SlideShare a Scribd company logo
RPP Sistem Kelistrikan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMK N 1 Tinambung
Mata Pelajaran : System Kelistrikan
Kelas/ Semester : XI/3
Materi Pokok : System Penerangan
Alokasi Waktu : 3(2x40) menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleransi, damai), santun, responsive, dan proaktif dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, dalam bidang
kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri dan mampu
melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
1. Memahami kerusakan ringan pada rangkaian/ sistem kelistrikan, pengaman, dan
kelengkapan tambahan
2. Memelihara kerusakan ringan pada rangkaian/ sistem kelistrikan, pengaman, dan
kelengkapan tambahan
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah pemberian materi system kelistrikan:
1. Siswa dapat menjelaskan definisi system kelistrikan dengan benar.
2. Siswa dapat membongkar dan merakit sistem kelistrikan dengan benar
3. Siswa dapat mengidentifikasi kerusakan system kelistrikan dengan benar
D. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1-III
a) SISTEM KELISTRIKAN BODY
Definisi Sistem Kelistrikan Body :
Sistem kelistrikan body adalah instalasi dari berbagai rangkaian penerangan
pada kendaraan. Rangkaian sistem kelistrikan body tersebut, antara lain sistem
penerangan lampu kepala, lampu kota, lampu tanda belok, lampu hazzard, lampu plat
nomor, lampu rem, dan lampu mundur.
Gambar 2. Komponen kelistrikan body
b) Fungsi Sistem Kelistrikan Body
Fungsi sistem kelistrikan body adalah sebagai penerangan pada kendaraan
untuk memberikan tanda-tanda kepada pengendara lain pada saat akan membelok
maupun akan berhenti sehingga pengendara akan aman dari kecelakaan. selain itu, juga
untuk memberikan indikator pada pengendara contoh lampu tanda belok ke kanan
ataupun kiri sudah menyala, kondisi bahan bakar masih banyak atau sudah habis dan
lain-lain.
Bagian-Bagian Sistem Kelistrikan Body
c) Lampu Kepala
Lampu ini ditempatkan di depan kendaraan, berfungsi untuk menerangi jalan pada
malam hari. Umumnya lampu kepala dilengkapi lampu jarak jauh dan jarak dekat.
Nyala lampu jarak jauh dan jarak dekat dikontrol oleh dimmer switch. Lampu kepala
menyala bersamaan dengan lampu belakang melalui saklar tarik atau putar. Lampu
kepala yang dipakai ada dua tipe, yaitu tipe sealed beam dan bola lampu. Jenis Sealed
beam banyak dipakai pada kendaraan yang kostruksinya filamen, kaca dan reflektornya
menjadi satu kesatuan. Tipe bola lampu banyak digunakan sebagai lampu depan pada
sepeda motor.
Gambar 3. Komponen lampu kepala
· Lampu Kota
Lampu kota (lampu posisi) pada kendaraan bermotor dapat dinyalakan sendiri dan
dapat juga menyala bila lampu kepala dinyalakan. Tujuannya adalah bila malam hari
atau gelap, pengendara atau orang lain dapat dengan cepat mengetahui lebar atau tinggi
kendaraan (untuk kendaraan jenis truk dan bus).
Karena kegunaannya untuk mengetahui lebar dan tinggi kendaraan, posisi lampu
kota harus berada di bagian ujung dari bagian yang terlebar dan tertinggi dari kendaraan
.
Ada beberapa lampu pada kendaraan yang dapat menyala bersama lampu kota atau
posisi, di antaranya lampu penerangan papan instrumen dan lampu plat nomor bagian
belakang.
Arus lampu plat nomor selalu dihubungkan dengan lampu kota sebelah kanan
dengan maksud bila lampu kota sebelah kanan belakang mati atau tidak menyala, masih
ada tanda yang lain tentang lebar kendaraan.
Penggunaan bola lampu dan sekring
Dalam satu unit kendaraan bermotor (mobil), pada saat lampu kota atau posisi
dinyalakan, jumlah daya lampu yang diperlukan adalah:
Nama Komponen Daya Lampu
. .4 buah bola lampu kota
. .2 buah bola lampu plat Nomor
. .2 buah bola lampu instrumen
. .4 X 8 Watt = 32 Watt
. .2 X 3 Watt = 6 Watt
. .2 X 3 Watt = 6 Watt
Sekring yang terpasang untuk lampu kota (Tail Fuse) adalah 1,5 X daya lampu (1,5
X 44 Watt = 66 Watt). Kebutuhan sekring yang ada di pasaran adalah 10 Amper, maka
pemilihan sekring yang tepat adalah 10 Amper.
· Lampu Tanda Belok
Lampu tanda belok atau sein dan lampu hazzard adalah dua sistem tanda yang
berbeda, tetapi menggunakan komponen yang sama.
Sistem ini terdiri atas empat buah bola lampu berwarna kuning, yaitu :
.1 bola lampu kiri depan
.1 bola lampu kiri belakang
.1 bola lampu kanan depan
1 bola lampu kanan belakang
Agar sistem tanda ini berfungsi dengan baik, lampu-lampu tersebut harus dapat
menyala dan berkedip sempurna, yaitu selama 1 menit adalah 60 kali kedipan.
Hal ini bisa terjadi bila arus yang masuk ke bola lampu berupa arus putus-hubung
yang diperoleh dari alat pengedip (flasher).
Bila saklar lampu tanda belok dioperasikan ke kiri atau ke kanan, lampu yang
berkedip kiri saja atau kanan saja. Saklar tersebut biasanya terletak di bawah lingkar
kemudi dan dirakit di batang kemudi. Bila saklar lampu hazzard dioperasikan atau
difungsikan, lampu yang berkedip adalah kiri dan kanan secara bersamaan. Saklar
lampu hazzard biasanya terletak di bagian batang kemudi sebelah depan.
Perbedaan kedua sistem tersebut adalah dari fungsinya, lampu tanda belok
dipergunakan bila kendaraan akan mengubah arah atau berbelok, sedangkan
lampuhazzard digunakan bila dalam keadaan bahaya. Misalnya mobil sedang menarik
atau ditarik mobil lain, mobil berhenti darurat karena ada kerusakan. Oleh karena itu,
lampu hazzard harus dapat dinyalakan tanpa harus menyalakan kunci kontak.
· Lampu Rem
Lampu rem pada kendaraan bermotor biasanya berwarna merah dan ditempatkan di
bagian belakang yang menyatu dengan lampu kota atau posisi. Daya rem harus lebih
besar daripada lampu posisi. Misalnya bola lampu dobel filamen dengan tulisan 8/21
w 12V berarti daya lampu kota 8 w dan lampu rem 21 W dengan tujuan pada saat lampu
kota atau posisi menyala dan mobil sedang direm, akan terjadi perubahan sinar lampu
