SlideShare a Scribd company logo
Rokok dan Aspek Hukumnya

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK II
Kelompok II
AMRIANI
ARIF KRISTIAN LAWOLO
FREE AGUSTINA P S
KHAIRANI FITRI
LUCI RIANI BR GINTING
SRI ULINA BR BUKIT
SULIANI
Latar Belakang
 Pembangunan kesehatan adalah upaya yang

dilaksanakan oleh semua komponen bangsa
dalam rangka meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
 Hendrik L Blum, ada 4 faktor yang
mempengaruhi derajat kesehatan,
yakni perilaku, lingkungan,
pelayanan kesehatan dan genetika.
 Rokok adalah salah satu

prodak tembakau yang
dimaksudkan untuk
dibakar, dihisap dan atau
dihirup termasuk rokok
kretek, rokok putih, cerutu
atau bentuk lainnya yang
dihasilkan dari tanaman
Nicotiana
tabakum, Nikotiana Rustica
dan spesies lain nya yang
asapnya mengandung
nikotin dan tar, dengan atau
tanpa bahan tambahan.
 Merokok merupakan salah
Penelitian Tentang Rokok
Tembakau/Rokok  Pembunuh
 4000 jenis bahan kimia dalam rokok, dengan 43

jenis diantaranya bersifat karsinogenik
 Menyebabkan perubahan struktur dan fungsi
saluran napas dan jaringan paru-paru
 Kebiasaan merokok meningkatkan risiko
timbulnya berbagai penyakit.
 Rokok Kematian akibat penyakit jantung
iskemik
Rokok = Pemiskinan
 Biaya

langsung di tingkat rumah tangga
 Biaya tidak langsung karena hilangnya
produktifitas akibat kematian dini, sakit dan
kecacatan
Kebijakan Pemerintah Tentang Rokok
Undang Undang No. 28 tahun 2009
tentang Pajak Daerah & Retribusi Daerah
 Pajak Rokok adalah pungutan atas cukai rokok yang

dipungut oleh Pemerintah
 Pasal 94
Hasil penerimaan Pajak Rokok diserahkan kepada
kabupaten/kota sebesar 70%
 Pasal 29
Tarif Pajak Rokok ditetapkan sebesar 10% (sepuluh
persen) dari cukai rokok diperhitungkan dalam
penetapan tarif cukai nasional.
• Pasal 31
Penerimaan Pajak Rokok, baik bagian provinsi
maupun bagian kabupaten/kota, dialokasikan
paling sedikit 50% (lima puluh persen) untuk
mendanai pelayanan kesehatan masyarakat dan
penegakan hukum oleh aparat yang berwenang
Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2003
Mengatur :
1) Kandungan kadar nikotin dan tar;
2) Persyaratan produksi dan
penjualan rokok;
3) Persyaratan iklan dan promosi
rokok;
4) Penetapan kawasan tanpa rokok.







Larangan kepada produsen untuk memproduksi rokok
putih dalam kemasan kurang dari 20 batang.
Produsen rokok wajib menyertakan peringatan
kesehatan, baik gambar maupun tulisan pada bagian
atas kemasan, sisi lebar bagian depan dan belakang
dengan luas 40%.
Tulisan untuk peringatan diawali dengan kata
‘Peringatan’ menggunakan huruf berwarna putih
dengan dasar hitam, harus dicetak dengan jelas dan
mencolok, baik sebagian atau seluruhnya.
Penggunaan gambar untuk peringatan itu harus dicetak
berwarna.








Pengujian kandungan kadar nikotin dan tar
tidak berlaku pada rokok klobot, klembak
menyan, cerutu dan tembakau iris.
Produsen wajib mencantumkan
pernyataan, ‘Dilarang menjual atau memberi
kepada anak berusia di bawah 18 tahun dan
perempuan hamil’.
Pada samping sisi lain kemasan produk
harus terdapat pernyataan, ‘Tidak ada batas
aman’ dan ‘Mengandung lebih dari 4000 zat
kimia berbahaya, serta lebih dari 43 zat
penyebab kanker.
Produsen dilarang mencantumkan kata
Light, Ultra Light, Mild, Extra Mild, Low
Tar, Slim, Special, Full Flavour, Premium atau
kata lain yang mengindikasikan
kualitas, superioritas, rasa aman, dan
pencitraan pada produk.
Peraturan Daerah
 Peraturan Daerah Kota Palembang No. 7 Tahun

