SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
www.hansmichael.com - Bab X. Konsep Dasar Tree




                                     BAB X
                          Konsep Dasar Tree
10.1      Definisi Tree
10.2      Representasi dari Tree
10.3      Istilah-istilah dalam Tree
10.4      Binary Tree
10.5      Representasi Binary Tree
10.6      Traversal pada Binary Tree
10.7      Latihan Soal

     Setelah mempelajari struktur data linier pada bab-bab sebelumnya (stack,
queue, dan linked list), maka pada bab ini akan dipelajari mengenai struktur data
non linier, yaitu TREE. Contoh dari sebuah struktur tree dapat dilihat dalam
kehidupan sehari-hari seperti silsilah keluarga atau struktur organisasi dari suatu
perusahaan.



10.1 Definisi Tree
      Secara sederhana tree dapat didefinisikan sebagai kumpulan elemen yang
salah satu elemennya disebut root, dan sisa elemen yang lain (yang disebut node)
terpecah menjadi sejumlah himpunan yang saling tidak berhubungan satu sama
lain (disjoint), yang disebut dengan subtree. Node yang tidak mempunyai cabang
disebut terminal node atau leaf, sedangkan node yang mempunyai cabang disebut
branch node. Jumlah node pada sebuah tree merupakan bilangan terbatas (finite
number).

      Apabila diamati pada setiap subtree, akan terlihat bahwa subtree pun
mempunyai root dan subtree-subtree, dengan kata lain juga merupakan sebuah
tree. Dengan pengertian tersebut, maka tree dapat didefinisikan secara rekursif
sebagai berikut:

•   Sebuah node tunggal adalah tree.

•   Jika terdapat sebuah node N dan beberapa subtree T1, T2, T3, ..., Tk yang tidak
    saling berhubungan, dan berakar pada node-node N1, N2, N3, ..., Nk, maka dari



                                        84
www.hansmichael.com - Bab X. Konsep Dasar Tree                               85




node N dan subtree-subtree ini dapat dibentuk sebuah tree yang berakar pada node
N.Contoh:

•   Tree dengan 12 node dan root N0

    T1 = {N1, N2, N3, N4, N5, N6}

    T2 = {N7}

    T3 = {N8, N9, N10}

•   T1 merupakan tree dengan root N1

    T11 = {N2}

    T12 = {N3}

    T13 = {N4, N5, N6}

•   T2 merupakan tree dengan root N2

•   T3 merupakan tree dengan root N3

    T31 = {N9}

    T32 = {N10, N11}

•   T13 merupakan tree dengan root N4

    T131 = {N5}

    T132 = {N6}

•   T32 merupakan tree dengan root N10

    T321 = {N11}
                                           N0


                            N1             N7           N8


                       N2   N3      N4           N9          N10



                            N5            N6                 N11


                                      Gambar 10.1
                                    Representasi Tree
www.hansmichael.com - Bab X. Konsep Dasar Tree                                   86




10.2 Representasi dari Tree
     Ada beberapa cara untuk menggambarkan sebuah tree, yaitu:

1. Pedigree chart
                                             N0


                          N1                 N5                   N6


                    N2    N3        N4                  N7                  N8




2. Lineal chart                                          N2


                                             N1          N3

                                                         N4
                                    N0       N5

                                                         N7
                                             N6
                                                         N8



3. Diagram Venn atau Nested Sets


                                    N0
                                              N5


                              N2        N3
                                                   N6        N7        N8
                         N1        N4




4. Nested parentheses

    (N0 (N1 (N2) (N3) (N4)) (N5) (N6 (N7) (N8)))
www.hansmichael.com - Bab X. Konsep Dasar Tree                                  87




5. Bar chart

                       N0
                            N1
                                 N2
                                 N3
                                 N4
                            N5
                            N6
                                 N7
                                 N8




6. Level-number notation

   1                             N0
   2                                  N1
   3                                        N2
   3                                        N3
   3                                        N4
   2                                  N5
   2                                  N6
   3                                        N7
   3                                        N8



10.3 Istilah-Istilah dalam Tree
       Dalam mempelajari struktur data non linier ini, akan ditemui banyak istilah-
istilah yang dipergunakan untuk menyajikan sebuah tree. Berikut ini akan dibahas
istilah-istilah yang sering digunakan dalam tree.

10.3.1 Level (Tingkat)
      Level sebuah node adalah satu ditambah panjang path dari root ke node
tersebut, sehingga level root selalu satu. Jika suatu node terletak pada level N,
maka node-node yang merupakan child-nya terletak pada level N +1. Sebagai
contoh, berikut ini diperlihatkan sebuah tree (12 node) lengkap dengan nomor
level untuk setiap nodenya.
www.hansmichael.com - Bab X. Konsep Dasar Tree                                88




                                                              Level/Tingkat
                                  N0                                1


                    N1            N7            N8                  2


             N2     N3      N4            N9            N10         3


                    N5           N6                     N11         4



                                       Gambar 10.2
                                      Level pada Tree


      Selain definisi di atas, ada juga beberapa buku yang menyatakan bahwa root
dinyatakan sebagai level 0, dan node-node lainnya dinyatakan sebagai level 1
lebih tinggi dari parent-nya. Buku ini menggunakan definisi yang pertama, yaitu
bahwa root dikatakan berlevel 1.

10.3.2 Degree (Derajat)
     Dikenal dua macam degree/derajat dari sebuah node yaitu:

1. Out-degree (atau sering disebut degree) yaitu jumlah subtree dalam node
   tersebut. Degree dari leaf atau terminal node selalu nol.

2. In-degree yaitu jumlah path yang masuk ke dalam node tersebut. In-degree
   dari root selalu nol dan untuk node-node lainnya selalu satu.