terlihat menyala lebih terang.
Lampu rem akan selalu menyala bila pedal rem diinjak karena pada saat pedal rem
diinjak, tekanan tuas pedal rem cenderung ke posisi atas (tidak mengerem).
Gambar 6. Switch rem
· Lampu Mundur
Lampu mundur pada kendaraan bermotor berfungsi di samping untuk memberi
tanda mundur pada kendaraan yang berada di belakangnya, juga berfungsi untuk
menerangi bagian belakang mobil tersebut. Agar nyala lampu tersebut bisa dibedakan
dengan lampu yang lain, warna dari lampu mundur adalah putih. Supaya dapat terlihat
jelas pada jarak yang cukup jauh, daya lampu yang terpasang sebesar 23 Watt.
Lampu mundur hanya dapat menyala bila mesin hidup ( kunci kontak “ON” ) dan
gigi transmisi pada posisi mundur.
Komponen-Komponen Pendukung Rangkaian Sistem Kelistrikan Body :
a. Baterai
Baterai berfungsi sebagai sumber arus searah DC (Dirrect Current) pada sistem
kelistrikan otomotif. Umumnya baterai yang digunakan sebagai sumber tenaga pada
sistem kelistrikan otomotif mempunyai tegangan 12 Volt dan kapasitasnya berkisar
40–70 AH (Ampere Hour).
Gambar 9. Baterai
Baterai mempunyai 2 kutub, yaitu kutub (+) dan kutub (-). Kutub (+) diberi kode 30
dan kutub (-) atau minus diberi kode 31.
b. Kunci Kontak (Switch)
· Kelistrikan otomotif pada mobil menggunakan kunci kontak (Ignition Swtch)
sebagai saklar utama yang menghubungkan semua sistem kelistrikan dengan sumber
tenaga (baterai).
Gambar 10. Kunci kontak
Kunci kontak mempunyai beberapa posisi, yaitu ;
Off : terputus dari sumber tegangan (baterai)
ACC : terhubung dengan arus baterai , tetapi hanya untuk kebutuhan accecoris
ON / IG : terhubung ke sistem pengapian (Ignition )
START : untuk start
c. Saklar
Gambar 11. Wirring saklar lampu kota (a) dan saklar lampu kepala (b)
Saklar di atas dapat dioperasikan dengan cara menekan dan melepas atau menarik
dan melepas sehingga kontak gerak akan berpindah dari 56a ke 56b atau sebaliknya.
Bila saklar tersebut mempunyai 3 posisi berhenti, pada posisi tidak ditarik (posisi 0),
tidak ada kontak yang berhubungan dengan 30 (+ baterai). Bila ditarik 2 kali (posisi 2),
kontak 30 (+ Baterai) akan berhubungan dengan 56 (ke saklar dim).
d. Sekring (fuse)
Sekring adalah suatu komponen kelistrikan yang berfungsi untuk membatasi
beban arus yang berlebihan. Selain itu, untuk menghindari terjadinya kerusakan pada
rangkaian saat terjadi konsleting atau hubungan singkat. Dengan adanya sekring (fuse)
rangkaian kelistrikan, bola lampu, kabel-kabel, relay, fleser, dan yang lainnya tidak
akan rusak bila terjadi kelebihan arus atau terjadi hubungan singkat karena sekring akan
putus terlebih dahulu. Jenis sekring ada bermacam-macam, baik bentuk (konstruksi)
maupun jenis filamennya.
Gambar 13. Sekring jenis good (a) dan sekring jenis cartridge (b)
e. Pengedip (Flase)
Pengedip (flaser) digunakan untuk memutus dan menghubungkan arus secara
otomatis pada rangkaian lampu tanda belok sehingga lampu akan berkedip. Jenis
pengedip (flaser) ada dua, yaitu jenis bimetal dan magnet.
Gambar 14. Detail flaser (a) dan foto flaser (b)
f. Relay
Relay adalah saklar elektrik yang digunakan untuk memutus dan menghubungkan
arus secara elektrik. Cara kerjanya, bila dialiri arus listrik, kumparan akan menjadi
magnet sehingga kontak poin tertarik dan terhubung. Ada dua jenis relay,
yaiturelay bila dialiri arus listrik kontak poin akan terhubung dan relay bila dialiri arus
listrik akan terputus.
Gambar 15. Detail relay jenis terbuka (a), relay jenis tertutup (b) dan foto relay(c)
g. Kabel Penghubung
Kabel adalah suatu komponen yang digunakan untuk menghubungkan
komponen satu dengan komponen yang lainnya yang terbuat dari tembaga dan diberi
isolasi supaya tidak terjadi konseleting. Diameter kabel terdiri atas berbagai ukuran.
Penggunaan kabel berbeda-beda ukurannya, bergantung pada berapa besar arus yang
mengalir. Bila arus yang mengalir besar, berarti harus menggunakan kabel yang
berdiameter besar, tetapi bila arus yang mengalir kecil, cukup menggunakan kabel yang
berdiameter kecil.
Gambar 16. Jenis kabel
Rangkaian Sistem Kelistrikan Body
a. Rangkaian Lampu Kepala
Keterangan:
. . 1. Lampu kepala kiri
. . 2. Lampu kepala kanan
. . 3. Relay lampu kepala jarak dekat
. . 4. Relay lampu jarak jauh
. . 5. Saklar lampu jarak dekat dan jarak jauh
. . 6. Saklar utama
. . 7. Sekring
. . 8. Fuse link
. . 9. Bateray
b. Rangkaian Lampu Kota
Keterangan :
. . 1. Lampu kota kanan depan
. . 2. Lampu kota kiri depan
. . 3. Lampu kota kiri belakang
. . 4. Lampu kota kanan belakang
. . 5. Relay
. . 6. Saklar
. . 7. Sekring
. . 8. Fuse link
. . 9. Bateray
c. Rangkaian Lampu Tanda Belok dan Lampu Hazzard
Gambar 18. Rangkaian lampu tanda belok dan lampu hazzard
Keterangan :
. . 1. Lampu tanda belok kiri (depan dan belakang)
. . 2. Lampu tanda belok kanan (depan dan belakang)
. . 3. Saklar lampu Hazzard
. . 4. Saklar lampu tanda belok
. . 5. Flasher (pengedip)
. . 6. Sekring lampu tanda belok
. . 7. Sekring lampu Hazzard
. . 8. Kunci kontak
. . 9. Lampu kontrol tanda belok
d. Rangkaian Lampu Rem
Gambar 19. Rangkaian Lampu rem
Keterangan:
. . 1. Lampu Rem kiri
. . 2. lampu rem kanan
. . 3. Switch
. . 4. Sekring
. . 5. Baterai
. . 30. Arus dari Baterei
. . 54. plus baterai
. . 55. lampu rem
Soal Tes Evaluasi Siklus 2
1. Sebutkan (3) bagian system kelistrikan body !
2. Sebutkan (3) komponen pendukung rangkaian sistem kelistrikan body!
3. Jelaskan definisi system kelistrikan body!
4. Jelaskan fungsi system kelistrikan body!
5. Pada kunci kontak terdapat beberapa posisi yaitu OFF,ACC,ON/IG,jelaskan arti dari
dari masing-masing posisi tersebut !
JAWABAN Soal Tes Evaluasi Siklus 2
1. Bagian system kelistrikan body:
a. Lampu kepala
b. Lampu kota
c. Lampu tanda belok
d. Lampu rem
e. Lampu mundur
2. Komponen pendukung rangkaian system kelistrikan bodi :
