SlideShare a Scribd company logo
Realisasi Intuisi Awal
Sebuah Panggilan Misioner
Misionaris Xaverian
P. Alfonsus Widhi sx
• Berupa sebuah deskripsi historis – spiritual.
• Kisah historis awal pendirian Serikat Misionaris Xaverian
• Perkembangan perjalanan spiritual secara bertahap St. Guido Conforti.
• Apa yang dibicarakan?
• Perkembangan dasar Institut-institut misioner untuk luar negeri.
• "Dua sayap«: misi dan nasehat-nasehat Injil, adalah dua aspek kunci dari
intuisi Misioner St. Guido Conforti
• Penjabaran karakter spesifik Institut dan kesulitan yang akan dihadapi
dalam perjalanan untuk mengkonsolidasikan dasa-dasar pembentukan
sebuah Institut misioner.
Realisasi intuisi awal
SX
Tunas awal
• Selama periode sejarah kekristenan sampai hari ini, kita melihat cara yang
berbeda untuk hidup lebih dekat Injil:
• Rahib monastisisme, pastor kanonik, religius pengemis, imam paroki
biasa, masyarakat hidup bersama tanpa sumpah, berbagai bentuk hidup
bakti yang marak menjamur sekarang ini.
• Keragaman ini membuat jelas bahwa semua bentuk kehidupan religius
adalah hasil dari spiritual dan budaya dalam dinamika kehidupan beserta
dengan problematikanya.
• Panggilan misioner segenap umat beriman, tidak sekedar mengikuti Yesus
Kristus dari belakang, namun untuk membuatnya hadir dalam hidup
mereka dan menawarkannya kepada orang lain.
• Dari sinilah lahir misi- perutusan, yaitu untuk bersaksi dan mewartakan Injil
kepada segala makhluk. Mk 16:15.
Tunas Awal
SX
Tunas awal
• Ekspansi misioner sampai akhir abad XVIII adalah hasil dari penemuan para
pelaut dari abad sebelumnya, seperti Christopher Columbus yang menemukan
Amerika, Vasco de Gama berlayar ke India, Alvares Cabral yang merupakan
bagian dari orang-orang yang telah menemukan Brazil, Ferdinand Magellan yang
melintasi 'Samudera Pasifik untuk mencapai Asia, dan selalu pada layanan dari
Kerajaan Spanyol.
• Perkembangan sejarah ekspansi pewartaan misionaris tidak terpisah dari
peristiwa-peristiwa sosial - budaya dunia.
• Kisah misi tidak berakhir di sini. Menurut daftar dari Jesuit Jerman, wajah Eropa
sampai awal abad XX ditandai dengan kehadiran sekitar 228 karya misionaris.
Karya-karya ini tersebar 54 di Perancis, 34 di Jerman, 27 di Belanda, 26 di Belgia,
29 di Italia, 16 di Amerika Utara
Tunas Awal
SX
Tunas awal
• Di Italia sendiri, didasarkan setidaknya lima lembaga misionaris hanya
dalam periode ini. Mereka adalah:
• Kepausan Seminari SS. Petrus dan Paulus di Roma
• Institut Kepausan untuk Misi Asing di Milan
• Kongregasi Sons Hati Kudus Yesus di Verona
• Institut Misioner St Fransiskus Xavberius untuk Misi – misi di Luar negeri
di Parma
• Para Misionaris Consolata di Torino.
• Seminari di Roma dan Milan, seturut keinginan terbuka dari Paus Pius XI
dan Prefek Propaganda, Kardinal van Rossum, disatukan pada tahun 1926.
• Konstitusi mereka tetap dari Milan, sedangkan penasihatnya adalah
Uskup Callerio, mantan rektor Seminari Roma.
Tunas Awal
SX
Tunas awal
• Sejak tahun-tahun awal Seminari Keuskupan Parma, seminaris Guido
Conforti merasakan keinginan besar untuk menghidupi panggilannya lewat
cara hidup apostolik secara radikal.
• Adalah bayangan Yesus yang tersalib lah yang membawanya pada sebuah
keputusan radikal ini. Namun, karena kelangkaan imam di keuskupan, maka
Uskupnya sendiri, Uskup Andrea Miotti, menghambat realisasi impian dan
keinginan ini.
Tunas Awal
SX
Tunas awal
• Guido Conforti sadar bahwa "anggur yang baru harus disimpan dalam
kantong yang baru."
• Untuk menyoroti campur tangan Tuhan yang bekerja dalam hidupnya, ia
tidak ragu-ragu untuk menempatkan kekayaan karunia Allah dan
kemiskinan sendiri.
• Ia yakin bahwa wawasan eksklusif misionaris hanya datang dari Allah
saja.
• Itulah sebabnya dalam surat-suratnya kepada orang dekatnya, Conforti
merasa seperti orang miskin di hadapan kekayaan inspirasi Ilahi dan
kebesaran rencana Allah di dalam dirinya.
• Justru dalam sikap kerendahan hati inilah, kemahakuasaan-Nya
Tunas Awal
SX
Tunas awal
• Untuk lebih mengetahui kehendak Allah, pendiri institut misioner yang
masih muda ini meminta bantuan rekan-rekannya untuk menemaninya
melakukan discernment.
• Perlu dicatat di sini beberapa orang, seperti Kardinal Andrea Ferrari, Don
Giuseppe Venturini dan ibunya, Antonia Adorni.
• Kepada mereka, Conforti menceritakan pengalaman-pengalaman
rohaninya yang terdalam, terutama yang menyangkut keinginan yang
besar untuk memberikan dirinya secara total kepada Kristus tersalib di
dalam perutusan misioner.
• Kardinal Andrea Ferrari adalah profesor dan rektor seminari Conforti dari
Parma ketika ia masih seorang seminaris; kemudian wakil rektor, Uskup
Guastalla dari tanggal 7 Juni 1890, uskup Como dari 28 April 1891
kemudian Uskup Agung Milan dari 18 Mei 1894.
Tunas Awal
SX
Tunas awal
• Beberapa upaya Conforti untuk menjadi misionaris:
• Menulis surat kepada SDB di Torino, dan mengungkapkan keinginannya
untuk menjadi seorang misionaris. Tapi dia mendapat jawaban sebuah surat
terimakasih dari Salesian, 9 Februari 1885. Surat itu tidak mengandung
referensi keinginan ini Conforti (bdk. Positio, Joannes Bonardi (LVI), 274.
• Menulis surat ke Serikat Yesus, untuk diterima dengan kondisi bahwa harus
dikirim ke misi. Jawaban yang diberikan oleh Jesuit adalah bahwa
«Kongregasi membutuhkan, tetapi tidak menerima persyaratan" (Positio,
Joannes Bonardi (LVI), 274
Tunas Awal
SX
Tunas awal
• Dengan bantuan doa dari teman-temannya, pastor muda ini bercerita
kepada ibunya tentang perubahan perspektif yang akan datang ke dalam
hidupnya, dengan menggarisbawahi "tujuan lain yang jauh lebih besar dan