Contoh:

Dari gambar tree di atas:

• Node N0 mempunyai out-degree = 3 dan in-degree = 0.

• Node N1 mempunyai out-degree = 3 dan in-degree = 1.

• Node N2 mempunyai out-degree = 1 dan in-degree = 1.

• Node N3 mempunyai out-degree = 1 dan in-degree = 1.

• Node N4 mempunyai out-degree = 2 dan in-degree = 1.

• dan seterusnya.
www.hansmichael.com - Bab X. Konsep Dasar Tree                                  89




      Leaf sering disebut sebagai external node (node luar), sedangkan node-node
selain leaf dan root disebut internal node (node dalam).

10.3.3 Height (Tinggi) atau Depth (Kedalaman)
      Tinggi atau kedalaman dari suatu tree adalah level maksimum dari node
dalam tree tersebut dikurangi satu. Untuk contoh tree di atas, tinggi tree tersebut
adalah 4 - 1 = 3, karena level maksimumnya adalah 4.

10.3.4 Ancestor dan Descendant
     Ancestor suatu node yaitu semua node yang terletak dalam satu jalur dengan
node tersebut dari root sampai node yang ditinjau. Sebagai contoh, ancestor dari
node N6 adalah N0, N1, dan N4.

      Descendant suatu node yaitu semua node yang dapat dicapai dari node
tersebut. Sebagai contoh, descendant dari node N1 adalah N2, N3, N4, N5, dan N6.

10.3.5 Parent (Father) dan Child (Son)
      Parent suatu node adalah sebuah node yang dapat mencapai node tersebut
dengan path tunggal. Sebagai contoh, parent dari N2 adalah N1, parent dari N5
adalah N4, parent dari N10 adalah N8, dan sebagainya.

      Child suatu node adalah semua node yang dapat dicapai oleh node tersebut
dengan sebuah path saja. Sebagai contoh, child dari N1 adalah N2, N3, dan N4;
child dari N4 adalah N5 dan N6; dan sebagainya.

10.3.6 Forest
       Forest adalah kumpulan tree yang tidak saling berhubungan (disjoint). Jika
pada tree di atas, node N0 dihapus menyebabkan terjadi sebuah forest dengan tiga
tree (dapat dilihat pada gambar berikut ini).

                     N1                N7              N8


               N2    N3     N4                   N9         N10


                      N5          N6                        N11



                                   Gambar 10.3
                                     Forest
www.hansmichael.com - Bab X. Konsep Dasar Tree                                        90




10.3.7 Ordered Tree
     Definisi ordered tree yaitu:

• Sebuah tree yang di dalamnya terdapat aturan untuk menyusun node-node
  dalam level yang sama, atau

• Sebuah tree dimana setiap subtree pada semua node di dalamnya membentuk
  himpunan yang berurutan (ordered set).

      Urutan node-node dapat bersifat ascending (urut naik) dan dapat pula
bersifat descending (urut turun). Gambar 10.4 merupakan contoh dari non-ordered
tree dan ordered tree.

                                                  B
                 tidak urut

                             Y                    A                   Z


                   C          I       H                       J               P



                              O               N                               X


                                                  (a)

                                                          B

                  urut
                                  A                       Y               Z


                         C        H       I                       J               P


                                  N                   O                           X


                                                  (b)

                                 Gambar 10.4
                    Non-Ordered Tree (a) dan Ordered Tree (b)


10.3.8 m-ary Tree
      m-ary tree adalah tree yang out-degree setiap node di dalamnya lebih kecil
atau sama dengan m. Apabila m = 2, maka disebut dengan binary tree. Untuk
contoh ordered tree di atas, juga dapat dikatakan sebagai 3-ary tree.
www.hansmichael.com - Bab X. Konsep Dasar Tree                                91




10.3.9 Balance Tree
      Balance tree yaitu tree dimana leaf-leafnya terletak pada level h dan h-1,
sehingga jarak antara sebuah leaf dan leaf terbawah paling banyak 1. Contoh
balance tree adalah AVL-tree dan B-tree yang akan dibahas pada bab XIII dan
bab XV. Gambar 10.5 merupakan contoh balance tree dan non-balance tree.


                              D                       D

                    B               F                            F

              A           C             G              E             G

                              (a)                          (b)

                                 Gambar 10.5
                   Balance Tree (a) dan Non-Balance Tree (b)


10.3.10 Complete m-ary Tree dan Full m-ary Tree
     Complete m-ary tree yaitu suatu m-ary tree yang out-degree setiap node di
dalamnya sama dengan nol (merupakan leaf) atau sama dengan m. Sedangkan full
m-ary tree adalah complete m-ary tree dimana leaf-leafnya terletak pada level
yang sama.



10.4 Binary Tree
       Setelah mengetahui tree secara umum, maka untuk selanjutnya fokus
pembahasan akan diarahkan pada tree yang hanya mempunyai dua buah subtree
saja (subtree kiri dan subtree kanan) yang disebut sebagai binary tree.

10.4.1 Konsep Dasar Binary Tree
     Binary tree adalah himpunan dengan jumlah terbatas yaitu m buah node
(m ≥ 0), yang selain kosong (m = 0) hanya dapat berisi sebuah node root yang
memiliki dua buah subtree yang masing-masing disebut SUB BINARY TREE
KIRI dan SUB BINARY TREE KANAN. Jika m = 0 maka disebut EMPTY
BINARY TREE.

10.4.2 Konversi dari General Tree ke Binary Tree
      Apabila suatu general tree dapat dinyatakan sebagai binary tree, maka perlu
dilakukan proses konversi dari general tree ke binary tree. Gambar di bawah ini
www.hansmichael.com - Bab X. Konsep Dasar Tree                                                    92




memperlihatkan urutan proses konversi struktur general tree menjadi struktur
binary tree.



