Dokumen tersebut membahas strategi pertahanan AS melawan terorisme dan ideologi radikal. Strategi utama AS adalah mempromosikan kebebasan, keadilan, dan martabat manusia; melawan terorisme secara global; mencegah penyebaran senjata pemusnah massal; dan mereformasi institusi keamanan nasional untuk menghadapi ancaman abad ke-21 seperti jaringan terorisme dan musuh non-negara.
Nabi Muhammad SAW telah menggunakan pelbagai strategi ketenteraan dalam peperangan Islam untuk memenangi pertempuran seperti menguasai kawasan strategik, membina benteng pertahanan, meletakkan pemanah di kawasan tinggi, penyamaran, dan memeterai perjanjian damai untuk mengelakkan pertumpahan darah. Strategi-strategi ini terbukti berjaya membantu tentera Islam mencapai mat
Konflik Israel-Palestina diperburuk oleh serangan militer Israel terhadap Hamas di Jalur Gaza. Israel melakukan serangan untuk melemahkan Hamas karena kelompok ini memiliki dukungan rakyat Palestina dan kekuatan militer yang dianggap ancaman bagi Israel. Namun, serangan tersebut juga menewaskan warga sipil Palestina dan merusak fasilitas kesehatan seperti rumah sakit Indonesia di Gaza. Konflik ini dipengaruhi oleh sejarah panjang permusuhan antara kedua
Dokumen tersebut membahas tentang perang melawan terorisme yang dilakukan Barat dengan menjadikan Islam sebagai sasaran. Terdapat bukti-bukti yang menunjukkan bahwa peristiwa 9/11 direncanakan untuk memfasilitasi kebijakan luar negeri Barat yang bertujuan melemahkan pengaruh Islam di dunia. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai cara yang dilakukan Barat untuk melemahkan Islam melalui intervensi militer, pen
Jihad dalam Islam merujuk kepada perjuangan untuk menegakkan kalimah Allah, melalui berbagai bentuk seperti melawan hawa nafsu, syaitan, musuh Islam, dan kemungkaran. Jihad dibahagikan menjadi jihad agung melawan hawa nafsu, jihad kecil melawan berbagai musuh Islam, dan jihad qital atau perang sebagai bentuk terakhir perjuangan.
1. Dokumen tersebut membahas konsep politik Hizbut Tahrir dan berbagai masalah internasional utama seperti Eropa, Timur Tengah, dan Asia.
2. Masalah utama yang diangkat adalah dominasi negara adidaya Barat dan upaya AS untuk mempertahankan dominasinya di kawasan-kawasan strategis.
3. Dokumen ini juga mengkritik gagasan "komunitas internasional" yang didominasi negara-negara kapitalis.
Teks tersebut mendeskripsikan bagaimana sistem ekonomi kapitalisme bebas mengakibatkan konsentrasi kekayaan dan kekuasaan di tangan kaum kapitalis. Kapitalis menguasai sumber daya alam, perusahaan-perusahaan besar, dan pasar global, sehingga menekan upah buruh dan harga bahan baku lokal. Hal ini menyebabkan negara-negara berkembang semakin miskin dan bergantung pada negara-negara maju.