mulia."
• Respon negatif dari kedua lembaga misioner membuat Conforti
menyadari kekhususan pilihannya: hanya misionaris.
• Berbagai pertentangan, keraguan dan ketidakpastian menemani masa
discernment Conforti.
• Puncak dari discernment ini adalah sebuah surat dari Conforti kepada
Kardinal Ledochowski, Prefek Propaganda Fide, di mana ia menjelaskan
dan menggambarkan semua intuisi yang dialaminya.
Tunas Awal
SX
Tunas awal
• Sejak muda, saya selalu merasakan desakan yang sangat kuat untuk
membaktikan diri kepada misi-misi di luar negeri. Karena ketidakmampuan
mengaktualisasikan niat ini karena berbagai alasan dan waktu yang berada
di luar diri saya, maka saya berencana selama beberapa tahun untuk
membangun sendiri sebuah seminari di Emilia untuk mencapai tujuan yang
mulia ini.
• Ketika Pastor Conforti menulis surat ini, ia belum mencapai usia 29
tahun (bdk. PgCf 407)
• Dia adalah wakil rektor seminari keuskupan Parma selama 7 tahun,
menjalani hidup imamatnya selama 7 tahun dan sebagai kanonik selama
2 tahun. (bdk. FCT, VIII, 89-96)
Tunas Awal
SX
Tunas awal
• Dalam tanggapannya, Kardinal Ledochowski memberikan persetujuan
terhadap proyek positif Conforti April 24, 1894.
• Alasan untuk adopsi adalah «ada kebutuhan sangat besar untuk
melipatgandakan para misionaris di tengah-tengah bangsa yang belum
percaya kepada Allah."
• Jadi, langkah awal adalah membuka Sekolah Apostolik di Parma, sesuai
dengan kriteria yang dijelaskan Conforti dalam suratnya kepada Kardinal.
(bdk. FCT XIV, 94)
Tunas Awal
SX
Tunas awal
• Sekolah Apostolik untuk para misionaris di Parma
• Tujuan khas dan eksklusif dari Sekolah Apostolik adalah untuk perutusan di
antara para bangsa yang belum percaya kepada Kristus.
• Pada tahun 1897, lembaga ini disetujui oleh Uskup Fransiskus Magani,
uskup dari Parma, sebagai Kongregasi tingkat Keuskupan.
• "Decretum Laudis" baru diperoleh 4 Maret 1906 dari Sacra Congregazione
della Propaganda Fide. Ini menjadikan Institut Xaverian setingkat kepausan.
• Konstitusi Institut baru akan ditinjau oleh kongregasi hidup bakti yang,
dengan persetujuan mereka pada tahun 1921, Institut Conforti berada di
bawah Propaganda Fide.
Tunas Awal
SX
Tunas awal
• Perubahan ini (dari kongregasi hidup bakti ke Propaganda Fide) disebabkan
oleh paduan antara kaul-kaul publik dan kehidupan apostolik untuk
mewartakan Injil kepada orang-orang yang belum mengenal Kristus.
• Beberapa peristiwa yang telah membuat Conforti menderita, guna
memperoleh Decretum Laudis, misalnya:
1. Berbagai amandemen yang dibuat oleh SC Propaganda Fide dan dari
SC Hidup bakti mengenai tujuan Institut;
2. Usulan untuk menggabungkan Institut Parma dengan Institut di
Roma agar lebih memfasilitasi persetujuan dan kemudian tinggal
mengadaptasi beberapa masalah praktis
• Alasan penggerak: tentang distribusi wilayah misi di Cina,
masalah ekonomi dan kesulitan mendapat "Decretum Laudis."
(bdk. FCT, XIV, 130-131.233)
Tunas Awal
SX
Tunas awal
• Beberapa peristiwa yang telah membuat Conforti menderita, guna
memperoleh Decretum Laudis, misalnya:
3. Jumlah rumah, praktek dan isu ekonomi untuk mempertahankan
kehidupan Institute.
• Laporan P. Ben. Ojetti S.J. menggambarkan ketidakmampuan
langkah-langkah mendapatkan "Decretum Laudis." Beberapa
catatannya adalah: "kita berada di awal suatu karya yang indah
dan suci. [...] Saya tampaknya berlebihan untuk menyebutkan
tentang Peraturan.
• Nampaknya Roma, menahan diri dari setiap langkah untuk
mengembangkan Institut Conforti dengan lebih banyak menulis
surat baru pujian kepada Sang Uskup [...] »(bdk. FCT, XIV, 230-
232)
Tunas Awal
SX
Tunas awal
4. Pertanyaan keuangan dipertanyakan, karena hal ini terkait dengan
proposal untuk bergabung dengan Institut Parma ke Milan.
• Pemberitahuan untuk menghentikan proses persetujuan Institut
Parma oleh pemeriksa Konstitusi: Jumlah rumah, praktek dan isu
ekonomi untuk mempertahankan kehidupan Institut. Cf. FCT, XIV, 233
Tunas Awal
SX
• Beberapa peristiwa yang telah
membuat Conforti menderita, guna
memperoleh Decretum Laudis,
misalnya:
Tunas awal
• Ujian terakhir ini menjadi pembelajaran bagi Conforti untuk belajar
memberi kepercayaan total kepada Yesus yang disalibkan.
• Tanpa mendahului Penyelenggaraan Ilahi, saya percaya bahwa
dalam waktu yang tidak terlalu jauh, Institut akan telah memastikan
kestabilan ekonominya. Kemudian, pada saat kematian saya, saya
sudah menyiapkan surat wasiat untuk meninggalkan segala harta
kepada Institut, sebagai ahli waris dari semua kekayaan.
• Surat 29 Januari 1906 ini menghilangkan keragu-raguan para
penyidik di Roma untuk memberikan persetujuan Decretum Laudis
kepada Institut yang akan disampaikan sekitar satu bulan kemudian.
(bdk. FCT, XIV, 235-236)
Tunas Awal
SX
Tahap konsolidasi
• Permasalahan lain datang dari dalam kongregasi
• Karya misionaris di Cina
• Biaya hidup institut (biaya pendidikan dan karya-karya di Italia)
• Jalan penyelesaian yang diusulkan ke Conforti
• Mengikuti jejak para misionaris di Milano dan Institut misioner yang lain
• Mereka tidak memiliki kaul-kaul religius, karena berkaitan dengan
permasalahan praktis di lapangan, yang bersangkutan dengan kehidupan
dan tugas-tugas misioner di daerah misi
• Conforti bersikeras: kaul-kaul akan membantu para misionaris untuk
mencapai tujuan misi dengan lebih baik.
Tahap konsolidasi
SX
Tahap konsolidasi
• Bagaimanakah gaya hidup misionaris di daerah misi? Bagaimanakah
merapatkan kehidupan misioner, yang bergelimpangan dengan urusan
«duniawi» dan kehidupan religius yang berciri khas kaul-kaul yang mengikat
mereka?