a. Batteray
b. Kunci kontak (switch)
c. Saklar
d. Sekring (fuse)
e. Pengedip (flasher)
f. Relay
g. Kabel penghubung
3. Definisi system kelistrikan body
Sistem kelistrikan body adalah instalasi dari berbagai rangkaian penerangan pada
kendaraan. Rangkaian sistem kelistrikan body tersebut, antara lain sistem penerangan
lampu kepala, lampu kota, lampu tanda belok, lampu hazzard, lampu plat nomor,
lampu rem, dan lampu mundur.
4. Fungsi system kelistrikan body
Fungsi sistem kelistrikan body adalah sebagai penerangan pada kendaraan untuk
memberikan tanda-tanda kepada pengendara lain pada saat akan membelok maupun
akan berhenti sehingga pengendara akan aman dari kecelakaan.
5. Arti kunci kontak
Off : terputus dari sumber tegangan (baterai)
ACC : terhubung dengan arus baterai , tetapi hanya untuk kebutuhan accecoris
ON / IG : terhubung ke sistem pengapian (Ignition )
E. Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran probing-prompting
F. Media Pembelajaran
1. Spidol
2. Papan tulis
3. Power point
G.Sumber Belajar
· Film/ rekaman / teks
· Buku paket
· Bahan bacaan yang relevan tentang Memperbaiki kerusakan ringan pada rangkaian/
sistem kelistrikan, pengaman, dan kelengkapan tambahan
· Gambar (Wall Chart)
· Objek langsung (Kendaraan)
· Buku bacaan yang berhubungan dengan sistem pengapian konvensional
· Trainer Memperbaiki kerusakan ringan pada rangkaian/ sistem kelistrikan, pengaman,
dan kelengkapan tambahan
· Majalah
H.Langkah-Langkah Pembelajaran:
Pertemuan 1
No. Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
1. Membuka pelajaran dengan salam dan doa.
2. Melakukan absensi kehadiran siswa dan kesiapan siswa
mengikuti pelajaran.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-
pokok materi yang akan diajarkan.
2 menit
3 menit
2 menit
3 menit
4. Guru memberikan dorongan kepada siswa agar
menyenangi dan bersemangat untuk mengikuti
pelajaran.
2. Kegiatan inti
Eksplorasi
1. Siswa memperhatikan guru menjelaskan materi yang
dijelaskan.
2. Siswa menyepakati dan bertanggung jawab atas cara
belajar yang ditawarkan oleh guru.
Elaborasi
1. Guru memberikan permasalahan dalam bentuk soal
yang berhubungan dengan materi yang sebelumnya
telah di rancang sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai
2. Guru memberikan waktu untuk memikirkan jawaban
dari permasalahan tersebut.
3. Guru memilih acak siswa untuk menyampaikan
jawaban.
4. Guru meminta tanggapan siswa lain tentang jawaban
tersebut.
5. Guru meminta siswa lain untuk memberikan contoh
atau jawaban lain yang mendukung jawaban
sebelumnya sehingga jawaban dari pertanyaan tersebut
menjadi kompleks.
Konfirmasi
1. 1. Guru memberikan penguatan atau tambahan
jawaban.
2. Guru bersama siswa mengevaluasi proses belajar.
3. Guru memberikan penguatan positif terhadap hasil
masing-masing kelompok.
4. Guru memberikan kesempatan siswa untuk
menanyakan materi yang kurang jelas.
15 menit
2 menit
5 menit
5 menit
5 menit
15 menit
3 menit
3 menit
5 menit
3 menit
2 menit
2 menit
3. Penutup
1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang
materi.
2. Guru memberikan PR.
5 menit
3 menit
3 menit
3. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan yang akan dating.
4. Guru mengakhiri pelajaran dengan salam.
3 menit
Pertemuan 2
No. Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
a. Membuka pelajaran dengan salam dan doa.
b. Melakukan absensi kehadiran siswa dan kesiapan siswa
mengikuti pelajaran.
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-
pokok materi yang akan diajarkan.
d. Guru memberikan dorongan kepada siswa agar
menyenangi dan bersemangat untuk mengikuti
pelajaran.
2 menit
3 menit
3 menit
2 menit
2. Kegiatan inti
Eksplorasi
1. Siswa memperhatikan guru menjelaskan materi yang
dijelaskan
2. Siswa menyepakati dan bertanggung jawab atas cara
belajar yang ditawarkan oleh guru.
Elaborasi
1. Guru memberikan permasalahan dalam bentuk soal
yang berhubungan dengan materi yang sebelumnya
telah di rancang sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai
2. Guru memberikan waktu untuk memikirkan jawaban
dari permasalahan tersebut.
3. Guru memilih acak siswa untuk menyampaikan
jawaban.
2. Guru meminta tanggapan siswa lain tentang jawaban
tersebut.
3. Guru meminta siswa lain untuk memberikan contoh
atau jawaban lain yang mendukung jawaban
5 menit
2 menit
10 menit
5 menit
15 menit
3 menit
3 menit
5 menit
sebelumnya sehingga jawaban dari pertanyaan tersebut
menjadi kompleks.
Konfirmasi
1. Guru memberikan penguatan atau tambahan jawaban.
2. Guru bersama siswa mengevaluasi proses belajar.
3. Guru memberikan penguatan positif terhadap hasil
masing-masing kelompok.
4. Guru memberikan kesempatan siswa untuk
menanyakan materi yang kurang jelas.
5 menit
3 menit
2 menit
2 menit
3. Penutup
1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang
materi.
2. Guru memberikan PR.
3. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan yang akan dating.
4. Guru mengakhiri pelajaran dengan salam.
5 menit
3 menit
3 menit
3 menit
Pertemuan 3
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu (menit)
Pendahuluan Persiapan
1. Guru membuka pertemuan dengan salam
kemudian berdoa bersama
2. Guru melakukan presensi dan jika ada yang
tidak masuk, guru menanyakan alasan kepada
temannya.
3. Guru mengkondisikan kelas dan
menyampaikan tata tertib dalam kegiatan
evaluasi
5 menit
5 menit
5 menit
Inti 1. Guru membagi lembar soal dan lembar jawaban 5 menit
2. Guru mempersilahkan siswa untuk
mengerjakan soal dengan baik dan benar,
mandiri dan jujur
3. Siswa mulai mengerjakan soal tes
5 menit
55 menit
Penutup 1. Guru memberi tahu bahwa waktu mengerjakan
telah selesai
2. Guru mengumpulkan lembar jawaban
3. Guru menutup pembelajaran dengan doa dan
salam
2 menit
4 menit
4 menit
I. Penilaian
Teknik : Tes tertulis
Bentuk Instrumen : Uraian