Nabi Muhammad SAW telah menggunakan pelbagai strategi ketenteraan dalam peperangan Islam untuk memenangi pertempuran seperti menguasai kawasan strategik, membina benteng pertahanan, meletakkan pemanah di kawasan tinggi, penyamaran, dan memeterai perjanjian damai untuk mengelakkan pertumpahan darah. Strategi-strategi ini terbukti berjaya membantu tentera Islam mencapai mat
Konflik Israel-Palestina diperburuk oleh serangan militer Israel terhadap Hamas di Jalur Gaza. Israel melakukan serangan untuk melemahkan Hamas karena kelompok ini memiliki dukungan rakyat Palestina dan kekuatan militer yang dianggap ancaman bagi Israel. Namun, serangan tersebut juga menewaskan warga sipil Palestina dan merusak fasilitas kesehatan seperti rumah sakit Indonesia di Gaza. Konflik ini dipengaruhi oleh sejarah panjang permusuhan antara kedua
Dokumen tersebut membahas tentang perang melawan terorisme yang dilakukan Barat dengan menjadikan Islam sebagai sasaran. Terdapat bukti-bukti yang menunjukkan bahwa peristiwa 9/11 direncanakan untuk memfasilitasi kebijakan luar negeri Barat yang bertujuan melemahkan pengaruh Islam di dunia. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai cara yang dilakukan Barat untuk melemahkan Islam melalui intervensi militer, pen
Jihad dalam Islam merujuk kepada perjuangan untuk menegakkan kalimah Allah, melalui berbagai bentuk seperti melawan hawa nafsu, syaitan, musuh Islam, dan kemungkaran. Jihad dibahagikan menjadi jihad agung melawan hawa nafsu, jihad kecil melawan berbagai musuh Islam, dan jihad qital atau perang sebagai bentuk terakhir perjuangan.
1. Dokumen tersebut membahas konsep politik Hizbut Tahrir dan berbagai masalah internasional utama seperti Eropa, Timur Tengah, dan Asia.
2. Masalah utama yang diangkat adalah dominasi negara adidaya Barat dan upaya AS untuk mempertahankan dominasinya di kawasan-kawasan strategis.
3. Dokumen ini juga mengkritik gagasan "komunitas internasional" yang didominasi negara-negara kapitalis.
Teks tersebut mendeskripsikan bagaimana sistem ekonomi kapitalisme bebas mengakibatkan konsentrasi kekayaan dan kekuasaan di tangan kaum kapitalis. Kapitalis menguasai sumber daya alam, perusahaan-perusahaan besar, dan pasar global, sehingga menekan upah buruh dan harga bahan baku lokal. Hal ini menyebabkan negara-negara berkembang semakin miskin dan bergantung pada negara-negara maju.
Dokumen tersebut membahas agenda sekularisasi Barat khususnya Amerika Serikat di dunia Islam melalui berbagai metode seperti politik, ekonomi, pendidikan, budaya, dan militer untuk melemahkan pengaruh Islam dan mencegah munculnya kekuatan yang dapat mengancam kepentingan AS. Tujuannya adalah melemahkan aqidah dan syariat Islam serta mendukung liberalisasi agar Islam tidak lagi menjadi ancaman bagi ideologi kap
Dokumen tersebut membahas agenda sekularisasi Barat khususnya Amerika Serikat di dunia Islam. Tiga agenda utama adalah politik liberalisasi dan demokratisasi, ekonomi liberalisasi dan privatisasi, serta sekularisasi pendidikan dan budaya. Tujuannya adalah membendung pengaruh ideologi Islam dan mencegah munculnya kekuatan yang dapat mengancam kepentingan AS.
Teks tersebut membahas tantangan yang akan dihadapi oleh Khilafah atau Daulah Islamiyah setelah berdiri, baik dari luar maupun dalam negeri. Tantangan dari luar negeri terutama akan berasal dari negara-negara Barat yang akan melakukan propaganda untuk mengaburkan gambaran Islam dan menentang keberadaan Khilafah. Sementara itu, tantangan dari dalam negeri dapat berasal dari keterbatasan kemampuan awal Daul
Buku Kemunculan Tata Dunia Baru Negara Khilafah IslamAnas Wibowo
Di Desember 2004, The National Intelligence Council – Dewan Intelijen Nasional CIA memprediksi bahwa di tahun 2020 ‘satu Khilafah baru’ akan terbit di pentas dunia. Temuan-temuan itu dipublikasikan dalam laporan 123-halaman berjudul “Mapping the Global Future – Memetakan Masa Depan Global”. Tujuan laporan itu adalah untuk mempersiapkan pemerintahan Bush selanjutnya untuk berbagai tantangan yang siap menghadang dengan memproyeksikan tren-tren saat ini yang mungkin menjadi ancaman bagi kepentingan Amerika Serikat. Laporan itu disodorkan ke presiden Amerika Serikat, para anggota Congress, para anggota kabinet dan para anggota kunci yang terlibat dalam pembuatan keputusan. Selain itu, akhir-akhir ini, Pat Buchanan, salah seorang pendiri majalah The American Conservative dan penasihat bagi 3 presiden Amerika Serikat sebelumnya, Nixon, Ford dan Reagan mengatakan, “Jika aturan Islam adalah ide yang mengakar di antara massa Islam, bagaimana bisa bahkan pasukan tentara terbaik di dunia menghentikannya?”