• Untuk memperdalam tema ini dalam pergulatan St. Guido Conforti, sebagai
pendiri muda sebuah Institut misioner, akan diperdalam beberapa surat
antara para xaverian di Cina dan superior jendralnya, St. Guido Conforti.
• Ketegangan: St. Guido Conforti adalah sebuah pendiri kongregasi religius
misioner yang tidak pernah sekalipun berkarya di tanah misi vs para
misionaris yang tinggal dan menghadapi situasi konkrit di lapangan.
• Di sini, ditemukan kesulitan untuk mempraktekkan prinsip keseimbangan
antara hidup religius dan misioner!
Tahap konsolidasi
SX
Tahap konsolidasi
• Beberapa Permasalahan pokok:
• Superior kongregasi di tanah misi, uskup, dekan: kepada siapakah
seorang misionaris harus mempertanggungjawabkan karya misioner
mereka?
• Kepada siapakah para misionaris harus merencanakan tugas-tugas
pastoral misionernya?
• Bagaimana dengan problem keuangan? Bagaimanakah pengaturan
antara kebutuhan perutusan dan kebutuhan misionaris sebagai anggota
tarekat di tanah misi?
Tahap konsolidasi
SX
Tahap konsolidasi
• Usul Conforti: ada dua superior.
• Akibat usulan ini:
• Para misionaris di Cina terpecah menjadi dua bagian, yaitu antara
mereka yang mendukung perbaikan struktur, baik dinamika intern dan
personal para anggota dalam kongregasi dan misi. Kategori ini lebih
berpikir soal karya misi saja. Kita ada di sini untuk bekerja sebagai
misionaris. Titik. (bdk. FCT, XIV, 689-692)
• Kategori yang lain bertentangan dengan kehadiran dua superior, karena
menurut mereka, tugas masing-masing superior tidak begitu jelas di
hadapan seorang misionaris asing (bdk. FCT, XIV, 690). Ditambah lagi
dengan pengalaman negatif dari kongregasi-kongregasi lain yang hadir di
benua tersebut. (bdk. FCT, XIV, 697-699)
Tahap konsolidasi
SX
Tahap konsolidasi
• Situasi ini bisa memperburuk perpecahan, reaksi negatif pada struktur
hirarki (keuskupan dan kongregasi) dan perpecahan tidak terelakkan.
Berangkat dari pengalaman, Conforti melihat perlunya sebuah peraturan
yang mendeskripsikan hak-hak dan kewajiban-kewajiban Superior Religius
di tanah misi dalam relasi dengan Superior Gerejawi, juga para misionaris
sebagai anggota Institut misioner untuk karya misi di luar negeri.
• Buah dari karya ini termaktub belasan tahun kemudian, 7 maret 1939 dan
disetujui oleh Propaganda Fide. Dokumen ini menggarisbawahi unsur-
unsur yang saling mendukung antara Superior Religius dan Superior Lokal.
(bdk. FCT, XIV, 966; Statuto per le missioni della Pia Società di S. Francesco
Saverio, Parma 1939)
Tahap konsolidasi
SX
Tahap konsolidasi
Berkaitan dengan soal keuangan, :
• Permasalahan ekonomi lebih tajam menusuk relasi persaudaraan
dan melemahkan betul fraternitas di dalam kehidupan kongregasi
(bdk. FCT, II, 219)
• Banyak keluhan, gerutuan dan ancaman berkaitan dengan pembagian uang
untuk misi di Cina dan formasi di Parma (bdk. FCT, II, 214-216.
Tahap konsolidasi
SX
Tahap konsolidasi
• Melihat krisis keuangan ini, apakah para misionaris xaverian harus
menghilangkan kaul kemiskinan?
• Conforti bersikukuh agar para misionarisnya tidak hidup dalam
superfisialitas, yang seringkali meninggalkan kehampaan dalam batin,
• Karya utama misionaris adalah pewartaan Injil. Buah dari karya ini
bergantung pada Allah sepenuhnya. Dialah aktor utama karya misi.
• Untuk itulah Conforti menolak menghilangkan kaul kemiskinan, karena
Allah menghendaki bahwa karya-karya-Nya terus berkembang dalam
kemiskinan, agar makin nampak bahwa semua itu adalah karya Allah,
bukan karya kita. bukankah Allah menjadikan segala sesuatu dari
ketiadaan? (bdk. FCT, II, 219)
Tahap konsolidasi
SX
Tahap konsolidasi
• Ikatan kaul kemiskinan yang dipaksakan oIeh Conforti, mendesak satu
totalitas kepercayaan penuh pada Penyelenggaraan Ilahi
• Kunci untuk memahaminya adalah Salib.
• Tiga titik acuan untuk mengevaluasi dan memperbarui iman kita adalah:
• Tindakan kehendak Allah yang menyelamatkan
• Penggunaan kuasa kelemahan (Cf. 1Cor 1,25; 2Cor 12,9)
• Dan karya rehabilitasi dalam kondisi penderitaan, chaos, dan
ketidakmungkinan
Tahap konsolidasi
SX
Tahap konsolidasi
• Pasrah yang dimaksud oleh Conforti adalah sikap pasrah yang bertanggung
jawab dan aktif, yang menuntut keterlibatan kita! Aktualisasi yang
diusulkan pada waktu itu:
• Kehadiran para penderma
• Membuat lotere nasional untuk institut
• Ini semua kemudian ditolak oleh Conforti, karena ada permintaan dari
pemerintah untuk mengubah status kongregasi menjadi satu badan hukum
dengan derajat dan kehormatan tertentu. Ini berarti, menyerahkan diri
pada Massoneria di zaman itu. Situasi ini bisa membahayakan niat suci dari
kongregasi (bdk. PGCF, § 1529-1535; FCT, VIII, 338-340; FCT, I, 241)
Tahap konsolidasi
SX
Tahap konsolidasi
Melalui kesulitan-kesulitan ini,
Allah ingin dipahami bahwa karya misi pertama-tama,
semuanya adalah karya-nya dan demi kemuliaan nama-Nya.
Jika perlu, Dia sendiri akan membuat mujijat.
(bdk. PGCF, § 1543)
Tahap konsolidasi
SX
Tahap konsolidasi
• Sudah lewat 10 tahun sejak peneguhan konstitusi 6 juni 1921.
• Banyak hal mulai menjadi jelas dan berbagai pengalaman makin
meneguhkan intuisi Conforti
• Setelah mengunjungi para misionarisnya di Cina, Conforti merasa perlu
memodifikasi Konstitusi pada Kapitel General pertama, tanpa
penambahan khusus, kecuali tentang kaul kekal (bdk. FCT, XIV, 956)
• Konstitusi baru, buah dari kapitel ini disetujui oleh Tahta Suci tahun 1931.
(bdk. FCT XIV, 970)
SX
BILA ANDA TERPANGGIL
HUBUNGI:
Wisma Xaverian Yogyakarta
Jl. Pandega Asih I/8
Yogyakarta 55281
0274 – 883798
Fb Misionaris Xaverian - @sx_xaverian
www.xaverindo.org
Misionaris Xaverian

