SlideShare a Scribd company logo
BERANI MENJADI PEMIMPIN


           Menyambut
Rencana Kontemporer Pertahanan AS
    Melawan penegakan
     KHILAFAH ISLAM
Rencana Dasar : Peperangan Panjang
AS terikat dengan perang yang akan berkepanjangan sebuah perang global
    melawan ekstrimis pelaku kekerasan yang menggunakan terorisme sebagai
    senjata pilihan mereka, dan berupaya menghancurkan kebebasan pandangan
    hidup kita
“The US is engaged with in what will be a long war”
“a global war against violent extremists who use terrorism as their weapon of choice,
    and who seek to destroy our free way of life”
Musuh-musuh dalam peperangan bukan kekuatan militer tradisional konvensional
    tetapi berupa jaringan teroris global yang tersebar yang mengeksploitir Islam
    untuk mengembangkan tujuan-tujuan politik radikal mereka
“The enemies in this war are not traditional conventional military forces but rather
    dispersed tersebar , global terrorist networks that exploit Islam to advance radical
    political aims”
 Mereka menggunakan teror, propaganda dan kekerasan yang tidak pandang bulu
    dalam upaya menundukkan dunia muslim di bawah tirani teokrasi radikal dalam
    upaya mengabadikan konflik dengan AS, sekutu dan partner-partnernya
“They use terror, propaganda and indiscriminate violence in an attempt to subjugate
    the Muslim world under a radical theocratic tyranny while seeking to perpetuate
    mengabadikan conflict with the United States and its allies and partners”

                                                 [Quadralineal Defense, April 2006]
Melawan penegakan KHILAFAH ISLAM
Teroris yang menyerang kita pada 11 Sept 2001 adalah manusia tanpa kesadaran-tetapi mereka tidak
    gila. Mereka membunuh atas nama idelogi yang jelas dan fokus, seperangkat keyakinan yang jahat
    tetapi tidak gila/bodoh
The terrorists who attacked us on September the 11th, 2001, are men without conscience -- but they're not
    madmen. They kill in the name of a clear and focused ideology, a set of beliefs that are evil, but not
    insane
Teroris Al Qaeda dan mereka yang membagikan ideologi adalah ekstrimis Sunni. Mereka didorong
    oleh visi radikal dan sesat yang menolak toleransi, menindas seluruh bentuk perbedaan dan
    menjustifikasi pembunuhan laki-laki, perempuan, anak-anak yang tidak bersalah untuk mengejar
    kekuatan politik. Mereka berharap untuk menegakkan kekerasan politik utopia di sepanjang timur-
    tengah yang mereka sebut Khalifah– yang akan memerintah berdasarkan ideologi kebencian
    mereka. Osama bin Laden menyebutkan serangan 11 September mereka – dengan pernyataan–
    satu langkah besar menuju kesatuan muslim dan penegakan keadilan/keshalihan --- [khalifah]
These al Qaeda terrorists and those who share their ideology are violent Sunni extremists. They're driven
    by a radical and perverted vision of Islam that rejects tolerance, crushes all dissent, and justifies the
    murder of innocent men, women and children in the pursuit of political power. They hope to establish a
    violent political utopia across the Middle East, which they call a quot;Caliphatequot; -- where all would be ruled
    according to their hateful ideology. Osama bin Laden has called the 9/11 attacks -- in his words -- quot;a
    great step towards the unity of Muslims and establishing the Righteous… [Caliphate].quot;

Khalifah ini akan menjadi imperium totaliter yang mencakup seluruh tanah muslim sat ini maupun
     terdahulu, yang memanjang dari Eropa hingga Afrika Selatan, timur tengah dan Asia Tenggara’
This caliphate would be a totalitarian Islamic empire encompassing all current and former Muslim lands,
     stretching from Europe to North Africa, the Middle East, and Southeast Asia.

