Dokumen tersebut merupakan bab pendahuluan dari Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Padangsidimpuan tahun 2015 yang membahas latar belakang, landasan hukum, sistematika dokumen, maksud dan tujuan penyusunan dokumen RKPD."
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan.Tri Widodo W. UTOMO
Seri Penelitian Administrasi Negara
PKP2A III LAN Samarinda
Tahun 2009
(mendokumentasikan hasil kerja lebih 1 dekade yang lalu, sebagai salah satu legacy agar tetap bisa memberi kemanfaatan bagi publik)
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan.Tri Widodo W. UTOMO
Seri Penelitian Administrasi Negara
PKP2A III LAN Samarinda
Tahun 2009
(mendokumentasikan hasil kerja lebih 1 dekade yang lalu, sebagai salah satu legacy agar tetap bisa memberi kemanfaatan bagi publik)
Alhamdulillah, proses pembuatan softcopy RKPD SKW 2015 sudah selesai dikerjakan.
Softcopy RKPD ini merupakan milik kita bersama dan memang dibuat dan dibagikan ke publik melalui media sosmed agar bisa menjadi rujukan perencanaan di tingkat ke-bapedaan secara nasional dan menjadi gambaran keseriusan Pemerintah Daerah Kota Singkawang dalam membangun dan mengelola daerah.
Harapan kami dokumen ini dapat memberi warna, memberikan manfaat bagi kita sebagai bahan bacaan dan perbandingan dengan dokumen perencanaan daerah yang lain.
Tidak ada kata sempurna, sama halnya dgn dokumen RKPD yg kita miliki.
Kekurangan pasti selalu ada. Tapi setidaknya kita memiliki keberanian sikap dan pandangan untuk menunjukkan sedikit usaha/ ikhtiar kita dan dengan cara itulah kita menghargai dan menghormati potensi yg ada pada diri kita. :)
Salam hormat buat kita semua...
Bravo Perencanaan Handal!
FGG/Singkawang 10 Maret 2015.
Versi 2 Sekelumit Panduan Ringkas Penyusunan Renja Perangkat Daerah menurut ...Rusman R. Manik
Tetap sekelumitan tetapi lebih detail tentang panduan ringkas penyusunan Renja Perangkat Daerah menurut Permendagri 86 Tahun 2017.
Renja Perangkat Daerah, Renja PD, SKPD, Permendagri 86 Tahun 2017, RPJMD, Renstra PD, Renstra SKPD, Panduan,
Penyusunan Strategi dan Rencana Tindak Pengurangan Kemiskinan. Panduan Operas...Oswar Mungkasa
Program Prakarsa Pembaruan Tata Pemerintahan Daerah (P2TPD) merupakan program yang ditujukan untuk meningkatkan praktik transparansi, partisipasi dan akuntabilitas dan mendorong reformasi dalam bidang pengelolaan keuangan daerah dan pengadaan barang/jasa.
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
2. i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ............................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................... 1
1.2 Landasan Hukum................................................................................................ 5
1.3 Hubungan antar Dokumen.................................................................................. 6
1.4 Sistematika Dokumen RKPD Tahun 2015............................................................ 7
1.5 Maksud dan Tujuan…………………………………………………………………………….......... 8
BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
2.1 Gambaran Umum Kondisi Daerah .................................................................. 10
2.1.1 Aspek Geografi Dan Demografi ...................................................................... 10
2.1.1.1 Luas dan batas wilayah administrasi............................................................... 10
2.1.1.2 Letak dan Kondisi Geografis........................................................................... 11
2.1.1.3 Aspek Demografi ........................................................................................... 11
a. Jumlah Penduduk ................................................................................... 11
b. Laju Pertumbuhan Penduduk.................................................................. 12
c. Sebaran Penduduk.................................................................................. 13
2.1.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat ................................................................... 14
2.1.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi ............................................. 14
a. PDRB ADH Berlaku.................................................................................. 14
b. Laju Inflasi.............................................................................................. 15
c. Pertumbuhan Ekonomi............................................................................ 16
d. PDRB Per Kapita ..................................................................................... 18
e. Persentase Penduduk Miskin................................................................... 19
2.1.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial............................................................................ 20
a. Pendidikan.............................................................................................. 20
b. Kesehatan .............................................................................................. 21
c. Kemiskinan............................................................................................. 23
2.1.3 Aspek Pelayanan Umum ................................................................................ 24
2.1.3.1 Fokus Layanan Urusan Wajib ......................................................................... 24
2.1.3.2 Fokus Layanan Urusan Pilihan........................................................................ 31
2.1.4 Aspek Daya Saing Daerah.............................................................................. 32
2.1.4.1 Fokus Iklim Berinvestasi................................................................................. 32
2.1.4.2 Fokus Sumber Daya Manusia ......................................................................... 33
2.1.5 Ekonomi dan Keuangan Daerah ..................................................................... 33
2.2 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai Tahun 2013
dan Realisasi RPJMD........................................................................................ 34
2.2.1. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai Tahun 2013 ......... 35
2.2.2. Penelaahan terhadap RPJMN dan RKPD Kota Padangsidimpuan ..................... 35
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN
3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah .................................................................... 41
3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2012 dan Perkiraan Tahun 2014.................... 41
3.1.2 Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2014........................... 44
3.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah.................................................................. 49
3.2.1 Arah Kebijakan Pendapatan Daerah ............................................................... 50
3.2.2 Arah Kebijakan Belanja Daerah ...................................................................... 52
3. ii
3.2.3 Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah............................................................... 54
BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015
- Arah Prioritas Program ........................................................................................... 55
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH
- Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah Kota Padangsidimpuan untuk Tahun
2015 menurut Bidang Urusan Pemerintahan. ........................................................
BAB .VI PENUTUP................................................................................................................... 95
LAMPIRAN I EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013
LAMPIRAN II REKAPITULASI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS KOTA
PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2015
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional yang dijabarkan ke dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, tata cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah telah mengamanatkan bahwa dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan, setiap Pemerintah Daerah diwajibkan untuk menyusun
perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan sistem perencanaan
pembangunan nasional. Perencanaan pembangunan daerah tersebut meliputi
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang disusun untuk jangka
waktu 20 (dua puluh) tahun, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD)
untuk jangka 5 (lima) tahun, dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) untuk
jangka1 (satu)tahun.
Dalam melaksanakan amanat undang-undang, peraturan
pemerintah, serta Peraturan Menteri Dalam Negeri tersebut di atas,
Pemerintah Kota Padangsidimpuan telah menyusun dokumen RPJPD Kota
Padangsidimpuan Tahun 2005-2025 yang ditetapkan dengan Peraturan
Daerah Nomor 25 Tahun 2008. Untuk dokumen RPJMD Tahap I (2008-
2013) telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah nomor 26 Tahun 2008,
sedang RPJMD Tahap II (2013-2017) telah ditetapkan dengan Peraturan
Daerah nomor 02 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2013-2017.
Penyusunan RPJMD mengacu kepada RPJPD 2005-2025, yang
memuat : visi, misi dan program prioritas Kepala Daerah terpilih; dan
rancangan rencana teknokratik. RPJMD merupakan visi, misi dan
program prioritas dari Kepala Daerah terpilih yang akan dilaksanakan
oleh Satuan Kerja Perangkat daerah melalui program dan kegiatan yang
Lampiran 1 : LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA PADANGSIDIMPUAN
NOMOR : 24 TAHUN 2014
TANGGAL : 05 JUNI 2014
5. 2
dituangkan dalam Rencana Strategis dari Satuan Kerja Perangkat Daerah
(Renstra-SKPD). RPJMD akan dijabarkan dengan rencana pembangunan
tahunan/Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD). RKPD Kota
Padangsidimpuan Tahun 2015 merupakan tahun kedua dari pelaksanaan
RPJMD 2013-2017.
RKPD sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 54 Tahun 2010, disusun dengan tahapan sebagai berikut:
a. persiapan penyusunan RKPD;
b. penyusunan rancangan awal RKPD;
c. penyusunan rancangan RKPD;
d. pelaksanaan musrenbang RKPD;
e. perumusan rancangan akhir RKPD; dan
f. penetapan RKPD.
Tahapan persiapan penyusunan RKPD meliputi: pembentukan Tim
Penyusun RKPD, orientasi mengenai RKPD, penyusunan agenda kerja,
serta penyiapan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah.
Perumusan rancangan awal RKPD merupakan awal dari seluruh
proses penyusunan rancangan RKPD untuk memberikan panduan kepada
seluruh SKPD untuk menyusun rancangan Renja SKPD dan berfungsi
sebagai koridor perencanaan pembangunan daerah dalam kurun waktu 1
(satu) tahun yang disusun menggunakan pendekatan teknokratis dan
partisipatif.
Setelah rancangan awal RKPD dibuat, tahap selanjutnya adalah
merumuskan dokumen tersebut menjadi rancangan RKPD. Perumusan
Rancangan RKPD pada dasarnya adalah memadukan materi pokok yang
telah disusun dalam rancangan awal RKPD provinsi dengan rancangan
Renja SKPD dan mensinkronkannya dengan kebijakan nasional/provinsi
tahun rencana. Dengan demikian, penyusunan rancangan RKPD bertujuan
untuk menyempurnakan rancangan awal melalui proses pengintegrasian
dan harmonisasi program dan kegiatan prioritas yang tercantum dalam
rancangan Renja SKPD serta untuk mengharmoniskan dan
menyinergikannya terhadap prioritas dan sasaran pembangunan nasional
dan provinsi.
RKPD Kota Padangsidimpuan sebagai dokumen perencanaan
pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan
6. 3
konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan
pegawasan serta merupakan pedoman bagi Pemerintah Daerah, seluruh
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam menyusun Renja-SKPD,
dan sebagai dasar utama dalam penyusunan Kebijakan Umum APBD,
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara APBD, serta Rancangan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (R-APBD) Tahun Anggaran
2015.
Proses perumusan RKPD Kota Padangsidimpuan Tahun 2015 dapat
dilihat sebagaimana gambar bagan sebagai berikut:
7. 4
Gambar . 1
Bagan Alir Tahapan Penyusunan RKPD Kabupaten/kota
Persiapan
Penyusunan
RKPD Kab/
Kota
Pengolahan
data dan
informasi
Perumusan
permasalahan
Pembangunan
Daerah kab/
kota
Penelaahan
terhadap RPJMN
dan RPJMD
provinsi
Perumusan
program prioritas
beserta pagu
indikatif
Penyelarasan rencana
program prioritas daerah
beserta Pagu Indikatif
Pelaksanaan
Forum Konsultasi
Publik
Perumusan
Rancangan
Kerangka
Ekonomi dan
Kebijakan
Keuangan
Daerah
Perumusan
Prioritas dan
Sasaran
Pembangunan
Daerah beserta
pagu indikatif
PENYUSUNAN RANCANGAN RKPD
KABUPATEN/KOTA
MUSRENBANG
RKPD KABUPATEN/KOTA
PERUMUSAN RANCANGAN
AKHIR RKPD KABUPATEN/
KOTA
PENETAPAN RKPD PROVINSI
Berita Acara Hasil
Kesepakatan Musrenbang
RKPD Kabupaten/Kota
Verifikasi
sesuai
tidak
Rancangan
Renja-SKPD Kab/Kota
Evaluasi
Rancangan Awal
RKP & RKPD
Provinsi
Integrasi Renja
SKPD
Penyelarasan
Penyajian Ranc
RKPD
Rancangan RKPD Kabupaten/Kota
· pendahuluan;
· evaluasi pelaksanaan
RKPD tahun lalu dan capaian
kinerja penyelenggaraan
pemerintahan;
· rancangan kerangka
ekonomi daerah Dan kebijakan
keuangan daerah;
· prioritas dan sasaran
pembangunan daerah;
· rencana program dan
kegiatan prioritas.
Hasil
Musrenbangnas
RKP/RKP
Evaluasi
Musrenbangnas
RKP & RKPD Kab/
Kota
Sinkronisasi hasil
Musrenbang
RKPD Kecamatan
Penyelarasan
Penyajian Ranc
Akhir RKPD
Rancangan Akhir RKPD
· pendahuluan;
· Analisis dan evaluasi ;
· Evaluasi pelaksanaan
RKPD tahun lalu dan
capaian kinerja RPJMD;
· Rencana kerangka
ekonomi daerah dan
arah kebijakan keuangan
daerah;
· Prioritas dan sasaran
pembangunan daerah
Konsultasi Rancangan
akhir RKPD Kab/Kota ke
PemProv.
Konsultasi Rancangan
akhir RKPD Kab/Kota ke
PemProv.
Penyusunan
KUA dan PPAS
Kesepakatan KUA dan
PPAS antara KDH dan
DPRD
Kesepakatan KUA dan
PPAS antara KDH dan
DPRD
Persiapan
Musrenbang
RKPD
Perumusan hasil
Musrenbang
RKPD Kabupaten/
Kota
Pelaksanaan
Musrenbang
Kabupaten/Kota
PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RKPD KABUPATEN/KOTA
dokumen
RKPD Kab/
Kota tahun
berjalan
RANCANGAN AWAL RKPD KABUPATEN/KOTA
· pendahuluan;
· evaluasi Hasil pelaksanaan RKPD tahun lalu dan capaian
kinerja penyelenggaraan pemerintahan;
· rancangan kerangka
ekonomi daerah Dan kebijakan keuangan daerah;
· prioritas dan sasaran
pembangunan daerah;
· rencana program dan kegiatan prioritas
Surat Edaran KDH (perihal penyampaian
rancangan awal RKPD sebagai bahan
penyusunan rancangan renja-SKPD)
· agenda penyusunan RKPD,
· agenda forum SKPD,
· agenda musrenbang RKPD,
· batas waktu penyampaian
rancangan renja-SKPD kepada Bappeda
PerKDH tentang
RKPD Kabupaten/
Kota
Persetujuan
rancangan akhir RKPD
Kab/Kota oleh Bupati/
Walikota
Penetapan
PerKDH ttg RKPD
Kabupaten/Kota
Penyusunan
Rancangan Renja
SKPD Kab/Kota
Analisis
Ekonomi dan
Keuangan
Daerah
Analisis
Gambaran
Umum Kondisi
Daerah
Rancangan Akhir RKPD
· pendahuluan;
· analisis dan evaluasi;
· evaluasi pelaksanaan
RKPD tahun lalu dan
capain kinerja RPJMD;
· rencana kerangka
ekonomi daerah dan
arah kebijakan
keuangan daerah;
· prioritas dan sasaran
pembangunan Daerah
· rencana program dan kegiatan
prioritas daerah
Evaluasi
kinerja
RKPD Tahun
lalu
RPJMD Kab/
Kota
Evaluasi
dokumen
RKPD kab/
kota tahun
lalu
Penelaahan
pokok-pokok
pikiran DPRD
Kab/Kota
Hasil
Musrenbang
RKPD Provinsi
Penyusunan
RAPBD
Penyusunan
RAPBD
8. 5
1.2 Landasan Hukum
Dasar hukum yangdigunakan dalam Penyusunan RencanaKerjaPembangunan
Daerah adalah:
1. Pasal 18 ayat (6) Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945;
2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota
Padangsidimpuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor
84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4111);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4400);
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lernbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah
diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4844);
7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan
dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
12. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 20010 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan
Daerah;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2013 tentang Pedoman
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
9. 6
Pembangunan Daerah Tahun 2013;
15. Peraturan Daerah Kota Padangsidimpuan Nomor 01 Tahun 2008 tentang
Urusan Pemerintahan Daerah Kota Padangsidimpuan (Lembaran Daerah
Kota Padangsidimpuan Tahun 2008 Nomor 01);
16. Peraturan Daerah Kota Padangsidimpuan Nomor 04 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tatakerja Lembaga Teknis Daerah Kota Padangsidimpuan
(Lembaran Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008 Nomor 04);
17. Peraturan Daerah Kota Padangsidimpuan Nomor 06 Tahun 2008 tentang
Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota
Padangsidimpuan Tahun 2008, Nomor 06);
18. Peraturan Daerah Kota Padangsidimpuan Nomor 25 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan
Tahun 2005-2025 (Lernbaran Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008
Nomor 25);
19. Peraturan Daerah Kota Padangsidimpuan Nomor 02 Tahun 2013 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Padangsidimpuan
Tahun 2013-2017.
