Sejarah Kota Semarang dimulai sejak abad ke-8 Masehi di daerah pesisir bernama Pragota. Kota ini kemudian berkembang menjadi pelabuhan penting pada abad ke-15 hingga ditetapkan sebagai kabupaten pada tahun 1547. Semarang berkembang menjadi kota dagang yang makmur di bawah penguasaan berbagai kerajaan hingga akhirnya menjadi milik Belanda pada abad ke-18.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kota Semarang memiliki sejarah panjang sejak abad ke-16 dan berkembang menjadi kota penting di Jawa Tengah.
2. Kawasan Kota Lama Semarang merupakan pusat perdagangan pada abad ke-18 dan memiliki banyak bangunan bersejarah.
3. Pemerintahan Kota Semarang berubah sejak masa kolonial hingga masa kemerdekaan.
Sejarah Kota Semarang dimulai sejak abad ke-8 Masehi di daerah pesisir bernama Pragota. Kota ini kemudian berkembang menjadi pelabuhan penting pada abad ke-15 hingga ditetapkan sebagai kabupaten pada tahun 1547. Semarang berkembang menjadi kota dagang yang makmur di bawah penguasaan berbagai kerajaan hingga akhirnya menjadi milik Belanda pada abad ke-18.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kota Semarang memiliki sejarah panjang sejak abad ke-16 dan berkembang menjadi kota penting di Jawa Tengah.
2. Kawasan Kota Lama Semarang merupakan pusat perdagangan pada abad ke-18 dan memiliki banyak bangunan bersejarah.
3. Pemerintahan Kota Semarang berubah sejak masa kolonial hingga masa kemerdekaan.
Abad ke-18 menyaksikan penubuhan empat kerajaan Melayu Baru iaitu Terengganu, Selangor, Kelantan dan Negeri Sembilan. Mereka diasaskan oleh keluarga baru dan mendapat pengiktirafan dari negeri lain walaupun prosesnya melibatkan perang saudara bagi sesetengah negeri.
BAB ini membincangkan tentang kerajaan-kerajaan Melayu tua dan baru. Ia menjelaskan asal usul nama, pembentukan, keistimewaan dan hubungan luar negara bagi kerajaan-kerajaan seperti Kedah, Perak, Pahang, Kelantan, Terengganu, Selangor dan Negeri Sembilan. Bab ini juga menyentuh mengenai warisan budaya dan sejarah negara-negara Melayu.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas sejarah awal pembentukan negara Malaysia, dimulai dari zaman prasejarah hingga berdirinya kerajaan Melaka pada abad ke-15. Kerajaan Melaka berkembang menjadi pusat perdagangan internasional yang makmur hingga jatuh ke tangan Portugis pada tahun 1511. Kerajaan Johor kemudian didirikan untuk melanjutkan warisan Melaka.
Provinsi Banten terletak di barat Pulau Jawa dengan luas wilayah 9.160,70 km2. Provinsi ini terdiri dari 4 kota dan 4 kabupaten dengan pusat pemerintahan di Kota Serang. Sebagian besar penduduknya beragama Islam dan ekonominya didukung oleh industri dan pertanian.
Kerajaan-kerajaan Melayu kuno dan baru seperti Kedah, Perak, Pahang, Kelantan, Terengganu, Selangor dan Negeri Sembilan telah wujud sejak berabad-abad lamanya. Mereka menjadi pusat perdagangan dan pengeluar bijih timah serta hasil hutan. Kerajaan-kerajaan ini pernah ditakluki kuasa luar seperti Siam, Belanda dan British sebelum memperoleh kemerdekaan.
Dokumen tersebut membahas tentang Kerajaan Pontianak yang terletak di Kalimantan Barat. Mencakup periode berdirinya kerajaan pada tahun 1771, masa kejayaannya, peninggalan bersejarah seperti seni bangunan dan budaya, serta runtuhnya kerajaan pada tahun 1950."
Dokumen tersebut membahas sejarah Labuhanbatu Utara sejak zaman kerajaan hingga masa kolonial. Terdapat beberapa kerajaan di wilayah tersebut sebelum masuknya Belanda. Belanda kemudian mendirikan pelabuhan di daerah Lippata dan menamainya Labuhan Batu. Wilayah ini kemudian dikuasai penuh oleh Belanda hingga meletusnya perjuangan kemerdekaan.
Analisis Kemampuan Daerah (Pembiayaan Pembangunan )Kota SurabayaLatifah Tio
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai profil wilayah Kota Surabaya. Surabaya adalah kota terbesar kedua di Indonesia yang berperan sebagai pusat aktivitas ekonomi, industri, dan transportasi di Jawa Timur. Kota ini memiliki hubungan erat dengan wilayah sekitarnya dalam bidang transportasi, industri, dan ekonomi. Penggunaan lahan terbesar di Surabaya adalah lahan permukiman, diikuti lahan industri yang mendukung perekonomian kota.
1. Pada awal abad ke-20, kota-kota besar di Jawa seperti Batavia, Semarang, Bandung, dan Surabaya mengalami perubahan drastis dalam bentuk dan struktur akibat pertambahan penduduk yang sangat cepat.