                                                              [President Discusses Global War on Terror
                                               Capital Hilton Hotel Washington, D.C. September 5, 2006 ]
Tantangan AS Abad 21
Abad ke 20 telah membuktikan kemenangan kebebasan diatas
  ancaman fasisme dan komunisme. Namun saat ini sebuah ideologi
  totaliter tengah mengancam, sebuah ideologi yang mendasarkan
  bukan pada filosofi sekuler tetapi pada kesesatan terhadap sebuah
  kesombongan agama. Isi (content) ideologi ini mungkin berbeda
  dengan ideologi-ideologi pada abad-abad lalu, namun alat-alatnya
  sama yakni : non toleransi, pembunuhan, teror, perbudakan dan
  represi

The 20th century witnessed the triumph of freedom over the threats of
   fascism and communism. Yet a new totalitarian ideology now
   threatens, an ideology grounded not in secular philosophy but in the
   perversion of a proud religion. Its content may be different from the
   ideologies of the last century, but its means are similar : intolerance,
   murder, terror, enslavement, and repression.
                                [National Security Strategy of USA 2006]
Strategi AS Menghadapi Tantangan Abad 21
The United States must focus on several essential task:

• Memenangkan aspirasi bagi martabat manusia (human dignity)
• Memperkuat aliansi-aliansi untuk menghancurkan terorisme global
  dan bekerja mencegah serangan melawan AS dan sekutu AS
• Bekerjasama dengan pihak-pihak lain untuk memadamkan konflik-
  konflik regional
• Mencegah musuh-musuh dari mengancam AS, sekutu dan mitra AS
  dengan senjata pemusnah massal
• Menciptakan era baru pertumbuhan ekonomi global melalui pasar
  bebas dan perdagangan bebas
• Memperluas putaran pembangunan dengan membangun masyarakat
  terbuka dan infrastruktur demokrasi
• Membangun agenda-agenda untuk aksi kerjasama dengan pusat
  utama kekuatan global lainnya
• Mentransformasi institusi keamanan nasional AS untuk menghadapi
  tantangan dan peluang abad 21
• Meraih peluang-peluang dan melawan tantangan-tantangan
  globalisasi
                 [The National Security Strategy of USA 2006]
Khithah Politik AS
  Pilar pertama adalah promosi kebebasan, keadilan dan human dignity
      – bekerja mengakhiri tirani, mengupayakan demokrasi yang efektif
      dan memperluas kemakmuran melalui pasar bebas yang fair dan
      kebijakan pembangunan yang bijak. Pemerintah yang bebas dan
      akuntabel terhadap rakyat mereka, mengatur wilayah/territorial
      mereka secara efektif dan mengembangkan kebijakan ekonomi dan
      politik yang menguntungkan warga negaranya. Negara yang bebas
      tidak menekan rakyat mereka atau menyerang negara lain yang
      bebas. Perdamaian dan stabilitas internasional sangat tergantung
      pada landasan kebebasan.

  Pilar kedua dari strategi adalah melawan segala tantangan setiap
      waktu melalui kepemimpinan komunitas demokrasi yang sedang
      tumbuh. Mengolah berbagai isu —mulai dari ancaman penyakit
      pandemic, pengembangan sejata pemusnah massal, terorisme,
      human trafficking, bencana alam sepanjang perbatasan. Upaya
      multinasional yang efektif sangat esensial untuk mengatasi
      persoalan-persoalan ini
Strategi point 7 yaitu mentransformasi
institusi keamanan nasional AS
   Pergeseran titik perhatian :

