Bab 8 rpp ppkn sma kls xi menelusuri dinamika kehidupan bernegara dlm kontek...eli priyatna laidan
koleksi rpp fisika ppkn tik prakarya kelas x sd xii, karena saya mengajar mata pelajaran tersebut. Jadi bila terdapat kekurangan bisa email di dasepggl@gmail.com atau sms ke 0856 5990 0626
Bab 8 rpp ppkn sma kls xi menelusuri dinamika kehidupan bernegara dlm kontek...eli priyatna laidan
koleksi rpp fisika ppkn tik prakarya kelas x sd xii, karena saya mengajar mata pelajaran tersebut. Jadi bila terdapat kekurangan bisa email di dasepggl@gmail.com atau sms ke 0856 5990 0626
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptAryLisawaty
perumusan dalam membuat visi, misi dan tujuan di sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Visi lembaga pendidikan adalah citra nilai dan kepercayaan ideal.
Visi adalah “apa?”, yaitu gambaran masa depan yang ingin kita capai.
Visi adalah gambaran masa depan organisasi yang realistis, kredibel, dan atraktif.Mengkaji makna visi yang lebih tinggi untuk digunakan sebagai acuan.
Menginventarisasi rumusan tugas yang tercantum dalam struktur dan tata kerja organisasi.
Rumusan tugas tersebut dirangkum dan dirumuskan kembali.
2. FR
Drs. Muhammad Mustakin 2
Prinsip Pemilihan Mata
Pelajaran
1. Minat
Minat adalah ketertarikan pada suatu objek. Hurlock
(2011) berpendapat bahwa minat merupakan sumber
motivasi bagi individu untuk melakukan sesuatu.
Dalam panduan ini, minat yang dimaksud adalah minat
karier, yaitu minat peserta didik dalam merencanakan
dan menentukan berbagai alternatif karier serta
aktivitas yang dapat mendukung pilihan kariernya.
Dalam Kurikulum Merdeka, peserta didik diberikan
kesempatan untuk memilih mata pelajaran pilihan yang
3. FR
3
Prinsip Pemilihan Mata
Pelajaran
2. Bakat
Bakat adalah kemampuan yang dimiliki individu yang
ditampilkan secara produktif, cepat dikuasai, dan
tampil lebih baik dibandingkan dengan orang lain.
Pada kondisi tertentu, bakat merupakan keadaan awal
seseorang yang mempengaruhi perkembangan
selanjutnya (Snow, 1922). Bakat yang ditampilkan
peserta didik dapat berupa kemampuan akademik
maupun nonakademik. Dalam memahami bakat,
peserta didik perlu banyak melakukan eksplorasi
dengan mencoba beragam aktivitas produktif, terutama
yang berkaitan dengan minat kariernya. Peserta didik
dapat mengeksplorasi bakat dimulai dengan mencoba
Drs. Muhammad Mustakin
4. FR
4
Prinsip Pemilihan Mata
Pelajaran
3. Kemampuan
Kemampuan adalah kapasitas seseorang untuk
melakukan beragam tugas dalam suatu kegiatan
atau pekerjaan. Kemampuan dapat terbagi dalam
berbagai jenis, seperti kemampuan intelektual
dan kemampuan fisik (Robbins & Judge, 2013).
Drs. Muhammad Mustakin
5. 5
Dukungan
1. Satuan Pendidikan
a. Sosialisasi
b. Eksplorasi
c. Informasi Karier Alternatif
d. Pendampingan
e. Dukungan Kebijakan
Drs. Muhammad Mustakin
7. a. Mata pelajaran pilihan akan dilaksanakan
jika dipilih sekurang-kurangnya 10 atau 15
orang peserta didik.
b. Mata pelajaran pilihan dalam satu kelas
dipilih oleh maksimal 32 peserta didik atau
kelipatanya.
Pembentukan Menu
Pelajaran
7
Drs. Muhammad Mustakin
8. 8
Drs. Muhammad Mustakin
Contoh
Kasus
N
o
Kasus Tindak Lanjut
1 Sosiologi dipilih oleh 15 siswa Tetap dilaksanakan
2 Informatika dipilih 8 siswa Dipertimbangkan untuk tidak
3 Biologi dipilih oleh 40 siswa Dilaksanakan seleksi, dipilih 32 siswa. 8
tidak memenuhi kriteria dialihkan
cadangan
4 Matematika Tingkat Lanjut dipilih Dilaksanakan tanpa seleksi, dibentuk 2 kelas.
Pertimbangan : karena 60 dibagi dengan bilangan
diperoleh nilai 1,88 yang memenuhi syarat untuk
kelas.
5 Ekonomi dipilih 75 siswa Dilaksanakan seleksi, dibentuk 2 kelas 7 siswa yang
memenuhi kriteria dialihkan menurut pilihan
9. FR
DASAR HUKUM
1. Kepmendikbudristek RI No. 262/M/2022 tentang Perubahan
atas Kepmendikbudristek No. 56/M/2022 tentang Pedoman
Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan
Pembelajaran,
2. Permendikbudristek No. 62 Tahun 2023 tentang Penerimaan
Mahasiswa Baru Program Diploma dan Program Sarjana
pada Perguruan Tinggi Negeri,
3. Kepmendikbud RI No, 345/M/2022 tentang Mata Pelajaran
Pendukung Program Studi dalam Seleksi Nasional
Berdasarkan Prestasi.