Telah gagal untuk memenangkan ‘perang melawan Islam’ dan ‘pertarungan hati dan pikiran’ sekarang mereka mencoba setiap kesempatan menunda emosi Umat menyatu bersama yang akhirnya mengarah ke Negara Khilafah Islam. Di waktu yang sama para pemerintah Barat sedang mempersiapkan diri mereka sendiri untuk kembalinya Khilafah pada akhirnya. Faktanya baik versi 2002 maupun 2006 dari Quadrennial Review Pentagon mengibliskan Kaum Muslimin, negeri-negeri Islam dan Islam, dalam berbagai macam selubung, sebagai ancaman terhadap keamanan Amerika Serikat. Para pejabat Amerika Serikat tertinggi teryakinkan bahwa tantangan ideologis terbesar adalah apa yang mereka sebut ‘bentuk Islam yang terpolitisasi tingkat tinggi’ dan bahwa Washington dan para sekutunya tidak bisa menanggung untuk berdiri dan menyaksikan Kaum Muslimin merealisasikan takdir politik mereka, Khilafah.
Makalah ini membahas radikalisme dan terorisme sebagai wacana kekuasaan. Radikalisme dan terorisme merupakan fenomena global yang terjadi di berbagai agama. Serangan 11 September 2001 di WTC New York oleh al-Qaeda menjadikan opini bahwa terorisme berbasis agama Islam semakin kuat. Teori pasca-Perang Dingin Huntington menyatakan bahwa serangan WTC dianggap sebagai simbol dominasi Barat sehingga memicu aksi teror di kawasan pot
Ancaman terhadap negara dalam bingkai bhineka tunggal ikaIndra Wijaya
1. Kebhinekaan Indonesia merupakan potensi dan tantangan bagi negara. Potensi karena memiliki kekayaan budaya dan alam yang melimpah, namun juga tantangan karena berpotensi memicu perpecahan serta ancaman terhadap integrasi nasional dan kesatuan bangsa.
2. Posisi strategis Indonesia di tengah dua benua dan samudera memberikan tantangan terkait pengaruh berbagai ideologi dari luar negeri.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang kebangkitan pemuda Muslim di tengah tantangan sistem kapitalisme global dan black campaign terhadap Islam politik.
2. Dokumen tersebut menyerukan pemuda Muslim untuk bangkit dan mengambil peran aktif dalam memperjuangkan solusi Islam untuk berbagai masalah umat dan dunia melalui jaringan global dan aksi lokal.
3. Dokumen tersebut memberikan panduan bag
Bab 7 membahas tentang ancaman terhadap integrasi nasional Indonesia, baik ancaman militer seperti agresi, pelanggaran wilayah, maupun ancaman non-militer seperti ideologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya. Dokumen ini juga menjelaskan strategi yang ditempuh untuk menghadapi kedua jenis ancaman tersebut."
Ideologi Islam transnasional merupakan pengulangan dari ideologi Khawarij pada masa awal Islam yang menolak semua ideologi kecuali hukum Allah. Ideologi ini menyebar dengan cepat di Indonesia karena menawarkan konsep kebebasan dari kapitalisme liberal, namun juga didalangi oleh kepentingan politik dan ekonomi. Kekhawatiran akan ideologi ini wajar karena dapat membahayakan pluralitas dan tradisi lokal.