   • Dari sebuah tempo waktu damai (peacetime tempo)- ke arah urgensi sense
     saatnya berperang
   • Dari suatu waktu yang secara beralasan dapat diprediksi – kepada suatu
     era kejutan (surprise) dan ketidakpastian (uncertainty)
   • Dari fokus pada ancaman tunggal – kepada tantangan yang banyak
     (multiple) dan kompleks
   • Dari ancaman-ancaman negara bangsa (nation state) – kepada ancaman
     jaringan terdesentralisasi musuh bukan negara (non state enemies)
   • Dari memimpin perang melawan negara-negara—ke arah memimpin
     perang dalam negara-negara yang kita tidak sedang berperang
     dengannya /tempat berlindung yang aman (safe havens)
   • Dari strategi pencegahan (deterrence) yang seragam –one size fits all-
     menjadi pengelolaan pencegahan kekuatan jahat, jaringan teroris dan
     kelompok dekat para pesaing (near-peer competitors)
   • Dari merespon setelah munculnya sebuah krisis (reaktif)—ke arah aksi
     preventif sehingga persoalan-persoalan tidak menjadi krisis (proaktif)
Strategi point 7 (lanjutan)
• Dari respon krisis – menuju pembentukan masa depan (shapping the
  future)
• Dari rencana berbasis ancaman –menuju rencana berbasis kapabilitas
• Dari rencana masa damai—menuju rencana adaptif yang cepat (rapid
  adaptive planning)
• Dari fokus kepada gerak / kinetik—menuju fokus kepada efek/
  dampak
• Dari proses abad ke-20 menuju pendekatan integratif abad ke-21
• Dari pertahanan statis, kekuatan garnisun—menjadi operasi-operasi
  mobile, ekspedisioner
• Dari kondisi lemah sumber-sumber (under resourced), kekuatan
  bertahan/standby forces (unit lemah/hollow unit), menuju kekuatan
  dengan perlengkapan penuh (fully equipped) dan personel yang
  penuh (fully manned) –yakni unit-unit siap tempur
• Dari kekuatan siap berperang (damai) – menuju kekuatan yang
  berusaha keras berperang (perang)
• Dari angkatan dengan institusi besar (ekor/tail) – menuju kapabilitas
  operasional yang lebih kuat (taring/teeth)
Strategi Point 7 (lanjutan)
• Dari operasi pertempuran besar yang konvensional—menjadi operasi
  beragam (multiple), tak teratur (irregular) dan asimetrik
• Dari konsep-konsep pelayanan militer yang terpisah – menjadi
  operasi kesatuan (joint) dan operasi kombinasi
• Dari kekuatan yang membutuhkan ketiadaan konflik—menjadi
  kekuatan terintegrasi dan saling bergantung (interdependent)
• Dari kekuatan-kekuatan yang terekspose ke depan – menjadi
  kekuatan yang mengambil kembali CONUS (continental US) untuk
  mendukung kekuatan-kekuatan ekspedisioner
• Dari titik pusat perhatian pada kapal, senapan, tank dan pesawat –
  menjadi fokus kepada informasi, pengetahuan, dan kecerdasan
  untuk mampu bertindak tepat pada waktunya
• Dari kekuatan massa—menuju kekuatan dampak (efek)
• Dari bagian-bagian terpisah manuver dan massa – menjadi agility
  (lebih cepat dan lebih mudah) dan presisi
• Dari sistem pelayanan akuisisi tunggal—menuju manajemen
  portofolio bersama (kesatuan manajemen portofolio)
• Dari berbasis mobilisasi industrial – menuju solusi komersial yang
  bertarget
Strategi point 7 (lanjutan)
• Dari pelayanan dan agensi intelijen—menuju pusat operasi informasi kesatuan
  yang sesungguhnya (truly Joint Information Operations Centers)
• Dari struktur vertikal dan proses-proses (struktur cerobong asap/ stovepipes)—
  menuju struktur yang lebih transparan, integrasi horisontal (matriks)
• Dari menggerakkan pengguna kepada data – menjadi menggerakkan data kepada
  pengguna
• Dari asistensi tanah air yang terfragmentasi – menjadi pengamanan tanah air yang
  terintegrasi
• Dari aliansi-aliansi statis – menuju kemitraan dinamis
• Dari paket kekuatan yang telah ditentukan—menuju kekuatan yang fleksibel
• Dari tugas-tugas yang ditunjukkan militer AS (U.S. military performing tasks) –
  menjadi fokus kepada pembangunan kapabilitas partner
• Dari analisa paska operasi yang statis – menjadi diagnosa dinamis dan
  pembelajaran setiap saat
• Dari fokus kepada input (usaha/effort)—menjadi pelacakan (tracking) output
  (result)
• Dari solusi Departemen Pertahanan – menjadi pendekatan antar agensi (antar
  lembaga)
Referensi
Sumber
• Quadralineal Defense 2006 Dephan AS
• Building Moderate Muslim Network --RAND
  spring/winter 2007
• Demographic and Security in Maritime
  Southeast Asia –RAND winter/spring 2006
• Ungoverning Territories : Understanding
  and Reducing Terrorism Risk– RAND
  project Air Force
Sumber
• CRS report for Congress : Nuclear, Biological, and
  Chemical Weapons and Missiles: Status and
  Trends- Updated February 20, 2008
• The National Security Strategy of the USA –
  March 2006 White House