More Related Content

Viewers also liked

Afghan media analysis July 2016
Afghan media analysis July  2016Afghan media analysis July  2016
Afghan media analysis July 2016
Mediatrack Pakistan
 
Afghan media industry analysis January 2017
Afghan media industry analysis January 2017Afghan media industry analysis January 2017
Afghan media industry analysis January 2017
Mediatrack Pakistan
 
CS201- Introduction to Programming- Lecture 07
CS201- Introduction to Programming- Lecture 07CS201- Introduction to Programming- Lecture 07
CS201- Introduction to Programming- Lecture 07
Bilal Ahmed
 
CS101- Introduction to Computing- Lecture 34
CS101- Introduction to Computing- Lecture 34CS101- Introduction to Computing- Lecture 34
CS101- Introduction to Computing- Lecture 34
Bilal Ahmed
 
Studi Confortiani 03: benih panggilan hingga berbuah imamat
Studi Confortiani 03: benih panggilan hingga berbuah imamatStudi Confortiani 03: benih panggilan hingga berbuah imamat
Studi Confortiani 03: benih panggilan hingga berbuah imamat
Misionaris Xaverian
 
Age of exploration
Age of explorationAge of exploration
Age of exploration
Neutron428
 
Uniformes oficial
Uniformes oficialUniformes oficial
Uniformes oficial
Enfermeria Cee
 
Understanding sql Injection
Understanding sql InjectionUnderstanding sql Injection
Understanding sql Injection
Potato
 
2014 Shipper Symposium - Innovation Solutions for the Mexican Market
2014 Shipper Symposium - Innovation Solutions for the Mexican Market2014 Shipper Symposium - Innovation Solutions for the Mexican Market
2014 Shipper Symposium - Innovation Solutions for the Mexican Market
Transplace
 
Web 2ggg
Web 2gggWeb 2ggg
Web 2ggg
irmamesa
 
QCL-14-v3_[5S]_[SIIB]_[Sandeep Majumder]
QCL-14-v3_[5S]_[SIIB]_[Sandeep Majumder]QCL-14-v3_[5S]_[SIIB]_[Sandeep Majumder]
QCL-14-v3_[5S]_[SIIB]_[Sandeep Majumder]
Symbiosis International University
 
Cyber Security - ICCT Colleges
Cyber Security - ICCT CollegesCyber Security - ICCT Colleges
Cyber Security - ICCT Colleges
Potato
 
Graf presentasi
Graf presentasiGraf presentasi
Graf presentasi
rukmono budi utomo
 
Bab1 dasar dasar komputer personal
Bab1 dasar dasar komputer personalBab1 dasar dasar komputer personal
Bab1 dasar dasar komputer personal
Agung Sakepris
 
Manual de bobinagem weg
Manual de bobinagem wegManual de bobinagem weg
Manual de bobinagem weg
Pedro Narvaez
 
CS101- Introduction to Computing- Lecture 30
CS101- Introduction to Computing- Lecture 30CS101- Introduction to Computing- Lecture 30
CS101- Introduction to Computing- Lecture 30
Bilal Ahmed
 
The Three Little Aviator Pigs By Brad Hatcher
The Three Little Aviator Pigs By Brad HatcherThe Three Little Aviator Pigs By Brad Hatcher
The Three Little Aviator Pigs By Brad Hatcher
Brad Hatcher
 

Viewers also liked (18)

Afghan media analysis July 2016
Afghan media analysis July  2016Afghan media analysis July  2016
Afghan media analysis July 2016
 
Afghan media industry analysis January 2017
Afghan media industry analysis January 2017Afghan media industry analysis January 2017
Afghan media industry analysis January 2017
 
CS201- Introduction to Programming- Lecture 07
CS201- Introduction to Programming- Lecture 07CS201- Introduction to Programming- Lecture 07
CS201- Introduction to Programming- Lecture 07
 
CS101- Introduction to Computing- Lecture 34
CS101- Introduction to Computing- Lecture 34CS101- Introduction to Computing- Lecture 34
CS101- Introduction to Computing- Lecture 34
 
Studi Confortiani 03: benih panggilan hingga berbuah imamat
Studi Confortiani 03: benih panggilan hingga berbuah imamatStudi Confortiani 03: benih panggilan hingga berbuah imamat
Studi Confortiani 03: benih panggilan hingga berbuah imamat
 
Age of exploration
Age of explorationAge of exploration
Age of exploration
 
Uniformes oficial
Uniformes oficialUniformes oficial
Uniformes oficial
 
Understanding sql Injection
Understanding sql InjectionUnderstanding sql Injection
Understanding sql Injection
 
2014 Shipper Symposium - Innovation Solutions for the Mexican Market
2014 Shipper Symposium - Innovation Solutions for the Mexican Market2014 Shipper Symposium - Innovation Solutions for the Mexican Market
2014 Shipper Symposium - Innovation Solutions for the Mexican Market
 
:3
:3:3
:3
 
Web 2ggg
Web 2gggWeb 2ggg
Web 2ggg
 
QCL-14-v3_[5S]_[SIIB]_[Sandeep Majumder]
QCL-14-v3_[5S]_[SIIB]_[Sandeep Majumder]QCL-14-v3_[5S]_[SIIB]_[Sandeep Majumder]
QCL-14-v3_[5S]_[SIIB]_[Sandeep Majumder]
 
Cyber Security - ICCT Colleges
Cyber Security - ICCT CollegesCyber Security - ICCT Colleges
Cyber Security - ICCT Colleges
 
Graf presentasi
Graf presentasiGraf presentasi
Graf presentasi
 
Bab1 dasar dasar komputer personal
Bab1 dasar dasar komputer personalBab1 dasar dasar komputer personal
Bab1 dasar dasar komputer personal
 
Manual de bobinagem weg
Manual de bobinagem wegManual de bobinagem weg
Manual de bobinagem weg
 
CS101- Introduction to Computing- Lecture 30
CS101- Introduction to Computing- Lecture 30CS101- Introduction to Computing- Lecture 30
CS101- Introduction to Computing- Lecture 30
 
The Three Little Aviator Pigs By Brad Hatcher
The Three Little Aviator Pigs By Brad HatcherThe Three Little Aviator Pigs By Brad Hatcher
The Three Little Aviator Pigs By Brad Hatcher
 