2. Undang-undang desentralisasi tahun 1905 memberikan otonomi pemerintahan pada tingkat kabupaten dan kota, sehingga banyak kotamadya baru didirikan di Jawa.
3. Arsitek Herman Thomas Karsten berper
Poros maritim dan arus balik kebudayaanDudi Hartono
Teks tersebut membahas tentang kegemilangan peradaban maritim Indonesia pada masa lampau dan bagaimana kekuasaan bangsa Eropa, khususnya Belanda melalui VOC, telah mengubah Indonesia dari bangsa maritim menjadi bangsa agraris. Teks ini juga menjelaskan visi Indonesia untuk kembali menjadi bangsa maritim melalui program poros maritim.
Pelayaran dan perdagangan antarpulau di Nusantara telah berlangsung sejak abad pertama Masehi. Jalur perdagangan Islam tumbuh subur berkat kehadiran emporium Muslim di Barat dan Timur, serta peranan Sriwijaya sebagai pusat perdagangan maritim. Perdagangan antarpulau mempengaruhi integrasi bangsa Indonesia dengan menghubungkan penduduk pulau, menyebarkan Islam, dan membentuk kerajaan-kerajaan Islam.
tentang kerajaan Mataram Islam, kerajaan Makassar, kerajaan Ternate dan Tidore dan Pengaruh Penyebaran Agama Islam terhadap Sistem Sosial dan Budaya Masyarakat
1. Agama Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13-15 melalui perdagangan antara Asia Barat, Asia Selatan, dan Asia Timur yang melewati Selat Malaka. Para pedagang muslim dari berbagai wilayah menyebarkan ajaran Islam.
2. Pengaruh Islam semakin meluas dengan berdirinya kerajaan-kerajaan muslim seperti Samudera Pasai, Malaka, Demak, Pajang, Mataram, Banten, Cirebon, dan Makasar. Kerajaan-keraja
Buku Ajar Sejarah imperialisme dan kolonialismeArmadira Enno
Bangsa Eropa datang ke Asia karena mereka ingin berdagang, menyalurkan jiwa penjelajah, dan menyebarkan agama. Untuk itu bangsa-bangsa Eropa mencari jalan baru dengan mengarungi samudera. Pelopornya adalah bangsa Portugis dan Spanyol. Pelaut-pelaut terkenal dari Portugis adalah Bartholomeus Diaz dan Vasco da Gama. Sedangkan pelaut dari Spanyol adalah Columbus dan Magellan. Bakat kepeloporannya, Portugis dan Spanyol berhasil menguasai jalur berlayar terutama untuk mencari kekayaan. Indonesia sebagai daerah penghasil rempah-rempah menjadi rebutan. Dari situlah cikal bakal bangsa-bangsa Eropa mulai menjajah Indonesia.
Buku ini merupakan buku ajar yang dibuat oleh Mahasiswa Pendidikan Sejarah 2015 Kelas A Universitas Lampung yang terkumpul dari Tugas Makalah Mata Kuliah Sejarah Imperialisme dan Kolonialisme. Buku ini Berisi Tentang :
- pelayaran bangsa portugis
- pelayaran bangsa spayol
- pelayaran bangsa inggris
- pelayaran bangsa belanda
- perlawanan rakyat maluku
- perlawanan rakyat banten
- perlawanan rakyat bali
- perlawanan rakyat aceh
Selain itu di dalam buku ini juga dilengkapi dengan soal-soal mengenai materi didalam buku beserta kunci jawabannya.
Semoga Buku Ajar ini dapat berguna dan membantu dalam pembelajaran Sejarah Indonesia. Buku Ajar ini juga dilengkapi dengan Power Point (PPT) untuk membantu pembelajaran. Kurang dan Lebihnya mohon dimaklumi. Terimakasih.....
Link PPT :
- https://www.slideshare.net/ennopangestika/ppt-pelayaran-portugis
- https://www.slideshare.net/ennopangestika/ppt-pelayaran-spanyol
- https://www.slideshare.net/ennopangestika/ppt-pelayaran-inggris
- https://www.slideshare.net/ennopangestika/ppt-pelayaran-belanda
Abad ke-18 menyaksikan penubuhan empat kerajaan Melayu Baru iaitu Terengganu, Selangor, Kelantan dan Negeri Sembilan. Mereka diasaskan oleh keluarga baru dan mendapat pengiktirafan dari negeri lain walaupun prosesnya melibatkan perang saudara bagi sesetengah negeri.
BAB ini membincangkan tentang kerajaan-kerajaan Melayu tua dan baru. Ia menjelaskan asal usul nama, pembentukan, keistimewaan dan hubungan luar negara bagi kerajaan-kerajaan seperti Kedah, Perak, Pahang, Kelantan, Terengganu, Selangor dan Negeri Sembilan. Bab ini juga menyentuh mengenai warisan budaya dan sejarah negara-negara Melayu.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas sejarah awal pembentukan negara Malaysia, dimulai dari zaman prasejarah hingga berdirinya kerajaan Melaka pada abad ke-15. Kerajaan Melaka berkembang menjadi pusat perdagangan internasional yang makmur hingga jatuh ke tangan Portugis pada tahun 1511. Kerajaan Johor kemudian didirikan untuk melanjutkan warisan Melaka.
