Surat Edaran Menteri Kesehatan memberikan pedoman pencegahan dan pengendalian COVID-19 varian Omicron, termasuk definisi kasus Omicron, pemeriksaan dengan deteksi SGTF atau sekuensing, pelacakan dan karantina kontak, serta isolasi kasus ringan di rumah atau fasilitas terpusat selama minimal 10 hari untuk asimptomatik dan 13 hari untuk simptomatik.
1. Situasi COVID-19 global per 13 Februari 2020 menunjukkan 46.997 kasus konfirmasi dan 1.368 kematian di Cina, serta 447 kasus di 24 negara lain dengan 1 kematian.
2. WHO menetapkan COVID-19 sebagai darurat kesehatan internasional sejak 30 Januari 2020.
3. Di Indonesia belum ditemukan kasus konfirmasi, dengan 84 kasus negatif dari 89 spesimen yang diperiksa.
Dokumen tersebut memberikan informasi terkini mengenai perkembangan kasus COVID-19 di seluruh dunia dan Indonesia, termasuk upaya-upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan Jawa Timur untuk menanggulangi dan mencegah penyebaran virus, seperti melakukan sosialisasi, monitoring, koordinasi lintas sektor, dan pengawasan protokol kesehatan.
Dokumen ini membahas tentang COVID-19, termasuk gejala, cara penyebaran, statistik kasus global dan nasional, serta tindakan pencegahan untuk mencegah penularan virus.
Surat Edaran Menteri Kesehatan memberikan pedoman pencegahan dan pengendalian COVID-19 varian Omicron, termasuk definisi kasus Omicron, pemeriksaan dengan deteksi SGTF atau sekuensing, pelacakan dan karantina kontak, serta isolasi kasus ringan di rumah atau fasilitas terpusat selama minimal 10 hari untuk asimptomatik dan 13 hari untuk simptomatik.
1. Situasi COVID-19 global per 13 Februari 2020 menunjukkan 46.997 kasus konfirmasi dan 1.368 kematian di Cina, serta 447 kasus di 24 negara lain dengan 1 kematian.
2. WHO menetapkan COVID-19 sebagai darurat kesehatan internasional sejak 30 Januari 2020.
3. Di Indonesia belum ditemukan kasus konfirmasi, dengan 84 kasus negatif dari 89 spesimen yang diperiksa.
Dokumen tersebut memberikan informasi terkini mengenai perkembangan kasus COVID-19 di seluruh dunia dan Indonesia, termasuk upaya-upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan Jawa Timur untuk menanggulangi dan mencegah penyebaran virus, seperti melakukan sosialisasi, monitoring, koordinasi lintas sektor, dan pengawasan protokol kesehatan.
Dokumen ini membahas tentang COVID-19, termasuk gejala, cara penyebaran, statistik kasus global dan nasional, serta tindakan pencegahan untuk mencegah penularan virus.
3. Dr. Sutopo - SITUASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN COVID-19 DI JATENG-1.pptade nurmaya
Dokumen tersebut membahas strategi penanggulangan COVID-19 di Jawa Tengah yang mencakup tujuan, strategi, dan indikator penanggulangan. Juga membahas overview surveilans epidemiologi dan definisi kasus terkait COVID-19. Selanjutnya diberikan analisis situasi terkini COVID-19 di Jawa Tengah berdasarkan data real time dashboard administrasi corona yang menunjukkan penurunan kasus baru dan kasus sembuh namun peningkatan kasus meninggal. Kota Semarang m
Dokumen tersebut menjelaskan definisi kontak COVID-19 menurut WHO dan Kementerian Kesehatan Indonesia, termasuk kasus suspek, konfirmasi, kontak erat, discarded, dan selesai isolasi.
Dokumen tersebut membahas penatalaksanaan kehamilan pada era pandemi COVID-19. Beberapa poin pentingnya adalah merekomendasikan pemeriksaan antenatal dilakukan secara terbatas untuk mengurangi kontak dengan pasien, menggunakan skrining COVID-19 berdasarkan riwayat kontak dan gejala, serta menekankan pentingnya telekonsultasi kecuali untuk kasus darurat.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai surveilans epidemiologi dalam pencegahan dan pengendalian Covid-19 di Indonesia, termasuk data kasus aktif, sembuh, meninggal, dan suspek di berbagai daerah. Juga dijelaskan prosedur identifikasi, pelacakan, dan pemantauan kontak erat untuk mencegah penularan lebih lanjut.