                      B                                               B

              A
                                                                      A           Y       Z

   C                        Y
                                                                      C       H       I   J            P
          H                          Z

                                                                                      N       O        X
                  I          J
                                                 I               II
          N                          P


                  O         X


                                                     B


                                         A                            Z
                                                     Y
                                         H
                                                             J            P
                                 C           I

                                                                          X
                                         N               O


                                     Gambar 10.6
                          Konversi General Tree ke Binary Tree


       Dari gambar 10.6 terlihat bahwa terdapat dua tahap konversi yaitu:

• Tahap pertama yaitu menghapus semua cabang (branch) yang terhubung pada
  setiap node kecuali cabang yang paling kiri. Selanjutnya menghubungkan
  semua node pada level yang sama dengan branch.

• Tahap kedua yaitu mengubah menjadi binary tree dimana branch kiri adalah
  branch yang vertikal dan branch kanan adalah branch yang horisontal.

     Proses konversi ini dapat pula diterapkan untuk mengkonversi sebuah forest
menjadi binary tree, dan dapat dilihat pada contoh gambar 10.7.
www.hansmichael.com - Bab X. Konsep Dasar Tree                                                       93




                                    A                                    G


                          B                         E            H       I       J


                  C                 D               F                    C                   D

                                                            I


              A                                             G


              B                             E               H            I               J


              C           D                 F                                            C       D

                                                            II



                                                            A

                                        B                                    G


                      C                                 E            H


                                D               F                            I


                                                                                     J


                                                                             C


                                      Gambar 10.7            D
                              Konversi Forest ke Binary Tree



10.5 Representasi Binary Tree
     Apabila diperhatikan node-node dalam binary tree, maka akan terlihat
bahwa dalam setiap node secara umum selalu terdiri dari dua buah pointer untuk
menunjukkan subtree kiri dan subtree kanan, serta informasi yang akan disimpan
dalam node tersebut. Struktur penyimpanan informasi ini terbagai menjadi:
www.hansmichael.com - Bab X. Konsep Dasar Tree                              94




10.5.1 Representasi Penyimpanan Linked
     Cara pertama adalah penyimpanan node secara linked, dalam arti
menggunakan tipe data pointer. Pada cara ini, struktur node akan disajikan
sebagai berikut:

       LPtr       Info    RPtr

      Jika struktur node tersebut diimplementasikan ke dalam Pascal, maka
deklarasi node yang sesuai adalah:

     1: TYPE
     2: BinTreeType = ^BinNodeType;
     3: BinNodeType = RECORD
     4:                 LPtr : BinTreeType;
     5:                 Info : BinInfoType;
     6:                 RPtr : BinTreeType;
     7:                END;

      Gambar 10.8 adalah binary tree dan representasinya dalam penyimpanan
secara linked. Pointer T menunjukkan alamat dari node root, sedang subtree yang
kosong diwakili dengan pointer yang bernilai NIL.

                  A                                    T

       B                  F                            A

 C            E       G          H
                                              B                    F
       D

                                       C           E           G        H


                                              F


                                   Gambar 10.8
                  Binary Tree dan Representasi dalam Linked List




10.5.2 Representasi Penyimpanan Threaded
     Pada representasi secara linked dapat disimpulkan bahwa apabila pada
sebuah binary tree terdapat n buah node, maka jumlah pointer nil adalah n + 1
buah dari total pointer adalah 2n buah. Hal ini merupakan pemborosan tempat,
www.hansmichael.com - Bab X. Konsep Dasar Tree                                    95




dan pada representasi penyimpanan threaded, pointer nil diganti dengan thread
link. Pembahasan lebih lanjut mengenai threaded terdapat pada bab XII.

10.5.3 Representasi Penyimpanan Sekuensial
      Telah diketahui bahwa tidak semua bahasa pemrograman mempunyai tipe
data pointer (linked allocation), sehingga perlu diketahui pula representasi binary
tree dengan menggunakan sequential allocation (array).

      Dalam representasi ini, perlu dipersiapkan dahulu sebuah array satu dimensi
(vektor). Jumlah elemen maksimum array ditentukan berdasarkan jumlah node
dari sebuah full binary tree dengan suatu ketinggian tertentu. Apabila tinggi
sebuah full binary tree adalah h, maka jumlah node pada binary tree tersebut
adalah 2h + 1 - 1. Misalkan terdapat sebuah full binary tree dengan tinggi = 5, maka
jumlah nodenya = 26 - 1 = 64 - 1 = 63 buah.

      Setelah mempersiapkan vektor sebagai media penyimpan binary tree,
selanjutnya perlu diperhatikan aturan-aturan penempatan node pada vektor yaitu
sebagai berikut:

1. Elemen pertama vektor adalah root.

2. Child kiri dari elemen vektor ke-i adalah elemen vektor ke-2i dan child kanan
   dari elemen vektor ke-i adalah elemen vektor ke-(2i + 1).

      Dengan memperhatikan aturan tersebut, maka binary tree seperti contoh
pada representasi linked, apabila disajikan dalam bentuk array maka menjadi
seperti gambar berikut ini:

 Posisi     1   2    3   4    5   6    7    8   9   10   11   12   13   14   15
 Info      A    B    F   C   E    G   H     -   D   -    -    -    -    -    -


10.6 Traversal pada Binary Tree
      Proses traversal adalah proses melakukan kunjungan pada setiap node pada
suatu binary tree tepat satu kali. Dengan melakukan kunjungan secara lengkap,
maka akan didapatkan urutan informasi secara linier yang tersimpan dalam sebuah
binary tree. Terdapat tiga cara untuk melakukan kunjungan itu, yaitu:

1. Traversal preorder (depth first order)

  Dilaksanakan dengan jalan mencetak isi node yang dikunjungi lalu melakukan
  kunjungan ke subtree kiri dan selanjutnya ke subtree kanan.

