SlideShare a Scribd company logo
Relevansi TGHK dan RTRW
dalam Tata Ruang dan
Pengolahan Hutan
Kelompok 1
Fahmi Hamid 1606110580
Jefrico 1606111068
Reni Destira 1606110656
Sari Ayu 1606110622
T. Aisyah Asyari 1606123656
Wanti Norisa Andini 1606111679
Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK)
TGHK adalah kesepakatan bersama
para pemangku kepentingan di tingkat
Provinsi untuk menentukan alokasi ruang
kawasan hutan berikut fungsinya yang
diwujudkan dengan membubuhkan tanda
tangan di atas peta.
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
merupakan salah satu atau bahkan satu-satunya
peluang untuk mencapai pembangunan rendah
emisi. Sebagai suatu institusi (rule of game),
RTRW tidak terlepas dari permasalahan
mendasar yang melandasi proses
pembentukannya. Hal inilah yang membuat
RTRW sebagai suatu dokumen legal sering kali
gagal menjadi acuan pembangunan daerah.
RTRW tidak hanya sebatas ijin dan legalisasi
pemanfaatan dan pembagian ruang atas
sumberdaya alam (SDA) namun lebih dari itu
karena pada setiap sumberdaya alam melekat
manfaat yang berbeda-beda.
Dasar Hukum
Pelaksanaan penataan ruang kawasan
hutan diatur oleh UU No. 41/1999 tentang
Kehutanan yang lebih dikenal dengan
istilah “Tata Guna Hutan Kesepakatan
(TGHK)”. Adapun penataan ruang wilayah
provinsi (RTRWP) secara keseluruhan
dalam pelak-sanaannya diatur dalam UU
No. 26/2007, yang di dalamnya termasuk
pengaturan terhadap kawasan hutan.
Oleh karenanya diperlukan adanya
suatu harmonisasi atau paduserasi antara
UU 41/1999 (TGHK) dengan UU Nomor
26/2007 (RTRWP), baik dalam ketentuan
peraturan pelaksanaan dibawahnya
maupun detail di dalam implementasinya
TGHK DALAM TATA RUANG DAN
PENGELOLAAN HUTAN
 TGHK dibutuhkan sebagai acuan dasar
tentang bagaimana alokasi peruntukan
suatu kawasan hutan. Dengan adanya
TGHK ini pengelolaan suatu kawasan
hutan bisa lebih terarah, sehingga
menjadi salah satu dasar dalam
pembuatan Rencana Tata Ruang Wilayah
(RT/RW) baik di tingkat provinsi maupun
kabupaten.
TGHK DALAM TATA RUANG DAN
PENGELOLAAN HUTAN
 TGHK hanyalah membagi hutan
berdasarkan fungsinya saja, sedangkan
pembagian hutan berdasarkan
kepemilikan dan peruntukan tidak
dilaksanakan oleh TGHK
 TGHK berusaha untuk memetakan
kawasan hutan di tiap provinsi seluruh
Indonesia berdasarkan hasil kesepakatan
antar instansi terkait.
TGHK DALAM TATA RUANG DAN
PENGELOLAAN HUTAN
 Memberikan kerangka acuan bagi setiap
instansi untuk melakukan perencanaan
dan pemanfaatan ruang serta mencegah
atau mengurangi terjadinya konflik lahan.
TGHK sendiri mencakup kawasan:
 Hutan lindung,
 Hutan suaka alam, hutan wisata
 Hutan produksi terbatas
 Hutan produksi konversi
 Hutan negara bebas
 Areal penggunaan lain, dan
 Kawasan perairan
Dalam pengambilan pertimbangan
perumusan TGHK terdapat beberapa
pertimbangan yang digunakan, diantaranya:
 Letak dan kondisi hutan (potensi hutan,
termasuk pula jenis dan keadaan flora dan
fauna)
 Topografi wilayah
 Keadaan dan sifat tanah
 Iklim
 kondisi sosial masyarakat
 pertimbangan lain untuk kebutuhan lebih
lanjut
Permasalahan Dalam Penataan Ruang
Kawasan Hutan
Dari hasil evaluasi sampai dengan saat
ini terhadap beberapa usulan revisi RTRWP
khususnya provinsi di luar Pulau Jawa,
sebagian besar mengusulkan perubahan
peruntukan dan fungsi kawasan hutan.
Sebagai gambaran umum permasalahan
permasalahan dalam proses persetujuan
substansi kehutanan atas usulan revisi
RTRWP,diantaranya:
1. Tuntutan perubahan tata ruang yang
sangat kuat seiring dengan maraknya
pemekaran wilayah.
2. Perubahan kawasan hutan yang
diusulkan terjadi karena adanya
kecenderungan untuk mengakomodasi
3. Usulan perubahan peruntukan kawasan
hutan menjadi Areal Penggunaan Lain
(APL)
4. Banyaknya perijinan perkebunan dan
perijinan lain yang terlanjur diterbitkan
oleh pemda setempat didaerah yang
berada dalam kawasan hutan yang tidak
atau belum sesuai dengan mekanisme
dan ketentuan UU Nomor 41/1999
5. Adanya tumpang tindih penggunaan
kawasan hutan
Strategi Penyelesaian Permasalahan
Penataan Ruang
Dari hasil kajian yang dilakukan ada
beberapa strategi yang dapat dilakukan
berkaitan dengan permasalahan penataan
ruang nasional dalam revisi RTRWP, yaitu:
1. Perubahan peruntukan dan fungsi
kawasan hutan
2. Percepatan kerja tim terpadu perubahan
peruntukan dan fungsi kawasan hutan
3. Pelaksanaan audit pemanfaatan ruang
kawasan hutan
4. Menerapkan prinsip dan arahan dalam
audit kawasan hutan.
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Relevansi tghk dan rtrw dalam tata ruang