1.3 Hubungan antar Dokumen
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Padangsidimpuan Tahun
2015 adalah dokumen perencanaan teknis operasional untuk periode satu tahun. RKPD
merupakan penjabaran dari RPJM Daerah dengan mengacu pada Peraturan Presiden
Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Tahun 2010 – 2014 danRencanaKerja Pemerintah Tahun2015 sertaberpedoman pada
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005-2025, dan Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun
2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota
Padangsidimpuan Tahun 2013-2017.
RKPD yang telah ditetapkan melalui Peraturan Walikota merupakan rencana
kerja yang menjadi pedoman utama dalam proses penganggaran penyusunan
Rancangan APBD, dan juga digunakan oleh SKPD untuk menyesuaikan Rancangan
Renja SKPD menjadi Renja SKPD. Renja SKPD yang telah disahkan akan dijadikan
pedoman bagi SKPD dalam menyusun RKA-SKPD, yang nantinya akan dijabarkan
dalam R-APBD.
Dalam penyusunan Rancangan Renja SKPD berpedoman pada Renstra SKPD
yang merupakan dokumen rencana pembangunan masing-masing SKPD dalam jangka
waktu 5 (lima) tahun. Renja SKPD merupakan operasionalisasi RKPD oleh SKPD sesuai
tugas pokok dan fungsi SKPD dalam bidang urusan yang menjadi kewenangan daerah
dalam rangkamencapaisasaran pembangunanjangkamenengahdaerah.
Dengan memperhatikan hubungan keterkaitan sebagaimana dijelaskan diatas,
maka dalam penyusunan RKPD Kota harus memperhatikan RKP Nasional, RPJM
Nasional, RKP, RPJP Daerah, RPJM Daerah, Renstra SKPD dan Renja SKPD. Selain itu,
10. 7
jika dilihat hubungan dari dokumen perencanaan lainnya yaitu Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW), baik RTRW Nasional, RTRW Provinsi maupun RTRW Kota. RKPD Kota
tidak terpisahkan dengan dokumenperencanaan tataruangwilayah.
Dengan adanya keterkaitan hubungan antar dokumen perencanaan
pembangunan tersebut merupakan sebagai suatu upaya untuk mewujudkan
perencanaan pembangnan daerah yang selaras dan sinergis antara dokumen
perencanaan tingkat nasional, provinsi Kabupaten, sehingga capaian sasaran
pembangunan nasionaldandaerahdapattercapai.
1.4 Sistematika Dokumen RKPD
Dokumen RKPD Kota Padangsidimpuan Tahun 2015 disusun dengan
sistematika sebagaiberikut:
BAB I. PENDAHULUAN
Pada Bab ini akan diuraikan mengenai Latar Belakang, Landasan Hukum,
Sistematika Dokumen RKPD Tahun2015 sertaMaksud, dan Tujuan.
BAB II. EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN
KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
Bab ini memaparkan pencapaian kinerja pembangunan daerah berdasarkan
indikator – indikator makro pembangunan dan hasil evaluasi pelaksanaan
program dan kegiatan RKPD tahun lalu, selain itu juga memperhatikan
dokumen RPJMD dan dokumen RKPD tahun berjalan sebagai
bahan acuan.
Capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan menguraikan
tentang kondisi geografi demografi, pencapaian kinerja
penyelenggaraan pemerintahan, dan permasalahan
pembangunan.
BAB III. RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA
PENDANAAN
Memuat penjelasan tentang kondisi ekonomi tahun 2013 dan
perkiraan tahun 2014, yang antara lain mencakup indikator
pertumbuhan ekonomi daerah, sumber-sumber pendapatan dan
kebijakan pemerintah daerah yang diperlukan dalam
pembangunan perekonomian daerah meliputi pendapatan
daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah.
BAB IV. PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2014
Pada Bab ini diuraikan Prioritas dan sasaran Pembangunan Daerah Kota
Padangsidimpuan untuk Tahun 2015 berdasarkan hasil evaluasi
11. 8
pelaksanaan RKPD tahun lalu, capaian kinerja yang direncanakan dalam
RPJMD, Isu Strategis dan masalah mendesak, kerangka ekonomi daerah
besertakerangkapendanaannya.
Perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah serta
indikasi prioitas kegiatannya, juga memperhatikan apa yang
diusulkan oleh SKPD berdasarkan prakiraan maju pada RKPD
tahun 2014.
BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH
Mengemukakan secara eksplisit rencana program dan kegiatan
prioritas daerah yang disusun berdasarkan evaluasi
pembangunan tahunan, kedudukan tahun rencana (RKPD) dan
capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD. Rencana
program dan kegiatan prioritas harus mewakili aspirasi dan
kepentingan masyarakat. Diuraikan dari program dan kegiatan
yang paling bermanfaat atau memiliki nilai kegunaan tinggi bagi
masyarakat.
BAB VI. PENUTUP
Berisi penegasan bahwa RKPD Tahun 2015 merupakan pedoman dalam
penyusunan Renja SKPD Tahun 2015, penyusunan KUA dan PPAS Tahun
Anggaran 2015 serta penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (R-APBD) Kota Padangsidimpuan Tahun Anggaran 2015 dan
dalam pelaksanaannya diperlukan sinergisitas yang mantap di
jajaran Pemerintah Kota Padangsidimpuan, DPRD, pihak swasta
dan seluruh lapisan masyarakat.
1.5 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah
(RKPD) Kota Padangsidimpuan Tahun 2015 adalah sebagai berikut:
a. Menyediakan acuan resmi bagi Pemerintah Daerah dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah dalam rangka menyusun Rancangan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) yang didahului
dengan penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA), serta penentuan
Prioritas dan Pagu Anggaran Sementara (PPAS) Tahun 2015.
b. Sebagai pedoman Penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja
Perangkat Daerah (Renja SKPD) Tahun 2015.
Sedangkan tujuan dari penyusunan RKPD Kota Padangsidimpuan
adalah untuk menciptakan sinergisitas dalam pelaksanaan pembangunan
12. 9
daerah antar wilayah, antar sektor pembangunan dan antar tingkat
pemerintahan serta menciptakan efisiensi alokasi sumber daya dalam
pembangunan daerah.
13. 10
BAB II
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU
DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah
Gambaran umum kondisi daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan
Pemerintahan mencakup aspek geografi dan demografi, aspek kesejahteraan, aspek
pelayananumum,danaspek dayasaingdaerah, dapatdiuraikan sebagai berikut:
2.1.1. Aspek Geografi Dan Demografi
2.1.1.1. Luas dan batas wilayah administrasi
Sesuai dengan data BPS Kota Padangsidimpuan luas total Kota Padangsidimpuan
adalah sebesar 14.684,680 Ha (146,85 Km2), sedangkan sesuai RTRW Kota
Padangsidimpuan adalah seluas 15,930,82 Ha. Secara administratif Kota
Padangsidimpuan terdiri dari 6 Kecamatan, 42 Desa dan 37 Kelurahan, dengan
batas wilayahAdministrasisebagai berikut:
Utara : KecamatanAngkola Barat (Kabupaten TapanuliSelatan);
Selatan : KecamatanBatangAngkola(Kabupaten TapanuliSelatan);
Timur : KecamatanAngkola Timur (KabupatenTapanuliSelatan)
Barat : KecamatanAngkola Siais (Kabupaten TapanuliSelatan).
Gambar 2.1
Peta Wilayah Administrasi Kota Padangsidimpuan
14. 11
Tabel 2.1
Jumlah Kelurahan/Desa dan Luas Wilayah Kota Padangsidimpuan
Menurut Kecamatan Tahun 2013
NO KECAMATAN
DESA/KELURAHAN LUAS
WILAYAH
(KM2)
KELURAHAN DESA JUMLAH
[1] [2] [4] [5] [6] [7]
1 Padangsidimpuan Tenggara 2 16 18 27,69
2 Padangsidimpuan Selatan 12 - 12 15,81
3 PadangsidimpuanBatunadua 2 13 15 38,74
4 PadangsidimpuanUtara 16 - 16 14,09
5 PadangsidimpuanHutaimbaru 5 5 10 22,34
6 Padangsidimpuan AngkolaJulu - 8 8 28,18
JUMLAH 37 42 79 146,865
Sumber: BadanPusatStatistikKotaPadangsidimpuan
2.1.1.2. Letak dan Kondisi Geografis
Kota Padangsidimpuan terletak pada garis lintang 01˚28΄19΄΄ LU s/d 01˚18΄07΄΄
LS dan 99˚18΄53΄΄ BT s/d 99˚20΄35΄΄ BT dengan ketinggian 260 – 1.100 M di atas
permukaan laut, daerah ini beriklim tropis dengan suhu udara rata-rata 22,5 -
24˚C. Kota Padangsidimpuan dikelilingi oleh beberapa bukit serta dilalui oleh
beberapa sungai dan anak sungai. Sebagaimana Kabupaten/Kota lainnya, Kota
Padangsidimpuan mempunyai dua musim, yaitu musim kemarau dan musim
penghujan. Musim Kemarau biasanya terjadi pada bulan Maret sampai dengan
bulan Agustus, sedangkan musim penghujan terjadi pada bulan September
sampai dengan bulan Februari, diantara musim itu diselingi oleh musim
pancaroba.
Daerah ini di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan
(Kecamatan Angkola Timur ), sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten
Tapanuli Selatan (Kecamatan Batang Angkola, Kecamatan Angkola
Selatan),sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan
(Kecamatan Angkola Barat dan Angkola Selatan) dan disebelah Timur berbatasan
denganKabupaten TapanuliSelatan (KecamatanAngkola Timur).
2.1.1.3. Aspek Demografi
a. Jumlah Penduduk
Sesuai data dari Badan Pusat Statistik Kota Padangsidimpuan, pada tahun 2012
diperkirakan memiliki jumlah penduduk sebesar 198.809 jiwa dengan tingkat
kepadatan penduduk 1.354Jiwa/Km2. Jumlah Rumah Tangga di Kota
Padangsidimpuan adalah 45.148 Rumah Tangga dengan rata-rata jumlah anggota
rumah tangga 4,40 orang. Untuk tahun 2013, sesuai dengan data Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Padangsidimpuan jumlah penduduk adalah
sebesar252.065jiwa.
15. 12
Tabel 2.2
Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga, Rata-Rata Anggota Rumah Tangga
dan Kepadatan Penduduk Kota Padangsidimpuan Menurut Kecamatan
Tahun 2012
NO KECAMATAN
Jlh
Penduduk
(Jiwa)
Jlh
Rumah
Tangga
Rata-Rata
banyaknya
Anggota
Rumah Tangga
Kepadatan
Penduduk
[1] [2] [3] [4] [6] [7]
1 PadangsidimpuanTenggara 31.526 6.853 4,60 1.139
2 PadangsidimpuanSelatan 63.029 14.284 4,41 3.987
3 PadangsidimpuanBatunadua 19.660 4.558 4,31 521
4 PadangsidimpuanUtara 61.140 14.077 4,34 4.339
5 PadangsidimpuanHutaimbaru 15.713 3.610 4,35 703
6 PadangsidimpuanAngkolaJulu 7.741 1.766 4,38 275
JUMLAHTahun2012 198.809 45.148 4,40 1.354
Sumber:BadanPusatStatistikKotaPadangsidimpuan
b. Laju Pertumbuhan Penduduk
Dalam pelaksanaan pembangunan, penduduk merupakan faktor yang sangat
dominan karena penduduk tidak saja menjadi pelaku pembangunan tetapi juga
menjadi sasaran atau tujuan dari pembangunan itu sendiri. Oleh sebab itu, guna
menunjang keberhasilan pembangunan maka perkembangan penduduk perlu
diarahkan sehingga mempunyai ciri-ciri atau karakteristik yang menguntungkan
pembangunan.Pembangunan kependudukan diarahkan pada pengendalian kuantitas
penduduk, pengembangan kualitas penduduk dan pengarahan mobilitas penduduk
sebagai potensi sumber daya manusia agar menjadi kekuatan pembangunan bangsa
danketahanannasional.
Sumber:BadanPusatStatistikKotaPadangsidimpuan
Jumlah Penduduk Kota Padangsidimpuan selama periode 2008-2012cenderung
mengalami peningkatan dan hanya pada tahun 2010 terjadi penurunan dari 191.912
jiwa pada tahun 2009 menjadi 191.531 jiwa pada tahun 2010 dan hal ini disebabkan
16. 13
karena pada tahun tersebut Badan Pusat Statistik melaksanakan sensus penduduk
sehingga diperoleh angka yang riil dan bukan angka perkiraan seperti tahun-tahun
sebelumnya. Pada tahun 2011 dan 2012 jumlah penduduk Kota Padangsidimpuan
terus mengalami peningkatan dimana pada tahun 2011 sebanyak 193.322 jiwa
bertambah menjadi 198.809 jiwa pada tahun 2012. Untuk laju pertumbuhan
penduduk, selama periode 2008-2010cenderung mengalami penurunan dan hal ini
dapat terlihat melalui trend laju pertumbuhan penduduk di atas. Pada tahun 2008 laju
pertumbuhan penduduk sebesar 1,82% pertahun, namun pada tahun 2009menurun
menjadi 1,81% pertahun, dan menurun lagi menjadi menjadi-0,20% pada tahun 2010.
Pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 laju pertumbuhan penduduk cenderung
mengalami peningkatandimana pada tahun 2011 meningkat menjadi 0.94%pertahun
dan pada tahun 2012 meningkat lagi menjadi 2,84% pertahun. Adapun faktor alami
yang dapat mempengaruhi peningkatan laju pertambahan penduduk Kota
Padangsidimpuan adalah tingkat kelahiran, tingkat kematian dan arus
urbanisasi.Adapun upaya-upaya yangdilakukan untukpengendaliantingkat kelahiran
adalah melalui program Keluarga Berencana (KB), dan peningkatan derajat pendidikan
dan kesehatan masyarakat, terutama pembangunan sosial ekonomi secara
menyeluruh.
c. Sebaran Penduduk
Penyebaran penduduk terbesar masih terkonsentrasi pada pusat perkotaan yaitu di
Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, distribusi penduduk terbesar tahun 2012
tercatat pada Kec. Padangsidimpuan Selatan (32%),Kec. Padangsidimpuan Utara(31%)
dan Kec. Padangsidimpuan Tenggara (16%) dari total penduduk Kota
Padangsidimpuan.
Tabel 2.3
Jumlah Penduduk, Kepadatan, dan Distribusi Penduduk
Kota Padangsidimpuan Menurut Kecamatan
NO KECAMATAN
Luas
Wilayah
Jumlah
Penduduk
Kepadatan
Penduduk
Distribusi
Penduduk
(KM2) (Jiwa) (Jiwa/KM2) (%)
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
1 PadangsidimpuanTenggara 27,69 31.526 1.139 16
2 PadangsidimpuanSelatan 15,81 63.029 3.987 32
3 PadangsidimpuanBatunadua 38,74 19.660 521 10
4 PadangsidimpuanUtara 14,09 61.140 4.339 31
5 PadangsidimpuanHutaimbaru 22,34 15.713 703 8
6 PadangsidimpuanAngkolaJulu 28,19 7.741 275 4
PADANGSIDIMPUAN 146,86 198.809 1.354 100
Sumber:BadanPusatStatistikKotaPadangsidimpuan
17. 14
2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat
2.1.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
Aspek kesejahteraan masyarakat berdasarkan fokus kesejahteraan antara lain
dapat dilihat dari angka pertumbuhan Product Domestic Regional Bruto (PDRB),
Inflasi, PDRB perkapita, disparitas pendapatan masyarakat dan persentase
penduduk yang berada diatas garis kemiskinan. Secara umum dapat diungkapkan
sebagaiberikut:
a. Product Domestic Regional Bruto Atas Dasar Harga (PDRB ADH) Berlaku
Besaran PDRBsering digunakan sebagai indikator untuk menilai kinerja perekonomian
suatu daerah, terutama yang dikaitkan dengan kemampuan suatu daerah dalam
mengelola sumber daya yang dimilikinya. Besaran nilai PDRB ini secara nyata mampu
memberikan gambaran mengenai nilai tambah bruto yang dihasilkan unit-unit
produksi pada suatu daerah dalam periode tertentu. Di samping itu, perkembangan
besaran nilai PDRB merupakan salah satu indikator yang dapat dijadikan ukuran
untuk menilai keberhasilan pembangunan daerah atau dengan kata lain
pertumbuhan ekonomi suatu daerah dapat tercermin melalui pertumbuhan nilai
PDRB.
Sumber:BadanPusatStatistikKotaPadangsidimpuan
Tabel 2.4
PDRB ADH Berlaku Kota Padangsidimpuan
Menurut Lapangan Usaha
Tahun 2008 – 2012
NO LapanganUsaha/Sektor 2008 2009 2010r) 2011r) 2012*)
1 Pertanian 281.705,96 305.882,97 339.218,12 364.438,90 406.579,26
2
PertambanganDan
Penggalian
5.477,46 6.329,45 7.257,95 7.892,75 8.699,21
18. 15
NO LapanganUsaha/Sektor 2008 2009 2010r) 2011r) 2012*)
3 IndustriPengolahan 208.257,28 225.558,22 247.368,52 271.400,82 302.331,39
4 Listrik,Gas,DanAirBersih 11.994,52 12.476,89 13.266,68 14.110,17 15.010,23
5 Bangunan 84.710,73 94.685,80 105.907,04 118.406,66 133.780,95
6
Perdagangan,Hotel&
Restoran
409.136,81 438.648,43 478.787,35 525.964,20 582.684,20
7
PengangkutanDan
Komunikasi
230.194,89 239.127,31 256.335,40 274.525,59 305.650,93
8
Keuangan,Persew.&Jasa
Perush.
199.652,19 221.827,67 248.706,28 281.445,07 319.891,19
9 Jasa-Jasa 313.129,52 355.502,22 403.143,38 445.858,97 487.216,79
PRODUCTDOMESTICREGIONAL
BRUTO
1.744.259,36 1.900.038,96 2.099.990,72 2.304.043,13 2.561.844,14
r)=AngkaPerbaikan
*)=AngkaSementara
Sumber:BadanPusatStatistikKotaPadangsidimpuan
PDRB Kota Padangsidimpuan menunjukkan bahwa perkembangan ekonomi Kota
Padangsidimpuan selama periode 2008 - 2012 ditandai oleh peningkatan PDRB atas
dasar harga berlaku dari tahun ke tahun.Dimulai dari tahun 2008sebesar 1,74 trilyun
rupiah kemudian menjadi 1,9 trilyun rupiah pada tahun 2009 dan 2,10 trilyun rupiah
pada tahun 2010, tahun 2011 ini menjadi 2,30 trilyun rupiah, serta tahun 2012
sebesar 2,56 trilyun rupiah.Sehingga dapat dikatakan bahwa perekonomian Kota
Padangsidimpuan secara keseluruhan digerakkan oleh seluruh kelompok sektor
ekonomi yaitu sektor primer, sekunder dan tersier secara simultan. Sektor tersier dan
sekunder memberikan kontribusi terbesar terhadap PDRBKota Padangsidimpuan.
b. Laju Inflasi
Salah satu faktor makro ekonomi yang berada di luar kemampuan Pemerintah adalah
menyangkut tingkat kestabilan harga-harga atau inflasi.Tingkat inflasi di Kota
Padangsidimpuanselama periode2008- 2012mengalamifluktuasi(turun naik).
Sumber:BadanPusatStatistikKotaPadangsidimpuan
Perkembangan inflasi di Kota Padangsidimpuan selama periode tahun 2008—2012
mengalami fluktasi naik turun karena dipengaruhi berbagai faktor, baik yang bersifat
19. 16
ekonomi maupun non ekonomi, mekanisme pasar dan kebijakan Pemerintah Pusat.
Tingkat inflasi pada tahun tahun 2008 adalah sebesar 12,34%, kemudian menurun
secara drastis pada tahun 2009 menjadi 1,87%, pada tahun 2010 terjadi peningkatan
lagi menjadi 7,42% dan pada tahun 2011kembali turun menjadi 4,66 dan pada tahun
2012 menurun lagi menjadi 3,54%. Inflasi tertinggi terjadi tahun 2008 mencapai
12,34%.
c. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk
menilai tingkat keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan suatu daerah
khususnya dalam bidang ekonomi.Pertumbuhan tersebutmerupakanrangkuman laju
pertumbuhan dari berbagai sektor ekonomi yang menggambarkan tingkat perubahan
ekonomiyangterjadi.
Grafik2.3
LajuPertumbuhanEkonomi KotaPadangsidimpuan
Tahun2008–2012
Sumber:BadanPusatStatistikKotaPadangsidimpuan
Selama periode 2008 - 2012, pertumbuhan ekonomi Kota Padangsidimpuan
menunjukkan trend yang cenderung meningkat atau pertumbuhan kearah positif.Hal
ini terlihat dari laju pertumbuhan ekonomi selama periode tersebut yang tumbuh di
atas rata-rata 5% per tahun yaitu sebesar 5,97%. Pertumbuhan ekonomi tertinggi
terjadi pada tahun 2012 sebesar 6,23% dan terendah terjadi pada tahun 2010 sebesar
5,81%. Selama kurun waktu lima tahun terakhir ini, yaitu 2008 – 2012, pertumbuhan
ekonomi Kota Padangsidimpuan mengalami perkembangan yang baik dan tren yang
cenderung positif dimana setelah pada tahun 2010 pertumbuhan ekonomi Kota
Padangsidimpuan sedikit menurun menjadi 5,81% dari 5,83 pada tahun2009, namun
padatahun2011hingga tahun2012terusmengalamipeningkatan.
6,09
5,83 5,81
5,88
6,23
5,6
5,7
5,8
5,9
6
6,1
6,2
6,3
2008 2009 2010 2011 2012
TingkatPertumbuhan
(Persen)
TAHUN
Trend Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Padangsidimpuan
Tahun 2008 - 2012
(Persen)
20. 17
Adanya pertumbuhan ekonomi kearah positif di wilayah Kota Padangsidimpuan
mengindikasikan adanya peningkatan kegiatan perekonomian di Kota
Padangsidimpuan selama kurun waktu tahun 2008 – 2012, dan sebagai kota yang
sedangmembangunkondisi tersebut yangsangat diharapkan.
Tabel 2.5
Laju Pertumbuhan Riil Product Domestic Regional Bruto
Menurut Lapangan Usaha
Tahun 2009– 2012
NO Lapangan Usaha/Sektor 2009 2010r) 2011r) 2012*)
1 Pertanian 4,07 5,03 4,37 4,63
2 PertambanganDanPenggalian 2,30 1,90 2,19 3,10
3 IndustriPengolahan 3,97 1,83 2,31 3,35
4 Listrik,Gas,DanAirBersih 2,53 3,47 3,50 3,52
5 Bangunan 9,08 9,19 8,73 9,72
6 Perdagangan,Hotel&Restoran 4,34 4,25 4,15 4,66
7 PengangkutanDanKomunikasi 7,22 4,84 4,50 6,89
8 Keuangan,Persew.&JasaPerush. 9,93 10,14 11,27 11,62
9 Jasa-Jasa 6,16 7,46 7,35 5,76
PRODUCTDOMESTICREGIONAL
BRUTO
5,83 5,81 5,88 6,23
Sumber:BadanPusatStatistikKotaPadangsidimpuan
Sumber:BadanPusatStatistikKotaPadangsidimpuan
Dari Trend di atas dapat dilihat bahwasebagian besar sektor - sektor ekonomi
mengalami peningkatan pada tahun 2012, dimana dari 9 sektor ekonomi terdapat
delapan sektor ekonomi yang mengalami peningkatan pertumbuhan dan hanya satu
sektor yang mengalami penurunan yaitu sektorJasa-jasa yang mana pada tahun 2011
sebesar7,35% turun menjadi5,76%pada tahun 2012.
Sektor-sektor yang mengalami pertumbuhan cukup besar yaitu diatas rata rata
pertumbuhan secara umum pada tahun 2012terdapat 3 (tiga) sektor yaitu sektor
21. 18
keuangan persewaan dan jasa perusahaan sebesar 11,62%, sektor bangunan sebesar
9,72%, dan sektor pengangkutan & komunikasi sebesar 6,89%. Sedangkan sektor-
sektor yang mengalami pertumbuhan dibawah rata-rata pertumbuhan secara umum
yaitu sektor jasa-jasa sebesar 5,76%,sektor pertanian sebesar 3,98%,sektor
perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 4,66 %, sektor listrik gas dan air bersih
sebesar 3,52%, sektor industri pengolahan sebesar 3,35%, dan yang terendah yaitu
sektorpertambangandan penggaliansebesar 3,10%.
Selama kurun waktu lima tahun ini, fluktuasi perubahan besarnya peranan sektor
ekonomi untuk tiap sektor ekonomi masih relatif kecil. Perubahan tersebut tidak
merubahstrukturperekonomiandiPadangsidimpuan.
d. PDRB Per Kapita
PDRB per kapita merupakan gambaran rata-rata pendapatan yang diterima oleh setiap
penduduk sebagai keikutsertaannya dalam proses produksi selama satu tahun.
Indikator ini dapat digunakan sebagai salah satu parameter untuk melihat tingkat
kesejahteraan masyarakat walaupun parameter ini belum sepenuhnya dapat
digunakansebagai ukuran tingkatkesejahteraandisuatudaerah.
Tabel 2.6
PDRB Perkapita Kota Padangsidimpuan
Tahun 2008 – 2012 (Rupiah)
NO URAIAN 2008r) 2009r) 2010r) 2011r) 2012*)
1 PDRBperKapita(Rp.) 9.775.497 10.261.473 10.964.234 11.918.163 12.885.957
2
PertumbuhanPDRB
Perkapita(%)
11,17 4,97 6,85 8,70 8,12
Sumber:BadanPusatStatistikKotaPadangsidimpuan
Sumber:BadanPusatStatistikKotaPadangsidimpuan
Selama kurun waktu 2008-2012 ini, PDRB Perkapita atas dasar harga berlaku
maupun PDRB atas dasar harga konstan 2000 Kota Padangsidimpuan selalu
mengalami peningkatan. Pada tahun 2008PDRB per kapita atas dasar harga berlaku
22. 19
hanya sebesar 9,78 juta rupiah per kapita atau 814 ribu rupiah per bulan tiap orang,
meningkat menjadi 12,89 juta rupiah per kapita atau 1,073 juta rupiah per bulan tiap
orang pada tahun 2012. Jadi, PDRB per kapita atas dasar harga berlaku pada kurun
waktu lima tahun ini (2008-2012) telah mengalami pertumbuhan rata-rata per tahun
sebesar7,96%.
Peningkatan PDRB per kapita pada kurun waktu lima tahun tersebut mengalami
pertumbuhan rata-rata sebesar 2,76% per tahun atau tumbuh sebesar 11,98 %
selama kurun waktu lima tahun (2007-2011), yaitu dari 4,58 juta rupiah per kapita
atau 382 ribu rupiah per bulan tiap orang pada tahun 2007 menjadi 5,13 juta rupiah
per kapita atau 728 ribu rupiah per bulan tiap orang pada tahun 2011. Berarti, selama
kurun waktu lima tahun ini, menurut perkiraan kasar, sudah ada perbaikan taraf
hidup masyarakat Kota Padangsidimpuan yang ditunjukkan dengan meningkatnya
PDRBperkapita atasdasarkonstan 2000tersebut.
e. Persentase Penduduk Miskin
Kemiskinan sering dianggap sebagai musuh utama pembangunan dan kemiskinan ini
terjadi salah satunya disebabkan tingkat pengangguran terbuka yang tinggi di tengah
masyarakat.Penanganan masalah ini diupayakan oleh pemerintah dengan
menyalurkan berbagai bantuan dan subsidi serta membuka lapangan kerja dengan
meningkatkan inisiatif dan kreatifitas masyarakat di samping memperluas kesempatan
investasilangsungbagi semuapihak.
