Dokumen ini membahas pentingnya memperkuat dan memperdalam iman umat Katolik selama Tahun Iman yang diumumkan Paus Benedictus XVI. Dokumen ini mengajak umat untuk mempelajari kembali ajaran-ajaran Gereja dari Kitab Suci, Konsili Vatikan II, dan Katekismus Gereja Katolik serta mengikuti berbagai kegiatan peningkatan iman.
Misdinar itu seorang pelayan, yakni pelayan Misa (Perayaan Ekaristi).
Dalam prakteknya, misdinar bahkan menjadi pelayan bukan saja dalam Misa tapi juga dalam berbagai perayaan liturgi dan ibadat yang tidak selalu Misa.
Lewat peran di atas seorang misdinar sudah menjadi seorang katolik yang aktif dan ikut berperan dalam berbagai tugas dan tanggungjawab Gereja.
Misdinar itu seorang pelayan, yakni pelayan Misa (Perayaan Ekaristi).
Dalam prakteknya, misdinar bahkan menjadi pelayan bukan saja dalam Misa tapi juga dalam berbagai perayaan liturgi dan ibadat yang tidak selalu Misa.
Lewat peran di atas seorang misdinar sudah menjadi seorang katolik yang aktif dan ikut berperan dalam berbagai tugas dan tanggungjawab Gereja.
Iman tanpa kasih tidak akan menghasilkan buah, sedang kasih tanpa iman hanya akan merupakan suatu perasaan yang senantiasa berada di bawah kuasa kebimbangan. Iman dan kasih saling membutuhkan satu sama lain, sedemikian sehingga yang satu akan membiarkan yang lain untuk tampil menurut jalurnya sendiri-sendiri. Memang, banyak orang kristiani membaktikan hidupnya dengan kasih bagi mereka yang tersendiri, yang termarginalkan atau yang terkucilkan, sebagiamana juga bagi mereka yang pertama-tama menuntut perhatian kita dan yang paling penting bagi kita untuk dibantu, sebab justru di dalam diri merekalah nampak cerminan wajah Kristus sendiri. Melalui iman kita dapat mengenal wajah Tuhan yang bangkit di dalam diri mereka yang meminta kasih kita.
Dalam upaya untuk membantu umat Katolik memiliki pemahaman iman mereka yang lebih baik dan menjadi saksi otentik bagi Kristus, Vatikan mengeluarkan sebuah rekomendasi pastoral untuk merayakan Tahun Iman. Dalam suratnya Porta Fidei (Pintu kepada Iman) Oktober lalu, Paus Benediktus XVI menetapkan Tahun Iman (11 Oktober 2012 - 24 November 2013) untuk membantu Gereja memfokuskan perhatian pada “Yesus Kristus dan keindahan memiliki iman kepada-Nya.”
“Gereja sangat menyadari masalah yang dihadapi iman” dan mengakui bahwa tanpa revitalisasi iman yang berakar dalam perjumpaan pribadi dengan Yesus.” Tahun Iman ini dimaksudkan untuk “penemuan kembali iman sehingga para anggota Gereja akan lebih kredibel dan dengan sukacita menjadi saksi Tuhan yang bangkit, yang mampu menuntun orang-orang yang sedang mencari untuk mengimani-Nya.”
Iman tanpa kasih tidak akan menghasilkan buah, sedang kasih tanpa iman hanya akan merupakan suatu perasaan yang senantiasa berada di bawah kuasa kebimbangan. Iman dan kasih saling membutuhkan satu sama lain, sedemikian sehingga yang satu akan membiarkan yang lain untuk tampil menurut jalurnya sendiri-sendiri. Memang, banyak orang kristiani membaktikan hidupnya dengan kasih bagi mereka yang tersendiri, yang termarginalkan atau yang terkucilkan, sebagiamana juga bagi mereka yang pertama-tama menuntut perhatian kita dan yang paling penting bagi kita untuk dibantu, sebab justru di dalam diri merekalah nampak cerminan wajah Kristus sendiri. Melalui iman kita dapat mengenal wajah Tuhan yang bangkit di dalam diri mereka yang meminta kasih kita.
Dalam upaya untuk membantu umat Katolik memiliki pemahaman iman mereka yang lebih baik dan menjadi saksi otentik bagi Kristus, Vatikan mengeluarkan sebuah rekomendasi pastoral untuk merayakan Tahun Iman. Dalam suratnya Porta Fidei (Pintu kepada Iman) Oktober lalu, Paus Benediktus XVI menetapkan Tahun Iman (11 Oktober 2012 - 24 November 2013) untuk membantu Gereja memfokuskan perhatian pada “Yesus Kristus dan keindahan memiliki iman kepada-Nya.”
