Sejarah Wajib - Membangun Jati Diri Keindonesiaanmaghfiraputeri
Membangun jati diri keindonesiaan dimulai dari adanya Politik Etis, perjuangan organisasi nasional, dan masa berakhirnya pemerintah kolonial di Indonesia.
Sejarah Wajib - Membangun Jati Diri Keindonesiaanmaghfiraputeri
Membangun jati diri keindonesiaan dimulai dari adanya Politik Etis, perjuangan organisasi nasional, dan masa berakhirnya pemerintah kolonial di Indonesia.
Ilmu Pengetahuan Sosial
Proses Terbentuknya Kesadaran Nasional dan Perkembangan Pergerakan Kebangsaan di Indonesia
SMP Al-Imam Islamic School
Oleh : Mutiara Pradita
Makalah perjuangan organisasi pergerakan kebangsaan... tugas sejarah mengenai seputar peristiwa yang terjadi di masa lampau. terdapat beberapa organisasi yang pernah terbentuk di masa itu, yang dibahas lengkap dalam materi ini
Ilmu Pengetahuan Sosial
Proses Terbentuknya Kesadaran Nasional dan Perkembangan Pergerakan Kebangsaan di Indonesia
SMP Al-Imam Islamic School
Oleh : Mutiara Pradita
Makalah perjuangan organisasi pergerakan kebangsaan... tugas sejarah mengenai seputar peristiwa yang terjadi di masa lampau. terdapat beberapa organisasi yang pernah terbentuk di masa itu, yang dibahas lengkap dalam materi ini
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
3. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah mengamati tayangan power point dan video siswa diharapkan mampu menganalisi dan
menjelaskan latar belakang lahir atau munculnya sumpah pemuda
2. Setelah melakukan kegiatan diskusi siswa mampu menganalisis latar belakang munculnya politik etis,
tokoh pendorongnya dan manfaatnya bagi masyarakat indonesia pada masa itu.
3. setelah melakuakan diskusi siswa diharapkan mampu menganalisis peran pers bagi bangsa
Indonesia dengan tepat dan mengkaitkannya dengan pada masa sekarang
4. setelah melakukan kegiatan diskusi diharapkan siswa mampu menelaah dari munculnya rasanya
nasional di indonesia.
5. setelah mengikuti pembelajaran siswa diharapkan mampu menelaah tentang dampak yang
ditimbulkan setelah lahirnya sumpah pemuda hingga masa sekarang.
6. melalui penerapan pembelajaran problem based learning siswa diharapkan mampu mengaitkan
hikmah dari lahirnya sumpah pemuda hingga pada masa sekarang.
7. setelah melakuakn diskusi kelompok diharapkan siswa mampu menyajikan laporan hasil diskusi
tentang latar belakang sumpah pemuda dengan tepat.
4. LATAR BELAKANG
1. Politik Etis
2. Pers Pembawa
Kemodernan
3. Bangkitnya modernisasi
dan reformasi
keagamaan
6. POLITIK ETIS
Politik Etis adalah suatu pemikiran yang menyatakan
bahwa pemerintah kolonial memegang tanggung jawab
moral bagi kesejahteraan bumiputera.
Pemikiran ini merupakan kritik terhadap politik tanam
paksa.
Munculnya kaum Etis yang dipelopori oleh Pieter
Brooshooft (wartawan Koran De Locomotief) dan C.Th.
van Deventer (politikus) ternyata membuka mata
pemerintah kolonial untuk lebih memperhatikan nasib
para bumiputera yang terbelakang.
7. POLITIK ETIS
17 September 1901, RatuWilhelmina menegaskan dalam
pidato pembukaan Parlemen Belanda, pemerintah
Belanda mempunyai panggilan moral dan hutang budi
terhadap bangsa bumiputera di Hindia Belanda.
RatuWilhelmina menuangkan panggilan moral tersebut ke
dalam kebijakan politik etis, yang terangkum dalam
programTriasVan deventer yang meliputi:
1. Irigasi (pengairan), membangun dan memperbaiki
pengairan-pengairan dan bendungan untuk keperluan
pertanian.
2. Imigrasi yakni mengajak penduduk untuk
bertransmigrasi.
3. Edukasi yakni memperluas dalam bidang pengajaran dan
pendidikan.
