SlideShare a Scribd company logo
Oleh : KH. M. Shiddiq Al Jawi
Apakah Ikhtilath Itu?
Ikhtilath artinya adalah bertemunya laki-laki dan perempuan (yang bukan mahramnya) di suatu
tempat secara campur baur dan terjadi interaksi di antara laki-laki dan wanita itu (misal bicara,
bersentuhan, berdesak-desakan, dll). (Said Al Qahthani, Al Ikhtilat, hlm. 7).
Contoh ikhtilat lainnya, para penumpang laki-laki dan perempuan dalam bus. Kondisi seperti itu
disebut ikhtilat. Contoh lainnya, misalkan pernikahan yang dilakukan dengan tidak memisahkan
antara laki-laki dan perempuan yang memungkinkan akan terjadi persentuhan antara laki-laki
dan perempuan, jabat tangan antara pengantinlaki-laki dan tamu perempuan atau sebaliknya . Ini
juga ikhtilat.
Ikhtilat hukumnya haram dan merupakan dosa menurut syariah (Hukum Islam), meskipun
disayangkan kaum muslimin banyak yang melakukannya. Mungkin itu karena ketidaktahuan
mereka akan hukum Islam, atau mungkin karena terpengaruh oleh gaya hidup kaum kafir dari
Barat yang serba boleh, yang tidak mengindahkan halal haram.
Di samping haram, ikhtilat juga berbahaya, karena mudah menjadi jalan untuk kemaksiatankemaksiatan lain yang merusak akhlak, seperti memandang aurat, terjadinya pelecehan seksual,
terjadinya perzinaan, dan sebagainya. Banyak kitab karya para ulama yang khusus menerangkan
bahaya-bahaya ikhtilat itu, seperti : (1) kitab Khuthurah Al Ikhtilath (Bahaya Ikhtlath), karya
Syaikh Nada Abu Ahmad; (2) kitab Al Ikhtilath Ashlus Syarr fi Dimaar Al Umam wal Usar
(Ikhtilat Sumber Keburukan bagi Kehancuran Berbagai Umat dan Keluarga), karya Syaikh Abu
Nashr Al Imam, dan (3) kitab Al Ikhtilath wa Khatruhu ‘Alal Fardi wal Mujtama’ (Ikhtilat :
Bahayanya Bagi Individu dan Masyarakat), karya Syaikh Nashr Ahmad As Suhaji, dan
sebagainya.
Kriteria Ikhtilat dan Keharamannya
Seperti dijelaskan di muka, pengertian ikhtilat adalah bertemunya laki-laki dan perempuan di
suatu tempat secara campur baur dan terjadi interaksi di antara laki-laki dan wanita itu. Maka
berdasarkan pengertian ikhtilat itu, suatu pertemuan antara laki-laki dan peremuan baru disebut
ikhtilat jika memenuhi dua kriteria secara bersamaan, yaitu :
Pertama, adanya pertemuan (ijtima’) antara laki-laki dan perempuan di satu tempat yang sama,
misalnya di gerbong kereta yang yang sama, di ruang yang sama, di bus yang sama, rumah yang
sama, dan seterusnya.
Kedua, terjadi interaksi (ittishal, khilthah) antara laki-laki dan perempuan, misalnya berbicara,
saling menyentuh, bersenggolan, berdesakan, dan sebagainya.
Jika perempuan dan laki-laki duduk berdampingan di suatu bus angkutan umum, tapi tidak
terjadi interaksi apa-apa, maka kondisi itu tidak disebut ikhtilat (hukumnya tidak apa-apa).
Tapi kalau di antara mereka lalu terjadi interaksi, misalnya perbincangan, kenalan, dan
seterusnya, maka baru disebut ikhtilat (haram hukumnya). Sebaliknya kalau di antara laki-laki
dan perempuan terjadi interaksi, misalnya berbicara, tapi melalui telepon, maka tidak disebut
ikhtilat karena mereka tidak berada di satu tempat atau tidak terjadi pertemuan (ijtima’) di antara
keduanya.
Jadi yang disebut ikhtilat itu harus memenuhi 2 (dua) kriteria secara bersamaan, yaitu : (1)
adanya pertemuan antara laki-laki dan perempuan (yang bukan mahramnya) di suatu tempat, dan
(2) terjadi interaksi di antara laki-laki dan perempuan itu.
Mengapa ikhtilat diharamkan? Karena melanggar perintah syariah untuk melakukan infishal,
yaitu keterpisahan antara komunitas laki-laki dan perempuan. Dalam kehidupan Islami yang
dicontohkan dan diperintahkan oleh Rasulullah SAW di Madinah dahulu, komunitas laki-laki
dan perempuan wajib dipisahkan dalam kehidupan, tidak boleh campur baur. Misalnya, dalam
shalat jamaah di masjid, shaf (barisan) laki-laki dan perempuan diatur secara terpisah, yaitu shaf
laki-laki di depan yang dekat imam, sedang shaf perempuan berada di belakang shaf laki-laki.
