Implementasi Bisnis E-Currency

1. IMPLEMENTASI BISNIS
E-CURRENCY
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keamanan Sistem
Informasi
Dosen : Irawan Afrianto, M.T.
Disusun Oleh :
M. Romdon Nurdin S
10111040
Kelas : KSI - 4
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
2017

2. PENDAHULUAN
1.1 Pengertian E-Currency
E-currency adalah fasilitas internet dimana uang digantikan dalam bentuk
virtual. E-currency biasanya menggunakan mata uang yang berlaku secara global
yaitu US Dollar atau juga Euro. Dengan mata uang yang berlaku secara
internasional ini, e-currency bisa dimanfaatkan di seluruh belahan dunia. Untuk
mengkonversinya ke mata uang lokal, bisa digunakan money exchanger.
Penggunaan e-currency sangat beragam sekali. Mulai dari transfer dana
hingga untuk keperluan pembayaran atau “payment”. Karena sifatnya yang global,
transaksinyapun bisa dilakukan antar negara. Contoh riil penggunaan e-currency
untuk transaksi secara global misalnya pada market place terbesar di dunia
Amazon dan Ebay. Pengunjungnya berasal dari seluruh belahan dunia. Setiap
transaksi bisa dilakukan dengan menggunakan e-currency yaitu Paypal.
1.2 Keunikan E-Currency
Penggunaan e-currency ini semakin populer di kalangan pebisnis online
karena beberapa keunikannya, yaitu:
1. Tidak Berwujud
Karena hanya dilakukan untuk transaksi online, e-currency bersifat
maya atau tak berbentuk fisik, sehingga Anda tidak dapat menaruhnya dalam
dompet ataupun berbelanja secara langsung dengan e-currency yang Anda
miliki. Meskipun begitu, sifat ini justru menonjolkan sisi praktis e-currency
yang memungkinkannya untuk dibelanjakan secara online.
2. Bersifat Universal
Peran e-currency dalam dunia trading online adalah sebagai sistem
pembayaran yang menjembatani kegiatan transaksi trader di seluruh dunia.
Perbedaan nilai tukar mata uang di tiap negara tentu akan merepotkan Anda
yang ingin melakukan transaksi jual beli ke luar negeri. E-currency
memungkinkan setiap penjual dan pembeli online untuk bertransaksi tanpa
perlu repot-repot memikirkan nilai tukar mata uang negara asal dan sistem
transfer dari bank lokal.
3. Berlaku Untuk Transaksi Online

3. Kemampuan e-currency sebagai mata uang yang digunakan di dunia
maya memang hanya terbatas pada transaksi online. Namun di zaman
globalisasi ini, jual beli online semakin diminati karena kemudahan dan
kecepatan transaksinya. Dengan adanya e-currency, Anda akan semakin
mudah melakukan transaksi untuk kegiatan jual beli berbagai macam barang
dan jasa yang tersedia secara online.
1.3 Keunggulan E-Currency
Yang paling utama ketiga kita hendak akan menggunakan e-currency
adalah kita harus mendaftar terlebih dahulu di website e-currency yang akan kita
gunakan. Hampir semua e-currency yang ada di internet semuanya gratis dalam
pembuatan akunnya. Mungkin inilah satalah satunya kenapa e-currency itu sendiri
sangat diminati mulai dari pembuatan yang tidak memakan biaya dan juga waktu
yang hanya memakan beberapa menit saja tidak seperti kartu kredit yang
membutuhkan waktu untuk disetujui dan juga kelengkapan akan dokumen-
dokumennya. E-currency bisa dikatakan relatif aman jika dibandingkan dengan
kartu kredit yang sangat marak akan pembobolan pemegang kartu kredit itu
sendiri, dan juga dalam hal transfer dana yang kita lakukan relatif sangat cepat dan
hanya memakan biaya rata-rata 1% dari total dana yang kita transfer.
Ketika Anda sudah melakukan pendaftaran yang sama sekali tidak
mengeluarkan biaya tersebut maka anda akan mendapat nomor akun e-currency
tersebut. Nomor akun yang kita peroleh hampir sama dengan nomor akun
rekening di bank yang mana fungsinya sebagai pengenal ketika kita melakukan
transfer maupun menerima transfer. Akun e-currency sifatnya sangatlah pribadi
yang dilengkapi dengan password dan juga PIN yang hanya diketahui oleh
pemilik e-currency dan juga hanya pemilik e-currency itu sendiri yang bisa
melakukan transfer kecuali Anda mempercayakan kepada orang lain untuk
melakukan hal tersebut.
1.4 Fungsi dan Kelebihan E-Currency
Terdiri dari sebagai berikut :
1. Melakukan transaksi pembayaran kepada penyedia jasa online atau situs yang
memperdagangkan barang.