8. POLITIK ETIS
Pengaruh politik etis dalam bidang pengajaran
dan pendidikan sangat berperan dalam
pengembangan dan perluasan dunia pendidikan
dan pengajaran di Hindia Belanda. Salah seorang
dari kelompok etis yang sangat berjasa dalam
bidang ini adalah Mr. J.H. Abendanon (1852-
1925), seorang Menteri Kebudayaan, Agama, dan
Kerajinan selama lima tahun (1900-1905). Sejak
tahun 1900 inilah berdiri sekolah-sekolah, baik
untuk kaum priyayi maupun rakyat biasa yang
hampir merata di daerah-daerah.
10. PERS MEMBAWA
KEMAJUAN
Munculnya pers di Indonesia bermula dari
perkembangan sejarah pers Belanda di akhir
abad ke-19 dan di awal abad ke-20
merupakan awal bagi perkembangan
pergerakan di Indonesia yang ditandai
dengan munculnya koran.
Pada awal abad ke-20, para priyayi baru
menuangkan gagasannya melalui pers
(media cetak) mengenai isu-isu perubahan
yang ditandai dengan meningkatnya jumlah
penerbitan surat kabar berbahasa Melayu.
Pers merupakan sarana berpartisipasi dalam
gerakan emansipasi, kemajuan dan
pergerakan nasional.
11. PERS MEMBAWA KEMAJUAN
• Orang-orang pertama yang aktif dalam dunia pers saat itu adalah orang Indo seperti H.C.O.
Clockener Brousson dari Bintang Hindia, E.FWigger dari Bintang Baru, dan G. Francis dari
Pemberitaan Betawi.
• Kaum bumiputra pun turut mengambil bagian. Penerbit bumiputra pertama di Batavia yang
muncul pada pertengahan abad ke-20 adalah R.M.Tirtoadisuryo, F.D.J Pangemanan, dan R.M.
Tumenggung Kusuma Utaya, sebagai redaktur IlmoeTani, Kabar Perniagaan, dan Pewarta Prijaji.
• Di Surakarta R.Dirdjoatmojo menyunting Djawi Kanda yang diterbitkan oleh Albert Rusche & Co.,
DiYogjakarta Dr.Wahidin Sudirahusada sebagai redaktur jurnal berbahasa Jawa, Retnodhoemillah
diterbitkan oleh Firma H. Buning.
• Bermunculannya media cetak diikuti jurnalis bumiputra seperti R.Tirtodanudja dan R. Mohammad
Jusuf. Keduanya adalah redaktur Sinar Djawa, yang diterbitkan HonhThaij & Co. Djojosudiro,
redakturTjahajaTimoer yang diterbitkan di Malang oleh Kwee Khaij Khee. Di Bandung Abdull Muis
sebagai redaktur Pewarta Hindia yang diterbitkan oleh G. Kolff & Co.
12. PERS MEMBAWA KEMAJUAN
• Para jurnalis bumiputra itulah yang memberikan wawasan dan ”embrio kebangsaan” melalui artikel
dan komentar mereka dalam surat pembaca. Sementara itu pergerakan kebudayaan “cetak” mulai
masuk di beberapa kota kolonial lain, seperti Surabaya, Padang, dan Semarang.
1. Pada tahun 1901, sebuah majalah bulanan Insulinde diterbitkan di Kota Padang dengan guru-
guru Belanda di sekolah raja (Kweekschool) Bukittinggi, terutama vanOphuysen. Ketua redaksi
majalah itu adalah Dja Endar Muda. Majalah itulah yang pertama memperkenalkan slogan
“kemajuan” dan “zaman maju”
2. Tokoh muda dr. Abdul Rivai yang baru datang dari Belanda menganjurkan pada tokoh muda di
Hindia untuk membentuk sebuah organisasi. Dalam tulisan-tulisannya dalam Bintang Hindia ia
selalu memuat tentang “kemajuan” dan “dunia maju”.
3. Wahidin Soedirohoesodo tertarik dengan tulisan Rivai. Saat itu ia sebagai editor majalah
berbahasa Jawa, Retnodhumilah, dalam tulisan itu disarankan agar kaum lanjut usia dan kaum
muda membentuk organisasi pendidikan yang bertujuan untuk memajukan masyarakat.