Provinsi Banten terletak di barat Pulau Jawa dengan luas wilayah 9.160,70 km2. Provinsi ini terdiri dari 4 kota dan 4 kabupaten dengan pusat pemerintahan di Kota Serang. Sebagian besar penduduknya beragama Islam dan ekonominya didukung oleh industri dan pertanian.
Kerajaan-kerajaan Melayu kuno dan baru seperti Kedah, Perak, Pahang, Kelantan, Terengganu, Selangor dan Negeri Sembilan telah wujud sejak berabad-abad lamanya. Mereka menjadi pusat perdagangan dan pengeluar bijih timah serta hasil hutan. Kerajaan-kerajaan ini pernah ditakluki kuasa luar seperti Siam, Belanda dan British sebelum memperoleh kemerdekaan.
Dokumen tersebut membahas tentang Kerajaan Pontianak yang terletak di Kalimantan Barat. Mencakup periode berdirinya kerajaan pada tahun 1771, masa kejayaannya, peninggalan bersejarah seperti seni bangunan dan budaya, serta runtuhnya kerajaan pada tahun 1950."
Dokumen tersebut membahas sejarah Labuhanbatu Utara sejak zaman kerajaan hingga masa kolonial. Terdapat beberapa kerajaan di wilayah tersebut sebelum masuknya Belanda. Belanda kemudian mendirikan pelabuhan di daerah Lippata dan menamainya Labuhan Batu. Wilayah ini kemudian dikuasai penuh oleh Belanda hingga meletusnya perjuangan kemerdekaan.
Analisis Kemampuan Daerah (Pembiayaan Pembangunan )Kota SurabayaLatifah Tio
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai profil wilayah Kota Surabaya. Surabaya adalah kota terbesar kedua di Indonesia yang berperan sebagai pusat aktivitas ekonomi, industri, dan transportasi di Jawa Timur. Kota ini memiliki hubungan erat dengan wilayah sekitarnya dalam bidang transportasi, industri, dan ekonomi. Penggunaan lahan terbesar di Surabaya adalah lahan permukiman, diikuti lahan industri yang mendukung perekonomian kota.
1. Pada awal abad ke-20, kota-kota besar di Jawa seperti Batavia, Semarang, Bandung, dan Surabaya mengalami perubahan drastis dalam bentuk dan struktur akibat pertambahan penduduk yang sangat cepat.
2. Undang-undang desentralisasi tahun 1905 memberikan otonomi pemerintahan pada tingkat kabupaten dan kota, sehingga banyak kotamadya baru didirikan di Jawa.
3. Arsitek Herman Thomas Karsten berper
Poros maritim dan arus balik kebudayaanDudi Hartono
Teks tersebut membahas tentang kegemilangan peradaban maritim Indonesia pada masa lampau dan bagaimana kekuasaan bangsa Eropa, khususnya Belanda melalui VOC, telah mengubah Indonesia dari bangsa maritim menjadi bangsa agraris. Teks ini juga menjelaskan visi Indonesia untuk kembali menjadi bangsa maritim melalui program poros maritim.
Pelayaran dan perdagangan antarpulau di Nusantara telah berlangsung sejak abad pertama Masehi. Jalur perdagangan Islam tumbuh subur berkat kehadiran emporium Muslim di Barat dan Timur, serta peranan Sriwijaya sebagai pusat perdagangan maritim. Perdagangan antarpulau mempengaruhi integrasi bangsa Indonesia dengan menghubungkan penduduk pulau, menyebarkan Islam, dan membentuk kerajaan-kerajaan Islam.
tentang kerajaan Mataram Islam, kerajaan Makassar, kerajaan Ternate dan Tidore dan Pengaruh Penyebaran Agama Islam terhadap Sistem Sosial dan Budaya Masyarakat
1. Agama Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13-15 melalui perdagangan antara Asia Barat, Asia Selatan, dan Asia Timur yang melewati Selat Malaka. Para pedagang muslim dari berbagai wilayah menyebarkan ajaran Islam.
2. Pengaruh Islam semakin meluas dengan berdirinya kerajaan-kerajaan muslim seperti Samudera Pasai, Malaka, Demak, Pajang, Mataram, Banten, Cirebon, dan Makasar. Kerajaan-keraja
Buku Ajar Sejarah imperialisme dan kolonialismeArmadira Enno
Bangsa Eropa datang ke Asia karena mereka ingin berdagang, menyalurkan jiwa penjelajah, dan menyebarkan agama. Untuk itu bangsa-bangsa Eropa mencari jalan baru dengan mengarungi samudera. Pelopornya adalah bangsa Portugis dan Spanyol. Pelaut-pelaut terkenal dari Portugis adalah Bartholomeus Diaz dan Vasco da Gama. Sedangkan pelaut dari Spanyol adalah Columbus dan Magellan. Bakat kepeloporannya, Portugis dan Spanyol berhasil menguasai jalur berlayar terutama untuk mencari kekayaan. Indonesia sebagai daerah penghasil rempah-rempah menjadi rebutan. Dari situlah cikal bakal bangsa-bangsa Eropa mulai menjajah Indonesia.