Similar to Studi Confortiani 02: Realisasi intuisi awal

Sejarah Gerejah Roma Katolik di Indonesia
Sejarah Gerejah Roma Katolik di IndonesiaSejarah Gerejah Roma Katolik di Indonesia
Sejarah Gerejah Roma Katolik di Indonesia
juliandes1997
 
Bkl 2015 syukur atas panggilan
Bkl 2015 syukur atas panggilanBkl 2015 syukur atas panggilan
Bkl 2015 syukur atas panggilankarangpanas
 
Tindak misioner dalam pemikiran St. Conforti
Tindak misioner dalam pemikiran St. ConfortiTindak misioner dalam pemikiran St. Conforti
Tindak misioner dalam pemikiran St. Conforti
Misionaris Xaverian
 
Penyebaran dan Perkembangan Agama Kristen di Indonesia
Penyebaran dan Perkembangan Agama Kristen di IndonesiaPenyebaran dan Perkembangan Agama Kristen di Indonesia
Penyebaran dan Perkembangan Agama Kristen di Indonesia
SMA BRUDERAN PURWOREJO
 
Dokumen konsili vatikan ii
Dokumen konsili vatikan iiDokumen konsili vatikan ii
Dokumen konsili vatikan ii
Okta Sianturi
 
KV II Kata Pengantar
KV II Kata PengantarKV II Kata Pengantar
KV II Kata Pengantarkarangpanas
 
Surgem 6 7 oktober
Surgem 6 7 oktoberSurgem 6 7 oktober
Surgem 6 7 oktober
karangpanas
 
Katekismus Gereja Katolik
Katekismus Gereja KatolikKatekismus Gereja Katolik
Katekismus Gereja Katolik
Aa Renovit
 
Sejarah gereja methodist indonesia
Sejarah gereja methodist indonesiaSejarah gereja methodist indonesia
Sejarah gereja methodist indonesia
lazarusfek
 
Karya kepausan indonesia
Karya kepausan indonesiaKarya kepausan indonesia
Karya kepausan indonesia
Lucky Singal
 
Gereja dalam dokumen fabc 2013
Gereja dalam dokumen fabc 2013Gereja dalam dokumen fabc 2013
Gereja dalam dokumen fabc 2013karangpanas
 
Percobaan Upload Slideshare
Percobaan Upload SlidesharePercobaan Upload Slideshare
Percobaan Upload Slidesharekarangpanas
 
Pertemuan IX
Pertemuan IXPertemuan IX
Pertemuan IX
Giovanni Promesso
 
PERPECAHAN_DALAM_GEREJA_Ulasan_Biblika_t.pdf
PERPECAHAN_DALAM_GEREJA_Ulasan_Biblika_t.pdfPERPECAHAN_DALAM_GEREJA_Ulasan_Biblika_t.pdf
PERPECAHAN_DALAM_GEREJA_Ulasan_Biblika_t.pdf
13ClarkKentTimothyGu
 
Penyegaran katekis inisiasi
Penyegaran katekis inisiasiPenyegaran katekis inisiasi
Penyegaran katekis inisiasi
Vinsensius Kriswidiatma
 
Pertemuan XI
Pertemuan XIPertemuan XI
Pertemuan XI
Giovanni Promesso
 
Pertemuan IV
Pertemuan IVPertemuan IV
Pertemuan IV
Giovanni Promesso
 
Ptt Mengenal Gerejaku
Ptt Mengenal Gerejaku Ptt Mengenal Gerejaku
Ptt Mengenal Gerejaku
RuangguruKristen
 
Pedang roh edisi_59
Pedang roh edisi_59Pedang roh edisi_59
Pedang roh edisi_59
alkitabiah
 

Similar to Studi Confortiani 02: Realisasi intuisi awal (20)

Sejarah Gerejah Roma Katolik di Indonesia
Sejarah Gerejah Roma Katolik di IndonesiaSejarah Gerejah Roma Katolik di Indonesia
Sejarah Gerejah Roma Katolik di Indonesia
 
Bkl 2015 syukur atas panggilan
Bkl 2015 syukur atas panggilanBkl 2015 syukur atas panggilan
Bkl 2015 syukur atas panggilan
 
Tindak misioner dalam pemikiran St. Conforti
Tindak misioner dalam pemikiran St. ConfortiTindak misioner dalam pemikiran St. Conforti
Tindak misioner dalam pemikiran St. Conforti
 
Penyebaran dan Perkembangan Agama Kristen di Indonesia
Penyebaran dan Perkembangan Agama Kristen di IndonesiaPenyebaran dan Perkembangan Agama Kristen di Indonesia
Penyebaran dan Perkembangan Agama Kristen di Indonesia
 
Dokumen konsili vatikan ii
Dokumen konsili vatikan iiDokumen konsili vatikan ii
Dokumen konsili vatikan ii
 
KV II Kata Pengantar
KV II Kata PengantarKV II Kata Pengantar
KV II Kata Pengantar
 
Surgem 6 7 oktober
Surgem 6 7 oktoberSurgem 6 7 oktober
Surgem 6 7 oktober
 
Katekismus Gereja Katolik
Katekismus Gereja KatolikKatekismus Gereja Katolik
Katekismus Gereja Katolik
 
Sejarah gereja methodist indonesia
Sejarah gereja methodist indonesiaSejarah gereja methodist indonesia
Sejarah gereja methodist indonesia
 
Karya kepausan indonesia
Karya kepausan indonesiaKarya kepausan indonesia
Karya kepausan indonesia
 
Gereja dalam dokumen fabc 2013
Gereja dalam dokumen fabc 2013Gereja dalam dokumen fabc 2013
Gereja dalam dokumen fabc 2013
 
Percobaan Upload Slideshare
Percobaan Upload SlidesharePercobaan Upload Slideshare
Percobaan Upload Slideshare
 
Pertemuan IX
Pertemuan IXPertemuan IX
Pertemuan IX
 
PERPECAHAN_DALAM_GEREJA_Ulasan_Biblika_t.pdf
PERPECAHAN_DALAM_GEREJA_Ulasan_Biblika_t.pdfPERPECAHAN_DALAM_GEREJA_Ulasan_Biblika_t.pdf
PERPECAHAN_DALAM_GEREJA_Ulasan_Biblika_t.pdf
 
Penyegaran katekis inisiasi
Penyegaran katekis inisiasiPenyegaran katekis inisiasi
Penyegaran katekis inisiasi
 
Wawancara viii
Wawancara viiiWawancara viii
Wawancara viii
 
Pertemuan XI
Pertemuan XIPertemuan XI
Pertemuan XI
 
Pertemuan IV
Pertemuan IVPertemuan IV
Pertemuan IV
 
Ptt Mengenal Gerejaku
Ptt Mengenal Gerejaku Ptt Mengenal Gerejaku
Ptt Mengenal Gerejaku
 