GagasanWahidin akhirnya terwujud dengan terbentuknya Boedi Oetomo, pada 2 Mei 1908.
13. PERS MEMBAWA KEMAJUAN
• Wacana kemajuan terus merebak melalui pers. Pers bumiputra juga mempunyai fungsi untuk memobilisasi
pergerakan nasional pada saat itu. Harian Sinar Djawa, memuat tentang perlunya rakyat kecil untuk terus
menuntut ilmu setinggi mungkin.
Surat kabar yang paling mendapat perhatian pemerintah kolonial saat itu adalah De Expressyang memuat
tentang propaganda ide-ide radikal dan kritis terhadap sistem pemerintahan kolonial. Puncaknya saat Cipto
Mangunkusumo, Suwardi Surjaningrat, dan Abdul Muis mendirikan Komite Boemipoetera (1913) dengan
tujuan untuk mengumpulkan dana dari rakyat untuk mendukung perayaan kemerdekaan Belanda dan
mengkritik tindakan pemerintah kolonial yang merayaan kemerdekaannya di tanah jajahan dengan mencari
dana dukungan dari rakyat.
• Kritik tajam yang ditujuan oleh Suwardi Surjaningrat dengan menulis di brosur yang berjudul Als Ik Eens
NederlanderWas (Seandainya Saya Menjadi Seorang Belanda). Pada 30 Juli 1913, polisi Belanda menangkap
Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat. Kemudian menyusul Adbul Moeis untuk diasingkan ke luar
Jawa. Cipto mulanya diasingkan ke Bangka, kemudian ke Belanda.
14. PERS MEMBAWA KEMAJUAN
Seorang jurnalis bumiputera yang gigih memperjuangkan
kebebasan pers dikenal dengan nama Semaun. Ia mengkritik
beberapa kebijakan kolonial melalui Sinar Hindia. Kritikannya
mengenai haatzaai artikelen, yang menurutnya sebagai sarana
untuk membungkam rakyat dan melindungi kekuasaan kolonial
dan kapitalis asing. Atas kritikannya itulah ia diadili dan
dijebloskan ke penjara.
Secara umum, pers mampu memperjuangkan objektivitas,
menjadi alat pendidikan, alat penyalur aspirasi, sebagai lembaga
pengawasan dan juga sebagai upaya untuk penggalangan opini
umum. Dengan demikian, pers dapat berfungsi sebgai alat
perjuangan bangsa. Bagi bangsa Indonesia pada masa
pergerakan nasional itu, pers dapat berfungsi sebagai alat
propaganda demi kepentingan bangsa Indonesia.
16. • Gerakan reformasi islam telah
dirintis di sumatera barat pada
abad ke-19 berlanjut ke jawa
dan daerah lainnya.
• Pada abad ke-19 lebih
menekankan pada gerakan
salafi melawan kaum adat
• Pada abad ke-20 lebih
menekankan pada pencarian
etik modernisasi dari dalam
melawan tradisionalisme
MODERNISASI DAN REFORMASI KEAGAMAAN
17. MODERNISASI DAN REFORMASI ISLAM SECARA UMUM MELALUI LIMA
POROS
Melalui masyarakat arab yang bermukim di indonesia
• Mereka awalnya berjumlah sekitar 18 ribu orang dan berasal dari hadramaut
• Sebagian mereka ada yang datang dari india disebut juga “orang arab”
• Di dalam kelompok ini timbul aliran reformis yang berpendapat bahwa kedudukan kaum muslimin harus diperbaiki
dan hal ini dapat terjadi dengan baik melalui pendidikan
• Pada tahun 1905 di jakarta terbentuk perkumpulan jamiat khair (JK) karena mereka tidak suka dengan sekolah –
sekolah rendah belanda di indonesia. Mereka pun mengirimkan anak – anak mereke ke timur tengah untuk
memperoleh pendidikan.
Melalui minangkabau
• Tokoh reformis minangkabau yang banyak terpengaruh oleh jalaluddin adalah H. Abdullah Ahmad, ia pun aktif dalam
bidang pendidikan
• H. Abdullah Ahmad juga merupakan seorang penulis beliau mendirikan majalah Al-Munir untuk menyebarkan agama
yang “sesungguhnya”, menambah pengetahuan para pembaca, dan mempertahankan islam dari serangan – serangan
luar.
