Tanin adalah senyawa polifenol yang ditemukan pada banyak tumbuhan. Terdiri dari tanin terkondensasi dan terhidrolisis, yang terakhir dapat dihidrolisis menjadi asam galat. Tanin memiliki sifat sebagai penghelat logam dan memiliki berbagai manfaat kesehatan seperti mengobati diare, luka, dan sebagai antidot racun. Contoh tanin yang dapat terhidrolisis adalah sappan lignum dan caryophylli folium
Salah satu senyawa kimia yang dihasilkan oleh tumbuhan adalah metabolit sekunder. Metabolit sekunder merupakan hasil metabolisme yang dikeluarkan tanaman, metabolit sekunder yang diproduksi oleh berbagai organisme memang tidak memiliki peran yang cukup signifikan terhadap keberlangsungan hidup dari organisme penghasilnya. Namun, metabolit sekunder tersebut diketahui memiliki berbagai aktivitas biologi yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Berbagai aktivitas biologis dari metabolit sekunder antara lain antikanker, antibakteri, antioksidan dan antifungi.
Salah satu senyawa kimia yang dihasilkan oleh tumbuhan adalah metabolit sekunder. Metabolit sekunder merupakan hasil metabolisme yang dikeluarkan tanaman, metabolit sekunder yang diproduksi oleh berbagai organisme memang tidak memiliki peran yang cukup signifikan terhadap keberlangsungan hidup dari organisme penghasilnya. Namun, metabolit sekunder tersebut diketahui memiliki berbagai aktivitas biologi yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Berbagai aktivitas biologis dari metabolit sekunder antara lain antikanker, antibakteri, antioksidan dan antifungi.
Skrinning fitokimia merupakan langkah awal dalam penelitian mengenai tumbuhan obat. Sebagain besar skrinning fitokimia berfokus kepada metabolit sekunder pada tumbuhan. Meliputi pemeriksaan golongan alkaloid, flavonoid, saponin, kuinon, tanin dan steroid/triterpenoid.
Tugas Kelompok Mata Kuliah "Botani Farmasi"
Judul: 7. Metabolit Sekunder Tumbuhan
Dosen Pengampu: Yayuk Putri Rahayu,S.Si.,M.Si
Kelas/Kelompok: 2I/7
Moni Afriani 212114154
Selfia Lestary 212114155
Selfiani 212114156
Leni Safruani 212114160
Hastri Kholifah 212114161
Asy Syifa 212114164
Tri Damaiyanti 212114165
Program Studi Sarjana Farmasi
Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah Medan
Tahun Ajaran 2021/2022
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Skrinning fitokimia merupakan langkah awal dalam penelitian mengenai tumbuhan obat. Sebagain besar skrinning fitokimia berfokus kepada metabolit sekunder pada tumbuhan. Meliputi pemeriksaan golongan alkaloid, flavonoid, saponin, kuinon, tanin dan steroid/triterpenoid.
Tugas Kelompok Mata Kuliah "Botani Farmasi"
Judul: 7. Metabolit Sekunder Tumbuhan
Dosen Pengampu: Yayuk Putri Rahayu,S.Si.,M.Si
Kelas/Kelompok: 2I/7
Moni Afriani 212114154
Selfia Lestary 212114155
Selfiani 212114156
Leni Safruani 212114160
Hastri Kholifah 212114161
Asy Syifa 212114164
Tri Damaiyanti 212114165
Program Studi Sarjana Farmasi
Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah Medan
Tahun Ajaran 2021/2022
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
2. DEFINISI
Tanin merupakan salah satu jenis senyawa yang termasuk ke
dalam golongan polifenol. Juga merupakan suatu senyawa yang
banyak dan tersebar, sehingga tannin banyak ditemukan pada
tumbuhan.
Tanin secara umum didefinisikan sebagai senyawa polifenol yang
memiliki berat molekul cukup tinggi dan dapat membentuk
kompleks dengan protein.
4. TANIN TERKONDENSASI
– Tanin jenis ini biasanya tidak dapat dihidrolisis, tetapi dapat terkondensasi menghasilkan
asam klorida. Nama lain dari tannin ini adalah Proanthocyanidin.
– Proanthocyanidin merupakan polimer dari flavonoid yang dihubungkan dengan melalui
C8 dengan C4. salah satu contohnya adalah Sorghum procyanidin, senyawa ini
merupakan trimer yang terusun dari epiccatechin dan catechin.
Sorghum procyanidin
5. Senyawa ini jika dikondensasi maka akan
menghasilkan flavonoid jenis flavan dengan
bantuan nukleofil berupa floroglusinol.