Strategi Indonesia dalam Memperkukuh Persatuan dan Kesatuan BangsaNadila Embun Sari
1. Dokumen tersebut membahas berbagai macam ancaman terhadap persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, baik dari dalam maupun luar negeri, serta strategi yang dapat dilakukan untuk menangkal ancaman-ancaman tersebut.
2. Ancaman dari dalam negeri meliputi ancaman militer, nonmiliter, ideologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya, sedangkan dari luar negeri meliputi ancaman militer dan nonmiliter.
Dokumen tersebut membahas agenda sekularisasi Barat khususnya Amerika Serikat di dunia Islam melalui berbagai metode seperti politik, ekonomi, pendidikan, budaya, dan militer untuk melemahkan pengaruh Islam dan mencegah munculnya kekuatan yang dapat mengancam kepentingan AS. Tujuannya adalah melemahkan aqidah dan syariat Islam serta mendukung liberalisasi agar Islam tidak lagi menjadi ancaman bagi ideologi kap
Dokumen tersebut membahas agenda sekularisasi Barat khususnya Amerika Serikat di dunia Islam. Tiga agenda utama adalah politik liberalisasi dan demokratisasi, ekonomi liberalisasi dan privatisasi, serta sekularisasi pendidikan dan budaya. Tujuannya adalah membendung pengaruh ideologi Islam dan mencegah munculnya kekuatan yang dapat mengancam kepentingan AS.
Teks tersebut membahas tantangan yang akan dihadapi oleh Khilafah atau Daulah Islamiyah setelah berdiri, baik dari luar maupun dalam negeri. Tantangan dari luar negeri terutama akan berasal dari negara-negara Barat yang akan melakukan propaganda untuk mengaburkan gambaran Islam dan menentang keberadaan Khilafah. Sementara itu, tantangan dari dalam negeri dapat berasal dari keterbatasan kemampuan awal Daul
Buku Kemunculan Tata Dunia Baru Negara Khilafah IslamAnas Wibowo
Di Desember 2004, The National Intelligence Council – Dewan Intelijen Nasional CIA memprediksi bahwa di tahun 2020 ‘satu Khilafah baru’ akan terbit di pentas dunia. Temuan-temuan itu dipublikasikan dalam laporan 123-halaman berjudul “Mapping the Global Future – Memetakan Masa Depan Global”. Tujuan laporan itu adalah untuk mempersiapkan pemerintahan Bush selanjutnya untuk berbagai tantangan yang siap menghadang dengan memproyeksikan tren-tren saat ini yang mungkin menjadi ancaman bagi kepentingan Amerika Serikat. Laporan itu disodorkan ke presiden Amerika Serikat, para anggota Congress, para anggota kabinet dan para anggota kunci yang terlibat dalam pembuatan keputusan. Selain itu, akhir-akhir ini, Pat Buchanan, salah seorang pendiri majalah The American Conservative dan penasihat bagi 3 presiden Amerika Serikat sebelumnya, Nixon, Ford dan Reagan mengatakan, “Jika aturan Islam adalah ide yang mengakar di antara massa Islam, bagaimana bisa bahkan pasukan tentara terbaik di dunia menghentikannya?”
Telah gagal untuk memenangkan ‘perang melawan Islam’ dan ‘pertarungan hati dan pikiran’ sekarang mereka mencoba setiap kesempatan menunda emosi Umat menyatu bersama yang akhirnya mengarah ke Negara Khilafah Islam. Di waktu yang sama para pemerintah Barat sedang mempersiapkan diri mereka sendiri untuk kembalinya Khilafah pada akhirnya. Faktanya baik versi 2002 maupun 2006 dari Quadrennial Review Pentagon mengibliskan Kaum Muslimin, negeri-negeri Islam dan Islam, dalam berbagai macam selubung, sebagai ancaman terhadap keamanan Amerika Serikat. Para pejabat Amerika Serikat tertinggi teryakinkan bahwa tantangan ideologis terbesar adalah apa yang mereka sebut ‘bentuk Islam yang terpolitisasi tingkat tinggi’ dan bahwa Washington dan para sekutunya tidak bisa menanggung untuk berdiri dan menyaksikan Kaum Muslimin merealisasikan takdir politik mereka, Khilafah.