More Related Content

Similar to RPP Sistem Kelistrikan.docx

Sistem penerangan (lighting sistem)
Sistem penerangan            (lighting sistem)Sistem penerangan            (lighting sistem)
Sistem penerangan (lighting sistem)
safwan khairi
 
Sistem kelistrikan
Sistem kelistrikanSistem kelistrikan
Sistem kelistrikan
Riki Agung
 
Bab vi elektromagnetik
Bab vi elektromagnetikBab vi elektromagnetik
Bab vi elektromagnetik
Faisal Kholili
 
Macam
MacamMacam
Sistem Kelistrikan Otomotif.pptx
Sistem Kelistrikan Otomotif.pptxSistem Kelistrikan Otomotif.pptx
Sistem Kelistrikan Otomotif.pptx
Budiman Mang
 
Ttl 7
Ttl 7Ttl 7
Tugas ekonomi teknik (laporan studi kasus perancangan alat pencuci mobil otom...
Tugas ekonomi teknik (laporan studi kasus perancangan alat pencuci mobil otom...Tugas ekonomi teknik (laporan studi kasus perancangan alat pencuci mobil otom...
Tugas ekonomi teknik (laporan studi kasus perancangan alat pencuci mobil otom...
Ahmad Fahrizald
 
-1Kelistrikanbodyguru.pdf
-1Kelistrikanbodyguru.pdf-1Kelistrikanbodyguru.pdf
-1Kelistrikanbodyguru.pdf
WayanSantosa1
 
Ttl 9
Ttl 9Ttl 9
cra mebuat kprox
cra mebuat kproxcra mebuat kprox
cra mebuat kprox
Oktovianus Hukhukmana
 
Makalah Kewarganegaraan
Makalah KewarganegaraanMakalah Kewarganegaraan
Makalah Kewarganegaraan
Ahmad Musdikar
 
Soal memperbaiki sistem kelistrikan_bodi_mskb_xi_tkr
Soal memperbaiki sistem kelistrikan_bodi_mskb_xi_tkrSoal memperbaiki sistem kelistrikan_bodi_mskb_xi_tkr
Soal memperbaiki sistem kelistrikan_bodi_mskb_xi_tkr
EdiPutra16
 
Pengapian konvensional
Pengapian konvensionalPengapian konvensional
Pengapian konvensional
budisantoso458
 
3.1 Menerapkan cara perawatan sistem kelistrikan.pptx
3.1 Menerapkan cara perawatan sistem kelistrikan.pptx3.1 Menerapkan cara perawatan sistem kelistrikan.pptx
3.1 Menerapkan cara perawatan sistem kelistrikan.pptx
FECKYFEIBERSONHARIKA1
 
Menghitung instalasi pembangkit listrik tenaga surya
Menghitung instalasi pembangkit listrik tenaga suryaMenghitung instalasi pembangkit listrik tenaga surya
Menghitung instalasi pembangkit listrik tenaga surya
Listrik Tenaga Surya
 
Lembar kegiatan siswa
Lembar kegiatan siswa Lembar kegiatan siswa
Lembar kegiatan siswa
eka noviana
 
sistem pengaman rangkaian kelistrikan
 sistem pengaman rangkaian kelistrikan sistem pengaman rangkaian kelistrikan
sistem pengaman rangkaian kelistrikan
suwitotabah
 