More Related Content

Similar to Rencana Kontemporer Pertahanan As

Agenda Sekularisasi Barat Di Dunia Islam
Agenda Sekularisasi Barat Di Dunia IslamAgenda Sekularisasi Barat Di Dunia Islam
Agenda Sekularisasi Barat Di Dunia Islam
Shobrie Hardhi, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
 
Siri Kuliah Bulanan HIKMAH Wilayah 2017: Topik Pengenalan - Pembangunan Rangk...
Siri Kuliah Bulanan HIKMAH Wilayah 2017: Topik Pengenalan - Pembangunan Rangk...Siri Kuliah Bulanan HIKMAH Wilayah 2017: Topik Pengenalan - Pembangunan Rangk...
Siri Kuliah Bulanan HIKMAH Wilayah 2017: Topik Pengenalan - Pembangunan Rangk...
HIKMAH Wilayah
 
Agenda sekulerisasi di dunia islam
Agenda sekulerisasi di dunia islamAgenda sekulerisasi di dunia islam
Agenda sekulerisasi di dunia islam
Alfian Akatsuki
 
Bahaya politis dan ideologis di balik kata “moderat”
Bahaya politis dan ideologis di balik kata “moderat”Bahaya politis dan ideologis di balik kata “moderat”
Bahaya politis dan ideologis di balik kata “moderat”Rizky Faisal
 
Pelaku Dakwah.docx
Pelaku Dakwah.docxPelaku Dakwah.docx
Pelaku Dakwah.docx
peri heriyanto
 
Penyesatan opini terhadap negara islam
Penyesatan opini terhadap  negara islamPenyesatan opini terhadap  negara islam
Penyesatan opini terhadap negara islam
Emat S. Elfarakani
 
Buku Kemunculan Tata Dunia Baru Negara Khilafah Islam
Buku Kemunculan Tata Dunia Baru Negara Khilafah IslamBuku Kemunculan Tata Dunia Baru Negara Khilafah Islam
Buku Kemunculan Tata Dunia Baru Negara Khilafah Islam
Anas Wibowo
 
Radikalisme sebagai wacana kekuasaan
Radikalisme sebagai wacana kekuasaan Radikalisme sebagai wacana kekuasaan
Radikalisme sebagai wacana kekuasaan
Ridho Taqwa
 
ancamanterhadapnegaradalambingkaibhinekatunggalika-170330141516.pdf
ancamanterhadapnegaradalambingkaibhinekatunggalika-170330141516.pdfancamanterhadapnegaradalambingkaibhinekatunggalika-170330141516.pdf
ancamanterhadapnegaradalambingkaibhinekatunggalika-170330141516.pdf
ShasyaGatot
 
Ancaman terhadap negara dalam bingkai bhineka tunggal ika
Ancaman terhadap negara dalam bingkai bhineka tunggal ikaAncaman terhadap negara dalam bingkai bhineka tunggal ika
Ancaman terhadap negara dalam bingkai bhineka tunggal ika
Indra Wijaya
 
Follow Your Light.pptx
Follow Your Light.pptxFollow Your Light.pptx
Follow Your Light.pptx
AmiPertiwiSuwito1
 
Geostrategi.pptx
Geostrategi.pptxGeostrategi.pptx
Geostrategi.pptx
IrulSinambela1
 
Bab 7 PKN Semester 2
Bab 7 PKN Semester 2Bab 7 PKN Semester 2
Bab 7 PKN Semester 2
Cherry Vitrah
 
Transnasional
TransnasionalTransnasional
Transnasional
Prabu Malwapati
 
MAKALAH PPKN KEL 2.docx
MAKALAH PPKN KEL 2.docxMAKALAH PPKN KEL 2.docx
MAKALAH PPKN KEL 2.docx
MutiaraShafiah
 
