Sistem budidaya tanaman ( uu no. 12 tahun 1992)Hari Prasetyo
UU ini mengatur tentang sistem budidaya tanaman yang bertujuan meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani serta memperluas pengembangan tanaman. Pemerintah bertanggung jawab mengatur perencanaan, perbenihan, perlindungan, sarana produksi, dan pengusahaan budidaya tanaman. UU ini juga memberikan hak dan kewajiban bagi petani dan penyelenggara budidaya tanaman dalam menjalankan usaha pertanian.
Pp no. 44 tahun 1995 ttg pembenihan tanamanGhina Shadrina
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang perbenihan tanaman di Indonesia. Tujuannya adalah menjamin tersedianya benih bermutu dan pelestarian plasma nutfah. Dokumen ini membahas tentang pengaturan plasma nutfah, introduksi, dan pengujian varietas baru sebelum dilepas sebagai varietas unggul.
Pemasukan dan pengeluaran benih hortikultura (permentan no. 5 tahun 2012)Hari Prasetyo
Peraturan ini mengatur tentang pemasukan dan pengeluaran benih hortikultura di Indonesia dengan tujuan menjamin ketersediaan benih bermutu, mengembangkan industri benih dalam negeri, meningkatkan keragaman genetik dan keamanan hayati, serta meningkatkan devisa negara. Ditetapkan persyaratan administratif dan teknis untuk memperoleh izin pemasukan benih hortikultura.
Uu tahun 2000 no. 3o tentang rahasia dagangLegal Akses
Undang-undang ini mengatur tentang perlindungan varietas tanaman di Indonesia. Varietas tanaman yang dilindungi harus baru, unik, seragam, dan stabil. Pemulia tanaman diberikan hak eksklusif atas varietas ciptaannya selama 20 tahun untuk tanaman semusim dan 25 tahun untuk tanaman tahunan. Undang-undang ini mengatur subjek dan ruang lingkup perlindungan, serta hak dan kewajiban pemegang hak perlindungan varietas tanaman
Pemasukan dan pengeluaran benih (permentan no. 38 tahun 2006 dan no. 70 tahun...Hari Prasetyo
Permentan No. 70 Tahun 2007 mengubah beberapa pasal dan lampiran Permentan No. 38 Tahun 2006 tentang pemasukan dan pengeluaran benih. Peraturan ini mengatur tentang syarat dan tata cara pemasukan dan pengeluaran benih tanaman dari dan ke luar negeri guna menjamin kelestarian sumber daya genetik dan keamanan hayati.
Tanaman kakao merupakan komoditas penting bagi perekonomian Indonesia. Laporan ini membahas tentang pembibitan tanaman kakao, termasuk anatomi tanaman, cara pembibitan, dan pengaruh pelepasan pulp dan posisi benih terhadap pertumbuhan bibit. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa biji dari bagian tengah buah memberikan pertumbuhan bibit terbaik.
Produksi, sertifikasi dan peredaran benih bina (permentan no. 2 tahun 2014) u...Hari Prasetyo
Peraturan ini mengatur tentang produksi, sertifikasi, dan peredaran benih bina. Peraturan ini menggantikan peraturan sebelumnya dan hanya berlaku untuk benih bina selain benih hortikultura. Tujuan peraturan ini adalah menjamin ketersediaan, kebenaran varietas, dan mutu benih bina serta memberikan kepastian usaha bagi produsen dan pengedar benih bina.
Sistem budidaya tanaman ( uu no. 12 tahun 1992)Hari Prasetyo
UU ini mengatur tentang sistem budidaya tanaman yang bertujuan meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani serta memperluas pengembangan tanaman. Pemerintah bertanggung jawab mengatur perencanaan, perbenihan, perlindungan, sarana produksi, dan pengusahaan budidaya tanaman. UU ini juga memberikan hak dan kewajiban bagi petani dan penyelenggara budidaya tanaman dalam menjalankan usaha pertanian.
Pp no. 44 tahun 1995 ttg pembenihan tanamanGhina Shadrina
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang perbenihan tanaman di Indonesia. Tujuannya adalah menjamin tersedianya benih bermutu dan pelestarian plasma nutfah. Dokumen ini membahas tentang pengaturan plasma nutfah, introduksi, dan pengujian varietas baru sebelum dilepas sebagai varietas unggul.