4. 2. Mengirim dan juga menerima uang tanpa adanya delay waktu di seluruh
dunia.
3. Menerima pembayaran dari proses perdagangan baik yang berbentuk barang
ataupun jasa.
4. Sebagai alat tukar baik mata uang dollar, euro, poundsterling, dan lain-lain
terhadap emas dan juga sebaliknya.
1.5 Jenis E-Currency
Beberapa jenis E-currency yang sangat familiar yang digunakan oleh para
netter di dunia adalah sebagai berikut :
1. Liberty Reserve
2. Money Bookers (Skrill)
3. Perfect Money
4. WebMoney
5. Paypal
6. C-Gold
7. Alert Pay (Payza)

5. PEMBAHASAN
2.1 E-Payment Sebagai Penyedia E-Currency
Untuk mendapatkan e-currency dan menggunakannya dalam transaksi
online, Anda perlu mendaftar di suatu e-payment yang menyediakan akun khusus
bagi Anda. Akun tersebut dapat difungsikan sebagai rekening e-currency
untuk memfasilitasi pembayaran dan transfer secara online.
Salah satu e-payment populer yang menyediakan e-currency adalah
WebMoney. Situs penyedia sistem pembayaran online yang berasal dari Rusia ini
telah melayani lebih dari 26 juta klien di seluruh dunia. Terdapat 3 jenis
mata uang yang dapat ditukarkan untuk mengisi saldo pada akun WebMoney,
yaitu USD, Euro, dan Rubel. Pembayaran e-currency dengan WebMoney saat
ini tersedia di banyak situs-situs online, menjadikan e-payment ini sebagai salah
satu sistem pembayaran online utama.
2.2 E-Currency Untuk Bisnis Online Secara Global
Mengacu pada topik, bahwa e-currency sangat berperan dalam
keberlangsungan bisnis online secara global. Area bisnis yang biasanya terbatas
pada suatu ruang lingkup tertentu dengan adanya e-currency limitasi tersebut
dapat dihilangkan. Target marketpun menjadi semakin luas. Tak hanya demikian,
kemudahan dan keamananpun bisa dijamin sangat tinggi.
Sekarang ini untuk memanfaatkan e-currency tidak perlu harus melakukan
transfer secara manual dari akun satu ke akun lain yang memerlukan sedikit
prosedur. Fitur One-Click-Checkout bisa melakukan transfer atau pembayaran
hanya dengan sekali atau dua kali klik mouse saja. Utamanya bagi pembeli adalah
e-currency sebagai alat pembayaran, sedangkan bagi penjual adalah alat penerima
pembayaran.
E-currency diibaratkan seperti rekening bank online yang bisa berlaku di
seluruh dunia. Orang dapat dengan mudah melakukan “deposit” atau “menabung”
pada akun e-currency mereka dan kemudian menggunakannya untuk bertransaksi
melalui media internet. Untuk melakukan “deposit” dana biasanya diigunakan
kartu kredit visa dan mastercard yang berlaku global. Data kartu kredit ini juga
diperlukan untuk verifikasi akun sebelumnya.

