Dokumen tersebut membahas tahapan-tahapan rekayasa sistem informasi, yaitu perencanaan strategis informasi, analisis bidang bisnis, desain sistem, dan konstruksi sistem. Pada setiap tahap dilakukan kegiatan-kegiatan tertentu seperti identifikasi faktor kritis keberhasilan, pembuatan model bisnis, dan normalisasi data. Tujuannya adalah merancang sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis perusahaan dengan melibatkan
Introduced in Oracle Database 12c, the new MATCH_RECOGNIZE clause allows pattern matching across rows and is often associated with Big Data, complex event processing, etc. Should SQL developers who are not (yet) faced with such tasks ignore it? No way! The new feature is powerful enough to simplify a lot of day-to-day tasks and to solve them in a new, simple and efficient way. The insight into a new syntax is given based on common examples, as finding gaps, merging temporal intervals or grouping on fuzzy criteria. Providing more straightforward approach for solving known problems, the new functionality is worth to be a part of every developer’s toolbox.
Sim, watini, hapzi ali, pengembangan sistem informasi dan pemberdayaan data s...santoso watty
Watini
Mercu Buana
Pengembangan Sistem Informasi , pemberdayaan data secara elektronik dan manual serta perbandingana software pesanan konsultan IT dan software pasaran
Introduced in Oracle Database 12c, the new MATCH_RECOGNIZE clause allows pattern matching across rows and is often associated with Big Data, complex event processing, etc. Should SQL developers who are not (yet) faced with such tasks ignore it? No way! The new feature is powerful enough to simplify a lot of day-to-day tasks and to solve them in a new, simple and efficient way. The insight into a new syntax is given based on common examples, as finding gaps, merging temporal intervals or grouping on fuzzy criteria. Providing more straightforward approach for solving known problems, the new functionality is worth to be a part of every developer’s toolbox.
Sim, watini, hapzi ali, pengembangan sistem informasi dan pemberdayaan data s...santoso watty
Watini
Mercu Buana
Pengembangan Sistem Informasi , pemberdayaan data secara elektronik dan manual serta perbandingana software pesanan konsultan IT dan software pasaran
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah analisis dan perancangan sistem informasi kesehatan yang diampu oleh ibu Rulisiana Widodo S.ST prodi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Ngudia Husada Madura
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah analisis dan perancangan sistem informasi kesehatan yang diampu oleh ibu Rulisiana Widodo S.ST prodi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Ngudia Husada Madura
2. Tahap-Tahap Dalam Pe-rekayasaan
Sistem Informasi
• 1. Tahap Perencanaan Strategis Informasi
• 2. Tahap analisa Bidang Bisnis
• 3. Tahap Disain Sistem
• 4. Tahap Konstruksi Sistem
3. Tahap I : Perencanaan Strategis
Informasi (PSI)
• Kegiatan Rekayasa Sistem Informasi dimulai dari
perencanaan strategis informasi.
• Tahap ini ditujukan pada bagaimana mencapai target
bisnis dan bagaimana teknologi dapat membantu
pencapaian tersebut dengan cara meraih peluang yang
lebih besar dan membangun kemampuan bersaing
usaha.
• Peluang teknologi tersebut dapat mengindetifikasi FSK
(Faktor Sukses Kritis) perusahaan dan selanjutnya
untuk diuaraikan sehingga didapat FSK dari divisi dan
sub divisi perusahaan secara keseluruhan.
4. Kegiatan PSI
• Pada tahap PSI, dapat dibuat peta model terdiri
dari berbagai fungsi dasar yang ada diperusahaan
pada level atas seperti departemen, fungsi dan
datanya. Pada tahap ini 2 studi dilakukan yaitu :
– Mendapatkan peluang strategis, FSK, berbagai
informasi yang dibutuhkan oleh setiap bagian dari
perusahaan, serta memndapatkan bagaimana
teknologi baru dapat menghasilkan peluang baru
serta kemampuan bersaing perusahaan.
– Pembuatan overview model perusahaan dan
menguraikan pada bidang yang sesuai untuk bahan
analisa selanjutnya.
5. – Pada analisa pertama dilihat bagaimana fungsi
masing-masing bidang bisnis tersebut sedangkan
berikutnya adalah analisa manajemen yang
memperlihatkan bagaimana fungsi2 tersebut
menjadi lebih baik dengan bantuan teknologi
baru.
– Adalah satu hal penting bahwa PSI dapat dipahami
oleh manajemen atas dan user dari sistem.
