SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
SKENARIO PENGADILAN SEMU
PENGADILAN AGAMA JAKARTA SELATAN
Susunan Persidangan :
Penggugat : Yulianti
Tergugat : Rendi Priyanto
Hakim Ketua : Ria Audina
Hakim Anggota I : Fahmi dan Syehk ibnu
Hakim Anggota II : Siti khodijah dan Nurevita
Protokol : Silvia Dewi
Saksi Penggugat : Santi Mirna Santika
Saksi Tergugat : Nengsinah
Kuasa Hukum P : Ropikah
Kuasa Hukum T : Sri Hartati
Petugas Khusus/JSP : Siti Nurdianah
Rohaniawan : Nuryanti
SIDANG I
1 Desember 2015
(Panitera) : ”Majelis Hakim memasuki ruang sidang, Hadirin dimohon untuk berdiri”. ”Para
pihak dimohon memasuki ruang sidang”
(Hakim Ketua) : “BISMILLAHIRRAHMANNIRAHIM. Sidang Semu Pengadilan Agama
Jakarta Selatan, yang mengadili perkara perdata dalam tingkat pertama, Perkara Nomor:
0779/Pdt.G/2012/PA.JS, antara Yulianti Sebagai “ (PENGGUGAT)” melawan Rendi
Priyanto sebagai “(TERGUGAT)”, pada hari ini Selasa Tanggal 1 Desember 2015
DINYATAKAN DIBUKA (ketuk palu 3x).
“Sidang dinyatakan terbuka untuk umum” (Hakim mengetuk palu satu kali).
“Kepada Petugas Khusus supaya memanggil Penggugat dan Tergugat”
Petugas Khusus : “Kepada Saudari Yulianti sebagai “(PENGGUGAT)” beserta Kuasanya
dan Saudara Rendi Priyanto sebagai “(TERGUGAT)” beserta Kuasanya, dipersilahkan
memasuki ruang sidang.” (Penggugat dan Tergugat memasuki ruang sidang dengan memberi
hormat kepada majelis hakim tanpa bersalaman kemudian duduk di tempat yang telah
disiapkan setelah diperintahkan oleh Hakim Ketua).
(Hakim Ketua) : Selamat pagi, saudari Penggugat ?
(Penggugat) : Selamat pagi, Bu Hakim.
(Hakim Ketua) : Saudara Penggugat apakah saudara dalam keadaan sehat dan siap mengikuti
persidangan hari ini?
(Penggugat) : Saya sehat Bu hakim dan siap mengikuti sidang pada hari ini.
(Hakim Ketua) : Saudari Penggugat, apakah saudara yang membuat surat gugatan ini ?
(Penggugat) : iya Bu Hakim, Saya dan kuasa hukum saya yang membuat dan
mengajukannya.
(Hakim Ketua) : Saudari Yulianti, sebelum persidangan dimulai, terlebih dahulu akan saya
menanyakan identitas saudari. Namun sebelumnya dapatkah saudari menunjukkan kartu
identitas saudarai?
(Penggugat) : Ya Bu (mengangguk, maju)
(Hakim Ketua) : Nama saudari ?
(Penggugat) : Yulianti, bu
(Hakim Ketua) : Umur saudari ?
(Penggugat) : 28 tahun
(Hakim Ketua: Alamat saudari?
(Penggugat) : Jl. Jati padang III RT. 007 RW 005 No. 34 Kelurahan jati Padang kecamatan
Pasar Minggu jakarta Selatan
(Hakim Ketua) : Agama saudari ?
(Penggugat) : Islam, Bu Hakim
(Hakim Ketua) : Saudari Penggugat , apakah saudari datang sendiri atau didampingi oleh
kuasa hukum ?
(Penggugat) : Saya datang bersama Kuasa Hukum saya Bu Hakim.
(Hakim Ketua) : Apakah saudara benar Kuasa Hukum Peggugat ?
(Kuasa Hukum Penggugat) : Benar Bu Hakim, saya Kuasa Hukum Penggugat.
(Hakim Ketua) : Coba perkenalkan identitas saudari!
(Kuasa Hukum Penggugat) : Baik Bu Hakim, Nama saya ROPIKAH DURI, S.Hi, Umur 35
Tahun, Agama Islam, Pekerjaan Pengacara/Penasehat Hukum dari Kantor Duray & Partner,
Alamat Kantor Jalan Fatmawati, No. 56, Jakarta Selatan.
(Hakim Ketua) : Bisa saudari perlihatkan tanda pengenal saudara beserta Surat Kuasa
Khusus ?
(Kuasa Hukum Penggugat) : Bisa bu, ini Bu (maju ke depan menyerahkan tanda pengenal
dan surat ku asa khusus kepada Majelis Hakim).
(Majelis Hakim memeriksa tanda pengenal dan surat kuasa khusus dari kuasa hukum
Penggugat)
(Hakim Ketua) : Baik, saudari Kuasa Hukum, harap duduk di bangku belakang dahulu.
(Hakim Ketua) : Selamat pagi, saudara Tergugat?
(Tergugat) : Selamat pagi, Bu Hakim.
(Hakim Ketua) : Bagaimana dengan saudara Tergugat, apakah saudara dalam keadaan sehat
dan siap mengikuti persidangan pada hari ini?
(Tergugat) : Saya sehat Bu hakim dan siap mengikuti sidang pada hari ini.
(Hakim Ketua) : Saudara, sebelum persidangan dimulai, terlebih dahulu akan saya
menanyakan identitas saudara. Namun sebelumnya dapatkah saudara menunjukkan kartu
identitas saudara ?
(Tergugat) : Ya Bu (mengangguk, maju)
(Hakim Ketua) : Nama saudara ?
(Tergugat) : Rendi Priyanto, Pak
(Hakim Ketua) : Umur saudara ?
(Tergugat) : 30 tahun
(Hakim Ketua) : Alamat saudara?
(Tergugat) : Jl. Jati padang III RT. 007 RW 005 No. 34 Kelurahan jati Padang kecamatan
Pasar Minggu jakarta Selatan
(Hakim Ketua) : Agama saudara ?
(Tergugat) : Islam, Bu Hakim
(Hakim Ketua) : Saudara dalam persidangan akan maju sendiri ?
(Tergugat) : Tidak, Bu Hakim. Saya akan dibantu pengacara saya.
(Hakim Ketua) : Terima kasih. Saudara yang mewakili....?
(Kuasa Hukum Tergugat) : Benar Bu Hakim, saya Kuasa Hukum Tergugat.
(Hakim Ketua) : Coba perkenalkan identitas saudara!
(Kuasa Hukum Tergugat) : Baik Bu Hakim, Nama saya SRI HARTATI, S.Hi, Umur 35
Tahun, Agama Islam, Pekerjaan Pengacara/Penasehat Hukum dari Kantor Wira & Partner,
Alamat Kantor Jalan Ragunan, No. 35, Jakarta Selatan.
(Hakim Ketua) : Bisa saudara perlihatkan tanda pengenal saudara beserta Surat Kuasa
Khusus ?
(Kuasa Hukum Tergugat) : Bisa Bu, ini dia (maju ke depan menyerahkan tanda pengenal dan
surat kuasa khusus kepada Majelis Hakim).
(Majelis Hakim memeriksa tanda pengenal dan surat kuasa khusus dari kuasa
hukum Tergugat)
(Hakim Ketua) : Baik, saudara Kuasa Hukum, harap duduk di bangku belakang dahulu.
(Hakim Ketua) : Saudari Penggugat, apakah tahu mengapa saudari datang kesini (Pengadilan
Agama Jakarta Selatan)?
(Penggugat) : Tahu Bu Hakim, saya datang kesini untuk menggugat cerai suami saya?
(Hakim Ketua) : Siapa suami saudari?
(Penggugat) : Dia pak Hakim sambil menunjuk Tergugat).
(Hakim Ketua : Saudara tergugat, benarkah apa yang dikatan Penggugat tadi bahwa saudara
adalah suaminya?
(Tergugat) : Benar Bu Hakim, saya adalah suaminya.
(Hakim Ketua) : Mengapa saudara datang ke sini (PA JAksel)?
(Tergugat) : Saya datang ke sini atas panggilan yang sampai kepada saya dari PA Jaksel
beberapa hari yang lalu, bahwa hari ini ada persidangan cerai gugat dari istri saya.
(Hakim Ketua) : Baiklah kalau begitu. Saudari Penggugat dan Tergugat, saudara datang
kesini berdasarkan panggilan yang telah sampai kepada saudara beberapa hari yang lalu, dan
panggilan tersebut dinyatakan resmi dan patut. Hari ini adalah sidang pertama atas perkara
cerai gugat antara saudari YULIANTI sebagai PENGGUGAT dan Saudara RENDI
PRIYANTO sebagai TERGUGAT. Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, maka pada hari pertama sidang ini, kami, berkewajiban memberikan nasehat kepada
saudara Penggugat dan Tergugat bahwa perceraian itu tidak baik untuk saudara. Mengapa?
karena dengan perceraian berarti ikatan suci yang selama ini terjalin dalam sebuah keluarga
akan hancur. Apa yang selama ini dicita-citakan akan lenyap ibarat mimpi yang semu.
Alangkah lebih baiknya jika segala permasalahan yang timbul dalam rumah tangga kita
selesaikan secara kekeluargaan. Oleh sebab itu, berdamailah. Karena Allah SWT akan
melimpahkan rahmat-Nya dan kasih sayangNya jika kita mau saling berdamai dan
memaafkan satu sama lain.
(Hakim ketua) : Silahkan hakim anggota I untuk melakukan perdamaian kepada para pihak.
(Hakim Anggota I) : Terima kasih pak hakim ketua. Saudara Penggugat dan Tergugat. Jika
kami memperhatikan gugatan dari penggugat ini terlihat di situ bahwa saudara membina
bahtera rumah tangga mulai sejak tanggal 20 Oktober 2006 Ini menunjukkan bahwa usia
perkawinan yang telah saudara berdua lalui sudah cukup tua. Tentunya banyak kenangan
masa lalu yang sangat manis untuk dilupakan. Perceraian tentu saja akan mengukirkan
kenangan pahit dalam diri saudara. Dampak seperti ini tentu saja akan membebani pikiran
saudara. Apakah keputusan ini sudah saudar perhitungkan ?
(Hakim Anggota II) Kita harus bisa salin memaafkan. Apalagi orang yang sangat berharga
dalam hidup kita. Ikatan suami isteri merupakan ikatan suci yang sangat disayangkan sekali
jika berakhir dengan perceraian. Karena dampaknya yang begitu besar bagi pasangan suami
isteri tersebut. Jadi kami harap kepada saudari Penggugat dan Tergugat urungkanlah niat
saudara untuk bercerai, keluarga yang utuh adalah idaman kita semua. Suatu pernikahan
dibentuk untuk mewujudkan keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah. Tujuan ini akan
tercapai apabila dilandasi rasa saling mengasihi dan sadar akan kedudukan masing-masing..
Nah, untuk kasus ini menurut saya bila saudara-saudara Penggugat dan Tergugatmenyadari
marilah diselesaikan secara damai saja. Terima kasih Hakim Ketua.
(hakim Ketua) : Baiklah kalau begitu saudara Penggugat dan Tergugat. Semoga arahan dan
nasehat yang kami berikan kepada saudara berdua tadi menciptakan perdamaian dan
kerukunan, serta dapat menggugah hati saudara untuk mengurungkan niat perceraian ini.
Bagai mana saudara Penggugat?
(Penggugat) : Tidak bu Hakim. Saya sudah berpikir matang-matang dan saya tetap pada
gugatan yang telah saya ajukan tersebut. Saya sudah tidak tahan lagi melihat perilakunya
yang sudah kelewat batas.
(Hakim Ketua) : Bagaimana saudara Tergugat?
(Tergugat) : Kalau saya bu hakim. Saya mau istri saya mempertimbangkannya lagi dan saya
masih berharap dia mau mencabut gugatannya, karena ketiga anak saya masih membutuhkan
perhatian dan kasih sayang dari ayahnya.
(Hakim Ketua) : Bagaimana dengan saudari Penggugat, apakah saudari mau
mempertimbangkannya kembali?
(Penggugat) : Sudahlah bu hakim. Lagi pula sudah sering upaya damai kami tempuh begitu
juga dengan pihak keluarga. Tapi toh apa hasilnya. Tetap saja dia mengulah dan itu hanya
alasannya saja. Walaupun nantinya kami bercerai, namun perhatian dan kasih sayang saya
tidak akan berkurang sedikitpun untuk anak saya, saya akan tetap menyayangi anak saya.
(majelis hakim berdiskusi sejenak)
(Hakim ketua) : Baiklah saudara Penggugat dan Tergugat upaya damai dalam persidangan
ini telah diupayakan nampaknya sampai saat ini belum berhasil, namun tentu harapan kita
perdamaian adalah jalan keluar yang terbaik. Untuk itu sesuai dengan PERMA No.1 tahun
2008 majelis masih memberikan kesempatan kepada saudari Penggugat dan Tergugat untuk
menyelesaikan masalah rumah tangga ini secara proses mediasi di luar persidangan ini dan
dipandu oleh Mediator. (menyebutkan hakim mediatornya; Rokib, S.Sy, Seldra, SH, Yudi,
S.Sy, dan Sigit, S.Sy).
Hakim ketua) : Saudari Penggugat diantara empat hakim yang kami sebutkan tadi, siapakah
kira-kira diantaranya yang dapat saudari jadikan sebagai mediator diantara saudari yang akan
mengupayakan perdamaian dalam menyelesaikan persoalan rumah tangga saudari.
ini di luar persidangan?
(Penggugat) : “saya setuju dengan bp Sigit, S.Sy bu Hakim sebagai mediator.”
(Hakim Ketua) : Baiklah kalau begitu, karena usaha damai bagi kedua belah pihak tidak
dapat ditempuh, maka sebelum perkara ini di periksa, para pihak untuk melaksanakan
mediasi terlebih dahulu dan menunjuk bp sigit, S.Sy sebagai Hakim Mediator dalam perkara
0779/Pdt.G/2012/PA JS
Baik, sidang dinyatakan terbuka untuk umum. (Hakim Ketua mengetuk palu sekali).
Untuk memberi kesempatan kepada para pihak mengikuti mediasi, maka pemeriksaan atas
perkara ini ditunda dan akan dilanjutkan minggu depan pada hari Senin, 21 Januari 2013
pukul 09.00 WIB dengan perintah kepada penggugat dan Tergugat untuk hadir pada hari dan
jam yang telah ditentukan tanpa surat panggilan dan kami nyatakan panggilan ini adalah
panggilan resmi.
Sidang perkara perdata cerai gugat register nomor 0779/Pdt.G/2012/PA JS ditutup dengan
mengucapkan alhamdu lillahi rabbil alamin. (Hakim Ketua mengetuk palu tiga kali).
Petugas Khusus :
Majelis Hakim akan meninggalkan ruang sidang. Hadirin dimohon berdiri. (setelah
pengunjung berdiri, Hakim Ketua meninggalkan ruang sidang melalui pintu khusus dengan
berbaris Hakim Ketua di depan diikuti hakim anggota I dan hakim an ggota II)
SIDANG II
8 Desember 2015
(Panitera) : ”Majelis Hakim memasuki ruang sidang, Hadirin dimohon untuk berdiri”. ”Para
pihak dimohon memasuki ruang sidang”
(Hakim Ketua) : “BISMILLAHIRRAHMANNIRAHIM. Sidang Semu Pengadilan Agama
Jakarta Selatan, yang mengadili perkara perdata dalam tingkat pertama, Perkara Nomor:
0779/Pdt.G/2012/PA.JS, antara MIRANTI NURARDILA BINTI KHAIRUL UMAM
Sebagai “ (PENGGUGAT)” melawan UUF ROUF BIN IBNU MUTHI sebagai “
(TERGUGAT)”, pada hari ini selasa tanggal 8 desember 2015 DINYATAKAN DIBUKA
(ketuk palu 3x).
“Sidang dinyatakan terbuka untuk umum” (Hakim mengetuk palu satu kali).
“Kepada Petugas Khusus supaya memanggil Penggugat dan Tergugat”
Petugas Khusus : “Kepada Saudari YULIANTI sebagai “(PENGGUGAT)” beserta
Kuasanya dan Saudara RENDI PRIYANTO sebagai “(TERGUGAT)” beserta Kuasanya,
dipersilahkan memasuki ruang sidang.” (Penggugat dan Tergugat memasuki ruang sidang
dengan memberi hormat kepada majelis hakim tanpa bersalaman kemudian duduk di tempat
yang telah disiapkan setelah diperintahkan oleh Hakim Ketua).
(Hakim Ketua) : Selamat pagi, saudari Penggugat ?
(Penggugat) : Selamat pagi, bu Hakim.
(Hakim Ketua) : Saudara Penggugat apakah saudara dalam keadaan sehat dan siap mengikuti
persidangan hari ini?
(Penggugat) : Saya sehat bu hakim dan siap mengikuti sidang pada hari ini.
(Hakim Ketua) : Saudari Penggugat , bagaimana usaha mediasi saudari ?
(Kuasa T) : Terima kasih iibu Hakim. Begini Bapak Hakim, berdasarkan saran dari Bapak
maka kami mengadakan upaya perdamaian (mediasi), namun setelah diadakan pertemuan dan
pembicaraan yang di mediatori olehbp sigit , S.Sy, akan tetapi tetap tidak mendapat jalan