6. Melihat dari peranannya dalam bisnis online, e-currency ternyata
memberikan opportunity atau kesempatan yang besar juga didalamnya. Ada yang
menjual pengisian balance atau dana e-currency, atau penjualan kartu kredit
murah untuk verifikasi akun e-currency yang rata-rata memang membutuhkan
kartu kredit untuk kemudahan bertansaksi. Hingga muncul pula adanya Virtual
Credit Card (VCC) atau kartu kredit abstrak. Ada lagi model lain dimana
pengguna yang memiliki akun dan dana di -currency menyediakan jasa pembelian
internasional bagi yang tidak memiliki kemampuan untuk membeli secara
langsung ke luar negeri. Untuk penyedia e-currency sendiri biasanya mengambil
beberapa persen dari tiap transaksi untuk mengambil keuntungan.
2.3 Informasi Umum Tentang Perdagangan E-Currency
Ini umumnya diketahui bahwa investasi yang paling aman dan paling
menguntungkan Anda dapat buat di Internet saat ini adalah orang-orang yang
dibuat dalam bisnis pertukaran e-currency. Ada sejumlah mata uang elektronik
yang tersedia untuk penggunaan pribadi atau bisnis di Internet. Dan masing-
masing dari mereka bersaing dengan orang lain pada konsep pilihan yang berbeda
(memuat akun dan menarik diri dari itu). Sebagian besar mata uang elektronik
dikonversi dengan mudah dari, dan untuk, dan kebanyakan dari mereka memiliki
mata uang latar belakang Nasional. Mata uang elektronik hanya bentuk terbaik
untuk melakukan bisnis di seluruh dunia, dengan pembayaran instan mereka
melalui Internet. Contoh e-mata uang adalah: Perfect Money, Solid Trust Pay, C-
Gold dll.
Ribuan atau bahkan jutaan orang di seluruh dunia memiliki setidaknya
beberapa penghematan pada beberapa rekening e-currency. Banyak bisnis (saat
ini) menerima berbagai e-currency untuk pembayaran untuk produk atau layanan
yang mereka berikan, dan ini berkembang cepat. Orang perdagangan di e-mata
uang ini: misalnya, dari Perfect Money ke SolidTrust Pay, atau C-Gold, dll Ada
ratusan ribu transaksi valuta yang dilakukan per hari, dan operasi ini adalah
bagian kecil dari besar pasar pertukaran e-currency. Biaya untuk operasi
pertukaran berfluktuasi antara 3% dan 15%. Perbedaan nilai tukar tergantung pada
arah bursa. Misalnya biaya untuk pertukaran Perfect Money ke SolidTrust Pay
akan jauh lebih rendah, daripada biaya untuk menarik Perfect Money ke Wire
Transfer.

7. Tabungan Anda pada rekening e-currency adalah setara dengan
kepemilikan Anda atas bank atau rekening kartu kredit/debit. Ini seperti Anda
memiliki rekening bank Anda sendiri di komputer Anda. Setiap orang di mana
saja di dunia dapat menjadi pemilik e-akun dari sistem pembayaran elektronik,
dan akun ini dapat membantu Anda untuk memulai investasi atau bisnis elektronik
lainnya dengan perusahaan atau orang yang memiliki akun di sistem pembayaran
yang sama, Anda dapat mulai membuat uang setiap kali Anda inginkan. Semua
transaksi yang sederhana daripada transaksi apapun melalui bank atau dengan
menggunakan kartu kredit/debit.
Sebagai pemilik akun elektronik Anda dapat memiliki beberapa pekerjaan
virtual, atau menginvestasikan dana anda di perusahaan Forex yang berbeda atau
memulai bisnis Forex sendiri. Fitur utama adalah bahwa Anda bekerja untuk diri
sendiri, dan Anda adalah bos sendiri. Umumnya, ada dua cara untuk mulai
mendapatkan dana dalam bisnis e-currency: pertama, adalah bahwa Anda dapat
memulai bisnis (pertukaran e-mata uang Anda sendiri, investasi di Forex sendiri
dan yang kedua - menginvestasikan dana Anda untuk meningkatkan profite Anda.
tapi Anda harus berhati-hati dengan investasi dana Anda dalam proyek pihak
ketiga atau bisnis yang ada karena ada banyak skema ponzi di Internet. ada risiko
tinggi kehilangan dana Anda.
2.4 Lima Alasan Mengapa Masuk ke Perdagangan E-Currency
1. Likuiditas
Tingkat likuiditas tinggi adalah keuntungan utama dan alasan untuk memulai
bisnis Anda sendiri on-line. Fitur ini pasar e-currency menyediakan pedagang,
pembeli dan penjual berbagai macam pilihan untuk memproses operasi antara
satu sama lain. Dan karena likuiditas pasar stabil dan tidak ada getaran tinggi.
2. Fleksibilitas geografis
Setiap orang dapat membuka rekening dan mulai semacam sendiri bisnisnya di
mana saja dan kapan saja. Tempat di mana dimungkinkan untuk terhubung ke
Internet dapat menjadi tempat di mana e-bisnis dapat dimulai. Jika Anda suka
bepergian atau memiliki banyak perjalanan bisnis akun elektronik akan
membantu Anda untuk terus memantau perubahan serta membuat operasi
beli/jual/tukar.
3. Pasar Non-stop 24/7/365