Makalah ini membahas radikalisme dan terorisme sebagai wacana kekuasaan. Radikalisme dan terorisme merupakan fenomena global yang terjadi di berbagai agama. Serangan 11 September 2001 di WTC New York oleh al-Qaeda menjadikan opini bahwa terorisme berbasis agama Islam semakin kuat. Teori pasca-Perang Dingin Huntington menyatakan bahwa serangan WTC dianggap sebagai simbol dominasi Barat sehingga memicu aksi teror di kawasan pot
Ancaman terhadap negara dalam bingkai bhineka tunggal ikaIndra Wijaya
1. Kebhinekaan Indonesia merupakan potensi dan tantangan bagi negara. Potensi karena memiliki kekayaan budaya dan alam yang melimpah, namun juga tantangan karena berpotensi memicu perpecahan serta ancaman terhadap integrasi nasional dan kesatuan bangsa.
2. Posisi strategis Indonesia di tengah dua benua dan samudera memberikan tantangan terkait pengaruh berbagai ideologi dari luar negeri.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang kebangkitan pemuda Muslim di tengah tantangan sistem kapitalisme global dan black campaign terhadap Islam politik.
2. Dokumen tersebut menyerukan pemuda Muslim untuk bangkit dan mengambil peran aktif dalam memperjuangkan solusi Islam untuk berbagai masalah umat dan dunia melalui jaringan global dan aksi lokal.
3. Dokumen tersebut memberikan panduan bag
Bab 7 membahas tentang ancaman terhadap integrasi nasional Indonesia, baik ancaman militer seperti agresi, pelanggaran wilayah, maupun ancaman non-militer seperti ideologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya. Dokumen ini juga menjelaskan strategi yang ditempuh untuk menghadapi kedua jenis ancaman tersebut."
Ideologi Islam transnasional merupakan pengulangan dari ideologi Khawarij pada masa awal Islam yang menolak semua ideologi kecuali hukum Allah. Ideologi ini menyebar dengan cepat di Indonesia karena menawarkan konsep kebebasan dari kapitalisme liberal, namun juga didalangi oleh kepentingan politik dan ekonomi. Kekhawatiran akan ideologi ini wajar karena dapat membahayakan pluralitas dan tradisi lokal.
Strategi Indonesia dalam Memperkukuh Persatuan dan Kesatuan BangsaNadila Embun Sari
1. Dokumen tersebut membahas berbagai macam ancaman terhadap persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, baik dari dalam maupun luar negeri, serta strategi yang dapat dilakukan untuk menangkal ancaman-ancaman tersebut.
2. Ancaman dari dalam negeri meliputi ancaman militer, nonmiliter, ideologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya, sedangkan dari luar negeri meliputi ancaman militer dan nonmiliter.