Dokumen tersebut membahas rencana vaksinasi COVID-19 tahap II di Indonesia, yang akan menargetkan petugas publik sebanyak 17,8 juta orang. Vaksinasi akan dilaksanakan di 34 provinsi dengan berbagai pendekatan seperti berbasis fasilitas kesehatan, institusi, atau vaksinasi massal bergerak. Dokumen juga membahas kelompok rentan dan prioritas vaksinasi serta metode pelaksanaannya.
Dokumen tersebut membahas kesiapan Indonesia dalam menghadapi virus corona, mencakup penyampaian surat edaran ke berbagai instansi terkait seperti dinas kesehatan dan rumah sakit rujukan, serta pendataan sumber daya kesehatan untuk penanganan wabah.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai deteksi dini pasien suspek COVID-19, meliputi definisi kasus, gejala klinis, pengkajian pasien, pemeriksaan penunjang, dan formulir epidemiologi terkait COVID-19.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen COVID-19 pada kehamilan. Secara umum dokumen menjelaskan bahwa COVID-19 dapat menular dari ibu ke janin meskipun jarang terjadi, dan bahwa sebagian besar ibu hamil yang terinfeksi COVID-19 hanya mengalami gejala ringan. Ibu hamil dengan komorbid memiliki risiko komplikasi lebih tinggi.
3. Dr. Sutopo - SITUASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN COVID-19 DI JATENG-1.pptade nurmaya
Dokumen tersebut membahas strategi penanggulangan COVID-19 di Jawa Tengah yang mencakup tujuan, strategi, dan indikator penanggulangan. Juga membahas overview surveilans epidemiologi dan definisi kasus terkait COVID-19. Selanjutnya diberikan analisis situasi terkini COVID-19 di Jawa Tengah berdasarkan data real time dashboard administrasi corona yang menunjukkan penurunan kasus baru dan kasus sembuh namun peningkatan kasus meninggal. Kota Semarang m
Dokumen tersebut menjelaskan definisi kontak COVID-19 menurut WHO dan Kementerian Kesehatan Indonesia, termasuk kasus suspek, konfirmasi, kontak erat, discarded, dan selesai isolasi.
Dokumen tersebut membahas penatalaksanaan kehamilan pada era pandemi COVID-19. Beberapa poin pentingnya adalah merekomendasikan pemeriksaan antenatal dilakukan secara terbatas untuk mengurangi kontak dengan pasien, menggunakan skrining COVID-19 berdasarkan riwayat kontak dan gejala, serta menekankan pentingnya telekonsultasi kecuali untuk kasus darurat.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai surveilans epidemiologi dalam pencegahan dan pengendalian Covid-19 di Indonesia, termasuk data kasus aktif, sembuh, meninggal, dan suspek di berbagai daerah. Juga dijelaskan prosedur identifikasi, pelacakan, dan pemantauan kontak erat untuk mencegah penularan lebih lanjut.
Dokumen tersebut membahas rencana vaksinasi COVID-19 tahap II di Indonesia, yang akan menargetkan petugas publik sebanyak 17,8 juta orang. Vaksinasi akan dilaksanakan di 34 provinsi dengan berbagai pendekatan seperti berbasis fasilitas kesehatan, institusi, atau vaksinasi massal bergerak. Dokumen juga membahas kelompok rentan dan prioritas vaksinasi serta metode pelaksanaannya.
Dokumen tersebut membahas kesiapan Indonesia dalam menghadapi virus corona, mencakup penyampaian surat edaran ke berbagai instansi terkait seperti dinas kesehatan dan rumah sakit rujukan, serta pendataan sumber daya kesehatan untuk penanganan wabah.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai deteksi dini pasien suspek COVID-19, meliputi definisi kasus, gejala klinis, pengkajian pasien, pemeriksaan penunjang, dan formulir epidemiologi terkait COVID-19.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen COVID-19 pada kehamilan. Secara umum dokumen menjelaskan bahwa COVID-19 dapat menular dari ibu ke janin meskipun jarang terjadi, dan bahwa sebagian besar ibu hamil yang terinfeksi COVID-19 hanya mengalami gejala ringan. Ibu hamil dengan komorbid memiliki risiko komplikasi lebih tinggi.