2009
 Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 10 Tahun 2011
 Peraturan Daerah Kota Bandung No. 3 Tahun 2005
 Peraturan Daerah Kota Bogor No. 12 Tahun 2009
Pelaksanan Kebijakan
 Depok, meskipun pemerintah Depok sudah

memberlakukan Perda yang tegas tentang
rokok, tetapi masyarakat nya tidak mengindahkan
peraturan tersebut
 Tangerang, kurang sosialisasinya
kepada masyarakat tentang
larangan Perda rokok dan
kurangnya kawasan untuk
merokok
 Sumatera Utara, tidak adanya panutan dari aparat

yang membuat kebijakan dimana aparat itu sendiri
melanggar UU mengenai rokok.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Industri
Rokok

Kurangnya
Sosialisasi

Peraturan
yang
kurang
tegas dan
jelas

Faktor
Perilaku/
Pengaruh

Iklan, Prom
osi dan
Sponsor
Rokok

secara sistematis,
Masih dan terus
menerus
mengkondisikan anak
menjadi perokok
pemula

Faktor
Ketagihan

Orang-orang
merokok dimana saja
dan kapan saja
Intervensi yang dapat dilakukan Pemerintah
 Menaikkan Cukai Rokok
 Memberikan gambar “mengerikan” pada kemasan






rokok
Batasi Iklan
Pendidikan tidak merokok
Penerapan kawasan tanpa rokok :
Peringatan kesehatan berbentuk gambar.
tindakan tegas bagi yang melanggar kebijakan
Rokok dan Aspek Hukumnya
Rokok dan Aspek Hukumnya

More Related Content

Similar to Rokok dan Aspek Hukumnya

IKM ROKOK ( Upaya Pencegahan Penyakit Kanker Akibat Merokok)
IKM ROKOK ( Upaya Pencegahan Penyakit Kanker Akibat Merokok)IKM ROKOK ( Upaya Pencegahan Penyakit Kanker Akibat Merokok)
IKM ROKOK ( Upaya Pencegahan Penyakit Kanker Akibat Merokok)
noviheryanti
 
Makalah bahaya merokok
Makalah bahaya merokokMakalah bahaya merokok
Makalah bahaya merokok
Septian Muna Barakati
 
Makalah pendidikan jasmani
Makalah pendidikan jasmaniMakalah pendidikan jasmani
Makalah pendidikan jasmani
Raha Sia
 
SOSIALISASI KAWASAN TANPA ROKOK DI DESA.pptx
SOSIALISASI KAWASAN TANPA ROKOK DI DESA.pptxSOSIALISASI KAWASAN TANPA ROKOK DI DESA.pptx
SOSIALISASI KAWASAN TANPA ROKOK DI DESA.pptx
ssuser4fe554
 
Dampak Merokok Bagi Kesehatan Manusia
Dampak Merokok Bagi Kesehatan ManusiaDampak Merokok Bagi Kesehatan Manusia
Dampak Merokok Bagi Kesehatan Manusia
Vessa Ramadhani
 
BAHAYA ROKOK.pptx
BAHAYA ROKOK.pptxBAHAYA ROKOK.pptx
BAHAYA ROKOK.pptx
BukhariSobontoro
 
Karya ilmiah bahaya merokok
Karya ilmiah bahaya merokokKarya ilmiah bahaya merokok
Karya ilmiah bahaya merokok
Yadhi Muqsith
 
Plh
PlhPlh
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatanPp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
Dickdick Maulana
 
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatanPp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
Dickdick Maulana
 
Rokok itu berbahaya !!!
Rokok itu berbahaya !!!Rokok itu berbahaya !!!
Rokok itu berbahaya !!!
Difanuarisapta
 
Bahaya rokok dalam kehidupan
Bahaya rokok dalam kehidupan Bahaya rokok dalam kehidupan
Bahaya rokok dalam kehidupan
Alyssa Melani Savira
 
Bab i bahaya rokok akhir
Bab i bahaya rokok akhirBab i bahaya rokok akhir
Bab i bahaya rokok akhir
Irsan Septian
 
Contoh karya tulis ilmiah tentang bahaya merokok - Anang
Contoh karya tulis ilmiah tentang bahaya merokok - AnangContoh karya tulis ilmiah tentang bahaya merokok - Anang
Contoh karya tulis ilmiah tentang bahaya merokok - Anang
Anang Andika Putra Siswanto
 
Perokok Indonesia
Perokok IndonesiaPerokok Indonesia
Perokok Indonesia
ilhamputraa
 
Karyatulis
KaryatulisKaryatulis
Karyatulis
Blessing Shalomi
 
bahaya-merokok-bagi-remaja.ppt
bahaya-merokok-bagi-remaja.pptbahaya-merokok-bagi-remaja.ppt
bahaya-merokok-bagi-remaja.ppt
indraerlangga4
 
Remaja perokok
Remaja perokokRemaja perokok
Remaja perokok
itaufik
 

Similar to Rokok dan Aspek Hukumnya (20)