Sumber:BadanPusatStatistikKotaPadangsidimpuan
Berdasarkan trend persentase penduduk miskin Kota Padangsidimpuan di atas
selama periode 2008 - 2012, diketahui secara umum upaya menurunkan angka
kemiskinan, terutama yang disebabkan oleh dampak krisis ekonomi pada dasarnya
telah menunjukkan hasil, walaupun masih bersifat fluktuatif.
11,61
9,77 10,53 10,53 9,5
0
2
4
6
8
10
12
14
2008 2009 2010 2011 2012
(Persen)
Persentase Tingkat Kemiskinan di Kota Padangsidimpuan
Tahun 2008 – 2012
23. 20
Hal itu dapat diketahui dari persentase jumlah penduduk miskin Kota
Padangsidimpuan yang pada tahun 2008 sebesar 11,61% dari 188.499 jiwa menurun
menjadi 9,77%dari 191.912jiwa pada tahun 2009, mengalami kenaikan menjadi
10,53% dari 191.531 jiwa pada tahun 2010 dan pada tahun 2011 persentasenya tetap
sebesar 10,53% dengan penduduk sebesar 193.322 jiwa. Pada tahun 2012 persentase
ini menurun menjadi 9,50% dari 198.809 jiwa. Besarnya jumlah penduduk miskin
pada tahun 2008 disebabkan kenaikan BBM, juga disebabkan kriteria-kriteria yang
digunakanuntukmemperkirakanjumlah pendudukmiskin.
2.1.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial
1. Pendidikan
a. Angka Melek Huruf
Dari total penduduk Kota Padangsidimpuan yang berusia 15 tahun ke atas
dibandingkan jumlah penduduk yang masih buta aksara pada tahun 2009
sampai dengan tahun 2013 angka melek huruf terus mengalami peningkatan.
Dari angka 99,56% pada tahun 2009 meningkat menjadi 99,67% pada tahun
2010 dan pada tahun 2011 telah mencapai lebih dari 100% yaitu pada angka
102,26%. Pada tahun 2012 meningkat menjadi103,20% dan pada tahun 2013
kembalimengalami peningkatanmenjadi105,20%.
Tabel 2.7
Perkembangan Angka Melek Huruf Tahun 2009 – 2013
Kota Padangsidimpuan
NO URAIAN 2009 2010 2011 2012 2013
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7]
1 JumlahPendudukUsia15TahunKeatas 126.810 142.693 143.847 144.931 146.040
2 AngkaMelekHuruf 99,56% 99,67% 102,26% 103,20% 105,20%
Sumber:DinasPendidikanKotaPadangsidimpuan
b. Angka Rata-RataLamaSekolah
Capaian Angka Lama Sekolah rata-rata Kota Padangsidimpuan, mengalami
peningkatan dari sebelumnya tahun 2008, sebesar 9,80 tahun menjadi 10,10
tahun pada tahun 2009, dan meningkat menjadi 10,19 pada tahun 2010.
Melihat pola positif ini maka tidak mustahil bagi Kota Padangsidimpuan
menaikkan target rata-rata lama sekolah menjadi 12 tahun untuk beberapa
tahun ke depan.
24. 21
c. Angka Partisipasi Sekolah (APS)
Tabel 2.8
Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah Tahun 2009 – 2013
Menurut Kelompok Usia (Tahun)
Kota Padangsidimpuan
URAIAN 2009 2010 2011 2012 2013
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
- 7 -12 Tahun 99,04 99,52 98,15 98,84 98,80
- 13 -15 Tahun 94,48 95,31 93,58 94,59 93,85
- 16 -18 Tahun 80,78 81,14 75,83 84,79 76,15
- 19 -24 Tahun 28,18 28,14 32,17 31,03 32,67
Sumber: -DinasPendidikanKotaPadangsidimpuan
- BadanStatistikKotaPadangsidimpuan
2. Kesehatan
CapaianIndikator utama bidang kesehatanadalah sebagaiberikut:
a. Angka Kelangsungan HidupBayi
Angka kelangsungan hidup bayi dilihat dari data kematian/1000 kelahiran.
Angka kematian bayi di Kota Padangsidimpuandari tahun2009 sampai dengan
tahun 2010mengalami trend penurunan. Pada tahun 2009 sebesar 4 bayi per
1000 kelahiran hidup.Angka ini mengalamipenurunan menjadi 3 bayi per
1000 kelahiran hidup pada tahun 2010. Angka kematian bayi ini bisa
dipertahankan pada tahun 2011tetap sebesar 3 bayi per 1000 kelahiran hidup.
Pada tahun 2012 angka kematian bayi di kota Padangsidimpuan mengalami
kenaikan yang cukup signifikan yaitu sekitar 11 bayi per 1000 kelahiran hidup.
Tingginya kenaikan angka kematian bayi ini tentunya harus menjadi perhatian
yang serius dari pemerintah kota Padangsidimpuan dalam meningkatkan
pelayanan di bidang kesehatan khususnya dalam menekan angka kematian
bayi meskipun angka ini masih di bawah target nasional yang sebesar 35 bayi
per 1000 kelahiran hidup. Pelayanan di bidang kesehatan harus lebih
ditingkatkan baik dari segipengadaan serta perbaikan sarana dan prasarana
kesehatan termasuk peningkatan kuantitas maupun kualitas tenaga
kesehatan.Melalui berbagai program pembangunan disektor kesehatan
diharapkan angka kematian bayi bisa ditekan pada tahun-tahun
mendatangterutama dalam upaya-upaya peningkatan cakupan imunisasi bayi
dancakupan persalinanoleh tenagakesehatan terlatih.
25. 22
Sumber:DinasKesehatanDaerahKotaPadangsidimpuanTahun2013
b. Angka UsiaHarapanHidup
Angka Usia Harapan Hidup adalah rata-rata lamanya hidup yang akan dicapai
oleh penduduk. Dengan diketahuinya angka kematian pada setiap kelompok
umurpenduduk, makadapat diketahuirata-rata umurharapanhidup.
Sumber:DinasKesehatan DaerahKotaPadangsidimpuanTahun2013
Untuk umur harapan hidup Kota Padangsidimpuan selama periode 2009—2012
menunjukkan trend yang cenderung meningkat.Pada tahun 2009 sebesar 66,8
tahun meningkat menjadi 69,35 tahun pada tahun 2010, dan pada tahun
2011umur harapan hidup tetap sebesar 69,35 tahun. Untuk tahun 2012
kembali terjadi peningkatan menjadi 69,72 tahun. Makin tinggi kualitas
kesehatan masyarakatKota Padangsidimpuanmenyebabkan makin rendahnya
angka kematian danberakibatkepadameningkatnya harapanuntukhidup.
26. 23
3. Kemiskinan
a. PersentasePenduduk Miskin
Persentasependudukmiskin di KotaPadangsidimpuan diukurdari pendapatan
perkapita/bulan. Pada Tahun2008 persentase penduduk miskin Kota
Padangsidimpuan tercatat sebesar 11,61% atau berjumlah 21.885 jiwa dengan
standargaris kemiskinan Rp. 228.382,-,pada tahun 2009 turun menjadi 9,77%
atau berjumlah 18.750 jiwa dengan standar garis kemiskinan Rp. 229.921,-,
namun pada tahun 2010 meningkat menjadi 10,53% atau berjumlah 20.168
jiwa dengan standar garis kemiskinan Rp. 250.989,-. Pada tahun 2011
persentase penduduk miskin Kota Padangsidimpuan sesuai dengan data BPS
Kota Padangsidimpuan sebesar 10,53% atau berjumlah 20.357 jiwa dengan
standar garis kemiskinan Rp. 282.565,- dan mengalami penurunan pada tahun
2012 menjadi 9,50% atau sebesar 18.877 jiwa dengan standar garis kemiskinan
Rp.318.113,-
Tabel 2.9
Jumlah Penduduk Miskin Tahun 2008 - 2012
Kota Padangsidimpuan
NO. INDIKATOR SATUAN 2008 2009 2010 2011 2012
1 JumlahPenduduk Jiwa 188.499 191.912 191.531 193.322 198.809
2 AngkaKemiskinan % 11,61 9,77 10,53 10,53 9,50
3 GarisKemiskinan Rupiah 228.382 229.921 250.989 282.565 318.113
Sumber:BadanPusatStatistikKotaPadangsidimpuan
b. KesempatanKerja(Rasio PendudukYangBekerja)
Kesempatan kerja dilihat berdasarkan rasio penduduk yang bekerja dapat
dilihatpadatabelberikut ini:
Tabel 2.10
Rasio Penduduk yang Bekerja dengan Angkatan Kerja
Tahun 2008-2012
TAHUN
AngkatanKerja
JUMLAH RASIO
BEKERJA
MENCARI
PEKERJAAN
[1] [2] [3] [4] [5]
2008 76.482 9.513 85.995 0,89
2009 74.844 8.801 83.645 0,89
2010 87.880 8.250 96.130 0,91
2011 80.830 7.806 88.636 0,91
2012 85.837 8.588 94.425 0,91
Sumber:BadanPusatStatistikKotaPadangsidimpuan
Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa dari dari tahun 2010 sampai dengan
tahun 2012 rasio penduduk yang bekerja dengan angkatan kerja Kota
Padangsidimpuan memiliki tren yang cenderung tetap sebesar 91%. Hal ini
27. 24
menggambarkan bahwa dari total jumlah angkatan kerja yang ada yang
memperoleh kesempatan kerja adalah sebesar 91% sedangkan yang masih
mencarikerjaataupengangguran hanya sebesar9%.
2.1.3. Aspek Pelayanan Umum
Pencapaian kinerja pada aspek layanan umum baik dalam bentuk barang publik
maupun jasa publik yang menjadi tanggung jawab pemerintah Kota Padangsidimpuan
dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat terdiridari:
2.13.1. Fokus Layanan Urusan Wajib
Hasil capaiankinerjalayananurusan wajib pemerintahdaerah terdiridari:
2.1.3.1.1. Pendidikan
Pendidikan merupakan hak dasar setiap penduduk dan pemenuhan atas hak ini
menjadi kewajiban pemerintah. Tantangan yang dihadapi dalam pengembangan
pendidikan adalah relatif besarnya disparitas ketersediaan sarana pendidikan. Di
satu pihak, di wilayah perkotaan umumnya memiliki sekolah yang berkualitas
dengan biaya pendidikan yang relatif mahal dan dikelola secara mandiri.
Dipihak lain, beberapa daerah masih terfokus pada peningkatan cakupan, atau
masih berkutat padapeningkatankualitas.
a. Angka Partisipasi Sekolah (APS)
Secara umum dari data APS pada jenjang Pendidikan Dasar 9 tahun (SD dan
SLTP) yang diperoleh dari Dinas Pendidikan Kota Padangsidimpuan tahun 2013
terungkap bahwa APS siswa SD/MI sebesar 98,80%, APS siswa SLTP
(SMP/MTs) sebesar 93,85%, APS siswa SLTA (SMA/MA) sebesar 76,15% dan
APS Perguruan Tinggi (D-3/S-1) sebesar 32,67%, yang berarti terjadi penurunan
APS dari jenjang sekolah dasar hingga ke sekolah lanjutan atas. Terjadinya
penurunan APS ini perlu untuk dicermati dalam rangka mendukung
pencapaian misi Wajib Belajar 12 tahun (siswa dapat menamatkan jenjang
pendidikandarimulaiSD sampai SLTA).
Tabel 2.11
Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah Tahun 2009 – 2013
Menurut Kelompok Usia (Tahun)
Kota Padangsidimpuan
URAIAN 2009 2010 2011 2012 2013
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
- 7 -12 Tahun 99,04 99,52 98,15 98,84 98,80
- 13 -15 Tahun 94,48 95,31 93,58 94,59 93,85
- 16 -18 Tahun 80,78 81,14 75,83 84,79 76,15
- 19 -24 Tahun 29,87 28,14 32,17 31,03 32,67
Sumber:DinasPendidikan DaerahKotaPadangsidimpuan
28. 25
b. Ratio KetersediaanSekolah dan RuangKelaspada berbagaijenjangpendidikan.
Tabel 2.12
Ratio Ketersediaan Sekolah dan Ruang Kelas
Pada berbagai jenjang pendidikan tahun 2009-2013
NO JENJANGSEKOLAH
TAHUN
2009 2010 2011 2012 2013
A. JumlahGedungSekolah
1 SD 94 94 94 94 94
2 SMP 25 25 24 24 24
3 SMA 18 18 18 18 18
4 SMK 14 15 16 16 16
B. JumlahRuangKelas
1 SD 677 678 681 727 715
2 SMP 615 615 615 332 349
3 SMA 231 238 244 220 218
4 SMK 258 261 268 257 246
C. RatioKelas/Sekolah
1 SD 7,20 7,21 7,24 7,73 7,61
2 SMP 24,60 24,60 25,63 13,83 14,54
3 SMA 12,83 13,22 13,56 12,22 12,11
3 SMK 18,43 17,40 16,75 16,10 15,38
Sumber:DinasPendidikan DaerahKotaPadangsidimpuan
c. Jumlah Guru dan murid dan Rasio Guru/Murid pada berbagai Jenjang
Pendidikan
Tabel 2.13
Jumlah Guru dan Murid Menurut Jenjang Pendidikan
Tahun 2009-2013Kota Padangsidimpuan
NO JENJANGPENDIDIKAN 2009 2010 2011 2012 2013
1. SD
1.1. JumlahGuru 1.476 1.488 1.568 1.768 1.839
1.2. JumlahMurid 26.886 26.878 26.899 26.926 26.464
1.3. Rasio 18,22 18,06 17,15 15,22 14,39
2. SMP
2.1. JumlahGuru 911 921 930 932 974
2.2. JumlahMurid 10.811 10.821 10.767 10.616 11.163
2.3. Rasio 11,87 11,75 11,58 11,39 11,46
3. SMA
3.1. JumlahGuru 682 689 695 669 741
3.2. JumlahMurid 7.978 7.998 8.008 7.484 7.436
3.3. Rasio 11,70 11,61 11,52 11,19 10,03
4. SMK
4.1. JumlahGuru 588 598 622 619 659
4.2. JumlahMurid 8.020 8.121 8.229 8.749 8.370
4.3. Rasio 13,64 13,58 13,23 14,13 12,70
Sumber: DinasPendidikanDaerahKotaPadangsidimpuan
Dari data diatas terlihat bahwa perkembangan Rasio Siswa/Guru menurut
jenjang pendidikan Kota Padangsidimpuan pada tahun 2013 tidak mengalami
perubahan yang signifikan dan memilki tren yang cukup bagus dimana hampir
seluruh jenjang pendidikan mengalami penurunan dan hanya pada jenjang
SMP yang naik dan rasio ini juga masih sangat ideal jika ditinjau dari Peraturan
Pemerintah No. 74 Tahun 2008 pasal 17 dan Permendiknas tahun 2007 nomor
29. 26
41 dimana untuk jenjang pendidikan SMP Rasio Siswa/Guru adalah 1 orang
guru untuk minimal 20 siswa dan maksimal 32 siswa.Dari tabel diatas dapat
dilihat bahwa rasio Siswa/Guru di Kota Padangsidimpuan diseluruh jenjang
pendidikan sudah sangat ideal, namun rasio ini belum sepenuhnya
menggambarkan keadaan yang sebenarnya karena terbentur masalah
penempatangurudisekolah-sekolahyang belum merata.