8. Pasar perdagangan e-currency tidak pernah tidur. Selalu ada orang
membeli/menjual/bertukar e-currency yang berbeda di suatu tempat di dunia,
dan Anda dapat menjadi salah satu dari mereka. Ini akan membantu Anda
untuk membuat jadwal yang cocok untuk anda.
4. Rendahnya tingkat investasi awal
Tidak akan ada biaya tersembunyi atau biaya bulanan untuk account e-
currency pemilikan. Beberapa investasi mulai dari serendah $200 atau bahkan
kurang, memberikan Anda kesempatan untuk mulai dari jumlah kecil di jalan
untuk berpenghasilan tinggi. Dan Anda tidak perlu menghabiskan banyak
waktu untuk melakukannya.
5. Biaya rendah
Biaya transaksi yang serendah mungkin dibandingkan dengan biaya bank atau
kartu kredit. Ini membantu untuk menurunkan kurang dana untuk biaya dan
mulai mendapatkan keuntungan di bulan pertama.
Cara terbaik untuk mendapatkan keuntungan dalam bisnis e-commerce
adalah untuk memulai perdagangan e-currency. Hal pertama yang harus Anda
lakukan adalah untuk memahami berbagai keuntungan yang bisa Anda dapatkan
dari perdagangan e-currency. Setiap fitur dari Likuiditas ke biaya rendah dan
biaya di pasar perdagangan e-currency membuat pasar ini menarik dan dapat
diakses untuk setiap orang yang bersedia untuk meningkatkan penghasilannyanya.
2.5 Keamanan E-Currency
Beberapa cara Anda yang harus latih dalam kegiatan harian e-currency
Anda untuk melindungi keamanan akun, sebagai berikut :
1. Gunakan Web Broker yang aman. Kami sarankan untuk menggunakan browser
Mozilla Firefox. Firefox membuat Anda lebih aman saat Anda browsing Web,
dengan menutup pintu pada spyware, worm, dan virus.
2. Hati-hati dengan email dan jangan membuka pesan dari pengirim yang tidak dikenal.
Jangan menjawab pesan tersebut. Jangan ikuti tautan yang Anda dapatkan ke e-mail
Anda, mereka mungkin berisi virus yang dapat merusak keamanan komputer Anda
dan mengirim semua informasi yang diperlukan ke penyusup untuk mendapatkan
akses ke akun Anda.

9. 3. Jangan menngunduh program-program yang tidak dikenal bahkan jika mereka
menawarkan untuk memperkuat perlindungan komputer Anda. Program-program
tersebut dapat berisi malware, adware, virus, eksploitasi, bot.
4. Jangan lupa untuk mengubah kata sandi Anda untuk masuk sistem sesering mungkin.
5. Jangan memberikan kata sandi Anda ke pihak ketiga.
6. Perlu diingat, sistem e-currency tidak pernah meminta Anda untuk mengirim kata
sandi dan kode akses kepada mereka melalui e-mail.
7. Selalu perbarui sistem operasi Anda untuk memperbarui sistem terbaru untuk
membantu melindungi komputer Anda dari ancaman internet terbaru, penting untuk
menginstal pembaharuan keamanan baru segera setelah mereka tersedia. Cara
termudah untuk melakukannya adalah dengan mengaktifkan Pembaharuan Otomatis
dan menggunakan pengaturan yang direkomendasikan mengunduh perbaruan
dianjurkan dan menginstalnya pada jadwal yang ditetapkan. Untuk mengaktifkan
Pembaharuan Otomatis.
8. Gunakan versi firewall terbaru jika komputer Anda tidak dilindungi ketika Anda
terhubung ke Internet, hacker bisa mendapatkan akses ke informasi pribadi pada
komputer Anda. Mereka dapat menginstal kode pada komputer Anda dan mencuri
kata sandi Anda. Firewall membantu untuk menyaring berbagai jenis lalu lintas
internet berbahaya sebelum mencapai sistem Anda.
9. Gunakan program anti-virus versi terbaru dan perbarui perangkat lunak antivirus
Anda secara teratur. Yang paling penting adalah bahwa Anda menjaga komputer
Anda saat ini dengan perbaruan dan alat antivirus terbaru , tetap terkini dengan
ancaman terbaru, dan Anda menjelajahi internet, mengunduh berkas, dan membuka
lampiran dengan benar.
10. Memverifikasi identitas situs sebelum memasuki passphrase situs web penipuan
"phishing" yang dirancang untuk menipu Anda agar memberikan kata sandi Anda
atau informasi penting lainnya untuk penipu. E-mail palsu umumnya digunakan untuk
mengundang korban ke situs phishing.
11. Sebelum memasuki passphrase Anda di website, pastikan Anda berada di situs nyata
dengan:
1. Memeriksa untuk padlock aktif dalam status bar browser.
2. Memeriksa bar lokasi browser untuk nama situs yang dimulai dari (ejaan yang
sebenarnya sangat penting).
3. Memeriksa sertifikat SSL digunakan untuk "Diterbitkan Untuk", "Dikeluarkan
oleh", dan bidang Sidik Jari yang tepat.
12. Membuat kata sandi yang kuat dan sulit untuk akun e-currency Anda, dan untuk
setiap akun yang terhubung dengan e-currency Anda (seperti akun Unichange). Ini

