Terapi talasemia membutuhkan kerja sama erat antara pasien dan terapis. Terapi jarak jauh masih efektif bila dilakukan dengan penuh keyakinan dan keikhlasan. Keterlibatan aktif pasien dalam melaksanakan nasihat terapis sangat penting untuk kesembuhan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, manfaat, indikasi, dan contoh-contoh dari terapi aktivitas kelompok.
2. Terapi aktivitas kelompok adalah upaya memfasilitasi psikoterapi kepada sejumlah klien secara bersamaan untuk meningkatkan hubungan antar anggota.
3. Manfaat terapi aktivitas kelompok antara lain dukungan, pendidikan, dan meningkatkan
Modul ini membahas asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sensori persepsi halusinasi, perilaku kekerasan, dan defisit perawatan diri. Materi dibahas dalam tiga kegiatan belajar yaitu gangguan sensori persepsi halusinasi, pengkajian risiko perilaku kekerasan, dan pengkajian defisit perawatan diri. Pokok bahasan meliputi konsep, proses keperawatan, dan tahapan halusinasi.
Halal Mart Perum Gaperi BDB,II Jl. Gunung Salak V Blok FE No. 9, RT 02/17 Kelurahan Sukahari Kecamatan Cibinong Bogor - 16913
Pin : 7556788F, 73F201C9
SMS : 087862088129, 085211098788, 087870568197
Terapi penyembuhan untuk penyandang epilepsi sshareBer Bahrani
Terapi penyembuhan untuk penyandang epilepsi menggunakan metode Quantum TCC (Touch-Catch-Coaching) yang melibatkan sentuhan tangan, doa, dan coaching untuk menangkap gangguan syetan dan meningkatkan kemandirian pasien. Terapi ini bertujuan menyembuhkan epilepsi secara bertahap dengan meningkatkan mutu jiwa melalui aktivitas yang mendukung.
Dokumen tersebut membahas berbagai topik yang akan dipelajari dalam studi kedokteran, meliputi anatomi tubuh manusia, fisiologi dan patofisiologi organ tubuh, interaksi antar sel tubuh, epidemiologi penyakit, diagnosis medik, perencanaan pengobatan, dan manajemen pasien.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, manfaat, indikasi, dan contoh-contoh dari terapi aktivitas kelompok.
2. Terapi aktivitas kelompok adalah upaya memfasilitasi psikoterapi kepada sejumlah klien secara bersamaan untuk meningkatkan hubungan antar anggota.
3. Manfaat terapi aktivitas kelompok antara lain dukungan, pendidikan, dan meningkatkan
Modul ini membahas asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sensori persepsi halusinasi, perilaku kekerasan, dan defisit perawatan diri. Materi dibahas dalam tiga kegiatan belajar yaitu gangguan sensori persepsi halusinasi, pengkajian risiko perilaku kekerasan, dan pengkajian defisit perawatan diri. Pokok bahasan meliputi konsep, proses keperawatan, dan tahapan halusinasi.
Halal Mart Perum Gaperi BDB,II Jl. Gunung Salak V Blok FE No. 9, RT 02/17 Kelurahan Sukahari Kecamatan Cibinong Bogor - 16913
Pin : 7556788F, 73F201C9
SMS : 087862088129, 085211098788, 087870568197
Terapi penyembuhan untuk penyandang epilepsi sshareBer Bahrani
Terapi penyembuhan untuk penyandang epilepsi menggunakan metode Quantum TCC (Touch-Catch-Coaching) yang melibatkan sentuhan tangan, doa, dan coaching untuk menangkap gangguan syetan dan meningkatkan kemandirian pasien. Terapi ini bertujuan menyembuhkan epilepsi secara bertahap dengan meningkatkan mutu jiwa melalui aktivitas yang mendukung.
Dokumen tersebut membahas berbagai topik yang akan dipelajari dalam studi kedokteran, meliputi anatomi tubuh manusia, fisiologi dan patofisiologi organ tubuh, interaksi antar sel tubuh, epidemiologi penyakit, diagnosis medik, perencanaan pengobatan, dan manajemen pasien.