Demikian pula setelah selesai shalat jamaah di masjid, Rasulullah SAW mengatur agar jamaah
perempuan keluar masjid lebih dahulu, baru kemudian jamaah laki-laki. Pada saat Rasulullah
SAW menyampaikan ajaran Islam di masjid, laki-laki dan perempuan juga terpisah. Ada kalanya
terpisah secara waktu (hari pengajiannya berbeda), ada kalanya terpisah secara tempat. Yaitu
jamaah perempuan berada di belakang jamaah laki-laki, atau kadang jamaah perempuan diatur
terletak di samping jamaah laki-laki. (Taqiyuddin An Nabhani, An Nizhamul Ijtima`i fil Islam,
hlm. 35-36).
Namun demikian, ada perkecualian. Dalam kehidupan publik, seperti di pasar, rumah sakit,
masjid, sekolah, jalan raya, lapangan, kebun binatang, dan sebagainya, laki-laki dan perempuan
dibolehkan melakukan ikhtilat, dengan 2 (dua) syarat, yaitu ;
Pertama, pertemuan yang terjadi antara laki-laki dan perempuan itu untuk melakukan perbuatan
yang dibolehkan syariah, seperti aktivitas jual beli, belajar mengajar, merawat orang sakit,
pengajian di masjid, melakukan ibadah haji, dan sebagainya.
Kedua, aktivitas yang dilakukan itu mengharuskan pertemuan antara laki-laki dan perempuan.
Jika tidak mengharuskan pertemuan antara laki-laki dan perempuan, hukumnya tetap tidak boleh.
Sebagai contoh ikhtilat yang dibolehkan, adalah jual beli. Misalkan penjualnya adalah seorang
perempuan, dan pembelinya adalah seorang laki-laki. Dalam kondisi seperti ini, boleh ada
ikhtilat antara perempuan dan laki-laki itu, agar terjadi akad jual beli antara penjual dan pembeli.
Ini berbeda dengan aktivitas yang tidak mengharuskan pertemuan laki-laki dan perempuan.
Misalnya makan di restoran. Makan di restoran dapat dilakukan sendirian oleh seorang laki-laki,
atau sendirian oleh seorang perempuan. Tak ada keharusan untuk terjadinya pertemuan antara
laki-laki dan perempuan supaya bisa makan di restoran.
Perlu diperhatikan juga, di samping dua syarat di atas, tentunya para laki-laki dan perempuan
wajib mematuhi hukum-hukum syariah lainnya dalam kehidupan umum, misalnya kewajiban
menundukkan pandangan (ghaddhul bashar), yaitu tidak memandang aurat (QS An Nuur : 3031), kewajiban berbusana muslimah, yaitu kerudung (QS An Nuur : 31) dan jilbab atau baju
kurung terusan (QS Al Ahzaab : 59), keharaman berkhalwat (berdua-duaan dengan lain jenis)
(HR Ahmad), dan sebagainya.
Bahaya-Bahaya Ikhtilat
Sesungguhnya ikhtilat adalah jalan yang memudahkan terjadinya berbagai kemaksiatan. Antara
lain : (1) terjadinya khalwat, yaitu laki-laki yang berdua-duaan dengan perempuan yang bukan
mahramnya. Sabda Rasulullah SAW,”Janganlah sekali-kali seorang laki-laki berdua-duaan
dengan seorang perempuan, karena yang ketiganya adalah syaitan.” (HR Ahmad);
(2) terjadinya pelecehan seksual, seperti persentuhan antara laki-laki dan perempuan bukan
mahram, dan sebagainya. Rasulullah SAW pernah bersabda,”Kedua mata zinanya adalah
memandang [yang haram]; kedua telinga zinanya adalah mendengar [yang haram], lidah zinanya
adalah berbicara [yang haram], tangan zinanya adalah menyentuh [yang haram], dan kaki
zinanya adalah melangkah [kepada yang haram].” (HR Muslim). Rasulullah SAW juga melarang
laki-laki dan perempuan berdesak-desakan. Maka dari itu pada masa Rasulullah SAW para
perempuan keluar masjid lebih dulu setelah selesai shalat, baru kemudian para laki-laki. (HR
Bukhari, no 866 & 870).
(3) terjadinya perzinaan, yang diawali dengan ikhtilat. Imam Ibnul Qayyim pernah berkata dalam
kitabnya At Thuruqul Hukmiyyah,”Ikhtilat antara para laki-laki dan perempuan, adalah sebab
terjadinya banyak perbuatan keji (katsratul fawahisy) dan merajalelanya zina (intisyar az zina).”
Dan yang lebih mengerikan lagi, jika zina sudah merajalela di suatu negeri, maka akan terjadi
kerusakan atau bencana umum bagi sebuah negeri. Sabda Rasulullah SAW,”Tidaklah merajalela
perbuatan zina di suatu kaum, kecuali kematian pun akan merajalela di tengah kaum itu.” (HR
Ahmad, dari ‘A`isyah RA).