tengah yang disepakati. Oleh karena itu mohon kepada ibu Hakim untuk melanjutkan sidang
ini.
(Hakim Ketua) : Bagaimana saudara Tergugat?
(Kuasa T) : Ibu Hakim, mungkin jawaban dari kami juga sama dengan pihak Penggugat.
Karena memang benar antara Penggugat dan Tergugat telah bertemu akan tetapi tetap tidak
ada kata sepakat dari kedua belah pihak.
(Hakim Ketua) : Saudara sekalian, mengingat upaya damai melalui mediasimasih belum
dapat diterima, maka perkara ini akan dilanjutkan untuk diperiksa. Namun mengingat perkara
ini adalah perkara perceraian yang hanya boleh diketahui oleh para pihak saja, sehingga tidak
boleh sembarang orang untuk mengikuti sidang ini, UNTUK ITU SIDANG SAYA
NYATAKAN TERTUTUP UNTUK UMUM (mengetuk palu 1x). Bagi bapak ibu dan
hadirin sekalian yang tidak berkepentingan kami mohon untuk meninggalkan sidang ini.
Terima kasih.
(Hakim Ketua) : Sesuai dengan berita acara persidangan yang lalu bahwa agenda hari ini
adalah pembacaan surat gugatan penggugat yang telah terdaftar di Pengadilan Semu
Pengadilan Agama Jakarta Selatan Nomor perkara 0779/Pdt.G/2012/PA JS.
(Hakim Ketua) : Saudara Tergugat, apakah saudara sudah menerima salinan surat gugatan
Penggugat ?
Rouf (Tergugat) : Sudah bu Hakim
(Hakim Ketua) : Baiklah kalau begitu, meskipun Tergugat sudah menerima salinan surat
gugatan, namun di sini tetap akan kita bacakan surat gugatan Penggugat.
Nurohim (Hakim Anggota I) : Membacakan surat gugatan penggugat
(Hakim Ketua) : Saudari Penggugat, apakah saudara akan merubah atau menambah isi surat
gugatan saudari?
(Penggugat) : Tidak bu Hakim. Saya rasa sudah cukup.
(Hakim Ketua) : Saudara Tergugat, apakah saudara akan mengajukan jawaban mengenai
surat gugatan penggugat ini secara lisan atau tertulis ?
Rouf (Tergugat) : Ya bu Hakim, saya akan mengajukan jawaban secara tertulis pada
persidangan berikutnya.
(Hakim Ketua) : Baik, sidang dinyatakan terbuka untuk umum. (Hakim Ketua mengetuk
palu sekali). Untuk mendengarkan jawaban dari Tergugat atas gugatan penggugat dan
dilanjutkan dengan pembuktian, maka pemeriksaan atas perkara ini ditunda dan akan
dilanjutkan minggu depan pada hari Senin, 28 Januari 2013 pukul 09.00 WIB dengan
perintah kepada penggugat dan Tergugat untuk hadir pada hari dan jam yang telah ditentukan
tanpa surat panggilan dan kami nyatakan panggilan ini adalah panggilan resmi. Dan kepada
penggugat dan tergugat untuk membawa saksi masing-masing satu orang. Sidang perkara
perdata cerai gugat register nomor 0779/Pdt.G/2012/PA JS ditutup dengan mengucapkan
alhamdu lillahi rabbil alamin. (Hakim Ketua mengetuk palu tiga kali).
Petugas Khusus :
Majelis Hakim akan meninggalkan ruang sidang. Hadirin dimohon berdiri. (setelah
pengunjung berdiri, Hakim Ketua meninggalkan ruang sidang melalui pintu khusus dengan
berbaris Hakim Ketua di depan diikuti hakim anggota I dan hakim an ggota II)
SIDANG III
15 Desember 2015
(Panitera) : ”Majelis Hakim memasuki ruang sidang, Hadirin dimohon untuk berdiri”. ”Para
pihak dimohon memasuki ruang sidang”
(Hakim Ketua) : “BISMILLAHIRRAHMANNIRAHIM. Sidang Semu Pengadilan Agama
Jakarta Selatan, yang mengadili perkara perdata dalam tingkat pertama, Perkara Nomor:
0779/Pdt.G/2012/PA.JS, antara MIRANTI NURARDILA BINTI KHAIRUL UMAM
Sebagai “ (PENGGUGAT)” melawan UUF ROUF BIN IBNU MUTHI sebagai “
(TERGUGAT)”, pada hari ini selasa tanggal 15 desember 2015 DINYATAKAN DIBUKA
(ketuk palu 3x).
“Sidang dinyatakan terbuka untuk umum” (Hakim mengetuk palu satu kali).
“Kepada Petugas Khusus supaya memanggil Penggugat dan Tergugat”
Petugas Khusus : “Kepada Saudari YULIANTI sebagai “(PENGGUGAT)” beserta
Kuasanya dan Saudara RENDI PRIYANTO sebagai “(TERGUGAT)” beserta Kuasanya,
dipersilahkan memasuki ruang sidang.” (Penggugat dan Tergugat memasuki ruang sidang
dengan memberi hormat kepada majelis hakim tanpa bersalaman kemudian duduk di tempat
yang telah disiapkan setelah diperintahkan oleh Hakim Ketua).
(Hakim Ketua): Saudara sekalian, mengingat Majelis Hakim telah berusaha untuk
mendamaikan, tetapi tidak berhasil, maka sesuai dengan agenda sidang,perkara ini akan
dilanjutkan dengan pembacaan jawaban tergugat atas gugata penggugat dan dilanjutkan
dengan pembuktian. Namun mengingat perkara ini adalah perkara perceraian yang hanya
boleh diketahui oleh para pihak saja, sehingga tidak boleh sembarang orang untuk mengikuti
sidang ini, UNTUK ITU SIDANG SAYA NYATAKAN TERTUTUP UNTUK UMUM
(mengetuk palu 1x). Bagi bapak ibu dan hadirin sekalian yang tidak berkepentingan kami
mohon untuk meninggalkan sidang ini. Terima kasih.
(Hakim Ketua) : Selamat pagi, saudari Penggugat ?
(Penggugat) : Selamat pagi, bu Hakim.
(Hakim Ketua) : Saudari Penggugat apakah saudari dalam keadaan sehat dan siap mengikuti
persidangan hari ini?
Miranti (Penggugat) : Saya sehat pak hakim dan siap mengikuti sidang pada hari ini.
(Hakim Ketua) : Selamat pagi, saudara Tergugat?
(Tergugat) : Selamat pagi, bu Hakim.
(Hakim Ketua) : Saudara Tergugat apakah saudara dalam keadaan sehat dan siap mengikuti
persidangan hari ini?
(Tergugat) : Saya sehat bu hakim dan siap mengikuti sidang pada hari ini.
(Hakim Ketua) : Baik, Apakah saudara Tergugat sudah siap mengajukan jawaban gugatan
penggugat secara tertulis?
(Tergugat) : Saya siap mengajukan jawaban bu Hakim. (lalu Tergugat melalui Kuasa
Hukumnya maju ke depan menuju Hakim Ketua sambil menyerahkan beberapa rangkap
Jawaban gugatan penggugat, satu rangkap diserahkan kepada Penggugat oleh Hakim Ketua).
Bu (Hakim Ketua) : Kepada Hakim Anggota I di persilahkan untuk membacakan jawaban
gugatan penggugat.
(Hakim Anggota I) : (Membacakan Jawaban gugatan penggugat setelah mendapat perintah
dari Hakim Ketua)
Hakim Anggota I Selesai Membacakan Jawaban Tergugat
(Hakim Ketua) : Apakah saudara akan merubah atau menambah jawaban tersebut ?
(Tergugat) : Saya tidak akan merubahnya bu Hakim. (Kemudian Hakim Ketua melihat
kepada Pengggugat)
(Hakim Ketua) : Saudari Penggugat, apakah saudari ingin mengajukan replik atas jawaban
Tergugat?
(Penggugat ): Ya Pak Hakim saya akan mengajukan replik tergugat.
(Hakim Ketua) : Apakah saudari sudah siap mengajukan replik pada hari ini ?
(Penggugat): Saya sudah bisa mengajukan replik sekarang bu hakim.
(Hakim Ketua) : Bagaimana jawaban saudari atas jawaban Tergugat tersebut?
Kuasa P) : Memberikan jawaban secara lisan atas jawaban tergugat.
(Hakim Ketua) : Baik, karena Kuasa Hukum Penggugat maupun Tergugat sudah
menanggapi replik duplik, maka sidang kita lanjutkan dengan agenda pembuktian. Saudara
Kuasa Hukum Penggugat, apakah saudara telah mengajukan bukti-bukti baik berupa surat-
surat maupun saksi-saksi pada hari ini ?
(Kuasa P) : Mohon maaf bu Hakim, saya belum mempersiapkannya.
(Hakim Ketua) : Saudara Kuasa Hukum Tergugat, apakah saudara telah siap untuk
mengajukan bukti-bukti baik berupa surat-surat maupun saksi-saksi pada hari ini ?
(Kuasa T) : Maaf saya juga belum mempersiapkannya bu Hakim.
(Majelis hakim berbisik-bisik sejenak)
(Hakim Ketua) : Sidang dinyatakan terbuka untuk umum. (Hakim Ketua mengetuk palu satu
kali). Untuk memberikan waktu kepada Kuasa Hukum Penggugat dan Kuasa Hukum
Tergugat mempersiapkan bukti berupa saksi, surat, dan sebagainya, maka pemeriksaan atas
perkara ini ditunda dan akan dilanjutkan minggu depan pada hari Selasa Tanggal 22
Desember 2015 jam 14:00 dengan perintah kepada Penggugat atau Kuasa Hukumnya dan
Tergugat atau Kuasa Hukumnya untuk hadir pada hari dan jam yang telah ditentukan tanpa
surat panggilan dan kami nyatakan panggilan ini adalah panggilan resmi.
Sidang perkara perdata cerai gugat register nomor 0779/Pdt.G/2011/PA JS ditutup dengan
mengucapkan alhamdu lillahi rabbil alamin. (Hakim Ketua mengetuk palu tiga kali).
SIDANG IV
22 Desember 2015
(Panitera) : ”Majelis Hakim memasuki ruang sidang, Hadirin dimohon untuk berdiri”. ”Para
pihak dimohon memasuki ruang sidang”
(Hakim Ketua) : “BISMILLAHIRRAHMANNIRAHIM. Sidang Semu Pengadilan Agama
Jakarta Selatan, yang mengadili perkara perdata dalam tingkat pertama, Perkara Nomor:
0779/Pdt.G/2012/PA.JS, antara MIRANTI NURARDILA BINTI KHAIRUL UMAM
Sebagai “ (PENGGUGAT)” melawan UUF ROUF BIN IBNU MUTHI sebagai “
(TERGUGAT)”, pada hari ini Senin Tanggal 4 Februari 2013 DINYATAKAN DIBUKA
(ketuk palu 3x).
“Sidang dinyatakan terbuka untuk umum” (Hakim mengetuk palu satu kali).
“Kepada Petugas Khusus supaya memanggil Penggugat dan Tergugat”
Petugas Khusus : “Kepada Saudari MIRANTI NURARDILA BINTI KHAIRUL UMAM
sebagai “(PENGGUGAT)” beserta Kuasanya dan Saudara UUF ROUF BIN IBNU MUTHI
sebagai “(TERGUGAT)” beserta Kuasanya, dipersilahkan memasuki ruang
sidang.” (Penggugat dan Tergugat memasuki ruang sidang dengan memberi hormat kepada
majelis hakim tanpa bersalaman kemudian duduk di tempat yang telah disiapkan setelah
diperintahkan oleh Hakim Ketua).
(Hakim Ketua): Saudara sekalian, mengingat Majelis Hakim telah berusaha untuk
mendamaikan, tetapi tidak berhasil, maka sesuai dengan berita acara persidangan
sebelumnya, agenda persidangan hari ini akan dilanjutkan dengan pembuktian. Namun
mengingat perkara ini adalah perkara perceraian yang hanya boleh diketahui oleh para pihak
saja, sehingga tidak boleh sembarang orang untuk mengikuti sidang ini, UNTUK ITU
SIDANG SAYA NYATAKAN TERTUTUP UNTUK UMUM (mengetuk palu 1x). Bagi
bapak ibu dan hadirin sekalian yang tidak berkepentingan kami mohon untuk meninggalkan
sidang ini. Terima kasih.
(Hakim Ketua) : Selamat pagi, saudari Penggugat ?
(Penggugat) : Selamat pagi, bu Hakim.
(Hakim Ketua) : Saudari Penggugat apakah saudari dalam keadaan sehat dan siap mengikuti
persidangan hari ini?
(Penggugat) : Saya sehat bu hakim dan siap mengikuti sidang pada hari ini.
(Hakim Ketua) : Selamat pagi, saudara Tergugat?
(Tergugat) : Selamat pagi, bu Hakim.
(Hakim Ketua) : Saudara Tergugat apakah saudara dalam keadaan sehat dan siap mengikuti
persidangan hari ini?
(Tergugat) : Saya sehat bu hakim dan siap mengikuti sidang pada hari ini.
(Hakim Ketua) : Baik, Saudara Penggugat dan Tergugat, acara selanjutnya adalah
pemeriksaan bukti-bukti, saudari Penggugat, apakah saudari akan mengajukan bukti-bukti ?
(Kuasa P) : Ya, ibu Hakim.
(Hakim Ketua) : Apakah saudara akan mengajukan saksi-saksi ?
(Kuasa P) : Iya ibu Hakim.
(Hakim Ketua) : Saudari Penggugat, apakah saudari sudah siap dengan bukti-bukti saudara?
(Kuasa P) : Sudah ibu Hakim. (menyerahkan alat bukti tertulis kepada Majelis Hakim).
(Hakim Ketua) : Saudari Penggugat, apakah saksi-saksi yang akan diperiksa sudah siap? Dan
apakah sekarang ini berada di pengadilan ?
(Kuasa T) : Iya ibu Hakim, dan sudah ada di ruang tunggu pengadilan.
(Hakim Ketua) : Saudara Penggugat silakan menghadirkan saksi.
(Panitera) : Kepada Petugas Pengadilan diperintahkan memanggil saksi Santi mirna santika
dari pihak penggugat
Petugas Khusus : Kepada saudara Yusuf Fadli bin Rafael sebagai saksi
Penggugat dipersilahkan memasuki ruang sidang. (kemudian saksi duduk di kursi depan
persidangan)
(Hakim Ketua) : Selamat pagi, saudari Saksi ?
(Saksi P): Selamat pagi, bu Hakim.
(Hakim Ketua) : Saudari Saksi, sebelum persidangan dimulai, terlebih dahulu akan saya
tanyakan identitas saudari. Namun sebelumnya dapatkah saudari menunjukkan kartu identitas
saudara ?
Yusuf (Saksi P) : Ya bu (mengangguk, maju)
(Hakim Ketua) : Nama saudara ?
(Saksi P) : Santi Mirna Santika, bu hakim .
(Hakim Ketua) : Umur saudara ?
(Saksi P) :30 tahun.
(Hakim Ketua) : Alamat saudara?
(Saksi P) : Jl. Jati padang III RT. 007 RW 005 No. 34 Kelurahan jati Padang kecamatan Pasar
Minggu jakarta Selatan
(Hakim Ketua) : Agama saudara ?
Saksi I P : Islam, bu Hakim.
Hakim Ketua) : Apakah ada hubungan keluarga, semenda, atau pekerjaan dengan Penggugat
atau Tergugat ?
(Saksi P) : Saya kaka kandung dari Penggugat, bu Hakim.
(Hakim Ketua) : Apakah saudara dalam keadaaan sehat ?
(Saksi P) : Alhamdulillah, sehat, bu Hakim.
(Hakim Ketua) : Sebelumnya apakah saudara bersedia untuk disumpah menurut agama
saudara ?
(Saksi P) : Bersedia, bu Hakim.
Mamduh (Panitera) : Kepada Petugas Rohaniawan diperintahkan untukmengambil
sumpah saksi?
Kemudian Petugas Rohaniawan memegang Al-Qur’an di atas kepala saksi
(Hakim Ketua) : Saudara saksi silahkan tirukan saya;
WALLAHI, DEMI ALLAH, SAYA MEMBERIKAN KESAKSIAN DAN KETERANGAN
YANG SEBENAR-BENARNYA DAN TIDAK LARI DARI YANG SEBENARNYA, DAN
SAYA PAHAM AKIBATNYA JIKA MEMBERIKAN KESAKSIAN YANG TIDAK
BENAR.
(Hakim Ketua) : Saudara saksi, saudara telah bersumpah menurut agama saudara. Untuk itu
saudara harus memberikan keterangan dengan sejujur-jujurnya. Apakah saudara bersedia ?
Saksi I P : Jelas bersedia, bu Hakim.
(Hakim Ketua) : Kapan Penggugat dan Tergugat menikah?
(Saksi P) : Yulianti (Penggugat) dan Rendi (Tergugat) menikah pada tahun 2006
(Hakim Ketua): apakah Yulianti (Penggugat) dan Rendi (Tergugat) sudah dikaruniai anak?
(Saksi P) : Penggugat dan Tergugat sudah di karuniai satu orang anak.
(Hakim Ketua) : Silakan Hakim Anggota I untuk mengajukan pertanyaaan kepada Saksi
Penggugat.
(Hakim Anggota I) : Terima kasih bu Hakim Ketua, saya lanjutkan pertanyaannya. Dimana
Penggugat dengan Tergugat dalam membina rumah tangga?
(Saksi P) : Penggugat dengan Tergugat dalam membina rumah tangga Jati Padang.
(Hakim Anggota I): Apakah saudara saksi ketahui tentang rumah tangga Penggugat dan
Tergugat?
(Saksi P): Rumah tangga Pengggat dengan Tergugat awalnya rukun, namun pada tahun