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...Muhammad Nur Hadi
Jurnal "Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ayat 26 dan 32 dan Surah Al-Hujurat Ayat 13), Ditulis oleh Muhammmad Nur Hadi, Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadist di UIN SUSKA RIAU.
3. Kasus COVID-19 di Jepang cenderung meningkat dan
puncak kasus terbanyak tanggal 23 Februari
2020
Kasus COVID-19 di Korea Selatan cenderung stabil,namun mulai meningkat sejak
tanggal 19 Februari 2020 dan puncak kasus terbanyak tanggal 23
Kasus COVID-19 di Singapura fluktuatif dan puncak kasus
terbanyak tanggal 15 Februari 2020
PERKEMBANGAN KASUS COVID-19 DI JEPANG, KOREA DAN
SINGAPURA PER 26 FEBRUARI 2020
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
24-Jan-
20
25-Jan-
20
26-Jan-
20
27-Jan-
20
28-Jan-
20
29-Jan-
20
30-Jan-
20
31-Jan-
20
1-Feb-
20
2-Feb-
20
3-Feb-
20
4-Feb-
20
5-Feb-
20
6-Feb-
20
7-Feb-
20
8-Feb-
20
9-Feb-
20
10-Feb-
20
11-Feb-
20
12-Feb-
20
13-Feb-
PERKEMBANGAN KASUS COVID-19
DI SINGAPURA
0
15
10
5
25
20
30
15-Jan-
20
16-Jan-
20
17-Jan-
20
18-Jan-
20
19-Jan-
20
20-Jan-
20
21-Jan-
20
22-Jan-
20
23-Jan-
20
24-Jan-
20
25-Jan-
20
26-Jan-
20
27-Jan-
20
28-Jan-
20
29-Jan-
20
30-Jan-
20
31-Jan-
20
1-Feb-
20
2-Feb-
20
3-Feb-
20
4-Feb-
20
5-Feb-
20
6-Feb-
20
7-Feb-
20
8-Feb-
20
9-Feb-
20
10-Feb-
20
11-Feb-
20
12-Feb-
20
13-Feb-
20
14-Feb-
20
15-Feb-
20
16-Feb-
20
17-Feb-
20
18-Feb-
20
19-Feb-
20
20-Feb-
20
21-Feb-
20
22-Feb-
20
23-Feb-
20
24-Feb-
20
25-Feb-
20
PERKEMBANGAN KASUS COVID-19
DI JEPANG
300
250
200
150
100
50
0
20-Jan-
20
21-Jan-
20
22-Jan-
20
23-Jan-
20
24-Jan-
20
25-Jan-
20
26-Jan-
20
27-Jan-
20
28-Jan-
20
29-Jan-
20
30-Jan-
20
31-Jan-
20
1-Feb-
20
2-Feb-
20
3-Feb-
20
4-Feb-
20
5-Feb-
20
6-Feb-
20
7-Feb-
20
8-Feb-
20
9-Feb-
20
10-Feb-
20
11-Feb-
20
12-Feb-
20
13-Feb-
20
14-Feb-
20
15-Feb-
20
16-Feb-
20
17-Feb-
20
18-Feb-
PERKEMBANGAN KASUS COVID-19
DI KOREA SELA
TAN
4. Kasus COVID-19 di Italia cenderung
meningkat sejak tanggal 23 Februari
2020
PERKEMBANGAN KASUS COVID-19 DI IT
ALIA DAN IRAN
PER 26 FEBRUARI 2020
4
2 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6
67
48
10
5
0
20
40
60
80
10
0
12
0
31-Jan-
20
1-Feb-
20
2-Feb-
20
3-Feb-
20
4-Feb-
20
5-Feb-
20
6-Feb-
20
7-Feb-
20
8-Feb-
20
9-Feb-
20
10-Feb-
20
11-Feb-
20
12-Feb-
20
13-Feb-
20
14-Feb-
20
15-Feb-
20
16-Feb-
20
17-Feb-
20
18-Feb-
20
19-Feb-
20
20-Feb-
20
21-Feb-
20
22-Feb-
20
23-Feb-
20
24-Feb-
20
25-Feb-
20
PERKEMBANGAN KASUS COVID-19
DI IT
ALIA
2
0
3
1
3 1
0
1
5
1
8
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
19-Feb-20 20-Feb-20 21-Feb-20 22-Feb-20 23-Feb-20 24-Feb-20 25-Feb-20
Kasus COVID-19 di Iran meningkat sangat cepat. Dalam waktu 7 hari kasus yang dilaporkan
sebanyak 95 kasus.