Pemasukan dan pengeluaran benih hortikultura (permentan no. 5 tahun 2012)Hari Prasetyo
Peraturan ini mengatur tentang pemasukan dan pengeluaran benih hortikultura di Indonesia dengan tujuan menjamin ketersediaan benih bermutu, mengembangkan industri benih dalam negeri, meningkatkan keragaman genetik dan keamanan hayati, serta meningkatkan devisa negara. Ditetapkan persyaratan administratif dan teknis untuk memperoleh izin pemasukan benih hortikultura.
Uu tahun 2000 no. 3o tentang rahasia dagangLegal Akses
Undang-undang ini mengatur tentang perlindungan varietas tanaman di Indonesia. Varietas tanaman yang dilindungi harus baru, unik, seragam, dan stabil. Pemulia tanaman diberikan hak eksklusif atas varietas ciptaannya selama 20 tahun untuk tanaman semusim dan 25 tahun untuk tanaman tahunan. Undang-undang ini mengatur subjek dan ruang lingkup perlindungan, serta hak dan kewajiban pemegang hak perlindungan varietas tanaman
Pemasukan dan pengeluaran benih (permentan no. 38 tahun 2006 dan no. 70 tahun...Hari Prasetyo
Permentan No. 70 Tahun 2007 mengubah beberapa pasal dan lampiran Permentan No. 38 Tahun 2006 tentang pemasukan dan pengeluaran benih. Peraturan ini mengatur tentang syarat dan tata cara pemasukan dan pengeluaran benih tanaman dari dan ke luar negeri guna menjamin kelestarian sumber daya genetik dan keamanan hayati.
Tanaman kakao merupakan komoditas penting bagi perekonomian Indonesia. Laporan ini membahas tentang pembibitan tanaman kakao, termasuk anatomi tanaman, cara pembibitan, dan pengaruh pelepasan pulp dan posisi benih terhadap pertumbuhan bibit. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa biji dari bagian tengah buah memberikan pertumbuhan bibit terbaik.
Produksi, sertifikasi dan peredaran benih bina (permentan no. 2 tahun 2014) u...Hari Prasetyo
Peraturan ini mengatur tentang produksi, sertifikasi, dan peredaran benih bina. Peraturan ini menggantikan peraturan sebelumnya dan hanya berlaku untuk benih bina selain benih hortikultura. Tujuan peraturan ini adalah menjamin ketersediaan, kebenaran varietas, dan mutu benih bina serta memberikan kepastian usaha bagi produsen dan pengedar benih bina.
Dokumen tersebut membahas tentang produksi, sertifikasi, dan pengawasan peredaran benih hortikultura di Indonesia. Dokumen ini menjelaskan tentang tujuan, tata cara produksi benih secara generatif dan vegetatif, persyaratan untuk mendapatkan tanda daftar dan izin usaha produksi benih, proses sertifikasi, dan kewajiban produsen benih.
Budidaya jamur tiram merupakan agribisnis yang menjanjikan di Indonesia. Jamur tiram mudah dibudidayakan dengan biaya rendah menggunakan limbah kayu dan media sederhana. Meskipun permintaan jamur tiram tinggi, produksi di Lombok belum mampu memenuhinya. Budidaya jamur tiram perlu ditingkatkan untuk memanfaatkan peluang pasar.
Proposal ini mengajukan rencana pengembangan usaha budidaya jamur tiram di Bandung. Jamur tiram memiliki prospek pasar yang baik karena permintaan yang tinggi namun produksi yang masih rendah. Rencananya akan dibangun secara bertahap dari skala kecil hingga menengah dengan memperhatikan aspek produksi, pemasaran, dan penciptaan lapangan kerja.
Dokumen tersebut merangkum proses diagnosa 8 jenis penyakit pada tanaman jeruk berdasarkan gejala-gejalanya. Dijelaskan aturan-aturan yang dapat digunakan untuk mendiagnosa masing-masing penyakit, seperti blendok phitophthora, blendok diplodia, busuk akar hitam, mati ujung, tepung, jamur upas, kudis, dan kapang hijau serta biru.