Penelitian ini mengkaji pengaruh psikoterapi terhadap respon kemoterapi pada wanita dengan kanker payudara stadium lanjut. Hasilnya menunjukkan bahwa psikoterapi berpengaruh signifikan terhadap peningkatan respon kemoterapi, dengan 87,5% pasien yang menerima psikoterapi memberikan respon baik dibandingkan hanya 33,3% pada kelompok kontrol. Kesimpulannya, psikoterapi dapat meningkatkan efektivitas perawatan kemoter
Tulisan ini memberikan teknik terapi SET yang mudah dilakukan sendiri tanpa harus tergantung pada psikolog, efektif dan cepat meningkatkan kesehatan mental serta kualitas hidup sesuai ajaran Islam."
Makalah ini membahas terapi aktivitas kelompok dalam keperawatan jiwa. Terapi aktivitas kelompok adalah terapi yang dilakukan kepada sekelompok klien dengan masalah yang sama untuk meningkatkan hubungan antar anggota. Terapi ini memberikan manfaat seperti dukungan, pendidikan, dan meningkatkan keterampilan sosial. Klien yang cocok untuk terapi ini adalah yang sudah stabil dan tidak agresif, sedangkan yang tidak cocok adal
Syetan Sebagai Tertuduh Dalam Masalah Penyakit TalasemiaBer Bahrani
1. Dokumen tersebut membahas tentang pandangan kritis terhadap penanganan penyakit talasemia, khususnya yang menyangkut diagnosis, pengobatan, dan dampak sosialnya.
2. Beberapa poin kritis yang diangkat adalah soal diagnosis talasemia sebagai penyakit keturunan padahal orang tua pasien tidak memiliki riwayat, serta usulan untuk mengucilkan penderita talasemia dari masyarakat.
3. Dokumen ini menga
Dokumen tersebut membahas tujuh sumber penyembuhan menurut Turner (1978), yaitu relasi, terapis, jejaring pelayanan, tempat, waktu, sumberdaya lingkungan, dan teknologi. Ketujuh sumber tersebut merupakan faktor-faktor yang dapat memengaruhi proses penyembuhan seseorang.
Terapi merupakan rawatan untuk masalah personaliti, mental dan tingkah laku yang dilakukan oleh ahli psikologi. Terdapat beberapa jenis terapi seperti terapi individu, terapi kelompok, terapi tingkah laku, terapi kognitif dan terapi psikodinamik. Terapi bertujuan untuk mengenalpasti konflik, memahami masalah dan melepasi emosi untuk menyelesaikan masalah.
Terapi modalitas merupakan pendekatan holistik untuk pemulihan fungsi fisik, mental, emosional, dan sosial pasien dengan berbagai jenis terapi seperti psikofarmaka, CBT, terapi individu, kelompok, keluarga, dan komplementer dengan tujuan mengubah perilaku maladaptif menjadi adaptif.
Terapi kognitif dikembangkan pada tahun 1960-an oleh Aaron T. Beck, seorang psikiater di University of
Pennsylvania. Terapi ini berfokus pada identifikasi dan evaluasi pikiran otomatis negatif pasien, yang
membantu mereka berpikir lebih realistis dan merasa lebih baik secara emosional. Perubahan keyakinan
mendasar tentang diri sendiri, dunia, dan orang lain menghasilkan perubahan jangka panjang. Terapi kognitif
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan dan pokok bahasan pelatihan pendampingan pasien tuberkulosis (TBC). Tujuannya adalah agar peserta mampu melakukan pendampingan pasien TBC mulai dari persiapan, proses pendampingan pengobatan, hingga mengenali dan menangani efek samping obat. Pokok bahasannya meliputi definisi pendampingan pasien, tahapan pendampingan ke pasien TBC, serta cara mendeteksi dan menangani
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi terapeutik dan penggunaan kerangka komunikasi SBAR (Situation, Background, Assessment, Recommendation) oleh tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Kerangka SBAR digunakan untuk menyampaikan informasi penting mengenai kondisi pasien secara terstruktur dan efektif guna meningkatkan keselamatan pasien.
