SlideShare a Scribd company logo
Ide besar yang bermanfaat memang hebat! Mungkin
kita pernah lihat teman atau senior kita yang punya ide
seperti itu.
Bagaimana dengan kita? Susah nggak sih
memunculkan gagasan-gagasan kreatif yang hebat?
Memang kita nggak pernah diajari bagaimana
memunculkan ide-ide, karena itu kita merasakan
pekerjaan ini sebagai pekerjaan berat. Kebanyakan
kita berpikir bahwa kemampuan menumbuhkan
gagasan, itu karena adanya bakat sejak lahir, bukan
karena belajar. Dan anggapan itu kita biarkan saja.
Ada juga orang yang berpendapat bahwa gagasan-gagasan
muncul begitu saja dalam pikiran manusia. Mungkin saja
pendapat tersebut betul, tetapi kita tidak dapat mengandalkan
faktor kebetulan saja.
Hal-hal di atas merupakan penghalang yang kita ciptakan bagi
diri kita sendiri dan kita biarkan begitu saja sehingga
penghalang-penghalang tersebut merintangi kebenaran, yaitu
bahwa kita sebetulnya dapat memunculkan ide-ide besar.
Pada dasarnya, jika kita diberi bakat untuk memahami proses
dan teknik memunculkan ide akan lebih mudah bagi kita untuk
benar-benar memunculkannya. Kita harus tanamkan dalam
diri kita bagaimana cara untuk dapat memunculkan gagasan-
gagasan baru dan hebat sewaktu-waktu kita memerlukannya.
Proses untuk menumbuhkan gagasan-gagasan baru bersifat
aktif bukan reaktif. Nah, di bawah ini ada cara-cara yang bisa
membantu Anda melahirkan ide-ide segar. Ikuti saja!
Pertanyaan dasar yang harus dapat kita jawab adalah:
”Mengapa kita perlu memunculkan gagasan-gagasan
baru yang hebat?” Jawabannya pastilah untuk
memenuhi kebutuhan kita dalam memecahkan
persoalan.
Kebutuhan adalah induk penemuan, sedangkan
kesulitan yang sering kita temui adalah sering kali
tanpa sadar kita mengejar permasalahan yang salah
dan berputar-putar sendiri. Sebetulnya yang kita
perlukan adalah pemahaman yang sangat jernih
mengenai apa yang menjadi masalah sesungguhnya.
Hal yang sangat penting sebelum kita mulai menyelesaikan
suatu masalah adalah kita perlu memahami dengan jelas di
mana posisi kita saat itu.
Setelah itu, kita baru membuat garis besar permasalahan
yang sedang kita hadapi seperti: latar belakang
masalah, kebutuhan organisasi, sumber-sumber lain yang
tersedia dan tidak tersedia. Kemudian kembangkanlah
konsep/garis besar tersebut, dengan tujuan untuk lebih
memahami permasalahan.
Setelah jelas, tetapkanlah sasaran yang ingin dicapai dan
pastikan bahwa sasaran tersebut dapat diukur. Misalnya kita
diharuskan untuk dapat memecahkan permasalahan yang
timbul dalam bidang rekruitmen. Yang diharapkan dari kita
adalah menarik siswa baru masuk ke sie kegiatan
kita, dengan persentase sebesar 10% dari tahun sebelumnya.
Setelah langkah di atas, maka kita dapat
mengidentifikasi celah-celah antara kondisi
saat ini dan kondisi yang diharapkan.

Selanjutnya buatlah daftar bagian-bagian
yang ada dan persoalan yang mungkin
akan timbul, kemudian tanyakan kepada
masing-masing apakah ada masalah atau
tidak. Kemudian analisislah hasilnya.
Penelitian bertujuan untuk mendapatkan
informasi yang dibutuhkan, bisa dilakukan
dengan membaca kasus-kasus yang
serupa atau melakukan tanya jawab
kepada orang-orang yang bersangkutan.