More Related Content

Viewers also liked

Por el derecho de los pueblos a auditar la deuda pública
Por el derecho de los pueblos a auditar la deuda públicaPor el derecho de los pueblos a auditar la deuda pública
Por el derecho de los pueblos a auditar la deuda pública
Crónicas del despojo
 
Guiondecortometrajedelasexualidadenadolecentes
GuiondecortometrajedelasexualidadenadolecentesGuiondecortometrajedelasexualidadenadolecentes
Guiondecortometrajedelasexualidadenadolecentes
Cinthya Ramos Huitron
 
Honours
HonoursHonours
Improving the quality of Technology and Vocational Education (TVE) Work and S...
Improving the quality of Technology and Vocational Education (TVE) Work and S...Improving the quality of Technology and Vocational Education (TVE) Work and S...
Improving the quality of Technology and Vocational Education (TVE) Work and S...
iosrjce
 
Volante cierre de campaña
Volante cierre de campañaVolante cierre de campaña
Volante cierre de campaña
Planilla Platino
 
Contextualizing Scientific Research Methodologies
Contextualizing Scientific Research MethodologiesContextualizing Scientific Research Methodologies
Contextualizing Scientific Research Methodologies
iosrjce
 
B&i2013 donderdag 14.15_zaal_c_the freedom of form and material
B&i2013 donderdag 14.15_zaal_c_the freedom of form and materialB&i2013 donderdag 14.15_zaal_c_the freedom of form and material
B&i2013 donderdag 14.15_zaal_c_the freedom of form and material
Bouwmaterialen_Innovatie
 
Guy solomon
Guy solomonGuy solomon
Guy solomon
chemajean
 
Cómo puedo recuperar archivos borrados del disco duro
Cómo puedo recuperar archivos borrados del disco duroCómo puedo recuperar archivos borrados del disco duro
Cómo puedo recuperar archivos borrados del disco duro
Jihosoft
 

Viewers also liked (9)

Por el derecho de los pueblos a auditar la deuda pública
Por el derecho de los pueblos a auditar la deuda públicaPor el derecho de los pueblos a auditar la deuda pública
Por el derecho de los pueblos a auditar la deuda pública
 
Guiondecortometrajedelasexualidadenadolecentes
GuiondecortometrajedelasexualidadenadolecentesGuiondecortometrajedelasexualidadenadolecentes
Guiondecortometrajedelasexualidadenadolecentes
 
Honours
HonoursHonours
Honours
 
Improving the quality of Technology and Vocational Education (TVE) Work and S...
Improving the quality of Technology and Vocational Education (TVE) Work and S...Improving the quality of Technology and Vocational Education (TVE) Work and S...
Improving the quality of Technology and Vocational Education (TVE) Work and S...
 
