SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
HISTORY AND POLICY?
1. Case studies from the past that may ring bells for
current leaders.
2. A larger sense of process, beyond normal short-
termism.
3. History is not a body of facts. But a
way of thinking –
‘thinking in time’.
HISTORY OF DIPLOMACY
ally
war
marri
ages
Zaman Mahabharata, Kresna
bertindak sebagai wakil khusus
para Pandawa untuk berunding
dan menyelesaikan masalah
secara damai dengan para
Kurawa sebelum pecahnya
perang.
ENAM PRINSIP POLUGRI
 1. perdamaian (sandhi),
 2. melakukan peperangan (vigraha),
 3.tinggal diam/netral (asana),
 4. mempersiapkan diri untuk perang/siaga (yana),
 5.aliansi (samsraya),
 6. kebijakan ganda yaitu membuat perdamaian dengan
negara satu sementara itu juga mengadakan peperangan
dengan negara lainnya
 Praktek diplomasi dilaksanakan oleh
bangsawan yang ditunjuk oleh
raja/kaisar/pangeran/pimpinan negara
untuk mewakili kepentingan negaranya di
negara lain.
 Diplomasi berkembang sebagai sebuah seni
(arts), diajarkan secara turun-temurun
tanpa ada pedoman ilmiah yang mendasari
 Pada perkembangannya, para merchant
memegang peranan besar sebagai duta
bangsa.
Kaisar Byzantium menerima utusan dari Bulgaria
ARISTOTELES
Orang-orang Yunani
memandang orang non-
Yunani sebagai kaum
barbarik. Aristoteles percaya
bahwa alam ini telah
menjadikan orang-orang
Barbar sebagai budak.
Padahal orang-orang Yunani
tidak pernah memiliki negara
dan bangsa yang kuat
sebelum mereka mampu
menaklukkan Macedonia.
 Oppenheim dengan tegas
menyatakan, bahwa
pengaruh Kristen tidak
tampak sama sekali,
meskipun agama Kristen
secara resmi menjadi agama
resmi di bawah kekuasaan
Konstantin Yang Agung
(306-307 M). Tatkala
kekaisaran Romawi terpecah
menjadi dua, orang-orang
yang berada di wilayah
Timur dianggap sebagai
barbarik meskipun mereka
menganut agama Kristen.
MASA KRISTEN
MORAL VS PROFESI
 Pada masa pemerintahan
kekaisaran Byzantium
cara-cara negosiasi dengan
keculasan dan korupsi
sangatlah terkenal.
 Catatan tak sedap
kepausan Chanceries di
abad pertengahan juga
mewarisi cara-cara
diplomasi yang sangat
merusak.
DIPLOMASI ERA ISLAM
 "Wahai manusia,
sesungguhnya Kami
menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan
menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku supaya
kamu saling kenal
mengenal..."
(QS Al-Hujuraat 49:13)
PRINSIP
 ide negara universal atas
dasar persamaan di
antara manusia.
 hak-hak musuh, baik
dalam keadaan perang
maupun damai
 Solusi secara
keseluruhan
1 September 1814 hingga 9 Juni 1815
URUTAN SEBELUM SESUDAH KONGRES
 Ambassador
 Envoy
Extraordinary/
Minister
Plenipotentiary
 Minister Resident
 Charge d’affaires
Pembagian wilayah Eropa
secara permanen. Batas-
batas inilah yang menjadi
landasan batas Eropa
modern saat ini.
 Ambassador
 Minister
 Minister-counselor
 Counselor
 First Secretary
 Second Secretary
 Third Secretary
 Attaché
 Assistant Attaché
DIVERSITY OF DIPLOMACY
MENURUT METODE
HARD SOFT SMART
MENURUT JENIS
1. Diplomasi Komerisal
 Menurut Nicholson, diplomasi ini merupakan diplomasi borjuis
atau diplomasi sipil yang didasarkan pada anggapan bahwa
penyelesaian kompromi antara mereka yang berselisih melaui
negosiasi adalah pada umumnya lebih menguntungkan daripada
penghancuran total musuh-musuh.
2. Diplomasi Terbuka
 Diplomasi terbuka atau disebut juga diplomasi demokratis
menunjukkan bahwa diplomasi harus dijalankan secara terus