10. berarti tidak menempatkan tanggal ulang tahun Anda atau nama kota favorit, harus
dalam komposisi simbol, huruf dan angka apapun yang tidak dalam urutan. Simpan
kata sandi Anda di tempat keamanan seperti berkas disandikan.
13. Cobalah untuk mengingat cara masuk di akun e-currency: apa yang langkah yang
pertama, kedua dan ketiga. Misalnya, ketika Anda masuk ke akun Perfect Money
langkah pertama : ID Anggota, kata sandi dan captcha.
2.6 Regulasi Mata Uang Virtual untuk Mencegah Tax Evasion
Terkuaknya dokumen Panama Paper yang membuka nama tokoh-tokoh
penting di seluruh dunia yang memiliki rekening di Panama yang merupakan tax
haven menunjukkan bahwa tax evasion sebenarnya merupakan masalah untuk
hampir semua Negara di dunia. Ini mungkin menjadi salah satu yang melandasi
Negara-negara di G20 untuk melaksanakan Automatic Exchange of Information
pada tahun 2017, dimana setiap Negara harus membuka data perbankannya untuk
menghindari berbagai upaya penyelewengan seperti pencucian uang dan tax
evasion. Hal Ini menunjukkan bahwa setelah diberlakukannya perjanjian ini para
pelanggar pajak akan kesulitan untuk menyembunyikan uangnya ke luar negeri.
Sehubungan dengan hal tersebut, pemerintah Indonesia berencana untuk
mengeluarkan tax amnesty dengan tujuan utama untuk secepat mungkin
merepatriasi kembali dana Indonesia yang berada di luar negeri untuk menambah
penerimaan Negara dan yang paling penting meningkatkan tax base.
Namun, sebagian analis sendiri mengatakan bahwa sebenarnya banyak cara
alternatif bagi para pelanggar pajak untuk menyembunyikan asetnya selain
melalui perbankan di negara tax haven, misalnya dengan menanamkannya dalam
bentuk emas dan properti. Hal ini menunjukkan bahwa setelah
diimplementasikannya Automatic Exchange of Information pemerintah harus
mempelajari celah-celah lain yang bisa digunakan para pelanggar pajak dan
menyusun regulasinya, salah satunya adalah regulasi terkait dengan mata uang
virtual atau Virtual Currency (VC).
Menurut European Central Bank (2012) VC adalah “a type of unregulated,
digital money, which is issued and usually controlled by its developers, and used
and accepted among the members of a specific virtual community”. Sederhananya
VC adalah mata uang yang peredarannya tidak dikontrol oleh bank sentral dan
penggunaannya terbatas hanya pada pihak yang mengakuinya (tidak memiliki

11. legal tender). Berbeda dengan e-money yang menggunakan satuan mata uang
resmi atau fiat currency semisal rupiah atau dollar, VC memiliki satuan mata uang
sendiri.
Berdasarkan alirannya, VC dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu closed
(non convertible), open with one flow direction dan convertible. VC yang bersifat
closed biasa digunakan dalam dunia games online dimana uang tersebut tidak bisa
secara langsung digunakan untuk membeli barang dan jasa di dunia nyata,
walaupun praktik tersebut ada namun tidak dilegalkan oleh providernya dan
biasanya berakibat sanksi berupa penutupan akun oleh administrator. VC yang
bersifat open with one flow direction adalah seperti Facebook Credit, Nintendo
Poin yang penggunannya hanya terbatas untuk barang/jasa yang disediakan oleh
provider dan sirkulasi serta regulasinya diatur oleh provider.
Sedangkan untuk convertible VC, adalah VC yang dapat digunakan untuk
membeli barang dan jasa di dunia nyata dan juga dapat ditukarkan dengan fiat
currency. Convertible VC bisa dibagi menjadi dua yaitu bersifat centralized dan
decentralized. Centralized apabila memiliki otoritas atau administrator pusat yang
berperan seperti bank sentral dalam dunia perbankan sedangkan decentralized
yaitu sebaliknya, ketika tidak ada administrator pusat yang berfungsi sebagai
intermediary, transaksi yang terjadi diverifikasi oleh para pengguna dari VC itu
sendiri. Contoh dari VC adalah Bitcoin yang merupakan VC dengan kapitalisasi
market terbesar.
VC dianggap memberikan berbagai kemudahan, seperti Bitcoin misalnya,
yang dianggap mampu mengurangi waktu dan biaya yang dibutuhkan dalam
melakukan transfer ke luar negeri terutama dalam bentuk remmitance. Hal ini
dikarenakan transfer dilakukan secara langsung kepada pengirim dan penerima,
tanpa perantara, sehingga lebih cepat dan tidak perlu mengeluarkan fee kepada
perantara. Pada tahun 2014, Bank Dunia mencatat rata-rata biaya yang dibutuhkan
untuk mengirim remittance sekitar 8%, dan Bitcoin mampu mengirim remmitance
dua kali lebih cepat dan 75% lebih murah.[1]
Meskipun begitu, VC juga dipercaya memiliki risiko yang cukup besar. VC
terutama yang bersifat decentralized biasanya akan sulit untuk dikontrol dan
dipantau oleh pemerintah karena sistemnya yang bersifat peer to peer dimana
verifikasi dilakukan oleh para pengguna. Sebagian besar VC juga memiliki fitur
anonimiti dimana para pengguna dapat mendaftar dengan identitas yang berbeda