10. 10
Urgensi Proses
Pemilihan
a. Studi Lanjut
Peserta didik perlu memilih mata
pelajaran yang sesuai dengan rencana
dan profesi yang diminati.
b.Jenjang Karier
Peserta didik yang memilih untuk
bekerja dapat memilih mata pelajaran
Drs. Muhammad Mustakin
11. 12
Struktur Mata Pelajaran dalam Kurikulum
Merdeka
Dalam Kurikulum Merdeka Fase F, untuk kelas XI dan kelas XII,
struktur mata pelajaran dibagi menjadi 2 (dua) kelompok utama,
yaitu:
1. Kelompok mata pelajaran umum. Setiap SMA/MA/bentuk lain
yang sederajat wajib membuka atau mengajarkan seluruh mata
pelajaran dalam kelompok ini dan wajib diikuti oleh semua
peserta didik SMA/MA/bentuk lain yang sederajat.
2. Kelompok mata pelajaran pilihan. Setiap SMA/MA/bentuk lain
yang sederajat wajib menyediakan paling sedikit 7 (tujuh) mata
Drs. Muhammad Mustakin
12. FR
Struktur Mata Pelajaran SMA/MA/Bentuk
Lain yang Sederajat Kelas XI dan XII
13
Mata Pelajaran
Umum
Alokasi Intrakurikuler
PerTahun (Minggu)
Alokasi Projek
PenguatanProfil Pelajar
Pancasila Per Tahun
Total JP Per Tahun
XI XII XI XII XI XII
Pendidikan
Agamadan Budi
Pekerti
72 (2) 64 (2) 36 32 108 96
Pendidikan Pancasila 54 (2) 48 (2) 18 16 72 64
Bahasa Indonesia 108 (3) 96 (2) 36 32 144 128
Matematika 108 (3) 96 (2) 36 32 144 128
Bahasa Inggris 54 (2) 48 (2) 18 16 72 64
Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan
Kesehatan
72 (2) 64 (2) 36 32 108
96
Sejarah 54 (2) 48 (2) 18 16 72 64
Drs. Muhammad Mustakin
13. FR
Mata pelajaran pilihan :
14
1. Biologi
2. Kimia
3. Fisika
4. Informatika
5. Matematika Tingkat Lanjut
6. Sosiologi
7. Ekonomi
8. Geografi
9. Antropologi
10. Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut
11. Bahasa Inggris Tingkat Lanjut
12. Bahasa Asing Lain (Bahasa Jerman)
13. Prakarya dan Kewirausahaan (budi daya,
kerajinan, rekayasa, atau pengolahan)
14. Mata pelajaran lainnya yang dikembangkan
sesuai dengan sumber daya yang tersedia
Drs. Muhammad Mustakin
14. Proses Pemilihan
15
Tahapan Proses Pemilihan Mata Pelajaran
Pilihan sebagai berikut :
1. Sosialisasi
2. Pendamping
an
3. Pengisian
Formulir
6. Pengumuma
n
5. Pemb. Klpk
Mapel
4. Pengo. Data
Drs. Muhammad Mustakin
15. FR
16
Langkah Persiapan
Januari Feb - Maret April - Mei Juni
Sosialisasi
Mekanisme
Pemilihan Mapel
Plihan pada
Satuan
Pendampingan
Pemilihan
dan Sosialisasi
Kepada Orang
Peserta Didik
Peserta didik
memilih mata
pelajaran pilihan.
Pemetaan hasil
pilihan peserta
berdasarkan
dan kemampuan
satuan
Pengumuman
pemilihan maple
pilihan,
Penyusunan
pelajaran kelas
dan rombongan
belajarnya
Contoh 6 bulan :
Drs. Muhammad Mustakin
20. FR
25
Peran dan Tanggung Jawab Pemangku
Kepentingan
di Satuan Pendidikan
a. Kepala satuan pendidikan
1. Mengoordinasikan berbagai peran dalam pelaksanaan
pemilihan mata pelajaran pilihan sesuai dengan kesiapan
satuan pendidikan.
2. Memantau dan mendampingi rangkaian kegiatan pemilihan
mata pelajaran pilihan.
3. Menetapkan dan mengumumkan hasil pemilihan mata
pelajaran pilihan.
4. Melaksanakan refleksi kegiatan untuk perbaikan
penyelenggaraan pemilihan mata pelajaran pilihan.
Drs. Muhammad Mustakin
21. FR
26
Peran dan Tanggung Jawab Pemangku
Kepentingan
di Satuan Pendidikan
b. Wakil kepala satuan bidang kurikulum
1. Menganalisis ketersediaan pendidik dan ruang kelas yang
dikoordinasikan dengan bidang sarana-prasarana untuk
kebutuhan pembelajaran di Fase F.