Kasus SBAR:
Situation: Pasien bernama Adi, laki-laki usia 45 tah
PKM ini bertujuan meneliti kasus thalasemia yang dapat disembuhkan melalui terapi alternatif tanpa harus melakukan transfusi darah seumur hidup. Penelitian ini dilakukan dengan mewawancarai orang tua pasien thalasemia yang dinyatakan sembuh setelah menerima terapi pengangkatan makhluk jahat yang menghisap darah pasien. Hasilnya menunjukkan pasien tidak lagi membutuhkan transfusi darah dan mengalami penurunan biaya peraw
Terapi psikologis untuk penyandang epilepsi lupusBer Bahrani
Terapi ini diperuntukkan bagi penyandang Epilepsi dan juga Lupus. Karena penyakit ini adalah penyakit non medis (gangguan makhluk lain atau jin), maka terapi awalnya adalah membersihkan atau mengusir jinnya dulu kemudian barulah terapi psikologis untuk merehabilitasi pasien ke kondisi normal.
Contoh terapi jarak jauh epilepsi lupusBer Bahrani
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang epilepsi dan lupus sebagai penyakit yang disebabkan oleh gangguan jin, serta memberikan beberapa doa dan cara untuk mengusir jin pengganggu agar pasien bisa sembuh.
Penelitian ini mengkaji pengaruh psikoterapi terhadap respon kemoterapi pada wanita dengan kanker payudara stadium lanjut. Hasilnya menunjukkan bahwa psikoterapi berpengaruh signifikan terhadap peningkatan respon kemoterapi, dengan 87,5% pasien yang menerima psikoterapi memberikan respon baik dibandingkan hanya 33,3% pada kelompok kontrol. Kesimpulannya, psikoterapi dapat meningkatkan efektivitas perawatan kemoter
Tulisan ini memberikan teknik terapi SET yang mudah dilakukan sendiri tanpa harus tergantung pada psikolog, efektif dan cepat meningkatkan kesehatan mental serta kualitas hidup sesuai ajaran Islam."
Makalah ini membahas terapi aktivitas kelompok dalam keperawatan jiwa. Terapi aktivitas kelompok adalah terapi yang dilakukan kepada sekelompok klien dengan masalah yang sama untuk meningkatkan hubungan antar anggota. Terapi ini memberikan manfaat seperti dukungan, pendidikan, dan meningkatkan keterampilan sosial. Klien yang cocok untuk terapi ini adalah yang sudah stabil dan tidak agresif, sedangkan yang tidak cocok adal
Syetan Sebagai Tertuduh Dalam Masalah Penyakit TalasemiaBer Bahrani
1. Dokumen tersebut membahas tentang pandangan kritis terhadap penanganan penyakit talasemia, khususnya yang menyangkut diagnosis, pengobatan, dan dampak sosialnya.
2. Beberapa poin kritis yang diangkat adalah soal diagnosis talasemia sebagai penyakit keturunan padahal orang tua pasien tidak memiliki riwayat, serta usulan untuk mengucilkan penderita talasemia dari masyarakat.
3. Dokumen ini menga
Dokumen tersebut membahas tujuh sumber penyembuhan menurut Turner (1978), yaitu relasi, terapis, jejaring pelayanan, tempat, waktu, sumberdaya lingkungan, dan teknologi. Ketujuh sumber tersebut merupakan faktor-faktor yang dapat memengaruhi proses penyembuhan seseorang.
Terapi merupakan rawatan untuk masalah personaliti, mental dan tingkah laku yang dilakukan oleh ahli psikologi. Terdapat beberapa jenis terapi seperti terapi individu, terapi kelompok, terapi tingkah laku, terapi kognitif dan terapi psikodinamik. Terapi bertujuan untuk mengenalpasti konflik, memahami masalah dan melepasi emosi untuk menyelesaikan masalah.
Terapi modalitas merupakan pendekatan holistik untuk pemulihan fungsi fisik, mental, emosional, dan sosial pasien dengan berbagai jenis terapi seperti psikofarmaka, CBT, terapi individu, kelompok, keluarga, dan komplementer dengan tujuan mengubah perilaku maladaptif menjadi adaptif.