  Algoritma umum traversal preorder adalah sebagai berikut:
www.hansmichael.com - Bab X. Konsep Dasar Tree                                96




  •    Jika tree kosong, maka keluar.

  •    Proses node root.

  •    Traverse subtree kiri secara preorder.

  •    Traverse subtree kanan secara preorder.

2. Traversal inorder (symmetric order)

  Dilaksanakan dengan jalan melakukan kunjungan ke subtree kiri, mencetak isi
  node yang dikunjungi, lalu melakukan kunjungan ke subtree kanan.

  Algoritma umum traversal inorder adalah sebagai berikut:

  •    Jika tree kosong, maka keluar.

  •    Traverse subtree kiri secara inorder.

  •    Proses node root.

  •    Traverse subtree kanan secara inorder.

3. Traversal postorder

  Dilaksanakan dengan jalan melakukan kunjungan ke subtree kiri, lalu ke
  subtree kanan, dan selanjutnya mencetak isi node yang dikunjungi.

  Algoritma umum traversal inorder adalah sebagai berikut:

  •    Jika tree kosong, maka keluar.

  •    Traverse subtree kiri secara postorder.

  •    Traverse subtree kanan secara postorder.

  •    Proses node root.

      Semua algoritma traversal (preorder, inorder, postorder) yang diberikan di
atas berupa algoritma rekursif, dan sebenarnya dapat dikerjakan secara iteratif
dengan bantuan stack.

     Contoh: diberikan ekspresi matematika ((A * B) - (C ^ D)) + (E / F), apabila
digambarkan dalam bentuk binary tree menjadi seperti gambar 10.9.
www.hansmichael.com - Bab X. Konsep Dasar Tree                              97




                                                        +

                                        -                           /


                           *                        ^       E           F


                   A               B        C               D


                                 Gambar 10.9
              Representasi Ekspresi Matematika dalam Binary Tree


     Apabila binary tree di atas dikunjungi:

• secara preorder akan menghasilkan:                    +-*AB^CD/EF

• secara inorder akan menghasilkan:                     A*C-C^D+E/F

• secara postorder akan menghasilkan:                   AB+CD^-EF/+



10.7 Latihan Soal
1. Tentukan level dan degree dari masing-masing node dalam tree yang ada pada
   gambar 10.10.

                                                        A


                                            B                   K


                               C            F               G



                       D               E            H               J



                               I                L                   M


                                        Gambar 10.10
                                       Non Binary tree


2. Gambarkan bentuk tree pada soal no.1 dengan diagram Venn, nested
   parentheses, bar chart dan level-number notation.

3. Ubahlah ordered tree pada soal no. 1 menjadi sebuah binary tree.
www.hansmichael.com - Bab X. Konsep Dasar Tree                                98




4. Bagaimanakah representasi sekuensial dari binary tree jawaban soal no. 3?
   Sebelumnya tentukan dahulu tinggi maksimum dari binary tree yang dapat
   direpresentasikan dalam array tersebut.

5. Lakukanlah proses traversal preorder, inorder dan postorder pada binary tree
   jawaban soal no. 3.

6. Buatlah tiga buah procedure iteratif untuk melakukan traversal inorder,
   preorder dan postorder pada sebuah binary tree.

7. Buatlah sebuah procedure untuk melakukan traversal level order (berdasarkan
   level dari tree tersebut) pada sebuah binary tree dengan bantuan stack atau
   queue.

8. Buatlah sebuah function untuk mengembalikan jumlah node pada sebuah
   binary tree.

9. Buatlah sebuah function untuk mengembalikan ketinggian dari sebuah binary
   tree.

10. Buatlah tiga buah function untuk mengembalikan status (benar atau salah)
    apakah suatu binary tree merupakan balance tree, complete binary tree, full
    binary tree.

11. Gambarkan binary tree yang dimaksud:

   a) Traversal preorder pada sebuah binary tree menghasilkan urutan ‘A B C D
      E F G H I’, sedangkan traversal inorder-nya menghasilkan urutan ‘C D E
      B F A I H G’.

   b) Traversal postorder pada sebuah binary tree menghasilkan urutan ‘E D A
      C G F B H’, sedangkan jumlah child untuk masing-masing node adalah
      sebagai berikut: A = 1, B = 2, C = 0, D = 1, E = 0, F = 1, G = 0 dan H = 2.

12. Buatlah sebuah program untuk mengkonversi antar ketiga notasi ekspresi
    matematika (prefix, infix dan suffix) dengan menggunakan binary tree.

More Related Content

Viewers also liked

God's Pharmacy
God's PharmacyGod's Pharmacy
God's PharmacyTonedef67
 
Review Zimbra 8.0 Opensource Edition
Review Zimbra 8.0 Opensource EditionReview Zimbra 8.0 Opensource Edition
Review Zimbra 8.0 Opensource EditionDavid Suhendrik
 
ふくしま連携復興センター2012年度事業計画
ふくしま連携復興センター2012年度事業計画ふくしま連携復興センター2012年度事業計画
ふくしま連携復興センター2012年度事業計画Ryo Yamato
 
2ふくしま連携復興センター2012年度事業計画
2ふくしま連携復興センター2012年度事業計画2ふくしま連携復興センター2012年度事業計画
2ふくしま連携復興センター2012年度事業計画Ryo Yamato
 
Instalasi dan Konfigurasi DNS #1
Instalasi dan Konfigurasi DNS #1Instalasi dan Konfigurasi DNS #1
Instalasi dan Konfigurasi DNS #1David Suhendrik
 

Viewers also liked (20)