terang dan terbuka serta memperoleh pengawasan penuh dari
publik.
3. Diplomasi Totaliter
 Bawa negara yang menggunakan diplomasi totaliter, pembuatan
keputusan tidak berada di bawah pengawasan rakyat. Satu orang
atau satu kelompok kecil bisa mengambil keputusan akhir
dalam segala hal dan dalam waktu yang begitu singkat.
4. Diplomasi Melalui Konferensi
 Untuk melakukan diplomasi ini diperlukan beberapa
persiapan, seperti pembahasan dan programnya
disetujui oleh semua pihak yang ikut serta, dan
memperoleh jaminan bahwa pandangan-pandangan
pihak-pihak yang berunding tidak berbeda hingga
tidak ada harapan dipertemukan.
5. Diplomasi Diam-Diam
 Tipe diplomasi ini dikembangkan dengan
pertumbuhan dan perkembangan Perserikatan
Bangsa-bangsa, dimana pertukaran pandangan-
pandangan diam-diam oleh para wakil negara-negara
terjadi sering melalui jabatan penting Sekretaris
Jenderal organisasi dunia, di luar kemilau publisitas.
6. Diplomasi Preventif
 Diplomasi ini mempunyai kedudukan penting, khusus
dalam kasus-kasus dimana konflik permulaan bisa
dikatakan sebagai akibat dari, atau secara tidak
sengaja menimbulkan resiko bagi terciptanya suatu
kekosongan kekuasaan di antara blok-blok utama.
7. Diplomasi Sumber Daya
 Diplomasi ini terbentuk dari negara-negara yang tidak
memiliki bahan-bahan mentah seperti batu bara,
minyak, uranium, dan sebagainya. Bagi negara-negara
kuat yang tidak memilikinya, mereka berusaha
memperoleh penguasaan beberapa wilayah yang
mempunyai bahan-bahan tersebut.
Traditional
Diplomacy
•Negotiations
•Intelligence
•Public Relations
•Administrative
Representation
New
Diplomacy
•Administrative
Representation
•Public Relations
•Intelligence
•Negotiations
 Diplomasi publik didefinisikan sebagai upaya
mencapai kepentingan nasional suatu negara melalui
understanding, informing, and influencing foreign
audiences.
 Dengan kata lain, jika proses diplomasi tradisional
dikembangkan melalui mekanisme G to G relations,
maka diplomasi publik lebih ditekankan pada G to
P atau bahkan P to P relations.
DIPLOMASI PUBLIK
 agar publik internasional mempunyai persepsi Positif
 sebagai landasan sosial bagi hubungan dan
pencapaian kepentingan yang lebih luas.
Alasan utama keterlibatan publik ini didasarkan pada:
1. pemerintah tidak selalu dapat menjawab berbagai
tantangan dalam isu-isu diplomasi yang semakin
kompleks
2. sifat khas pemerintah adalah sangat kaku (rigid).
TUJUAN DIPLOMASI PUBLIK
 program-program yang disponsori oleh pemerintah
dengan tujuan menginformasikan atau
mempengaruhi opini publik baik di dalam maupun
luar negeri.
 Instrumen salurannya:
1. publikasi cetakan dan online
2. film,
3. pertukaran budaya pameran,
4. Seminar dan dialog,
5. radio dan televisi serta berbagai saluran lainnya.
ACUAN & INSTRUMEN
Tracks
 Track One
 Inter-governmental
 Track Two
 Non-governmental
professional
 Track Three
 Business activities
 Track Four
 Citizen diplomacy
 Track Five
 Research and Education
 Track Six
 Social Activism
 Track Seven
 Religious activities
 Track Eight
 Funding and Aid
 Track Nine
 Public Opinion/media
THINKING IN TIME
 The Key Question is . . .
NOT ‘What’s the problem?’
BUT ‘What’s the story?’
 ‘How Did We Get Into This Mess?’
To help see how to get out of it.
TUGAS
 BUAT KESIMPULAN
mengenai sejarah
diplomasi.
 Menurut Anda jenis dan
Track diplomasi apa
yang paling menantang
dan sebutkan alasannya
sejarah diplomasi dunia