Terapi kognitif dikembangkan pada tahun 1960-an oleh Aaron T. Beck, seorang psikiater di University of
Pennsylvania. Terapi ini berfokus pada identifikasi dan evaluasi pikiran otomatis negatif pasien, yang
membantu mereka berpikir lebih realistis dan merasa lebih baik secara emosional. Perubahan keyakinan
mendasar tentang diri sendiri, dunia, dan orang lain menghasilkan perubahan jangka panjang. Terapi kognitif
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan dan pokok bahasan pelatihan pendampingan pasien tuberkulosis (TBC). Tujuannya adalah agar peserta mampu melakukan pendampingan pasien TBC mulai dari persiapan, proses pendampingan pengobatan, hingga mengenali dan menangani efek samping obat. Pokok bahasannya meliputi definisi pendampingan pasien, tahapan pendampingan ke pasien TBC, serta cara mendeteksi dan menangani
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi terapeutik dan penggunaan kerangka komunikasi SBAR (Situation, Background, Assessment, Recommendation) oleh tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Kerangka SBAR digunakan untuk menyampaikan informasi penting mengenai kondisi pasien secara terstruktur dan efektif guna meningkatkan keselamatan pasien.
Kasus SBAR:
Situation: Pasien bernama Adi, laki-laki usia 45 tah
PKM ini bertujuan meneliti kasus thalasemia yang dapat disembuhkan melalui terapi alternatif tanpa harus melakukan transfusi darah seumur hidup. Penelitian ini dilakukan dengan mewawancarai orang tua pasien thalasemia yang dinyatakan sembuh setelah menerima terapi pengangkatan makhluk jahat yang menghisap darah pasien. Hasilnya menunjukkan pasien tidak lagi membutuhkan transfusi darah dan mengalami penurunan biaya peraw
Similar to Terapi penyandang talasemia lanjutan (20)
Terapi psikologis untuk penyandang epilepsi lupusBer Bahrani
Terapi ini diperuntukkan bagi penyandang Epilepsi dan juga Lupus. Karena penyakit ini adalah penyakit non medis (gangguan makhluk lain atau jin), maka terapi awalnya adalah membersihkan atau mengusir jinnya dulu kemudian barulah terapi psikologis untuk merehabilitasi pasien ke kondisi normal.
Contoh terapi jarak jauh epilepsi lupusBer Bahrani
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang epilepsi dan lupus sebagai penyakit yang disebabkan oleh gangguan jin, serta memberikan beberapa doa dan cara untuk mengusir jin pengganggu agar pasien bisa sembuh.
Ponpes salsabila & pusat alternatif rehabilitasi talasemia epilepsiBer Bahrani
Mengajak para pembaca khususnya para penyandang talasemia atau keluarganya agar yakin bahwa talasemia, epilepsi dapat disembuhkan dg terapi alternatif. Selanjutnya juga mengajak para dermawan yang peduli untuk berjihad dg hartanya membantu pembangunan dan pengembangan Ponpes Salsabila sbg Pusat Rehabilitasi, Pengobatan dan Penelitian Talasemia dan Epilepsi.
Teks tersebut membahas terapi alternatif untuk penyakit talasemia melalui pendekatan spiritual dan psikologis dengan mengklaim bahwa talasemia dapat disebabkan oleh gangguan syetan dan dapat disembuhkan melalui sentuhan tangan serta doa. Teks tersebut juga menyebutkan beberapa kasus yang menurut penulis telah sembuh dari talasemia.
Terapi penyembuhan untuk penyandang talasemiaBer Bahrani
Terapi penyembuhan untuk penyandang talasemia dapat dilakukan dan telah membuktikan hasil yang baik. Beberapa kasus penyandang talasemia yang sembuh tidak lagi membutuhkan transfusi darah dan kondisinya normal bahkan lebih cerdas. Metode pengobatan menggunakan Quantum TCC yang menangkap gangguan syetan dan memotivasi pasien untuk sembuh.
Dokumen tersebut membahas tentang thalasemia dan bagaimana pandangan penulis berubah setelah menangani dua kasus thalasemia. Penulis awalnya berpandangan bahwa thalasemia tidak dapat disembuhkan, dicegah, dan harus dirawat seumur hidup, namun setelah kedua kasus itu sembuh, penulis meyakini thalasemia dapat disembuhkan, dicegah, dan bukan penyakit keturunan.
