Strategi penanggulangan lingkungan kumuh dan rumah tidak layak huni meliputi (1) melembagakan sistem penyelenggaraan perumahan yang melibatkan berbagai pihak, (2) memwujudkan perumahan layak huni dan terjangkau, (3) pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan.
Materi Dasar Kesehatan Lingkungan; Penyehatan Perumahan dan Permukiman
Fakultas Kesehatan Masyarakat Kelas Alih Program
Universitas Sriwijaya Tahun 2013
Materi Dasar Kesehatan Lingkungan; Penyehatan Perumahan dan Permukiman
Fakultas Kesehatan Masyarakat Kelas Alih Program
Universitas Sriwijaya Tahun 2013
- Arahan Kebijakan Pengembangan Kabupaten Bogor
Terkait Proteksi Kebakaran
- Arahan RPJPD Kabupaten Bogor Terkait Proteksi Kebakaran
Arahan Mewujudkan Ekonomi Rakyat Yang Maju
Peningkatan sarana dan prasarana serta kemahiran aparat untuk antisipasi dan kesiapsiagaan dalam rangka pencegahan dan penanganan kebakaran di wilayah perumahan Kabupaten Bogor.
Arahan Mewujudkan Kabupaten Bogor Yang Tegar Beriman (Tertib, Segar, Bersih, Indah, Mandiri, Aman Dan Nyaman) Dan Berkelanjutan
Peningkatan penataan daerah rawan bencana dan daerah resiko tinggi bencana, pemulihan ekosistem kawasan lindung serta perlindungan atau pemulihan daerah resapan air.
Pemberdayaan potensi keamanan dan perlindungan masyarakat dalam rangka menghadapi bencana.
Arahan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik
Peningkatan kapasitas manajemen, sarana dan prasarana untuk perlindungan masyarakat disertai dengan pemberdayaan potensi keamanan dan perlindungan masyarakat secara swadaya dalam rangka menghadapi bencana.
- Arahan RPJMD Kabupaten Bogor Terkait Proteksi Kebakaran
Salah satu arahan kebijakan strategis untuk mewujudkan misi peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik dengan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah meningkatkan kualitas pelayanan, pencegahan dan penanggulangan bencana diprioritaskan pada peningkatan pelayanan pencegahan dan penanggulangan bencana berbasis masyarakat. SKPD yang bertanggung jawab atas kebijakan ini adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Keberhasilan pencapaian peningkatan pelayanan pencegahan dan penanggulangan bencana berbasis masyarakat dicirikan oleh indikator sebagai berikut:
Meningkatnya waktu tanggap (respon time) daerah layanan wilayah manajemen kebakaran,
Meningkatnya cakupan layanan bencana kebakaran kabupaten, dan
Terbantunya korban bencana alam.
Untuk memenuhi indikator tersebut, telah dirancang program pembangunan daerah, yaitu:
Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran, dan
Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam.
- Arahan RTRW Kabupaten Bogor 2005 – 2025Peta Rencana Struktur Ruang
Arahan RTRW Kabupaten Bogor 2005 – 2025Peta Rencana Pola Ruang
Arahan RTRW Kabupaten Bogor 2005 – 2025 Arahan Kegiatan Usaha Utama
Arahan RTRW Kabupaten Bogor 2005 – 2025Sistem Pusat Permukiman Pedesaan
Arahan RTRW Kabupaten Bogor 2005 – 2025Pembagian Wilayah Pembangunan
Arahan RTRW Kabupaten Bogor 2005 – 2025Pengembangan Kota-Kota yang Dapat Menjadi Pusat Pertumbuhan Wilayah
Arahan RTRW Kabupaten Bogor 2005 – 2025Pembagian Wilayah Pembangunan dan Kota Yang Dapat Menjadi Pusat Pertumbuhan Wilayah
Kondisi Wilayah
Kabupaten Bogor
Letak Geografis
Wilayah Administrasi Kabupaten Bogor
Kemiringan Lahan
HidrologiLokasi Sebaran Mata Air
- Arahan Kebijakan Pengembangan Kabupaten Bogor
Terkait Proteksi Kebakaran
- Arahan RPJPD Kabupaten Bogor Terkait Proteksi Kebakaran
Arahan Mewujudkan Ekonomi Rakyat Yang Maju
Peningkatan sarana dan prasarana serta kemahiran aparat untuk antisipasi dan kesiapsiagaan dalam rangka pencegahan dan penanganan kebakaran di wilayah perumahan Kabupaten Bogor.