Peter Steen Henriksen Nordboernes agerbrug i groenland
Peter Steen Henriksen Nordboernes agerbrug i groenlandPeter Steen Henriksen Nordboernes agerbrug i groenland
Peter Steen Henriksen Nordboernes agerbrug i groenland
 
Esben Schlosser Mauritsen Laserscanninger
Esben Schlosser Mauritsen LaserscanningerEsben Schlosser Mauritsen Laserscanninger
Esben Schlosser Mauritsen Laserscanninger
 
Ross Parry
Ross Parry Ross Parry
Ross Parry
 
God's Pharmacy
God's PharmacyGod's Pharmacy
God's Pharmacy
 
Keld Møller Hansen, Elgene fra Lundby Mose
Keld Møller Hansen,  Elgene fra Lundby MoseKeld Møller Hansen,  Elgene fra Lundby Mose
Keld Møller Hansen, Elgene fra Lundby Mose
 
Henrik Skousen
Henrik SkousenHenrik Skousen
Henrik Skousen
 
Frauke Witte
Frauke WitteFrauke Witte
Frauke Witte
 
Tali Padan - Anne Franck house
Tali Padan - Anne Franck houseTali Padan - Anne Franck house
Tali Padan - Anne Franck house
 
22 Charlotta Lindblom, Smededammen
22 Charlotta Lindblom, Smededammen22 Charlotta Lindblom, Smededammen
22 Charlotta Lindblom, Smededammen
 
57 Mie Buus, Udkantspuljen
57 Mie Buus, Udkantspuljen57 Mie Buus, Udkantspuljen
57 Mie Buus, Udkantspuljen
 
Quizlet
QuizletQuizlet
Quizlet
 
Thea Mikkelsen: Passion, ODM Internationalt Formidlingsseminar 2011
Thea Mikkelsen: Passion, ODM Internationalt Formidlingsseminar 2011Thea Mikkelsen: Passion, ODM Internationalt Formidlingsseminar 2011
Thea Mikkelsen: Passion, ODM Internationalt Formidlingsseminar 2011
 
Review Zimbra 8.0 Opensource Edition
Review Zimbra 8.0 Opensource EditionReview Zimbra 8.0 Opensource Edition
Review Zimbra 8.0 Opensource Edition
 
Troels Bo Jensen degnestien
Troels Bo Jensen degnestienTroels Bo Jensen degnestien
Troels Bo Jensen degnestien
 
ふくしま連携復興センター2012年度事業計画
ふくしま連携復興センター2012年度事業計画ふくしま連携復興センター2012年度事業計画
ふくしま連携復興センター2012年度事業計画
 
Marianne Høyem Andreasen
Marianne Høyem AndreasenMarianne Høyem Andreasen
Marianne Høyem Andreasen
 
Menu
MenuMenu
Menu
 
2ふくしま連携復興センター2012年度事業計画
2ふくしま連携復興センター2012年度事業計画2ふくしま連携復興センター2012年度事業計画
2ふくしま連携復興センター2012年度事業計画
 
Instalasi dan Konfigurasi DNS #1
Instalasi dan Konfigurasi DNS #1Instalasi dan Konfigurasi DNS #1
Instalasi dan Konfigurasi DNS #1
 
Bigitte Faurhøj Olsen, Nationalmuseet, Årets kalkmalerier 2012
Bigitte Faurhøj Olsen, Nationalmuseet, Årets kalkmalerier 2012Bigitte Faurhøj Olsen, Nationalmuseet, Årets kalkmalerier 2012
Bigitte Faurhøj Olsen, Nationalmuseet, Årets kalkmalerier 2012
 