2009 antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi pertengkaran.
(Hakim Anggota I) : Berapa kali saudara melihat Penggugat dan Tergugat bertengkar mulut?
(Saksi P) : Tiga kali, Pak Hakim.
(Hakim Anggota I) : Bagaimana saudara bisa melihat pertengkaran mulut itu?
(Saksi P) : Saya dulu pernah tinggal bersama mereka sampai tahun 2011, nah pada saat saya
tinggal dengan mereka itulah saya melihat dan mendengar pertengkaran mereka pak Hakim.
(Hakim Anggota I) : Apakah saudara saksi tahu penyebabnya?
Saksi I P: Penyebabnya karena ada KDRT dan Tergugat tidak memberikan Nafkah kepada
Penggugat dan 2 (dua) tahun yang lalu Tergugat direhabilitasi karena memakai narkoba.
(Hakim Anggota I) : Tahukah saudara bahwa Penggugat telah pergi meninggalkan rumah
Tergugat?
(Saksi P) : Tahu Pak Hakim. Sejak tahun 2009 Penggugat tidak lagi tinggal serumah karena
antara Tergugat dan Penggugat sering bertengkar jika Penggugat berada di rumah, Penggugat
sekarang tinggal di kediaman saya (orang tua Penggugat) di Jln. Jl. Jati padang III RT. 007
RW 005 No. 34 Kelurahan jati Padang kecamatan Pasar Minggu jakarta Selatan.
Nurohim (Hakim Anggota I) : Apakah Penggugat dengan Tergugat sekarang masih tinggal
bersama dalam satu rumah?
Saksi I P: Penggugat dengan Tergugat sudah pisah rumah sejak Nopember 2009
(Hakim Anggota I): Siapakah yang menghidupi rumah tanggga Penggugatdengan Tergugat?
Saksi I P: Pengggugat sendiri karena Penggugat bekerja
(Hakim Anggota I) : Apakah pihak keluarga pernah memberikan nasehat dan saran agar
Penggugat dan Tergugat dapat rukun kembali dalam rumah tangga ?
(Saksi P) : Pihak keluarga pernah memberikan nasehat dan saran agar Penggugat dan
Tergugat dapat rukun kembali dalam rumah tangga tetapi hasilnya nihil.
(Hakim Anggota I) : Baik, saya kembalikan kepada ketua Majelis
(Hakim Ketua) : Apakah ada pertanyaan lagi ? (tengok kanan kiri ke Hakim Anggota)
(Hakim Anggota II) : Saya rasa untuk sementara ini cukup, bu Hakim.
(Hakim Ketua) : Saudara Tergugat, apakah ada pertanyaan ?
(Tergugat) : Tidak ada bu Hakim
(Hakim Ketua) : Saudara saksi, untuk sementara keterangan saudara dianggap cukup, apabila
pengadilan masih memerlukan keterangan saudara, apakah saudara bersedia untuk di periksa
lagi ?
(Saksi P) : Bersedia, bu Hakim.
(Hakim Ketua) : Terima kasih dan saudara bisa meninggalkan ruang sidang.
(Panitera) : Saksi dipersilakan meninggalkan ruang sidang. Kepada petugas pengadilan
diperintahkan untuk mengantar saksi.
(Hakim Ketua) : Saudara Tergugat, apakah ada saksi yang akan diperiksa?
(Terggugat) : Ada, bu Hakim.
(Hakim Ketua) : Saudara Tergugat silakan menghadirkan saksi.
(Panitera) : Kepada petugas diperintahkan memanggil saksi Nengsinah dari pihak tergugat
Petugas Khusus : Kepada saudara Nengsinah sebagai saksi Penggugat dipersilahkan
memasuki ruang sidang. (kemudian saksi duduk di kursi depan persidangan)
(Hakim Ketua) : Selamat pagi, saudara saksi ?
(Saksi T) : Selamat pagi, bu Hakim.
(Hakim Ketua) : Saudara Saksi, sebelum persidangan dimulai, terlebih dahulu akan saya
tanyakan identitas saudara. Namun sebelumnya jdapatkah saudara menunjukkan kartu
identitas saudara ?
(Saksi T) : Ya bu (mengangguk, maju)
(Hakim Ketua) : Nama saudara ?
(Saksi T) : Nengsinah, Pak Hakim.
(Hakim Ketua) : Umur saudara ?
(Saksi T) : 35 tahun.
(Hakim Ketua) : Alamat saudara?
(Saksi T) : Jl. Jati padang III RT. 007 RW 005 No. 34 Kelurahan jati Padang kecamatan Pasar
Minggu jakarta Selatan
(Hakim Ketua) : Agama saudara ?
(Saksi T) : Islam, bu Hakim.
(Hakim Ketua) : Apakah ada hubungan keluarga, semenda, atau pekerjaan dengan Penggugat
atau Tergugat?
(Saksi T) : Ya, bu Hakim saya Kakak dari Saudara Tergugat.
(Hakim Ketua) : Apakah saudara dalam keadaaan sehat ?
(Saksi T) : Sehat, bu Hakim.
(Hakim Ketua) : Sebelumnya apakah saudara bersedia untuk disumpah menurut agama
saudara.
(Saksi T) : Bersedia, bu Hakim.
(Panitera) : Kepada petugas Rohaniawan diperintahkan untuk menyumpah saksi.
Kemudian petugas rohaniawan mengambil tempat untuk mengambil sumpah saksi
(Hakim Ketua) : Saudara saksi silahkan tirukan saya, WALLAHI, DEMI ALLAH, SAYA
MEMBERIKAN KESAKSIAN DAN KETERANGAN YANG SEBENAR-BENARNYA
DAN TIDAK LARI DARI YANG SEBENARNYA, DAN SAYA PAHAM AKIBATNYA
JIKA MEMBERIKAN KESAKSIAN YANG TIDAK BENAR.
Hakim Ketua) : Silakan Hakim Anggota II untuk mengajukan pertanyaaan kepada
Saksi Tergugat.
(Hakim Anggota II) : Baik Terima Kasih Pak Hakim Ketua. Saudara saksi, saudara telah
bersumpah menurut agama saudara. Untuk itu saudara harus memberikan keterangan dengan
sejujur-jujurnya. Apakah saudara bersedia ?
(Saksi T) : Bersedia, bu Hakim.
(Hakim Anggota II) : Saudara saksi, apakah saudara kenal dengan Penggugat dan Tergugat?
(Saksi T) : Ya, saya kenal dengan mereka berdua, bu hakim.
(Hakim Anggota II) : Bagaimana bisa saudara kenal dengan Penggugat dan Tergugat ?
(Saksi T) : Saya kenal dengan mereka berdua karena rumah saya bertetangga dan saya masih
memiliki hubungan keluarga dengan Tergugat.
(Hakim Anggota II) : Kapan Penggugat dan Tergugat menikah?
Saksi T) : Penggugat dan Tergugat menikah pada tahun 2006
(Hakim Anggota II) : apakah Penggugat dan Tergugat sudah dikaruniai anak?
(Saksi T) : Penggugat dan Tergugat sudah dukaruniai satu anak
(Hakim Anggota II): Apakah saudara saksi ketahui tentang rumah tangga Penggugat dan
Tergugat?
(Saksi T): Rumah tangga Pengggat dengan Terguga awalnya rukun, namun pada tahun
2009 antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi pertengkaran.
(Hakim Anggota II) : Apakah saudara saksi tahu penyebabnya?
Ahdi (Saksi T): Penyebabnya pada bulan Januari 2009 Tergugat terlibat narkoba.
(Hakim Anggota II) : Apakah saudara saksi sudah menasehati Penggugat dengan Tergugat?
(Saksi T): Saya sudah menasehati Penggugat dengan Tergugat, akan tetapi tidak berhasil
(Hakim Anggota II) : Baik, saya kembalikan kepada Ketua Majelis.
(Hakim Ketua) : Saudara saksi, apakah kesaksian yang saudara sampaikan tersebut sudah
cukup?
(Saksi T) : Iya pak hakim. Hanya itulah yang saya tahu.
(Hakim Ketua) : Saudari Tergugat, apakah saudara dapat menerima keterangan saksi tadi
atau anda keberatan?
(Tergugat) : Saya dapat terima, Pak Hakim dan saya tidak keberatan, karena semua yang
dikatakan oleh saksi tadi adalah benar, bu Hakim.
(Hakim Ketua) : Saudara Penggugat, apakah saudara dapat menerima keterangan saksi tadi
atau anda keberatan?
(Penggugat) : Saya tidak keberatan dan saya menerimanya bu Hakim.
(Hakim Ketua) : Baik, saudara saksi, terima kasih atas kesaksian saudara, saudara boleh
meninggalkan ruangan sidang.
Hakim Ketua) : Baik, karena Penggugat dan Terggugat tidak merasa keberatan dengan
keterangan para saksi, maka sidang kita lanjutkan dengan agenda mendengarkan kesimpulan
para pihak atau konklusi. Saudara Penggugat, apakah saudara sudah siap untuk
menyampaikan kesimpulan saudara atau konklusi selama persidangan atas perkara ini
berlangsung?
(Penggugat): Iya saya siap pak Hakim yang mulia, saya berkesimpulan bahwa pada intinya
tetap ingin bercerai dengan Tergugat, selanjutnya agar suapaya hakim yang mulia untuk
memberi putusan.
(Hakim Ketua): Sidang di skors untuk Musyawarah Majelis dan Kepada kepada
Penggugat dan Tergugat untuk meninggalkan ruang sidang (ketuk palu 1 x)
(Hakim Ketua): “BISMILLAHIRRAHMANNIRAHIM. Sidang Semu skors untuk
Musyawarah Majelis Pengadilan Agama Jakarta Selatan, yang mengadili perkara perdata
dalam tingkat pertama, Perkara Nomor: 0779/Pdt.G/2012/PA.JS, pada hari ini Selasa 22
Desember 2015 DINYATAKAN DICABUT . (ketuk palu 1x)
“Kepada Petugas Khusus supaya memanggil Penggugat dan Tergugat”
(Panitera): Kepada Petugas agar memanggil Penggugat dan tergugatperkara Nomor:
0779/Pdt.G/2012/PA.JS.
Petugas Khusus : “Kepada Saudari Yulianti sebagai “(PENGGUGAT)” beserta Kuasanya
dan Saudara Rendi Priyanto sebagai “(TERGUGAT)” beserta Kuasanya, dipersilahkan
memasuki ruang sidang.”
(Hakim Ketua) : Saudara Penggugat dan Tergugat, untuk terakhir kalinya sebelum perkara
ini akan diputuskan, saya akan memberikan kesempatan sekali kepada saudara untuk
kembali sebagai suami isteri dalam satu keluarga. Bagaimana tanggapan Penggugat?
(Penggugat): Tidak yang mulia saya tetap dengan pendirian saya.
Hakim Ketua) : Baiklah, saudara Penggugat dan Tergugat, Majelis telah menimbang semua
hal yang terjadi di dalam persidangan ini dan majelis pun sudah mengambil keputusan,
sebelumnya kami menawarkan 2 alternatif terlebih dahulu supaya saudara-saudar memilih
satu; bahwa putusan ini sudah kami ambil keputusan dalam musyawarah majelis hakim akan
tetapi putusan ini belum jadi sebagaimana putusan biasanya dan kami kami bacakan
sekarang kesimpulannya? Ataukah pembacaan putusan ini nanti pada sidang berikutnya
setelah redaksi putusan ini selesai kami buat? Bagaimana saudari Penggugat?
(Penggugat): Kalau menurut saya, nanti saja bu Hakim yang mulia, setelah penyusunan
redaksi putusan ini selesai baru di bacakan isi putusannya.
(Hakim Ketua) : Bagaimana saudara Tergugat?
(Tergugat) : Saya ikut saja dengan Penggugat bu Hakim.
(Hakim Ketua) : Sidang dinyatakan terbuka untuk umum. (Hakim Ketua mengetuk palu satu
kali). Untuk memberikan waktu kepada kami majelis hakim menyusun putusan ini, maka
pemeriksaan atas perkara ini ditunda dan akan dilanjutkan minggu depan dengan agenda
persidangan pembacaan putusan, pada hari 28 Desember 2015 pukul 14:00 WIB dengan
perintah kepada Penggugat atau Kuasa Hukumnya dan Tergugat atau Kuasa Hukumnya
untuk hadir pada hari dan jam yang telah ditentukan tanpa surat panggilan dan kami nyatakan
panggilan ini adalah panggilan resmi.
Sidang perkara perdata cerai gugat register nomor 0779/Pdt.G/2011/PA JS ditutup dengan
mengucapkan alhamdu lillahi rabbil alamin. (Hakim Ketua mengetuk palu tiga kali).
Petugas Khusus :
Majelis Hakim akan meninggalkan ruang sidang. Hadirin dimohon berdiri. (setelah
pengunjung berdiri, Hakim Ketua meninggalkan ruang sidang melalui pintu khusus dengan
berbaris Hakim Ketua di depan diikuti hakim anggota I dan hakim anggota II).
SIDANG V
28 Desember2015
(Panitera) : ”Majelis Hakim memasuki ruang sidang, Hadirin dimohon untuk berdiri”. ”Para
pihak dimohon memasuki ruang sidang”
Jefri (Hakim Ketua) : “BISMILLAHIRRAHMANNIRAHIM. Sidang Semu Pengadilan
Agama Jakarta Selatan, yang mengadili perkara perdata dalam tingkat pertama, Perkara
Nomor: 0779/Pdt.G/2012/PA.JS, antara YULIANTI Sebagai “ (PENGGUGAT)” melawan
RENDI PRIYANTO sebagai “ (TERGUGAT)”, pada hari ini selasa 28 desember 2015
DINYATAKAN DIBUKA (ketuk palu 3x).
“Sidang dinyatakan terbuka untuk umum” (Hakim mengetuk palu satu kali).
“Kepada Petugas Khusus supaya memanggil Penggugat dan Tergugat”
Petugas Khusus : “Kepada Saudari YULIANTI sebagai “(PENGGUGAT)” beserta
Kuasanya dan Saudara RENDI PRIYANTO sebagai “(TERGUGAT)” beserta Kuasanya,
dipersilahkan memasuki ruang sidang.” (Penggugat dan Tergugat memasuki ruang sidang
dengan memberi hormat kepada majelis hakim tanpa bersalaman kemudian duduk di tempat
yang telah disiapkan setelah diperintahkan oleh Hakim Ketua).
(Hakim Ketua): Saudara sekalian, mengingat Majelis Hakim telah selesai menyusun
putusan, maka sesuai dengan berita acara persidangan sebelumnya, agenda persidangan
hari ini adalah pembacaan putusan. Namun mengingat perkara ini adalah perkara perceraian
yang hanya boleh diketahui oleh para pihak saja, sehingga tidak boleh sembarang orang
untuk mengikuti sidang ini, UNTUK ITU SIDANG SAYA NYATAKAN TERTUTUP
UNTUK UMUM (mengetuk palu 1x). Bagi bapak ibu dan hadirin sekalian yang tidak
berkepentingan kami mohon untuk meninggalkan sidang ini. Terima kasih.
(Hakim Ketua) : Selamat pagi, saudari Penggugat ?
Miranti (Penggugat) : Selamat pagi, bu Hakim.
(Hakim Ketua) : Saudari Penggugat apakah saudari dalam keadaan sehat dan siap mengikuti
persidangan hari ini?
(Penggugat) : Saya sehat bu hakim dan siap mengikuti sidang pada hari ini.
(Hakim Ketua) : Selamat pagi, saudara Tergugat?
(Tergugat) : Selamat pagi, bu Hakim.
(Hakim Ketua) : Saudara Tergugat apakah saudara dalam keadaan sehat dan siap mengikuti
persidangan hari ini?
(Tergugat) : Saya sehat bu hakim dan siap mengikuti sidang pada hari ini.
(Hakim Ketua) : Baik, Saudara Penggugat dan Tergugat, acara selanjutnya
adalah pembacaan putusan pengadilan atas perkara nomor 0779/Pdt.G/2012/PA JS.
PEMBACAAN PUTUSAN
Putusan dibacakan bergantian oleh Hakim, dimulai Hakim Ketua, Hakim anggota I, Hakim
anggota II dan diakhiri pula oleh Hakim Ketua.
(Hakim Ketua) : Saudari Penggugat, apakah saudari menerima putusan tersebut ?
(Penggugat) : Saya terima bu Hakim.
(Hakim Ketua) : Kepada para pihak yang merasa keberatan atau kurang puas terhadap
putusan ini dipersilahkan untuk mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Agama dalam
tempo 14 hari sejak putusan ini dibacakan.
“Sidang dinyatakan terbuka untuk umum” (satu kali ketukan palu).
Sidang perkara perdata cerai gugat register nomor 0779/Pdt.G/2012/PA JS pada hari ini
tanggal 4 Februari 2013 dinyatakan ditutup dengan mengucapkan alhamdu lillahi rabbil
alamin. (Hakim Ketua mengetuk palu tiga kali).
Petugas Khusus :
Majelis Hakim akan meninggalkan ruang sidang. Hadirin dimohon berdiri. (setelah
pengunjung berdiri, Hakim Ketua meninggalkan ruang sidang melalui pintu khusus dengan
berbaris Hakim Ketua di depan diikuti hakim anggota I dan hakim anggota II).