IKM ROKOK ( Upaya Pencegahan Penyakit Kanker Akibat Merokok)
IKM ROKOK ( Upaya Pencegahan Penyakit Kanker Akibat Merokok)IKM ROKOK ( Upaya Pencegahan Penyakit Kanker Akibat Merokok)
IKM ROKOK ( Upaya Pencegahan Penyakit Kanker Akibat Merokok)
 
Makalah bahaya merokok
Makalah bahaya merokokMakalah bahaya merokok
Makalah bahaya merokok
 
Makalah pendidikan jasmani
Makalah pendidikan jasmaniMakalah pendidikan jasmani
Makalah pendidikan jasmani
 
SOSIALISASI KAWASAN TANPA ROKOK DI DESA.pptx
SOSIALISASI KAWASAN TANPA ROKOK DI DESA.pptxSOSIALISASI KAWASAN TANPA ROKOK DI DESA.pptx
SOSIALISASI KAWASAN TANPA ROKOK DI DESA.pptx
 
Dampak Merokok Bagi Kesehatan Manusia
Dampak Merokok Bagi Kesehatan ManusiaDampak Merokok Bagi Kesehatan Manusia
Dampak Merokok Bagi Kesehatan Manusia
 
BAHAYA ROKOK.pptx
BAHAYA ROKOK.pptxBAHAYA ROKOK.pptx
BAHAYA ROKOK.pptx
 
Karya ilmiah bahaya merokok
Karya ilmiah bahaya merokokKarya ilmiah bahaya merokok
Karya ilmiah bahaya merokok
 
Plh
PlhPlh
Plh
 
Plh
PlhPlh
Plh
 
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatanPp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
 
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatanPp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
 
Rokok itu berbahaya !!!
Rokok itu berbahaya !!!Rokok itu berbahaya !!!
Rokok itu berbahaya !!!
 
Bahaya rokok dalam kehidupan
Bahaya rokok dalam kehidupan Bahaya rokok dalam kehidupan
Bahaya rokok dalam kehidupan
 
BAHAYA MEROKOK.pptx
BAHAYA MEROKOK.pptxBAHAYA MEROKOK.pptx
BAHAYA MEROKOK.pptx
 
Bab i bahaya rokok akhir
Bab i bahaya rokok akhirBab i bahaya rokok akhir
Bab i bahaya rokok akhir
 
Contoh karya tulis ilmiah tentang bahaya merokok - Anang
Contoh karya tulis ilmiah tentang bahaya merokok - AnangContoh karya tulis ilmiah tentang bahaya merokok - Anang
Contoh karya tulis ilmiah tentang bahaya merokok - Anang
 
Perokok Indonesia
Perokok IndonesiaPerokok Indonesia
Perokok Indonesia
 
Karyatulis
KaryatulisKaryatulis
Karyatulis
 
bahaya-merokok-bagi-remaja.ppt
bahaya-merokok-bagi-remaja.pptbahaya-merokok-bagi-remaja.ppt
bahaya-merokok-bagi-remaja.ppt
 
Remaja perokok
Remaja perokokRemaja perokok
Remaja perokok
 

Recently uploaded

Sariawan pada rongga mulut serta cara menanganinya
Sariawan pada rongga mulut serta cara menanganinyaSariawan pada rongga mulut serta cara menanganinya
Sariawan pada rongga mulut serta cara menanganinya
nursarinindya
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
haniekusuma
 
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptxMateri 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
puskesmasmaskendaga
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
pkmcinagara
 
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptxAsuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
hosnuinayati1
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan JiwaSejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
BayuEkaKurniawan1
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
zalfazulfa174
 
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdfPencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
PramitaHertasning
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
Hamzi Hadi
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
ImanChimonxNurjaman
 

Recently uploaded (12)

Sariawan pada rongga mulut serta cara menanganinya
Sariawan pada rongga mulut serta cara menanganinyaSariawan pada rongga mulut serta cara menanganinya
Sariawan pada rongga mulut serta cara menanganinya
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
 
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptxMateri 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
 
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptxAsuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan JiwaSejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
 
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdfPencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
 