Konsep Dasar Tree

  • 1. www.hansmichael.com - Bab X. Konsep Dasar Tree BAB X Konsep Dasar Tree 10.1 Definisi Tree 10.2 Representasi dari Tree 10.3 Istilah-istilah dalam Tree 10.4 Binary Tree 10.5 Representasi Binary Tree 10.6 Traversal pada Binary Tree 10.7 Latihan Soal Setelah mempelajari struktur data linier pada bab-bab sebelumnya (stack, queue, dan linked list), maka pada bab ini akan dipelajari mengenai struktur data non linier, yaitu TREE. Contoh dari sebuah struktur tree dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari seperti silsilah keluarga atau struktur organisasi dari suatu perusahaan. 10.1 Definisi Tree Secara sederhana tree dapat didefinisikan sebagai kumpulan elemen yang salah satu elemennya disebut root, dan sisa elemen yang lain (yang disebut node) terpecah menjadi sejumlah himpunan yang saling tidak berhubungan satu sama lain (disjoint), yang disebut dengan subtree. Node yang tidak mempunyai cabang disebut terminal node atau leaf, sedangkan node yang mempunyai cabang disebut branch node. Jumlah node pada sebuah tree merupakan bilangan terbatas (finite number). Apabila diamati pada setiap subtree, akan terlihat bahwa subtree pun mempunyai root dan subtree-subtree, dengan kata lain juga merupakan sebuah tree. Dengan pengertian tersebut, maka tree dapat didefinisikan secara rekursif sebagai berikut: • Sebuah node tunggal adalah tree. • Jika terdapat sebuah node N dan beberapa subtree T1, T2, T3, ..., Tk yang tidak saling berhubungan, dan berakar pada node-node N1, N2, N3, ..., Nk, maka dari 84
  • 2. www.hansmichael.com - Bab X. Konsep Dasar Tree 85 node N dan subtree-subtree ini dapat dibentuk sebuah tree yang berakar pada node N.Contoh: • Tree dengan 12 node dan root N0 T1 = {N1, N2, N3, N4, N5, N6} T2 = {N7} T3 = {N8, N9, N10} • T1 merupakan tree dengan root N1 T11 = {N2} T12 = {N3} T13 = {N4, N5, N6} • T2 merupakan tree dengan root N2 • T3 merupakan tree dengan root N3 T31 = {N9} T32 = {N10, N11} • T13 merupakan tree dengan root N4 T131 = {N5} T132 = {N6} • T32 merupakan tree dengan root N10 T321 = {N11} N0 N1 N7 N8 N2 N3 N4 N9 N10 N5 N6 N11 Gambar 10.1 Representasi Tree
  • 3. www.hansmichael.com - Bab X. Konsep Dasar Tree 86 10.2 Representasi dari Tree Ada beberapa cara untuk menggambarkan sebuah tree, yaitu: 1. Pedigree chart N0 N1 N5 N6 N2 N3 N4 N7 N8 2. Lineal chart N2 N1 N3 N4 N0 N5 N7 N6 N8 3. Diagram Venn atau Nested Sets N0 N5 N2 N3 N6 N7 N8 N1 N4 4. Nested parentheses (N0 (N1 (N2) (N3) (N4)) (N5) (N6 (N7) (N8)))
  • 4. www.hansmichael.com - Bab X. Konsep Dasar Tree 87 5. Bar chart N0 N1 N2 N3 N4 N5 N6 N7 N8 6. Level-number notation 1 N0 2 N1 3 N2 3 N3 3 N4 2 N5 2 N6 3 N7 3 N8 10.3 Istilah-Istilah dalam Tree Dalam mempelajari struktur data non linier ini, akan ditemui banyak istilah- istilah yang dipergunakan untuk menyajikan sebuah tree. Berikut ini akan dibahas istilah-istilah yang sering digunakan dalam tree. 10.3.1 Level (Tingkat) Level sebuah node adalah satu ditambah panjang path dari root ke node tersebut, sehingga level root selalu satu. Jika suatu node terletak pada level N, maka node-node yang merupakan child-nya terletak pada level N +1. Sebagai contoh, berikut ini diperlihatkan sebuah tree (12 node) lengkap dengan nomor level untuk setiap nodenya.
  • 5. www.hansmichael.com - Bab X. Konsep Dasar Tree 88 Level/Tingkat N0 1 N1 N7 N8 2 N2 N3 N4 N9 N10 3 N5 N6 N11 4 Gambar 10.2 Level pada Tree Selain definisi di atas, ada juga beberapa buku yang menyatakan bahwa root dinyatakan sebagai level 0, dan node-node lainnya dinyatakan sebagai level 1 lebih tinggi dari parent-nya. Buku ini menggunakan definisi yang pertama, yaitu bahwa root dikatakan berlevel 1. 10.3.2 Degree (Derajat) Dikenal dua macam degree/derajat dari sebuah node yaitu: 1. Out-degree (atau sering disebut degree) yaitu jumlah subtree dalam node tersebut. Degree dari leaf atau terminal node selalu nol. 2. In-degree yaitu jumlah path yang masuk ke dalam node tersebut. In-degree dari root selalu nol dan untuk node-node lainnya selalu satu. Contoh: Dari gambar tree di atas: • Node N0 mempunyai out-degree = 3 dan in-degree = 0. • Node N1 mempunyai out-degree = 3 dan in-degree = 1. • Node N2 mempunyai out-degree = 1 dan in-degree = 1. • Node N3 mempunyai out-degree = 1 dan in-degree = 1. • Node N4 mempunyai out-degree = 2 dan in-degree = 1. • dan seterusnya.
  • 6. www.hansmichael.com - Bab X. Konsep Dasar Tree 89 Leaf sering disebut sebagai external node (node luar), sedangkan node-node selain leaf dan root disebut internal node (node dalam). 10.3.3 Height (Tinggi) atau Depth (Kedalaman) Tinggi atau kedalaman dari suatu tree adalah level maksimum dari node dalam tree tersebut dikurangi satu. Untuk contoh tree di atas, tinggi tree tersebut adalah 4 - 1 = 3, karena level maksimumnya adalah 4. 10.3.4 Ancestor dan Descendant Ancestor suatu node yaitu semua node yang terletak dalam satu jalur dengan node tersebut dari root sampai node yang ditinjau. Sebagai contoh, ancestor dari node N6 adalah N0, N1, dan N4. Descendant suatu node yaitu semua node yang dapat dicapai dari node tersebut. Sebagai contoh, descendant dari node N1 adalah N2, N3, N4, N5, dan N6. 10.3.5 Parent (Father) dan Child (Son) Parent suatu node adalah sebuah node yang dapat mencapai node tersebut dengan path tunggal. Sebagai contoh, parent dari N2 adalah N1, parent dari N5 adalah N4, parent dari N10 adalah N8, dan sebagainya. Child suatu node adalah semua node yang dapat dicapai oleh node tersebut dengan sebuah path saja. Sebagai contoh, child dari N1 adalah N2, N3, dan N4; child dari N4 adalah N5 dan N6; dan sebagainya. 10.3.6 Forest Forest adalah kumpulan tree yang tidak saling berhubungan (disjoint). Jika pada tree di atas, node N0 dihapus menyebabkan terjadi sebuah forest dengan tiga tree (dapat dilihat pada gambar berikut ini). N1 N7 N8 N2 N3 N4 N9 N10 N5 N6 N11 Gambar 10.3 Forest