12. dengan identitas yang sebenarnya sehingga sulit bagi pemerintah untuk melacak
siapa saja yang bertransaksi menggunakan VC tersebut. Hal ini menyebabkan VC
biasanya dijadikan sarang pencucian uang, pengelakan pajak, dan perdagangan
ilegal seperti perdagangan manusia dan narkoba. Jika dilihat dari sejarahnya saja,
cukup banyak VC yang harus ditutup oleh pemerintah berbagai Negara karena
bermasalah seperti E-Gold pada tahun 2009 dan yang terbaru Liberty Reserved
pada tahun 2013.[2]
Dengan melihat berbagai karakteristik di atas, penulis berpandangan bahwa
VC lebih berpotensi untuk dijadikan sebagai alat untuk melakukan money laundry
dan tax evasion dibandingkan instrumen lain seperti properti dan emas terutama
apabila Automatic Exchange of Information telah diimplementasikan. Hal ini
disebabkan karena VC lebih fleksibel untuk digunakan sebagai alat
pertukaran/transaksi, dan bahkan dengan VC, pengguna bisa membeli properti dan
emas.
Melihat berbagai resiko tersebut, penting bagi pemerintah untuk mulai
membuat keputusan yang lebih tegas terhadap VC. Bank Indonesia sendiri telah
mengeluarkan pernyataan bahwa VC bukan merupakan mata uang atau alat
pembayaran yang sah dan menghimbau masyarakat untuk berhati-hati serta tidak
menanggung kerugian dan permasalahan yang muncul dari adanya VC.
Pernyataan tersebut ditafsirkan oleh para pengguna VC di Indonesia sebagai
himbauan agar masyarakat mengerti risiko menggunakan VC, bukan sebagai
bentuk pelarangan. Bagaimana otoritas perpajakan untuk segera bertindak
menghadapi resiko terjadinya tax evasion melalui VC. Cara yang paling mudah
untuk ditempuh oleh pemerintah dengan melarang penggunaan bitcoin, seperti
yang dilakukan beberapa Negara seperti Rusia. Namun hal ini tentu saja akan
dianggap sebagai sebuah bentuk pembatasan terhadap perkembangan teknologi.
Menyusun regulasi khusus terkait dengan VC sebenarnya merupakan
langkah penting. Di Negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang dan Singapura
[3] telah disusun regulasi perpajakan terkait dengan VC. Apalagi saat ini,
perkembangan teknologi terutama sistem digital atau virtual sangat pesat. Jadi
bisa diprediksi bahwa berbagai mata uang virtual baru yang serupa atau bahkan
lebih canggih dan lebih kompleks dari yang ada sekarang akan terus bermunculan
di masa depan. Saat ini saja sudah banyak VC yang berniat menggantikan posisi