Modul pengisian
Modul pengisianModul pengisian
Modul pengisian
Zainal Abidin
 

Similar to RPP Sistem Kelistrikan.docx (20)

Sistem penerangan (lighting sistem)
Sistem penerangan            (lighting sistem)Sistem penerangan            (lighting sistem)
Sistem penerangan (lighting sistem)
 
Sistem kelistrikan
Sistem kelistrikanSistem kelistrikan
Sistem kelistrikan
 
Bab vi elektromagnetik
Bab vi elektromagnetikBab vi elektromagnetik
Bab vi elektromagnetik
 
Macam
MacamMacam
Macam
 
Macam
MacamMacam
Macam
 
Sistem Kelistrikan Otomotif.pptx
Sistem Kelistrikan Otomotif.pptxSistem Kelistrikan Otomotif.pptx
Sistem Kelistrikan Otomotif.pptx
 
Ttl 7
Ttl 7Ttl 7
Ttl 7
 
Tugas ekonomi teknik (laporan studi kasus perancangan alat pencuci mobil otom...
Tugas ekonomi teknik (laporan studi kasus perancangan alat pencuci mobil otom...Tugas ekonomi teknik (laporan studi kasus perancangan alat pencuci mobil otom...
Tugas ekonomi teknik (laporan studi kasus perancangan alat pencuci mobil otom...
 
-1Kelistrikanbodyguru.pdf
-1Kelistrikanbodyguru.pdf-1Kelistrikanbodyguru.pdf
-1Kelistrikanbodyguru.pdf
 
Ttl 9
Ttl 9Ttl 9
Ttl 9
 
cra mebuat kprox
cra mebuat kproxcra mebuat kprox
cra mebuat kprox
 
Makalah Kewarganegaraan
Makalah KewarganegaraanMakalah Kewarganegaraan
Makalah Kewarganegaraan
 
Soal memperbaiki sistem kelistrikan_bodi_mskb_xi_tkr
Soal memperbaiki sistem kelistrikan_bodi_mskb_xi_tkrSoal memperbaiki sistem kelistrikan_bodi_mskb_xi_tkr
Soal memperbaiki sistem kelistrikan_bodi_mskb_xi_tkr
 
Pengapian konvensional
Pengapian konvensionalPengapian konvensional
Pengapian konvensional
 
3.1 Menerapkan cara perawatan sistem kelistrikan.pptx
3.1 Menerapkan cara perawatan sistem kelistrikan.pptx3.1 Menerapkan cara perawatan sistem kelistrikan.pptx
3.1 Menerapkan cara perawatan sistem kelistrikan.pptx
 
14. lighting
14. lighting14. lighting
14. lighting
 
Menghitung instalasi pembangkit listrik tenaga surya
Menghitung instalasi pembangkit listrik tenaga suryaMenghitung instalasi pembangkit listrik tenaga surya
Menghitung instalasi pembangkit listrik tenaga surya
 
Lembar kegiatan siswa
Lembar kegiatan siswa Lembar kegiatan siswa
Lembar kegiatan siswa
 
sistem pengaman rangkaian kelistrikan
 sistem pengaman rangkaian kelistrikan sistem pengaman rangkaian kelistrikan
sistem pengaman rangkaian kelistrikan
 