“Gereja sangat menyadari masalah yang dihadapi iman” dan mengakui bahwa tanpa revitalisasi iman yang berakar dalam perjumpaan pribadi dengan Yesus.” Tahun Iman ini dimaksudkan untuk “penemuan kembali iman sehingga para anggota Gereja akan lebih kredibel dan dengan sukacita menjadi saksi Tuhan yang bangkit, yang mampu menuntun orang-orang yang sedang mencari untuk mengimani-Nya.”
2. • Patut kita syukuri
bersama, bahwa Tuhan kita
Yesus Kristus telah diimani oleh
ratusan juta orang di dunia ini
sejak para rasul.
• Iman akan Yesus Kristus itu
setiap kali dibarui dalam
Syahadat para rasul
• diperdalam terus-menerus
melalui doa
3. • Sebagai rasa syukur atas iman yang
berkembang itu, Bapa Suci Paus
Benedictus XVI mencanangkan
Tahun Iman, 11 Oktober 2012 - 24
November 2013
• untuk melihat pentingnya iman di
dalam kehidupan yang terus
berubah dan bergejolak.
• untuk memperingati 50 tahun
pembukaan Konsili Vatikan II dan 20
tahun penerbitanKatekismus Gereja
Katolik.
4. • 1962-1965 telah diselenggarakan Sidang Konsili
Vatikan II yang menghasilkan dokumen-dokumen
penting bagi kehidupan Gereja.
• Di tengah dunia itu Gereja dipanggil untuk
menjadi sakramen keselamatan, tanda kehadiran
Kristus yang adalah terang bagi bangsa-bangsa.
5. • pada tanggal 11 Oktober
1992, Paus Yohanes Paulus II
menyerahkan Katekismus Gereja
Katolik kepada umat beriman
seluruh dunia.
• naskah acuan untuk pewartaan
yang bersumber pada hidup iman
dan sekaligus menjadi sarana yang
penuh dan lengkap untuk meng-
komunikasikan ajaran Katolik
tentang iman dan moral
6. • Katekismus Gereja
Katolik telah
menyegarkan, membarui
dan meneguhkan
penghayatan iman kita
akan akan Yesus Kristus.
• iman menjadi tindakan
dan aksi mewujudkan
kesejahteraan umum.
7. • paroki-paroki, kelompok, komunitas-
komunitas bahkan keluarga-keluarga
mengadakan kegiatan-kegiatan yang
mengembangkan iman dan meneguhkan
perutusan di tengah dunia.
8. • Wanita Samaria
• Berkat perjumpaannya
dengan Yesus Wanita
Samaria itu
menemukan
kegembiraan dalam
beriman dan
kegairahan dalam
meng-komunikasi-kan
imannya kepada orang
lain.
9. • Pengalaman Wanita
Samaria
• kita juga harus pergi ke
sumur, tidak hanya sekali
tetapi berkali-
kali, berjumpa dengan
Yesus yang siap mengajar
dan menawarkan air hidup
kepada kita.
10. • Sumur itu adalah dokumen-
dokumen ajaran Gereja dan
peristiwa-peristiwa yang
menyimpan kekayaan iman kita.
• Dokumen-dokumen Ajaran
Gereja itu diantaranya Kitab
Suci, Konsili Vatikan
II, (Kompendium) Katekismus
Gereja Katolik dan ajaran-ajaran
iman lainnya.
11. • saya mengharapkan
paroki, kelompok dan
komunitas mengadakan
pembelajaran ajaran-ajaran
Gereja untuk menggali
kekayaan iman Gereja.
• diusahakan pendalaman
secara sungguh-sungguh
terhadap perayaan iman
dalam liturgi.
12. • Di Tahun Iman ini kita semua ingin menjadikan
iman sebagai peristiwa hidup, artinya menjadi
suatu kesibukan pertama dan utama dalam
kehidupan menggereja.
13. • Akhirnya, saya
berterimakasih kepada semua
saja yang dengan sepenuh
hati, tanpa pamrih, tanpa
lelah, telah dan akan, dengan
caranya masing-masing
melibatkan diri dalam
pengembangan iman dan
peneguhan hidup umat di
Keuskupan Agung Semarang.