Buku ini merupakan buku ajar yang dibuat oleh Mahasiswa Pendidikan Sejarah 2015 Kelas A Universitas Lampung yang terkumpul dari Tugas Makalah Mata Kuliah Sejarah Imperialisme dan Kolonialisme. Buku ini Berisi Tentang :
- pelayaran bangsa portugis
- pelayaran bangsa spayol
- pelayaran bangsa inggris
- pelayaran bangsa belanda
- perlawanan rakyat maluku
- perlawanan rakyat banten
- perlawanan rakyat bali
- perlawanan rakyat aceh
Selain itu di dalam buku ini juga dilengkapi dengan soal-soal mengenai materi didalam buku beserta kunci jawabannya.
Semoga Buku Ajar ini dapat berguna dan membantu dalam pembelajaran Sejarah Indonesia. Buku Ajar ini juga dilengkapi dengan Power Point (PPT) untuk membantu pembelajaran. Kurang dan Lebihnya mohon dimaklumi. Terimakasih.....
Link PPT :
- https://www.slideshare.net/ennopangestika/ppt-pelayaran-portugis
- https://www.slideshare.net/ennopangestika/ppt-pelayaran-spanyol
- https://www.slideshare.net/ennopangestika/ppt-pelayaran-inggris
- https://www.slideshare.net/ennopangestika/ppt-pelayaran-belanda
Kerajaan Makassar merupakan kerajaan maritim yang berkembang menjadi pusat perdagangan di Indonesia bagian timur karena letak strategis dan memiliki pelabuhan yang baik. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya di bawah pemerintahan Sultan Hasanuddin yang memperluas wilayah kekuasaan dan berperang melawan Belanda. Namun pada akhirnya Kerajaan Makassar jatuh ke tangan Belanda setelah kalah dalam Perang Makassar p
Kesultanan Banten dan Cirebon memiliki lokasi yang strategis untuk perdagangan laut dan pertanian yang maju. Banten berkembang menjadi pelabuhan internasional pada abad ke-7 dan mencapai kejayaannya dari perdagangan dan armada lautnya. Cirebon juga mengandalkan perdagangan laut di bandar-bandarnya dan memiliki komoditas seperti udang, terasi, dan garam. Faktor kemunduran keduanya antara lain adanya konflik internal dan pen
Kota Solo memiliki sejarah panjang sebagai kota dagang dan budaya. Sejak abad ke-19, batik Solo menjadi industri utama dan bersaing dengan perdagangan Belanda. Pada era Orde Baru, Solo mengalami pertumbuhan pesat dengan dibangunnya prasarana dan munculnya bangunan bank, hotel, dan pusat perbelanjaan. Namun, identitas budaya Solo tetap kuat dengan kesenian seperti musik keroncong, sandiwara, dan wayang orang. Solo
Dokumen ini membahas sistem dan aktivitas ekonomi di beberapa kerajaan di Nusantara pada masa lampau, yaitu Kerajaan Sriwijaya, Majapahit, dan Tuban. Kerajaan Sriwijaya memiliki pelabuhan yang strategis di jalur perdagangan antara India dan Tiongkok, sehingga ekonominya berbasis pada perdagangan komoditas seperti timah, rempah-rempah, dan emas. Majapahit memiliki aktivitas ekonomi yang beragam termasuk pert
Similar to Tugas ppk 2 (jungjung adil wibowo 1231500008) (20)
1. PERUBAHAN STRUKTUR
KOTA SURABAYA
TUGAS 2
Pengantar Perencanaan Kota
Oleh
Jungjung Adil Wibowo
123.15.00008
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA
SERPONG
2017
2. 1. Gambaran Umum Kota Surabaya
Kota Surabaya adalah ibu kota Provinsi Jawa Timur, Indonesia, sekaligus kota
metropolitan terbesar di provinsi tersebut. Kota ini terletak 796 km sebelah timur
Jakarta, atau 415 km sebelah barat laut Denpasar, Bali. Surabaya terletak di pantai
utara Pulau Jawa bagian timur dan berhadapan dengan Selat Madura serta Laut
Jawa.
Surabaya secara geografis berada pada 07˚09`00“ – 07˚21`00“ Lintang Selatan dan
112˚36`- 112˚54` Bujur Timur. Luas wilayah Surabaya meliputi daratan dengan
luas 326,80 km² dan lautan seluas 190,39 km². terdiri atas 31 kecamatan dan 163
kelurahan.
