Dokumen tersebut membahas tentang ancaman disintegrasi bangsa Indonesia akibat ideologi dan kepentingan berbagai pihak pada tahun 1948-1965, seperti PKI Madiun 1948, DI/TII, Gerakan 30 September, APRA, Andi Aziz, dan RMS/Permesta yang menuntut otonomi daerah atau bahkan memisahkan diri dari Republik Indonesia.
BAB I PERJUANGAN MENGHADAPI ANCAMAN DISINTEGRASI BANGSA.pptxAlhimniRusdi1
Dokumen tersebut membahas berbagai pergolakan yang terjadi di Indonesia antara 1945-1965, mulai dari pergolakan akibat perbedaan ideologi, kepentingan politik, hingga sistem pemerintahan. Dokumen juga menjelaskan upaya-upaya yang dilakukan untuk mempertahankan integrasi bangsa Indonesia, seperti menciptakan kerukunan dan memajukan negara, serta teladan tokoh-tokoh seperti Frans Kaisiepo dan Sri Sultan Hamengku Bu
Gerakan APRA (Angkatan Perang Ratu Adil) didirikan oleh Raymond Westerling untuk mempertahankan bentuk negara federal di Indonesia. Pada Januari 1950, APRA melakukan serangan di Bandung dan menguasai markas Divisi Siliwangi sebagai bentuk ultimatum, namun akhirnya dapat ditumpas setelah pemerintah Indonesia mengirim bala bantuan dan berunding dengan Belanda untuk mendesak Westerling meninggalkan Bandung.
Grup bersenjata bernama Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) melakukan pemberontakan di Bandung pada 23 Januari 1950 di bawah pimpinan mantan kapten KNIL Raymond Westerling. APRA yang terdiri dari 800 tentara KNIL menyerang markas Divisi Siliwangi dan membunuh 79 personel, sebelum akhirnya dipaksa mundur oleh bala bantuan. Pemberontakan ini dipicu ketegangan antara kelompok federalis dan unitaris serta pertentangan polit
Dokumen tersebut membahas tentang ancaman disintegrasi bangsa Indonesia akibat ideologi dan kepentingan berbagai pihak pada tahun 1948-1965, seperti PKI Madiun 1948, DI/TII, Gerakan 30 September, APRA, Andi Aziz, dan RMS/Permesta yang menuntut otonomi daerah atau bahkan memisahkan diri dari Republik Indonesia.
BAB I PERJUANGAN MENGHADAPI ANCAMAN DISINTEGRASI BANGSA.pptxAlhimniRusdi1
Dokumen tersebut membahas berbagai pergolakan yang terjadi di Indonesia antara 1945-1965, mulai dari pergolakan akibat perbedaan ideologi, kepentingan politik, hingga sistem pemerintahan. Dokumen juga menjelaskan upaya-upaya yang dilakukan untuk mempertahankan integrasi bangsa Indonesia, seperti menciptakan kerukunan dan memajukan negara, serta teladan tokoh-tokoh seperti Frans Kaisiepo dan Sri Sultan Hamengku Bu
Gerakan APRA (Angkatan Perang Ratu Adil) didirikan oleh Raymond Westerling untuk mempertahankan bentuk negara federal di Indonesia. Pada Januari 1950, APRA melakukan serangan di Bandung dan menguasai markas Divisi Siliwangi sebagai bentuk ultimatum, namun akhirnya dapat ditumpas setelah pemerintah Indonesia mengirim bala bantuan dan berunding dengan Belanda untuk mendesak Westerling meninggalkan Bandung.
Grup bersenjata bernama Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) melakukan pemberontakan di Bandung pada 23 Januari 1950 di bawah pimpinan mantan kapten KNIL Raymond Westerling. APRA yang terdiri dari 800 tentara KNIL menyerang markas Divisi Siliwangi dan membunuh 79 personel, sebelum akhirnya dipaksa mundur oleh bala bantuan. Pemberontakan ini dipicu ketegangan antara kelompok federalis dan unitaris serta pertentangan polit
Gerakan APRA dipimpin oleh mantan kapten KNIL bernama Raymond Westerling dengan tujuan mempertahankan bentuk negara federal di Indonesia. Pada 23 Januari 1950, 800 tentara APRA yang dipimpin Westerling menyerang markas Divisi Siliwangi di Bandung dan menewaskan 79 personel, sebelum akhirnya dipaksa mundur. Setelah gagal menangkap menteri-menteri pemerintah, Westerling melarikan diri ke luar negeri.