Seminar ini membahas tentang kebahagiaan dan buku karya Pak Arvan yang berjudul The 7 Laws of Happiness. Pak Arvan menjelaskan bahwa kebahagiaan berbeda dengan kesenangan, dan bahwa kesenangan seringkali tidak membahagiakan dalam jangka panjang. Seminar ini juga membahas tentang perbedaan antara guru biasa dan guru luar biasa, di mana guru luar biasa dapat tetap membahagiakan orang lain meski sedang menghadapi mas
Salah satu cara untuk mencapai kebahagiaan adalah dengan mengelola pikiran. Dengan mengelola pikiran kita akan mendapatkan Kesehatan yang prima, Kecemerlangan yang optimal, Keberanian dan kemandirian yang teruji, serta Ketakwaan kepada Yang Maha Kuasa.
Binatang menggunakan berbagai jenis gelombang untuk berkomunikasi, bertahan hidup, dan mencari makanan. Gajah menggunakan gelombang infrasonik untuk memanggil rekan yang terpisah puluhan kilometer. Lumba-lumba memanfaatkan sonar untuk berkomunikasi dan berburu dalam jarak ratusan kilometer. Ikan salmon menggunakan kompas alami dan medan magnetik untuk bermigrasi antara sungai dan laut.
Dokumen tersebut menceritakan kisah Li Cheng, seorang pemuda yang ingin belajar di Biara Shaolin. Ia awalnya merasa tugas-tugasnya seperti mencuci piring dan menyapu halaman tidak berkaitan dengan tujuannya. Namun, setelah beberapa tahun berjuang, ia menyadari bahwa proses yang dilaluinya memberikan pelajaran berharga tentang keseimbangan, kecepatan, dan penguasaan diri. Ia akh
3. Latar Belakang
Ada kasus berupa keluhan dari pasien yang telah diterapi tapi belum
sembuh atau masih harus ditransfusi.
Hal ini tentunya tidak terlepas dari syarat-syarat yang tidak terpenuhi
atau pantangan yang dilakukan oleh pasien dalam terapi ini.
Karena dalam terapi ini kita berhadapan dengan sebangsa jin yang kita
sendiri tidak banyak mengetahui bagaimana sepak terjangnya.
Kesembuhan yang diharapkan disini, adalah berangsur-angsur jarak
waktu kebutuhan transfusi semakin jauh dan sampai normal kembali
(tidak membutuhkan lagi transfusi). Jadi kesembuhannya tidak sekali
jadi tapi memerlukan pemantauan perkembangannya baik secara fisik
dan mental. Sehingga pasien (keluarga) dapat melaporkan
perkembangannya untuk penentuan cara atau strategi selanjutnya.
3
4. Latar Belakang
Ada 2 cara terapi talasemia ini yaitu :
Terapi Jarak Dekat (pasien langsung diterapi oleh terapis)
Terapi Jarak Jauh (pasien tidak bertemu langsung dengan terapis
tapi hanya melalui foto dan kelengkapan data pasien seperti
nama, orang tua)
Masing-masing cara terapi punya kelebihan dan kekurangan.
Terapi jarak dekat :
Kelebihannya adalah pasien atau ortu pasien dapat menyaksikan
langsung prosesnya sehingga tidak ada keraguan lagi dalam
melaksanakan pesan-pesan terapis. Pasien dan orang tua atau
keluarga pasien dpt berkonsultasi dgn terapis dan lebih jelas.
Kelemahannya adalah pasien harus mengeluarkan biaya untuk
mendatangi terapis.
4
5. Latar Belakang
Terapi jarak jauh :
Kelebihannya adalah pasien atau ortu pasien tidak
perlu datang ke lokasi atau mendatangi terapis dan
tidak perlu mengeluarkan biaya.
Kelemahannya adalah pasien atau ortu atau keluarga
pasien tidak dapat menyaksikan proses terapinya
sehingga dapat menimbulkan keraguan yang akan
berakibat gagalnya proses penyembuhan. Atau pasien
dan ortu pasien tidak melaksanakan pesan-pesan
terapis.
5
6. Kesembuhan Talasemia :
Agar dapat dipahami dan dimengerti oleh pasien atau
ortu atau keluarga pasien bahwa terapi ini sangat
tergantung pada pasien, 90% tergantung pasien dan
hanya 10% tergantung terapis.