Tabel 1.1 Luas Wilayah
Kota Surabaya
No Kecamatan
Luas
Wilayah
(Km2)
Surabaya Pusat
1 Tegalsari 4,29
2 Genteng 4,05
3 Bubutan 3,86
4 Simokerto 2,59
Surabaya Utara
5 Pabean Cantikan 6,8
6 Semampir 8,76
7 Krembangan 8,34
8 Kenjeran 7,77
9 Bulak 6,72
Surabaya Timur
10 Tambaksari 8,99
11 Gubeng 7,99
12 Rungkut 21,08
13 Tenggilis Mejoyo 5,52
14 Gunung Anyar 9,71
15 Sukolilo 23,68
16 Mulyorejo 14,21
3. No Kecamatan
Luas
Wilayah
(Km2)
Surabaya Selatan
17 Sawahan 6,93
18 Wonokromo 8,47
19 Karangpilang 9,23
20 Dukuh Pakis 9,94
21 Wiyung 12,46
22 Wonocolo 6,77
23 Gayungan 6,07
24 Jambangan 4,19
Surabaya Barat
25 Tandes 11,07
26 Sukomanunggal 9,23
27 Asemrowo 15,44
28 Benowo 23,73
29 Pakal 22,07
30 Lakarsantri 18,99
31 Sambikerep 23,68
Total 326,81
Sumber: BPS Kota Surabya 2016
Secara administrasi wilayah Kota Surabaya berbatasan langsung dengan:
Utara dan Timur : Selat Madura
Selatan : Kabupaten Sidoarjo
Barat : Kabupaten Gresi
2. Perkembangan Kota Surabaya
2.1 Faktor Penyebab Perubahan Kota Surabaya
Pada tahun 1275 M, Raja Kertanegara menggunakan wilayah ini sebagai tempat
pemukiman baru bagi prajuritnya yang berhasil menumpas pemberontakan
Kemuruhan tahun 1270 M.
Selain itu pada tanggal 31 Mei 1293 Raden Wijaya (Pendiri Kerajaan Majapahit)
berhasil menghancurkan dan mengusir tentara Tar-Tar, pasukan kaisar Mongolia
dari bumi Majapahit. Hal ini tercatat pada prasasti Trowulan I, berangka 1358 M
4. bahwa Surabaya (churabhaya) masih berupa desa ditepian sungai Brantas sebagai
salah satu tempat penyeberangan penting sepanjang sungai Brantas. Terlihat jelas
pada hal di atas peradaban manusia sudah mengenal pelayaran dibuktikan oleh
adanya sebuah pelabuhan penyebrangan.
Pada tahun 1612 Surabaya sudah merupakan bandar perdagangan illegal yang
ramai. Banyak pedagang Portugis membeli rempah-rempah dari pedagang pribumi.
Pedagang pribumi membeli rempah-rempah secara sembunyi-sembunyi dari
Banda, yang dilarang oleh VOC.
Setelah tahun 1625 Surabaya jatuh ke tangan kerajaan Mataram. Setelah takluk dari
kerajaan Mataram, tahun 1967 Surabaya mengalami kekacauan akibat serangan
para bajak laut yang berasal dari Makasar. Pada kekacauan ini nama Trunojoyo
muncul, sebagai orang yang memberontak terhadap Raja Mataram. Dengan
pertolongan orang-orang Makasar, Trunojoyo berhasil menguasai Madura dan
Surabaya. Di bawah kekuasaan Trunojoyo, Surabaya menjadi pelabuhan transit dan
tempat penimbunan barang-barang dari daerah subur, yaitu delta Brantas. Kalimas
menjadi sungai emas yang membawa barang-barang berharga dari pedalaman
sehingga terjadi ada arus urbanisasi manusia pribumi dari daerah ini.
Terjadi pembagian wilayah secara kultural di periode awal Surabaya. Hal ini jika
dibandingkan dengan perkembangan kota-kota di Jawa secara umum di bagi
menjadi 2 tipologi wilayah, yaitu:
1. wilayah perdagangan berada pada wilayah pesisir,
2. Pusat-Pusat kerajaan berada di tengah-tengah daerah pedalaman yang agraris.
Akan tetapi kemunculan kerajaan pedalaman yang bersifat agraris yaitu
Mataram telah menggagalkan peran Surabaya sebagai kota dagang. Dengan
menurunnya peran Surabaya sebagai kota dagang maka melambat pula proses
evolusi peng-kota-an wilayah tersebut.
Walaupun penduduknya masih belum dapat dinamakan kota, embrio
perkembangan perkotaan di Surabaya sudah dimulai pada periode ini. Dengan
ditandai adanya interaksi antar kelompok manusia pribumi dan asing yang
dilakukan di daerah pelabuhan dan ditunjang oleh aliran sungai brantas yang
5. menghubungkan dengan pusat perdagangan semakin cepat mendorong tumbuhnya
wilayah perkotaan Surabaya.
Melihat posisi Surabaya yang strategis, yang menyebabkan belanda menjadi ingin
menguasai daerah ini. Pelayaran dan perdagangan di sekitar Kalimas membuat
wilayah Surabaya menjadi strategis. Sehingga belanda memutuskan untuk
melakukan peperangan terhadap Trunojoyo yang pada saat itu menguasai wilayah
ini.
Kedatangan orang-orang Eropa (Belanda) ke Surabaya pada perkembangan
selanjutnya berhasil mempertegas titik-titik tertentu di kota tersebut menjadi pusat
pertumbuhan. Jan Pieterzon Coen mendirikan loji (loge) di kota ini. Loji tersebut
telah menjadi simbol bahwa kota Surabaya pada titik tertentu telah berada di bawah
kekuasaan bangsa Eropa. Loji tersebut menjadi modal bagi para pendatang Eropa
untuk mengembangkan kota ini menjadi basis yang strategis untuk melakukan
ekspansi ekonomi dan politik. Pada periode awal ini loji menjadi orientasi utama
pemukiman Eropa di kota Surabaya, artinya rumah-rumah yang dibangun untuk
tempat hunian berada di sekeliling loji.