More Related Content

What's hot

09 hukum perkawinan adat
09 hukum perkawinan adat09 hukum perkawinan adat
09 hukum perkawinan adatQomaruz Zaman
 
surat kuasa tergugat
surat kuasa tergugatsurat kuasa tergugat
surat kuasa tergugatNakano
 
Makalah Pembentukan PERDA
Makalah Pembentukan PERDA Makalah Pembentukan PERDA
Makalah Pembentukan PERDA Fenti Anita Sari
 
Makalah Hukum perkawinan di indonesia
Makalah Hukum perkawinan di indonesiaMakalah Hukum perkawinan di indonesia
Makalah Hukum perkawinan di indonesiaRahmanzie Share
 
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)Fenti Anita Sari
 
Tugas uud 1945 pasal 28 a
Tugas  uud 1945 pasal 28 aTugas  uud 1945 pasal 28 a
Tugas uud 1945 pasal 28 apycnat
 
Hukum Pidana Pemidanaan
Hukum Pidana PemidanaanHukum Pidana Pemidanaan
Hukum Pidana Pemidanaanalsalcunsoed
 
Materi Hukum Pidana tentang Kemampuan Bertanggung Jawab
Materi Hukum Pidana tentang Kemampuan Bertanggung JawabMateri Hukum Pidana tentang Kemampuan Bertanggung Jawab
Materi Hukum Pidana tentang Kemampuan Bertanggung JawabTotok Priyo Husodo
 
Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa (tugas pancasila smt1)
Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa (tugas pancasila smt1)Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa (tugas pancasila smt1)
Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa (tugas pancasila smt1)Izmi KM
 
Tugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional Fenti Anita Sari
Tugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional  Fenti Anita SariTugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional  Fenti Anita Sari
Tugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional Fenti Anita SariFenti Anita Sari
 
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htnPengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htnDella Mega Alfionita
 