• Syekh Abdul Karim juga merupakan tokoh reformis beliau mendirikan madrasah Thawalib Padang Panjang. Di situ
beliau menggerakan kecintaan umat kepada islam dan menggesa umat untuk memurnikan akidah serta mendorong
berfikir bebas dibawah Al – Quran.
18. Dikembangkan oleh organisasi dan persyarikatan masyarakat warga
indonesia di jawa
• Terbentuknya organisasi islam di Indonesia merupakan awal dari reformasi
dan modernisasi Islam di Indonesia yaitu Muhammadiyah dan Sarekat Islam
• Muhammadiyah bergerak di bidang pendidikan, sosial, dan agama
Kelanjutan dari jaringan ulama timur tengah dan kepulauan nusantara
• Banyak ulama yang hidup di abad ke-19 yang berjuang mengembangkan
islam di Indonesia
• Semua tokoh gerakan islam diminangkabau merupakan murid dari Ahmad
Khatib Al-minangkabawi.
• Beliau merupakan ulama besar yang disebut kaum modernisasi maupun
tradisionalisme
• Jaringan ulama pada abad ke-19 tidak lepas dari peran timur tengah.
Interaksi antara masyarakat dan dunia media cetak dan buku – buku
• Di peralihan abad ke-19 menuju ke-20, lalu lintas bacaan cukup intensif
masuk ke indonesia.
• Bahkan bukan saja dari timur tengah, sewaktu Abduh berada di Paris,
majalah Al- Urwatul Wustqa juga masuk ke Indonesia
20. KONGRES PEMUDA 1
30 April – 2 Mei 1926
Diketuai oleh M.Tabrani
Untuk membentuk suatu organisasi pemuda
tunggal
Menghasilkan beberapa keputusan seperti
mengakui cita-cita persatuan serta mendorong
penggunaan bahasa persatuan yaitu bahasa
Indonesia yang digagas oleh Muh.Yamin. Dari
kongres ini juga terbentuk organisasi baru yang
merupakan gabungan dari beberapa organisasi-
organisasi Indonesia bernama Jong Indonesia
(Pemuda Indonesia) pada tanggal 15 Agustus
1926. Dibentuk juga organisasi Perhimpunan
Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) yang diketuai
oleh Soegondo Joyo Puspito
21. KONGRES PEMUDA 2
27 – 28 Oktober 1928
Diketuai oleh Soegondo Joyopuspito
Pertama kalinya dikumandangkan lagu
Indonesia Raya menggunakan biola ciptaan
Wage Rudolf Supratman dan menetapkan
bendera Merah Putih sebagai bendera pusaka
Indonesia
Kongres Pemuda II merupakan puncak dari masa
pergerakan nasional sehingga 28 Oktober
ditetapkan sebagai Hari Sumpah Pemuda.
Pada tanggal 25-29 Desember 1928, lahirlah
organisasi Indonesia Muda yang merupakan fusi
dari beberapa organisasi di antaranya
adalah Jong Java, Jong Celebes, Perhimpunan
Indonesia dan Pemuda Sumatera. Kemudian
gedung Indonesische Clubgebouw sekarang
dikenal dengan Museum Sumpah Pemuda.
25. • Secara umum organisasi-organisasi tersebut dapat dibabakan ke dalam beberapa
masa berdasarkan corak pergerakannya, sebagai berikut :
1. Masa awal pergerakan nasional (1908 - 1920) berdiri organisasi seperti Budi Utomo,
Sarekat Islam, dan Indische Partij.
2. Masa radikal/nonkooperasi (1920 - 1930), berdiri organisasi seperti Partai Komunis
Indonesia (PKI), Perhimpunan Indonesia (PI), dan Partai Nasional Indonesia (PNI).
3. Masa moderat/kooperasi (1930 - 1942), berdiri organisasi seperti Parindra, Partindo,
dan Gapi. Di samping itu juga berdiri organisasi keagamaan, organisasi pemuda, dan
organisasi perempuan
26. BUDI UTOMO
• Pada tanggal 20 Mei 1908 sebuah organisasi bernama Budi Utomo dibentuk di Jakarta.