  • 7. www.hansmichael.com - Bab X. Konsep Dasar Tree 90 10.3.7 Ordered Tree Definisi ordered tree yaitu: • Sebuah tree yang di dalamnya terdapat aturan untuk menyusun node-node dalam level yang sama, atau • Sebuah tree dimana setiap subtree pada semua node di dalamnya membentuk himpunan yang berurutan (ordered set). Urutan node-node dapat bersifat ascending (urut naik) dan dapat pula bersifat descending (urut turun). Gambar 10.4 merupakan contoh dari non-ordered tree dan ordered tree. B tidak urut Y A Z C I H J P O N X (a) B urut A Y Z C H I J P N O X (b) Gambar 10.4 Non-Ordered Tree (a) dan Ordered Tree (b) 10.3.8 m-ary Tree m-ary tree adalah tree yang out-degree setiap node di dalamnya lebih kecil atau sama dengan m. Apabila m = 2, maka disebut dengan binary tree. Untuk contoh ordered tree di atas, juga dapat dikatakan sebagai 3-ary tree.
  • 8. www.hansmichael.com - Bab X. Konsep Dasar Tree 91 10.3.9 Balance Tree Balance tree yaitu tree dimana leaf-leafnya terletak pada level h dan h-1, sehingga jarak antara sebuah leaf dan leaf terbawah paling banyak 1. Contoh balance tree adalah AVL-tree dan B-tree yang akan dibahas pada bab XIII dan bab XV. Gambar 10.5 merupakan contoh balance tree dan non-balance tree. D D B F F A C G E G (a) (b) Gambar 10.5 Balance Tree (a) dan Non-Balance Tree (b) 10.3.10 Complete m-ary Tree dan Full m-ary Tree Complete m-ary tree yaitu suatu m-ary tree yang out-degree setiap node di dalamnya sama dengan nol (merupakan leaf) atau sama dengan m. Sedangkan full m-ary tree adalah complete m-ary tree dimana leaf-leafnya terletak pada level yang sama. 10.4 Binary Tree Setelah mengetahui tree secara umum, maka untuk selanjutnya fokus pembahasan akan diarahkan pada tree yang hanya mempunyai dua buah subtree saja (subtree kiri dan subtree kanan) yang disebut sebagai binary tree. 10.4.1 Konsep Dasar Binary Tree Binary tree adalah himpunan dengan jumlah terbatas yaitu m buah node (m ≥ 0), yang selain kosong (m = 0) hanya dapat berisi sebuah node root yang memiliki dua buah subtree yang masing-masing disebut SUB BINARY TREE KIRI dan SUB BINARY TREE KANAN. Jika m = 0 maka disebut EMPTY BINARY TREE. 10.4.2 Konversi dari General Tree ke Binary Tree Apabila suatu general tree dapat dinyatakan sebagai binary tree, maka perlu dilakukan proses konversi dari general tree ke binary tree. Gambar di bawah ini
  • 9. www.hansmichael.com - Bab X. Konsep Dasar Tree 92 memperlihatkan urutan proses konversi struktur general tree menjadi struktur binary tree. B B A A Y Z C Y C H I J P H Z N O X I J I II N P O X B A Z Y H J P C I X N O Gambar 10.6 Konversi General Tree ke Binary Tree Dari gambar 10.6 terlihat bahwa terdapat dua tahap konversi yaitu: • Tahap pertama yaitu menghapus semua cabang (branch) yang terhubung pada setiap node kecuali cabang yang paling kiri. Selanjutnya menghubungkan semua node pada level yang sama dengan branch. • Tahap kedua yaitu mengubah menjadi binary tree dimana branch kiri adalah branch yang vertikal dan branch kanan adalah branch yang horisontal. Proses konversi ini dapat pula diterapkan untuk mengkonversi sebuah forest menjadi binary tree, dan dapat dilihat pada contoh gambar 10.7.
  • 10. www.hansmichael.com - Bab X. Konsep Dasar Tree 93 A G B E H I J C D F C D I A G B E H I J C D F C D II A B G C E H D F I J C Gambar 10.7 D Konversi Forest ke Binary Tree 10.5 Representasi Binary Tree Apabila diperhatikan node-node dalam binary tree, maka akan terlihat bahwa dalam setiap node secara umum selalu terdiri dari dua buah pointer untuk menunjukkan subtree kiri dan subtree kanan, serta informasi yang akan disimpan dalam node tersebut. Struktur penyimpanan informasi ini terbagai menjadi:
  • 11. www.hansmichael.com - Bab X. Konsep Dasar Tree 94 10.5.1 Representasi Penyimpanan Linked Cara pertama adalah penyimpanan node secara linked, dalam arti menggunakan tipe data pointer. Pada cara ini, struktur node akan disajikan sebagai berikut: LPtr Info RPtr Jika struktur node tersebut diimplementasikan ke dalam Pascal, maka deklarasi node yang sesuai adalah: 1: TYPE 2: BinTreeType = ^BinNodeType; 3: BinNodeType = RECORD 4: LPtr : BinTreeType; 5: Info : BinInfoType; 6: RPtr : BinTreeType; 7: END; Gambar 10.8 adalah binary tree dan representasinya dalam penyimpanan secara linked. Pointer T menunjukkan alamat dari node root, sedang subtree yang kosong diwakili dengan pointer yang bernilai NIL. A T B F A C E G H B F D C E G H F Gambar 10.8 Binary Tree dan Representasi dalam Linked List 10.5.2 Representasi Penyimpanan Threaded Pada representasi secara linked dapat disimpulkan bahwa apabila pada sebuah binary tree terdapat n buah node, maka jumlah pointer nil adalah n + 1 buah dari total pointer adalah 2n buah. Hal ini merupakan pemborosan tempat,
