Dokumen tersebut membahas berbagai cara pemberian obat, yaitu secara oral, parenteral (suntik), inhalasi, dan topikal. Cara parenteral memberikan manfaat seperti efek cepat dan dapat diberikan pada pasien tidak sadar, namun membutuhkan kondisi aseptis dan tenaga medis.
This document provides instructions for performing passive range of motion exercises on different joints of the body. It lists 18 steps, including preparing the patient and environment, supporting the limb being exercised, moving each joint smoothly through its full range of motion multiple times, addressing any contractures, and documenting the activity. The goal is to move each joint through its full range without causing pain.
The document discusses the importance of early mobility for MICU patients through range of motion exercises to prevent immobility-related issues like muscular atrophy and joint contracture. It provides details on different types of range of motion including active, passive, and active-assisted exercises and examples of incorporating range of motion into activities of daily living. Guidelines are given for properly performing range of motion exercises on each major joint in the body.
Dokumen tersebut membahas tentang Range of Motion (ROM) yang merupakan latihan gerakan sendi untuk meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan otot serta mencegah kontraktur dan kekakuan pada sendi. Terdapat dua jenis ROM yaitu aktif dimana pasien melakukan sendiri dan pasif dimana perawat yang membimbing. ROM dapat dilakukan pada seluruh tubuh atau hanya pada ekstremitas tertentu, dengan komponen fleksi, e
Dokumen tersebut membahas berbagai cara pemberian obat, yaitu secara oral, parenteral (suntik), inhalasi, dan topikal. Cara parenteral memberikan manfaat seperti efek cepat dan dapat diberikan pada pasien tidak sadar, namun membutuhkan kondisi aseptis dan tenaga medis.
This document provides instructions for performing passive range of motion exercises on different joints of the body. It lists 18 steps, including preparing the patient and environment, supporting the limb being exercised, moving each joint smoothly through its full range of motion multiple times, addressing any contractures, and documenting the activity. The goal is to move each joint through its full range without causing pain.
The document discusses the importance of early mobility for MICU patients through range of motion exercises to prevent immobility-related issues like muscular atrophy and joint contracture. It provides details on different types of range of motion including active, passive, and active-assisted exercises and examples of incorporating range of motion into activities of daily living. Guidelines are given for properly performing range of motion exercises on each major joint in the body.
Dokumen tersebut membahas tentang Range of Motion (ROM) yang merupakan latihan gerakan sendi untuk meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan otot serta mencegah kontraktur dan kekakuan pada sendi. Terdapat dua jenis ROM yaitu aktif dimana pasien melakukan sendiri dan pasif dimana perawat yang membimbing. ROM dapat dilakukan pada seluruh tubuh atau hanya pada ekstremitas tertentu, dengan komponen fleksi, e
Dokumen tersebut merupakan laporan asuhan keperawatan keluarga untuk Tn. K yang menderita diabetes melitus dengan ulkus diabetik pada kaki kanannya. Laporan tersebut menjelaskan tentang pengkajian keluarga, diagnosa keperawatan, dan intervensi yang dilakukan untuk menangani masalah-masalah kesehatan yang dialami keluarga akibat penyakit Tn. K.
Dokumen ini menjelaskan cara menghitung Indeks Massa Tubuh (BMI) dengan membagi berat badan (kg) dengan tinggi badan kuadrat (m2). BMI digunakan untuk mengestimasi berat badan ideal dan mengklasifikasikan berat badan menjadi underweight, normal, overweight, dan obese. Kriteria WHO Asia Pasifik digunakan untuk orang Asia karena indeks massa tubuh mereka lebih kecil.
Dokumen menjelaskan cara menghitung empat indikator kinerja rumah sakit yaitu BOR (Bad Occupancy Ratio), AVLOS (Average Legth Of Stay), TOI (Turn Of Internal), dan BTO (Bed Turn Over) beserta nilai ideal masing-masing indikator.
Dokumen tersebut merupakan penjelasan singkat tentang Microsoft Word 2010 yang disusun oleh kelompok 1 kelas IV C. Dokumen tersebut menjelaskan cara memulai Word 2010, mengenal tampilan antarmuka Word, dan cara mengatur format paragraf serta tab stop di Word 2010.
Dokumen tersebut menjelaskan penggolongan obat di Indonesia berdasarkan tingkat bahayanya dan ketentuan distribusinya, mulai dari obat bebas, bebas terbatas, keras, narkotika dan psikotropika. Dokumen tersebut juga menjelaskan tentang Obat Wajib Apotek (OWA) yang dapat diberikan oleh apoteker untuk meningkatkan akses obat masyarakat.
Dokumen tersebut merupakan laporan asuhan keperawatan keluarga untuk Tn. K yang menderita diabetes melitus dengan ulkus diabetik pada kaki kanannya. Laporan tersebut menjelaskan tentang pengkajian keluarga, diagnosa keperawatan, dan intervensi yang dilakukan untuk menangani masalah-masalah kesehatan yang dialami keluarga akibat penyakit Tn. K.
Dokumen ini menjelaskan cara menghitung Indeks Massa Tubuh (BMI) dengan membagi berat badan (kg) dengan tinggi badan kuadrat (m2). BMI digunakan untuk mengestimasi berat badan ideal dan mengklasifikasikan berat badan menjadi underweight, normal, overweight, dan obese. Kriteria WHO Asia Pasifik digunakan untuk orang Asia karena indeks massa tubuh mereka lebih kecil.
Dokumen menjelaskan cara menghitung empat indikator kinerja rumah sakit yaitu BOR (Bad Occupancy Ratio), AVLOS (Average Legth Of Stay), TOI (Turn Of Internal), dan BTO (Bed Turn Over) beserta nilai ideal masing-masing indikator.
Dokumen tersebut merupakan penjelasan singkat tentang Microsoft Word 2010 yang disusun oleh kelompok 1 kelas IV C. Dokumen tersebut menjelaskan cara memulai Word 2010, mengenal tampilan antarmuka Word, dan cara mengatur format paragraf serta tab stop di Word 2010.
Dokumen tersebut menjelaskan penggolongan obat di Indonesia berdasarkan tingkat bahayanya dan ketentuan distribusinya, mulai dari obat bebas, bebas terbatas, keras, narkotika dan psikotropika. Dokumen tersebut juga menjelaskan tentang Obat Wajib Apotek (OWA) yang dapat diberikan oleh apoteker untuk meningkatkan akses obat masyarakat.