Ketua Budi Utomo adalah dr Sutomo, dan tonggak berdirinya Budi Utomo pada
tanggal 20 Mei 1908 dikenang sebagai Hari Kebangkitan Nasional.Tokoh lain pendiri
Budi Utomo adalahGunawan,Cipto Mangunkusumo, dan R.T.ArioTirtokusumo.
• Dalam perkembangannya, di tubuh Budi Utomo muncul dua aliran berikut.
1. Pihak kanan, berkehendak supaya keanggotaan dibatasi pada golongan terpelajar saja,
tidak bergerak dalam lapangan politik dan hanya membatasi pada pelajaran sekolah
saja.
2. Pihak kiri, yang jumlahnya lebih kecil terdiri dari kaum muda berkeinginan ke arah
gerakan kebangsaan yang demokratis, lebih memerhatikan nasib rakyat yang
menderita.
• Adanya dua aliran dalam tubuh Budi Utomo menyebabkan terjadinya perpecahan. Dr.
Cipto Mangunkusumo yang mewakili kaum muda keluar dari keanggotaan.Akibatnya
gerak Budi Utomo semakin lamban.
27.
28. SAREKAT ISLAM (SI)
Pada tanggal 18 September 1912, SDI diubah menjadi SI (Sarekat Islam). Organisasi Sarekat Islam (SI) didirikan oleh
beberapa tokoh SDI seperti H.O.S Cokroaminoto, Abdul Muis, dan H. Agus Salim. Sarekat Islam berkembang pesat
karena bermotivasi agama Islam. Latar belakang ekonomi berdirinya Sarekat Islam adalah:
1. Perlawanan terhadap para pedagang perantara (penyalur) oleh orang Cina,
2. Isyarat pada umat Islam bahwa telah tiba waktunya untuk menunjukkan kekuatannya
3. Membuat front melawan semua penghinaan terhadap rakyat bumi putera.
Tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan anggaran dasarnya adalah:
1. Mengembangkan jiwa berdagang,
2. Memberi bantuan kepada anggotanya yang mengalami kesukaran,
3. Memajukan pengajaran den semua yang mempercepat naiknya
4. Derajat bumi putera,
5. Menentang pendapat-pendapat yang keliru tentang agama Islam,
6. Tidak bergerak dalam bidang politik, dan
7. Menggalang persatuan umat Islam hingga saling tolong menolong.
29. Dalam kongres SI yang dilaksanakan tahun 1921, ditetapkan adanya disiplin partai rangkap anggota. Setiap
anggota SI tidak boleh merangkap sebagai anggota organisasi lain terutama yang beraliran komunis. Akhirnya
SI pecah menjadi dua yaitu SI Putih dan SI Merah.
SI Putih, yang tetap berlandaskan nasionalisme dan Islam. Dipimpin oleh H.O.S.
Cokroaminoto, H. Agus Salim, dan Suryopranoto yang berpusat diYogyakarta.
SI Merah, yang berhaluan sosialisme kiri (komunis). Dipimpin oleh Semaun, yang berpusat di Semarang.
Dalam kongresnya di Madiun, SI Putih berganti nama menjadi Partai Sarekat Islam (PSI). Kemudian pada
tahun 1927 berubah lagi menjadi Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII). Sementara itu, SI Sosialis/Komunis
berganti nama menjadi Sarekat Rakyat (SR) yang merupakan pendukung kuat Partai Komunis Indonesia (PKI).
30.
31. INDISCHE PARTIJ
Indische Partij adalah partai politik pertama di Indonesia. menunjukkan para pendiri Indische Partij yang terkenal
dengan sebutan tiga serangkai E.F.E. Douwes Dekker (Danudirjo Setiabudi), R.M. Suwardi Suryaningrat, dan dr.
Cipto Mangunkusumo. Indische Partij dideklarasikan tanggal 25 Desember 1912.
Tujuan Indische Partij sangat jelas, yakni mengembangkan semangat nasionalisme bangsa Indonesia.
Keanggotaannya pun terbuka bagi semua golongan tanpa memandang suku, agama, dan ras.
Pada tahun 1913 terdapat persiapan pelaksanaan perayaan 100 tahun pembebasan Belanda dari kekuasaan Perancis.