1. BERANI MENJADI PEMIMPIN
Menyambut
Rencana Kontemporer Pertahanan AS
Melawan penegakan
KHILAFAH ISLAM
2. Rencana Dasar : Peperangan Panjang
AS terikat dengan perang yang akan berkepanjangan sebuah perang global
melawan ekstrimis pelaku kekerasan yang menggunakan terorisme sebagai
senjata pilihan mereka, dan berupaya menghancurkan kebebasan pandangan
hidup kita
“The US is engaged with in what will be a long war”
“a global war against violent extremists who use terrorism as their weapon of choice,
and who seek to destroy our free way of life”
Musuh-musuh dalam peperangan bukan kekuatan militer tradisional konvensional
tetapi berupa jaringan teroris global yang tersebar yang mengeksploitir Islam
untuk mengembangkan tujuan-tujuan politik radikal mereka
“The enemies in this war are not traditional conventional military forces but rather
dispersed tersebar , global terrorist networks that exploit Islam to advance radical
political aims”
Mereka menggunakan teror, propaganda dan kekerasan yang tidak pandang bulu
dalam upaya menundukkan dunia muslim di bawah tirani teokrasi radikal dalam
upaya mengabadikan konflik dengan AS, sekutu dan partner-partnernya
“They use terror, propaganda and indiscriminate violence in an attempt to subjugate
the Muslim world under a radical theocratic tyranny while seeking to perpetuate
mengabadikan conflict with the United States and its allies and partners”
[Quadralineal Defense, April 2006]
3. Melawan penegakan KHILAFAH ISLAM
Teroris yang menyerang kita pada 11 Sept 2001 adalah manusia tanpa kesadaran-tetapi mereka tidak
gila. Mereka membunuh atas nama idelogi yang jelas dan fokus, seperangkat keyakinan yang jahat
tetapi tidak gila/bodoh
The terrorists who attacked us on September the 11th, 2001, are men without conscience -- but they're not
madmen. They kill in the name of a clear and focused ideology, a set of beliefs that are evil, but not
insane
Teroris Al Qaeda dan mereka yang membagikan ideologi adalah ekstrimis Sunni. Mereka didorong
oleh visi radikal dan sesat yang menolak toleransi, menindas seluruh bentuk perbedaan dan
menjustifikasi pembunuhan laki-laki, perempuan, anak-anak yang tidak bersalah untuk mengejar
kekuatan politik. Mereka berharap untuk menegakkan kekerasan politik utopia di sepanjang timur-
tengah yang mereka sebut Khalifah– yang akan memerintah berdasarkan ideologi kebencian
mereka. Osama bin Laden menyebutkan serangan 11 September mereka – dengan pernyataan–
satu langkah besar menuju kesatuan muslim dan penegakan keadilan/keshalihan --- [khalifah]
These al Qaeda terrorists and those who share their ideology are violent Sunni extremists. They're driven
by a radical and perverted vision of Islam that rejects tolerance, crushes all dissent, and justifies the
murder of innocent men, women and children in the pursuit of political power. They hope to establish a
violent political utopia across the Middle East, which they call a quot;Caliphatequot; -- where all would be ruled
according to their hateful ideology. Osama bin Laden has called the 9/11 attacks -- in his words -- quot;a
great step towards the unity of Muslims and establishing the Righteous… [Caliphate].quot;
Khalifah ini akan menjadi imperium totaliter yang mencakup seluruh tanah muslim sat ini maupun
terdahulu, yang memanjang dari Eropa hingga Afrika Selatan, timur tengah dan Asia Tenggara’
This caliphate would be a totalitarian Islamic empire encompassing all current and former Muslim lands,
stretching from Europe to North Africa, the Middle East, and Southeast Asia.
[President Discusses Global War on Terror
Capital Hilton Hotel Washington, D.C. September 5, 2006 ]
4. Tantangan AS Abad 21
Abad ke 20 telah membuktikan kemenangan kebebasan diatas
ancaman fasisme dan komunisme. Namun saat ini sebuah ideologi
totaliter tengah mengancam, sebuah ideologi yang mendasarkan
bukan pada filosofi sekuler tetapi pada kesesatan terhadap sebuah
kesombongan agama. Isi (content) ideologi ini mungkin berbeda
dengan ideologi-ideologi pada abad-abad lalu, namun alat-alatnya
sama yakni : non toleransi, pembunuhan, teror, perbudakan dan
represi
The 20th century witnessed the triumph of freedom over the threats of
fascism and communism. Yet a new totalitarian ideology now
threatens, an ideology grounded not in secular philosophy but in the
perversion of a proud religion. Its content may be different from the
ideologies of the last century, but its means are similar : intolerance,
murder, terror, enslavement, and repression.