SOCIOLOGICAL JURISPRUDENCE
SOCIOLOGICAL JURISPRUDENCESOCIOLOGICAL JURISPRUDENCE
SOCIOLOGICAL JURISPRUDENCEDian Oktavia
 
Surat kuasa termohon
Surat kuasa termohonSurat kuasa termohon
Surat kuasa termohonNasria Ika
 
Peran Lembaga Penegak Hukum Dalam Menjamin Keadilan dan Kedamaian
Peran Lembaga Penegak Hukum Dalam Menjamin Keadilan dan KedamaianPeran Lembaga Penegak Hukum Dalam Menjamin Keadilan dan Kedamaian
Peran Lembaga Penegak Hukum Dalam Menjamin Keadilan dan KedamaianMuhamad Yogi
 
Teori efektifitas hukum
Teori efektifitas hukumTeori efektifitas hukum
Teori efektifitas hukumRahma L
 

What's hot (20)

Suksesi negara
Suksesi negaraSuksesi negara
Suksesi negara
 
PKN XI Kekuasaan Kehakiman
PKN XI Kekuasaan KehakimanPKN XI Kekuasaan Kehakiman
PKN XI Kekuasaan Kehakiman
 
09 hukum perkawinan adat
09 hukum perkawinan adat09 hukum perkawinan adat
09 hukum perkawinan adat
 
surat kuasa tergugat
surat kuasa tergugatsurat kuasa tergugat
surat kuasa tergugat
 
Makalah Pembentukan PERDA
Makalah Pembentukan PERDA Makalah Pembentukan PERDA
Makalah Pembentukan PERDA
 
45 butir pancasila
45 butir pancasila45 butir pancasila
45 butir pancasila
 
Makalah Hukum perkawinan di indonesia
Makalah Hukum perkawinan di indonesiaMakalah Hukum perkawinan di indonesia
Makalah Hukum perkawinan di indonesia
 
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)
 
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
 
Tugas uud 1945 pasal 28 a
Tugas  uud 1945 pasal 28 aTugas  uud 1945 pasal 28 a
Tugas uud 1945 pasal 28 a
 
Hukum Pidana Pemidanaan
Hukum Pidana PemidanaanHukum Pidana Pemidanaan
Hukum Pidana Pemidanaan
 
Materi Hukum Pidana tentang Kemampuan Bertanggung Jawab
Materi Hukum Pidana tentang Kemampuan Bertanggung JawabMateri Hukum Pidana tentang Kemampuan Bertanggung Jawab
Materi Hukum Pidana tentang Kemampuan Bertanggung Jawab
 
Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa (tugas pancasila smt1)
Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa (tugas pancasila smt1)Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa (tugas pancasila smt1)
Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa (tugas pancasila smt1)
 
Tugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional Fenti Anita Sari
Tugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional  Fenti Anita SariTugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional  Fenti Anita Sari
Tugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional Fenti Anita Sari
 
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htnPengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
 
Osmosis kentang
Osmosis kentangOsmosis kentang
Osmosis kentang
 
SOCIOLOGICAL JURISPRUDENCE
SOCIOLOGICAL JURISPRUDENCESOCIOLOGICAL JURISPRUDENCE
SOCIOLOGICAL JURISPRUDENCE
 
Surat kuasa termohon
Surat kuasa termohonSurat kuasa termohon
Surat kuasa termohon
 
Peran Lembaga Penegak Hukum Dalam Menjamin Keadilan dan Kedamaian
Peran Lembaga Penegak Hukum Dalam Menjamin Keadilan dan KedamaianPeran Lembaga Penegak Hukum Dalam Menjamin Keadilan dan Kedamaian
Peran Lembaga Penegak Hukum Dalam Menjamin Keadilan dan Kedamaian
 
Teori efektifitas hukum
Teori efektifitas hukumTeori efektifitas hukum
Teori efektifitas hukum
 