6. Tanin Terhidrolisis
Tanin ini biasanya berikatan dengan karbohidrat dengan membentuk jembatan oksigen,
maka dari itu tannin ini dapat dihidrolisis dengan menggunakan asam sulfat atau asam
klorida. Salah satu contoh jenis tanin ini adalah gallotanin yang merupakan senyawa
gabungan dari karbohidrat dengan asam galat.
7. Selain membentuk gallotanin, dua
asam galat akan membentuk tannin
terhidrolisis yang bias disebut
Ellagitanins. Ellagitanin sederhana
disebut juga ester asam
hexahydroxydiphenic(HHDP).
Senyawa ini dapat terpecah menjadi
asam galic jika dilarutkan dalam air.
8. Sifat umum tanin
Tanin memiliki beberapa sifat umum yaitu :
Sifat Fisika
Sifat Kimia
Sifat Ttanin sebagai penghelat Logam
9. Sifat fisika
Sifat fisika dari tannin adalah :
• Jika dilarutkan kedalam air akan membentuk koloid dan memiliki rasa
asam dan sepat.
• Jika dicampur dengan alkaloid dan glatin akan terjadi endapan
• Tidak dapat mengkristal.
• Mengendapkan protein dari larutannya dan bersenyawa dengan protein
tersebut sehingga tidak dipengaruhi oleh enzim probiotik.
10. Sifat Kimia
Merupakan senyawa kompleks dalam bentuk campuran
polifenol yang sukar dipisahkan sehingga sukar mengkristal.
Tanin dapat diidentifikasikan dengan kromatografi.
Senyawa fenol dari tannin memunyai aksi adstringensia,
antiseptic dan pemberi warna.
11. Sifat tannin sebagai pengkhelat logam
o Senyawa fenol yang secara biologis dapat berperan
sebagai khelat logam. Proses pengkhlatan akan terjadi
sesuai pola subtirusi dan PH senyawa phenolik itu
sendiri. Karena itulah tannin terhidrolisis memiliki
potensial untuk menjadi pengkhelat logam.
12. Fungsi tanin
– Fungsi tannin pada tanamaan biasanya sebagai senjata pertahanan untuk
menghindari trjadinya over grazing oleh hewan ruminansia dan
menghindari diri dari serangga.
– Penyamak kulit. Pembuatan tinta (+garam besI (III) > senyawa berwarna
tua).
– Reagen untuk deteksi gelatin, protein, alkaloid (karena sifat mengendap.
– Antidotum keracunan alkaloid (membentuk tannat yang mengendap)
13. Efek tanin terhadap saluran pencernaan
– Efek terhadap diare
– Efek terhadap ulkus peptikum
– Efek hemostatic
– Efek antioksidan
– Reaksi yang tidak diinginkan
14. CONTOH SIMPLISA
TANIN YANG DAPAT TERHIDROLISIS
SAPPAN LIGNUM (MMI)
Nama Lain : Kayu secang
Nama Tanaman asal : caesalpinia sappan
Keluarga : Caesalpiniaceae
Zat berkhasiat utama : Brazilin, Asam Tanat
dan asam galat
Kegunaan : Adstringensia, luka memar, sipilis
dan batuk darah.
15. CONTOH SIMPLISA
TANIN YANG DAPAT TERHIDROLISIS
CARYOPHYLLI FOLIUM (MMI)
Nama Lain : Daun Cengkeh
Nama Tanaman Asal : syzygium
aromaticum (L)
Keluarga : Mirtaceae
Zat Berkhasiat Utama :Minyak atsiri,
Tanin galat , kalsium oksalat.
Kegunaan : Aromatika, Karminativa,
Stimulan dan Astringensia.
16. CONTOH SIMPLISA
TANIN YANG DAPAT TERKONDENSASI
CINNAMOMI CORTEX (MMI)
Nama Lain : Kulit Kayu Manis
Nama Tanaman Asal : cinnamomum
zaylanicum
Keluarga : Lauraceae
Zat Berkhasiat Utama : Tanin, minyak
atsiri, pati, lender
Kegunaan : Kkarminativa, obat diare
dan astringensia
17. CONTOH SIMPLISA
TANIN YANG DAPAT TERKONDENSASI
THEAE FOLIUM (MMI)
Nama Lain : Daun Teh
Nama Tanaman Asal : camellia
sinensis
Keluarga : Theaeceae
Zat Berkhasiat Utama : Tanin, coffein
, sedikit minyak atsiri
Kegunaan : Stimulan, antidotum,
analeptika.