d. Rasio Pendidikan
Dilihat dari perbandingan jumlah siswa terhadap sekolah, perbandingan siswa
terhadap jumlah kelas, perbandingan siswa terhadap jumlah guru,
perbandingan jumlah kelas terhadap jumlah sekolah, perbandingan jumlah
kelas terhadap guru dan perbandingan jumlah guru terhadap sekolah pada
berbagai jenjangpendidikan di Kota Padangsidimpuan dapat dilihat pada tabel
dibawahini:
Tabel 2.14
Ratio Jenjang Pendidikan/Ratio Pendidikan
Tahun 2009-2013
NO
JENJANGPENDIDIKAN/
RASIOPENDIDIKAN
TAHUN
2009 2010 2011 2012 2013
1. SD
Siswa/Sekolah 286 286 286 286 282
Siswa/Kelas 40 40 40 37 37
Siswa/Guru 18 18 17 15 14
Kelas/Sekolah 7,20 7,21 7,24 7,73 7,61
Kelas/Guru 2 2 2 2 2
Guru/Sekolah 15 15 15 19 20
2. SMP
Siswa/Sekolah 432 432 448 442 465
Siswa/Kelas 35 35 32 32 32
Siswa/Guru 12 12 12 11 11
Kelas/Sekolah 24,60 24,60 25,63 11,39 11,46
Kelas/Guru 2 2 2 3 3
Guru/Sekolah 35 35 33 39 39
3. SMA
Siswa/Sekolah 442 442 445 416 413
Siswa/Kelas 34 34 35 34 34
Siswa/Guru 12 12 12 11 10
Kelas/Sekolah 12,83 13,22 13,56 11,19 10,03
Kelas/Guru 2 2 2 3 3
Guru/Sekolah 38 38 38 37 41
4. SMK
Siswa/Sekolah 579 579 514 547 523
Siswa/Kelas 32 32 30 34 34
Siswa/Guru 14 14 13 14 13
Kelas/Sekolah 18,43 17,40 16,75 14,13 12,7
Kelas/Guru 2 2 2 2 3
Guru/Sekolah 31 31 30 38 41
Sumber:DinasPendidikan DaerahKota Padangsidimpuan
Dari data diatas terlihat bahwa Ratio Siswa/Guru di Kota Padangsidimpuan
sudah cukup ideal antara 11-14 orang siswa untuk setiap orang guru.Dengan
tercapainya ratio ideal ini diharapkan dapat lebih meningkatkan mutu
30. 27
pendidikan di Kota Padangsidimpuan yang dalam hal ini tentunya harus
dibarengidenganpemerataan guruditiap-tiap sekolah.
f. Angka Putus Sekolah
Perkembangan Angka Putus Sekolah pada berbagai jenjang pendidikan dapat
dilihatpadatabeldibawah ini:
Tabel 2.15
Perkembangan Angka Putus Sekolah pada berbagai
jenjang pendidikan dasar
No
JENJANG
PENDIDIKAN
TAHUN
2009 2010 2011 2012 2013
Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %
1 SD 0 0 0 0 0 0 0 94,44 0 94,69
2 SMP 0 0 0 0 0 0 0 88,08 0 88,33
3 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0,07 0 0,68
4 SMK 0 0 0 0 0 0 0 0,07 0 0,68
Sumber: DinasPendidikanDaerahKotaPadangsidimpuan
g. Angka Kelulusan
PerkembanganAngka Kelulusan
Tabel 2.16
Perkembangan Angka Kelulusan Pada Berbagai Jenjang
Pendidikan Dasar
NO
JENJANG
PENDIDIKAN
2009 2010 2011 2012 2013
1 SD 4.643 4.658 4.664 4.504 4.604
2 SMP 3.612 3.643 3.676 3.315 3.540
3 SMA 2.428 2.439 2.442 2.605 2.570
4 SMK 1.189 1.193 1.201 2.636 2.905
Sumber: DinasPendidikanDaerahKotaPadangsidimpuan
Dari tabel diatas terlihat adanya peningkatan jumlah kelulusan siswa pada
berbagai tingkatan selama tahun 2009-2013, hal ini menunjukkan adanya
peningkatan prestasi peserta didik dalam menjalani pendidikannya
disekolah.Halini perlu terusditingkatkanuntukmasa- masayangakandatang.
h. Kualifikasi Guru
Tabel 2.17
Jumlah Guru Menurut Ijazah Tertinggi
NO
JENJANG
PENDIDIKAN
GURUSEKOLAH
TAHUN
2009 2010 2011 2012 2013
S-1 S-2 S-1 S-2 S-1 S-2 S-1 S-2 S-1 S-2
1 SD 412 0 423 0 455 0 475 4 475 4
2 SMP 556 12 580 14 592 15 863 21 863 21
3 SMA 598 3 618 4 624 6 525 1 525 1
4 SMK 458 3 466 3 471 5 294 3 294 3
JUMLAH 2.024 18 2.087 21 2.142 26 2.157 29 2.157 29
Sumber : Dinas PendidikanDaerahKotaPadangsidimpuan
31. 28
Pemerintah Kota Padangsidimpuan secara terus menerus berusaha untuk
meningkatkan kualitas guru melalui program sertifikasi dan pemberian beasiswa
untuk peningkatan jenjang pendidikan guru dari S0 ke S1 dan dari S1 ke jenjang
S2.
2.1.3.1.2. Kesehatan
Pada bidang kesehatan capaian yang telah diperoleh sampai dengan tahun 2013,
dapat dilihatpadatabeldibawahini:
Tabel 2.18
Capaian Indikator Bidang Kesehatan
Sampai Dengan Tahun 2013
NO INDIKATOR CAPAIAN
1. Rasioposyandupersatuanbalita 6,89
2. Rasiopuskesmas,poliklinik,pustupersatuanpenduduk 0,18
3. RasioRumahSakitpersatuanpenduduk 0,015
5. Rasiodokterper100.000penduduk 59,93
6. Rasiotenagamedisper100.000penduduk 100,52
7. Cakupankomplikasikebidananyangditangani 17
8. Cakupanpertolonganpersalinanolehtenagakesehatanyang
memilikikompetensikebidanan
83
9. CakupanDesa/kelurahanUniversalChildImmunization(UCI) 26,6
10. CakupanBalitaGiziBurukmendapatperawatan 100
11. CakupanpenemuandanpenangananpenderitapenyakitTBCBTA 110
12. CakupanpenemuandanpenangananpenderitapenyakitDBD 100
13. Cakupankunjunganbayi 84
14. CakupanPuskesmas 150
15. Cakupanpembantupuskesmas/jumlahpenduduk 35,4
Sumber:DinasKesehatan DaerahKotaPadangsidimpuan
2.1.3.1.3. Pekerjaan Umum
Beberapa capaian indikator bidang Pekerjaan Umum sampai dengan tahun 2010
adalahsebagai berikut:
- Proporsi Jaringan jalandalam kondisibaikadalah 52,01%(276,835km)
- Rasio Tempat Tempat Pembuangan Sampah per Satuan Penduduk adalah
1Lokasi
2.1.3.1.4. Perencanaan Pembangunan
Hasil capaiandibidangPerencanaan Pembangunanadalahsebagaiberikut:
- Peraturan Daerah Kota Padangsidimpuan Nomor 25 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun
2005 – 2025.
- Peraturan Daerah Kota Padangsidimpuan Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Padangsidimpuan
Tahun 2008 –2013.
- Peraturan Daerah Kota Padangsidimpuan Nomor 02 Tahun 2013 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Padangsidimpuan
Tahun 2013 –2017.
- Tersedianya Dokumen Perencanaan RKPD yg telah ditetapkan dengan
PeraturanKepalaDaerah.
32. 29
2.1.3.1.5. Perhubungan
Capaian di bidang Perhubungan pada tahun 2013 antara lain adalah sebagai
berikut:
- Terminal Kota Padangsidimpuan : 3 Buah
- Angkutan Darat : - Mobil Penumpang = 1.705 Unit
- Mobil Bus = 337Unit
- Mobil Barang = 1.190 Unit
2.1.3.1.6. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Indikator terkait dengan keluarga berencana dilihat jumlah Kelompok Bina
Keluarga Balita(BKB)dan BinaKeluargaRemaja(BKR)pada table berikut:
Tabel 2.19
Jumlah Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) dan
Bina Keluarga Remaja (BKR) Kota Padangsidimpuan
Tahun 2009 – 2013
NO URAIAN 2009 2010 2011 2012 2013
1 KelompokBinaKeluarga 35 41 31 75 82
2 KelompokBinaRemaja 14 13 17 20 27
Sumber: - Badan KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota
Padangsidimpuan
2.1.3.1.7. Sosial
Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi yang
terdapat di Kota Padangsidimpuan, yang menampung anak-anak terlantar,
gelandangan,cacatfisik,pengemisdanlanjut usia.
- PMKSygmemperolehbantuan sosal
Tabel 2.20
PMKS Yang Memperoleh Bantuan Sosial
Tahun 2013
No JENIS PMKS
JUMLAH
PENERIMA
KET
1 KeluargaMisikin(PemberianBantuanPaketSeragam
sekolahuntukanakkeluargamiskin)
300anak -
2 PenghuniPantiJompo 65Orang 2Panti
3 PenghuniPantiAnak 125Anak 1Panti
Sumber:DinasSosialdanTenagaKerjaKotaPadangsidimpuan
2.1.3.1.8. Tenaga Kerja
Tabel 2.21
Rasio Ketergantungan Tahun 2012
Kota Padangsidimpuan (%)
No URAIAN 2010 2011 2012
1. JumlahPendudukUsia≤14tahun 32,83 32,33 31,94
2. JumlahPendudukusia≥65tahun 3,15 3,17 3,12
3. JumlahPendudukUsiaTidakProduktif(1)&(2) 35,98 35,50 35,06
4. JumlahPendudukUsia15-64tahun 64,02 64,50 64,94
5. Rasioketergantungan(3)/(4) 0,56 0,55 0,54
Sumber :BadanPusatStatistik KotaPadangsidimpuan
33. 30
Dari data di atas, terlihat adanya penurunan Rasio Ketergantungan penduduk
Kota Padangsidimpuan mulai dari tahun 2010 s.d tahun 2012, dimana pada
tahun 2010 sebesar 0,56% menjadi 0,55% pada tahun 2011. Pada tahun 2012
rasio ini kembali mengalami penurunan menjadi sebesar 0,54%. Hal ini
menunjukkan adanya perbaikan dalam struktur ketenagakerjaan di Kota
Padangsidimpuan,dimana jumlahpendudukusia produktifsemakin bertambah.
2.1.3.1.9. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Pada tahun 2013 jumlah Koperasi Unit Desa (KUD) di Kota Padangsidimpuan
tercatat sebanyak 4 unit.Sedangkan jumlah koperasi menurut sektor ada
sebanyak 196 unit, dengan jumlah anggota koperasi tersebut sebanyak 8.320
orang danjumlahsimpanankoperasisebesar 94,2 jutarupiah.
2.1.3.1.10. Ketahanan Pangan
Ketersediaan bahan pangan utama (Beras, Jagung, Ubi, Kedelai dan Kacang
Hijau)
Tabel 2.22
NO JENISPANGAN
TON/TAHUN
2009 2010 2011 2012 2013
1 Padi 58.098 62.023 46.146 53.429 49.066
2 Jagung 341 477 830 1.173 1.451
3 UbiKayu 3.452 4.454 5.076 5.991 7.240
4 UbiJalar 808 672 974 949 1.633
5 Kedelai 34 13 90 34 26
6 KacangHijau 108 89 43 104 180
Sumber :- Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian Kota
Padangsidimpuan
2.1.3.1.11. Komunikasi dan Informatika
Pembangunan pos dan telekomunikasi mencakup jangkauan baik pelayanan
dan peningkatan kerjasama internasional maupun peningkatan jasa
telekomunikasi dan informasi, sehingga arus berita,informasi dan data berjalan
lancar.Berbagai usaha telah dilakukan pemerintah untuk memperlancar
pelayanan berkenaan semakin meningkat permintaan akan jasa pos. Salah satu
di antaranya dengan memperbanyak jumlah kantor pelayanan pos. Pengiriman
surat dari Kota Padangsidimpuan tahun 2013 mencapai 12.055 surat tercatat,
53.524 suratkilat, 54.713 suratwesel, 1.193 pospaket.
Lembaga Penyiaran Swasta terdapat 3 stasion radio yang terdiriRAU FM,KISS
FM,dan ROXYFM.
34. 31
2.1.3.2. Fokus Layanan Urusan Pilihan
2.1.3.2.1. Pertanian
ProduktivitasPadiatauBahanPanganUtamaLainnya.
Tabel 2.23
NO JENISPANGAN
TON/TAHUN
2009 2010 2011 2012 2013
1 Padi 58.098 62.023 46.146 53.429 49.066
2 Jagung 341 477 830 1.173 1.451
3 UbiKayu 3.452 4.454 5.076 5.991 7.240
4 UbiJalar 808 672 974 949 1.633
5 Kedelai 34 13 90 34 26
6 KacangHijau 108 89 43 104 180
Sumber : - Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian Kota
Padangsidimpuan
2.1.3.2.2. Pariwisata
Sesuai dengan data BPS Kota Padangsidimpuan, jumlah hotel dan akomodasi
lainnya yang ada di Kota Padangsidimpuan tahun 2012 adalah 27 hotel, dengan
jumlah kamar sebanyak 663 kamar dan tempat tidur sebanyak 1.160. Untuk
jumlah hotel yang berbintang 2 hanya sebanyak 2 buah dengan kapasitas kamar
sebanyak 110 buah dan tempat tidur sebanyak 178 buah. Untuk jenis hotel melati
(non berbintang) ada 25 buah dengan kapasitas kamar sebanyak 553 buah dan
tempat tidur sebanyak 982 buah. Selain jenis tersebut, sesuai dengan data Dinas
Pemuda Olahraga, Sosial Budaya dan Pariwisata Kota Padngsidimpuan ada jenis
penginapan lain sebanyak 3 penginapan dengan jumlah kamar 35 kamar dengan
52 tempattidur.