Beberapa dokumen mengatur tentang produksi, sertifikasi, dan peredaran benih hortikultura di Indonesia. Pelanggaran peraturan tersebut dapat dikenakan sanksi pidana penjara hingga denda. Pengawasan mutu dan peredaran benih dilakukan untuk menjaga kepentingan petani dan menjamin kelancaran usaha perbenihan.
1. Dokumen membahas peran media komunikasi terhadap usahatani jamur merang di Desa Mangaran, Kabupaten Jember. Media yang digunakan adalah siaran radio RADIS FM, studio Advis untuk video editing, drama Tiban Suluh, dan pembuatan blog.
2. Kendala yang dihadapi adalah kesulitan mendapatkan informasi untuk siaran radio, pengambilan gambar, kehadiran pada latihan drama, dan pengetahuan desain blog.
3. Peran media adalah memberikan
2. manajemen perbenihan dan produksi benihbadunkartvomit
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen perbenihan dan produksi benih, meliputi sistem perbenihan, tujuan dan sasaran program perbenihan, aspek-aspek khusus pengelolaannya, serta masalah-masalah teknis dan operasional yang dihadapi."
Dokumen tersebut membahas tentang prosedur sertifikasi, perizinan produksi, dan pengawasan peredaran benih tanaman perkebunan. Secara garis besar mencakup langkah-langkah pengajuan permohonan sertifikasi dan izin produksi benih, evaluasi lapangan oleh petugas, penerbitan sertifikat dan rekomendasi izin, serta pengawasan mutu dan peredaran benih yang diproduksi.
This document discusses effective communication skills. It outlines the three components of communication: verbal messages, paraverbal messages, and nonverbal messages. Verbal messages refer to the content and choice of words used. Paraverbal messages refer to tone, pacing, and volume of speech. Nonverbal messages refer to body language. These three components are used both to send clear messages and receive and understand messages from others. Listening is key to effective receiving of messages and requires concentration, suspension of judgment, and understanding other perspectives. The document also discusses barriers to communication such as inconsistent messaging and outlines best practices for sending and receiving verbal, paraverbal, and nonverbal messages.
Students are tasked with constructing the sturdiest building out of dry spaghetti and marshmallows to withstand simulated earthquakes after learning about earthquake safety in Christchurch, New Zealand. They work in teams to research structures, plan and build their towers, documenting the process. Their towers are then tested and students create individual storyboards summarizing their journey from initial planning to testing results.
Dokumen tersebut membahas tentang produksi, sertifikasi, dan pengawasan peredaran benih hortikultura di Indonesia. Dokumen ini menjelaskan tentang tujuan, tata cara produksi benih secara generatif dan vegetatif, persyaratan untuk mendapatkan tanda daftar dan izin usaha produksi benih, proses sertifikasi, dan kewajiban produsen benih.
Budidaya jamur tiram merupakan agribisnis yang menjanjikan di Indonesia. Jamur tiram mudah dibudidayakan dengan biaya rendah menggunakan limbah kayu dan media sederhana. Meskipun permintaan jamur tiram tinggi, produksi di Lombok belum mampu memenuhinya. Budidaya jamur tiram perlu ditingkatkan untuk memanfaatkan peluang pasar.
Proposal ini mengajukan rencana pengembangan usaha budidaya jamur tiram di Bandung. Jamur tiram memiliki prospek pasar yang baik karena permintaan yang tinggi namun produksi yang masih rendah. Rencananya akan dibangun secara bertahap dari skala kecil hingga menengah dengan memperhatikan aspek produksi, pemasaran, dan penciptaan lapangan kerja.
Dokumen tersebut merangkum proses diagnosa 8 jenis penyakit pada tanaman jeruk berdasarkan gejala-gejalanya. Dijelaskan aturan-aturan yang dapat digunakan untuk mendiagnosa masing-masing penyakit, seperti blendok phitophthora, blendok diplodia, busuk akar hitam, mati ujung, tepung, jamur upas, kudis, dan kapang hijau serta biru.
Beberapa dokumen mengatur tentang produksi, sertifikasi, dan peredaran benih hortikultura di Indonesia. Pelanggaran peraturan tersebut dapat dikenakan sanksi pidana penjara hingga denda. Pengawasan mutu dan peredaran benih dilakukan untuk menjaga kepentingan petani dan menjamin kelancaran usaha perbenihan.