Volante cierre de campaña
Volante cierre de campañaVolante cierre de campaña
Volante cierre de campaña
 
Contextualizing Scientific Research Methodologies
Contextualizing Scientific Research MethodologiesContextualizing Scientific Research Methodologies
Contextualizing Scientific Research Methodologies
 
B&i2013 donderdag 14.15_zaal_c_the freedom of form and material
B&i2013 donderdag 14.15_zaal_c_the freedom of form and materialB&i2013 donderdag 14.15_zaal_c_the freedom of form and material
B&i2013 donderdag 14.15_zaal_c_the freedom of form and material
 
Guy solomon
Guy solomonGuy solomon
Guy solomon
 
Cómo puedo recuperar archivos borrados del disco duro
Cómo puedo recuperar archivos borrados del disco duroCómo puedo recuperar archivos borrados del disco duro
Cómo puedo recuperar archivos borrados del disco duro
 

Similar to Ridwan

pacaran menurut pandangan islam
pacaran menurut pandangan islampacaran menurut pandangan islam
pacaran menurut pandangan islamVivi Narwastu
 
Dakwah islam melalui pacaran
Dakwah islam melalui pacaranDakwah islam melalui pacaran
Dakwah islam melalui pacaran
An-Nafa Alfauzan
 
Agama Bab Perzinahan
Agama Bab PerzinahanAgama Bab Perzinahan
Agama Bab Perzinahan
University Islamic Kadiri
 
11. Pergaulan Pria & Wanita dlm Islam.pptx
11. Pergaulan Pria & Wanita dlm Islam.pptx11. Pergaulan Pria & Wanita dlm Islam.pptx
11. Pergaulan Pria & Wanita dlm Islam.pptx
gesang2
 
Menghindari zina dan pergaulan bebas
Menghindari zina dan pergaulan bebasMenghindari zina dan pergaulan bebas
Menghindari zina dan pergaulan bebas
Ali Must Can
 
12_Hukum Syara tentang Pergaulan Pria & Wanita (2).pptx
12_Hukum Syara tentang Pergaulan Pria & Wanita (2).pptx12_Hukum Syara tentang Pergaulan Pria & Wanita (2).pptx
12_Hukum Syara tentang Pergaulan Pria & Wanita (2).pptx
ArsiRismawan
 
6. Mohammad Zamroni_33020210035.pdf
6. Mohammad Zamroni_33020210035.pdf6. Mohammad Zamroni_33020210035.pdf
6. Mohammad Zamroni_33020210035.pdf
RINIRISDAYANTI0125
 
Islam memberangus pergaulan bebas
Islam memberangus pergaulan bebasIslam memberangus pergaulan bebas
Islam memberangus pergaulan bebas
Azinuddin Haq
 
Hukum pergaulan pria dan wanita bab 6 buku mentoring islam saja
Hukum pergaulan pria dan wanita   bab 6 buku mentoring islam sajaHukum pergaulan pria dan wanita   bab 6 buku mentoring islam saja
Hukum pergaulan pria dan wanita bab 6 buku mentoring islam sajaFlamencoRizky
 
Artikel zina
Artikel zinaArtikel zina
Artikel zina
slempack c
 
Presentation1 tugas agama
Presentation1 tugas agamaPresentation1 tugas agama
Presentation1 tugas agama
Rina Sintia
 
PPT_Jauhi pergaulan bebas dan Hindari Zina Kelompok 2.pdf
PPT_Jauhi pergaulan bebas dan Hindari Zina Kelompok 2.pdfPPT_Jauhi pergaulan bebas dan Hindari Zina Kelompok 2.pdf
PPT_Jauhi pergaulan bebas dan Hindari Zina Kelompok 2.pdf
MutiaHafiz
 