[National Security Strategy of USA 2006]
5. Strategi AS Menghadapi Tantangan Abad 21
The United States must focus on several essential task:
• Memenangkan aspirasi bagi martabat manusia (human dignity)
• Memperkuat aliansi-aliansi untuk menghancurkan terorisme global
dan bekerja mencegah serangan melawan AS dan sekutu AS
• Bekerjasama dengan pihak-pihak lain untuk memadamkan konflik-
konflik regional
• Mencegah musuh-musuh dari mengancam AS, sekutu dan mitra AS
dengan senjata pemusnah massal
• Menciptakan era baru pertumbuhan ekonomi global melalui pasar
bebas dan perdagangan bebas
• Memperluas putaran pembangunan dengan membangun masyarakat
terbuka dan infrastruktur demokrasi
• Membangun agenda-agenda untuk aksi kerjasama dengan pusat
utama kekuatan global lainnya
• Mentransformasi institusi keamanan nasional AS untuk menghadapi
tantangan dan peluang abad 21
• Meraih peluang-peluang dan melawan tantangan-tantangan
globalisasi
[The National Security Strategy of USA 2006]
6. Khithah Politik AS
Pilar pertama adalah promosi kebebasan, keadilan dan human dignity
– bekerja mengakhiri tirani, mengupayakan demokrasi yang efektif
dan memperluas kemakmuran melalui pasar bebas yang fair dan
kebijakan pembangunan yang bijak. Pemerintah yang bebas dan
akuntabel terhadap rakyat mereka, mengatur wilayah/territorial
mereka secara efektif dan mengembangkan kebijakan ekonomi dan
politik yang menguntungkan warga negaranya. Negara yang bebas
tidak menekan rakyat mereka atau menyerang negara lain yang
bebas. Perdamaian dan stabilitas internasional sangat tergantung
pada landasan kebebasan.
Pilar kedua dari strategi adalah melawan segala tantangan setiap
waktu melalui kepemimpinan komunitas demokrasi yang sedang
tumbuh. Mengolah berbagai isu —mulai dari ancaman penyakit
pandemic, pengembangan sejata pemusnah massal, terorisme,
human trafficking, bencana alam sepanjang perbatasan. Upaya
multinasional yang efektif sangat esensial untuk mengatasi
persoalan-persoalan ini
7. Strategi point 7 yaitu mentransformasi
institusi keamanan nasional AS
Pergeseran titik perhatian :
• Dari sebuah tempo waktu damai (peacetime tempo)- ke arah urgensi sense
saatnya berperang
• Dari suatu waktu yang secara beralasan dapat diprediksi – kepada suatu
era kejutan (surprise) dan ketidakpastian (uncertainty)
• Dari fokus pada ancaman tunggal – kepada tantangan yang banyak
(multiple) dan kompleks
• Dari ancaman-ancaman negara bangsa (nation state) – kepada ancaman
jaringan terdesentralisasi musuh bukan negara (non state enemies)
• Dari memimpin perang melawan negara-negara—ke arah memimpin
perang dalam negara-negara yang kita tidak sedang berperang
dengannya /tempat berlindung yang aman (safe havens)
• Dari strategi pencegahan (deterrence) yang seragam –one size fits all-
menjadi pengelolaan pencegahan kekuatan jahat, jaringan teroris dan
kelompok dekat para pesaing (near-peer competitors)
• Dari merespon setelah munculnya sebuah krisis (reaktif)—ke arah aksi
preventif sehingga persoalan-persoalan tidak menjadi krisis (proaktif)
8. Strategi point 7 (lanjutan)
• Dari respon krisis – menuju pembentukan masa depan (shapping the
future)
• Dari rencana berbasis ancaman –menuju rencana berbasis kapabilitas
• Dari rencana masa damai—menuju rencana adaptif yang cepat (rapid