More Related Content

Similar to sejarah diplomasi dunia

Hubunganinternasionaldanorganisasiinternasionalkelasxi 130128073426-phpapp02
Hubunganinternasionaldanorganisasiinternasionalkelasxi 130128073426-phpapp02Hubunganinternasionaldanorganisasiinternasionalkelasxi 130128073426-phpapp02
Hubunganinternasionaldanorganisasiinternasionalkelasxi 130128073426-phpapp02
Evi Sulastri
 
Hubungan internasional dan organisasi internasional kelas xi
Hubungan internasional dan organisasi internasional kelas xiHubungan internasional dan organisasi internasional kelas xi
Hubungan internasional dan organisasi internasional kelas xi
apotek agam farma
 
Tugas diplomasi 1
Tugas diplomasi 1Tugas diplomasi 1
Tugas diplomasi 1
beesaheera
 
Globalisasi (Akbar Sena|| 8c)
Globalisasi (Akbar Sena|| 8c)Globalisasi (Akbar Sena|| 8c)
Globalisasi (Akbar Sena|| 8c)
Akbar Sena
 
Ppt globalisasi
Ppt globalisasiPpt globalisasi
Ppt globalisasi
halilibun
 

Similar to sejarah diplomasi dunia (20)

Praktik komunikasi internasional
Praktik komunikasi internasionalPraktik komunikasi internasional
Praktik komunikasi internasional
 
Presentasi pkn
Presentasi pknPresentasi pkn
Presentasi pkn
 
Presentasi pkn
Presentasi pknPresentasi pkn
Presentasi pkn
 
Hubunganinternasionaldanorganisasiinternasionalkelasxi 130128073426-phpapp02
Hubunganinternasionaldanorganisasiinternasionalkelasxi 130128073426-phpapp02Hubunganinternasionaldanorganisasiinternasionalkelasxi 130128073426-phpapp02
Hubunganinternasionaldanorganisasiinternasionalkelasxi 130128073426-phpapp02
 
Hubungan internasional
Hubungan internasionalHubungan internasional
Hubungan internasional
 
Hubungan internasional dan organisasi internasional kelas xi
Hubungan internasional dan organisasi internasional kelas xiHubungan internasional dan organisasi internasional kelas xi
Hubungan internasional dan organisasi internasional kelas xi
 
Perspektif Komunikasi Internasional.pptx
Perspektif Komunikasi Internasional.pptxPerspektif Komunikasi Internasional.pptx
Perspektif Komunikasi Internasional.pptx
 
Slide SEJARAH DIPLOMASI.pptx
Slide SEJARAH DIPLOMASI.pptxSlide SEJARAH DIPLOMASI.pptx
Slide SEJARAH DIPLOMASI.pptx
 
TUGAS PKN.pptxBARU.pptx
TUGAS PKN.pptxBARU.pptxTUGAS PKN.pptxBARU.pptx
TUGAS PKN.pptxBARU.pptx
 
Peran diplomat dalam diplomasi
Peran diplomat dalam diplomasiPeran diplomat dalam diplomasi
Peran diplomat dalam diplomasi
 
Makalah wawasan nusantara dalam globalisasi
Makalah  wawasan nusantara dalam globalisasiMakalah  wawasan nusantara dalam globalisasi
Makalah wawasan nusantara dalam globalisasi
 
Multy-Track Diplomacy.pptx
Multy-Track Diplomacy.pptxMulty-Track Diplomacy.pptx
Multy-Track Diplomacy.pptx
 
mengenal komunikasi internasional
mengenal komunikasi internasionalmengenal komunikasi internasional
mengenal komunikasi internasional
 
Tugas diplomasi 1
Tugas diplomasi 1Tugas diplomasi 1
Tugas diplomasi 1
 
BAB 1 LOBBY NEGOSIASI.pptx
BAB 1 LOBBY NEGOSIASI.pptxBAB 1 LOBBY NEGOSIASI.pptx
BAB 1 LOBBY NEGOSIASI.pptx
 
Cakupan komunikasi internasional
Cakupan komunikasi internasionalCakupan komunikasi internasional
Cakupan komunikasi internasional
 
