2. Salah satu permasalahan yang sedang
dihadapi di bidang bisnis komoditas padi
pasca panen salah satunya adalah masalah
pedistribusian. Proses distribusi tidak
berjalan dengan baik dikarenakan rendahnya
tingkat aksesbilitas informasi, sehingga
sering terjadi kekosongan maupun
penumpukan jumlah komoditas yang
merugikan seluruh stakeholder yang terlibat.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut
maka dibuatlah rancangan model distribusi
komoditas yang berbasis Supply Chain
Management (SCM).
3. Menurut Simchi-Levi et. al., SCM merupakan
sekumpulan metode dan pendekatan guna
meningkatkan integritas dan efisiensi antara
supplier, manufaktur, gudang dan toko
sehingga barang dagangan dapat diproduksi
dan didistribusikan kepada consumer
dengan akurat baik dari sisi jumlah, lokasi
maupun waktunya
4. SCM dapat menghubungkan supplier, client,
dan customer sehingga dapat memperlancar
aksesbilitas informasi mengenai komoditas
padi pasca panen.
SCM ini dapat diakses via mobile, email,
maupun chat dengan IM yang disediakan
dalam rancangan aplikasi web.
5. informasi tentang permintaan produk
permintaan pasokan
pemilihan penawaran pasokan (jalur
pasokan)
inventori atau jalur distribusi
Pemenuhan permintaan produk
Pemenuhan permintaan pasokan
Inventory
SC Navigator
6. m-SCM ini dapat diakses tanpa terbatas oleh waktu
dan tempat karena teknologi ini dirancang dalam
perangkat portable seperti handphone, smartphone
maupun PDA phone. Sehingga dimanapun berada dan
kapanpun kita dapat mengakses informasi distribusi
komoditas padi dengan syarat perangkat portable
telah terinstal aplikasi m-SCM.
Keunggulan lain yang dimiiki tekbologi SCM ini yaitu
interaktif dengan user,
penetratif atau kompatible dengan semua perangkat
portable,
m-SCM mudah digunakan bahkan oleh orang awam
Dengan berbagai fitur dan keunggulan yang dimiliki
oleh SCM, harga yang ditawarkan dirasa relatif
terjangkau.
7. SCM menghubungkan supplier, client, dan
customer sehingga dapat memperlancar
aksesbilitas informasi tentang pendistribusian
komoditas padi.
Menstabilkan stok komoditas padi sehingga
tidak terjadi penumpukan ataupun
kekosongan komoditas.
Meminimalisasi kerugian bagi stakeholder
terkait yang diseabkan oleh penumpukan
atau kekosongan stok komoditas padi.