1. Dokumen membahas peran media komunikasi terhadap usahatani jamur merang di Desa Mangaran, Kabupaten Jember. Media yang digunakan adalah siaran radio RADIS FM, studio Advis untuk video editing, drama Tiban Suluh, dan pembuatan blog.
2. Kendala yang dihadapi adalah kesulitan mendapatkan informasi untuk siaran radio, pengambilan gambar, kehadiran pada latihan drama, dan pengetahuan desain blog.
3. Peran media adalah memberikan
2. manajemen perbenihan dan produksi benihbadunkartvomit
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen perbenihan dan produksi benih, meliputi sistem perbenihan, tujuan dan sasaran program perbenihan, aspek-aspek khusus pengelolaannya, serta masalah-masalah teknis dan operasional yang dihadapi."
Dokumen tersebut membahas tentang prosedur sertifikasi, perizinan produksi, dan pengawasan peredaran benih tanaman perkebunan. Secara garis besar mencakup langkah-langkah pengajuan permohonan sertifikasi dan izin produksi benih, evaluasi lapangan oleh petugas, penerbitan sertifikat dan rekomendasi izin, serta pengawasan mutu dan peredaran benih yang diproduksi.
This document discusses effective communication skills. It outlines the three components of communication: verbal messages, paraverbal messages, and nonverbal messages. Verbal messages refer to the content and choice of words used. Paraverbal messages refer to tone, pacing, and volume of speech. Nonverbal messages refer to body language. These three components are used both to send clear messages and receive and understand messages from others. Listening is key to effective receiving of messages and requires concentration, suspension of judgment, and understanding other perspectives. The document also discusses barriers to communication such as inconsistent messaging and outlines best practices for sending and receiving verbal, paraverbal, and nonverbal messages.
Students are tasked with constructing the sturdiest building out of dry spaghetti and marshmallows to withstand simulated earthquakes after learning about earthquake safety in Christchurch, New Zealand. They work in teams to research structures, plan and build their towers, documenting the process. Their towers are then tested and students create individual storyboards summarizing their journey from initial planning to testing results.
Dokumen tersebut membahas tentang hortikultura yang mencakup definisi, jenis tanaman, peranannya, tantangan dan peluang pengembangannya di Indonesia. Hortikultura merupakan cabang ilmu yang mempelajari budidaya tanaman buah, sayur, bunga dan tanaman obat untuk memenuhi kebutuhan gizi, estetika dan ekonomi masyarakat.
Tiga faktor utama yang menyumbang kepada kejayaan pertanian Thailand ialah komitmen dan pengetahuan petani, pendekatan pertanian secara holistik, dan penggunaan benih dan baja berkualiti.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi produsen benih dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, seperti faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Dokumen juga membahas tentang tantangan yang dihadapi produsen benih seperti perubahan iklim dan serangan hama yang memengaruhi ketersediaan benih varietas unggul. Langkah yang dianjurkan adalah melakukan analisis kekuatan dan kele
Makalah ini membahas dampak penggunaan pestisida terhadap kesehatan dan lingkungan, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi keracunan pestisida dan solusi untuk mencegah pencemaran akibat pestisida."
Produksi benih merupakan suatu proses kegiatan memperbanyak benih
dengan jumlah dan mutu tertentu. Produksi benih secara komersial memiliki 3
komponen yaitu: benih, lingkungan tumbuh atau lapangan produksi, dan
pengelolaan atau tektik budidaya. Komponen lapangan produksi mencakup
substrat, iklim, dan biologis. Komponen teknik budidaya mencakup prinsip
genetis dan agronomis. Prinsip genetis, teknik budidaya diarahkan untuk
menghasilkan benih bermutu genetik tinggi, yakni benih yang sesuai dengan
2
deskripsi varietasnya. Prinsip agronomis, teknik budidaya tanaman diarahkan
untuk menghasilkan benih yang bermutu fisiologis dan mutu fisik yang tinggi,
selain hasilnya juga tinggi (Mugnisjah dan Setiawan, 2004).