Strategi Indonesia dalam Memperkukuh Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Strategi Indonesia dalam Memperkukuh Persatuan dan Kesatuan BangsaStrategi Indonesia dalam Memperkukuh Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Strategi Indonesia dalam Memperkukuh Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Nadila Embun Sari
 
2
22
Kelahiran terorisme yang disponsori negara
Kelahiran terorisme yang disponsori negaraKelahiran terorisme yang disponsori negara
Kelahiran terorisme yang disponsori negaraAlat_Survey_Pemetaan
 

Similar to Rencana Kontemporer Pertahanan As (20)

Syamina lapsus xi_april-2014
Syamina lapsus xi_april-2014Syamina lapsus xi_april-2014
Syamina lapsus xi_april-2014
 
Agenda Sekularisasi Barat Di Dunia Islam
Agenda Sekularisasi Barat Di Dunia IslamAgenda Sekularisasi Barat Di Dunia Islam
Agenda Sekularisasi Barat Di Dunia Islam
 
Siri Kuliah Bulanan HIKMAH Wilayah 2017: Topik Pengenalan - Pembangunan Rangk...
Siri Kuliah Bulanan HIKMAH Wilayah 2017: Topik Pengenalan - Pembangunan Rangk...Siri Kuliah Bulanan HIKMAH Wilayah 2017: Topik Pengenalan - Pembangunan Rangk...
Siri Kuliah Bulanan HIKMAH Wilayah 2017: Topik Pengenalan - Pembangunan Rangk...
 
Agenda sekulerisasi di dunia islam
Agenda sekulerisasi di dunia islamAgenda sekulerisasi di dunia islam
Agenda sekulerisasi di dunia islam
 
Bahaya politis dan ideologis di balik kata “moderat”
Bahaya politis dan ideologis di balik kata “moderat”Bahaya politis dan ideologis di balik kata “moderat”
Bahaya politis dan ideologis di balik kata “moderat”
 
Pelaku Dakwah.docx
Pelaku Dakwah.docxPelaku Dakwah.docx
Pelaku Dakwah.docx
 
Penyesatan opini terhadap negara islam
Penyesatan opini terhadap  negara islamPenyesatan opini terhadap  negara islam
Penyesatan opini terhadap negara islam
 
Buku Kemunculan Tata Dunia Baru Negara Khilafah Islam
Buku Kemunculan Tata Dunia Baru Negara Khilafah IslamBuku Kemunculan Tata Dunia Baru Negara Khilafah Islam
Buku Kemunculan Tata Dunia Baru Negara Khilafah Islam
 
Radikalisme sebagai wacana kekuasaan
Radikalisme sebagai wacana kekuasaan Radikalisme sebagai wacana kekuasaan
Radikalisme sebagai wacana kekuasaan
 
ancamanterhadapnegaradalambingkaibhinekatunggalika-170330141516.pdf
ancamanterhadapnegaradalambingkaibhinekatunggalika-170330141516.pdfancamanterhadapnegaradalambingkaibhinekatunggalika-170330141516.pdf
ancamanterhadapnegaradalambingkaibhinekatunggalika-170330141516.pdf
 
Ancaman terhadap negara dalam bingkai bhineka tunggal ika
Ancaman terhadap negara dalam bingkai bhineka tunggal ikaAncaman terhadap negara dalam bingkai bhineka tunggal ika
Ancaman terhadap negara dalam bingkai bhineka tunggal ika
 
Follow Your Light.pptx
Follow Your Light.pptxFollow Your Light.pptx
Follow Your Light.pptx
 
Geostrategi.pptx
Geostrategi.pptxGeostrategi.pptx
Geostrategi.pptx
 
Bab 7 PKN Semester 2
Bab 7 PKN Semester 2Bab 7 PKN Semester 2
Bab 7 PKN Semester 2
 
Transnasional
TransnasionalTransnasional
Transnasional
 
Transnasional
TransnasionalTransnasional
Transnasional
 
MAKALAH PPKN KEL 2.docx
MAKALAH PPKN KEL 2.docxMAKALAH PPKN KEL 2.docx
MAKALAH PPKN KEL 2.docx
 
Strategi Indonesia dalam Memperkukuh Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Strategi Indonesia dalam Memperkukuh Persatuan dan Kesatuan BangsaStrategi Indonesia dalam Memperkukuh Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Strategi Indonesia dalam Memperkukuh Persatuan dan Kesatuan Bangsa
 