KONSEP ISLAM DALAM MEMBERANTAS PORNOGRAFI
KONSEP ISLAM DALAM MEMBERANTAS PORNOGRAFIKONSEP ISLAM DALAM MEMBERANTAS PORNOGRAFI
KONSEP ISLAM DALAM MEMBERANTAS PORNOGRAFI
Frenky Suseno Manik
 
12_33020210078_Fathin N Fawaida.pdf
12_33020210078_Fathin N Fawaida.pdf12_33020210078_Fathin N Fawaida.pdf
12_33020210078_Fathin N Fawaida.pdf
RINIRISDAYANTI0125
 
12hukumsyaratentangpergaulanpriawanita-140519023845-phpapp02 (1).pdf
12hukumsyaratentangpergaulanpriawanita-140519023845-phpapp02 (1).pdf12hukumsyaratentangpergaulanpriawanita-140519023845-phpapp02 (1).pdf
12hukumsyaratentangpergaulanpriawanita-140519023845-phpapp02 (1).pdf
AlfikryGonibala2
 
Sistem pergaulan-dalam-islam-51-118
Sistem pergaulan-dalam-islam-51-118Sistem pergaulan-dalam-islam-51-118
Sistem pergaulan-dalam-islam-51-118Puspita Ningtiyas
 
Sanksi berciuman dalam buku terbitan hizbut tahrir
Sanksi berciuman dalam buku terbitan hizbut tahrirSanksi berciuman dalam buku terbitan hizbut tahrir
Sanksi berciuman dalam buku terbitan hizbut tahrir
Rizky Faisal
 
Makalah realisasi islam dalam kehidupan pergaulan remaja
Makalah realisasi islam dalam kehidupan  pergaulan remajaMakalah realisasi islam dalam kehidupan  pergaulan remaja
Makalah realisasi islam dalam kehidupan pergaulan remaja
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Pernikahan (kel.1) fiqh iii kelas h
Pernikahan (kel.1) fiqh iii kelas  hPernikahan (kel.1) fiqh iii kelas  h
Pernikahan (kel.1) fiqh iii kelas h
dinanurfadhilah
 

Similar to Ridwan (20)

pacaran menurut pandangan islam
pacaran menurut pandangan islampacaran menurut pandangan islam
pacaran menurut pandangan islam
 
Dakwah islam melalui pacaran
Dakwah islam melalui pacaranDakwah islam melalui pacaran
Dakwah islam melalui pacaran
 
Agama Bab Perzinahan
Agama Bab PerzinahanAgama Bab Perzinahan
Agama Bab Perzinahan
 
11. Pergaulan Pria & Wanita dlm Islam.pptx
11. Pergaulan Pria & Wanita dlm Islam.pptx11. Pergaulan Pria & Wanita dlm Islam.pptx
11. Pergaulan Pria & Wanita dlm Islam.pptx
 
Menghindari zina dan pergaulan bebas
Menghindari zina dan pergaulan bebasMenghindari zina dan pergaulan bebas
Menghindari zina dan pergaulan bebas
 
12_Hukum Syara tentang Pergaulan Pria & Wanita (2).pptx
12_Hukum Syara tentang Pergaulan Pria & Wanita (2).pptx12_Hukum Syara tentang Pergaulan Pria & Wanita (2).pptx
12_Hukum Syara tentang Pergaulan Pria & Wanita (2).pptx
 
6. Mohammad Zamroni_33020210035.pdf
6. Mohammad Zamroni_33020210035.pdf6. Mohammad Zamroni_33020210035.pdf
6. Mohammad Zamroni_33020210035.pdf
 
Islam memberangus pergaulan bebas
Islam memberangus pergaulan bebasIslam memberangus pergaulan bebas
Islam memberangus pergaulan bebas
 
Hukum pergaulan pria dan wanita bab 6 buku mentoring islam saja
Hukum pergaulan pria dan wanita   bab 6 buku mentoring islam sajaHukum pergaulan pria dan wanita   bab 6 buku mentoring islam saja
Hukum pergaulan pria dan wanita bab 6 buku mentoring islam saja
 
Artikel zina
Artikel zinaArtikel zina
Artikel zina
 
Presentation1 tugas agama
Presentation1 tugas agamaPresentation1 tugas agama
Presentation1 tugas agama
 