Skenario

  • 1. SKENARIO PENGADILAN SEMU PENGADILAN AGAMA JAKARTA SELATAN Susunan Persidangan : Penggugat : Yulianti Tergugat : Rendi Priyanto Hakim Ketua : Ria Audina Hakim Anggota I : Fahmi dan Syehk ibnu Hakim Anggota II : Siti khodijah dan Nurevita Protokol : Silvia Dewi Saksi Penggugat : Santi Mirna Santika Saksi Tergugat : Nengsinah Kuasa Hukum P : Ropikah Kuasa Hukum T : Sri Hartati Petugas Khusus/JSP : Siti Nurdianah Rohaniawan : Nuryanti SIDANG I 1 Desember 2015 (Panitera) : ”Majelis Hakim memasuki ruang sidang, Hadirin dimohon untuk berdiri”. ”Para pihak dimohon memasuki ruang sidang” (Hakim Ketua) : “BISMILLAHIRRAHMANNIRAHIM. Sidang Semu Pengadilan Agama Jakarta Selatan, yang mengadili perkara perdata dalam tingkat pertama, Perkara Nomor: 0779/Pdt.G/2012/PA.JS, antara Yulianti Sebagai “ (PENGGUGAT)” melawan Rendi Priyanto sebagai “(TERGUGAT)”, pada hari ini Selasa Tanggal 1 Desember 2015 DINYATAKAN DIBUKA (ketuk palu 3x). “Sidang dinyatakan terbuka untuk umum” (Hakim mengetuk palu satu kali). “Kepada Petugas Khusus supaya memanggil Penggugat dan Tergugat” Petugas Khusus : “Kepada Saudari Yulianti sebagai “(PENGGUGAT)” beserta Kuasanya dan Saudara Rendi Priyanto sebagai “(TERGUGAT)” beserta Kuasanya, dipersilahkan memasuki ruang sidang.” (Penggugat dan Tergugat memasuki ruang sidang dengan memberi hormat kepada majelis hakim tanpa bersalaman kemudian duduk di tempat yang telah disiapkan setelah diperintahkan oleh Hakim Ketua). (Hakim Ketua) : Selamat pagi, saudari Penggugat ? (Penggugat) : Selamat pagi, Bu Hakim. (Hakim Ketua) : Saudara Penggugat apakah saudara dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan hari ini? (Penggugat) : Saya sehat Bu hakim dan siap mengikuti sidang pada hari ini. (Hakim Ketua) : Saudari Penggugat, apakah saudara yang membuat surat gugatan ini ? (Penggugat) : iya Bu Hakim, Saya dan kuasa hukum saya yang membuat dan mengajukannya.
  • 2. (Hakim Ketua) : Saudari Yulianti, sebelum persidangan dimulai, terlebih dahulu akan saya menanyakan identitas saudari. Namun sebelumnya dapatkah saudari menunjukkan kartu identitas saudarai? (Penggugat) : Ya Bu (mengangguk, maju) (Hakim Ketua) : Nama saudari ? (Penggugat) : Yulianti, bu (Hakim Ketua) : Umur saudari ? (Penggugat) : 28 tahun (Hakim Ketua: Alamat saudari? (Penggugat) : Jl. Jati padang III RT. 007 RW 005 No. 34 Kelurahan jati Padang kecamatan Pasar Minggu jakarta Selatan (Hakim Ketua) : Agama saudari ? (Penggugat) : Islam, Bu Hakim (Hakim Ketua) : Saudari Penggugat , apakah saudari datang sendiri atau didampingi oleh kuasa hukum ? (Penggugat) : Saya datang bersama Kuasa Hukum saya Bu Hakim. (Hakim Ketua) : Apakah saudara benar Kuasa Hukum Peggugat ? (Kuasa Hukum Penggugat) : Benar Bu Hakim, saya Kuasa Hukum Penggugat. (Hakim Ketua) : Coba perkenalkan identitas saudari! (Kuasa Hukum Penggugat) : Baik Bu Hakim, Nama saya ROPIKAH DURI, S.Hi, Umur 35 Tahun, Agama Islam, Pekerjaan Pengacara/Penasehat Hukum dari Kantor Duray & Partner, Alamat Kantor Jalan Fatmawati, No. 56, Jakarta Selatan. (Hakim Ketua) : Bisa saudari perlihatkan tanda pengenal saudara beserta Surat Kuasa Khusus ? (Kuasa Hukum Penggugat) : Bisa bu, ini Bu (maju ke depan menyerahkan tanda pengenal dan surat ku asa khusus kepada Majelis Hakim). (Majelis Hakim memeriksa tanda pengenal dan surat kuasa khusus dari kuasa hukum Penggugat) (Hakim Ketua) : Baik, saudari Kuasa Hukum, harap duduk di bangku belakang dahulu. (Hakim Ketua) : Selamat pagi, saudara Tergugat? (Tergugat) : Selamat pagi, Bu Hakim. (Hakim Ketua) : Bagaimana dengan saudara Tergugat, apakah saudara dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan pada hari ini? (Tergugat) : Saya sehat Bu hakim dan siap mengikuti sidang pada hari ini. (Hakim Ketua) : Saudara, sebelum persidangan dimulai, terlebih dahulu akan saya menanyakan identitas saudara. Namun sebelumnya dapatkah saudara menunjukkan kartu identitas saudara ? (Tergugat) : Ya Bu (mengangguk, maju) (Hakim Ketua) : Nama saudara ? (Tergugat) : Rendi Priyanto, Pak (Hakim Ketua) : Umur saudara ? (Tergugat) : 30 tahun (Hakim Ketua) : Alamat saudara?
  • 3. (Tergugat) : Jl. Jati padang III RT. 007 RW 005 No. 34 Kelurahan jati Padang kecamatan Pasar Minggu jakarta Selatan (Hakim Ketua) : Agama saudara ? (Tergugat) : Islam, Bu Hakim (Hakim Ketua) : Saudara dalam persidangan akan maju sendiri ? (Tergugat) : Tidak, Bu Hakim. Saya akan dibantu pengacara saya. (Hakim Ketua) : Terima kasih. Saudara yang mewakili....? (Kuasa Hukum Tergugat) : Benar Bu Hakim, saya Kuasa Hukum Tergugat. (Hakim Ketua) : Coba perkenalkan identitas saudara! (Kuasa Hukum Tergugat) : Baik Bu Hakim, Nama saya SRI HARTATI, S.Hi, Umur 35 Tahun, Agama Islam, Pekerjaan Pengacara/Penasehat Hukum dari Kantor Wira & Partner, Alamat Kantor Jalan Ragunan, No. 35, Jakarta Selatan. (Hakim Ketua) : Bisa saudara perlihatkan tanda pengenal saudara beserta Surat Kuasa Khusus ? (Kuasa Hukum Tergugat) : Bisa Bu, ini dia (maju ke depan menyerahkan tanda pengenal dan surat kuasa khusus kepada Majelis Hakim). (Majelis Hakim memeriksa tanda pengenal dan surat kuasa khusus dari kuasa hukum Tergugat) (Hakim Ketua) : Baik, saudara Kuasa Hukum, harap duduk di bangku belakang dahulu. (Hakim Ketua) : Saudari Penggugat, apakah tahu mengapa saudari datang kesini (Pengadilan Agama Jakarta Selatan)? (Penggugat) : Tahu Bu Hakim, saya datang kesini untuk menggugat cerai suami saya? (Hakim Ketua) : Siapa suami saudari? (Penggugat) : Dia pak Hakim sambil menunjuk Tergugat). (Hakim Ketua : Saudara tergugat, benarkah apa yang dikatan Penggugat tadi bahwa saudara adalah suaminya? (Tergugat) : Benar Bu Hakim, saya adalah suaminya. (Hakim Ketua) : Mengapa saudara datang ke sini (PA JAksel)? (Tergugat) : Saya datang ke sini atas panggilan yang sampai kepada saya dari PA Jaksel beberapa hari yang lalu, bahwa hari ini ada persidangan cerai gugat dari istri saya. (Hakim Ketua) : Baiklah kalau begitu. Saudari Penggugat dan Tergugat, saudara datang kesini berdasarkan panggilan yang telah sampai kepada saudara beberapa hari yang lalu, dan panggilan tersebut dinyatakan resmi dan patut. Hari ini adalah sidang pertama atas perkara cerai gugat antara saudari YULIANTI sebagai PENGGUGAT dan Saudara RENDI PRIYANTO sebagai TERGUGAT. Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka pada hari pertama sidang ini, kami, berkewajiban memberikan nasehat kepada saudara Penggugat dan Tergugat bahwa perceraian itu tidak baik untuk saudara. Mengapa? karena dengan perceraian berarti ikatan suci yang selama ini terjalin dalam sebuah keluarga akan hancur. Apa yang selama ini dicita-citakan akan lenyap ibarat mimpi yang semu. Alangkah lebih baiknya jika segala permasalahan yang timbul dalam rumah tangga kita selesaikan secara kekeluargaan. Oleh sebab itu, berdamailah. Karena Allah SWT akan
  • 4. melimpahkan rahmat-Nya dan kasih sayangNya jika kita mau saling berdamai dan memaafkan satu sama lain. (Hakim ketua) : Silahkan hakim anggota I untuk melakukan perdamaian kepada para pihak. (Hakim Anggota I) : Terima kasih pak hakim ketua. Saudara Penggugat dan Tergugat. Jika kami memperhatikan gugatan dari penggugat ini terlihat di situ bahwa saudara membina bahtera rumah tangga mulai sejak tanggal 20 Oktober 2006 Ini menunjukkan bahwa usia perkawinan yang telah saudara berdua lalui sudah cukup tua. Tentunya banyak kenangan masa lalu yang sangat manis untuk dilupakan. Perceraian tentu saja akan mengukirkan kenangan pahit dalam diri saudara. Dampak seperti ini tentu saja akan membebani pikiran saudara. Apakah keputusan ini sudah saudar perhitungkan ? (Hakim Anggota II) Kita harus bisa salin memaafkan. Apalagi orang yang sangat berharga dalam hidup kita. Ikatan suami isteri merupakan ikatan suci yang sangat disayangkan sekali jika berakhir dengan perceraian. Karena dampaknya yang begitu besar bagi pasangan suami isteri tersebut. Jadi kami harap kepada saudari Penggugat dan Tergugat urungkanlah niat saudara untuk bercerai, keluarga yang utuh adalah idaman kita semua. Suatu pernikahan dibentuk untuk mewujudkan keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah. Tujuan ini akan tercapai apabila dilandasi rasa saling mengasihi dan sadar akan kedudukan masing-masing.. Nah, untuk kasus ini menurut saya bila saudara-saudara Penggugat dan Tergugatmenyadari marilah diselesaikan secara damai saja. Terima kasih Hakim Ketua. (hakim Ketua) : Baiklah kalau begitu saudara Penggugat dan Tergugat. Semoga arahan dan nasehat yang kami berikan kepada saudara berdua tadi menciptakan perdamaian dan kerukunan, serta dapat menggugah hati saudara untuk mengurungkan niat perceraian ini. Bagai mana saudara Penggugat? (Penggugat) : Tidak bu Hakim. Saya sudah berpikir matang-matang dan saya tetap pada gugatan yang telah saya ajukan tersebut. Saya sudah tidak tahan lagi melihat perilakunya yang sudah kelewat batas. (Hakim Ketua) : Bagaimana saudara Tergugat? (Tergugat) : Kalau saya bu hakim. Saya mau istri saya mempertimbangkannya lagi dan saya masih berharap dia mau mencabut gugatannya, karena ketiga anak saya masih membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari ayahnya. (Hakim Ketua) : Bagaimana dengan saudari Penggugat, apakah saudari mau mempertimbangkannya kembali? (Penggugat) : Sudahlah bu hakim. Lagi pula sudah sering upaya damai kami tempuh begitu juga dengan pihak keluarga. Tapi toh apa hasilnya. Tetap saja dia mengulah dan itu hanya alasannya saja. Walaupun nantinya kami bercerai, namun perhatian dan kasih sayang saya tidak akan berkurang sedikitpun untuk anak saya, saya akan tetap menyayangi anak saya.
  • 5. (majelis hakim berdiskusi sejenak) (Hakim ketua) : Baiklah saudara Penggugat dan Tergugat upaya damai dalam persidangan ini telah diupayakan nampaknya sampai saat ini belum berhasil, namun tentu harapan kita perdamaian adalah jalan keluar yang terbaik. Untuk itu sesuai dengan PERMA No.1 tahun 2008 majelis masih memberikan kesempatan kepada saudari Penggugat dan Tergugat untuk menyelesaikan masalah rumah tangga ini secara proses mediasi di luar persidangan ini dan dipandu oleh Mediator. (menyebutkan hakim mediatornya; Rokib, S.Sy, Seldra, SH, Yudi, S.Sy, dan Sigit, S.Sy). Hakim ketua) : Saudari Penggugat diantara empat hakim yang kami sebutkan tadi, siapakah kira-kira diantaranya yang dapat saudari jadikan sebagai mediator diantara saudari yang akan mengupayakan perdamaian dalam menyelesaikan persoalan rumah tangga saudari. ini di luar persidangan? (Penggugat) : “saya setuju dengan bp Sigit, S.Sy bu Hakim sebagai mediator.” (Hakim Ketua) : Baiklah kalau begitu, karena usaha damai bagi kedua belah pihak tidak dapat ditempuh, maka sebelum perkara ini di periksa, para pihak untuk melaksanakan mediasi terlebih dahulu dan menunjuk bp sigit, S.Sy sebagai Hakim Mediator dalam perkara 0779/Pdt.G/2012/PA JS Baik, sidang dinyatakan terbuka untuk umum. (Hakim Ketua mengetuk palu sekali). Untuk memberi kesempatan kepada para pihak mengikuti mediasi, maka pemeriksaan atas perkara ini ditunda dan akan dilanjutkan minggu depan pada hari Senin, 21 Januari 2013 pukul 09.00 WIB dengan perintah kepada penggugat dan Tergugat untuk hadir pada hari dan jam yang telah ditentukan tanpa surat panggilan dan kami nyatakan panggilan ini adalah panggilan resmi. Sidang perkara perdata cerai gugat register nomor 0779/Pdt.G/2012/PA JS ditutup dengan mengucapkan alhamdu lillahi rabbil alamin. (Hakim Ketua mengetuk palu tiga kali). Petugas Khusus : Majelis Hakim akan meninggalkan ruang sidang. Hadirin dimohon berdiri. (setelah pengunjung berdiri, Hakim Ketua meninggalkan ruang sidang melalui pintu khusus dengan berbaris Hakim Ketua di depan diikuti hakim anggota I dan hakim an ggota II) SIDANG II 8 Desember 2015 (Panitera) : ”Majelis Hakim memasuki ruang sidang, Hadirin dimohon untuk berdiri”. ”Para pihak dimohon memasuki ruang sidang” (Hakim Ketua) : “BISMILLAHIRRAHMANNIRAHIM. Sidang Semu Pengadilan Agama Jakarta Selatan, yang mengadili perkara perdata dalam tingkat pertama, Perkara Nomor:
  • 6. 0779/Pdt.G/2012/PA.JS, antara MIRANTI NURARDILA BINTI KHAIRUL UMAM Sebagai “ (PENGGUGAT)” melawan UUF ROUF BIN IBNU MUTHI sebagai “ (TERGUGAT)”, pada hari ini selasa tanggal 8 desember 2015 DINYATAKAN DIBUKA (ketuk palu 3x). “Sidang dinyatakan terbuka untuk umum” (Hakim mengetuk palu satu kali). “Kepada Petugas Khusus supaya memanggil Penggugat dan Tergugat” Petugas Khusus : “Kepada Saudari YULIANTI sebagai “(PENGGUGAT)” beserta Kuasanya dan Saudara RENDI PRIYANTO sebagai “(TERGUGAT)” beserta Kuasanya, dipersilahkan memasuki ruang sidang.” (Penggugat dan Tergugat memasuki ruang sidang dengan memberi hormat kepada majelis hakim tanpa bersalaman kemudian duduk di tempat yang telah disiapkan setelah diperintahkan oleh Hakim Ketua). (Hakim Ketua) : Selamat pagi, saudari Penggugat ? (Penggugat) : Selamat pagi, bu Hakim. (Hakim Ketua) : Saudara Penggugat apakah saudara dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan hari ini? (Penggugat) : Saya sehat bu hakim dan siap mengikuti sidang pada hari ini. (Hakim Ketua) : Saudari Penggugat , bagaimana usaha mediasi saudari ? (Kuasa T) : Terima kasih iibu Hakim. Begini Bapak Hakim, berdasarkan saran dari Bapak maka kami mengadakan upaya perdamaian (mediasi), namun setelah diadakan pertemuan dan pembicaraan yang di mediatori olehbp sigit , S.Sy, akan tetapi tetap tidak mendapat jalan tengah yang disepakati. Oleh karena itu mohon kepada ibu Hakim untuk melanjutkan sidang ini. (Hakim Ketua) : Bagaimana saudara Tergugat? (Kuasa T) : Ibu Hakim, mungkin jawaban dari kami juga sama dengan pihak Penggugat. Karena memang benar antara Penggugat dan Tergugat telah bertemu akan tetapi tetap tidak ada kata sepakat dari kedua belah pihak. (Hakim Ketua) : Saudara sekalian, mengingat upaya damai melalui mediasimasih belum dapat diterima, maka perkara ini akan dilanjutkan untuk diperiksa. Namun mengingat perkara ini adalah perkara perceraian yang hanya boleh diketahui oleh para pihak saja, sehingga tidak boleh sembarang orang untuk mengikuti sidang ini, UNTUK ITU SIDANG SAYA NYATAKAN TERTUTUP UNTUK UMUM (mengetuk palu 1x). Bagi bapak ibu dan hadirin sekalian yang tidak berkepentingan kami mohon untuk meninggalkan sidang ini. Terima kasih. (Hakim Ketua) : Sesuai dengan berita acara persidangan yang lalu bahwa agenda hari ini adalah pembacaan surat gugatan penggugat yang telah terdaftar di Pengadilan Semu Pengadilan Agama Jakarta Selatan Nomor perkara 0779/Pdt.G/2012/PA JS. (Hakim Ketua) : Saudara Tergugat, apakah saudara sudah menerima salinan surat gugatan Penggugat ? Rouf (Tergugat) : Sudah bu Hakim