Modul pengisian
Modul pengisianModul pengisian
Modul pengisian
 

RPP Sistem Kelistrikan.docx

  • 1. RPP Sistem Kelistrikan RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMK N 1 Tinambung Mata Pelajaran : System Kelistrikan Kelas/ Semester : XI/3 Materi Pokok : System Penerangan Alokasi Waktu : 3(2x40) menit A. Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleransi, damai), santun, responsive, dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri dan mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung. B. Kompetensi Dasar 1. Memahami kerusakan ringan pada rangkaian/ sistem kelistrikan, pengaman, dan kelengkapan tambahan 2. Memelihara kerusakan ringan pada rangkaian/ sistem kelistrikan, pengaman, dan kelengkapan tambahan
  • 2. C. Tujuan Pembelajaran Setelah pemberian materi system kelistrikan: 1. Siswa dapat menjelaskan definisi system kelistrikan dengan benar. 2. Siswa dapat membongkar dan merakit sistem kelistrikan dengan benar 3. Siswa dapat mengidentifikasi kerusakan system kelistrikan dengan benar D. Materi Pembelajaran Pertemuan 1-III a) SISTEM KELISTRIKAN BODY Definisi Sistem Kelistrikan Body : Sistem kelistrikan body adalah instalasi dari berbagai rangkaian penerangan pada kendaraan. Rangkaian sistem kelistrikan body tersebut, antara lain sistem penerangan lampu kepala, lampu kota, lampu tanda belok, lampu hazzard, lampu plat nomor, lampu rem, dan lampu mundur. Gambar 2. Komponen kelistrikan body b) Fungsi Sistem Kelistrikan Body Fungsi sistem kelistrikan body adalah sebagai penerangan pada kendaraan untuk memberikan tanda-tanda kepada pengendara lain pada saat akan membelok maupun akan berhenti sehingga pengendara akan aman dari kecelakaan. selain itu, juga untuk memberikan indikator pada pengendara contoh lampu tanda belok ke kanan ataupun kiri sudah menyala, kondisi bahan bakar masih banyak atau sudah habis dan lain-lain. Bagian-Bagian Sistem Kelistrikan Body c) Lampu Kepala
  • 3. Lampu ini ditempatkan di depan kendaraan, berfungsi untuk menerangi jalan pada malam hari. Umumnya lampu kepala dilengkapi lampu jarak jauh dan jarak dekat. Nyala lampu jarak jauh dan jarak dekat dikontrol oleh dimmer switch. Lampu kepala menyala bersamaan dengan lampu belakang melalui saklar tarik atau putar. Lampu kepala yang dipakai ada dua tipe, yaitu tipe sealed beam dan bola lampu. Jenis Sealed beam banyak dipakai pada kendaraan yang kostruksinya filamen, kaca dan reflektornya menjadi satu kesatuan. Tipe bola lampu banyak digunakan sebagai lampu depan pada sepeda motor. Gambar 3. Komponen lampu kepala · Lampu Kota Lampu kota (lampu posisi) pada kendaraan bermotor dapat dinyalakan sendiri dan dapat juga menyala bila lampu kepala dinyalakan. Tujuannya adalah bila malam hari atau gelap, pengendara atau orang lain dapat dengan cepat mengetahui lebar atau tinggi kendaraan (untuk kendaraan jenis truk dan bus). Karena kegunaannya untuk mengetahui lebar dan tinggi kendaraan, posisi lampu kota harus berada di bagian ujung dari bagian yang terlebar dan tertinggi dari kendaraan . Ada beberapa lampu pada kendaraan yang dapat menyala bersama lampu kota atau posisi, di antaranya lampu penerangan papan instrumen dan lampu plat nomor bagian belakang.
  • 4. Arus lampu plat nomor selalu dihubungkan dengan lampu kota sebelah kanan dengan maksud bila lampu kota sebelah kanan belakang mati atau tidak menyala, masih ada tanda yang lain tentang lebar kendaraan. Penggunaan bola lampu dan sekring Dalam satu unit kendaraan bermotor (mobil), pada saat lampu kota atau posisi dinyalakan, jumlah daya lampu yang diperlukan adalah: Nama Komponen Daya Lampu . .4 buah bola lampu kota . .2 buah bola lampu plat Nomor . .2 buah bola lampu instrumen . .4 X 8 Watt = 32 Watt . .2 X 3 Watt = 6 Watt . .2 X 3 Watt = 6 Watt Sekring yang terpasang untuk lampu kota (Tail Fuse) adalah 1,5 X daya lampu (1,5 X 44 Watt = 66 Watt). Kebutuhan sekring yang ada di pasaran adalah 10 Amper, maka pemilihan sekring yang tepat adalah 10 Amper. · Lampu Tanda Belok Lampu tanda belok atau sein dan lampu hazzard adalah dua sistem tanda yang berbeda, tetapi menggunakan komponen yang sama. Sistem ini terdiri atas empat buah bola lampu berwarna kuning, yaitu : .1 bola lampu kiri depan .1 bola lampu kiri belakang .1 bola lampu kanan depan 1 bola lampu kanan belakang
  • 5. Agar sistem tanda ini berfungsi dengan baik, lampu-lampu tersebut harus dapat menyala dan berkedip sempurna, yaitu selama 1 menit adalah 60 kali kedipan. Hal ini bisa terjadi bila arus yang masuk ke bola lampu berupa arus putus-hubung yang diperoleh dari alat pengedip (flasher). Bila saklar lampu tanda belok dioperasikan ke kiri atau ke kanan, lampu yang berkedip kiri saja atau kanan saja. Saklar tersebut biasanya terletak di bawah lingkar kemudi dan dirakit di batang kemudi. Bila saklar lampu hazzard dioperasikan atau difungsikan, lampu yang berkedip adalah kiri dan kanan secara bersamaan. Saklar lampu hazzard biasanya terletak di bagian batang kemudi sebelah depan. Perbedaan kedua sistem tersebut adalah dari fungsinya, lampu tanda belok dipergunakan bila kendaraan akan mengubah arah atau berbelok, sedangkan lampuhazzard digunakan bila dalam keadaan bahaya. Misalnya mobil sedang menarik atau ditarik mobil lain, mobil berhenti darurat karena ada kerusakan. Oleh karena itu, lampu hazzard harus dapat dinyalakan tanpa harus menyalakan kunci kontak. · Lampu Rem Lampu rem pada kendaraan bermotor biasanya berwarna merah dan ditempatkan di bagian belakang yang menyatu dengan lampu kota atau posisi. Daya rem harus lebih besar daripada lampu posisi. Misalnya bola lampu dobel filamen dengan tulisan 8/21 w 12V berarti daya lampu kota 8 w dan lampu rem 21 W dengan tujuan pada saat lampu kota atau posisi menyala dan mobil sedang direm, akan terjadi perubahan sinar lampu terlihat menyala lebih terang.