Jumlah wisatawan yang datang ke Kota Padangsidimpuan tahun 2011 berkisar
86.607 orang, dengan rincian wisatawan asing sebanyak 1.238 orang dan
wisatawan nusantara sebanyak 85.369 orang. Untuk tahun 2012 jumlah
wisatawan yang datang ke Kota Padangsidimpuan berkisar 96.137 orang, dengan
rincian wisatawan asing sebanyak 1.238 orang dan wisatawan nusantara sebanyak
94.899 orang, sementara untuk tahun 2013 berkisar 87.498 orang, dengan rincian
wisatawan asing sebanyak 1.120 orang dan wisatawan nusantara sebanyak 86.478
orang.
2.1.3.2.3. Perdagangan
KontribusiSektor Perdagangan TerhadapPDRB.
Kontribusisektor perdagangan terhadap PDRBadalah perbandinganantarajumlah
kontribusi sektor perdagangan terhadap jumlah PDRB dalam bentuk persentase.
Nilai ini menggambarkan seberapa besar peran sektor perdagangan dalam PDRB
padatahun tertentu.Tabel berikut menjelaskan kontribusi sektor perdagangan
terhadap PDRBuntuktahun2007-2010di KotaPadangsidimpuan.
35. 32
Tabel 2.24
Kontribusi Sektor Perdagangan Terhadap PDRB ADHK
(Product Domestic Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan)
Tahun 2009 s/d 2012 (%)
Lapangan Usaha/Sektor
%/Pertahun
2009 2010r) 2011r) 2012*)
Perdagangan,Hotel&Restoran 24,89 24,53 24,13 23,77
Sumber:BadanPusatStatistik KotaPadangsidimpuan
2.1.3.2.4. Perindustrian
Otonomi daerah memberi kebebasan kepada daerah untuk merencanakan dan
mengelola kegiatan ekonomi sendiri tanpa menunggu campur tangan dari
pusat.Karenanya setiap daerah harus mampu mengembangkan ekonomi sesuai
potensi yang dimilikinya.Potensi ekonomi tersebut tergambar dari kontribusi dari
setiaplapanganusahaatausektor.
Tabel 2.25
Kontribusi Sektor Industri Terhadap PDRB ADHK
(Product Domestic Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan)
Tahun 2007 s/d 2010 (%)
Lapangan Usaha/Sektor
%/Pertahun
2007 2008 2009r) 2010*)
IndustriPengolahan 11,23 10,81 10,44 10,16
Sumber :BadanPusat Statistik KotaPadangsidimpuanTahun2012
2.1.4. Aspek Daya Saing Daerah
Daya saing daerah dilihat capaian indikator kemampuan ekonomi daerah, fasilitas
wilayahatauinfrastruktur,iklimberinvestasidan sumber dayamanusia:
2.1.4.1.Fokus Iklim Berinvestasi
Fokus Kemampuan Daerah dapat dilihat dari pengeluaran konsumsi rumah tangga
per-kapita (persentase konsumsi RT untuk non pangan). Untuk Kota
Padangsidimpuan rata-rata pengeluaran per kapita per bulan masih didominasi oleh
pengeluaran untuk makanan54,27persen dan45,73 persenuntuknon-makanan.
Tabel 2.26
Angka Konsumsi RT perkapitaTahun 2011 - 2012
NO Uraian Satuan
TAHUN
2011 2012
TotalPengeluaranRT % 100 100
1 a.Pangan % 53,45 54,27
b.NonPangan % 46,55 45,73
2 JumlahRT 43.592 45.148
Sumber: - BadanPusat Statistik KotaPadangsidimpuan
36. 33
Salah satu Indikator yang mendukung Iklim Berinvestasi adalah faktor keamanan
daerah(angkakriminalitas)yang dapat dijelaskan sebagaiberikut:
Tabel 2.27
Angka Kriminalitas Kota Padangsidimpuan 2009-2013
No Jenis Kriminal 2009 2010 2011 2012 2013
1 Jumlah kasus Narkoba 36 19 41 37 58
2 Jumlah kasus Pembunuhan - 1 1 3 1
3 Jumlah Kejahatan Seksual 21 20 29 29 48
4 Jumlah kasus Penganiayaan 195 214 157 166 178
5 Jumlah kasus Pencurian 132 161 187 231 272
6 Jumlah kasus Penipuan 62 92 63 50 63
7
Jumlah kasus Pemalsuan
uang
- - - - -
8 Jumlah Tindak Kriminal
Selama 1 Tahun
596 658 651 674 781
9 Jumlah Penduduk 191.912 191.531 193.332 195.150*) 196.985*)
10 Angka Kriminalitas (8)/(9) 31,06 34,35 33,67 34,54 39,65
Sumber:-KepolisianResort KotaPadangsidimpuanTahun2013
2.1.4.2.Fokus Sumber Daya Manusia
Jika dilihat dari rasio ketergantungan terlihat bahwa terjadi penurunan angka rasio
ketergantungan usia tidak produktif,yang menunjukkan semakin baiknya struktur
angkatan kerja di KotaPadangsidimpuan.
Tabel ini memperlihatkan data rasio ketergantungan penduduk di Kota
Padangsidimpuan.
Tabel 2.28
Rasio Ketergantungan Tahun 2012
Kota Padangsidimpuan (%)
No URAIAN 2010 2011 2012
1. JumlahPendudukUsia≤14tahun 32,83 32,33 31,94
2. JumlahPendudukusia≥65tahun 3,15 3,17 3,12
3. JumlahPendudukUsiaTidakProduktif(1)&(2) 35,98 35,50 35,06
4. JumlahPendudukUsia15-64tahun 64,02 64,50 64,94
5. Rasioketergantungan(3)/(4) 0,56 0,55 0,54
Sumber : BadanPusatStatistik KotaPadangsidimpuan
2.1.5. Ekonomi dan Keuangan Daerah
Secara umum gambaran hasil Analisis Ekonomi dan Keuangan Daerah dapat dilihat
padatabelberikut:
38. 35
yang merupakan penjabaran tahun pertama dari masa bhakti Walikota dan Wakil
Walikota Padangsidimpuan.
Tujuan evaluasi adalah untuk melihat Kinerja RKPD tahun lalu antara lain untuk
menilai/mengidentifikasi program dan kegiatan yang belum terealisasikan atau belum
terlaksana 100% (seratus %), untuk diusulkan lagi pada penyusunan RKPD tahun
2015. Selain itu untuk mereview RPJMD dan RKPD, dengan memperhatikan
dokumenRKPDtahun2014.
2.2.1 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai Tahun 2013
Keberhasilan kinerja pelaksanaan pembangunan daerah salah satunya dapat dilihat
dari capaian Indikator makro pembangunan, baik indikator makro pembangunan
sosial, maupun indikator makro pembangunan ekonomi. Salah satu indikator makro
pembangunan sosial yang dapat dijadikan ukuran dalam melihat gambaran
keberhasilanpelaksanaan pembangunanyaituIndeksPembangunanManusia(IPM).
Pembangunan manusia merupakan paradigma pembangunan yang menempatkan
manusia sebagai fokus dan sasaran akhir dari seluruh kegiatan pembangunan,
yaitu: meningkatnya derajat pendidikan, meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
dantercapainyakehidupanyang layak.
Selanjutnya, salah satu indikator makro pembangunan ekonomi yang dapat dijadikan
ukuran dalam melihat gambaran keberhasilan pelaksanaan pembangunan,
khususnya kemampuan suatu daerah dalam menghasilkan pendapatan yaitu: PDRB,
Laju Pertumbuhan Ekonomi (atas dasar harga Konstan), Pendapatan per Kapita dan
TingkatInflasi.
2.2.2. Penelaahan terhadap RPJMN dan RKPD Kota Padangsidimpuan
Identifikasi permasalahan terkait dengan Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
Daerah, dapat disimpulkan berdasarkan bidang urusan dan indikator kinerja
penyelenggaraanpemerintahdaerah,sebagaimana diuraikanpada tabeldibawahini:
Tabel 2.30
Identifikasi Kebijakan Nasional dan Provinsi Sumatera Utara
Pemerintah Kota Padangsidimpuan
No KETERKAITANISUDANMASALAHMENDESAK
NASIONAL
PROVINSI
SUMATERAUTARA
KOTA
PADANGSIDIMPUAN
1 2 3 4
1. ReformasiBirokrasidanTata
kelola
Peningkatankualitas
kehidupanberagama, tata
pemerintahanyangbaikdan
partisipasimasyarakat
dalampembangunan
Optimalisasi reformasi
birokrasi
2. Pendidikan PeningkatanAksesibilitas
danKualitasPendidikan
TerutamaProgramWajib
Belajar12 Tahun.
Peningkatan kualitas
pendidikan
39. 36
3. Kesehatan PeningkatanAksesibilitas
danPelayananKesehatan
terutamapenurunanangka
kematianbayidanibu
melahirkan.
Peningkatankualitas
kesehatanmasyarakat
4. PenanggulanganKemiskinan Perluasankesempatankerja
danpeningkatan
kesejahteraanrakyatmiskin
Pengentasankemiskinan
danperluasan
kesempatankerja
5. KetahananPangan Peningkatanproduksi,
produktivitasdandayasaing
produk pertanian,kelautan
danperikanan
Penguatanketahanan
pangan
6. Infrastruktur Peningkataninfrastruktur
danpengembanganwilayah
untuk mendukungdaya
saingperekonomian
Pembenahan
infrastrukturdaerah
terutamajalan,terminal,
danpusatperdagangan
(pasar)
7. IklimInvestasidanIklimUsaha Peningkatandan
perbaikanikliminvestasi
8. Perekonomian PeningkatanEkonomi
kerakyatan
Peningkatankemampuan
ekonomidaerah
9. Kebudayaan,kreativitas,dan
inovasi teknologi
Peningkatanpenguasaan
ilmupengetahuandan
penerapan teknologi
Peningkatandayasaing
daerah
2.3. Isu Strategis dan Masalah Mendesak
Beberapa isu strategis dan masalah mendesak sebagaimana termuat didalam RPJMD
Kota Padangsidimpuan yang harus menjadi perhatian utama selama 5 (lima) tahun
pelaksanaan RPJMD diantaranyasebagaimanaberikut ini.
2.3.1 Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat
Peningkatan kualitas pembangunan kesehatan merupakan salah satu
pilar utama dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Pelaksanaan
pembangunan kesehatan dilakukan melalui peningkatan kualitas
kelembagaan, sumber daya manusia, dan tata kelola meliputi:
peningkatan kualitas prasarana sarana kesehatan, kualitas tenaga medis
dan paramedis, perbaikan sistem pelayanan dengan memperhatikan
keterjangkauan dan ketersediaan pelayanan untuk seluruh masyarakat
Kota Padangsidimpuan termasuk masyarakat miskin dan kelompok
masyarakat berkebutuhan khusus.
Mengingat keadaan kemampuan Kota Padangsidimpuan terutama dari
aspek sosial ekonomi, maka perlu dibangun sinergitas antara
pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam penyediaan pelayanan
40. 37
kesehatan yang berkualitas bagi seluruh masyarakat Kota
Padangsidimpuan.
2.3.2 Peningkatan Kualitas Pendidikan
Pembangunan sektor pendidikan mempunyai peran penting dalam
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Untuk mewujudkan hal ini,
dilakukan melalui peningkatan kelembagaan sumber daya manusia dan
tata laksana yang meliputi penyediaan prasarana dan sarana,
peningkatan kualitas tenaga pendidik, pengelolaan sistem pendidikan
yang berkualitas dan pembiayaan pendidikan. Dalam pelaksanaannya,
diperlukan pertimbangan kebutuhan pasar tenaga kerja.
Mengingat pentingnya pengembangan kualitas pendidikan, maka perlu
dibangun sinergitas antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat
guna terselenggaranya pelayanan pendidikan yang merata dan
berkualitas bagi masyarakat.
2.3.3 Optimalisasi Reformasi Birokrasi
Reformasi birokrasi mempunyai peran yang penting dalam
pembangunan daerah, ia tidak saja akan berkontribusi pada lahirnya
pemerintahan yang efektif, efiesien, bersih, dan berwibawa, tetapi juga
akan berkontribusi pada peningkatan pelayanan publik, yang pada
akhirnya juga akan berkontribusi pada percepatan laju pembangunan
daerah. Untuk mewujudkan hal ini, maka akan dilakukan peningkatan
kelembagaan sumber daya manusia dan tata laksana yang meliputi
penyediaan prasarana dan sarana, peningkatan kualitas aparatur,
peningkatan sistem pengawasan dan pengendalian internal, peningkatan
manajemen kepegawaian, sistem seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) dan promosi PNS secara terbuka, pengembangan Sistem
Elektronik Pemerintah (e-Government), penyederhanaan sistem perizinan
dan non perizinan, serta peningkatan remunerasi berdasarkan "merit
system".
2.3.4 Peningkatan Kemampuan Ekonomi Daerah.
Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) maupun Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Kota Padangsidimpuan dalam 5 tahun terakhir menunjukkan
perkembangan yang terus meningkat demikian halnya dengan nilai
pendapatan perkapita penduduknya. Investasi di bidang ekonomi
khususnya jasa dan perdagangan juga menunjukkan perkembangan
41. 38
yang meningkat, ditandai semakin besarnya kontribusi sektor ini pada
PDRB Kota Padangsidimpuan.
Kendati demikian berbagai persoalan menyangkut kemampuan ekonomi
Kota Padangsidimpuan masih sangat terasa. Nilai PAD Kota
Padangsidimpuan masih sangat kecil dibanding total APBD, sehingga
pembiayaan pembangunan Kota padangsidimpuan masih sangat
tergantung pada sumber dana dari luar. Peningkatan kemampuan
ekonomi daerah Kota Padangsidimpuan dapat dilakukan dengan upaya
intensifikasi, esktensifikasi dan diversifikasi pemungutan pajak atau
retribusi, peningkatan kemampuan BUMD, serta bagi hasil daerah dari
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (berdasarkan undang-undang pajak
daerah dan retribusi daerah).
2.3.5 Pengentasan Kemiskinan Dan Perluasan Kesempatan Kerja
Kesejahteraan masyarakat merupakan tujuan utama pembangunan
daerah. Untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat maka
pembangunan ekonomi diarahkan pada peningkatan pertumbuhan
ekonomi, perluasan kesempatan kerja, pemerataan pendapatan dan
pengendalian stabilitas harga kebutuhan pokok. Dalam pelaksanaan
pembangunan ekonomi dilakukan melalui prinsip pengembangan
ekonomi yang seimbang dengan menerapkan konsep pro poor, pro job, pro
growth, dan pro environment dengan memperhatikan pemberdayaan
masyarakat. Pembangunan ekonomi ini juga disinergikan dengan
kebijakan Pemerintah Pusat yang tertuang dalam Masterplan Percepatan
Perluasan Pembangungan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dan Millenium
Development Goals (MDGs).