2
22
2
 
Kelahiran terorisme yang disponsori negara
Kelahiran terorisme yang disponsori negaraKelahiran terorisme yang disponsori negara
Kelahiran terorisme yang disponsori negara
 

Rencana Kontemporer Pertahanan As

  • 1. BERANI MENJADI PEMIMPIN Menyambut Rencana Kontemporer Pertahanan AS Melawan penegakan KHILAFAH ISLAM
  • 2. Rencana Dasar : Peperangan Panjang AS terikat dengan perang yang akan berkepanjangan sebuah perang global melawan ekstrimis pelaku kekerasan yang menggunakan terorisme sebagai senjata pilihan mereka, dan berupaya menghancurkan kebebasan pandangan hidup kita “The US is engaged with in what will be a long war” “a global war against violent extremists who use terrorism as their weapon of choice, and who seek to destroy our free way of life” Musuh-musuh dalam peperangan bukan kekuatan militer tradisional konvensional tetapi berupa jaringan teroris global yang tersebar yang mengeksploitir Islam untuk mengembangkan tujuan-tujuan politik radikal mereka “The enemies in this war are not traditional conventional military forces but rather dispersed tersebar , global terrorist networks that exploit Islam to advance radical political aims” Mereka menggunakan teror, propaganda dan kekerasan yang tidak pandang bulu dalam upaya menundukkan dunia muslim di bawah tirani teokrasi radikal dalam upaya mengabadikan konflik dengan AS, sekutu dan partner-partnernya “They use terror, propaganda and indiscriminate violence in an attempt to subjugate the Muslim world under a radical theocratic tyranny while seeking to perpetuate mengabadikan conflict with the United States and its allies and partners” [Quadralineal Defense, April 2006]
  • 3. Melawan penegakan KHILAFAH ISLAM Teroris yang menyerang kita pada 11 Sept 2001 adalah manusia tanpa kesadaran-tetapi mereka tidak gila. Mereka membunuh atas nama idelogi yang jelas dan fokus, seperangkat keyakinan yang jahat tetapi tidak gila/bodoh The terrorists who attacked us on September the 11th, 2001, are men without conscience -- but they're not madmen. They kill in the name of a clear and focused ideology, a set of beliefs that are evil, but not insane Teroris Al Qaeda dan mereka yang membagikan ideologi adalah ekstrimis Sunni. Mereka didorong oleh visi radikal dan sesat yang menolak toleransi, menindas seluruh bentuk perbedaan dan menjustifikasi pembunuhan laki-laki, perempuan, anak-anak yang tidak bersalah untuk mengejar kekuatan politik. Mereka berharap untuk menegakkan kekerasan politik utopia di sepanjang timur- tengah yang mereka sebut Khalifah– yang akan memerintah berdasarkan ideologi kebencian mereka. Osama bin Laden menyebutkan serangan 11 September mereka – dengan pernyataan– satu langkah besar menuju kesatuan muslim dan penegakan keadilan/keshalihan --- [khalifah] These al Qaeda terrorists and those who share their ideology are violent Sunni extremists. They're driven by a radical and perverted vision of Islam that rejects tolerance, crushes all dissent, and justifies the murder of innocent men, women and children in the pursuit of political power. They hope to establish a violent political utopia across the Middle East, which they call a quot;Caliphatequot; -- where all would be ruled according to their hateful ideology. Osama bin Laden has called the 9/11 attacks -- in his words -- quot;a great step towards the unity of Muslims and establishing the Righteous… [Caliphate].quot; Khalifah ini akan menjadi imperium totaliter yang mencakup seluruh tanah muslim sat ini maupun terdahulu, yang memanjang dari Eropa hingga Afrika Selatan, timur tengah dan Asia Tenggara’ This caliphate would be a totalitarian Islamic empire encompassing all current and former Muslim lands, stretching from Europe to North Africa, the Middle East, and Southeast Asia. [President Discusses Global War on Terror Capital Hilton Hotel Washington, D.C. September 5, 2006 ]