Pedang roh edisi_59
Pedang roh edisi_59Pedang roh edisi_59
Pedang roh edisi_59
 

Studi Confortiani 02: Realisasi intuisi awal

  • 1. Realisasi Intuisi Awal Sebuah Panggilan Misioner Misionaris Xaverian P. Alfonsus Widhi sx
  • 2. • Berupa sebuah deskripsi historis – spiritual. • Kisah historis awal pendirian Serikat Misionaris Xaverian • Perkembangan perjalanan spiritual secara bertahap St. Guido Conforti. • Apa yang dibicarakan? • Perkembangan dasar Institut-institut misioner untuk luar negeri. • "Dua sayap«: misi dan nasehat-nasehat Injil, adalah dua aspek kunci dari intuisi Misioner St. Guido Conforti • Penjabaran karakter spesifik Institut dan kesulitan yang akan dihadapi dalam perjalanan untuk mengkonsolidasikan dasa-dasar pembentukan sebuah Institut misioner. Realisasi intuisi awal SX
  • 3. Tunas awal • Selama periode sejarah kekristenan sampai hari ini, kita melihat cara yang berbeda untuk hidup lebih dekat Injil: • Rahib monastisisme, pastor kanonik, religius pengemis, imam paroki biasa, masyarakat hidup bersama tanpa sumpah, berbagai bentuk hidup bakti yang marak menjamur sekarang ini. • Keragaman ini membuat jelas bahwa semua bentuk kehidupan religius adalah hasil dari spiritual dan budaya dalam dinamika kehidupan beserta dengan problematikanya. • Panggilan misioner segenap umat beriman, tidak sekedar mengikuti Yesus Kristus dari belakang, namun untuk membuatnya hadir dalam hidup mereka dan menawarkannya kepada orang lain. • Dari sinilah lahir misi- perutusan, yaitu untuk bersaksi dan mewartakan Injil kepada segala makhluk. Mk 16:15. Tunas Awal SX
  • 4. Tunas awal • Ekspansi misioner sampai akhir abad XVIII adalah hasil dari penemuan para pelaut dari abad sebelumnya, seperti Christopher Columbus yang menemukan Amerika, Vasco de Gama berlayar ke India, Alvares Cabral yang merupakan bagian dari orang-orang yang telah menemukan Brazil, Ferdinand Magellan yang melintasi 'Samudera Pasifik untuk mencapai Asia, dan selalu pada layanan dari Kerajaan Spanyol. • Perkembangan sejarah ekspansi pewartaan misionaris tidak terpisah dari peristiwa-peristiwa sosial - budaya dunia. • Kisah misi tidak berakhir di sini. Menurut daftar dari Jesuit Jerman, wajah Eropa sampai awal abad XX ditandai dengan kehadiran sekitar 228 karya misionaris. Karya-karya ini tersebar 54 di Perancis, 34 di Jerman, 27 di Belanda, 26 di Belgia, 29 di Italia, 16 di Amerika Utara Tunas Awal SX
  • 5. Tunas awal • Di Italia sendiri, didasarkan setidaknya lima lembaga misionaris hanya dalam periode ini. Mereka adalah: • Kepausan Seminari SS. Petrus dan Paulus di Roma • Institut Kepausan untuk Misi Asing di Milan • Kongregasi Sons Hati Kudus Yesus di Verona • Institut Misioner St Fransiskus Xavberius untuk Misi – misi di Luar negeri di Parma • Para Misionaris Consolata di Torino. • Seminari di Roma dan Milan, seturut keinginan terbuka dari Paus Pius XI dan Prefek Propaganda, Kardinal van Rossum, disatukan pada tahun 1926. • Konstitusi mereka tetap dari Milan, sedangkan penasihatnya adalah Uskup Callerio, mantan rektor Seminari Roma. Tunas Awal SX
  • 6. Tunas awal • Sejak tahun-tahun awal Seminari Keuskupan Parma, seminaris Guido Conforti merasakan keinginan besar untuk menghidupi panggilannya lewat cara hidup apostolik secara radikal. • Adalah bayangan Yesus yang tersalib lah yang membawanya pada sebuah keputusan radikal ini. Namun, karena kelangkaan imam di keuskupan, maka Uskupnya sendiri, Uskup Andrea Miotti, menghambat realisasi impian dan keinginan ini. Tunas Awal SX
  • 7. Tunas awal • Guido Conforti sadar bahwa "anggur yang baru harus disimpan dalam kantong yang baru." • Untuk menyoroti campur tangan Tuhan yang bekerja dalam hidupnya, ia tidak ragu-ragu untuk menempatkan kekayaan karunia Allah dan kemiskinan sendiri. • Ia yakin bahwa wawasan eksklusif misionaris hanya datang dari Allah saja. • Itulah sebabnya dalam surat-suratnya kepada orang dekatnya, Conforti merasa seperti orang miskin di hadapan kekayaan inspirasi Ilahi dan kebesaran rencana Allah di dalam dirinya. • Justru dalam sikap kerendahan hati inilah, kemahakuasaan-Nya Tunas Awal SX
  • 8. Tunas awal • Untuk lebih mengetahui kehendak Allah, pendiri institut misioner yang masih muda ini meminta bantuan rekan-rekannya untuk menemaninya melakukan discernment. • Perlu dicatat di sini beberapa orang, seperti Kardinal Andrea Ferrari, Don Giuseppe Venturini dan ibunya, Antonia Adorni. • Kepada mereka, Conforti menceritakan pengalaman-pengalaman rohaninya yang terdalam, terutama yang menyangkut keinginan yang besar untuk memberikan dirinya secara total kepada Kristus tersalib di dalam perutusan misioner. • Kardinal Andrea Ferrari adalah profesor dan rektor seminari Conforti dari Parma ketika ia masih seorang seminaris; kemudian wakil rektor, Uskup Guastalla dari tanggal 7 Juni 1890, uskup Como dari 28 April 1891 kemudian Uskup Agung Milan dari 18 Mei 1894. Tunas Awal SX
  • 9. Tunas awal • Beberapa upaya Conforti untuk menjadi misionaris: • Menulis surat kepada SDB di Torino, dan mengungkapkan keinginannya untuk menjadi seorang misionaris. Tapi dia mendapat jawaban sebuah surat terimakasih dari Salesian, 9 Februari 1885. Surat itu tidak mengandung referensi keinginan ini Conforti (bdk. Positio, Joannes Bonardi (LVI), 274. • Menulis surat ke Serikat Yesus, untuk diterima dengan kondisi bahwa harus dikirim ke misi. Jawaban yang diberikan oleh Jesuit adalah bahwa «Kongregasi membutuhkan, tetapi tidak menerima persyaratan" (Positio, Joannes Bonardi (LVI), 274 Tunas Awal SX