7. Berhadapan dengan jin (syetan) talasemia, fungsi seorang
terapis adalah ibarat pelatih sepak bola. Terapis hanya
mengarahkan dan men-sugesti agar pemain di lapangan
melakukan strategi-strategi tertentu agar dapat meng-golkan
gawang lawan atau menimal dapat menggiring bola ke daerah
lawan.
Untuk kasus talasemia ini terapis (sebagai pelatih) mengajarkan
cara-cara Islami sesuai ajaran Rasulullah berupa do’a dan
shalat untuk nantinya dapat digunakan dalam mengusir jin
(syetan) talasemia.
Tugas seorang terapis hanya membantu tahap awal yaitu
mengusahakan menarik keluar jin (syetan) talasemia dari tubuh
pasien.
8. Cara pelatih sepakbola di atas (proses coaching) diharapkan akan
mengangkat potensi terpendam dari para pemain sehingga pemain
dapat mengkreasikan teknik dan strateginya dengan daya serang yang
kuat. Menjadi muncul bakatnya.
Demikian juga halnya kasus talasemia ini, keluarga (ortu) pasien bila
pasien masih belum balig adalah membantu pasien melaksanakan
pesan-pesan atau petunjuk terapis untuk proses pengusiran jin
(syetan) talasemia paralel dengan yang dilakukan oleh terapis.
Tidak jarang pasien ang sudah sembuh menjadi tajam intuisinya,
karena telah terasah atau bersinggungan dengan alam jin tersebut.
Buktinya anak-anak eks penyandang talasemia cenderung lebih
berprestasi dari anak-anak lainnya.
9. Bagi pasien terapi ini diharapkan meningkatnya pertumbuhan imunitas
tubuh pasien sehingga sakitnya berangsur menurun dan hal ini
ditandai dengan semakin menjauhnya jarak waktu kebutuhan transfusi
darah. Artinya pasien semakin sehat secara mental.
Karena kekuatan mentallah yang akan mampu mengusir jin (syetan)
talasemia itu.
Untuk kasus talasemia ini, pasien (ortu, keluarga) sebagai pemain
diharapkan dapat melaksanakan strategi Islami (do’a dan shalat)
dengan baik untuk mengusir jin (syetan) talasemia sesuai kreasi di
lapangan.
10.
11. Ada pasien (ortu, keluarga) yang beranggapan cukup dengan sekali terapi saja
pasien langsung sembuh . Mereka mengira hanya dengan sekali terapi saja
pasien langsung stop transfusi. Ini tentunya sesuatu yang sangat tidak realistis
dan hanya dapat dilakukan oleh seorang ahli sihir (dukun).
Seorang dokter saja kalau memberi resep obat biasanya membuat untuk
minimal 3 hari. Terapis tidak bisa menjamin terapi ini pasti sembuh. Tapi terapis
akan berusaha dan menyerahkan hasilnya kepada Allah (insya Allah).
Bandingkan vonis kedokteran terhadap talasemia “harus transfusi darah
seumur hidup”. Kalau terapi alternatif ini dapat mengubah vonis itu menjadi
“berangsur sembuh sampai normal kembali”, maksudnya jarak waktu
kebutuhan transfusi makin jauh dan akhirnya normal kembali tanpa kebutuhan
transfusi. Itu saja sudah merupakan hal yang sangat sangat luar biasa dan
fantastis. Tapi dengan catatan harus sabar dan yakin kepada Allah dengan
berdo’a dan shalat.
12. Ada pasien (ortu, keluarga) yang diterapi jarak jauh karena keberatan
untuk langsung datang ke rumah terapis katanya jauh (Bogor –
Bandung). Hal ini sebenarnya justru menjadikan kendala dalam
penyembuhan pasien karena hitung-hitungan biaya transport yang
tidak seberapa itu bahkan menyebabkan keyakinan kesembuhan
menjadi luntur berganti ragu-ragu. Kemudian kondisi itu ditambah lagi
dengan berprasangka bahwa terapisnya mengharapkan keuntungan
berupa uang sehingga harus ketemu langsung.
Kalau dihitung-hitung secara matematika misalnya biaya transfusi Rp.
