Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Diskusi tentang pandangan terhadap kekayaan pejabat eselon III Kementerian Keuangan sebesar 500 milyar dari segi ekonomi, politik, dan sebagai ASN. Kekayaan tersebut dinilai melanggar nilai-nilai dasar seorang ASN seperti berorientasi pelayanan, akuntabel, dan loyal.
Manajemen ASN adalah serangkaian proses pengelolaan ASN untuk mewujudkan ASN yang profesional dengan hasil kerja tinggi dan perilaku sesuai nilai dasar ASN, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen ASN adalah serangkaian proses pengelolaan ASN untuk mewujudkan ASN yang profesional dengan hasil kerja tinggi dan perilaku sesuai nilai dasar ASN, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. TUGAS KELOMPOK
AGENDA 1 : SIKAP DAN PERILAKU
BELA NEGARA
KELOMPOK 2
1. FATIRU DURRATUR RASYIDAH, A.Md.Kep
2. STARIA SAKTI JALU PAMUNGKAS, A.Md.Kep
3. IIN FAJAR LATIFAH, A.Md.Kep
4. GITA ORYRIA SAFITA, A.Md.Keb
5. QURROTU ‘AINII, A.Md.Kep
2. Apa pandangan anda tentang kekayaan pejabat kemenkeu
eselon tingkat 3 yang mencapai 500 milyar dari segi
ekonomi, politik, dan dari segi seorang ASN?
Segi Ekonomi:
Pendapatan dilihat dari jabatan beliau sebagai pejabat
eselon III dilingkungan kemenkeu, mendapat penghasilan
dari gaji pokok yang diterima berkisar per bulan Rp.
5.211.500,00 (gol IV B) dan tunjungan kinerja pegawai
sebesar Rp. 46.478.000,00 (Perpes No. 37 TH 2015). Dari
data diatas bisa kami simpulkan perkiraan pendapat per
bulan Rp. 51.689.500,00, kemudian jika perkiraan
pendapatan dalam setahun Rp. 620.274.000,00., hal ini
belum termasuk tunjangan lain – lain.
3. Jika kita perkirakan dari pendapatan yang diperoleh, maka
pejabat eselon III tersebut harus mengumpulkan gaji dan
tunjangannya selama kurang lebih 800 tahun untuk mendapatkan
kekayaan sebesar 500 milyar, bila tidak ada sumber pendapatan
selain sebagai ASN, maka perlu dipertanyakan tentang kekayaan
tersebut.
4. Segi Politik :
Dari segi politik kami berpendapat jika memang kekayaan sebesar
500 milyar tersebut didapat dari cara yang benar dan tidak
melanggar hukum, maka kekayaan tersebut sah – sah saja selama
tidak menimbulkan kegaduhan dan tidak mengurangi kepercayaan
masyarakat terhadap intitusi yg menaunginya, terlebih sebagai
pejabat pemerintah. Sementara dari sudut pandang lain jika
kekayaan tersebut dengan sengaja ditunjukkan dihadapan
masyarakat dengan gaya hidup yang mewah, dapat menimbulkan
isu negative yang lebih luas di masyarakat tentang kebijakan
pemerintah, dan bisa dimanfaatkan oleh oknum – oknum atau
kelompok yang tidak pro dengan pemerintahan. Jika itu terjadi
akan timbul gejolak di masyarakat, salah satu contohnya seperti
gerakan stop bayar pajak.
5. Dari sisi ASN :
Dilihat dari nilai – nilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK
1. Ber : Berorientasi pada pelayanan
Disini ASN diharuskan memahami dan memenuhi kebutuhan
masyarakat, serta berpikir solutif maka sikap ASN yang mempunyai
kekayaan 500 milyar, bertentangan dengan nilai dasar ini.
Masyarakat membutuhkan transparansi tentang pengelolaan pajak,
bukan malah pamer kekayaan dari pengelola pajak.
2. A : Akuntabel
ASN dituntut melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung
jawab, cermat serta disiplin dan berintegritas tinggi,
menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien, tidak menyalahgunakan
kewenangan jabatan.
6. Sementara dengan kekayaan tersebut seorang ASN dituntut untuk
pertanggung jawaban yang dilakukan oleh ASN baik tugas sebagai
seorang pegawai pajak maupun secara sosial kemasyarakatan
seorang ASN harus tetap mencerminkan ASN yang akuntabel.
K: Kompeten
Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang
selalu berubah,Membantu orang lain belajar. Melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik.
7. H: Harmoni
• Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
• Suka menolong orang lain.
• Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
L : Loyal
Disini ASN diharuskan menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan,
instansi dan negara, serta menjaga rahasia jabatan dan negara.
Sehingga dalam masalah ini dapat memperburuk citra ASN,
pimpinan, Instasi dan negara di mata masyarakat.
8. A : Adaptif
Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan. Terus berinovasi dan
mengembangkan kreativitas. Bertindak proaktif.
K: Kolaboratif
• Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.
• Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah.
• Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan
bersama.
9. KESIMPULAN
Didalam kasus ini dapat disimpulkan bahwa seorang ASN
dengan kekayaan sebesar 500 milyard Jika kekayaan
tersebut didapati dari jalan yg tidak benar dan atau
dipamerkan maka telah melanggar nilai- nilai dasar ASN
tentang Berorientasi Pelayanan, Akuntabel dan Loyal.
Tidak seharusnya seorang ASN melakukan hal-hal yang
menimbulkan kegaduhan di masyarakat dan juga tetap
menjaga nama baik ASN,instansi pemerintah dan negara.
Karena seorang ASN adalah sebagai contoh di masyarakat
baik secara pribadi dan kehidupan social.