  • 10. Tunas awal • Dengan bantuan doa dari teman-temannya, pastor muda ini bercerita kepada ibunya tentang perubahan perspektif yang akan datang ke dalam hidupnya, dengan menggarisbawahi "tujuan lain yang jauh lebih besar dan mulia." • Respon negatif dari kedua lembaga misioner membuat Conforti menyadari kekhususan pilihannya: hanya misionaris. • Berbagai pertentangan, keraguan dan ketidakpastian menemani masa discernment Conforti. • Puncak dari discernment ini adalah sebuah surat dari Conforti kepada Kardinal Ledochowski, Prefek Propaganda Fide, di mana ia menjelaskan dan menggambarkan semua intuisi yang dialaminya. Tunas Awal SX
  • 11. Tunas awal • Sejak muda, saya selalu merasakan desakan yang sangat kuat untuk membaktikan diri kepada misi-misi di luar negeri. Karena ketidakmampuan mengaktualisasikan niat ini karena berbagai alasan dan waktu yang berada di luar diri saya, maka saya berencana selama beberapa tahun untuk membangun sendiri sebuah seminari di Emilia untuk mencapai tujuan yang mulia ini. • Ketika Pastor Conforti menulis surat ini, ia belum mencapai usia 29 tahun (bdk. PgCf 407) • Dia adalah wakil rektor seminari keuskupan Parma selama 7 tahun, menjalani hidup imamatnya selama 7 tahun dan sebagai kanonik selama 2 tahun. (bdk. FCT, VIII, 89-96) Tunas Awal SX
  • 12. Tunas awal • Dalam tanggapannya, Kardinal Ledochowski memberikan persetujuan terhadap proyek positif Conforti April 24, 1894. • Alasan untuk adopsi adalah «ada kebutuhan sangat besar untuk melipatgandakan para misionaris di tengah-tengah bangsa yang belum percaya kepada Allah." • Jadi, langkah awal adalah membuka Sekolah Apostolik di Parma, sesuai dengan kriteria yang dijelaskan Conforti dalam suratnya kepada Kardinal. (bdk. FCT XIV, 94) Tunas Awal SX
  • 13. Tunas awal • Sekolah Apostolik untuk para misionaris di Parma • Tujuan khas dan eksklusif dari Sekolah Apostolik adalah untuk perutusan di antara para bangsa yang belum percaya kepada Kristus. • Pada tahun 1897, lembaga ini disetujui oleh Uskup Fransiskus Magani, uskup dari Parma, sebagai Kongregasi tingkat Keuskupan. • "Decretum Laudis" baru diperoleh 4 Maret 1906 dari Sacra Congregazione della Propaganda Fide. Ini menjadikan Institut Xaverian setingkat kepausan. • Konstitusi Institut baru akan ditinjau oleh kongregasi hidup bakti yang, dengan persetujuan mereka pada tahun 1921, Institut Conforti berada di bawah Propaganda Fide. Tunas Awal SX
  • 14. Tunas awal • Perubahan ini (dari kongregasi hidup bakti ke Propaganda Fide) disebabkan oleh paduan antara kaul-kaul publik dan kehidupan apostolik untuk mewartakan Injil kepada orang-orang yang belum mengenal Kristus. • Beberapa peristiwa yang telah membuat Conforti menderita, guna memperoleh Decretum Laudis, misalnya: 1. Berbagai amandemen yang dibuat oleh SC Propaganda Fide dan dari SC Hidup bakti mengenai tujuan Institut; 2. Usulan untuk menggabungkan Institut Parma dengan Institut di Roma agar lebih memfasilitasi persetujuan dan kemudian tinggal mengadaptasi beberapa masalah praktis • Alasan penggerak: tentang distribusi wilayah misi di Cina, masalah ekonomi dan kesulitan mendapat "Decretum Laudis." (bdk. FCT, XIV, 130-131.233) Tunas Awal SX
  • 15. Tunas awal • Beberapa peristiwa yang telah membuat Conforti menderita, guna memperoleh Decretum Laudis, misalnya: 3. Jumlah rumah, praktek dan isu ekonomi untuk mempertahankan kehidupan Institute. • Laporan P. Ben. Ojetti S.J. menggambarkan ketidakmampuan langkah-langkah mendapatkan "Decretum Laudis." Beberapa catatannya adalah: "kita berada di awal suatu karya yang indah dan suci. [...] Saya tampaknya berlebihan untuk menyebutkan tentang Peraturan. • Nampaknya Roma, menahan diri dari setiap langkah untuk mengembangkan Institut Conforti dengan lebih banyak menulis surat baru pujian kepada Sang Uskup [...] »(bdk. FCT, XIV, 230- 232) Tunas Awal SX
  • 16. Tunas awal 4. Pertanyaan keuangan dipertanyakan, karena hal ini terkait dengan proposal untuk bergabung dengan Institut Parma ke Milan. • Pemberitahuan untuk menghentikan proses persetujuan Institut Parma oleh pemeriksa Konstitusi: Jumlah rumah, praktek dan isu ekonomi untuk mempertahankan kehidupan Institut. Cf. FCT, XIV, 233 Tunas Awal SX • Beberapa peristiwa yang telah membuat Conforti menderita, guna memperoleh Decretum Laudis, misalnya:
  • 17. Tunas awal • Ujian terakhir ini menjadi pembelajaran bagi Conforti untuk belajar memberi kepercayaan total kepada Yesus yang disalibkan. • Tanpa mendahului Penyelenggaraan Ilahi, saya percaya bahwa dalam waktu yang tidak terlalu jauh, Institut akan telah memastikan kestabilan ekonominya. Kemudian, pada saat kematian saya, saya sudah menyiapkan surat wasiat untuk meninggalkan segala harta kepada Institut, sebagai ahli waris dari semua kekayaan. • Surat 29 Januari 1906 ini menghilangkan keragu-raguan para penyidik di Roma untuk memberikan persetujuan Decretum Laudis kepada Institut yang akan disampaikan sekitar satu bulan kemudian. (bdk. FCT, XIV, 235-236) Tunas Awal SX
  • 18. Tahap konsolidasi • Permasalahan lain datang dari dalam kongregasi • Karya misionaris di Cina • Biaya hidup institut (biaya pendidikan dan karya-karya di Italia) • Jalan penyelesaian yang diusulkan ke Conforti • Mengikuti jejak para misionaris di Milano dan Institut misioner yang lain • Mereka tidak memiliki kaul-kaul religius, karena berkaitan dengan permasalahan praktis di lapangan, yang bersangkutan dengan kehidupan dan tugas-tugas misioner di daerah misi • Conforti bersikeras: kaul-kaul akan membantu para misionaris untuk mencapai tujuan misi dengan lebih baik. Tahap konsolidasi SX