  • 4. Tantangan AS Abad 21 Abad ke 20 telah membuktikan kemenangan kebebasan diatas ancaman fasisme dan komunisme. Namun saat ini sebuah ideologi totaliter tengah mengancam, sebuah ideologi yang mendasarkan bukan pada filosofi sekuler tetapi pada kesesatan terhadap sebuah kesombongan agama. Isi (content) ideologi ini mungkin berbeda dengan ideologi-ideologi pada abad-abad lalu, namun alat-alatnya sama yakni : non toleransi, pembunuhan, teror, perbudakan dan represi The 20th century witnessed the triumph of freedom over the threats of fascism and communism. Yet a new totalitarian ideology now threatens, an ideology grounded not in secular philosophy but in the perversion of a proud religion. Its content may be different from the ideologies of the last century, but its means are similar : intolerance, murder, terror, enslavement, and repression. [National Security Strategy of USA 2006]
  • 5. Strategi AS Menghadapi Tantangan Abad 21 The United States must focus on several essential task: • Memenangkan aspirasi bagi martabat manusia (human dignity) • Memperkuat aliansi-aliansi untuk menghancurkan terorisme global dan bekerja mencegah serangan melawan AS dan sekutu AS • Bekerjasama dengan pihak-pihak lain untuk memadamkan konflik- konflik regional • Mencegah musuh-musuh dari mengancam AS, sekutu dan mitra AS dengan senjata pemusnah massal • Menciptakan era baru pertumbuhan ekonomi global melalui pasar bebas dan perdagangan bebas • Memperluas putaran pembangunan dengan membangun masyarakat terbuka dan infrastruktur demokrasi • Membangun agenda-agenda untuk aksi kerjasama dengan pusat utama kekuatan global lainnya • Mentransformasi institusi keamanan nasional AS untuk menghadapi tantangan dan peluang abad 21 • Meraih peluang-peluang dan melawan tantangan-tantangan globalisasi [The National Security Strategy of USA 2006]
  • 6. Khithah Politik AS Pilar pertama adalah promosi kebebasan, keadilan dan human dignity – bekerja mengakhiri tirani, mengupayakan demokrasi yang efektif dan memperluas kemakmuran melalui pasar bebas yang fair dan kebijakan pembangunan yang bijak. Pemerintah yang bebas dan akuntabel terhadap rakyat mereka, mengatur wilayah/territorial mereka secara efektif dan mengembangkan kebijakan ekonomi dan politik yang menguntungkan warga negaranya. Negara yang bebas tidak menekan rakyat mereka atau menyerang negara lain yang bebas. Perdamaian dan stabilitas internasional sangat tergantung pada landasan kebebasan. Pilar kedua dari strategi adalah melawan segala tantangan setiap waktu melalui kepemimpinan komunitas demokrasi yang sedang tumbuh. Mengolah berbagai isu —mulai dari ancaman penyakit pandemic, pengembangan sejata pemusnah massal, terorisme, human trafficking, bencana alam sepanjang perbatasan. Upaya multinasional yang efektif sangat esensial untuk mengatasi persoalan-persoalan ini
  • 7. Strategi point 7 yaitu mentransformasi institusi keamanan nasional AS Pergeseran titik perhatian : • Dari sebuah tempo waktu damai (peacetime tempo)- ke arah urgensi sense saatnya berperang • Dari suatu waktu yang secara beralasan dapat diprediksi – kepada suatu era kejutan (surprise) dan ketidakpastian (uncertainty) • Dari fokus pada ancaman tunggal – kepada tantangan yang banyak (multiple) dan kompleks • Dari ancaman-ancaman negara bangsa (nation state) – kepada ancaman jaringan terdesentralisasi musuh bukan negara (non state enemies) • Dari memimpin perang melawan negara-negara—ke arah memimpin perang dalam negara-negara yang kita tidak sedang berperang dengannya /tempat berlindung yang aman (safe havens) • Dari strategi pencegahan (deterrence) yang seragam –one size fits all- menjadi pengelolaan pencegahan kekuatan jahat, jaringan teroris dan kelompok dekat para pesaing (near-peer competitors) • Dari merespon setelah munculnya sebuah krisis (reaktif)—ke arah aksi preventif sehingga persoalan-persoalan tidak menjadi krisis (proaktif)