Dalam upaya mengurangi jumlah penduduk miskin di Kota
Padangsidimpuan, diperlukan keberpihakan pada Usaha Mikro Kecil dan
Menengah termasuk pedagang informal baik melalui kebijakan maupun
penyediaan fasilitas dan modal kerja.
2.3.6 Pembenahan Infrastruktur Daerah Terutama Jalan, Terminal, Dan
Pusat Perdagangan (Pasar)
Dalam mewujudkan Kota Padangsidimpuan sebagai kota jasa dan
perdagangan serta pusat kegiatan wilayah Tapanuli Bagian Selatan,
maka diperlukan pembenahan infrastruktur daerah terutama
menyangkut jalan, terminal dan pusat perdagangan (pasar). Pembenahan
42. 39
ini diharapkan akan mampu memperlancar kegiatan produksi, distribusi
barang dan jasa serta peningkatan aksesibilitas bagi manusia ataupun
barang dan jasa. Selain itu pembenahan infrastruktur ini juga
diharapkan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah Kota
Padangsidimpuan dengan memanfaatkan posisi strategis Kota
Padangsidimpuan sebagai kota tujuan dari daerah –daerah lain seperti :
Madina, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Sibolga, Palas, dan Paluta.
Khusus pada soal pembenahan infrastruktur jalan terutama dari dan ke
Kota Pasangsidimpuan diperlukan kerja sama antar wilayah : Tapanuli
Tengah, Sibolga, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Palas, Paluta Dan
Madina.
2.3.7 Penguatan Ketahanan Pangan
Ketahanan pangan merupakan salah satu fokus dalam peningkatan
kesejahteraan masyarakat. Pengelolaan ketahanan pangan diharapkan
dapat mendukung ketahanan sosial, stabilitas ekonomi, stabilitas politik,
dan keamanan serta ketahanan nasional. Dalam mewujudkan ketahanan
pangan, diperlukan penguatan kelembagaan, peningkatan kualitas
sumber daya manusia, dan pengembangan tata laksana dengan
mengedepankan aspek ilmu pengetahuan dan teknologi, ketersediaan
ketahanan pangan, akses atau keterjangkauan pangan, serta distribusi
dan diversifikasi pangan. Untuk itu diperlukan sinergitas pemerintah,
dunia usaha, dan masyarakat dengan mengedepankan kerjasama antar
daerah, antar lembaga penelitian, serta penegakan hukum.
2.3.8 Peningkatan dan Perbaikan Iklim Investasi
Iklim investasi yang kondusif merupakan faktor penting untuk
meningkatkan investasi di Kota Padangsidimpuan. Untuk mewujudkan
hal tersebut perlu pembenahan kelembagaan, sumber daya manusia,
dan tata laksana yang meliputi : penyempurnaan sistem dan prosedur
berinvestasi, transparansi informasi bisnis, peningkatan pelayanan,
persaingan usaha yang sehat, pemberian insentif, stabilitas ketentraman
dan ketertiban, ketersediaan tenaga kerja, kepastian hukum dan
infrastruktur pendukung. Dalam pelaksanaannya perlu dilakukan
dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam skala
nasional, regional, dan lokal yang meliputi pemerintah, dunia usaha dan
masyarakat dengan prinsip kemitraan. Untuk memastikan bahwa
investasi yang dikelola memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi
kehidupan ekonomi, sosial dan lingkungan masyarakat, perlu dilakukan
43. 40
integrasi serta kajian mendalam pada investasi yang telah dan akan
dilakukan, baik investasi yang bersifat fisik maupun non fisik.
2.3.9 Peningkatan Daya Saing Daerah
Daya saing daerah adalah kemampuan perekonomian daerah dalam
mencapai pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi dan
berkelanjutan dengan tetap terbuka pada persaingan dengan
kabupaten/kota lainnya yang berdekatan. Aspek daya saing daerah
terdiri dari kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah atau
infrastruktur, iklim berinvestasi dan sumber daya manusia.
44. 41
BAB III
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH
BESERTA KERANGKA PENDANAAN
3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah
3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2013 dan Perkiraan Tahun 2014
Kerangka Ekonomi Daerah dan Pembiayaan Pembangunan pada Rencana Kerja
Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015 akan dapat tergambar dan terencana
dengan baik berdasarkan kondisi ekonomi daerah di Tahun 2013 dan perkiraan Tahun
2014.
Kondisi ekonomi makro tahun 2013 dan perkiraan tahun 2014 dapat
disimpulkan sebagaiberikut:
a. Indikator makro ekonomi Kota Padangsidimpuan di Tahun 2012 mengalami
peningkatan, hal ini terlihat dari laju pertumbuhan ekonomi Tahun 2012 sebesar
6,23 % dibandingkan tahun 2011 sebesar 5,99 % (Grafik 3.1). Adanya trend
pertumbuhan ekonomi kearah positif di wilayah Kota Padangsidimpuan selama
beberapa tahun terakhir mengindikasikan terjadinya peningkatan kegiatan
perekonomian di Padangsidimpuan dan diperkirakan akan meningkat lagi pada
tahun 2014. Untuk Kota Padangsidimpuan sebagai kota yang sedang membangun,
kondisitersebutsangatdiharapkan.
Grafik 3.1
Laju Pertumbuhan EkonomiKotaPadangsidimpuan
Tahun 2008 – 2012
Sumber:BPSKotaPadangsidimpuaan-PadangsidimpuanDalamAngkaTahun2013
6,09
5,83 5,81
5,88
6,23
5,6
5,7
5,8
5,9
6
6,1
6,2
6,3
2008 2009 2010 2011 2012
TingkatPertumbuhan
(Persen)
TAHUN
Trend Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Padangsidimpuan
Tahun 2008 - 2012
(Persen)
45. 42
b. Disamping pertumbuhan ekonomi, PDRB Kota Padangsidimpuan Atas Dasar Harga
Berlaku Tahun 2012 juga mengalami peningkatan mencapai Rp 2,56 Triliun
dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp. 2,30 Triliun (Grafik 3.2). Sejalan dengan
PDRB ADH, pada tahun 2012 pendapatan per kapita masyarakat Kota
Padangsidimpuan juga mengalami peningkatan dari Tahun 2011 sebesar Rp 11,92
juta naikmenjadi Rp.12,88juta padaTahun2012 (Grafik3.3).
Grafik 3.2
PDRB ADHBerlaku KotaPadangsidimpuan
Tahun 2008 – 2012 (Trilyun Rp)
Sumber:BPSKotaPadangsidimpuaan-PadangsidimpuanDalamAngkaTahun2013
Grafik 3.3
Pendapatan PerKapitaKotaPadangsidimpuan
Tahun 2007 – 2011 (Trilyun Rp)
Sumber:BPSKotaPadangsidimpuaan-PadangsidimpuanDalamAngkaTahun2013
c. Tingkat inflasi Kota Padangsidimpuan pada tahun 2012 mengalami penurunan, hal
ini terlihat dari tingkat inflasi Kota Padangsidimpuan Tahun 2012 yatu sebesar 3,54
% bandingkandenganTahun2011 sebesar 4,66% (Grafik3.4).
9,78 10,26 10,96
11,92
12,88
0
2
4
6
8
10
12
14
2008 2009 2010 2011 2012
(JutaRp)
TAHUN
Pendapatan Per Kapita Kota Padangsidimpuan
Tahun 2008 – 2012 (Juta Rp)
46. 43
Grafik 3.4
TingkatInflasiKotaPadangsidimpuan
Tahun 2008 – 2012 (%)
Sumber: BPSKotaPadangsidimpuaanDalamAngkaTahun2013
d. Pada tahun 2012 sektor perdagangan, hotel dan restoran merupakan leading sector
dalam perekonomian di Padangsidimpuan. Sektor tersebut berperan sebesar 22,74
%. Sektor kedua yang cukup besar peranannya adalah sektor jasa-jasa sebesar
19,02 % serta pertanian yaitu sebesar 15,87 %. Kemudian diikuti oleh sektor
keuangan persewaan dan jasa perusahaan sebesar 12,49 %; sektor pengangkutan
dan komunikasi sebesar 11,93 %; sektor industri pengolahan sebesar 11,80 %.
Beberapa sektor tersebut merupakan sektor-sektor yang berperan lebih dari 10 %
dalam perekonomian Padangsidimpuan. Sedangkan sektor-sektor yang
peranannya di bawah 10 % adalah sektor bangunan sebesar 5,22 %; sektor listrik,
gas dan air bersih sebesar 0,59 %; serta yang paling kecil adalah sektor
pertambangandanpenggalianyaitusebesar 0,34 %.
Tabel3.1
Struktur Ekonomi KotaPadangsidimpuan Tahun2012 (%)
N0 Lapangan Usaha/Sektor Utama
Tahun
2008 2009 2010 2011*) 2012*)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Pertanian 16,15 16,10 16,15 15,82 15,87
2. Pertambangan & Penggalian 0,31 0,33 0,35 0,34 0,34
3. Industri Pengolahan 11,94 11,87 11,78 11,78 11,80
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 0,69 0,66 0,63 0,61 0,59
5. Bangunan 4,86 4,98 5,04 5,14 5,22
6. Perdagangan, Hotel & Restoran 23,46 23,09 22,8 22,83 22,74
7. Pengangkutan dan komunikasi 13,20 12,59 12,21 11,91 11,93
47. 44
N0 Lapangan Usaha/Sektor Utama
Tahun
2008 2009 2010 2011*) 2012*)
8. Keuangan, persewaan & jasa
perusahaan
11,45 11,67 11,84 12,22 12,49
9. Jasa jasa 17,95 18,71 19,19 19,35 19,02
Jumlah 100 100 100 100 100
Sumber:BPSKotaPadangsidimpuaan-PadangsidimpuanDalamAngkaTahun2013
Grafik 3.5
Struktur Ekonomi KotaPadangsidimpuan Tahun2012 (%)
Sumber:BPSKotaPadangsidimpuaan-PadangsidimpuanDalamAngkaTahun2013
3.1.2 Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2014.
Pemerintah Kota Padangsidimpuan dengan segala kekuatan dan peluang yang
ada serta tantangan dan kelemahannya, berusaha mewujudkan visi dan misi nya yaitu
“Sehat, Maju dan Sejahtera (SMS)”.
Beberapa hal yang menjadi tantangan dalam mewujudkan visi dan misi Kota
Padangsidimpuan, antara lain:
1. DanaTerbatas;
2. Masih Tingginyaangkakemiskinan;
3. Kualitas SDMmasihrendah;
4. SaranadanPrasaranabelummemadai;
5. Partisipasi masyarakatmasih perlu ditingkatkan; dan
6. Efektivitas manajemenPemerintahan belum optimal.
Pertanian; 15,87
Pertambangan &
Penggalian; 0,34
Industri Pengolahan;
11,8
LGA; 0,59
Bangunan; 5,22
Perdagangan, Hotel &
Restoran; 22,74
Pengangkutan &
Komunikasi; 11,93
Keuangan, Persew.&
Jasa Perus; 12,49
Jasa-Jasa; 19,02
48. 45
Selanjutnya yangmenjadi prospekdan peluang,antaralain:
1. Letak yangstrategis;
2. Komitmen PemerintahDaerah;
3. TingginyaPeluangInvestasi;
4. Lahan yangsubur; dan
5. Pusat Kegiatan Wilayah(PKW) Provinsi.
49. 46
Tabel 3.2. Analisis KondisiInternaldanKondisi EksternalKotaPadangsidimpuan
NO
KONDISI INTERNAL KONDISIEKSTERNAL
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman
Adanyakomitmen
pemerintahdaerah
dalammembangunnilai
religidanbudayaluhur
masyarakatmelalui
berbagaikebijakan
Tersedianyaberbagai
lembagadaninstitusi
masyarakatdalam
kerangka
pengembangannilai
religidanbudayaluhur
masyarakat
Mempunyaikekayaan
sumberdayaalamyang
potensial
Komitmenpemerintah
daerahterhadap
pembangunanekonomi
Tersedianyaberbagai
infrastrukturpenunjang
bagipertumbuhan
ekonomi
Komitmenpemerintah
daerahterhadap
pengembangan
pendidikan,
pengembanganbidang
kesehatandan
pelestariansumberdaya
alam
Adanyahubunganyang
harmonisantara
pemerintahdaerah,
propinsi,danpusat
sertaantarapihak
eksekutifdanlegislatif
Adanyakomitmen
pemerintahdaerah
untukmereformasi
birokrasi
Lemahnyaperan
lembagakeagamaan
danbudaya,tokoh
agamadanbudaya
sebagaipanutan
masyarakat.
Belumoptimalnya
koordinasiantar
instansiterkaitdengan
lembagakeagamaan
danbudayadalam
melakukan
pembangunandi
bidangreligidan
budayaluhur.
Penyebaranpenduduk
tidakmerata
Tingkatkesejahteraan
masyarakatyang
masihrendah
Belumoptimalnya
upayapengembangan
danpemerataan
pusat-pusat
pertumbuhan
ekonomidanupaya
pengembanganjiwa
dankemampuan
wirausahamasyarakat
Belumoptimalnya
programpengentasan
kemiskinan
Ketersediaanlapangan
kerjayangbelum
mencukupi
Masihkurangnya
keterampilan
masyarakatuntuk
memasukilapangan
pekerjaan.