Dakwah kita
Dakwah kitaDakwah kita
Dakwah kita
 
PPT_Jauhi pergaulan bebas dan Hindari Zina Kelompok 2.pdf
PPT_Jauhi pergaulan bebas dan Hindari Zina Kelompok 2.pdfPPT_Jauhi pergaulan bebas dan Hindari Zina Kelompok 2.pdf
PPT_Jauhi pergaulan bebas dan Hindari Zina Kelompok 2.pdf
 
KONSEP ISLAM DALAM MEMBERANTAS PORNOGRAFI
KONSEP ISLAM DALAM MEMBERANTAS PORNOGRAFIKONSEP ISLAM DALAM MEMBERANTAS PORNOGRAFI
KONSEP ISLAM DALAM MEMBERANTAS PORNOGRAFI
 
12_33020210078_Fathin N Fawaida.pdf
12_33020210078_Fathin N Fawaida.pdf12_33020210078_Fathin N Fawaida.pdf
12_33020210078_Fathin N Fawaida.pdf
 
12hukumsyaratentangpergaulanpriawanita-140519023845-phpapp02 (1).pdf
12hukumsyaratentangpergaulanpriawanita-140519023845-phpapp02 (1).pdf12hukumsyaratentangpergaulanpriawanita-140519023845-phpapp02 (1).pdf
12hukumsyaratentangpergaulanpriawanita-140519023845-phpapp02 (1).pdf
 
Sistem pergaulan-dalam-islam-51-118
Sistem pergaulan-dalam-islam-51-118Sistem pergaulan-dalam-islam-51-118
Sistem pergaulan-dalam-islam-51-118
 
Sanksi berciuman dalam buku terbitan hizbut tahrir
Sanksi berciuman dalam buku terbitan hizbut tahrirSanksi berciuman dalam buku terbitan hizbut tahrir
Sanksi berciuman dalam buku terbitan hizbut tahrir
 
Makalah realisasi islam dalam kehidupan pergaulan remaja
Makalah realisasi islam dalam kehidupan  pergaulan remajaMakalah realisasi islam dalam kehidupan  pergaulan remaja
Makalah realisasi islam dalam kehidupan pergaulan remaja
 
Pernikahan (kel.1) fiqh iii kelas h
Pernikahan (kel.1) fiqh iii kelas  hPernikahan (kel.1) fiqh iii kelas  h
Pernikahan (kel.1) fiqh iii kelas h
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
Operator Warnet Vast Raha
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
Operator Warnet Vast Raha
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
Operator Warnet Vast Raha
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Operator Warnet Vast Raha
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
Operator Warnet Vast Raha
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
Operator Warnet Vast Raha
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
Operator Warnet Vast Raha
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
Operator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Ridwan