Arahan Mewujudkan Kabupaten Bogor Yang Tegar Beriman (Tertib, Segar, Bersih, Indah, Mandiri, Aman Dan Nyaman) Dan Berkelanjutan
Peningkatan penataan daerah rawan bencana dan daerah resiko tinggi bencana, pemulihan ekosistem kawasan lindung serta perlindungan atau pemulihan daerah resapan air.
Pemberdayaan potensi keamanan dan perlindungan masyarakat dalam rangka menghadapi bencana.
Arahan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik
Peningkatan kapasitas manajemen, sarana dan prasarana untuk perlindungan masyarakat disertai dengan pemberdayaan potensi keamanan dan perlindungan masyarakat secara swadaya dalam rangka menghadapi bencana.
- Arahan RPJMD Kabupaten Bogor Terkait Proteksi Kebakaran
Salah satu arahan kebijakan strategis untuk mewujudkan misi peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik dengan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah meningkatkan kualitas pelayanan, pencegahan dan penanggulangan bencana diprioritaskan pada peningkatan pelayanan pencegahan dan penanggulangan bencana berbasis masyarakat. SKPD yang bertanggung jawab atas kebijakan ini adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Keberhasilan pencapaian peningkatan pelayanan pencegahan dan penanggulangan bencana berbasis masyarakat dicirikan oleh indikator sebagai berikut:
Meningkatnya waktu tanggap (respon time) daerah layanan wilayah manajemen kebakaran,
Meningkatnya cakupan layanan bencana kebakaran kabupaten, dan
Terbantunya korban bencana alam.
Untuk memenuhi indikator tersebut, telah dirancang program pembangunan daerah, yaitu:
Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran, dan
Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam.
- Arahan RTRW Kabupaten Bogor 2005 – 2025Peta Rencana Struktur Ruang
Arahan RTRW Kabupaten Bogor 2005 – 2025Peta Rencana Pola Ruang
Arahan RTRW Kabupaten Bogor 2005 – 2025 Arahan Kegiatan Usaha Utama
Arahan RTRW Kabupaten Bogor 2005 – 2025Sistem Pusat Permukiman Pedesaan
Arahan RTRW Kabupaten Bogor 2005 – 2025Pembagian Wilayah Pembangunan
Arahan RTRW Kabupaten Bogor 2005 – 2025Pengembangan Kota-Kota yang Dapat Menjadi Pusat Pertumbuhan Wilayah
Arahan RTRW Kabupaten Bogor 2005 – 2025Pembagian Wilayah Pembangunan dan Kota Yang Dapat Menjadi Pusat Pertumbuhan Wilayah
Kondisi Wilayah
Kabupaten Bogor
Letak Geografis
Wilayah Administrasi Kabupaten Bogor
Kemiringan Lahan
HidrologiLokasi Sebaran Mata Air
2. Dasar Hukum
a. UU RI Nomor. 1 Tahun 2011 Tentang “Perumahan
dan Kawasan Permukiman”
b. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor. 8 Tahun
2009 Tentang “Bangunan”
Perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian
dari permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan,
yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas
umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang
layak huni.
3. Pengertian Rumah Layak Huni
Rumah adalah bangunan gedung yang berfungsi
sebagai tempat tinggal yang layak huni, sarana
pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat
penghuninya, serta aset bagi pemiliknya.
