal 100.612
  • 9. No Kecamatan Penduduk (Jiwa) 27 Asemrowo 42.704 28 Benowo 54.133 29 Pakal 47.404 30 Lakarsantri 51.195 31 Sambikerep 61.101 Total 2.765.487 Sumber: BPS Kota Surabaya 2016 Jumlah penduduk yang semakin meningkat ini dikarenakan daya tarik yang kuat dari Kota Surabaya itu sendiri mulai dari sektor ekonomi, fisik, sosial yang membuat masyarakat melakukan urbanisasi ke Kota Surabaya. Kenaikan jumlah penduduk yang setiap tahunnya meningkat ini membuat pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya terus di tinggkatkan, karena jumlah penduduk yang banyak ini di perlukan penunjang-penunjang aktifitas penduduk yang memadai juga. Keadaan fisik Kota Surabaya juga mengalami perubahan dari tahun 1900-Sekarang sudah banyak melakukan pembangunan mulai dari pembangunan gedung pertokoan, pembangunan jalur kereta api, pembangunan industri, pembangunan prasarana jalan. Pembangunan-pembangunan tersebut dilakukan untuk menunjang segala aktifitas penduduk yang berada di Kota Surabaya ini. Ada beberapa juga selain dari perubahan yang disebutkan tadi, yaitu: a. Pembangunan Gedung-Gedung Bertingkat Pembangunan gedung-gedung bertingkat di Surabaya memang masih kalah jauh bila dibandingkan dengan Jakarta. Namun tidak dapat dipungkiri kalau akhir- akhir ini Surabaya mengalami pertumbuhan gedung-gedung bertingkat yang jauh lebih pesat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Kehadiran berbagai gedung bertingkat tersebut juga telah mengubah wajah kota Surabaya menjadi lebih metropolis. b. Pembenahan Jalur Pedestrian Surabaya merupakan salah satu dari sedikit kota di Indonesia yang serius dalam melakukan revitalisasi jalur pedestrian. Meski jalur pedestrian di Surabaya belum
  • 10. senyaman dan semasif kota-kota besar di Eropa, namun perlahan tapi pasti kota Surabaya semakin menjelma menjadi kota yang nyaman bagi pejalan kaki. c. Bandara Yang Megah Surabaya memiliki bandara internasional megah yang bernama Bandara Internasional Juanda. Bandara ini merupakan salah satu bandara tersibuk di Indonesia. Pada tahun 2014, diresmikan terminal 2 Bandara Juanda untuk mengurangi kepadatan terminal 1 yang sudah overload. Setiap tahunnya Bandara Internasional Juanda melayani lebih dari 17 juta penumpang. Dengan kapasitas tersebut, menjadikan Bandara Internasional Juanda sebagai bandara tersibuk di Indonesia setelah Bandara Internasional Seokarno Hatta. d. Pelabuhan Yang Modern Surabaya memiliki terminal penumpang modern pertama di Indonesia yang bernama Gapura Surya Nusantara. Selain memiliki interior yang nyaman, terminal penumpang Pelabuhan Tanjung Perak ini juga difasilitasi gerbarata layaknya sebuah bandara. Gapura Surya Nusantara resmi beroperasi pada Oktober 2014 dan akan menjadi standar bagi terminal-terminal pelabuhan modern lainnya di Indonesia. Selain memiliki terminal penumpang yang modern, Surabaya juga memiliki pelabuhan logistik semi otomatis pertama di Indonesia, bahkan pertama di Asia. Pelabuhan tersebut bernama Pelabuhan Teluk Lamong. Sebagian aktivitas pelabuhan sudah mengandalkan sistem komputerisasi. Teluk Lamong merupakan pelabuhan ke-4 di dunia yang memiliki sistem semi otomatis tersebut. e. Lingkungan Yang Asri Dan Bersih Surabaya boleh dikatakan bagus dalam penataan lingkungannya. Sudah berbagai penghargaan diraih oleh kota Surabaya karena keberhasilannya dalam mengelola lingkungan. Contohnya penghargaan Piala Adipura Kencana yang diraih oleh Surabaya selama tiga kali berturut dalam kurun waktu 2012-2014. Selain itu Surabaya juga meraih berbagai penghargaan dari luar negeri. Diantara penghargaan ASEAN Environmentally Sustainable City Award atau "kota dengan penataan lingkungan berkelanjutan terbaik se-ASEAN" pada tahun 2011 dan 2014. Kesuksesan kota Surabaya dalam hal lingkungan tidak terlepas dari tersedianya berbagai taman kota ataupun ruang terbuka hijau lainnya. Saat ini
  • 11. rasio ruang terbuka hijau di kota Surabaya telah mencapai 26% dari total luas kota Surabaya. Salah satu taman kota di Surabaya, yaitu Taman Bungkul, pada tahun 2013 mendapat penghargaan The Asian Townscape Award 2013 dari Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai taman terbaik di Asia karena fasilitasnya yang sangat lengkap dan terpadu yaitu mulai kawasan ekonomi (sentra PKL), kawasan terbuka hijau, taman, kawasan disabilitas, internet (Wi-Fi) gratis, serta penataan taman yang baik dan tanaman-tanamannya yang indah. 3. Kesimpulan Berdasarkan sejarah perkembangan perkotaan Kota Surabaya. Ada bereberapa penyebab yang menyebabkan kota ini tumbuh dan maju diantaranya, yaitu: a. perebutan kekekuasaan: Hal ini dilihat dari perang perebutan wilayah yang ada di Surabaya. Mulai dari jaman kerajaan hingga di jaman colonial. Mereka saling berebut untuk mengurus dan mengembangkan daerah strategis yang ada pada daerah kalimas. b. Pemerintahan Masuknya pemerintah belanda dengan membawa pemerintahan colonial yang baru untuk mengatur kota. Pemerintahan ini sangat berpengaruh pada pertumbuhan kota yang di sesuaikan dengan kebijakan-kebijakan colonial secara utuh. c. Perdagangan Perdagangan antar penduduk local dan asing menarik berberapa orang untuk tinggal dan berdagang pada daerah pelabuhan. Hal ini menimbulkan sebuah interaksi social yang berada dalam perdagangan dalam membentuk usaha baru. d. Perkembangan teknologi Perkembangan teknologi pada revolusi indusri mempercepat pergerakan manusia yang maju dimulai dengan adanya penyedian kereta api dan Pertumbuhan kendaraan bermotor. Sehingga pembangunan jalan juga semakin cepat disertai proses kepemilikan tanah yang semakin mudah.
  • 12. e. Perkembangan Infrastruktur Sejak tahun 1900 terus dikembangkan infrastruktur kota, pembangunan jalan, penyedia kereta api, bangunan untuk tempat tinggal, pembangunan pelabuhan. Pembangunan-pembangunan tersebut untuk memudahkan masyarakat yang ada di Surabaya menjalani perekonomian mereka. 4. Daftar Pustaka https://www.kaskus.co.id/thread/5586e331162ec2d8108b456a/mari-menengok- pesatnya-perkembangan-kota-quotsurabayaquot/ http://masirul.com/surabaya-tempo-dulu/ http://duniabaca.com/asal-usul-sejarah-kota-surabaya.html https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Surabaya#Pembagian_administratif