13. Bitcoin yang saat ini merupakan VC yang paling sering digunakan seperti Etherim
dan Litecoin.
Menetapkan dasar pengenaan pajak untuk VC perlu ditentukan apakah
berdasarkan satuan mata uang virtual tersebut atau berdasarkan nilainya apabila
dikonversikan ke sovereign currency semisal rupiah atau dollar. Selain itu, perlu
diklasifikasikan juga jenis pajak yang akan dikenakan pada VC apakah akan
menjadi obyek pajak penghasilan (PPh 21), pajak pendapatan laba atas selisih
kurs, atau pajak pendapatan atas capital gain (PPh pasal 4 ayat 2) atau PPN.
Selain menetapkan regulasi, pemerintah juga sebaiknya mulai
meningkatkan kapabilitas dalam melakukan pemantauan dan pemeriksaan
termasuk melaksanakan tax enforcement dalam bisnis dan industri teknologi,
terutama komunikasi mengingat perkembangan era yang semakin terdigitalisasi.
Bukan hanya VC, melainkan juga bisnis yang umum seperti e-commerce, atau
perdagangan forex melalui internet yang kemungkinan memiliki potensi
penerimaan pajak yang besar. Dengan meningkatkan kemampuan pemerintah
untuk melakukan pengawasan diharapkan dapat meningkatkan penerimaan
Negara di masa depan dan mengurangi tingkat penyelewengan pajak.
2.7 Perlindungan Hukum Transaksi Elektronik
1. Kedudukan Konsumen dan Pelaku Usaha Dalam Transaksi Elektronik
Sesuai dengan asas hukum Lex Specialis derogat Lex Generalis, dimana
hukum yang lebih khusus dikesampingkan oleh hukum yang lebih khusus.
Dasar hukum yang lebih khusus mengatur mengenai kausalitas antara pelaku
usaha dengan konsumen dalam bidang teknologi adalah UU No. 11 Tahun
2008 tentang ITE dan Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik, selanjutnya disebut dengan
PP PSTE. Terkait kedudukan konsumen dan pelaku usaha, kedua ketentuan itu
dikategorikan regulasi yang sesuai asas Lex Specialis. Sedangkan payung
hukum yang sesuai asas Lex Generalis dalam masalah ini, yaitu UU No. 8
Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.
Jika UU Perlindungan Konsumen hanya menjelaskan konsumen dengan
pelaku usaha secara umum, dalam PP No. 82 Tahun 2012 diatur lebih detail.
Diantaranya,

14.  Pasal 1 ayat 4 ialah; Penyelenggara Sistem Elektronik adalah
setiap Orang, penyelenggara negara, Badan Usaha, dan
masyarakat yang menyediakan, mengelola, dan/atau
mengoperasikan Sistem Elektronik secara sendiri sendiri maupun
bersama-sama kepada Pengguna Sistem Elektronik untuk
keperluan dirinya dan/atau keperluan pihak lain. Dapat
disimpulkan bahwa penyelenggara sistem elektronik ialah sesuai
dengan pengertian pelaku usaha dalam UU Perlindungan
Konsumen.
 Pasal 1 ayat 9 ialah; Pengguna Sistem Elektronik adalah setiap
Orang, penyelenggara negara, Badan Usaha, dan masyarakat
yang memanfaatkan barang, jasa, fasilitas, atau informasi yang
disediakan oleh Penyelenggara Sistem Elektronik. Dapat
disimpulkan bahwa Pengguna Sistem Elektronik ialah sesuai
dengan pengertian Konsumen dalam UU Perlindungan
Konsumen.
Dengan dua klausul tersebut di atas, berarti kedudukan hukum pelaku
usaha dan konsumen, secara hak dan kewajiban adalah sama dengan UU
Perlindungan Konsumen, sehingga asas-asas dalam UU Perlindungan
Konsumen dan disesuaikan dengan PP PSTE.
2. Komoditas E-Commerce
Saat melakukan transaksi elektronik, konsumen biasanya diminta
untuk memberikan data. Mulai dari nama, umur, alamat email, nomor telepon,
dan sebagainya tergantung dari transaksi yang dibutuhkan. Dalam usaha di
bidang elektronik, data merupakan komoditas utama termasuk dalam bidang
usaha transportasi online. Data yang diperoleh dari usaha elektronik tersebut
kemudian diolah menjadi Big Data[1] . Pengertian Big Data sendiri masih
berbeda-beda. Namun secara garis besar disebut big data jika memenuhi unsur
bahwa data yang berukuran sangat besar (high-volume), atau sangat bervariasi
(high-variety), atau kecepatan pertumbuhan tinggi (high-velocity), dan sangat
tidak jelas (high veracity) untuk mempelajari; perilaku konsumen pola
konsumen, daya beli konsumen, harga jual yang sesuai, marketing yang sesuai
dan sebagainya.

