1. TERBENTUKNYA DELTA DI MUARA SUNGAI
Di muara sungai, air sungai yang sering keruh dan berwarna coklat bertemu dengan air laut
yang umumnya jernih. Di tempat ini terdapat gundukan tanah yang dinamakan delta.
Mengapa di muara sungai dapat terbentuk suatu delta? Delta ini terbentuk karena air sungai
yang keruh coklat, membawa berbagai jenis kotoran dan tanah bertemu dengan ion-ion yang
terdapat di air laut, mengalami koagulasi.
Air sungai yang setiap hari tampak keruh coklat itu merupakan suatu koloid. Karena keruh,
dapat diduga bahwa zat-zat yang menyatu dengan air sungai itu mayoritas berfasa padat.
Koloid yang fasa terdispersinya padat dan medium pendispersinya cair, yaitu air, dinamakan
sol. Dikatakan bahwa air sungai adalah koloid padat dalam cair (padat/cair atau s/l). Suatu
koloid merupakan campuran antara homogen dan heterogen. Hal ini menjelaskan bahwa
bagian terkecil koloid berupa sekelompok partikel yang tersebar dalam medium
pendispersinya. Masing-masing kelompok ini dapat stabil dalam waktu yang cukup lama
berada diantara mediumpendispersi, karena dilindungi oleh ion-ion tertentu yang diadsorpsi
oleh kelompok partikel tersebut. Oleh karena itu koloid memiliki muatan tertentu.
Air laut rasanya asin, berarti mengandung garam. Garam yang diperoleh dari air laut dan
sehari-hari dikenal sebagai garam dapur, rumus kimianya NaCl. Walaupun kandungan garam
dalam air laut tidak hanya NaCl, namun kandungan terbanyak adalah NaCl. Jenis ikatan yang
terdapat dalam senyawa ini adalah ikatan elektrovalen atau lebih terkenal sebagai ikatan ion,
karena ikatan ini menunjukkan adanya gaya elektrostatik antara ion-ion Na+ dengan ion-ion
Cl-. Oleh karena itu pada uji daya hantar listrik air laut, lampu menyala dan terjadi banyak
gelembung gas. Dapat disimpulkan bahwa air laut menghantar listrik, sehingga dinamakan
larutan elektrolit.
Pada saat air sungai bertemu dengan air laut, maka terjadilah perlucutan muatan koloid
sungai oleh ion-ion dari air laut. Ion-ion yang berlawanan muatan ini tarik menarik, sehingga
terjadi penetralan muatan. Karena pelindung atau selimut muatan koloid itu terlucuti, maka
masing-masing kelompok partikel koloid itu menyatu dan menggumpal. Makin lama
gumpalan itu membesar dan akhirnya akan mengendap menjadi gundukan tanah. Peristiwa
ini merupakan koagulasi koloid oleh elektrolit.
2. Karena kondisi topografi yang datar menyebabkan aliran yang biasanya mengalir
melalui sungai, justru berbalik arah (back water) menuju ke daerah Sungai
yang lain, fenomena inilah yang sering disebut sebagai bottle neck. Back Water
adalah air yang masuk ke saluran akibat saluran utama mengalami elevasi maksimum
Tidal bore adalah fenomena terjadinya gelombang besar di sungai sebagai akibat
pasangnya air laut yang mendorong aliran sungai ke muara yang mengakibatkan munculnya
gelombang tinggi hingga mencapai puluhan kilometer mengarah ke hulu sungai atau
upstream.