DISINTEGRASI YANG BERKAITAN DENGAN KEPENTINGAN PRIBADI DAN GOLONGANSMK Negeri 1 Palopo
Dokumen tersebut membahas tentang disintegrasi yang terkait dengan kepentingan pribadi dan golongan di Indonesia antara tahun 1948-1965, serta peristiwa serupa di masa kini seperti di Timor Timur. Beberapa contoh kasus disintegrasi pada masa itu adalah pemberontakan APRA, Andi Aziz, dan RMS, yang didorong oleh kepentingan kelompok tertentu dan pengaruh asing. Peristiwa serupa di Timor Timur juga dipicu oleh persaing
SEJARAH INDONESIA PEMBERONTAKAN ANDI AZISAwanda Gita
Dokumen ini membahas tentang pemberontakan Andi Azis di Makassar pada tahun 1950. Andi Azis adalah mantan perwira KNIL yang tidak setuju dengan kebijakan pemerintah Soekarno dan memisahkan diri untuk mempertahankan keberadaan Negara Indonesia Timur. Ia menyerang markas TNI di Makassar dan menuntut agar wilayah Indonesia Timur dijaga oleh pasukan KNIL. Pemerintah pusat kemudian berupaya menumpas pember
Dokumen tersebut membahas pergolakan yang terjadi di Indonesia pasca kemerdekaan antara tahun 1945-1965 yang disebabkan oleh perbedaan ideologi, kepentingan, dan sistem pemerintahan. Beberapa pemberontakan yang diuraikan meliputi PKI Madiun, DI/TII, G30S/PKI, APRA, Andi Aziz, RMS, PRRI, dan PERMESTA. Dokumen juga menyoroti upaya mempertahankan integrasi bangsa di tengah pergolakan terse
Dokumen tersebut membahas gangguan keamanan negara Indonesia selama tahun 1950-1959 yang disebabkan oleh berbagai pemberontakan seperti APRA, RMS, DI/TII, dan lainnya. Pemberontakan-pemberontakan ini umumnya disebabkan oleh ketidakpuasan terhadap proses integrasi wilayah-wilayah yang sebelumnya merupakan negara bagian ke dalam negara kesatuan Republik Indonesia. Pemerintah melakukan berbagai upaya, baik damai
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Gerakan APRA dipimpin oleh mantan kapten KNIL bernama Raymond Westerling dengan tujuan mempertahankan bentuk negara federal di Indonesia. Pada 23 Januari 1950, 800 tentara APRA yang dipimpin Westerling menyerang markas Divisi Siliwangi di Bandung dan menewaskan 79 personel, sebelum akhirnya dipaksa mundur. Setelah gagal menangkap menteri-menteri pemerintah, Westerling melarikan diri ke luar negeri.
DISINTEGRASI YANG BERKAITAN DENGAN KEPENTINGAN PRIBADI DAN GOLONGANSMK Negeri 1 Palopo
Dokumen tersebut membahas tentang disintegrasi yang terkait dengan kepentingan pribadi dan golongan di Indonesia antara tahun 1948-1965, serta peristiwa serupa di masa kini seperti di Timor Timur. Beberapa contoh kasus disintegrasi pada masa itu adalah pemberontakan APRA, Andi Aziz, dan RMS, yang didorong oleh kepentingan kelompok tertentu dan pengaruh asing. Peristiwa serupa di Timor Timur juga dipicu oleh persaing
SEJARAH INDONESIA PEMBERONTAKAN ANDI AZISAwanda Gita
Dokumen ini membahas tentang pemberontakan Andi Azis di Makassar pada tahun 1950. Andi Azis adalah mantan perwira KNIL yang tidak setuju dengan kebijakan pemerintah Soekarno dan memisahkan diri untuk mempertahankan keberadaan Negara Indonesia Timur. Ia menyerang markas TNI di Makassar dan menuntut agar wilayah Indonesia Timur dijaga oleh pasukan KNIL. Pemerintah pusat kemudian berupaya menumpas pember
Dokumen tersebut membahas pergolakan yang terjadi di Indonesia pasca kemerdekaan antara tahun 1945-1965 yang disebabkan oleh perbedaan ideologi, kepentingan, dan sistem pemerintahan. Beberapa pemberontakan yang diuraikan meliputi PKI Madiun, DI/TII, G30S/PKI, APRA, Andi Aziz, RMS, PRRI, dan PERMESTA. Dokumen juga menyoroti upaya mempertahankan integrasi bangsa di tengah pergolakan terse
Dokumen tersebut membahas gangguan keamanan negara Indonesia selama tahun 1950-1959 yang disebabkan oleh berbagai pemberontakan seperti APRA, RMS, DI/TII, dan lainnya. Pemberontakan-pemberontakan ini umumnya disebabkan oleh ketidakpuasan terhadap proses integrasi wilayah-wilayah yang sebelumnya merupakan negara bagian ke dalam negara kesatuan Republik Indonesia. Pemerintah melakukan berbagai upaya, baik damai
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
4. APRA merupakan kepanjangan dari Angkatan Perang Ratu Adil, yang di
bentuk oleh Raymond Pierre Westerling, seorang tokoh militer Belanda
pada pertengahan November 1949. Ratu Adil adalah mitologi yang sakral di
dalam masyarakat Indonesia. Ratu Adil berasal dari ramalan Jayabaya,
yaitu pemimpin yang akan memerintah rakyat dengan adil dan bijaksana,
sehingga keadaan akan aman dan rakyat makmur sejahtera.
Namun, mitologi tersebut justru dijadikan sebagai salah satu propaganda
politik, seperti yang dilakukan oleh Westerling beserta Angkatan Perang
Ratu Adil nya (APRA). Dengan menggunakan embel-embel Ratu Adil,
Westerling mencoba mencari simpati rakyat untuk melakukan
pemberontakan terhadap pemerintah Republik Indonesia. Tragedi
pemberontakan tersebut terjadi di kota Bandung pada tanggal 23 Januari
1950.
Angkatan Perang Ratu Adil
9. Tujuan APRA
1. Mempertahankan
Bentuk Negara RIS
2. Mempertahankan
Bentuk Negara
Federal Pasundan di
Indonesia
3. Mempertahankan
Adanya Tentara
Sendiri
10. 5. Mendirikan Negara Federal di
Indonesia
4. Golongan Kolonialis Belanda Ingin
Mengamankan Kedudukannya di
Indonesia
Tujuan APRA
18. Dampak Pemberontakan APRA
1. Banyaknya Tentara
Yang Gugur
2. Meningkatnya Rasa
Persatuan dan
Kesatuan Masyarakat
3. Kehidupan
Masyarakat Yang
Terganggu