  • 7. (Hakim Ketua) : Baiklah kalau begitu, meskipun Tergugat sudah menerima salinan surat gugatan, namun di sini tetap akan kita bacakan surat gugatan Penggugat. Nurohim (Hakim Anggota I) : Membacakan surat gugatan penggugat (Hakim Ketua) : Saudari Penggugat, apakah saudara akan merubah atau menambah isi surat gugatan saudari? (Penggugat) : Tidak bu Hakim. Saya rasa sudah cukup. (Hakim Ketua) : Saudara Tergugat, apakah saudara akan mengajukan jawaban mengenai surat gugatan penggugat ini secara lisan atau tertulis ? Rouf (Tergugat) : Ya bu Hakim, saya akan mengajukan jawaban secara tertulis pada persidangan berikutnya. (Hakim Ketua) : Baik, sidang dinyatakan terbuka untuk umum. (Hakim Ketua mengetuk palu sekali). Untuk mendengarkan jawaban dari Tergugat atas gugatan penggugat dan dilanjutkan dengan pembuktian, maka pemeriksaan atas perkara ini ditunda dan akan dilanjutkan minggu depan pada hari Senin, 28 Januari 2013 pukul 09.00 WIB dengan perintah kepada penggugat dan Tergugat untuk hadir pada hari dan jam yang telah ditentukan tanpa surat panggilan dan kami nyatakan panggilan ini adalah panggilan resmi. Dan kepada penggugat dan tergugat untuk membawa saksi masing-masing satu orang. Sidang perkara perdata cerai gugat register nomor 0779/Pdt.G/2012/PA JS ditutup dengan mengucapkan alhamdu lillahi rabbil alamin. (Hakim Ketua mengetuk palu tiga kali). Petugas Khusus : Majelis Hakim akan meninggalkan ruang sidang. Hadirin dimohon berdiri. (setelah pengunjung berdiri, Hakim Ketua meninggalkan ruang sidang melalui pintu khusus dengan berbaris Hakim Ketua di depan diikuti hakim anggota I dan hakim an ggota II) SIDANG III 15 Desember 2015 (Panitera) : ”Majelis Hakim memasuki ruang sidang, Hadirin dimohon untuk berdiri”. ”Para pihak dimohon memasuki ruang sidang” (Hakim Ketua) : “BISMILLAHIRRAHMANNIRAHIM. Sidang Semu Pengadilan Agama Jakarta Selatan, yang mengadili perkara perdata dalam tingkat pertama, Perkara Nomor: 0779/Pdt.G/2012/PA.JS, antara MIRANTI NURARDILA BINTI KHAIRUL UMAM Sebagai “ (PENGGUGAT)” melawan UUF ROUF BIN IBNU MUTHI sebagai “ (TERGUGAT)”, pada hari ini selasa tanggal 15 desember 2015 DINYATAKAN DIBUKA (ketuk palu 3x). “Sidang dinyatakan terbuka untuk umum” (Hakim mengetuk palu satu kali). “Kepada Petugas Khusus supaya memanggil Penggugat dan Tergugat”
  • 8. Petugas Khusus : “Kepada Saudari YULIANTI sebagai “(PENGGUGAT)” beserta Kuasanya dan Saudara RENDI PRIYANTO sebagai “(TERGUGAT)” beserta Kuasanya, dipersilahkan memasuki ruang sidang.” (Penggugat dan Tergugat memasuki ruang sidang dengan memberi hormat kepada majelis hakim tanpa bersalaman kemudian duduk di tempat yang telah disiapkan setelah diperintahkan oleh Hakim Ketua). (Hakim Ketua): Saudara sekalian, mengingat Majelis Hakim telah berusaha untuk mendamaikan, tetapi tidak berhasil, maka sesuai dengan agenda sidang,perkara ini akan dilanjutkan dengan pembacaan jawaban tergugat atas gugata penggugat dan dilanjutkan dengan pembuktian. Namun mengingat perkara ini adalah perkara perceraian yang hanya boleh diketahui oleh para pihak saja, sehingga tidak boleh sembarang orang untuk mengikuti sidang ini, UNTUK ITU SIDANG SAYA NYATAKAN TERTUTUP UNTUK UMUM (mengetuk palu 1x). Bagi bapak ibu dan hadirin sekalian yang tidak berkepentingan kami mohon untuk meninggalkan sidang ini. Terima kasih. (Hakim Ketua) : Selamat pagi, saudari Penggugat ? (Penggugat) : Selamat pagi, bu Hakim. (Hakim Ketua) : Saudari Penggugat apakah saudari dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan hari ini? Miranti (Penggugat) : Saya sehat pak hakim dan siap mengikuti sidang pada hari ini. (Hakim Ketua) : Selamat pagi, saudara Tergugat? (Tergugat) : Selamat pagi, bu Hakim. (Hakim Ketua) : Saudara Tergugat apakah saudara dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan hari ini? (Tergugat) : Saya sehat bu hakim dan siap mengikuti sidang pada hari ini. (Hakim Ketua) : Baik, Apakah saudara Tergugat sudah siap mengajukan jawaban gugatan penggugat secara tertulis? (Tergugat) : Saya siap mengajukan jawaban bu Hakim. (lalu Tergugat melalui Kuasa Hukumnya maju ke depan menuju Hakim Ketua sambil menyerahkan beberapa rangkap Jawaban gugatan penggugat, satu rangkap diserahkan kepada Penggugat oleh Hakim Ketua). Bu (Hakim Ketua) : Kepada Hakim Anggota I di persilahkan untuk membacakan jawaban gugatan penggugat. (Hakim Anggota I) : (Membacakan Jawaban gugatan penggugat setelah mendapat perintah dari Hakim Ketua) Hakim Anggota I Selesai Membacakan Jawaban Tergugat (Hakim Ketua) : Apakah saudara akan merubah atau menambah jawaban tersebut ? (Tergugat) : Saya tidak akan merubahnya bu Hakim. (Kemudian Hakim Ketua melihat kepada Pengggugat) (Hakim Ketua) : Saudari Penggugat, apakah saudari ingin mengajukan replik atas jawaban Tergugat?
  • 9. (Penggugat ): Ya Pak Hakim saya akan mengajukan replik tergugat. (Hakim Ketua) : Apakah saudari sudah siap mengajukan replik pada hari ini ? (Penggugat): Saya sudah bisa mengajukan replik sekarang bu hakim. (Hakim Ketua) : Bagaimana jawaban saudari atas jawaban Tergugat tersebut? Kuasa P) : Memberikan jawaban secara lisan atas jawaban tergugat. (Hakim Ketua) : Baik, karena Kuasa Hukum Penggugat maupun Tergugat sudah menanggapi replik duplik, maka sidang kita lanjutkan dengan agenda pembuktian. Saudara Kuasa Hukum Penggugat, apakah saudara telah mengajukan bukti-bukti baik berupa surat- surat maupun saksi-saksi pada hari ini ? (Kuasa P) : Mohon maaf bu Hakim, saya belum mempersiapkannya. (Hakim Ketua) : Saudara Kuasa Hukum Tergugat, apakah saudara telah siap untuk mengajukan bukti-bukti baik berupa surat-surat maupun saksi-saksi pada hari ini ? (Kuasa T) : Maaf saya juga belum mempersiapkannya bu Hakim. (Majelis hakim berbisik-bisik sejenak) (Hakim Ketua) : Sidang dinyatakan terbuka untuk umum. (Hakim Ketua mengetuk palu satu kali). Untuk memberikan waktu kepada Kuasa Hukum Penggugat dan Kuasa Hukum Tergugat mempersiapkan bukti berupa saksi, surat, dan sebagainya, maka pemeriksaan atas perkara ini ditunda dan akan dilanjutkan minggu depan pada hari Selasa Tanggal 22 Desember 2015 jam 14:00 dengan perintah kepada Penggugat atau Kuasa Hukumnya dan Tergugat atau Kuasa Hukumnya untuk hadir pada hari dan jam yang telah ditentukan tanpa surat panggilan dan kami nyatakan panggilan ini adalah panggilan resmi. Sidang perkara perdata cerai gugat register nomor 0779/Pdt.G/2011/PA JS ditutup dengan mengucapkan alhamdu lillahi rabbil alamin. (Hakim Ketua mengetuk palu tiga kali). SIDANG IV 22 Desember 2015 (Panitera) : ”Majelis Hakim memasuki ruang sidang, Hadirin dimohon untuk berdiri”. ”Para pihak dimohon memasuki ruang sidang” (Hakim Ketua) : “BISMILLAHIRRAHMANNIRAHIM. Sidang Semu Pengadilan Agama Jakarta Selatan, yang mengadili perkara perdata dalam tingkat pertama, Perkara Nomor: 0779/Pdt.G/2012/PA.JS, antara MIRANTI NURARDILA BINTI KHAIRUL UMAM Sebagai “ (PENGGUGAT)” melawan UUF ROUF BIN IBNU MUTHI sebagai “ (TERGUGAT)”, pada hari ini Senin Tanggal 4 Februari 2013 DINYATAKAN DIBUKA (ketuk palu 3x). “Sidang dinyatakan terbuka untuk umum” (Hakim mengetuk palu satu kali). “Kepada Petugas Khusus supaya memanggil Penggugat dan Tergugat” Petugas Khusus : “Kepada Saudari MIRANTI NURARDILA BINTI KHAIRUL UMAM sebagai “(PENGGUGAT)” beserta Kuasanya dan Saudara UUF ROUF BIN IBNU MUTHI sebagai “(TERGUGAT)” beserta Kuasanya, dipersilahkan memasuki ruang
  • 10. sidang.” (Penggugat dan Tergugat memasuki ruang sidang dengan memberi hormat kepada majelis hakim tanpa bersalaman kemudian duduk di tempat yang telah disiapkan setelah diperintahkan oleh Hakim Ketua). (Hakim Ketua): Saudara sekalian, mengingat Majelis Hakim telah berusaha untuk mendamaikan, tetapi tidak berhasil, maka sesuai dengan berita acara persidangan sebelumnya, agenda persidangan hari ini akan dilanjutkan dengan pembuktian. Namun mengingat perkara ini adalah perkara perceraian yang hanya boleh diketahui oleh para pihak saja, sehingga tidak boleh sembarang orang untuk mengikuti sidang ini, UNTUK ITU SIDANG SAYA NYATAKAN TERTUTUP UNTUK UMUM (mengetuk palu 1x). Bagi bapak ibu dan hadirin sekalian yang tidak berkepentingan kami mohon untuk meninggalkan sidang ini. Terima kasih. (Hakim Ketua) : Selamat pagi, saudari Penggugat ? (Penggugat) : Selamat pagi, bu Hakim. (Hakim Ketua) : Saudari Penggugat apakah saudari dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan hari ini? (Penggugat) : Saya sehat bu hakim dan siap mengikuti sidang pada hari ini. (Hakim Ketua) : Selamat pagi, saudara Tergugat? (Tergugat) : Selamat pagi, bu Hakim. (Hakim Ketua) : Saudara Tergugat apakah saudara dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan hari ini? (Tergugat) : Saya sehat bu hakim dan siap mengikuti sidang pada hari ini. (Hakim Ketua) : Baik, Saudara Penggugat dan Tergugat, acara selanjutnya adalah pemeriksaan bukti-bukti, saudari Penggugat, apakah saudari akan mengajukan bukti-bukti ? (Kuasa P) : Ya, ibu Hakim. (Hakim Ketua) : Apakah saudara akan mengajukan saksi-saksi ? (Kuasa P) : Iya ibu Hakim. (Hakim Ketua) : Saudari Penggugat, apakah saudari sudah siap dengan bukti-bukti saudara? (Kuasa P) : Sudah ibu Hakim. (menyerahkan alat bukti tertulis kepada Majelis Hakim). (Hakim Ketua) : Saudari Penggugat, apakah saksi-saksi yang akan diperiksa sudah siap? Dan apakah sekarang ini berada di pengadilan ? (Kuasa T) : Iya ibu Hakim, dan sudah ada di ruang tunggu pengadilan. (Hakim Ketua) : Saudara Penggugat silakan menghadirkan saksi. (Panitera) : Kepada Petugas Pengadilan diperintahkan memanggil saksi Santi mirna santika dari pihak penggugat Petugas Khusus : Kepada saudara Yusuf Fadli bin Rafael sebagai saksi Penggugat dipersilahkan memasuki ruang sidang. (kemudian saksi duduk di kursi depan persidangan) (Hakim Ketua) : Selamat pagi, saudari Saksi ?
  • 11. (Saksi P): Selamat pagi, bu Hakim. (Hakim Ketua) : Saudari Saksi, sebelum persidangan dimulai, terlebih dahulu akan saya tanyakan identitas saudari. Namun sebelumnya dapatkah saudari menunjukkan kartu identitas saudara ? Yusuf (Saksi P) : Ya bu (mengangguk, maju) (Hakim Ketua) : Nama saudara ? (Saksi P) : Santi Mirna Santika, bu hakim . (Hakim Ketua) : Umur saudara ? (Saksi P) :30 tahun. (Hakim Ketua) : Alamat saudara? (Saksi P) : Jl. Jati padang III RT. 007 RW 005 No. 34 Kelurahan jati Padang kecamatan Pasar Minggu jakarta Selatan (Hakim Ketua) : Agama saudara ? Saksi I P : Islam, bu Hakim. Hakim Ketua) : Apakah ada hubungan keluarga, semenda, atau pekerjaan dengan Penggugat atau Tergugat ? (Saksi P) : Saya kaka kandung dari Penggugat, bu Hakim. (Hakim Ketua) : Apakah saudara dalam keadaaan sehat ? (Saksi P) : Alhamdulillah, sehat, bu Hakim. (Hakim Ketua) : Sebelumnya apakah saudara bersedia untuk disumpah menurut agama saudara ? (Saksi P) : Bersedia, bu Hakim. Mamduh (Panitera) : Kepada Petugas Rohaniawan diperintahkan untukmengambil sumpah saksi? Kemudian Petugas Rohaniawan memegang Al-Qur’an di atas kepala saksi (Hakim Ketua) : Saudara saksi silahkan tirukan saya; WALLAHI, DEMI ALLAH, SAYA MEMBERIKAN KESAKSIAN DAN KETERANGAN YANG SEBENAR-BENARNYA DAN TIDAK LARI DARI YANG SEBENARNYA, DAN SAYA PAHAM AKIBATNYA JIKA MEMBERIKAN KESAKSIAN YANG TIDAK BENAR. (Hakim Ketua) : Saudara saksi, saudara telah bersumpah menurut agama saudara. Untuk itu saudara harus memberikan keterangan dengan sejujur-jujurnya. Apakah saudara bersedia ? Saksi I P : Jelas bersedia, bu Hakim. (Hakim Ketua) : Kapan Penggugat dan Tergugat menikah? (Saksi P) : Yulianti (Penggugat) dan Rendi (Tergugat) menikah pada tahun 2006 (Hakim Ketua): apakah Yulianti (Penggugat) dan Rendi (Tergugat) sudah dikaruniai anak? (Saksi P) : Penggugat dan Tergugat sudah di karuniai satu orang anak. (Hakim Ketua) : Silakan Hakim Anggota I untuk mengajukan pertanyaaan kepada Saksi Penggugat. (Hakim Anggota I) : Terima kasih bu Hakim Ketua, saya lanjutkan pertanyaannya. Dimana Penggugat dengan Tergugat dalam membina rumah tangga? (Saksi P) : Penggugat dengan Tergugat dalam membina rumah tangga Jati Padang. (Hakim Anggota I): Apakah saudara saksi ketahui tentang rumah tangga Penggugat dan Tergugat?
