Model inquiry Model inquiry Model inquiry Model inquiry Model inquiry Model inquiry Model inquiry Model inquiry Model inquiry Model inquiry Model inquiry Model inquiry Model inquiry Model inquiry
Model inquiry Model inquiry Model inquiry Model inquiry Model inquiry Model inquiry Model inquiry Model inquiry Model inquiry Model inquiry Model inquiry Model inquiry Model inquiry Model inquiry
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsxlalumhw88
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka adalah suatu pendekatan pendidikan yang diperkenalkan dalam kerangka Kurikulum Merdeka Belajar. Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan kebebasan yang lebih besar kepada siswa dalam proses pembelajaran. Dalam Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka, siswa diarahkan untuk aktif berpartisipasi dalam mengatur dan mengelola pembelajarannya sendiri.
Deskripsi dari Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka mencakup beberapa poin penting:
Kemandirian Siswa: Model ini menekankan pada pengembangan kemandirian siswa dalam mengelola pembelajarannya sendiri. Siswa diberi kebebasan untuk menentukan jalannya pembelajaran sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kemampuan masing-masing.
Pembelajaran Berbasis Proyek: Siswa diundang untuk terlibat dalam proyek-proyek pembelajaran yang relevan dengan kehidupan nyata. Melalui proyek-proyek ini, mereka dapat mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang materi pelajaran serta keterampilan praktis yang diperlukan di dunia nyata.
Kolaborasi dan Komunikasi: Pembelajaran dalam model ini juga mendorong kolaborasi antar siswa dan komunikasi yang efektif. Siswa didorong untuk bekerja sama dalam tim, berbagi pengetahuan, dan memecahkan masalah bersama.
Penilaian Formatif: Penilaian dalam Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka lebih menekankan pada penilaian formatif daripada penilaian sumatif. Siswa diberikan umpan balik secara terus-menerus sehingga mereka dapat terus meningkatkan pemahaman dan keterampilan mereka.
Fleksibilitas: Model ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam hal waktu, tempat, dan cara pembelajaran. Siswa dapat belajar secara mandiri, dalam kelompok kecil, atau dalam kelas secara keseluruhan, sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka.
Penggunaan Teknologi: Penggunaan teknologi menjadi salah satu komponen penting dalam Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka. Teknologi digunakan untuk mendukung pembelajaran yang interaktif, akses sumber daya pembelajaran yang beragam, serta memfasilitasi kolaborasi dan komunikasi antar siswa.
Dengan mengadopsi Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka, diharapkan siswa dapat menjadi pembelajar yang lebih aktif, kreatif, dan mandiri, serta siap menghadapi tantangan di era yang terus berkembang dengan cepat.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsxlalumhw88
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka adalah suatu pendekatan pendidikan yang diperkenalkan dalam kerangka Kurikulum Merdeka Belajar. Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan kebebasan yang lebih besar kepada siswa dalam proses pembelajaran. Dalam Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka, siswa diarahkan untuk aktif berpartisipasi dalam mengatur dan mengelola pembelajarannya sendiri.
Deskripsi dari Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka mencakup beberapa poin penting:
Kemandirian Siswa: Model ini menekankan pada pengembangan kemandirian siswa dalam mengelola pembelajarannya sendiri. Siswa diberi kebebasan untuk menentukan jalannya pembelajaran sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kemampuan masing-masing.
Pembelajaran Berbasis Proyek: Siswa diundang untuk terlibat dalam proyek-proyek pembelajaran yang relevan dengan kehidupan nyata. Melalui proyek-proyek ini, mereka dapat mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang materi pelajaran serta keterampilan praktis yang diperlukan di dunia nyata.
Kolaborasi dan Komunikasi: Pembelajaran dalam model ini juga mendorong kolaborasi antar siswa dan komunikasi yang efektif. Siswa didorong untuk bekerja sama dalam tim, berbagi pengetahuan, dan memecahkan masalah bersama.
Penilaian Formatif: Penilaian dalam Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka lebih menekankan pada penilaian formatif daripada penilaian sumatif. Siswa diberikan umpan balik secara terus-menerus sehingga mereka dapat terus meningkatkan pemahaman dan keterampilan mereka.