  • 1. Oleh : KH. M. Shiddiq Al Jawi Apakah Ikhtilath Itu? Ikhtilath artinya adalah bertemunya laki-laki dan perempuan (yang bukan mahramnya) di suatu tempat secara campur baur dan terjadi interaksi di antara laki-laki dan wanita itu (misal bicara, bersentuhan, berdesak-desakan, dll). (Said Al Qahthani, Al Ikhtilat, hlm. 7). Contoh ikhtilat lainnya, para penumpang laki-laki dan perempuan dalam bus. Kondisi seperti itu disebut ikhtilat. Contoh lainnya, misalkan pernikahan yang dilakukan dengan tidak memisahkan antara laki-laki dan perempuan yang memungkinkan akan terjadi persentuhan antara laki-laki dan perempuan, jabat tangan antara pengantinlaki-laki dan tamu perempuan atau sebaliknya . Ini juga ikhtilat. Ikhtilat hukumnya haram dan merupakan dosa menurut syariah (Hukum Islam), meskipun disayangkan kaum muslimin banyak yang melakukannya. Mungkin itu karena ketidaktahuan mereka akan hukum Islam, atau mungkin karena terpengaruh oleh gaya hidup kaum kafir dari Barat yang serba boleh, yang tidak mengindahkan halal haram. Di samping haram, ikhtilat juga berbahaya, karena mudah menjadi jalan untuk kemaksiatankemaksiatan lain yang merusak akhlak, seperti memandang aurat, terjadinya pelecehan seksual, terjadinya perzinaan, dan sebagainya. Banyak kitab karya para ulama yang khusus menerangkan bahaya-bahaya ikhtilat itu, seperti : (1) kitab Khuthurah Al Ikhtilath (Bahaya Ikhtlath), karya Syaikh Nada Abu Ahmad; (2) kitab Al Ikhtilath Ashlus Syarr fi Dimaar Al Umam wal Usar (Ikhtilat Sumber Keburukan bagi Kehancuran Berbagai Umat dan Keluarga), karya Syaikh Abu Nashr Al Imam, dan (3) kitab Al Ikhtilath wa Khatruhu ‘Alal Fardi wal Mujtama’ (Ikhtilat : Bahayanya Bagi Individu dan Masyarakat), karya Syaikh Nashr Ahmad As Suhaji, dan sebagainya. Kriteria Ikhtilat dan Keharamannya Seperti dijelaskan di muka, pengertian ikhtilat adalah bertemunya laki-laki dan perempuan di suatu tempat secara campur baur dan terjadi interaksi di antara laki-laki dan wanita itu. Maka berdasarkan pengertian ikhtilat itu, suatu pertemuan antara laki-laki dan peremuan baru disebut ikhtilat jika memenuhi dua kriteria secara bersamaan, yaitu : Pertama, adanya pertemuan (ijtima’) antara laki-laki dan perempuan di satu tempat yang sama, misalnya di gerbong kereta yang yang sama, di ruang yang sama, di bus yang sama, rumah yang sama, dan seterusnya. Kedua, terjadi interaksi (ittishal, khilthah) antara laki-laki dan perempuan, misalnya berbicara, saling menyentuh, bersenggolan, berdesakan, dan sebagainya.
  • 2. Jika perempuan dan laki-laki duduk berdampingan di suatu bus angkutan umum, tapi tidak terjadi interaksi apa-apa, maka kondisi itu tidak disebut ikhtilat (hukumnya tidak apa-apa). Tapi kalau di antara mereka lalu terjadi interaksi, misalnya perbincangan, kenalan, dan seterusnya, maka baru disebut ikhtilat (haram hukumnya). Sebaliknya kalau di antara laki-laki dan perempuan terjadi interaksi, misalnya berbicara, tapi melalui telepon, maka tidak disebut ikhtilat karena mereka tidak berada di satu tempat atau tidak terjadi pertemuan (ijtima’) di antara keduanya. Jadi yang disebut ikhtilat itu harus memenuhi 2 (dua) kriteria secara bersamaan, yaitu : (1) adanya pertemuan antara laki-laki dan perempuan (yang bukan mahramnya) di suatu tempat, dan (2) terjadi interaksi di antara laki-laki dan perempuan itu. Mengapa ikhtilat diharamkan? Karena melanggar perintah syariah untuk melakukan infishal, yaitu keterpisahan antara komunitas laki-laki dan perempuan. Dalam kehidupan Islami yang dicontohkan dan diperintahkan oleh Rasulullah SAW di Madinah dahulu, komunitas laki-laki dan perempuan wajib dipisahkan dalam kehidupan, tidak boleh campur baur. Misalnya, dalam shalat jamaah di masjid, shaf (barisan) laki-laki dan perempuan diatur secara terpisah, yaitu shaf laki-laki di depan yang dekat imam, sedang shaf perempuan berada di belakang shaf laki-laki. Demikian pula setelah selesai