  • 19. Tahap konsolidasi • Bagaimanakah gaya hidup misionaris di daerah misi? Bagaimanakah merapatkan kehidupan misioner, yang bergelimpangan dengan urusan «duniawi» dan kehidupan religius yang berciri khas kaul-kaul yang mengikat mereka? • Untuk memperdalam tema ini dalam pergulatan St. Guido Conforti, sebagai pendiri muda sebuah Institut misioner, akan diperdalam beberapa surat antara para xaverian di Cina dan superior jendralnya, St. Guido Conforti. • Ketegangan: St. Guido Conforti adalah sebuah pendiri kongregasi religius misioner yang tidak pernah sekalipun berkarya di tanah misi vs para misionaris yang tinggal dan menghadapi situasi konkrit di lapangan. • Di sini, ditemukan kesulitan untuk mempraktekkan prinsip keseimbangan antara hidup religius dan misioner! Tahap konsolidasi SX
  • 20. Tahap konsolidasi • Beberapa Permasalahan pokok: • Superior kongregasi di tanah misi, uskup, dekan: kepada siapakah seorang misionaris harus mempertanggungjawabkan karya misioner mereka? • Kepada siapakah para misionaris harus merencanakan tugas-tugas pastoral misionernya? • Bagaimana dengan problem keuangan? Bagaimanakah pengaturan antara kebutuhan perutusan dan kebutuhan misionaris sebagai anggota tarekat di tanah misi? Tahap konsolidasi SX
  • 21. Tahap konsolidasi • Usul Conforti: ada dua superior. • Akibat usulan ini: • Para misionaris di Cina terpecah menjadi dua bagian, yaitu antara mereka yang mendukung perbaikan struktur, baik dinamika intern dan personal para anggota dalam kongregasi dan misi. Kategori ini lebih berpikir soal karya misi saja. Kita ada di sini untuk bekerja sebagai misionaris. Titik. (bdk. FCT, XIV, 689-692) • Kategori yang lain bertentangan dengan kehadiran dua superior, karena menurut mereka, tugas masing-masing superior tidak begitu jelas di hadapan seorang misionaris asing (bdk. FCT, XIV, 690). Ditambah lagi dengan pengalaman negatif dari kongregasi-kongregasi lain yang hadir di benua tersebut. (bdk. FCT, XIV, 697-699) Tahap konsolidasi SX
  • 22. Tahap konsolidasi • Situasi ini bisa memperburuk perpecahan, reaksi negatif pada struktur hirarki (keuskupan dan kongregasi) dan perpecahan tidak terelakkan. Berangkat dari pengalaman, Conforti melihat perlunya sebuah peraturan yang mendeskripsikan hak-hak dan kewajiban-kewajiban Superior Religius di tanah misi dalam relasi dengan Superior Gerejawi, juga para misionaris sebagai anggota Institut misioner untuk karya misi di luar negeri. • Buah dari karya ini termaktub belasan tahun kemudian, 7 maret 1939 dan disetujui oleh Propaganda Fide. Dokumen ini menggarisbawahi unsur- unsur yang saling mendukung antara Superior Religius dan Superior Lokal. (bdk. FCT, XIV, 966; Statuto per le missioni della Pia Società di S. Francesco Saverio, Parma 1939) Tahap konsolidasi SX
  • 23. Tahap konsolidasi Berkaitan dengan soal keuangan, : • Permasalahan ekonomi lebih tajam menusuk relasi persaudaraan dan melemahkan betul fraternitas di dalam kehidupan kongregasi (bdk. FCT, II, 219) • Banyak keluhan, gerutuan dan ancaman berkaitan dengan pembagian uang untuk misi di Cina dan formasi di Parma (bdk. FCT, II, 214-216. Tahap konsolidasi SX
  • 24. Tahap konsolidasi • Melihat krisis keuangan ini, apakah para misionaris xaverian harus menghilangkan kaul kemiskinan? • Conforti bersikukuh agar para misionarisnya tidak hidup dalam superfisialitas, yang seringkali meninggalkan kehampaan dalam batin, • Karya utama misionaris adalah pewartaan Injil. Buah dari karya ini bergantung pada Allah sepenuhnya. Dialah aktor utama karya misi. • Untuk itulah Conforti menolak menghilangkan kaul kemiskinan, karena Allah menghendaki bahwa karya-karya-Nya terus berkembang dalam kemiskinan, agar makin nampak bahwa semua itu adalah karya Allah, bukan karya kita. bukankah Allah menjadikan segala sesuatu dari ketiadaan? (bdk. FCT, II, 219) Tahap konsolidasi SX
  • 25. Tahap konsolidasi • Ikatan kaul kemiskinan yang dipaksakan oIeh Conforti, mendesak satu totalitas kepercayaan penuh pada Penyelenggaraan Ilahi • Kunci untuk memahaminya adalah Salib. • Tiga titik acuan untuk mengevaluasi dan memperbarui iman kita adalah: • Tindakan kehendak Allah yang menyelamatkan • Penggunaan kuasa kelemahan (Cf. 1Cor 1,25; 2Cor 12,9) • Dan karya rehabilitasi dalam kondisi penderitaan, chaos, dan ketidakmungkinan Tahap konsolidasi SX
  • 26. Tahap konsolidasi • Pasrah yang dimaksud oleh Conforti adalah sikap pasrah yang bertanggung jawab dan aktif, yang menuntut keterlibatan kita! Aktualisasi yang diusulkan pada waktu itu: • Kehadiran para penderma • Membuat lotere nasional untuk institut • Ini semua kemudian ditolak oleh Conforti, karena ada permintaan dari pemerintah untuk mengubah status kongregasi menjadi satu badan hukum dengan derajat dan kehormatan tertentu. Ini berarti, menyerahkan diri pada Massoneria di zaman itu. Situasi ini bisa membahayakan niat suci dari kongregasi (bdk. PGCF, § 1529-1535; FCT, VIII, 338-340; FCT, I, 241) Tahap konsolidasi SX
  • 27. Tahap konsolidasi Melalui kesulitan-kesulitan ini, Allah ingin dipahami bahwa karya misi pertama-tama, semuanya adalah karya-nya dan demi kemuliaan nama-Nya. Jika perlu, Dia sendiri akan membuat mujijat. (bdk. PGCF, § 1543) Tahap konsolidasi SX
  • 28. Tahap konsolidasi • Sudah lewat 10 tahun sejak peneguhan konstitusi 6 juni 1921. • Banyak hal mulai menjadi jelas dan berbagai pengalaman makin meneguhkan intuisi Conforti • Setelah mengunjungi para misionarisnya di Cina, Conforti merasa perlu memodifikasi Konstitusi pada Kapitel General pertama, tanpa penambahan khusus, kecuali tentang kaul kekal (bdk. FCT, XIV, 956) • Konstitusi baru, buah dari kapitel ini disetujui oleh Tahta Suci tahun 1931. (bdk. FCT XIV, 970) SX
  • 29.
  • 30. BILA ANDA TERPANGGIL HUBUNGI: Wisma Xaverian Yogyakarta Jl. Pandega Asih I/8 Yogyakarta 55281 0274 – 883798 Fb Misionaris Xaverian - @sx_xaverian www.xaverindo.org Misionaris Xaverian