2. Melakukan pengumpulan dan pengolahan data mata
pelajaran yang dipilih peserta didik.
3. Membuat jadwal kegiatan belajar mengajar (KBM) sesuai
dengan hasil pemilihan mata pelajaran pilihan.
Drs. Muhammad Mustakin
22. FR
27
Peran dan Tanggung Jawab Pemangku
Kepentingan
di Satuan Pendidikan
c. Guru BK
1. Memfasilitasi peserta didik dalam proses mengidentifikasi dan
menumbuhkembangkan minat, bakat, dan kemampuan melalui
serangkaian proses layanan bimbingan dan konseling.
2. Memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik
agar dapat memilih mata pelajaran pilihan yang sesuai dengan pilihan
minat, bakat, dan kemampuannya.
3. Memberikan layanan konsultasi kepada orang tua peserta didik.
4. Menyelenggarakan program pendampingan pasca penetapan hasil
pemilihan mata pelajaran pilihan.
5. Mengoordinasikan guru mata pelajaran dan wali kelas dalam proses
mengidentifikasi dan menumbuhkembangkan minat, bakat, dan
kemampuan peserta didik.
Drs. Muhammad Mustakin
23. FR
28
Peran dan Tanggung Jawab Pemangku
Kepentingan
di Satuan Pendidikan
d. Guru mata pelajaran
1. Bersama guru BK memberikan informasi terkait mata pelajaran
pilihan yang mendukung pilihan program studi di perguruan
tinggi sebelum pemilihan mata pelajaran dilakukan.
2. Melaksanakan proses pembelajaran yang bisa
menumbuhkembangkan minat, bakat, dan kemampuan peserta
didik secara optimal.
Drs. Muhammad Mustakin
24. FR
29
Peran dan Tanggung Jawab Pemangku
Kepentingan
di Satuan Pendidikan
e. Wali kelas
1. Bersama guru BK melaksanakan pendampingan kepada peserta
didik dalam proses pemilihan mata pelajaran pilihan di Fase E
2. Menjadi penghubung utama yang menginformasikan
perkembangan proses belajar peserta didik dengan orang tua
Drs. Muhammad Mustakin
25. FR
30
Contoh Kasus dalam Pemilihan
Mapel
Ferdy ingin menjadi Dokter, maka ia
kuliah pada jurusan/prodi Kedokteran.
Apakah Ferdy hanya fokus mempelajari mata
pelajaran Sains khususnya Fisika, Kimia, dan
Biologi saja … ?
Drs. Muhammad Mustakin
Dalam Pendampinag, arahan seperti apa yang
Bapak/Ibu berikan kepada Ferdy …?
26. FR
31
Contoh Kasus 1 lanjutan
Fisika, seorang dokter juga perlu mempelajari
penerapan prinsip-prinsip fisika untuk kepentingan
kesehatan dan pengobatan (penggunaan X-
Ray/Rontgen (CT-Scan), Ultrasonograghy (USG),
terapi radiasi, dst (Ilmu Fisika Medis) .
Antropologi, karena di dalam ilmu kedokteran
mahasiswa juga mempeljarai keterkaitan dimensi
biologi dengan sosial budaya untuk memahami
dengan lebih baik faktor yang mempengaruhi
suatu penyakit atau kesehatan manusia.
(Antropologi Kesehatan)
Drs. Muhammad Mustakin
27. FR
32
Contoh Kasus 1 lanjutan
Bahasa Inggris, mampu menjadi jembatan
komunikasi. Seorang dokter perlu memiliki
kemampuan Bahasa Inggris, karena sumber-
sumber informasi sering ditulis dalam Bahasa
Inggris bahkan Bahasa Jerman atau Jepang.
Drs. Muhammad Mustakin
28. FR
33
Contoh Kasus 2
Erwin ingin menjadi Arsitek, maka ia kuliah pada
jurusan/prodi Arsitektur
Apakah seorang aritek hanya mempelajari
mata pelajaran yang selama ini masuk
dalam kelompok IPA (Fisika, Matematika,
Informatika) …?
Drs. Muhammad Mustakin
29. FR
34
Contoh Kasus 2 (lanjutan)
Arsitektur juga harus bisa menghitung jasa
desain bangunan, perencanaan biaya, hingga
konstruksi dan pembangunan (ilmu Ekonomi).
Antropologi, seorang arsitek juga dimungkinkan
untuk mempelajari seluk beluk, unsur-unsur
kebudayaan yang dihasilkan dalam kehidupan
manusia, ekonomi masyarakat, agama dan
keyakinan, politik pemerintahan.
Drs. Muhammad Mustakin
30. FR
35
Contoh Kasus 2 (lanjutan)
Alternatif 1
• Fisika
• Informatika
• Matematika
Tk. Lanjut
• Geografi
Alternatif 2
• Informatika
• Fisika
• Mtmtk Tk.
Lanjut
• Ekonomi
Alternatif 3
• Matematika
Tk lanjut
• Fisika
• Antropologi
• Bhs.Inggris
Tk.lanjut
Drs. Muhammad Mustakin