Etika humas
Etika humasEtika humas
Etika humas
 
Tugas Kedua PKn.docx
Tugas Kedua PKn.docxTugas Kedua PKn.docx
Tugas Kedua PKn.docx
 
Globalisasi (Akbar Sena|| 8c)
Globalisasi (Akbar Sena|| 8c)Globalisasi (Akbar Sena|| 8c)
Globalisasi (Akbar Sena|| 8c)
 
Ppt globalisasi
Ppt globalisasiPpt globalisasi
Ppt globalisasi
 

Recently uploaded

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Recently uploaded (20)

Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 

sejarah diplomasi dunia

  • 1.
  • 2. HISTORY AND POLICY? 1. Case studies from the past that may ring bells for current leaders. 2. A larger sense of process, beyond normal short- termism. 3. History is not a body of facts. But a way of thinking – ‘thinking in time’.
  • 4. Zaman Mahabharata, Kresna bertindak sebagai wakil khusus para Pandawa untuk berunding dan menyelesaikan masalah secara damai dengan para Kurawa sebelum pecahnya perang.
  • 5.
  • 6. ENAM PRINSIP POLUGRI  1. perdamaian (sandhi),  2. melakukan peperangan (vigraha),  3.tinggal diam/netral (asana),  4. mempersiapkan diri untuk perang/siaga (yana),  5.aliansi (samsraya),  6. kebijakan ganda yaitu membuat perdamaian dengan negara satu sementara itu juga mengadakan peperangan dengan negara lainnya
  • 7.  Praktek diplomasi dilaksanakan oleh bangsawan yang ditunjuk oleh raja/kaisar/pangeran/pimpinan negara untuk mewakili kepentingan negaranya di negara lain.  Diplomasi berkembang sebagai sebuah seni (arts), diajarkan secara turun-temurun tanpa ada pedoman ilmiah yang mendasari  Pada perkembangannya, para merchant memegang peranan besar sebagai duta bangsa.
  • 8. Kaisar Byzantium menerima utusan dari Bulgaria
  • 9. ARISTOTELES Orang-orang Yunani memandang orang non- Yunani sebagai kaum barbarik. Aristoteles percaya bahwa alam ini telah menjadikan orang-orang Barbar sebagai budak. Padahal orang-orang Yunani tidak pernah memiliki negara dan bangsa yang kuat sebelum mereka mampu menaklukkan Macedonia.
  • 10.  Oppenheim dengan tegas menyatakan, bahwa pengaruh Kristen tidak tampak sama sekali, meskipun agama Kristen secara resmi menjadi agama resmi di bawah kekuasaan Konstantin Yang Agung (306-307 M). Tatkala kekaisaran Romawi terpecah menjadi dua, orang-orang yang berada di wilayah Timur dianggap sebagai barbarik meskipun mereka menganut agama Kristen. MASA KRISTEN
  • 11. MORAL VS PROFESI  Pada masa pemerintahan kekaisaran Byzantium cara-cara negosiasi dengan keculasan dan korupsi sangatlah terkenal.  Catatan tak sedap kepausan Chanceries di abad pertengahan juga mewarisi cara-cara diplomasi yang sangat merusak.
  • 12. DIPLOMASI ERA ISLAM  "Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal..." (QS Al-Hujuraat 49:13)
  • 13. PRINSIP  ide negara universal atas dasar persamaan di antara manusia.  hak-hak musuh, baik dalam keadaan perang maupun damai  Solusi secara keseluruhan
  • 14.
  • 15. 1 September 1814 hingga 9 Juni 1815 URUTAN SEBELUM SESUDAH KONGRES  Ambassador  Envoy Extraordinary/ Minister Plenipotentiary  Minister Resident  Charge d’affaires Pembagian wilayah Eropa secara permanen. Batas- batas inilah yang menjadi landasan batas Eropa modern saat ini.  Ambassador  Minister  Minister-counselor  Counselor  First Secretary  Second Secretary  Third Secretary  Attaché  Assistant Attaché