Cara lain adalah dengan melakukan
analisis strengths (kekuatan), weaknesses
(kelemahan), opportunities (kesempatan)
and threats (ancaman), atau lebih dikenal
dengan analisis SWOT.
Setiap orang memiliki kreativitas dalam
dirinya. Sejumlah orang yang tidak
menganggap dirinya kreatif, dapat terkejut
sendiri melihat betapa dirinya kreatif ketika
kesempatan yang tepat datang di depan
mata. Ada banyak cara untuk
menempatkan diri agar kesempatan itu
muncul.
Amatilah sesuatu itu selama kurang lebih 10
menit, dan gambarkan kembali apa yang kita ingat.
Tujuannya adalah untuk melatih dan mempertajam
ingatan kita. Sebenarnya nggak hanya penglihatan
saja. Semua indera dapat membantu kita dalam
membangun kreativitas, karena baik indera
penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapa
n maupun peraba memperoleh berbagai masukan
sepanjang hari.
Membangun kreativitas berarti mempertajam
pikiran, dan itu berarti meningkatkan kepekaan
penginderaan kita.
Salah satu hal yang menakjubkan adalah bahwa kita dapat
memerintahkan otak untuk bekerja secara autopilot. Apabila kita
memberinya gagasan-gagasan dasar dan sejumlah rangsangan
yang cocok, akhirnya otak akan memunculkan gagasan-gagasan
yang dapat diteruskan.
Namun ada kecenderungan, apabila dihadapkan pada
persoalan, kita akan menunda sampai menit terakhir, dengan alasan
bahwa otak akan bekerja lebih baik kalau terdesak. Itu memang ada
benarnya, karena ketegangan batas waktu mampu mempersatukan
pikiran dengan baik. Tetapi kita tidak memberikan kesempatan yang
cukup kepada otak untuk menghasilkan pekerjaan yang optimal.
Jika kita mengerjakan jauh hari sebelum batas waktu tidak berarti
kita harus segera merampungkan, tetapi sekedar memberi masukan
yang lebih baik kepada diri sendiri untuk menyadari dimensi-dimensi
lain dari keadaan yang kita hadapi.
Artinya kita mencoba untuk menempatkan diri kita
pada posisi orang lain, dengan tujuan untuk
mengetahui reaksi seseorang atas tindakan yang
kita ambil. Misalnya, ”Reaksi apa yang saya
harapkan dari orang ini atas gagasan tersebut?”

Kemudian telitilah apa yang diperlukan agar orang
tersebut dapat memberikan reaksi yang kita
inginkan. Bayangkanlah diri kita menduduki
jabatannya dan amati gagasan tersebut.
Camkanlah reaksi yang timbul dari diri kita dan
berbuat sesuai dengan itu.
Mengumpulkan orang bersama-sama
untuk mencari ide-ide merupakan cara
yang efektif, apabila ditangani dengan
semestinya. Tapi pertemuan itu dapat juga
menjadi penghamburan waktu bagi para
peserta apabila tidak ditangani secara
benar

More Related Content

Similar to Tips memunculkan ide

Buku simkomdik semester 1
Buku simkomdik semester 1Buku simkomdik semester 1
Buku simkomdik semester 1
Fadhly Perform
 
5 kesalahan ketika anda mencoba melakukan sesuatu
5 kesalahan ketika anda mencoba melakukan sesuatu5 kesalahan ketika anda mencoba melakukan sesuatu
5 kesalahan ketika anda mencoba melakukan sesuatu
Pusat Informasi Kesehatan Reproduksi dan Jender (PIKIR)
 
5 kesalahan ketika anda mencoba melakukan sesuatu
5 kesalahan ketika anda mencoba melakukan sesuatu5 kesalahan ketika anda mencoba melakukan sesuatu
5 kesalahan ketika anda mencoba melakukan sesuatu
Idham Idham
 
5 kesalahan ketika anda mencoba melakukan sesuatu
5 kesalahan ketika anda mencoba melakukan sesuatu5 kesalahan ketika anda mencoba melakukan sesuatu
5 kesalahan ketika anda mencoba melakukan sesuatuIdham Jalil
 
Usaha, Rorie Permony Suci, Hapzi Ali, Berfikir kreativitas dan inovasi, Univer...
Usaha, Rorie Permony Suci, Hapzi Ali, Berfikir kreativitas dan inovasi, Univer...Usaha, Rorie Permony Suci, Hapzi Ali, Berfikir kreativitas dan inovasi, Univer...
Usaha, Rorie Permony Suci, Hapzi Ali, Berfikir kreativitas dan inovasi, Univer...
roriepermony
 