  • 12. www.hansmichael.com - Bab X. Konsep Dasar Tree 95 dan pada representasi penyimpanan threaded, pointer nil diganti dengan thread link. Pembahasan lebih lanjut mengenai threaded terdapat pada bab XII. 10.5.3 Representasi Penyimpanan Sekuensial Telah diketahui bahwa tidak semua bahasa pemrograman mempunyai tipe data pointer (linked allocation), sehingga perlu diketahui pula representasi binary tree dengan menggunakan sequential allocation (array). Dalam representasi ini, perlu dipersiapkan dahulu sebuah array satu dimensi (vektor). Jumlah elemen maksimum array ditentukan berdasarkan jumlah node dari sebuah full binary tree dengan suatu ketinggian tertentu. Apabila tinggi sebuah full binary tree adalah h, maka jumlah node pada binary tree tersebut adalah 2h + 1 - 1. Misalkan terdapat sebuah full binary tree dengan tinggi = 5, maka jumlah nodenya = 26 - 1 = 64 - 1 = 63 buah. Setelah mempersiapkan vektor sebagai media penyimpan binary tree, selanjutnya perlu diperhatikan aturan-aturan penempatan node pada vektor yaitu sebagai berikut: 1. Elemen pertama vektor adalah root. 2. Child kiri dari elemen vektor ke-i adalah elemen vektor ke-2i dan child kanan dari elemen vektor ke-i adalah elemen vektor ke-(2i + 1). Dengan memperhatikan aturan tersebut, maka binary tree seperti contoh pada representasi linked, apabila disajikan dalam bentuk array maka menjadi seperti gambar berikut ini: Posisi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Info A B F C E G H - D - - - - - - 10.6 Traversal pada Binary Tree Proses traversal adalah proses melakukan kunjungan pada setiap node pada suatu binary tree tepat satu kali. Dengan melakukan kunjungan secara lengkap, maka akan didapatkan urutan informasi secara linier yang tersimpan dalam sebuah binary tree. Terdapat tiga cara untuk melakukan kunjungan itu, yaitu: 1. Traversal preorder (depth first order) Dilaksanakan dengan jalan mencetak isi node yang dikunjungi lalu melakukan kunjungan ke subtree kiri dan selanjutnya ke subtree kanan. Algoritma umum traversal preorder adalah sebagai berikut:
  • 13. www.hansmichael.com - Bab X. Konsep Dasar Tree 96 • Jika tree kosong, maka keluar. • Proses node root. • Traverse subtree kiri secara preorder. • Traverse subtree kanan secara preorder. 2. Traversal inorder (symmetric order) Dilaksanakan dengan jalan melakukan kunjungan ke subtree kiri, mencetak isi node yang dikunjungi, lalu melakukan kunjungan ke subtree kanan. Algoritma umum traversal inorder adalah sebagai berikut: • Jika tree kosong, maka keluar. • Traverse subtree kiri secara inorder. • Proses node root. • Traverse subtree kanan secara inorder. 3. Traversal postorder Dilaksanakan dengan jalan melakukan kunjungan ke subtree kiri, lalu ke subtree kanan, dan selanjutnya mencetak isi node yang dikunjungi. Algoritma umum traversal inorder adalah sebagai berikut: • Jika tree kosong, maka keluar. • Traverse subtree kiri secara postorder. • Traverse subtree kanan secara postorder. • Proses node root. Semua algoritma traversal (preorder, inorder, postorder) yang diberikan di atas berupa algoritma rekursif, dan sebenarnya dapat dikerjakan secara iteratif dengan bantuan stack. Contoh: diberikan ekspresi matematika ((A * B) - (C ^ D)) + (E / F), apabila digambarkan dalam bentuk binary tree menjadi seperti gambar 10.9.
  • 14. www.hansmichael.com - Bab X. Konsep Dasar Tree 97 + - / * ^ E F A B C D Gambar 10.9 Representasi Ekspresi Matematika dalam Binary Tree Apabila binary tree di atas dikunjungi: • secara preorder akan menghasilkan: +-*AB^CD/EF • secara inorder akan menghasilkan: A*C-C^D+E/F • secara postorder akan menghasilkan: AB+CD^-EF/+ 10.7 Latihan Soal 1. Tentukan level dan degree dari masing-masing node dalam tree yang ada pada gambar 10.10. A B K C F G D E H J I L M Gambar 10.10 Non Binary tree 2. Gambarkan bentuk tree pada soal no.1 dengan diagram Venn, nested parentheses, bar chart dan level-number notation. 3. Ubahlah ordered tree pada soal no. 1 menjadi sebuah binary tree.
  • 15. www.hansmichael.com - Bab X. Konsep Dasar Tree 98 4. Bagaimanakah representasi sekuensial dari binary tree jawaban soal no. 3? Sebelumnya tentukan dahulu tinggi maksimum dari binary tree yang dapat direpresentasikan dalam array tersebut. 5. Lakukanlah proses traversal preorder, inorder dan postorder pada binary tree jawaban soal no. 3. 6. Buatlah tiga buah procedure iteratif untuk melakukan traversal inorder, preorder dan postorder pada sebuah binary tree. 7. Buatlah sebuah procedure untuk melakukan traversal level order (berdasarkan level dari tree tersebut) pada sebuah binary tree dengan bantuan stack atau queue. 8. Buatlah sebuah function untuk mengembalikan jumlah node pada sebuah binary tree. 9. Buatlah sebuah function untuk mengembalikan ketinggian dari sebuah binary tree. 10. Buatlah tiga buah function untuk mengembalikan status (benar atau salah) apakah suatu binary tree merupakan balance tree, complete binary tree, full binary tree. 11. Gambarkan binary tree yang dimaksud: a) Traversal preorder pada sebuah binary tree menghasilkan urutan ‘A B C D E F G H I’, sedangkan traversal inorder-nya menghasilkan urutan ‘C D E B F A I H G’. b) Traversal postorder pada sebuah binary tree menghasilkan urutan ‘E D A C G F B H’, sedangkan jumlah child untuk masing-masing node adalah sebagai berikut: A = 1, B = 2, C = 0, D = 1, E = 0, F = 1, G = 0 dan H = 2. 12. Buatlah sebuah program untuk mengkonversi antar ketiga notasi ekspresi matematika (prefix, infix dan suffix) dengan menggunakan binary tree.