Berdasarkan argumentasi diatas maka perlu dilakukan praktikum simulasi
budidaya untuk tujuan produksi benih, agar produksi kacang panjang ke depan
dapat ditingkatkan.
Paragraf pertama membahas tentang upaya peningkatan produksi pangan, khususnya beras, yang telah dilakukan sejak Pelita I dengan menerapkan teknik budidaya padi sawah tradisional. Paragraf berikutnya menjelaskan program-program peningkatan produktivitas padi seperti Bimas, Insus, dan Supra Insus pada era Revolusi Hijau yang berhasil meningkatkan produksi padi nasional namun mengalami penurunan produktivitas pada tahun 1990
INTERAKSI HAMA LALAT BUAH IDENTIFIKASI DAN PENGENDALIANNYAJosua Sitorus
Workshop dan seminar Perhimpunan Entomologi Indonesia Cabang Bandung membahas identifikasi dan pengendalian lalat buah, termasuk teknik-teknik seperti sanitasi, karantina, pengasapan, dan perangkap lem. Diskusi juga menyentuh implikasi perdagangan internasional terhadap persyaratan kesehatan tanaman seperti yang diatur dalam SPS-WTO serta upaya memenuhi standar tersebut agar akses pasar produk hortikultura dapat terbuka."
Makalah ini membahas tentang penerapan bioteknologi dalam bidang pangan, pertanian, dan peternakan. Bioteknologi dapat digunakan untuk menghasilkan tanaman dan hewan unggul melalui teknik seperti rekayasa genetika, kultur jaringan, dan inseminasi buatan. Bioteknologi konvensional juga telah digunakan untuk mengolah bahan pangan seperti tempe, kecap, yoghurt, dan keju melalui fermentasi.
Taklimat baja teknologi Taaveekun ke atas pelbagai tanaman memberikan maklumat mengenai syarikat Taaveekun, perunding pertanian, kerjasama kajian, keperluan asas tanaman, falsafah petani Thailand, informasi dari Thailand, masalah petani, cabaran agensi kerajaan, kesan tanah berasid, faktor penentu hasil tanaman sawit, zon akar, keperluan baja, peranan mikroorganisma dan humic acid dalam pertumbuhan tanaman.
Dokumen tersebut membahas tentang potensi tanaman kluwak (Pangium edulis Reinw) sebagai insektisida nabati yang ramah lingkungan. Tanaman kluwak mengandung asam sianida yang berpotensi sebagai pestisida alami karena dapat membunuh hama secara cepat. Dokumen ini juga menjelaskan cara pembuatan insektisida dari ekstrak biji kluwak untuk mengendalikan hama secara alami dan ramah lingkungan
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Tugas 2 benih
1. Cindy Ghina Lestari
150610110115
Industri Perbenihan
PENGEMBANGAN PERBENIHAN SAYURAN
Prospek Bisnis Perbenihan Sayuran Di Indonesia
Soeroto (2004) menjelaskan kebijakan umum pengembangan perbenihan
hortikultura memberikan kesempatan sepenuhnya bagi masyarakat untuk penyediaan
benih bermutu melalui pengusaha swasta, penangkar, koperasi dan BUMN.
Pemerintah mempunyai tugas penelitian untuk pengembangan teknologi, pembinaan
dan pengawasan. Berangkat dari penjelasan ini, peranan swasta dalam pengadaan
benih sayuran di masa depan diharapkan semakin berkembang.
Ketersediaan benih sayuran bervariasi tergantung pada jenis sayurannya.
Beberapa jenis sayuran ketersediaan benihnya masih sangat terbatas sedangkan
beberapa jenis sayuran yang lain benihnya sudah tersedia dalam jumlah
yang memadai. Ketersediaan benih buncis, bayam, wortel dan terung baru mencapai
sepertiga dari total kebutuhan benih sedangkan untuk cabai, sawi dan tomat sudah
tersedia lebih dari separuhnya. Sebagian dari kebutuhan benih sayuran dipenuhi dari
benih yang diproduksi sendiri oleh petani atau dari sumber tidak resmi lainnya. Dari
sisi bisnis perbenihan, hal tersebut merupakan peluang untuk terus mengembangkan
indutri benih sayuran.