  • 12. (Saksi P): Rumah tangga Pengggat dengan Tergugat awalnya rukun, namun pada tahun 2009 antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi pertengkaran. (Hakim Anggota I) : Berapa kali saudara melihat Penggugat dan Tergugat bertengkar mulut? (Saksi P) : Tiga kali, Pak Hakim. (Hakim Anggota I) : Bagaimana saudara bisa melihat pertengkaran mulut itu? (Saksi P) : Saya dulu pernah tinggal bersama mereka sampai tahun 2011, nah pada saat saya tinggal dengan mereka itulah saya melihat dan mendengar pertengkaran mereka pak Hakim. (Hakim Anggota I) : Apakah saudara saksi tahu penyebabnya? Saksi I P: Penyebabnya karena ada KDRT dan Tergugat tidak memberikan Nafkah kepada Penggugat dan 2 (dua) tahun yang lalu Tergugat direhabilitasi karena memakai narkoba. (Hakim Anggota I) : Tahukah saudara bahwa Penggugat telah pergi meninggalkan rumah Tergugat? (Saksi P) : Tahu Pak Hakim. Sejak tahun 2009 Penggugat tidak lagi tinggal serumah karena antara Tergugat dan Penggugat sering bertengkar jika Penggugat berada di rumah, Penggugat sekarang tinggal di kediaman saya (orang tua Penggugat) di Jln. Jl. Jati padang III RT. 007 RW 005 No. 34 Kelurahan jati Padang kecamatan Pasar Minggu jakarta Selatan. Nurohim (Hakim Anggota I) : Apakah Penggugat dengan Tergugat sekarang masih tinggal bersama dalam satu rumah? Saksi I P: Penggugat dengan Tergugat sudah pisah rumah sejak Nopember 2009 (Hakim Anggota I): Siapakah yang menghidupi rumah tanggga Penggugatdengan Tergugat? Saksi I P: Pengggugat sendiri karena Penggugat bekerja (Hakim Anggota I) : Apakah pihak keluarga pernah memberikan nasehat dan saran agar Penggugat dan Tergugat dapat rukun kembali dalam rumah tangga ? (Saksi P) : Pihak keluarga pernah memberikan nasehat dan saran agar Penggugat dan Tergugat dapat rukun kembali dalam rumah tangga tetapi hasilnya nihil. (Hakim Anggota I) : Baik, saya kembalikan kepada ketua Majelis (Hakim Ketua) : Apakah ada pertanyaan lagi ? (tengok kanan kiri ke Hakim Anggota) (Hakim Anggota II) : Saya rasa untuk sementara ini cukup, bu Hakim. (Hakim Ketua) : Saudara Tergugat, apakah ada pertanyaan ? (Tergugat) : Tidak ada bu Hakim (Hakim Ketua) : Saudara saksi, untuk sementara keterangan saudara dianggap cukup, apabila pengadilan masih memerlukan keterangan saudara, apakah saudara bersedia untuk di periksa lagi ? (Saksi P) : Bersedia, bu Hakim. (Hakim Ketua) : Terima kasih dan saudara bisa meninggalkan ruang sidang. (Panitera) : Saksi dipersilakan meninggalkan ruang sidang. Kepada petugas pengadilan diperintahkan untuk mengantar saksi. (Hakim Ketua) : Saudara Tergugat, apakah ada saksi yang akan diperiksa? (Terggugat) : Ada, bu Hakim. (Hakim Ketua) : Saudara Tergugat silakan menghadirkan saksi. (Panitera) : Kepada petugas diperintahkan memanggil saksi Nengsinah dari pihak tergugat
  • 13. Petugas Khusus : Kepada saudara Nengsinah sebagai saksi Penggugat dipersilahkan memasuki ruang sidang. (kemudian saksi duduk di kursi depan persidangan) (Hakim Ketua) : Selamat pagi, saudara saksi ? (Saksi T) : Selamat pagi, bu Hakim. (Hakim Ketua) : Saudara Saksi, sebelum persidangan dimulai, terlebih dahulu akan saya tanyakan identitas saudara. Namun sebelumnya jdapatkah saudara menunjukkan kartu identitas saudara ? (Saksi T) : Ya bu (mengangguk, maju) (Hakim Ketua) : Nama saudara ? (Saksi T) : Nengsinah, Pak Hakim. (Hakim Ketua) : Umur saudara ? (Saksi T) : 35 tahun. (Hakim Ketua) : Alamat saudara? (Saksi T) : Jl. Jati padang III RT. 007 RW 005 No. 34 Kelurahan jati Padang kecamatan Pasar Minggu jakarta Selatan (Hakim Ketua) : Agama saudara ? (Saksi T) : Islam, bu Hakim. (Hakim Ketua) : Apakah ada hubungan keluarga, semenda, atau pekerjaan dengan Penggugat atau Tergugat? (Saksi T) : Ya, bu Hakim saya Kakak dari Saudara Tergugat. (Hakim Ketua) : Apakah saudara dalam keadaaan sehat ? (Saksi T) : Sehat, bu Hakim. (Hakim Ketua) : Sebelumnya apakah saudara bersedia untuk disumpah menurut agama saudara. (Saksi T) : Bersedia, bu Hakim. (Panitera) : Kepada petugas Rohaniawan diperintahkan untuk menyumpah saksi. Kemudian petugas rohaniawan mengambil tempat untuk mengambil sumpah saksi (Hakim Ketua) : Saudara saksi silahkan tirukan saya, WALLAHI, DEMI ALLAH, SAYA MEMBERIKAN KESAKSIAN DAN KETERANGAN YANG SEBENAR-BENARNYA DAN TIDAK LARI DARI YANG SEBENARNYA, DAN SAYA PAHAM AKIBATNYA JIKA MEMBERIKAN KESAKSIAN YANG TIDAK BENAR. Hakim Ketua) : Silakan Hakim Anggota II untuk mengajukan pertanyaaan kepada Saksi Tergugat. (Hakim Anggota II) : Baik Terima Kasih Pak Hakim Ketua. Saudara saksi, saudara telah bersumpah menurut agama saudara. Untuk itu saudara harus memberikan keterangan dengan sejujur-jujurnya. Apakah saudara bersedia ? (Saksi T) : Bersedia, bu Hakim. (Hakim Anggota II) : Saudara saksi, apakah saudara kenal dengan Penggugat dan Tergugat? (Saksi T) : Ya, saya kenal dengan mereka berdua, bu hakim. (Hakim Anggota II) : Bagaimana bisa saudara kenal dengan Penggugat dan Tergugat ? (Saksi T) : Saya kenal dengan mereka berdua karena rumah saya bertetangga dan saya masih memiliki hubungan keluarga dengan Tergugat. (Hakim Anggota II) : Kapan Penggugat dan Tergugat menikah?
  • 14. Saksi T) : Penggugat dan Tergugat menikah pada tahun 2006 (Hakim Anggota II) : apakah Penggugat dan Tergugat sudah dikaruniai anak? (Saksi T) : Penggugat dan Tergugat sudah dukaruniai satu anak (Hakim Anggota II): Apakah saudara saksi ketahui tentang rumah tangga Penggugat dan Tergugat? (Saksi T): Rumah tangga Pengggat dengan Terguga awalnya rukun, namun pada tahun 2009 antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi pertengkaran. (Hakim Anggota II) : Apakah saudara saksi tahu penyebabnya? Ahdi (Saksi T): Penyebabnya pada bulan Januari 2009 Tergugat terlibat narkoba. (Hakim Anggota II) : Apakah saudara saksi sudah menasehati Penggugat dengan Tergugat? (Saksi T): Saya sudah menasehati Penggugat dengan Tergugat, akan tetapi tidak berhasil (Hakim Anggota II) : Baik, saya kembalikan kepada Ketua Majelis. (Hakim Ketua) : Saudara saksi, apakah kesaksian yang saudara sampaikan tersebut sudah cukup? (Saksi T) : Iya pak hakim. Hanya itulah yang saya tahu. (Hakim Ketua) : Saudari Tergugat, apakah saudara dapat menerima keterangan saksi tadi atau anda keberatan? (Tergugat) : Saya dapat terima, Pak Hakim dan saya tidak keberatan, karena semua yang dikatakan oleh saksi tadi adalah benar, bu Hakim. (Hakim Ketua) : Saudara Penggugat, apakah saudara dapat menerima keterangan saksi tadi atau anda keberatan? (Penggugat) : Saya tidak keberatan dan saya menerimanya bu Hakim. (Hakim Ketua) : Baik, saudara saksi, terima kasih atas kesaksian saudara, saudara boleh meninggalkan ruangan sidang. Hakim Ketua) : Baik, karena Penggugat dan Terggugat tidak merasa keberatan dengan keterangan para saksi, maka sidang kita lanjutkan dengan agenda mendengarkan kesimpulan para pihak atau konklusi. Saudara Penggugat, apakah saudara sudah siap untuk menyampaikan kesimpulan saudara atau konklusi selama persidangan atas perkara ini berlangsung? (Penggugat): Iya saya siap pak Hakim yang mulia, saya berkesimpulan bahwa pada intinya tetap ingin bercerai dengan Tergugat, selanjutnya agar suapaya hakim yang mulia untuk memberi putusan. (Hakim Ketua): Sidang di skors untuk Musyawarah Majelis dan Kepada kepada Penggugat dan Tergugat untuk meninggalkan ruang sidang (ketuk palu 1 x) (Hakim Ketua): “BISMILLAHIRRAHMANNIRAHIM. Sidang Semu skors untuk Musyawarah Majelis Pengadilan Agama Jakarta Selatan, yang mengadili perkara perdata dalam tingkat pertama, Perkara Nomor: 0779/Pdt.G/2012/PA.JS, pada hari ini Selasa 22 Desember 2015 DINYATAKAN DICABUT . (ketuk palu 1x) “Kepada Petugas Khusus supaya memanggil Penggugat dan Tergugat”
  • 15. (Panitera): Kepada Petugas agar memanggil Penggugat dan tergugatperkara Nomor: 0779/Pdt.G/2012/PA.JS. Petugas Khusus : “Kepada Saudari Yulianti sebagai “(PENGGUGAT)” beserta Kuasanya dan Saudara Rendi Priyanto sebagai “(TERGUGAT)” beserta Kuasanya, dipersilahkan memasuki ruang sidang.” (Hakim Ketua) : Saudara Penggugat dan Tergugat, untuk terakhir kalinya sebelum perkara ini akan diputuskan, saya akan memberikan kesempatan sekali kepada saudara untuk kembali sebagai suami isteri dalam satu keluarga. Bagaimana tanggapan Penggugat? (Penggugat): Tidak yang mulia saya tetap dengan pendirian saya. Hakim Ketua) : Baiklah, saudara Penggugat dan Tergugat, Majelis telah menimbang semua hal yang terjadi di dalam persidangan ini dan majelis pun sudah mengambil keputusan, sebelumnya kami menawarkan 2 alternatif terlebih dahulu supaya saudara-saudar memilih satu; bahwa putusan ini sudah kami ambil keputusan dalam musyawarah majelis hakim akan tetapi putusan ini belum jadi sebagaimana putusan biasanya dan kami kami bacakan sekarang kesimpulannya? Ataukah pembacaan putusan ini nanti pada sidang berikutnya setelah redaksi putusan ini selesai kami buat? Bagaimana saudari Penggugat? (Penggugat): Kalau menurut saya, nanti saja bu Hakim yang mulia, setelah penyusunan redaksi putusan ini selesai baru di bacakan isi putusannya. (Hakim Ketua) : Bagaimana saudara Tergugat? (Tergugat) : Saya ikut saja dengan Penggugat bu Hakim. (Hakim Ketua) : Sidang dinyatakan terbuka untuk umum. (Hakim Ketua mengetuk palu satu kali). Untuk memberikan waktu kepada kami majelis hakim menyusun putusan ini, maka pemeriksaan atas perkara ini ditunda dan akan dilanjutkan minggu depan dengan agenda persidangan pembacaan putusan, pada hari 28 Desember 2015 pukul 14:00 WIB dengan perintah kepada Penggugat atau Kuasa Hukumnya dan Tergugat atau Kuasa Hukumnya untuk hadir pada hari dan jam yang telah ditentukan tanpa surat panggilan dan kami nyatakan panggilan ini adalah panggilan resmi. Sidang perkara perdata cerai gugat register nomor 0779/Pdt.G/2011/PA JS ditutup dengan mengucapkan alhamdu lillahi rabbil alamin. (Hakim Ketua mengetuk palu tiga kali). Petugas Khusus : Majelis Hakim akan meninggalkan ruang sidang. Hadirin dimohon berdiri. (setelah pengunjung berdiri, Hakim Ketua meninggalkan ruang sidang melalui pintu khusus dengan berbaris Hakim Ketua di depan diikuti hakim anggota I dan hakim anggota II).
  • 16. SIDANG V 28 Desember2015 (Panitera) : ”Majelis Hakim memasuki ruang sidang, Hadirin dimohon untuk berdiri”. ”Para pihak dimohon memasuki ruang sidang” Jefri (Hakim Ketua) : “BISMILLAHIRRAHMANNIRAHIM. Sidang Semu Pengadilan Agama Jakarta Selatan, yang mengadili perkara perdata dalam tingkat pertama, Perkara Nomor: 0779/Pdt.G/2012/PA.JS, antara YULIANTI Sebagai “ (PENGGUGAT)” melawan RENDI PRIYANTO sebagai “ (TERGUGAT)”, pada hari ini selasa 28 desember 2015 DINYATAKAN DIBUKA (ketuk palu 3x). “Sidang dinyatakan terbuka untuk umum” (Hakim mengetuk palu satu kali). “Kepada Petugas Khusus supaya memanggil Penggugat dan Tergugat” Petugas Khusus : “Kepada Saudari YULIANTI sebagai “(PENGGUGAT)” beserta Kuasanya dan Saudara RENDI PRIYANTO sebagai “(TERGUGAT)” beserta Kuasanya, dipersilahkan memasuki ruang sidang.” (Penggugat dan Tergugat memasuki ruang sidang dengan memberi hormat kepada majelis hakim tanpa bersalaman kemudian duduk di tempat yang telah disiapkan setelah diperintahkan oleh Hakim Ketua). (Hakim Ketua): Saudara sekalian, mengingat Majelis Hakim telah selesai menyusun putusan, maka sesuai dengan berita acara persidangan sebelumnya, agenda persidangan hari ini adalah pembacaan putusan. Namun mengingat perkara ini adalah perkara perceraian yang hanya boleh diketahui oleh para pihak saja, sehingga tidak boleh sembarang orang untuk mengikuti sidang ini, UNTUK ITU SIDANG SAYA NYATAKAN TERTUTUP UNTUK UMUM (mengetuk palu 1x). Bagi bapak ibu dan hadirin sekalian yang tidak berkepentingan kami mohon untuk meninggalkan sidang ini. Terima kasih. (Hakim Ketua) : Selamat pagi, saudari Penggugat ? Miranti (Penggugat) : Selamat pagi, bu Hakim. (Hakim Ketua) : Saudari Penggugat apakah saudari dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan hari ini? (Penggugat) : Saya sehat bu hakim dan siap mengikuti sidang pada hari ini. (Hakim Ketua) : Selamat pagi, saudara Tergugat? (Tergugat) : Selamat pagi, bu Hakim. (Hakim Ketua) : Saudara Tergugat apakah saudara dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan hari ini? (Tergugat) : Saya sehat bu hakim dan siap mengikuti sidang pada hari ini. (Hakim Ketua) : Baik, Saudara Penggugat dan Tergugat, acara selanjutnya adalah pembacaan putusan pengadilan atas perkara nomor 0779/Pdt.G/2012/PA JS.
  • 17. PEMBACAAN PUTUSAN Putusan dibacakan bergantian oleh Hakim, dimulai Hakim Ketua, Hakim anggota I, Hakim anggota II dan diakhiri pula oleh Hakim Ketua. (Hakim Ketua) : Saudari Penggugat, apakah saudari menerima putusan tersebut ? (Penggugat) : Saya terima bu Hakim. (Hakim Ketua) : Kepada para pihak yang merasa keberatan atau kurang puas terhadap putusan ini dipersilahkan untuk mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Agama dalam tempo 14 hari sejak putusan ini dibacakan. “Sidang dinyatakan terbuka untuk umum” (satu kali ketukan palu). Sidang perkara perdata cerai gugat register nomor 0779/Pdt.G/2012/PA JS pada hari ini tanggal 4 Februari 2013 dinyatakan ditutup dengan mengucapkan alhamdu lillahi rabbil alamin. (Hakim Ketua mengetuk palu tiga kali). Petugas Khusus : Majelis Hakim akan meninggalkan ruang sidang. Hadirin dimohon berdiri. (setelah pengunjung berdiri, Hakim Ketua meninggalkan ruang sidang melalui pintu khusus dengan berbaris Hakim Ketua di depan diikuti hakim anggota I dan hakim anggota II).