Menuju puncak kreativitas 2008 pert 4
Menuju puncak kreativitas 2008 pert 4Menuju puncak kreativitas 2008 pert 4
Menuju puncak kreativitas 2008 pert 4hidayatsutawidjaya
 
Meminjam Pikiran Orang
Meminjam Pikiran OrangMeminjam Pikiran Orang
Meminjam Pikiran Orang
Anthony Dio Martin
 
Manajemen Diri dan Waktu (Skala Prioritas)
Manajemen Diri dan Waktu (Skala Prioritas)Manajemen Diri dan Waktu (Skala Prioritas)
Manajemen Diri dan Waktu (Skala Prioritas)
wishnu mahendra
 
Presentase potensi diri
Presentase potensi diriPresentase potensi diri
Presentase potensi diri
sitizaharajamil
 
Pengembangan diri
Pengembangan diriPengembangan diri
Pengembangan diri
Julaiha Probo Anggraini
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
Jck Jo
 
Latih logika-diktat-1
Latih logika-diktat-1Latih logika-diktat-1
Latih logika-diktat-1
SMPK Stella Maris
 
Memahami potensi diri
Memahami potensi diriMemahami potensi diri
Memahami potensi diri
LSP3I
 
Latihan Motivasi Diri
Latihan Motivasi DiriLatihan Motivasi Diri
Latihan Motivasi Diri
pjj_kemenkes
 
8.6. Membangun Kreativitas dan Proaktif.docx
8.6. Membangun Kreativitas dan Proaktif.docx8.6. Membangun Kreativitas dan Proaktif.docx
8.6. Membangun Kreativitas dan Proaktif.docx
JeklinCrisya
 
EBook Anthony Dio Martin : MEMINJAM PIKIRAN ORANG LAIN
EBook Anthony Dio Martin :  MEMINJAM PIKIRAN ORANG LAINEBook Anthony Dio Martin :  MEMINJAM PIKIRAN ORANG LAIN
EBook Anthony Dio Martin : MEMINJAM PIKIRAN ORANG LAIN
Anthony Dio Martin
 
Bahan ajar kwu bab 5
Bahan ajar kwu bab 5Bahan ajar kwu bab 5
Bahan ajar kwu bab 5
rima cemani
 
Kewirausahaan kelompok 1 revisi
Kewirausahaan kelompok 1 revisiKewirausahaan kelompok 1 revisi
Kewirausahaan kelompok 1 revisiDevandy Enda
 

Similar to Tips memunculkan ide (20)

Buku simkomdik semester 1
Buku simkomdik semester 1Buku simkomdik semester 1
Buku simkomdik semester 1
 
5 kesalahan ketika anda mencoba melakukan sesuatu
5 kesalahan ketika anda mencoba melakukan sesuatu5 kesalahan ketika anda mencoba melakukan sesuatu
5 kesalahan ketika anda mencoba melakukan sesuatu
 
5 kesalahan ketika anda mencoba melakukan sesuatu
5 kesalahan ketika anda mencoba melakukan sesuatu5 kesalahan ketika anda mencoba melakukan sesuatu
5 kesalahan ketika anda mencoba melakukan sesuatu
 
5 kesalahan ketika anda mencoba melakukan sesuatu
5 kesalahan ketika anda mencoba melakukan sesuatu5 kesalahan ketika anda mencoba melakukan sesuatu
5 kesalahan ketika anda mencoba melakukan sesuatu
 
Usaha, Rorie Permony Suci, Hapzi Ali, Berfikir kreativitas dan inovasi, Univer...
Usaha, Rorie Permony Suci, Hapzi Ali, Berfikir kreativitas dan inovasi, Univer...Usaha, Rorie Permony Suci, Hapzi Ali, Berfikir kreativitas dan inovasi, Univer...
Usaha, Rorie Permony Suci, Hapzi Ali, Berfikir kreativitas dan inovasi, Univer...
 