PERKEMBANGAN KASUS COVID-19
DI IRAN
5. Total kasus yang spesimennya dikirim ke
Laboratorium
Badan Litbangkes sebanyak 136 kasus
Kasus dalam pengawasan tersebar di 44
Rumah Sakit, di 22 Provinsi
Hasil pemeriksaan:
Kasus dalam proses pemeriksaan = 0 kasus
Negatif COVID-19 = 136 kasus
Positif COVID-19 = 0 kasus
SITUASI INDONESIA
per 26 FEBRUARI 2020
9. REVISI-2 PEDOMAN KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI
COVID-19
6
Telah dilakukan revisi Pedoman
Kesiapsiagaan Menghadapi COVID-19,
menyesuaikan dengan perkembangan
situasi global.
Perubahan pada
Bab I (Pendahuluan)
Bab II (Surveilans dan Respon),
Bab IV (Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi)
Beberapa lampiran.
Dinkes agar menyebarluaskan revisi
pedoman ini agar dapat dimanfaatkan
oleh semua pihak yang berkepentingan.
10. DEFINISI OPERASIONAL
Pasien dalam
Pengawasan
Orang dalam
Pemantauan
Kontak erat
Kasus Probabel
Kasus Konfirmasi
11. 1. Seseorang yang mengalami gejala demam (≥380C) atau ada riwayat demam ATAU ISPA tanpa
pneumonia DAN
memiliki riwayat perjalanan ke negara yang terjangkit* pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala.
2.Orang yang memiliki riwayat perjalanan ke Provinsi Hubei, China (termasuk Kota Wuhan) pada 14 hari
terakhir
tanpa memperhatikan ada atau tidaknya gejala.
KONTAK ERA
T
Seseorang yang melakukan kontak fisik atau berada dalam ruangan atau berkunjung (bercakap-cakap dalam radius 1 meter
dengan pasien dalam pengawasan, probabel atau konfirmasi).
KONTAK ERAT RISIKO RENAH Termasuk kontak erat adalah:
a. Petugas kesehatan yang memeriksa, merawat, mengantar dan membersihkan ruangan di tempat perawatan khusus
b. Orang yang merawat atau menunggu pasien di ruangan
c. Orang yang tinggal serumah dengan pasien
d. Tamu yang berada dalam satu ruangan dengan pasien
ORANG DALAM PEMANTAUAN
12. 1. Seseorang yang mengalami:
• Demam (≥380C) atau ada riwayat demam,
• Batuk/ Pilek/ Nyeri tenggorokan,
• Pneumonia ringan hingga berat berdasarkan gejala klinis dan/ atau gambaran radiologis
Perlu waspada pada pasien dengan gangguan sistem kekebalan tubuh (immunocompromised) karena
gejala dan tanda menjadi tidak jelas.
DAN
Memiliki riwayat perjalanan ke negara yang terjangkit* pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala;
2. Seseorang dengan demam (≥380C) atau ada riwayat demamA
TAU ISPA ringan sampai
berat DAN
pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala, memiliki salah satu dari paparan berikut:
• Riwayat kontak dengan kasus konfirmasi COVID-19; A
TAU
• Bekerja atau mengunjungi fasilitas kesehatan yang berhubungan dengan pasien konfirmasi COVID-19;
A
TAU
• Riwayat perjalanan ke Provinsi Hubei, China (termasuk KotaWuhan); A
TAU
• Kontak dengan orang yang memiliki riwayat perjalanan pada 14 hari terakhir ke Provinsi Hubei, China
Wuha
PASIEN DALAM PENGAWASAN
13. Pasien dalam pengawasan yang diperiksa untuk COVID-19 tetapi inkonklusif (tidak dapat disimpulkan) ATAU seseorang
dengan dengan hasil konfirmasi positif pan-coronavirus atau beta coronavirus.
Seseorang yang terinfeksi COVID-19 dengan hasil pemeriksaan laboratorium
positif.