15. Muncul persoalan kemudian, ketika data tersebut dapat
diperjualbelikan, sebagaimana yang terjadi di India. Di Negara tersebut, data
diperjualberlikan untuk perbankan dalam analisis pemberian kredit.
Data memiliki manfaat banyak, terutama untuk pengiklan karena dapat
menyasar micro targetting. Dengan data yang dimiliki dari big data, kemudian
diolah lalu pelaku usaha kemudian untuk menjadi dasar pengiklanan kepada
calon konsumen sesuai profilnya.
Negara seperti Rusia, melakukan pengawasan ketat terkait penggunaan
atau pemanfaatan data tersebut. Sebab data berpotensi digunakan untuk hal-hal
yang membahayakan masyarakat.
Kaitan Hukum
Begitu pentingnya data, maka pelaku usaha, harus menjaga data
pribadi konsumen seperti disebutkan dalam pasal 26 UU No.11 Tahun 2008
tentang ITE yang menyebut bahwa data pribadi merupakan hak pribadi
seseorang.Sedangkan menurut pasal 15 ayat 2 huruf c PP PSTE, dinyatakan
bahwa Penyelenggara Sistem Elektronik wajib untuk “ Menjamin penggunaan
atau pengungkapan data dilakukan berdasarkan persetujuan dari pemilik Data
Pribadi tersebut dan sesuai dengan tujuan yang disampaikan kepada pemilik
Data Pribadi pada saat perolehan data”.
Dengan demikian, wajib hukumnya bagi pelaku usaha untuk
memberitahukan kepada konsumen tujuan dari data konsumen tersebut
dimanfaatkan. Jika data konsumen tersebut digunakan untuk hal atau
kepentingan yang tidak diketahui oleh konsumen, maka pelaku usaha telah
melakukan pelanggaran atas pasal 7 huruf b UU Perlindungan Konsumen yang
menyatakan, bahwa “ pelaku usaha haruslah memberikan informasi yang
benar dan jelas “ jo. Pasal 8 huruf a UU Perlindungan Konsumen yang
melarang perbuatan yang “tidak sesuai dengan peraturan perundangan.“
Dengan sedikit pemaparan tersebut di atas, maka pemerintah perlu
bijak menyikapi E-Commerce ini. E-Commerce yang bisa menggerakkan
perekonomian nasional, namun di sisi lain jika perangkat hukum tidak

16. memadai, justru akan merugikan masyarakat itu sendiri. Sehingga, aturan
hukum mesti diperkuat, agar menjadi pelindung kepastian hak masyarakat,
utamanya terkait dengan Big Data.

17. KESIMPULAN
Meskipun saat ini sistem perbankan juga menyediakan fasilitas pembayaran
online dengan wire transfer, namun proses transaksi dari bank-bank pada umumnya
membutuhkan waktu lama dan cenderung berbelit-belit, terutama jika Anda
melakukan transaksi berskala internasional. Dibanding sistem pembayaran dan
penarikan lewat transfer bank, penggunaan e-currency lebih memudahkan Anda untuk
melakukan transaksi ke berbagai negara di dunia. Misalnya, kegiatan trading seperti
spot forex dan binary options yang banyak disediakan broker luar negeri, akan lebih
mudah dilakukan jika pembayaran dan penarikannya diproses lewat e-payment yang
menaungi akun e-currency Anda. Hal ini dikarenakan, persyaratan pembayaran lewat
wire transfer dinilai lebih merugikan dari segi waktu dan biaya.
Dua cara yang dapat dilakukan untuk melakukan deposit dan penarikan e-
currency pada akun e-payment antara lain, E-currency merupakan salah satu bentuk
mata uang elektronik yang dapat dimanfaatkan untuk memudahkan kegiatan transaksi
online secara universal. Dengan proses yang lebih cepat dan tidak memakan banyak
biaya, e-currency tentu dapat menjadi alternatif favorit bagi para pelaku bisnis online,
terutama bagi mereka yang ingin melakukan transaksi berskala internasional dengan
lebih cepat, praktis, dan murah. Untuk dapat mengisi e-currency pada akun e-payment
dengan lebih mudah dan irit biaya, memanfaatkan jasa changer lokal dapat menjadi
pilihan terbaik karena kecepatan dan kemudahan yang ditawarkan.

18. DAFTAR PUSTAKA
[1] https://unichange.me/in/articles/security
[2] https://unichange.me/in/articles/market_features
[3] http://rikaanggunawaty.blogspot.co.id/2016/11/e-currency.html
[4] http://ipankint.com/tag/e-currency/
[5] http://trisusantisaragih.blogspot.co.id/2016/11/nama-trisusanti-saragih-npm-
13441124.html
[6] https://www.kemenkeu.go.id/Artikel/regulasi-mata-uang-virtual-untuk-mencegah-
tax-evasion
[7] http://kanalhukum.id/kanalis/big-data-e-commerce-dan-perlindungan-hukum-
konsumen/37
[8] http://www.apaitubigdata.com/p/apa-itu-big-data.html
[9] http://timoelliott.com/blog/2013/07/7-definitions-of-big-data-you-should-know-
about.html