Belanda meminta rakyat Indonesia untuk turut memperingati hari tersebut. Para tokoh Indische Partij menentang
rencana tersebut.
Suwardi Suryaningrat menulis artikel yang dimuat dalam harian De Expres, dengan judulAls Ik een Nederlander was
(Seandainya aku orang Belanda). Suwardi mengecam Belanda, bagaimana mungkin bangsa terjajah (Indonesia)
disuruh merayakan kemerdekaan penjajah. Pemerintah Belanda marah dengan sikap para tokoh Indische Partij.
Akhirnya Douwes Dekker,Tjipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat ditangkap dan dibuang ke Belanda.
34. 1. MUHAMMADIYAH
• Didirikan diYogyakarta pada 18 November 1912, oleh K.HAhmad Dahlan.
• Organisasi ini tidak berhaluan politik (berbeda dengan Sarekat Islam)
• Kegiatan Muhammadiyah bersifat sosial keagamaan.
• Organisasi ini bersifat moderat yang mempunyai tujuan untuk :
• mengembalikan ajaran Islam sesuai dengan sunah rasul,
• memberantas kebiasaan yang tidak sesuai dengan ajaran agama yang benar, dan
• memajukan ilmu agama Islam di kalangan para anggotanya.
35. • Muhammadiyah mendirikan lembaga pendidikan, lembaga sosial,
mendirikan masjid, dan mengusahakan penerbitan.
• Awalnya Muhammadiyah berkembang sangat lambat, karena
diabaikan oleh pejabat dan masyarakat.
• Namun karena mendapat badan hukum sehingga dapat
berkembang pesat
36. 2. NAHDLATUL ULAMA
• Berdiri pada 31 Januari 1926, di Surabaya.
• Pendiri organisasi ini adalah Kyai Haji Hasyim Ashari dan
sejumlah ulama lainnya.
• Organisasi ini bersifat moderat dengan berpegang teguh
pada Ahlusunnah wal ja’mah dengan bertujuan yang
terkait dengan masalah sosial, ekonomi, dan pendidikan.
• Tidak berurusan dengan permasalahan politik.
37. 3. MAJELIS ISLAM A’LA INDONESIA
• Merupakan gabungan dari organisasi politik dan beberapa
organisasi massa yang bersifat moderat terhadap Belanda.
• Kegiatan MIAI menyelenggarakan badan amal dan
peringatan hari keagamaan.
• Pada masa Imperialisme Jepang, organisasi ini mendapat
kelonggaran menjalankan aktivitasnya, sementara aktivitas
organisasi lain dilarang.
• Dibubarkan pada Oktober 1943 dan diganti dengan Majelis
Syuro Muslimin Indonesia (MASYUMI).
39. 1. PUTRI MARDIKA
• Adalah organisasi keputrian tertua yang merupakan bagian
dari Budi Utomo.
• Dibentuk pada tahun 1912.
• Tujuan organisasi ini memberikan bantuan, bimbingan, dan
penerangan kepada wanita-wanita pribumi dalam menuntut
pelajaran agar bisa menyatakan pendapat di muka umum.
40. 2. KARTINI FONDS
• Didirikan oleh Ny. C.Th.Van Deventer.
• Salah satu usahanya ialah mendirikan sekolah-
sekolah, misalnya Sekolah Kartini di :
• Jakarta, Bogor, Semarang (1913),
• Madiun (1914),
• Cirebon (1916),
• Pekalongan (1917),
• Surabaya, dan Rembang.
41. 3. KAUTAMAAN ISTRI
• Didirikan oleh Raden Dewi Sartika pada 16 Januari 1904
• Sekolah ini berdiri dengan nama “Sakola Istri”.
• Pengajar sekolah ini adalah Dewi sartika sendiri, dibantu saudara misannya Nyi
Poerwa dan Nyi Oewit.
• Sebelum mendirikan sekolah, Raden Dewi memang sudah senang mengajar,
meski tanpa dinaungi lembaga resmi berlabel sekolah.
42. ”
“ GANTUNGKAN CITA-CITA MU SETINGGI LANGIT!
BERMIMPILAH SETINGGI LANGIT. JIKA ENGKAU JATUH,
ENGKAU AKANJATUH DI ANTARA BINTANG - BINTANG
Ir. Soekarno