Pada tanggal 11 Nopember 1743 Paku Buwono II dari kerajaan Mataram dan
Gubernur Jenderal Van Imhoff di Surakarta menanda-tangani sebuah persetujuan
yang menyatakan bahwa ia menyerahkan haknya atas pantai utara Pulau Jawa dan
Madura (termasuk diantaranya Surabaya) kepada pihak VOC yang telah
memberikan bantuan hingga ia berhasil naik tahta di kerajaan Mataram. Hindia
Belanda baru mengunjungi Surabaya pada tanggal 11 April 1746. VOC mendirikan
struktur pemerintahan baru di daerah pantai utara Pulau Jawa dan Madura dengan
kedudukan gubernur di Semarang. Di Surabaya diangkat seorang Gezaghebber in
den Oostthoek (Penguasa Bagian Timur Pulau Jawa). Pada tahun 1946 van imhoff
yang ditunjuk menjadi Gezaghebber inden Oostthoek pada saat itu memerintahkan
ir. Muller untuk memetakan daerah Surabaya.
Dari pemerintahan inilah yang membuat perkembangan Surabaya menjadi kota
semakin pesat. Pada waktu itu sungai Kali Mas adalah orientasi utama
perkembangan kota Surabaya. Sungai itu mulai dari muara sampai ke kawasan yang
kemudian disebut Jembatan Merah.
6. Antara Tahun 1794-1798 Penguasa Bagian Timur Pulau Jawa adalah Dirk van
Hogendorp. Pada tanggal 6 September 1799, Fredrick Jacob Rothenbuhler
menggantikan Van Hogendorp berkuasa sampai tahun 1809. Pada masalah inilah
disepakati pembangunan pabrik senjata. Sehingga orang-orang dari luar wilayah ini
dan orang asing semakin banyak masuk ke wilayah ini. Semakin banyak orang
berinteraksi disini mengakibatkan munculnya perumahan-perumahan yang
menyebar di kota ini.
Setelah kebangkrutan VOC, Hindia Belanda diserahkan kepada pemerintah
Belanda. Tahun 1808-1811 Surabaya di bawah pemerintahan langsung Gubernur
Jenderal Herman Willem Daendels yang menjadikan Surabaya sebagai kota Eropa
kecil.
Pada Tahun 1830-1850, Semakin strategisnya kota ini semakin besar pula ancaman
yang ada. Surabaya betul-betul berbentuk sebagai kota benteng dengan benteng
Prins Hendrik ada di muara Kalimas. Benteng ini sebagai benteng pertahanan dari
serangan musuh dan benteng-benteng ini sudah mulai mengenal system pematusan.
Pembuatan jalan darat antara benteng ke benteng semakin membuat Surabaya ramai
menjadi wilayah perdagangan.
Pada tahun 1870, semakin banyaknya tingkat urbanisasi, tingkat kelahiran, dan
tingkat akulturasi di Surabaya mengakibatkan benteng-benteng di kota ini sudah
mulai diruntuhkan. Surabaya terus berkembang ke selatan menjadi kota modern.
Pada tahun ini merupakan titik awal berkembangnya kota Surabaya. Perkembangan
ini dikarenakan adanya sebuah peraturan tentang sistem pertanahan di Indonesia.
Selain itu pencabutan sistem culturestesel yang mengakibatkan pihak swasta brehak
mengelola menandakan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan perkebunan.
Perusahaan ini semakin banyak menarik orang-orang yang ada di daerah
pedalaman.
Pada masa 1900-1940 ditahun ini karena banyaknya penanaman modal di Surabaya
mengakibatkan banyaknya jenis perindustrian pertanian yang berkembang. Kota
Surabaya sudah bertumpu pada sektor Industri dan perdagangan sehingga
pelabuhan Tanjung Perak menjadi pusat aktivitas ekonomi
7. Pada 1930, terjadi depresi ekonomi dunia yang membuat penghasilan dan konsumsi
serta angka pengangguran meningkat tajam. Tetapi kedatangan Jepang pada 1942
membuat pengaruh kolonial menghilang dan mempengaruhi perekonomian
Surabaya dari gula menjadi industri tekstil, baja, dan galangan kapal. Tahun 1949
dibangun pabrik-pabrik baru yang memicu pertumbuhan ekonomi Surabaya. Arus
migrasi terus berlanjut menempati infrastruktur publik untuk bertahan hidup karena
terjadinya ledakan penduduk disana.
Tahun 1975 kawasan industri berubah menjadikan Surabaya menjadi industri yang
berorientasi pada produk subtitusi impor dan pasar domestik. Akibat dari pasar
domestik perekonomian meningkat pada tahun 1986 dan pada tahun 1990 konsep
koridor pengembangan di ubah menjadi konsep jalan lingkar (ringroad) untuk
prasarana transportasi di Surabaya. Selain itu dilakukan pengontrolan ledakan
proyek-proyek realstate berskala besar.