  • 8. Strategi point 7 (lanjutan) • Dari respon krisis – menuju pembentukan masa depan (shapping the future) • Dari rencana berbasis ancaman –menuju rencana berbasis kapabilitas • Dari rencana masa damai—menuju rencana adaptif yang cepat (rapid adaptive planning) • Dari fokus kepada gerak / kinetik—menuju fokus kepada efek/ dampak • Dari proses abad ke-20 menuju pendekatan integratif abad ke-21 • Dari pertahanan statis, kekuatan garnisun—menjadi operasi-operasi mobile, ekspedisioner • Dari kondisi lemah sumber-sumber (under resourced), kekuatan bertahan/standby forces (unit lemah/hollow unit), menuju kekuatan dengan perlengkapan penuh (fully equipped) dan personel yang penuh (fully manned) –yakni unit-unit siap tempur • Dari kekuatan siap berperang (damai) – menuju kekuatan yang berusaha keras berperang (perang) • Dari angkatan dengan institusi besar (ekor/tail) – menuju kapabilitas operasional yang lebih kuat (taring/teeth)
  • 9. Strategi Point 7 (lanjutan) • Dari operasi pertempuran besar yang konvensional—menjadi operasi beragam (multiple), tak teratur (irregular) dan asimetrik • Dari konsep-konsep pelayanan militer yang terpisah – menjadi operasi kesatuan (joint) dan operasi kombinasi • Dari kekuatan yang membutuhkan ketiadaan konflik—menjadi kekuatan terintegrasi dan saling bergantung (interdependent) • Dari kekuatan-kekuatan yang terekspose ke depan – menjadi kekuatan yang mengambil kembali CONUS (continental US) untuk mendukung kekuatan-kekuatan ekspedisioner • Dari titik pusat perhatian pada kapal, senapan, tank dan pesawat – menjadi fokus kepada informasi, pengetahuan, dan kecerdasan untuk mampu bertindak tepat pada waktunya • Dari kekuatan massa—menuju kekuatan dampak (efek) • Dari bagian-bagian terpisah manuver dan massa – menjadi agility (lebih cepat dan lebih mudah) dan presisi • Dari sistem pelayanan akuisisi tunggal—menuju manajemen portofolio bersama (kesatuan manajemen portofolio) • Dari berbasis mobilisasi industrial – menuju solusi komersial yang bertarget
  • 10. Strategi point 7 (lanjutan) • Dari pelayanan dan agensi intelijen—menuju pusat operasi informasi kesatuan yang sesungguhnya (truly Joint Information Operations Centers) • Dari struktur vertikal dan proses-proses (struktur cerobong asap/ stovepipes)— menuju struktur yang lebih transparan, integrasi horisontal (matriks) • Dari menggerakkan pengguna kepada data – menjadi menggerakkan data kepada pengguna • Dari asistensi tanah air yang terfragmentasi – menjadi pengamanan tanah air yang terintegrasi • Dari aliansi-aliansi statis – menuju kemitraan dinamis • Dari paket kekuatan yang telah ditentukan—menuju kekuatan yang fleksibel • Dari tugas-tugas yang ditunjukkan militer AS (U.S. military performing tasks) – menjadi fokus kepada pembangunan kapabilitas partner • Dari analisa paska operasi yang statis – menjadi diagnosa dinamis dan pembelajaran setiap saat • Dari fokus kepada input (usaha/effort)—menjadi pelacakan (tracking) output (result) • Dari solusi Departemen Pertahanan – menjadi pendekatan antar agensi (antar lembaga)
  • 12.
  • 13. Sumber • Quadralineal Defense 2006 Dephan AS • Building Moderate Muslim Network --RAND spring/winter 2007 • Demographic and Security in Maritime Southeast Asia –RAND winter/spring 2006 • Ungoverning Territories : Understanding and Reducing Terrorism Risk– RAND project Air Force
  • 14. Sumber • CRS report for Congress : Nuclear, Biological, and Chemical Weapons and Missiles: Status and Trends- Updated February 20, 2008 • The National Security Strategy of the USA – March 2006 White House