Jika dilihat dari lokasi usaha, kebanyakan produsen benih sayuran yang
ada terkonsentrasi di pulau Jawa. Kenyataan menunjukkan di Indonesia terdapat
keragaman agroklimat yang sangat tinggi diantara pulau-pulau yang ada. Keragaman
agroklimat tersebut menuntut pengembangan benih yang spesifik lokasi, yang
kemungkinan tidak dapat diperoleh dengan mengkonsentrasikan kegiatan usaha di
pulau Jawa. Pengembangan industri benih di luar pulau Jawa untuk menjawab
pengembangan benih unggul spesifik lokasi merupakan peluang bisnis yang besar.
Permasalahan dan Pengembangan
Beberapa faktor yang diidentifikasi sebagai faktor pendukung pengembangan
industri benih sayuran di Indonesia, antara lain :
a. Telah diberlakukannya Undang-undang No. 29 th 2000 tentang Perlindungan
Varietas Tanaman.
2. b. Jumlah perusahaan benih swasta aktif yang relatif masih sedikit sehingga
mengakibatkan masih rendahnya tingkat kompetisi antar perusahaan.
c. Jumlah varietas unggul lokal yang belum digarap penyediaan benihnya masih
banyak.
d. Telah berkembangnya usaha on farm agribisnis hortikultura dan semakin
majunya pola pikir petani sehingga muncul kesadaran tentang pentingnya
penggunaan benih bermutu.
e. Munculnya pasar baru bagi sayuran organik dan sayuran eksotik yang hampir
seluruh kebutuhan benihnya masih diimpor.
Untuk merealisasikan potensi bisnis benih sayuran di Indonesia, usaha untuk
mengatasi berbagai tantangan yang ada baik dari dalam maupun dari luar perusahaan
perlu dilakukan. Soeroto (2004) telah mengidentifikasi berbagai permasalahan yang
terkait dengan pengembangan perbenihan sayuran di Indonesia, antara lain :
a. Terbatasnya jumlah varietas komersial hasil pemuliaan atau introduksi yang
telah dilepas.
b. Varietas yang telah dilepas umumnya tidak dapat berkembang karena kurang
memenuhi selera masyarakat.
c. Sertifikasi benih dan pengawasan mutu masih belum memadai dari sisi
sumber daya manusia dan teknologi,
d. Institusi perbenihan belum dimanfaatkan secara optimal.
e. Kuantitas dan kualitas sumber daya manusia di bidang perbenihan masih
terbatas.
Faktor eksternal perusahaan yang menghambat pengembangan bisnis
perbenihan tanaman sayuran seringkali terkait dengan kebijakan pemerintah
yang tidak konsisten dan terkesan berlebihan. Sebagai contoh, tarif untuk
pemeriksaan benih sayuran untuk tujuan ekspor ditetapkan sebesar Rp 1.000,- per kg
sedangkan untuk benih impor Rp 2.000,- per kg. (BKP 2002). Kebijakan yang tidak
pernah berubah semenjak tahun 90-an ini pada tahun 2002 diganti dengan
kebijakan baru yang menaikkan tarif pemeriksaan benih 10 kali lipat dari tarif awal
yang menjadi sangat memberatkan produsen benih. Meskipun pada akhirnya
setelah melalui beberapa kali pertemuan antara BKP dan pengusaha perbenihan tarif
tersebut telah disetujui untuk direvisi kembali pada akhir tahun 2003, kebijakan baru
tersebut sempat berpotensi menjadi penghalang pengembangan industri benih sayuran
di Indonesia. Contoh kebijakan pemerintah yang sifatnya menghambat
pengembangan industri benih sayuran di Indonesia adalah peraturan dalam UU
No. 12 tahun 1992. Dalam UU No. 12 tahun 1992 ditetapkan semua benih bina
3. yang diperdagangkan harus disertifikasi tanpa memperhatikan skala
komersialisasinya.