  • 18. MENURUT JENIS 1. Diplomasi Komerisal  Menurut Nicholson, diplomasi ini merupakan diplomasi borjuis atau diplomasi sipil yang didasarkan pada anggapan bahwa penyelesaian kompromi antara mereka yang berselisih melaui negosiasi adalah pada umumnya lebih menguntungkan daripada penghancuran total musuh-musuh. 2. Diplomasi Terbuka  Diplomasi terbuka atau disebut juga diplomasi demokratis menunjukkan bahwa diplomasi harus dijalankan secara terus terang dan terbuka serta memperoleh pengawasan penuh dari publik. 3. Diplomasi Totaliter  Bawa negara yang menggunakan diplomasi totaliter, pembuatan keputusan tidak berada di bawah pengawasan rakyat. Satu orang atau satu kelompok kecil bisa mengambil keputusan akhir dalam segala hal dan dalam waktu yang begitu singkat.
  • 19. 4. Diplomasi Melalui Konferensi  Untuk melakukan diplomasi ini diperlukan beberapa persiapan, seperti pembahasan dan programnya disetujui oleh semua pihak yang ikut serta, dan memperoleh jaminan bahwa pandangan-pandangan pihak-pihak yang berunding tidak berbeda hingga tidak ada harapan dipertemukan. 5. Diplomasi Diam-Diam  Tipe diplomasi ini dikembangkan dengan pertumbuhan dan perkembangan Perserikatan Bangsa-bangsa, dimana pertukaran pandangan- pandangan diam-diam oleh para wakil negara-negara terjadi sering melalui jabatan penting Sekretaris Jenderal organisasi dunia, di luar kemilau publisitas.
  • 20. 6. Diplomasi Preventif  Diplomasi ini mempunyai kedudukan penting, khusus dalam kasus-kasus dimana konflik permulaan bisa dikatakan sebagai akibat dari, atau secara tidak sengaja menimbulkan resiko bagi terciptanya suatu kekosongan kekuasaan di antara blok-blok utama. 7. Diplomasi Sumber Daya  Diplomasi ini terbentuk dari negara-negara yang tidak memiliki bahan-bahan mentah seperti batu bara, minyak, uranium, dan sebagainya. Bagi negara-negara kuat yang tidak memilikinya, mereka berusaha memperoleh penguasaan beberapa wilayah yang mempunyai bahan-bahan tersebut.
  • 22.  Diplomasi publik didefinisikan sebagai upaya mencapai kepentingan nasional suatu negara melalui understanding, informing, and influencing foreign audiences.  Dengan kata lain, jika proses diplomasi tradisional dikembangkan melalui mekanisme G to G relations, maka diplomasi publik lebih ditekankan pada G to P atau bahkan P to P relations. DIPLOMASI PUBLIK
  • 23.  agar publik internasional mempunyai persepsi Positif  sebagai landasan sosial bagi hubungan dan pencapaian kepentingan yang lebih luas. Alasan utama keterlibatan publik ini didasarkan pada: 1. pemerintah tidak selalu dapat menjawab berbagai tantangan dalam isu-isu diplomasi yang semakin kompleks 2. sifat khas pemerintah adalah sangat kaku (rigid). TUJUAN DIPLOMASI PUBLIK
  • 24.  program-program yang disponsori oleh pemerintah dengan tujuan menginformasikan atau mempengaruhi opini publik baik di dalam maupun luar negeri.  Instrumen salurannya: 1. publikasi cetakan dan online 2. film, 3. pertukaran budaya pameran, 4. Seminar dan dialog, 5. radio dan televisi serta berbagai saluran lainnya. ACUAN & INSTRUMEN
  • 25. Tracks  Track One  Inter-governmental  Track Two  Non-governmental professional  Track Three  Business activities  Track Four  Citizen diplomacy  Track Five  Research and Education  Track Six  Social Activism  Track Seven  Religious activities  Track Eight  Funding and Aid  Track Nine  Public Opinion/media
  • 26. THINKING IN TIME  The Key Question is . . . NOT ‘What’s the problem?’ BUT ‘What’s the story?’  ‘How Did We Get Into This Mess?’ To help see how to get out of it.
  • 27. TUGAS  BUAT KESIMPULAN mengenai sejarah diplomasi.  Menurut Anda jenis dan Track diplomasi apa yang paling menantang dan sebutkan alasannya