adaptive planning)
• Dari fokus kepada gerak / kinetik—menuju fokus kepada efek/
dampak
• Dari proses abad ke-20 menuju pendekatan integratif abad ke-21
• Dari pertahanan statis, kekuatan garnisun—menjadi operasi-operasi
mobile, ekspedisioner
• Dari kondisi lemah sumber-sumber (under resourced), kekuatan
bertahan/standby forces (unit lemah/hollow unit), menuju kekuatan
dengan perlengkapan penuh (fully equipped) dan personel yang
penuh (fully manned) –yakni unit-unit siap tempur
• Dari kekuatan siap berperang (damai) – menuju kekuatan yang
berusaha keras berperang (perang)
• Dari angkatan dengan institusi besar (ekor/tail) – menuju kapabilitas
operasional yang lebih kuat (taring/teeth)
9. Strategi Point 7 (lanjutan)
• Dari operasi pertempuran besar yang konvensional—menjadi operasi
beragam (multiple), tak teratur (irregular) dan asimetrik
• Dari konsep-konsep pelayanan militer yang terpisah – menjadi
operasi kesatuan (joint) dan operasi kombinasi
• Dari kekuatan yang membutuhkan ketiadaan konflik—menjadi
kekuatan terintegrasi dan saling bergantung (interdependent)
• Dari kekuatan-kekuatan yang terekspose ke depan – menjadi
kekuatan yang mengambil kembali CONUS (continental US) untuk
mendukung kekuatan-kekuatan ekspedisioner
• Dari titik pusat perhatian pada kapal, senapan, tank dan pesawat –
menjadi fokus kepada informasi, pengetahuan, dan kecerdasan
untuk mampu bertindak tepat pada waktunya
• Dari kekuatan massa—menuju kekuatan dampak (efek)
• Dari bagian-bagian terpisah manuver dan massa – menjadi agility
(lebih cepat dan lebih mudah) dan presisi
• Dari sistem pelayanan akuisisi tunggal—menuju manajemen
portofolio bersama (kesatuan manajemen portofolio)
• Dari berbasis mobilisasi industrial – menuju solusi komersial yang
bertarget
10. Strategi point 7 (lanjutan)
• Dari pelayanan dan agensi intelijen—menuju pusat operasi informasi kesatuan
yang sesungguhnya (truly Joint Information Operations Centers)
• Dari struktur vertikal dan proses-proses (struktur cerobong asap/ stovepipes)—
menuju struktur yang lebih transparan, integrasi horisontal (matriks)
• Dari menggerakkan pengguna kepada data – menjadi menggerakkan data kepada
pengguna
• Dari asistensi tanah air yang terfragmentasi – menjadi pengamanan tanah air yang
terintegrasi
• Dari aliansi-aliansi statis – menuju kemitraan dinamis
• Dari paket kekuatan yang telah ditentukan—menuju kekuatan yang fleksibel
• Dari tugas-tugas yang ditunjukkan militer AS (U.S. military performing tasks) –
menjadi fokus kepada pembangunan kapabilitas partner
• Dari analisa paska operasi yang statis – menjadi diagnosa dinamis dan
pembelajaran setiap saat
• Dari fokus kepada input (usaha/effort)—menjadi pelacakan (tracking) output
(result)
• Dari solusi Departemen Pertahanan – menjadi pendekatan antar agensi (antar
lembaga)
13. Sumber
• Quadralineal Defense 2006 Dephan AS
• Building Moderate Muslim Network --RAND
spring/winter 2007
• Demographic and Security in Maritime
Southeast Asia –RAND winter/spring 2006
• Ungoverning Territories : Understanding
and Reducing Terrorism Risk– RAND
project Air Force
14. Sumber
• CRS report for Congress : Nuclear, Biological, and
Chemical Weapons and Missiles: Status and
Trends- Updated February 20, 2008
• The National Security Strategy of the USA –
March 2006 White House