1.000.000,- misalnya setiap 3 bulan dikalikan 30 tahun (kira-kira
setengan umur rata-rata 60 tahunan) minimal pengeluaran = Rp.
90.000.000,-. Jadi untuk di transfusi selama kira-kira 30 tahun adalah
Rp. 90.000.000,-.
13. Kalau diterapi alternatif misalnya dihitung biaya transport Bogor-Bandung pp
saja (Rp. 200.000,- satu kali jalan) maka untuk 1 kali terapi per bulan selama 12
bulan memerlukan biaya sebesar Rp. 2.400.000,-.
Pada prinsipnya selaku terapis, kita tidak terlalu mengharapkan balas jasa dari
pasien, hanya berharap balasan dari Allah dan dijadikan bernilai ibadah. Kalau
ada keikhlasan dari pasien ya kita terima, kalau tidak ya tidak apa-apa, yang
penting pasien bisa diterapi dan masa depannya tidak jadi “suram”, keluarga
tidak jadi “muram”. Maklum terapis juga manusia seperti dokter perlu belajar
mencari ilmu terapinya.
Memang kalau terapi jarak jauh dibandingkan jarak dekat (langsung) punya
kekurangan, tapi kalau didorong dengan keikhlasan dan informasi yang jelas
(nama, orang tua, foto) , maka ditambah keikhlasan terapis akan membuat terapi
ini menjadi kuat dan ampuh dalam mengusir jin (syetan) talasemia
pengganggu pasien.
Contoh kasus pasien talasemia di Medan, diterapi jarak jauh, pasien, ortu dan
keluarga dengan penuh keyakinan melaksanakan petunjuk terapis disertai
keikhlasan terapis, dalam perkembangannya (yang dilaporkan oleh keluarga
pasien) menunjukkan hasil yang menggembirakan (perkembangan secara
mental).
14. Anggapan di atas salah total karena sebenarnya yang berhadapan
dengan jin (syetan) talasemia itu adalah pasien (ortu, keluarga)
sendiri . Terapis hanya membantu mengarahkan cara menghadapinya.
Caranya sudah dijelaskan sesuai cara Islami yang telah diajarkan oleh
Rasulullah saw.
Seringkali karena beranggapan demikian, pasien (ortu, keluarga) enak-
enak saja ongkang-ongkang tidak melakukan apapun. Tanpa usaha
apapun karena merasa sudah memberikan uang lelah kepada terapis.
Apalagi yang diterapi jarak jauh yang belum ada ikatan apa-apa sudah
minta cepat-cepat sembuh. Setelah diterapi dan ketika pasien masih
belum berhenti transfusinya, maka terapinya dianggap gagal dan
pasien cenderung menyalahkan terapisnya tanpa mau koreksi diri.
15. Ada pasien (ortu, keluarga) yang banyak tanya sampai sibuk terapis
menjawabnya tapi tanyanya pakai sms. Untuk menjawabnya panjang
lebar memerlukan space yang lebar sehingga jadi beberapa sms. Ini
namanya egois masa terapis yang mau membantu dibebani pulsa
untuk menjawab panjang lebar pertanyaan tersebut.
Ketika terapis memberi saran agar konsultasinya melalui telepon saja
untuk menjelaskan seluk beluk terapi, pasien (ortu) kehabisan pulsa
langsung menghilang , diam tanpa kabar berita lagi. Seolah-olah
merasa dirugikan oleh terapis karena membuat pasien habis pulsa.
Sepertinya memegang prinsip orang pintar “Menghemat pengeluaran
sendiri, tidak perduli orang lain boros. Ini berarti kurang menghargai
seorang terapis.
16. Sifat egois salah satu pihak akan melemahkan daya serang untuk
pengusiran jin (syetan) talasemia. Ketika pihak pasien lemah (oleh
egois), maka akan sia-sialah usaha penyerangan yang dilakukan oleh
terapis kepada jin (syetan) talasemia.
Ibarat 2 tangan (tangan terapis kanan dan tangan pasien kiri). Kalau
mau mendorong benda berat hanya dengan satu tangan saja, maka
daya dorongnya juga melemah. Demikian juga kalau daya dorong
pasien tidak berfungsi maka daya dorong terapis juga kurang tenaga.
Maka wajar kalau kesembuhan pasien menjadi tertunda.