Uji tetrazolium merupakan salah satu pengujian viabilitas benih secara cepat dan tidak langsung dengan melihat pola pewarnaan pada embrio benih setelah direndam zat tetrazolium. Uji ini sangat tepat untuk mengetahui viabilitas benih yang mengalami dormansi atau pemasakan lanjutan dengan prinsip bahwa sel hidup akan berwarna merah setelah direndam tetrazolium akibat adanya enzim pernapasan. Uji ini memil
3. Pengertian
Uji tetrazolium merupakan salah satu pengujian
viabilitas benih secara cepat dan tidak
langsung.
01
Disebut uji biokhemis karena uji tetrazolium
mendeteksi adanya proses biokimia yang
berlangsung di dalam sel-sel benih khususnya
sel-sel embrio.
02
03
Disebut uji cepat viabilitas karena indiksi yang
diperoleh dari pengujian tetrazolium bukan berupa
perwujudan kecambah, melainkan pola-pola
pewarnaan pada embrio, sehingga waktu yang
diperlukan untuk pengujian tetrazolium tidak
sepanjang waktu yang diperlukan untuk pengujian
yang indikasinya berupa kecambah.
4. Tujuan
Mengaktifkan sel/jaringan benih dan
membedakan antara sel atau jaringan
yang hidup atau mati.
Uji tersebut sangat cepat dan tepat apabila diaplikasikan pada benih yang
yang mengalami dormansi dan mengalami pemasakan lanjutan. Uji
tetrazolium sangat perlu diketahui untuk mengefektifkan proses persemaian
benih, terutama pada benih-benih dorman
5. Prinsip metode Tetrazolium adalah bahwa setiap sel hidup akan
berwarna merah oleh reduksi suatu pewarnaan garam tetrazolium dan
membentuk endapan formazon merah sedangkan sel-sel yang mati akan
berwarna putih.
Adanya warna merah di bagian-bagian penting pada embrio benih
mengindiksikan benih mampu menumbuhkan embrio menjadi
kecambah yang normal.
Enzim yang mendorong terjadinya proses ini adalah
dehidrogenase yang berkaitan dengan respirasi. Prinsip metode
tetrazolium adalah bahwa setiap sel hidup akan berwarna merah
oleh reduksi dari suatu pewarnaan garam tetrazolium dan
membentuk endapan formazon merah, sedangkan sel-sel mati
akan berwarna putih. Enzim yang mendorong terjadinya proses ini
adalah dehidrogenase yang berkaitan dengan respirasi.
Sedangkan menurut Zanzibar (2006).
6. Kelebihan metode Tetrazolium
Waktu pengujian yang singkat
Tingkat ketelitian tinggi
Sangat tepat diaplikasikan pada benih yang
mengalami dormansi serta benih yang mengalami
pemasakan lanjutan (after ripening)
7. Kelemahan Uji Tetrazolium
1 Memerlukan keahlian dan pelatihan yang
intensif
2 Bersifat laboratoris
3
Tidak dapat mendeteksi kerusakan akibat fungi
atau mikrobia lainnya dan bersifat merusak (AOSA
2011).