6. Tahap : Analisa Bidang Bisnis
• Pada tahap perencanaan strategis informasi
telah di tetapkan bidang bisnis yang akan
dilakukan analisa bidang bisnis. Pada tahap ini
tujuannya adalah memahami proses apa, dan
data apa yang membuat perusahaan bekerja
dan memahami bagaimana proses dan data
tersebut saling berkaitan satu dengan lainnya
7. • Pada tahap ini dilakukan normalisasi model data.
Fungsi yang ditetapkan pada tahap PSI diuraikan
menjadi proses proses yang saling berhubungan dan
ketergantungan. Matrik digunakan untuk mendapatkan
gambaran data yang ada pada setiap entitas yang ada,
bagaimana update data dan pembuatan data pada
proses mana.
• Satu bidang bisnis yang cukup besar memakan waktu
sekitar 3 s/d 6 bulan malakukan analisanya. Pad tahap
ini analisa harus lepas dari pengaruh teknologi dan dari
sistem yang ada, hal ini agar mendapatkan kemudahan
dan kebebasan dalam melakukan analisa.
8. Karakteristik Analisa Bidang Bisnis
• Dapat dilakukan terpisah / paralel antar bidang bisnis
• Menghasilkan detil model data pada bidang bisnis
• Menghasilkan detil model proses dan hubungan ke model data
• Hasilnya direkam dan di letakan di ensiklopedia
• Membutuhkan keterlibatan user secara intensif
• Bebas dari pengaruh teknologi
• Bebas dari pengaruh sistem yang ada (eksisting) dan prosedur yang
ada
• Menyebabkan terjadinya pemikiran ulang terhadap prosedur dan
sistem
• yang ada
• Indentifikasi bidang yang akan didisain
9. • Seluruh informasi yang diperoleh pada tahap
PSI dan tahap ABB disimpan di ensiklopedia
akan memberikan overview yang dapat di
analisa dan di crosschek dalam berbagai cara.
Kordinator akan menetapkan berbagai aturan
pengghunaan ensiklopedia. Informasi
diperoleh pada saat yang berbeda dan dirakit
pada berbagai cara sampai seluruh ilmu yang
ada di perusahaan semakin lengkap
10. Tahap : Disain Sistem
• Pada tahap ini akan menggunakan seluruh hasil yang
didapat pada tahap ABB sebelumnya dan itu akan
mempercepat proses disain, dan dapat dilaksanakan
secara terpisah dan paralel dimana nantinya akan
terhubung. Pada tahap mendisain proses ini,.
Keterlibatan user pada tahap ini bervariasi:
• Mengajarkan user untuk mendisain sendiri prosedur
yang diinginkan dengan perangkat bantu grafik
• Menggunakan prototipe
• Menyiapkan kegiatan pusat informasi
• Menyiapkan waktu pelaksanaan untuk pembuatan
aplikasi bersama (joint application design)
11. Tujuan Desain Sistem
• Melibatkan user secara penuh pada proses
mendisain sistem
• Mempercepat disain dan implementasinya
• Membuat sistem yang fleksibel dan mudah untuk
merubahnya
• Disain otomatis, dokumentasi dan pemeliharaan
• Mendasarkan disain pada ensiklopedia
• Menghubungkan desain dengan fourth
generation language untuk pegkodean
• Menciptakan dan menggunakan prototipe
12. Penggunaan Diagram
• Diagarm yang digiunakan untuk menghasilkan
disain struktur sistem pada tahap ini adalah :
diagram urai, diagram aksi, data flow diagram,
diagram struktur data, layout layar, layout
laporan (report). Tujuan penggunaan diagram
adalah untuk mendapatkan data dalam
ensiklopedia untuk membuat dasar bagi
pembuatan kode (kodifikasi)
13. Tahap : Konstruksi
• Kunci dari I CASE adalah memnfaatkan aturan pada model
data dan prosedur disain secara formal untuk mengarhakan
komputer menuliskan kode programnya. RSI akan
memecahkan problem dalam penulisan kode program
dalam beberapa cara yaitu :
• Pembuatan kode menjadi cepat karena bekerja otomatis
• Keterlibatan user dalam mendisain proses sehingga sesuai
keinginan mereka
• Menjaga kualitas sehingga mengurangi revisi dan
pemeliharaan
• Modifikasi setiap prosedur menjadi mudah dan cepat
• Melibakan user dalam membuat format laporan yang
diinginkan dengan bahasa mereka sendiri
14. • Bahaya yang timbul akibat keterlibatan banyak
user dalam ikut mendisain sistem mereka
sendiri adalah banyaknya file dan tools yang
digunakan user untuk membuat struktur data
dan mendisain sistem mereka sendiri, bila
tidak dikontrol maka data perusahaan menjadi
semrawut lagi. Integritas sistem menjadi tidak
ada dan sulit untuk perbaikan maupun
pemeliharaan sistem.