Menuju puncak kreativitas 2008 pert 4
Menuju puncak kreativitas 2008 pert 4Menuju puncak kreativitas 2008 pert 4
Menuju puncak kreativitas 2008 pert 4
 
Meminjam Pikiran Orang
Meminjam Pikiran OrangMeminjam Pikiran Orang
Meminjam Pikiran Orang
 
Manajemen Diri dan Waktu (Skala Prioritas)
Manajemen Diri dan Waktu (Skala Prioritas)Manajemen Diri dan Waktu (Skala Prioritas)
Manajemen Diri dan Waktu (Skala Prioritas)
 
Presentase potensi diri
Presentase potensi diriPresentase potensi diri
Presentase potensi diri
 
Pengembangan diri
Pengembangan diriPengembangan diri
Pengembangan diri
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Latih logika-diktat-1
Latih logika-diktat-1Latih logika-diktat-1
Latih logika-diktat-1
 
Memahami potensi diri
Memahami potensi diriMemahami potensi diri
Memahami potensi diri
 
Quantum learning 01
Quantum learning 01Quantum learning 01
Quantum learning 01
 
Latihan Motivasi Diri
Latihan Motivasi DiriLatihan Motivasi Diri
Latihan Motivasi Diri
 
Motivasi
MotivasiMotivasi
Motivasi
 
8.6. Membangun Kreativitas dan Proaktif.docx
8.6. Membangun Kreativitas dan Proaktif.docx8.6. Membangun Kreativitas dan Proaktif.docx
8.6. Membangun Kreativitas dan Proaktif.docx
 
EBook Anthony Dio Martin : MEMINJAM PIKIRAN ORANG LAIN
EBook Anthony Dio Martin :  MEMINJAM PIKIRAN ORANG LAINEBook Anthony Dio Martin :  MEMINJAM PIKIRAN ORANG LAIN
EBook Anthony Dio Martin : MEMINJAM PIKIRAN ORANG LAIN
 
Bahan ajar kwu bab 5
Bahan ajar kwu bab 5Bahan ajar kwu bab 5
Bahan ajar kwu bab 5
 
Kewirausahaan kelompok 1 revisi
Kewirausahaan kelompok 1 revisiKewirausahaan kelompok 1 revisi
Kewirausahaan kelompok 1 revisi
 