Surabaya mendapatkan pengaruh hebat dari sebuah kemajuan teknologi akibat
revolusi indusri. Adanya media pergerakan manusia yang maju dimulai dengan
adanya penyedian kereta api di Surabaya. Selain itu pertumbuhan kendaraan
bermotor juga mempercepat pergerakan manusia. Pertumbuhan kota ini secara fisik
yaitu jalan sangat cepat dikarenakan percepatan teknologi seperti kendaraan dan
kereta api yang ada pada saat itu. munculnya sarana dan prasana yang menunjang
semakin banyak. Sarana dan prasarana ini dikarenakan faktor kependudukan yang
juga meledak di Surabaya.
Pesebaran penduduk etnis cina juga merupakan faktor penting dalam
perkembangan Kota Surabaya. Penduduk etnis cina ini membangun berbagai
macam bentuk pertokoan di daerah Surabaya. Mereka berusaha membeli tanah di
daerah dekat jalan, pinggir kota, dan tengah kota. Pembangunan jalan pun juga
semakin pesat ditandai dengan masuknya kendaraan bermotor pada tahun 1900 .Hal
ini makin mendesak para orangorang asli Surabaya yang berada di kampong untuk
mempertahankan tradisinya.
Dibalik cepatnya pertumbuhan Kota Surabaya ini, Sungai kalimas sudah tidak
menjadi wilayah tumpuan kota ini. Kota Surabaya ini sudah bertumpu pada sektor
industry dan perdagangan. Sehingga yang sangat berperan penting hanyalah sebuah
8. pelabuhan yang di namakan Tanjung Perak. Pelabuhan tersebut adalah pelabuhan
tersibuk dan terbesar di seluruh wilayah Hindia Belanda.
2.2 Dampak Perubahan Kota Surabaya
Kota Surabaya melakukan sensus penduduk terakhir pada tahun 2010 dan jumlah
penduduk Kota Surabaya mencapai 2.765.487 jiwa.
Tabel 2.1
Jumlah Penduduk Kota Surabaya
No Kecamatan
Penduduk
(Jiwa)
Surabaya Pusat
1 Tegalsari 85.606
2 Genteng 46.548
3 Bubutan 84.465
4 Simokerto 79.319
Surabaya Utara
5 Pabean Cantikan 69.423
6 Semampir 151.429
7 Krembangan 106.664
8 Kenjeran 163.438
9 Bulak 37.214
Surabaya Timur
10 Tambaksari 204.805
11 Gubeng 128.127
12 Rungkut 121.084
13 Tenggilis Mejoyo 72.467
14 Gunung Anyar 62.420
15 Sukolilo 119.873
16 Mulyorejo 94.728
Surabaya Selatan
17 Sawahan 170.605
18 Wonokromo 133.211
19 Karangpilang 72.469
20 Dukuh Pakis 64.249
21 Wiyung 67.987
22 Wonocolo 80.276
23 Gayungan 42.717
24 Jambangan 4.643
Surabaya Barat
25 Tandes 103.084
26 Sukomanunggal 100.612
9. No Kecamatan
Penduduk
(Jiwa)
27 Asemrowo 42.704
28 Benowo 54.133
29 Pakal 47.404
30 Lakarsantri 51.195
31 Sambikerep 61.101
Total 2.765.487
Sumber: BPS Kota Surabaya 2016
Jumlah penduduk yang semakin meningkat ini dikarenakan daya tarik yang kuat
dari Kota Surabaya itu sendiri mulai dari sektor ekonomi, fisik, sosial yang
membuat masyarakat melakukan urbanisasi ke Kota Surabaya.
Kenaikan jumlah penduduk yang setiap tahunnya meningkat ini membuat
pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya terus di tinggkatkan, karena jumlah
penduduk yang banyak ini di perlukan penunjang-penunjang aktifitas penduduk
yang memadai juga.
Keadaan fisik Kota Surabaya juga mengalami perubahan dari tahun 1900-Sekarang
sudah banyak melakukan pembangunan mulai dari pembangunan gedung
pertokoan, pembangunan jalur kereta api, pembangunan industri, pembangunan
prasarana jalan. Pembangunan-pembangunan tersebut dilakukan untuk menunjang
segala aktifitas penduduk yang berada di Kota Surabaya ini. Ada beberapa juga
selain dari perubahan yang disebutkan tadi, yaitu:
a. Pembangunan Gedung-Gedung Bertingkat
Pembangunan gedung-gedung bertingkat di Surabaya memang masih kalah jauh
bila dibandingkan dengan Jakarta. Namun tidak dapat dipungkiri kalau akhir-
akhir ini Surabaya mengalami pertumbuhan gedung-gedung bertingkat yang jauh
lebih pesat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Kehadiran berbagai gedung
bertingkat tersebut juga telah mengubah wajah kota Surabaya menjadi lebih
metropolis.
b. Pembenahan Jalur Pedestrian
Surabaya merupakan salah satu dari sedikit kota di Indonesia yang serius dalam
melakukan revitalisasi jalur pedestrian. Meski jalur pedestrian di Surabaya belum
10. senyaman dan semasif kota-kota besar di Eropa, namun perlahan tapi pasti kota
Surabaya semakin menjelma menjadi kota yang nyaman bagi pejalan kaki.