Layak huni adalah rumah yang memenuhi persyaratan :
a. Kesehatan
b. Keselamatan Bangunan
c. Kenyamanan
4. Syarat Kesehatan
a. Bahan bangunan yang aman bagi kesehatan dan
tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan
b. Memiliki jaringan air bersih
c. Memiliki ventilasi alami maupun buatan
d. Memiliki pencahayaan alami maupun buatan
e. Memiliki jaringan persampahan
f. Memiliki jaringan air limbah dan pengelolaanya
g. Memiliki jaringan air hujan
h. Memiliki perlindungan terhadap kebisingan
i. Memiliki perilaku hidup sehat
5. Syarat Keselamatan Bangunan
a. Struktur bangunan yang mempertimbangkan
kekuatan, kekakuan, keawetan dan kestabilan
b. Struktur bangunan sesuai dengan umur yang telah
direncanakan dan tahan terhadap gempa bumi atau
sesuai standart teknis yang ditetapkan
c. Bahan bangunan menggunakan sesuai dengan
standart teknis yang telah ditentukan
d. Aman terhadap ancaman bahaya kebakaran dan
bahaya petir
6. Syarat Kenyamanan
a. Kemudahan aksesbilitas yang meliputi dari dan ke
bangunan rumah maupun di dalam bangunan rumah
b. Kelengkapan sarana dan prasarana dalam
pemanfaatan bangunan
c. Sesuai dengan fungsi dan peruntukan bagi
penghuninya
d. Luasan bangunan sesuai dengan jumlah
penghuninya, minimal 4 m² / orang
e. Perasaan aman dan nyaman untuk tinggal
9. Masalah Perumahan & Permukiman
a. Belum terlembaganya sistem penyelenggaraan
perumahan dan permukiman
b. Belum tegaknya peraturan mengenai bangunan
c. Rendahnya tingkat pemenuhan kebutuhan
perumahan yang layak dan terjangkau
d. Perilaku yang rendah dalam menjaga lingkungan
e. Ketidak tersediaan lahan dan kepadatan tinggi
f. Menurunya kualitas dari lingkungan permukiman
g. Ketidakteraturan dan kepadatan bangunan yang
tinggi
h. Pembangunan perumahan yang tidak sesuai dengan
rencana tata ruang wilayah
11. Strategi Menanggulangi Wilayah
Kumuh
a. Melembagakan sistem penyelenggaraan perumahan
dan permukiman, baik dari Pemerintah Pusat dan
Daerah, NGO, LSM, Swasta dan CSR dengan
pelibatan masyarakat sebagai pelaku utama.
-. perencanaan permukiman
-. pembangunan permukiman
-. pemanfaatan permukiman
-. pengendalian permukiman
b. Memuwjudkan perumahan dan permukiman yang
layak huni dan terjangkau bagi seluruh lapisan
c. Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan
permukiman dan mendorong kemandirian
12. Perencanaan Permukiman
a. Menciptakan rumah layak huni beserta indikatornya
b. Mendukung upaya pemenuhan kebutuhan rumah
c. Meningkatkan tata bangunan dan lingkungan
d. Perencanaan kembali baik rehabilitasi, rekonstruksi
dan peremajaan permukiman
13. Kriteria Rumah Tidak Layak Huni
INDIKATOR KETERANGAN
Luas Lantai Kurang dari 4 m² / orang
Sumber Air Non PDAM / PDAM Komunal
MCK Tidak Memiliki
Atap Seng / Rumbia
Dinding Papan / Kayu / Bambu
Lantai Tanah / Plesteran
Pondasi Tanpa Pondasi / Batu-bata
Pencahayaan Ventilasi memiliki luas kurang dari 1 m² / rumah
Ruangan Tidak ada penyekat ruangan
Kondisi bangunan > 50% rusak
14. Pembangunan Permukiman
a. Pembangunan rumah dan sarana prasarana
lingkungan dalam rangka peningkatan kualitas
permukiman
b. Pembangunan rumah berdasarkan tipologi, ekologi,
budaya, dinamika ekonomi pada tiap daerah, serta
mempertimbangkan faktor keselamatan dan
keamanan
15. Pemanfaatan & Pengendalian
Permukiman
Pemanfaatan
a. Pemanfaatan rumah;
b. Pemanfaatan prasarana dan sarana perumahan; dan
c. Pelestarian rumah, perumahan, serta prasarana dan
sarana perumahan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pengendalian
a. Perijinan, Standar teknis dan kelaikan fungsi
b. Pemberdayaan Masyarakat
c. Penertiban Kawasan Permukiman
d. Penataan Kawasan Permukiman