Lambannya pembahasan dan penerapan dari peraturan perundangan yang
dibuat juga berpotensi menjadi faktor penghambat pengembangan industri benih
sayuran di Indonesia. Hal ini dapat diilustrasikan dengan pembahasan dan penerapan
UU No. 16. Pada tahun 1992, UU No. 16 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan
Tumbuhan telah diterbitkan. Tetapi Peraturan Pemerintah tentang Karantina
Tumbuhan yang merupakan pedoman pelaksanaan dari UU No. 16 baru diterbitkan
sepuluh tahun kemudian yaitu PP No. 14 tahun 2002. Undang-undang
Perlindungan Varietas Tanaman yang diundangkan pada tahun 2000 hampir
menghadapi masalah yang sama. Meskipun saat ini PP sebagai pedoman pelaksanaan
dari UU tentang perlindungan varietas tanaman telah diterbitkan, masih banyak
pertanyaan-pertanyaan yang belum jelas jawabannya terkait dengan penerapan
undang-undang tersebut dalam prakteknya.
Di lain pihak Sumarno (2002) menyatakan hambatan dan kendala yang
berpotensi memperlambat kemajuan usaha hortikultura dan yang secara langsung
berpengaruh terhadap permintaan dan penggunaan benih, yaitu
a) Skala usaha dan modal usaha yang relatif kecil, sehingga kebutuhan
benihnya secara kuantitas relatif sedikit.
b) Harga jual produk dan keuntungan petani produsen rendah, sehingga petani
produsen memilih meng- gunakan benih yang harganya murah.
c) Usaha hortikultura lokasinya tersebar, beberapa di antaranya mengalami
kesulitan sarana transportasi, sehingga petani produsen cenderung
menggunakan benih asalan.
d) Harga benih bermutu produksi perusahaan benih formal masih dirasakan
terlalu mahal oleh petani produsen, sehingga petani produsen cenderung
menggunakan benih hasil seleksi dari pertanamannya sendiri. Hal ini bisa
berdampak pada menurunnya kuantitas dan kualitas hasil tanaman yang
dipanen.
Perspektif Kebijakan Pengembangan Sistem Perbenihan Sayuran
Sehubungan dengan hal ini, isu sertifikat kesehatan (phytosanitary certificate -
PC) dapat digunakan negara tertentu sebagai pengganti tariff barriers atau untuk
melindungi komoditas pertanian negara yang bersangkutan. Maddox (1997)
mengidentifikasi bahwa persyaratan PC di beberapa negara kadangkala tidak
didasarkan pada pertimbangan ilmiah dan seringkali tidak adil. Sebagai contoh, di
Mexico sebelum tahun 1991 tidak ada mensyaratkan PC bagi benih sayuran yang
4. berasal dari USA. Tetapi pada tahun 1994 diterapkan peraturan baru yang
menyangkut sekitar 60 patogen, sehingga benih sayuran yang diimpor dari USA
perlu dilampiri dengan PC. Setelah dipelajari lebih lanjut persyaratan PC dari
pemerintah Mexico oleh peneliti di USA, diketahui ternyata 10 dari 60 patogen yang
harus dicek keberadaannya pada benih komersial diketahui tidak menyebar melalui
benih, delapan dari 60 patogen diketahui merupakan patogen yang juga
dijumpai ada di Mexico, dua patogen yang disyaratkan merupakan patogen yang
diketahui tidak ada di USA dan delapan patogen lainnya diketahui tidak mempunyai
dampak negatif terhadap pertanaman (tidak merusak secara ekonomis) di seluruh
dunia.
Dari ilustrasi tersebut dapat diketahui peraturan untuk melampirkan PC dari
60 patogen oleh pemerintah Mexico terhadap benih-benih impor dari USA
merupakan peraturan yang tidak didasarkan pada pertimbangan ilmiah. Pengalaman
dari Mexico ini harus menjadi perhatian dalam membangun sub-sektor
perbenihan sayuran di Indonesia yang tidak saja harus dapat menjamin ketersediaan
benih bermutu di dalam negeri tetapi juga mampu melindungi sektor pertanian dari
organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) dengan aturan yang bijak dan
teruji secara ilmiah.
Daftar Pustaka :
Perbenihan Sayuran di Indonesia: Kondisi Terkini dan Prospek Bisnis Benih
Sayuran Oleh Aswaldi Anwar, Sudarsono dan Satriyas Ilyas. (Diakses di
https://www.academia.edu/6327906/Indonesian_Vegetable_Seeds_Current_Conditio
n_and_Prospects_in_Business_of_Vegetable_Seeds pada Minggu, 8 September
2014)