Rokok dan Aspek Hukumnya

  • 1. Rokok dan Aspek Hukumnya DISUSUN OLEH : KELOMPOK II
  • 2. Kelompok II AMRIANI ARIF KRISTIAN LAWOLO FREE AGUSTINA P S KHAIRANI FITRI LUCI RIANI BR GINTING SRI ULINA BR BUKIT SULIANI
  • 3. Latar Belakang  Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam rangka meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.  Hendrik L Blum, ada 4 faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan, yakni perilaku, lingkungan, pelayanan kesehatan dan genetika.
  • 4.  Rokok adalah salah satu prodak tembakau yang dimaksudkan untuk dibakar, dihisap dan atau dihirup termasuk rokok kretek, rokok putih, cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana tabakum, Nikotiana Rustica dan spesies lain nya yang asapnya mengandung nikotin dan tar, dengan atau tanpa bahan tambahan.  Merokok merupakan salah
  • 5. Penelitian Tentang Rokok Tembakau/Rokok  Pembunuh  4000 jenis bahan kimia dalam rokok, dengan 43 jenis diantaranya bersifat karsinogenik  Menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan paru-paru  Kebiasaan merokok meningkatkan risiko timbulnya berbagai penyakit.  Rokok Kematian akibat penyakit jantung iskemik
  • 6. Rokok = Pemiskinan  Biaya langsung di tingkat rumah tangga  Biaya tidak langsung karena hilangnya produktifitas akibat kematian dini, sakit dan kecacatan
  • 8.
  • 9. Undang Undang No. 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah & Retribusi Daerah  Pajak Rokok adalah pungutan atas cukai rokok yang dipungut oleh Pemerintah  Pasal 94 Hasil penerimaan Pajak Rokok diserahkan kepada kabupaten/kota sebesar 70%  Pasal 29 Tarif Pajak Rokok ditetapkan sebesar 10% (sepuluh persen) dari cukai rokok diperhitungkan dalam penetapan tarif cukai nasional.
  • 10. • Pasal 31 Penerimaan Pajak Rokok, baik bagian provinsi maupun bagian kabupaten/kota, dialokasikan paling sedikit 50% (lima puluh persen) untuk mendanai pelayanan kesehatan masyarakat dan penegakan hukum oleh aparat yang berwenang
  • 11. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2003 Mengatur : 1) Kandungan kadar nikotin dan tar; 2) Persyaratan produksi dan penjualan rokok; 3) Persyaratan iklan dan promosi rokok; 4) Penetapan kawasan tanpa rokok.
  • 12.     Larangan kepada produsen untuk memproduksi rokok putih dalam kemasan kurang dari 20 batang. Produsen rokok wajib menyertakan peringatan kesehatan, baik gambar maupun tulisan pada bagian atas kemasan, sisi lebar bagian depan dan belakang dengan luas 40%. Tulisan untuk peringatan diawali dengan kata ‘Peringatan’ menggunakan huruf berwarna putih dengan dasar hitam, harus dicetak dengan jelas dan mencolok, baik sebagian atau seluruhnya. Penggunaan gambar untuk peringatan itu harus dicetak berwarna.
  • 13.     Pengujian kandungan kadar nikotin dan tar tidak berlaku pada rokok klobot, klembak menyan, cerutu dan tembakau iris. Produsen wajib mencantumkan pernyataan, ‘Dilarang menjual atau memberi kepada anak berusia di bawah 18 tahun dan perempuan hamil’. Pada samping sisi lain kemasan produk harus terdapat pernyataan, ‘Tidak ada batas aman’ dan ‘Mengandung lebih dari 4000 zat kimia berbahaya, serta lebih dari 43 zat penyebab kanker. Produsen dilarang mencantumkan kata Light, Ultra Light, Mild, Extra Mild, Low Tar, Slim, Special, Full Flavour, Premium atau kata lain yang mengindikasikan kualitas, superioritas, rasa aman, dan pencitraan pada produk.
  • 14. Peraturan Daerah  Peraturan Daerah Kota Palembang No. 7 Tahun 2009  Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 10 Tahun 2011  Peraturan Daerah Kota Bandung No. 3 Tahun 2005  Peraturan Daerah Kota Bogor No. 12 Tahun 2009
  • 15. Pelaksanan Kebijakan  Depok, meskipun pemerintah Depok sudah memberlakukan Perda yang tegas tentang rokok, tetapi masyarakat nya tidak mengindahkan peraturan tersebut  Tangerang, kurang sosialisasinya kepada masyarakat tentang larangan Perda rokok dan kurangnya kawasan untuk merokok
  • 16.  Sumatera Utara, tidak adanya panutan dari aparat yang membuat kebijakan dimana aparat itu sendiri melanggar UU mengenai rokok.
  • 17. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Industri Rokok Kurangnya Sosialisasi Peraturan yang kurang tegas dan jelas Faktor Perilaku/ Pengaruh Iklan, Prom osi dan Sponsor Rokok secara sistematis, Masih dan terus menerus mengkondisikan anak menjadi perokok pemula Faktor Ketagihan Orang-orang merokok dimana saja dan kapan saja
  • 18. Intervensi yang dapat dilakukan Pemerintah  Menaikkan Cukai Rokok  Memberikan gambar “mengerikan” pada kemasan      rokok Batasi Iklan Pendidikan tidak merokok Penerapan kawasan tanpa rokok : Peringatan kesehatan berbentuk gambar. tindakan tegas bagi yang melanggar kebijakan