  • 6. Lampu rem akan selalu menyala bila pedal rem diinjak karena pada saat pedal rem diinjak, tekanan tuas pedal rem cenderung ke posisi atas (tidak mengerem). Gambar 6. Switch rem · Lampu Mundur Lampu mundur pada kendaraan bermotor berfungsi di samping untuk memberi tanda mundur pada kendaraan yang berada di belakangnya, juga berfungsi untuk menerangi bagian belakang mobil tersebut. Agar nyala lampu tersebut bisa dibedakan dengan lampu yang lain, warna dari lampu mundur adalah putih. Supaya dapat terlihat jelas pada jarak yang cukup jauh, daya lampu yang terpasang sebesar 23 Watt. Lampu mundur hanya dapat menyala bila mesin hidup ( kunci kontak “ON” ) dan gigi transmisi pada posisi mundur.
  • 7. Komponen-Komponen Pendukung Rangkaian Sistem Kelistrikan Body : a. Baterai Baterai berfungsi sebagai sumber arus searah DC (Dirrect Current) pada sistem kelistrikan otomotif. Umumnya baterai yang digunakan sebagai sumber tenaga pada sistem kelistrikan otomotif mempunyai tegangan 12 Volt dan kapasitasnya berkisar 40–70 AH (Ampere Hour).
  • 8. Gambar 9. Baterai Baterai mempunyai 2 kutub, yaitu kutub (+) dan kutub (-). Kutub (+) diberi kode 30 dan kutub (-) atau minus diberi kode 31. b. Kunci Kontak (Switch) · Kelistrikan otomotif pada mobil menggunakan kunci kontak (Ignition Swtch) sebagai saklar utama yang menghubungkan semua sistem kelistrikan dengan sumber tenaga (baterai). Gambar 10. Kunci kontak Kunci kontak mempunyai beberapa posisi, yaitu ; Off : terputus dari sumber tegangan (baterai) ACC : terhubung dengan arus baterai , tetapi hanya untuk kebutuhan accecoris ON / IG : terhubung ke sistem pengapian (Ignition ) START : untuk start c. Saklar Gambar 11. Wirring saklar lampu kota (a) dan saklar lampu kepala (b)
  • 9. Saklar di atas dapat dioperasikan dengan cara menekan dan melepas atau menarik dan melepas sehingga kontak gerak akan berpindah dari 56a ke 56b atau sebaliknya. Bila saklar tersebut mempunyai 3 posisi berhenti, pada posisi tidak ditarik (posisi 0), tidak ada kontak yang berhubungan dengan 30 (+ baterai). Bila ditarik 2 kali (posisi 2), kontak 30 (+ Baterai) akan berhubungan dengan 56 (ke saklar dim). d. Sekring (fuse) Sekring adalah suatu komponen kelistrikan yang berfungsi untuk membatasi beban arus yang berlebihan. Selain itu, untuk menghindari terjadinya kerusakan pada rangkaian saat terjadi konsleting atau hubungan singkat. Dengan adanya sekring (fuse) rangkaian kelistrikan, bola lampu, kabel-kabel, relay, fleser, dan yang lainnya tidak akan rusak bila terjadi kelebihan arus atau terjadi hubungan singkat karena sekring akan putus terlebih dahulu. Jenis sekring ada bermacam-macam, baik bentuk (konstruksi) maupun jenis filamennya. Gambar 13. Sekring jenis good (a) dan sekring jenis cartridge (b) e. Pengedip (Flase) Pengedip (flaser) digunakan untuk memutus dan menghubungkan arus secara otomatis pada rangkaian lampu tanda belok sehingga lampu akan berkedip. Jenis pengedip (flaser) ada dua, yaitu jenis bimetal dan magnet.
  • 10. Gambar 14. Detail flaser (a) dan foto flaser (b) f. Relay Relay adalah saklar elektrik yang digunakan untuk memutus dan menghubungkan arus secara elektrik. Cara kerjanya, bila dialiri arus listrik, kumparan akan menjadi magnet sehingga kontak poin tertarik dan terhubung. Ada dua jenis relay, yaiturelay bila dialiri arus listrik kontak poin akan terhubung dan relay bila dialiri arus listrik akan terputus. Gambar 15. Detail relay jenis terbuka (a), relay jenis tertutup (b) dan foto relay(c) g. Kabel Penghubung
  • 11. Kabel adalah suatu komponen yang digunakan untuk menghubungkan komponen satu dengan komponen yang lainnya yang terbuat dari tembaga dan diberi isolasi supaya tidak terjadi konseleting. Diameter kabel terdiri atas berbagai ukuran. Penggunaan kabel berbeda-beda ukurannya, bergantung pada berapa besar arus yang mengalir. Bila arus yang mengalir besar, berarti harus menggunakan kabel yang berdiameter besar, tetapi bila arus yang mengalir kecil, cukup menggunakan kabel yang berdiameter kecil. Gambar 16. Jenis kabel Rangkaian Sistem Kelistrikan Body a. Rangkaian Lampu Kepala
  • 12. Keterangan: . . 1. Lampu kepala kiri . . 2. Lampu kepala kanan . . 3. Relay lampu kepala jarak dekat . . 4. Relay lampu jarak jauh . . 5. Saklar lampu jarak dekat dan jarak jauh . . 6. Saklar utama . . 7. Sekring . . 8. Fuse link . . 9. Bateray b. Rangkaian Lampu Kota
  • 13. Keterangan : . . 1. Lampu kota kanan depan . . 2. Lampu kota kiri depan . . 3. Lampu kota kiri belakang . . 4. Lampu kota kanan belakang . . 5. Relay . . 6. Saklar . . 7. Sekring . . 8. Fuse link . . 9. Bateray c. Rangkaian Lampu Tanda Belok dan Lampu Hazzard
  • 14. Gambar 18. Rangkaian lampu tanda belok dan lampu hazzard Keterangan : . . 1. Lampu tanda belok kiri (depan dan belakang) . . 2. Lampu tanda belok kanan (depan dan belakang) . . 3. Saklar lampu Hazzard . . 4. Saklar lampu tanda belok . . 5. Flasher (pengedip) . . 6. Sekring lampu tanda belok . . 7. Sekring lampu Hazzard
  • 15. . . 8. Kunci kontak . . 9. Lampu kontrol tanda belok d. Rangkaian Lampu Rem Gambar 19. Rangkaian Lampu rem Keterangan: . . 1. Lampu Rem kiri . . 2. lampu rem kanan . . 3. Switch . . 4. Sekring . . 5. Baterai . . 30. Arus dari Baterei . . 54. plus baterai . . 55. lampu rem Soal Tes Evaluasi Siklus 2 1. Sebutkan (3) bagian system kelistrikan body ! 2. Sebutkan (3) komponen pendukung rangkaian sistem kelistrikan body! 3. Jelaskan definisi system kelistrikan body! 4. Jelaskan fungsi system kelistrikan body! 5. Pada kunci kontak terdapat beberapa posisi yaitu OFF,ACC,ON/IG,jelaskan arti dari dari masing-masing posisi tersebut !