Belumoptimalnya
program
pengembangan
agribisnis,Usaha
Mikro, Kecil,
Menengahdan
Koperasisertainvestasi
daerah
Belumadanyapusat
pengembanganhasil
pertanianyangideal
Secarahistoris,
masyarakatdikenal
sangatreligius,
mengutamakannilai-
nilaikeagamaandan
toleransidalam
kehidupan
bermasyarakat
Adanyakomitmen
pemerintahdaerah
dalammembangunnilai
religidanbudayaluhur
masyarakatmelalui
berbagaikebijakan
Adanyainisiatif
masyarakatuntuk
mengembalikannilai
religidanbudayaluhur
masyarakatdalam
tatanankehidupan
Terbukanyapasarbebas
ASEAN,globalisasidan
Lokal
Pertumbuhantingkat
konsumsimasyarakat
menujukesejahteraan
masyarakat
Adanyakerjasama
antarapemerintah
daerahdenganinvestor
dalampengelolaandan
pemanfaatanpotensi
daerah
Partisipasiyangtinggi
darimasyarakatdaerah
danperantaudalam
pembangunandaerah
Adanyakomitmen
pemerintahpusatdalam
pengembangansektor
ekonomimelalui
berbagaikebijakan
Tingginyakesadaran
danpartisipasi
masyarakat,pihak
swastaterhadap
pengembangan
pembangunan
Masihbelumoptimalnya
penerapandanpelestarian
nilai-nilaibudayadanadat
dalamkehidupan
masyarakat
Adanyakemungkinan
provokasidanhasutan
daripihakyangtidak
bertanggungjawab
terhadapmasyarakat
dalammenjalankanfungsi
religinya
Belummeratanyatingkat
distribusidanpemerataan
pendapatanmasyarakat
Belumberkembangnya
lembagakeuangan
syariah
Belumterkoordinirnya
secaraoptimallembaga-
lembagadonaturbagi
UsahaMikro,Kecil,
Menengah(UMKM)dan
Koperasi
Masihrendahnyaposisi
tawarmasyarakat
terhadapakseske
sumber-sumber
kemajuanekonomi
Belumseimbangnya
antarakebutuhanbiaya
pendidikandengantingkat
perekonomian
masyarakat
Pihakswastayang
cenderungmementingkan
sisibisnisdan
mengabaikankualitas
dalamupaya
pembangunanbidang
ekonomi
50. 47
NO
KONDISI INTERNAL KONDISIEKSTERNAL
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman
Belumadanya
pengembangan
manajemen
kepariwisataanyang
kompetitif
Belumoptimalnya
upayaidentifikasidan
pengembangan
produkunggulanKota
Padangsidimpuan
Keterbatasansarana
danprasarana
penunjangbagi
pengembangan
ekonomi
Masihrendahnya
tingkatpenguasaan
danpenerapan
teknologidan
informatika
Terbatasnyaakses
daerahkekawasan
perdagangandengan
propinsitetanggadan
belumberkembangnya
lokaldanregional
marketing
Belumoptimalnya
upayapenggalian
sumber-sumber
potensiekonomi.
Masihterbatasnya
keberadaandan
eksistensiproduk
hukum
Keterbatasansarana
danprasaranayang
belummencukupi
kebutuhan
masyarakat
Sistempembinaan
kepegawaianyang
belumoptimal
menunjang
pembangunan
Kurangmemadainya
kualitasdankuantitas
sumberdayamanusia
Pengelolaansumber
dayaalamyangbelum
terencanadenganbaik
Lemahnyasistem
koordinasiantar
lembaga/unitkerjadi
pemerintahandaerah
Tersedianyalembaga
pendidikanyangsudah
dikenalluas
Sudahdicanangkannya
VisiIndonesiaSehat
2010
Adanyakebijakan
pemerintahpusatdan
pemerintahdaerahyang
memberikansanksi
yangtegasterhadap
pelanggaranhukum
Masihkurangnya
partisipasimasyarakat
terhadappeningkatan
pembangunan
Masihrendahnyatingkat
kesadaranmasyarakat
terhadappenerapanpola
hidupsehatdan
pelestariansumberdaya
alam
Belum optimalnyaperan
danposisimasyarakat
danorganisasi
masyarakatsipilsebagai
salahsatupelaku
pembangunanmenuju
goodgovernance
51. 48
NO
KONDISI INTERNAL KONDISIEKSTERNAL
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman
Belumoptimalnya
perubahanparadigma
aparatur
pemerintahansesuai
dengantuntutanera
otonomidaerah
Lemahnyasistem
koordinasiantar
lembaga/unitkerjadi
pemerintahandaerah
Lemahnyamanajemen
pemerintahandalam
mendukung
penyelenggaraan
pemerintahandan
pembinaan
kemasyarakatan
Keterbatasansarana
danprasarana
pendidikanyang
belummencukupi
kebutuhan
masyarakat
Pengembangan
pendidikanyang
belumoptimal
menjawabkebutuhan
masyarakat
Sistempembinaan
kepegawaianyang
belumoptimal
menunjang
pembangunan
pendidikan
Tingkatpendidikan
masyarakatyang
masihrelatifrendah
Pemerataan
kesempatan
memperoleh
pendidikanyanglayak
masihrendah
Peranpendidikan
untukmeningkatkan
kualitashidup
masyarakatmasih
rendah
Belumoptimalnya
upayaintegrasinilai-
nilailokaldalam
kurikulumpendidikan
52. 49
3.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 21 Tahun2011,makadalampengelolaan keuangandaerahharus sesuai dengan
prosedur, dilaksanakan secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan,
efisiensi, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggungjawab dengan memperhatikan
azas keadilan, kepatutan dan manfaat untuk masyarakat. Pengelolaan Keuangan
Daerah dilaksanakan dalam suatu sistem yang terintegrasi yang salah satunya
diwujudkandalambentuk Anggaran Pendapatan dan BelanjaDaerah (APBD).
Penyusunan APBD sesuai dengan peraturan perundangan diawali dengan proses
Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang hasilnya dituangkan
dalam dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), selanjutnya
dipergunakan sebagai dasar penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan
Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS). Anggaran Pendapatan Belanja dan Belanja
Daerah adalah salah satu wujud dari pengelolaan keuangan negara yang dilaksanakan
secara terbuka dan bertanggungjawab untuk sebesar besarnya kemakmuran rakyat
sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara. Penyusunan APBD harus disesuaikan dengan kebutuhan
pembangunan daerah yang dinamis diseimbangkan dengan prioritas pembangunan
yang relevan berdasarkan kemampuan keuangan daerah, sinkronisasi dan integrasi
kebijakan pemerintah pusat, provinsi dan pemerintah kabupaten/kota sesuai dengan
kondisiriildilapangan.
Kebijakan dalam pengelolaan APBD memegang peranan yang sangat strategis dalam
mencapai sasaran pembangunan daerah karena APBD merupakan salah satu
instrument penting kebijakan fiskal daerah. Kebijakan desentralisasi fiskal daerah
mengandung tiga misi utama yaitu menciptakan efisiensi dan efektivitas pengelolaan
sumberdaya, meningkatkan kualitas pelayanan umum dan kesejahteraan masyarakat
dan memberdayakan dan menciptakan ruang bagi masyarakat untuk ikut serta
(berpartisipasi)dalamprosespembangunan.
53. 50
3.2.1. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah
Sumber Pendapatan Daerah terdiri dari Pendapatan Asli Daerah, Dana
Perimbangan, dan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah. Dalam
perencanaan APBD terdapat target pendapatan daerah yang merupakan
capaian yang harus diperoleh, sedangkan pada akhir tahun anggaran,
diketahui realisasi penerimaan atas pendapatan daerah. Berdasarkan
data realisasi tahun 2013, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota
Padangsidimpuan dalam realisasinya mampu menyumbangkan sebesar
5,60 % (35,02 Milyar) dari total realisasi pendapatan daerah. Sementara
porsi terbesar berasal dari Dana Perimbangan sebesar 78,14 % (489,06
Milyar) dari total pendapatan daerah, sedangkan sisanya sebesar 16,26
% (101,75 milyar) yang berasal dari lain-lain pendapatan daerah yang
sah.
Proyeksi Pendapatan Daerah untuk tahun 2015 diasumsikan naik
sebesar 7,92% dari tahun 2014 yaitu kenaikan dari komponen Dana
Alokasi Umum. Dana Perimbangan berupa Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil
Bukan Pajak dihitung dengan memperhatikan potensi masing-masing
jenis pajak. Dana Alokasi Umum diasumsikan naik 10% sedangkan
untuk Dana Alokasi Khusus diasumsikan sama dengan lokasi dana pada
tahun 2013. Untuk Lain-lain Pendapatan Yang Sah sementara
diperhitungkan pada sumber-sumber pendapatan yang dapat dipastikan.
Dalam upaya peningkatan Pendapatan Daerah Kota Padangsidimpuan,
beberapa hal yang perlu dilakukan antara lain:
1) Intensifikasi dan ekstensifikasi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
secara optimal;
2) Meningkatkan manajemen tata-kelola pemungutan dan penerimaan
Pendapatan Daerah sesuai dengan mekanisme dan standar baku;
3) Pendayagunaan asset daerah;
4) Optimalisasi hasil usaha Badan Umum Milik Daerah (BUMD) agar
memberikan kontribusi yang optimal kepada Pendapatan Asli
Daerah (PAD) pada khususnya dan Penerimaan Daerah pada
umumnya; dan
5) Evaluasi dan peninjauan kembali (annual-review) atas berbagai
Peraturan Daerah yang sudah tidak sesuai lagi dengan
perkembangan zaman.
54. 51
Berikut disajikan Realisasi dan Proyeksi/Target Pendapatan daerah Kota
Padangsidimpuan tahun 2012 sampai dengan tahun 2016.
Tabel. 3.3
Realisasi dan Proyeksi/Target Pendapatan Daerah
Tahun 2012-2016
NO Uraian
Realisasi Tahun
2012
Realisasi Tahun
2013
Anggaran Tahun
2014
Proyeksi Tahun
2015
Proyeksi Tahun
2016
1 2 4 5 6 7 3
1.1 Pendapatan Asli Daerah 23.622.308.246 35.018.175.219,15 42.456.400.000 42.456.400.000 42.456.400.000
1.1.1 Pajak Daerah 7.606.694.290 7.207.947.238 11.885.000.000 11.885.000.000 11.885.000.000
1.1.2 Retribusi Daerah 7.217.324.749 16.939.932.609,98 20.895.400.000 20.895.400.000 20.895.400.000
1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah
6.043.579.177 7.178.785.082 6.326.000.000 6.326.000.000 6.326.000.000
1.1.4 Lain2 Pendapatan Asli
Daerah yang Sah
2.814.710.031 3.691.510.289,17 3.350.000.000 3.350.000.000 3.350.000.000
1.2 Dana Perimbangan 421.732.103.830 489.005.615.529 528.031.798.974 575.067.135.774 626.806.006.254
1.2.1 Dana Bagi hasil pajak /
bagi hasil bukan pajak
32.822.219.830 25.797.109.529 19.349.170.974 19.349.170.974 19.349.170.974
1.2.2 Dana Alokasi Umum 364.923.284.000 423.251.346.000 470.353.368.000 517.388.704.800 569.127.575.280
1.2.3 Dana Alokasi Khusus 23.986.600.000 39.957.160.000 38.329.260.000 38.329.260.000 38.329.260.000
1.3
Lain-lain Pendapatan
Daerah Yang Sah
95.053.955.795 101.754.741.738 23.374.597.771 23.374.597.771 23.374.597.771
1.3.1 Hibah 1.656.508.777 - 5.412.945.000 5.412.945.000 5.412.945.000
1.3.2 Dana Darurat - -
1.3.3 Dana bagi hasil Pajak dari
Propinsi dan Pemerintah
daerah lainnya
5.377.228.018 5.089.423.738 7.174.776.171 7.174.776.171 7.174.776.171
1.3.4 Dana Penyesuaian &
otonomi khusus
48.972.403.000 68.806.870.000
1.3.5 Bantuan Keuangan dari
Prop/ Pemda Lainya
39.047.816.000 27.858.448.000 10.786.876.600 10.786.876.600 10.786.876.600
Pendapatan Daerah 540.468.367.871 625.778.532.486,15 593.862.796.745 640.898.133.545 692.637.004.025
55. 52
3.2.2. Arah Kebijakan Belanja Daerah
Struktur belanja dalam APBD mengalami perubahan dari kelompok
belanja aparatur dan belanja pelayanan publik berdasarkan
Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 menjadi kelompok belanja tidak
langsung dan belanja langsung berdasarkan Permendagri Nomor 37
Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan
Belanja Daerah. Belanja daerah terdiri dari:
• Belanja Tidak Langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak
terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan,
yang terdiri dari jenis belanja (a) Belanja Pegawai, (b) Belanja bunga,
(c) Belanja Subsidi, (d) Belanja Hibah, (e) Belanja Bantuan Sosial, (f)
Belanja Bagi Hasil, (g) Belanja Bantuan Keuangan, dan (h) Belanja
Tidak Terduga.
• Belanja Langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait
secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan, yang
terdiri dari jenis belanja (a) Belanja pegawai, (b) Belanja barang dan
jasa, dan (c) Belanja modal.
Arah Kebijakan belanja daerah Kota Padangsidimpuan ditujukan untuk
peningkatan pelayanan publik dan kualitas kehidupan masyarakat yang
diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar pendidikan,
kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak, melalui
langkah langkah efisiensi pada belanja aparatur dan pengalokasian
belanja langsung urusan wajib dan pilihan sesuai tugas pokok dan
fungsi yang melekat pada SKPD secara efisien, ekonomis, efektif, transparan
dan bertanggungjawab, sesuai dengan skala prioritas pembangunan dan
kemampuan keuangan daerah.
Berikut ini Realisasi dan Proyeksi/Target Belanja daerah Kota
Padangsidimpuan tahun 2012 sampai dengan tahun 2016.
56. 53
Tabel.3.4
Realisasi dan Proyeksi Belanja Daerah
Tahun 2012-2016
NO Uraian
Realisasi Tahun
2012
Realisasi Tahun
2013
Anggaran Tahun
2014
Proyeksi Tahun
2015
Proyeksi Tahun
2016
2.1 Belanja Tidak Langsung 329.784.082.676 353.555.957.949 320.932.666.274 351.909.958.295 385.984.979.518
2.1.1 Belanja Pegawai 314.113.990.004 342.953.467.277 309.772.920.212 340.750.212.233 374.825.233.456
2.1.2 Belanja Bunga - -
2.1.3 Belanja Subsidi - -
2.1.4 Belanja Hibah 10.452.510.900 4.670.361.700 5.412.945.000 5.412.945.000 5.412.945.000
2.1.5 Belanja Bantuan Sosial 4.707.581.772 5.022.128.972 3.836.607.662 3.836.607.662 3.836.607.662
2.1.6
Belanja Bagi Hasil kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota
dan Pemerintahan Desa - -
2.1.7 Belanja Bantuan Keuangan
Kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota
dan Pemerintahan Desa
510.000.000 910.000.000 910.193.400 910.193.400 910.193.400
2.1.8 Belanja Tidak Terduga - - 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000
2.2 Belanja Langsung 197.461.987.354 261.343.540.150 288.176.029.555 288.176.029.555 288.176.029.555
2.2.1 Belanja Pegawai 24.661.046.040 33.768.677.946 36.156.663.800 36.156.663.800 36.156.663.800
2.2.2 Belanja Barang Dan Jasa 74.042.175.975 110.357.943.406 152.631.585.071 152.631.585.071 152.631.585.071
2.2.3 Belanja Modal 98.758.765.339 117.216.918.798 99.387.780.684 99.387.780.684 99.387.780.684
Jumlah Belanja 527.246.070.030 614.899.498.099 609.108.695.829 640.085.987.850 674.161.009.073