shalat jamaah di masjid, Rasulullah SAW mengatur agar jamaah perempuan keluar masjid lebih dahulu, baru kemudian jamaah laki-laki. Pada saat Rasulullah SAW menyampaikan ajaran Islam di masjid, laki-laki dan perempuan juga terpisah. Ada kalanya terpisah secara waktu (hari pengajiannya berbeda), ada kalanya terpisah secara tempat. Yaitu jamaah perempuan berada di belakang jamaah laki-laki, atau kadang jamaah perempuan diatur terletak di samping jamaah laki-laki. (Taqiyuddin An Nabhani, An Nizhamul Ijtima`i fil Islam, hlm. 35-36). Namun demikian, ada perkecualian. Dalam kehidupan publik, seperti di pasar, rumah sakit, masjid, sekolah, jalan raya, lapangan, kebun binatang, dan sebagainya, laki-laki dan perempuan dibolehkan melakukan ikhtilat, dengan 2 (dua) syarat, yaitu ; Pertama, pertemuan yang terjadi antara laki-laki dan perempuan itu untuk melakukan perbuatan yang dibolehkan syariah, seperti aktivitas jual beli, belajar mengajar, merawat orang sakit, pengajian di masjid, melakukan ibadah haji, dan sebagainya. Kedua, aktivitas yang dilakukan itu mengharuskan pertemuan antara laki-laki dan perempuan. Jika tidak mengharuskan pertemuan antara laki-laki dan perempuan, hukumnya tetap tidak boleh. Sebagai contoh ikhtilat yang dibolehkan, adalah jual beli. Misalkan penjualnya adalah seorang perempuan, dan pembelinya adalah seorang laki-laki. Dalam kondisi seperti ini, boleh ada ikhtilat antara perempuan dan laki-laki itu, agar terjadi akad jual beli antara penjual dan pembeli. Ini berbeda dengan aktivitas yang tidak mengharuskan pertemuan laki-laki dan perempuan.
  • 3. Misalnya makan di restoran. Makan di restoran dapat dilakukan sendirian oleh seorang laki-laki, atau sendirian oleh seorang perempuan. Tak ada keharusan untuk terjadinya pertemuan antara laki-laki dan perempuan supaya bisa makan di restoran. Perlu diperhatikan juga, di samping dua syarat di atas, tentunya para laki-laki dan perempuan wajib mematuhi hukum-hukum syariah lainnya dalam kehidupan umum, misalnya kewajiban menundukkan pandangan (ghaddhul bashar), yaitu tidak memandang aurat (QS An Nuur : 3031), kewajiban berbusana muslimah, yaitu kerudung (QS An Nuur : 31) dan jilbab atau baju kurung terusan (QS Al Ahzaab : 59), keharaman berkhalwat (berdua-duaan dengan lain jenis) (HR Ahmad), dan sebagainya. Bahaya-Bahaya Ikhtilat Sesungguhnya ikhtilat adalah jalan yang memudahkan terjadinya berbagai kemaksiatan. Antara lain : (1) terjadinya khalwat, yaitu laki-laki yang berdua-duaan dengan perempuan yang bukan mahramnya. Sabda Rasulullah SAW,”Janganlah sekali-kali seorang laki-laki berdua-duaan dengan seorang perempuan, karena yang ketiganya adalah syaitan.” (HR Ahmad); (2) terjadinya pelecehan seksual, seperti persentuhan antara laki-laki dan perempuan bukan mahram, dan sebagainya. Rasulullah SAW pernah bersabda,”Kedua mata zinanya adalah memandang [yang haram]; kedua telinga zinanya adalah mendengar [yang haram], lidah zinanya adalah berbicara [yang haram], tangan zinanya adalah menyentuh [yang haram], dan kaki zinanya adalah melangkah [kepada yang haram].” (HR Muslim). Rasulullah SAW juga melarang laki-laki dan perempuan berdesak-desakan. Maka dari itu pada masa Rasulullah SAW para perempuan keluar masjid lebih dulu setelah selesai shalat, baru kemudian para laki-laki. (HR Bukhari, no 866 & 870). (3) terjadinya perzinaan, yang diawali dengan ikhtilat. Imam Ibnul Qayyim pernah berkata dalam kitabnya At Thuruqul Hukmiyyah,”Ikhtilat antara para laki-laki dan perempuan, adalah sebab terjadinya banyak perbuatan keji (katsratul fawahisy) dan merajalelanya zina (intisyar az zina).” Dan yang lebih mengerikan lagi, jika zina sudah merajalela di suatu negeri, maka akan terjadi kerusakan atau bencana umum bagi sebuah negeri. Sabda Rasulullah SAW,”Tidaklah merajalela perbuatan zina di suatu kaum, kecuali kematian pun akan merajalela di tengah kaum itu.” (HR Ahmad, dari ‘A`isyah RA).