Tips memunculkan ide

  • 1.
  • 2. Ide besar yang bermanfaat memang hebat! Mungkin kita pernah lihat teman atau senior kita yang punya ide seperti itu. Bagaimana dengan kita? Susah nggak sih memunculkan gagasan-gagasan kreatif yang hebat? Memang kita nggak pernah diajari bagaimana memunculkan ide-ide, karena itu kita merasakan pekerjaan ini sebagai pekerjaan berat. Kebanyakan kita berpikir bahwa kemampuan menumbuhkan gagasan, itu karena adanya bakat sejak lahir, bukan karena belajar. Dan anggapan itu kita biarkan saja.
  • 3. Ada juga orang yang berpendapat bahwa gagasan-gagasan muncul begitu saja dalam pikiran manusia. Mungkin saja pendapat tersebut betul, tetapi kita tidak dapat mengandalkan faktor kebetulan saja. Hal-hal di atas merupakan penghalang yang kita ciptakan bagi diri kita sendiri dan kita biarkan begitu saja sehingga penghalang-penghalang tersebut merintangi kebenaran, yaitu bahwa kita sebetulnya dapat memunculkan ide-ide besar. Pada dasarnya, jika kita diberi bakat untuk memahami proses dan teknik memunculkan ide akan lebih mudah bagi kita untuk benar-benar memunculkannya. Kita harus tanamkan dalam diri kita bagaimana cara untuk dapat memunculkan gagasan- gagasan baru dan hebat sewaktu-waktu kita memerlukannya. Proses untuk menumbuhkan gagasan-gagasan baru bersifat aktif bukan reaktif. Nah, di bawah ini ada cara-cara yang bisa membantu Anda melahirkan ide-ide segar. Ikuti saja!
  • 4. Pertanyaan dasar yang harus dapat kita jawab adalah: ”Mengapa kita perlu memunculkan gagasan-gagasan baru yang hebat?” Jawabannya pastilah untuk memenuhi kebutuhan kita dalam memecahkan persoalan. Kebutuhan adalah induk penemuan, sedangkan kesulitan yang sering kita temui adalah sering kali tanpa sadar kita mengejar permasalahan yang salah dan berputar-putar sendiri. Sebetulnya yang kita perlukan adalah pemahaman yang sangat jernih mengenai apa yang menjadi masalah sesungguhnya.
  • 5. Hal yang sangat penting sebelum kita mulai menyelesaikan suatu masalah adalah kita perlu memahami dengan jelas di mana posisi kita saat itu. Setelah itu, kita baru membuat garis besar permasalahan yang sedang kita hadapi seperti: latar belakang masalah, kebutuhan organisasi, sumber-sumber lain yang tersedia dan tidak tersedia. Kemudian kembangkanlah konsep/garis besar tersebut, dengan tujuan untuk lebih memahami permasalahan. Setelah jelas, tetapkanlah sasaran yang ingin dicapai dan pastikan bahwa sasaran tersebut dapat diukur. Misalnya kita diharuskan untuk dapat memecahkan permasalahan yang timbul dalam bidang rekruitmen. Yang diharapkan dari kita adalah menarik siswa baru masuk ke sie kegiatan kita, dengan persentase sebesar 10% dari tahun sebelumnya.
  • 6. Setelah langkah di atas, maka kita dapat mengidentifikasi celah-celah antara kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan. Selanjutnya buatlah daftar bagian-bagian yang ada dan persoalan yang mungkin akan timbul, kemudian tanyakan kepada masing-masing apakah ada masalah atau tidak. Kemudian analisislah hasilnya.
  • 7. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan, bisa dilakukan dengan membaca kasus-kasus yang serupa atau melakukan tanya jawab kepada orang-orang yang bersangkutan. Cara lain adalah dengan melakukan analisis strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (kesempatan) and threats (ancaman), atau lebih dikenal dengan analisis SWOT.
  • 8. Setiap orang memiliki kreativitas dalam dirinya. Sejumlah orang yang tidak menganggap dirinya kreatif, dapat terkejut sendiri melihat betapa dirinya kreatif ketika kesempatan yang tepat datang di depan mata. Ada banyak cara untuk menempatkan diri agar kesempatan itu muncul.
  • 9. Amatilah sesuatu itu selama kurang lebih 10 menit, dan gambarkan kembali apa yang kita ingat. Tujuannya adalah untuk melatih dan mempertajam ingatan kita. Sebenarnya nggak hanya penglihatan saja. Semua indera dapat membantu kita dalam membangun kreativitas, karena baik indera penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapa n maupun peraba memperoleh berbagai masukan sepanjang hari. Membangun kreativitas berarti mempertajam pikiran, dan itu berarti meningkatkan kepekaan penginderaan kita.
  • 10. Salah satu hal yang menakjubkan adalah bahwa kita dapat memerintahkan otak untuk bekerja secara autopilot. Apabila kita memberinya gagasan-gagasan dasar dan sejumlah rangsangan yang cocok, akhirnya otak akan memunculkan gagasan-gagasan yang dapat diteruskan. Namun ada kecenderungan, apabila dihadapkan pada persoalan, kita akan menunda sampai menit terakhir, dengan alasan bahwa otak akan bekerja lebih baik kalau terdesak. Itu memang ada benarnya, karena ketegangan batas waktu mampu mempersatukan pikiran dengan baik. Tetapi kita tidak memberikan kesempatan yang cukup kepada otak untuk menghasilkan pekerjaan yang optimal. Jika kita mengerjakan jauh hari sebelum batas waktu tidak berarti kita harus segera merampungkan, tetapi sekedar memberi masukan yang lebih baik kepada diri sendiri untuk menyadari dimensi-dimensi lain dari keadaan yang kita hadapi.
  • 11. Artinya kita mencoba untuk menempatkan diri kita pada posisi orang lain, dengan tujuan untuk mengetahui reaksi seseorang atas tindakan yang kita ambil. Misalnya, ”Reaksi apa yang saya harapkan dari orang ini atas gagasan tersebut?” Kemudian telitilah apa yang diperlukan agar orang tersebut dapat memberikan reaksi yang kita inginkan. Bayangkanlah diri kita menduduki jabatannya dan amati gagasan tersebut. Camkanlah reaksi yang timbul dari diri kita dan berbuat sesuai dengan itu.
  • 12. Mengumpulkan orang bersama-sama untuk mencari ide-ide merupakan cara yang efektif, apabila ditangani dengan semestinya. Tapi pertemuan itu dapat juga menjadi penghamburan waktu bagi para peserta apabila tidak ditangani secara benar