  • 16. JAWABAN Soal Tes Evaluasi Siklus 2 1. Bagian system kelistrikan body: a. Lampu kepala b. Lampu kota c. Lampu tanda belok d. Lampu rem e. Lampu mundur 2. Komponen pendukung rangkaian system kelistrikan bodi : a. Batteray b. Kunci kontak (switch) c. Saklar d. Sekring (fuse) e. Pengedip (flasher) f. Relay g. Kabel penghubung 3. Definisi system kelistrikan body Sistem kelistrikan body adalah instalasi dari berbagai rangkaian penerangan pada kendaraan. Rangkaian sistem kelistrikan body tersebut, antara lain sistem penerangan lampu kepala, lampu kota, lampu tanda belok, lampu hazzard, lampu plat nomor, lampu rem, dan lampu mundur. 4. Fungsi system kelistrikan body Fungsi sistem kelistrikan body adalah sebagai penerangan pada kendaraan untuk memberikan tanda-tanda kepada pengendara lain pada saat akan membelok maupun akan berhenti sehingga pengendara akan aman dari kecelakaan. 5. Arti kunci kontak Off : terputus dari sumber tegangan (baterai) ACC : terhubung dengan arus baterai , tetapi hanya untuk kebutuhan accecoris
  • 17. ON / IG : terhubung ke sistem pengapian (Ignition ) E. Metode Pembelajaran Metode Pembelajaran probing-prompting F. Media Pembelajaran 1. Spidol 2. Papan tulis 3. Power point G.Sumber Belajar · Film/ rekaman / teks · Buku paket · Bahan bacaan yang relevan tentang Memperbaiki kerusakan ringan pada rangkaian/ sistem kelistrikan, pengaman, dan kelengkapan tambahan · Gambar (Wall Chart) · Objek langsung (Kendaraan) · Buku bacaan yang berhubungan dengan sistem pengapian konvensional · Trainer Memperbaiki kerusakan ringan pada rangkaian/ sistem kelistrikan, pengaman, dan kelengkapan tambahan · Majalah H.Langkah-Langkah Pembelajaran: Pertemuan 1 No. Kegiatan Waktu 1. Pendahuluan 1. Membuka pelajaran dengan salam dan doa. 2. Melakukan absensi kehadiran siswa dan kesiapan siswa mengikuti pelajaran. 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok- pokok materi yang akan diajarkan. 2 menit 3 menit 2 menit 3 menit
  • 18. 4. Guru memberikan dorongan kepada siswa agar menyenangi dan bersemangat untuk mengikuti pelajaran. 2. Kegiatan inti Eksplorasi 1. Siswa memperhatikan guru menjelaskan materi yang dijelaskan. 2. Siswa menyepakati dan bertanggung jawab atas cara belajar yang ditawarkan oleh guru. Elaborasi 1. Guru memberikan permasalahan dalam bentuk soal yang berhubungan dengan materi yang sebelumnya telah di rancang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 2. Guru memberikan waktu untuk memikirkan jawaban dari permasalahan tersebut. 3. Guru memilih acak siswa untuk menyampaikan jawaban. 4. Guru meminta tanggapan siswa lain tentang jawaban tersebut. 5. Guru meminta siswa lain untuk memberikan contoh atau jawaban lain yang mendukung jawaban sebelumnya sehingga jawaban dari pertanyaan tersebut menjadi kompleks. Konfirmasi 1. 1. Guru memberikan penguatan atau tambahan jawaban. 2. Guru bersama siswa mengevaluasi proses belajar. 3. Guru memberikan penguatan positif terhadap hasil masing-masing kelompok. 4. Guru memberikan kesempatan siswa untuk menanyakan materi yang kurang jelas. 15 menit 2 menit 5 menit 5 menit 5 menit 15 menit 3 menit 3 menit 5 menit 3 menit 2 menit 2 menit 3. Penutup 1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang materi. 2. Guru memberikan PR. 5 menit 3 menit 3 menit
  • 19. 3. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan yang akan dating. 4. Guru mengakhiri pelajaran dengan salam. 3 menit Pertemuan 2 No. Kegiatan Waktu 1. Pendahuluan a. Membuka pelajaran dengan salam dan doa. b. Melakukan absensi kehadiran siswa dan kesiapan siswa mengikuti pelajaran. c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok- pokok materi yang akan diajarkan. d. Guru memberikan dorongan kepada siswa agar menyenangi dan bersemangat untuk mengikuti pelajaran. 2 menit 3 menit 3 menit 2 menit 2. Kegiatan inti Eksplorasi 1. Siswa memperhatikan guru menjelaskan materi yang dijelaskan 2. Siswa menyepakati dan bertanggung jawab atas cara belajar yang ditawarkan oleh guru. Elaborasi 1. Guru memberikan permasalahan dalam bentuk soal yang berhubungan dengan materi yang sebelumnya telah di rancang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 2. Guru memberikan waktu untuk memikirkan jawaban dari permasalahan tersebut. 3. Guru memilih acak siswa untuk menyampaikan jawaban. 2. Guru meminta tanggapan siswa lain tentang jawaban tersebut. 3. Guru meminta siswa lain untuk memberikan contoh atau jawaban lain yang mendukung jawaban 5 menit 2 menit 10 menit 5 menit 15 menit 3 menit 3 menit 5 menit
  • 20. sebelumnya sehingga jawaban dari pertanyaan tersebut menjadi kompleks. Konfirmasi 1. Guru memberikan penguatan atau tambahan jawaban. 2. Guru bersama siswa mengevaluasi proses belajar. 3. Guru memberikan penguatan positif terhadap hasil masing-masing kelompok. 4. Guru memberikan kesempatan siswa untuk menanyakan materi yang kurang jelas. 5 menit 3 menit 2 menit 2 menit 3. Penutup 1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang materi. 2. Guru memberikan PR. 3. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan yang akan dating. 4. Guru mengakhiri pelajaran dengan salam. 5 menit 3 menit 3 menit 3 menit Pertemuan 3 Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu (menit) Pendahuluan Persiapan 1. Guru membuka pertemuan dengan salam kemudian berdoa bersama 2. Guru melakukan presensi dan jika ada yang tidak masuk, guru menanyakan alasan kepada temannya. 3. Guru mengkondisikan kelas dan menyampaikan tata tertib dalam kegiatan evaluasi 5 menit 5 menit 5 menit Inti 1. Guru membagi lembar soal dan lembar jawaban 5 menit 2. Guru mempersilahkan siswa untuk mengerjakan soal dengan baik dan benar, mandiri dan jujur 3. Siswa mulai mengerjakan soal tes 5 menit 55 menit
  • 21. Penutup 1. Guru memberi tahu bahwa waktu mengerjakan telah selesai 2. Guru mengumpulkan lembar jawaban 3. Guru menutup pembelajaran dengan doa dan salam 2 menit 4 menit 4 menit I. Penilaian Teknik : Tes tertulis Bentuk Instrumen : Uraian