Fleksibilitas: Model ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam hal waktu, tempat, dan cara pembelajaran. Siswa dapat belajar secara mandiri, dalam kelompok kecil, atau dalam kelas secara keseluruhan, sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka.
Penggunaan Teknologi: Penggunaan teknologi menjadi salah satu komponen penting dalam Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka. Teknologi digunakan untuk mendukung pembelajaran yang interaktif, akses sumber daya pembelajaran yang beragam, serta memfasilitasi kolaborasi dan komunikasi antar siswa.
Dengan mengadopsi Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka, diharapkan siswa dapat menjadi pembelajar yang lebih aktif, kreatif, dan mandiri, serta siap menghadapi tantangan di era yang terus berkembang dengan cepat.
Similar to Tugas aplikasi komputer ( i putu satya yoga ) abstrak (20)
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
Tugas aplikasi komputer ( i putu satya yoga ) abstrak
1. MENINGKATKAN
MINAT BELAJAR SISWA
TERHADAP PEMBELAJARAN MATEMATIKA
MELALUI PEMBELAJARAN
BERBASIS KOMPETISI
Oleh
I Putu Satya Yoga
NIM : 06081381419055
Program Studi Pendidikan Matematika
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PALEMBANG
2014
2. ABSTRAK
Proses pembelajaran tradisional terhadap pembelajaran matematika dinilai kurang
menarik bagi siswa, sehingga timbul rasa malas pada diri siswa untuk mengikuti
pembelajaran matematika. Hal ini juga dapat mengakibatkan anggapan bahwa
belajar matematika itu sulit dikalangan siswa. Penerapan pembelajaran
matematika berbasis kompetisi diharapkan mampu meningkatkan semangat dan
motivasi siswa dalam pembelajaran matematika. Adapun metode yang digunakan
dalam penilitian ini adalah metode discovery learning dengan model kooperatif
dimana siswa dituntut aktif menemukan konsep konsep pembelajaran matematika
dalam suatu proyek kelompok, sedangkan guru membantu mengarahkan siswa
untuk menemukan konsep dari pembelajaran matematika. Dari penelitian tersebut
ternyata siswa lebih mampu memahami, dan lebih mengerti terhadap materi yang
telah diajarkan dibandingkan dengan pembelajaran dengan hanya menggunakan
metode komunikasi satu arah (ceramah) . Metode belajar berbasis kompetisi
dapat membuat siswa lebih memahami materi karena pada prosesnya siswalah
yang aktif menemukan konsep materi pembelejaran tersebut, sehingga materi
tersebut dapat lebih bertahan lama dibandingkan dengan hanya mendengarkan
materi dari guru didepan kelas.
Kata Kunci : kooperatif, discovery learning, kompetisi
3. Daftar Isi
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
ABSTRAK ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………….…………………………..............
B. Identifikasi Masalah ……………………………………...............
C. Pembatasan Masalah ………………….…………………….......
D. Rumusan Masalah ……………………………………………......
E. Tujuan Penelitian .............................................................................
F. Manfaat Penelitian ...........................................................................
1
1
6
6
7
7
8
BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................
A. Kajian Teori .....................................................................................
B. Kerangka Berfikir ............................................................................
C. Hipotesis Tindakan ..........................................................................
9
9
23
25
Tabel Dan Gambar
Daftar Pustaka
4. Tabel nilai rata rata hasil tes evaluasi kelompok
No Nama kelompok Nilai Rata Rata Kelompok
1 Apel 70
2 Jeruk 85
3 Mangga 75
4 pisang 80
5 anggur 65
6 melon 60
Gambar 1 Nilai Hasil Evaluasi Kelompok
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Apel Jeruk Mangga pisang anggur melon
NilaiRataRataKelompok
Kelompok
6. Daftar Pustaka
Maslow, A. (1954). Motivation and Personaality. New York: Harper and Row
Publication.
Yusuf, S. L. (2003). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT
Rosda Karya Remaja.