c. Bandara Yang Megah
Surabaya memiliki bandara internasional megah yang bernama Bandara
Internasional Juanda. Bandara ini merupakan salah satu bandara tersibuk di
Indonesia. Pada tahun 2014, diresmikan terminal 2 Bandara Juanda untuk
mengurangi kepadatan terminal 1 yang sudah overload. Setiap tahunnya Bandara
Internasional Juanda melayani lebih dari 17 juta penumpang. Dengan kapasitas
tersebut, menjadikan Bandara Internasional Juanda sebagai bandara tersibuk di
Indonesia setelah Bandara Internasional Seokarno Hatta.
d. Pelabuhan Yang Modern
Surabaya memiliki terminal penumpang modern pertama di Indonesia yang
bernama Gapura Surya Nusantara. Selain memiliki interior yang nyaman, terminal
penumpang Pelabuhan Tanjung Perak ini juga difasilitasi gerbarata layaknya
sebuah bandara. Gapura Surya Nusantara resmi beroperasi pada Oktober 2014 dan
akan menjadi standar bagi terminal-terminal pelabuhan modern lainnya di
Indonesia. Selain memiliki terminal penumpang yang modern, Surabaya juga
memiliki pelabuhan logistik semi otomatis pertama di Indonesia, bahkan pertama
di Asia. Pelabuhan tersebut bernama Pelabuhan Teluk Lamong. Sebagian aktivitas
pelabuhan sudah mengandalkan sistem komputerisasi. Teluk Lamong merupakan
pelabuhan ke-4 di dunia yang memiliki sistem semi otomatis tersebut.
e. Lingkungan Yang Asri Dan Bersih
Surabaya boleh dikatakan bagus dalam penataan lingkungannya. Sudah berbagai
penghargaan diraih oleh kota Surabaya karena keberhasilannya dalam mengelola
lingkungan. Contohnya penghargaan Piala Adipura Kencana yang diraih oleh
Surabaya selama tiga kali berturut dalam kurun waktu 2012-2014. Selain itu
Surabaya juga meraih berbagai penghargaan dari luar negeri. Diantara
penghargaan ASEAN Environmentally Sustainable City Award atau "kota dengan
penataan lingkungan berkelanjutan terbaik se-ASEAN" pada tahun 2011 dan
2014. Kesuksesan kota Surabaya dalam hal lingkungan tidak terlepas dari
tersedianya berbagai taman kota ataupun ruang terbuka hijau lainnya. Saat ini
11. rasio ruang terbuka hijau di kota Surabaya telah mencapai 26% dari total luas kota
Surabaya. Salah satu taman kota di Surabaya, yaitu Taman Bungkul, pada tahun
2013 mendapat penghargaan The Asian Townscape Award 2013 dari Perserikatan
Bangsa-Bangsa sebagai taman terbaik di Asia karena fasilitasnya yang sangat
lengkap dan terpadu yaitu mulai kawasan ekonomi (sentra PKL), kawasan terbuka
hijau, taman, kawasan disabilitas, internet (Wi-Fi) gratis, serta penataan taman
yang baik dan tanaman-tanamannya yang indah.
3. Kesimpulan
Berdasarkan sejarah perkembangan perkotaan Kota Surabaya. Ada bereberapa
penyebab yang menyebabkan kota ini tumbuh dan maju diantaranya, yaitu:
a. perebutan kekekuasaan:
Hal ini dilihat dari perang perebutan wilayah yang ada di Surabaya. Mulai dari
jaman kerajaan hingga di jaman colonial. Mereka saling berebut untuk mengurus
dan mengembangkan daerah strategis yang ada pada daerah kalimas.
b. Pemerintahan
Masuknya pemerintah belanda dengan membawa pemerintahan colonial yang
baru untuk mengatur kota. Pemerintahan ini sangat berpengaruh pada
pertumbuhan kota yang di sesuaikan dengan kebijakan-kebijakan colonial secara
utuh.
c. Perdagangan
Perdagangan antar penduduk local dan asing menarik berberapa orang untuk
tinggal dan berdagang pada daerah pelabuhan. Hal ini menimbulkan sebuah
interaksi social yang berada dalam perdagangan dalam membentuk usaha baru.
d. Perkembangan teknologi
Perkembangan teknologi pada revolusi indusri mempercepat pergerakan manusia
yang maju dimulai dengan adanya penyedian kereta api dan Pertumbuhan
kendaraan bermotor. Sehingga pembangunan jalan juga semakin cepat disertai
proses kepemilikan tanah yang semakin mudah.
12. e. Perkembangan Infrastruktur
Sejak tahun 1900 terus dikembangkan infrastruktur kota, pembangunan jalan,
penyedia kereta api, bangunan untuk tempat tinggal, pembangunan pelabuhan.
Pembangunan-pembangunan tersebut untuk memudahkan masyarakat yang ada di
Surabaya menjalani perekonomian mereka.
4. Daftar Pustaka
https://www.kaskus.co.id/thread/5586e331162ec2d8108b456a/mari-menengok-
pesatnya-perkembangan-kota-quotsurabayaquot/
http://masirul.com/surabaya-tempo-dulu/
http://duniabaca.com/asal-usul-sejarah-kota-surabaya.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Surabaya#Pembagian_administratif