KASUS PROBABEL
KASUS KONFIRMASI
14. TATALAKSANA
COVID-19
Kontak erat
risiko
rendah
Kontak erat
risiko
tinggi
Pasien
dalam
pengawasa
n
• T
anpa gejala
• Kontak
dengan
pasien dalam
pengawasan
• T
anpa gejala
• Kontak
dengan
pasien
konfirmasi
• Gejala ringan-berat
• Riwayat dari
negara
terjangkit
• Riwayat paparan
Pembatasa
n
aktivitas
Observas
i
Isolasi diri di
rumah
Isolasi
RS
Dilakukan
pemeriksaan
sampel hari ke
1 dan ke 14
Dilakukan
pemeriksaa
n sampel
hari ke 1 dan ke 2
Orang
dalam
pemantauan
• Gejala ringan
• Riwayat dari
negara terjangkit
15. • Negara terjangkit adalah negara yang melaporkan
transmisi COVID-19 lokal (bukan kasus importasi, dan
masih bersirkulasi) oleh WHO.
• Negara terjangkit terdiri dari 17 negara yaitu Cina,
Singapura, Jepang, Republik Korea, Malaysia, Vietnam,
Thailand, Amerika Serikat, Jerman, Perancis, UK, dan Uni
Emirat Arab, Australia, Mesir, Iran, Italia dan Kanada.
Sedangkan negara lain hanya melaporkan kasus import
dari Cina (memiliki riwayat bepergian ke Cina) tetapi
belum ada transmisi lokal di negaranya.
• Daftar negara ini dapat berubah setiap harinya mengikuti
perkembangan data dan informasi yang didapatkan, dan
diupdate di www.infeksiemerging.kemkes.go.id
PENILAIAN RISIKO
CINA SANGAT TINGGI
REGIONAL TINGGI
GLOBAL TINGGI
DAFT
AR NEGARATERJANGKIT (TRANSMISI LOKAL)
17. 14
Jika notifikasi
dilaporkan dari IHR
National Focal Point
negara lain
informasi awal yang
diterima
IHR NFP Indonesia
akan diteruskan ke
PHEOC untuk
dilakukan pelacakan.
ALUR PELACAKAN
KASUS NOTIFIKASI
DARI IHR NA
TIONAL
FOCAL POINT
NEGARA LAIN
19. CALL CENTER :
081394489808
085314993901
ALUR PELAPORAN DAN PENANGANAN COVID-19
DIPERIKSA : FKTP/RSU
DINKES KAB KOTA (119)
DINKES PROV
PEMANTAUAN
SELAMAS 14 HARI
PASIEN DALAM
PENGAWASAN DI RS Di Observasi oleh :
Puskesmas dan Dinkes
Bila memburuk
-Di rawat
-Di rujuk RSHS
ORANG DGN GEJALA :
-Batuk
-Sesak napas
-Riwayat perjalanan ke daerah
terjangkit/kontak
TIM AHLI RSHS
20. KEBUTUHAN UNTUK SURVEILANS COVID-19
APD
Bahan dan alat pengambilan sampel
Media transport (VTM)
Biaya pengepakan dan pengiriman
sampel
Biaya untuk melakukan PE contact
tracing
26. LANGKAH STRATEGIS
Surveillance migrasi yaitu mendata penduduk kabupaten Ciamis yang
pergi ke daerah terjangkit Covid19 dan membentuk jejaring surveillance
migrasi yang melibatkan Kantor Kesehatan Pelabuhan dan Bandara,
Disnaker, Dispar, Disbudpora, Disdik dll
Surveillance ILI (Influenza Like Illness) dan Pneumonia melalui Sistem
Kewaspadaan Dini dan Respon bagi masyarakat bepergian ke daerah
terjangkit
Upaya promotif dalam pencegahan penularan virus Corona serta guna
meminimalisasi potensi kepanikan di masyarakat akibat ketidaktahuan
maupun kesalahan informasi
27.
28.
29. HOTLINE
Emergency Operation Center:
021 5210411
081212123119
MEDIA SOSIAL DAN
NOMOR HOTLINE
http://infeksiemerging.kemkes.go.i
Kementerian Kesehatan RI
@KemenkesRI kemenkes_ri
https://www.who.int/