Lampiran 1 harmonisasi kebijakan dan perundangan
Lampiran 1   harmonisasi kebijakan dan perundanganLampiran 1   harmonisasi kebijakan dan perundangan
Lampiran 1 harmonisasi kebijakan dan perundangan
Aji Sahdi Sutisna
 
Buku saku pembentukan_kph_fpic_di_tnll
Buku saku pembentukan_kph_fpic_di_tnllBuku saku pembentukan_kph_fpic_di_tnll
Buku saku pembentukan_kph_fpic_di_tnllnita292601
 
Trend perubahan rencana tata ruang riau
Trend perubahan rencana tata ruang riauTrend perubahan rencana tata ruang riau
Trend perubahan rencana tata ruang riauRaflis Ssi
 
Talkshow KLHS - Materi Dirjen Planologi - Kementerian Kehutanan
Talkshow KLHS - Materi Dirjen Planologi - Kementerian KehutananTalkshow KLHS - Materi Dirjen Planologi - Kementerian Kehutanan
Talkshow KLHS - Materi Dirjen Planologi - Kementerian KehutananRio Prastia
 
Lampiran 2 penyelarasan teknik dan prosedur
Lampiran 2   penyelarasan teknik dan prosedurLampiran 2   penyelarasan teknik dan prosedur
Lampiran 2 penyelarasan teknik dan prosedur
Aji Sahdi Sutisna
 
Pemen_Kehuanan_P.39_Tahun2013_pemberdayaan_masy_melalui_kemitraan
Pemen_Kehuanan_P.39_Tahun2013_pemberdayaan_masy_melalui_kemitraanPemen_Kehuanan_P.39_Tahun2013_pemberdayaan_masy_melalui_kemitraan
Pemen_Kehuanan_P.39_Tahun2013_pemberdayaan_masy_melalui_kemitraanPipiet Noorch
 
Korupsi dan kepastian hukum kawasan hutan
Korupsi dan kepastian hukum kawasan hutanKorupsi dan kepastian hukum kawasan hutan
Korupsi dan kepastian hukum kawasan hutan
Raflis Ssi
 
Kimia Tnah Gambut
Kimia Tnah GambutKimia Tnah Gambut
Kimia Tnah Gambutsemua17an
 
Buku pemanfaatan final 2012
Buku pemanfaatan final 2012Buku pemanfaatan final 2012
Buku pemanfaatan final 2012
Basuki Suhardiman
 
Masyarakat adat dan ra iwan nurdin
Masyarakat adat dan ra iwan nurdinMasyarakat adat dan ra iwan nurdin
Masyarakat adat dan ra iwan nurdinseptianm
 
Ht dan inisiatif reskon
Ht dan inisiatif reskonHt dan inisiatif reskon
Ht dan inisiatif reskonYayasan CAPPA
 
PP_Nomor_23_Tahun_2021_2.pdf
PP_Nomor_23_Tahun_2021_2.pdfPP_Nomor_23_Tahun_2021_2.pdf
PP_Nomor_23_Tahun_2021_2.pdf
BKPHBRPN
 
Tropenbos_Pengalaman Perencanaan KEE dan HCV.pdf
Tropenbos_Pengalaman Perencanaan KEE dan HCV.pdfTropenbos_Pengalaman Perencanaan KEE dan HCV.pdf
Tropenbos_Pengalaman Perencanaan KEE dan HCV.pdf
SubditSumberdayaPend
 

Similar to Relevansi tghk dan rtrw dalam tata ruang (13)

Lampiran 1 harmonisasi kebijakan dan perundangan
Lampiran 1   harmonisasi kebijakan dan perundanganLampiran 1   harmonisasi kebijakan dan perundangan
Lampiran 1 harmonisasi kebijakan dan perundangan
 
Buku saku pembentukan_kph_fpic_di_tnll
Buku saku pembentukan_kph_fpic_di_tnllBuku saku pembentukan_kph_fpic_di_tnll
Buku saku pembentukan_kph_fpic_di_tnll
 
Trend perubahan rencana tata ruang riau
Trend perubahan rencana tata ruang riauTrend perubahan rencana tata ruang riau
Trend perubahan rencana tata ruang riau
 
Talkshow KLHS - Materi Dirjen Planologi - Kementerian Kehutanan
Talkshow KLHS - Materi Dirjen Planologi - Kementerian KehutananTalkshow KLHS - Materi Dirjen Planologi - Kementerian Kehutanan
Talkshow KLHS - Materi Dirjen Planologi - Kementerian Kehutanan
 
Lampiran 2 penyelarasan teknik dan prosedur
Lampiran 2   penyelarasan teknik dan prosedurLampiran 2   penyelarasan teknik dan prosedur
Lampiran 2 penyelarasan teknik dan prosedur
 
Pemen_Kehuanan_P.39_Tahun2013_pemberdayaan_masy_melalui_kemitraan
Pemen_Kehuanan_P.39_Tahun2013_pemberdayaan_masy_melalui_kemitraanPemen_Kehuanan_P.39_Tahun2013_pemberdayaan_masy_melalui_kemitraan
Pemen_Kehuanan_P.39_Tahun2013_pemberdayaan_masy_melalui_kemitraan
 
Korupsi dan kepastian hukum kawasan hutan
Korupsi dan kepastian hukum kawasan hutanKorupsi dan kepastian hukum kawasan hutan
Korupsi dan kepastian hukum kawasan hutan
 
Kimia Tnah Gambut
Kimia Tnah GambutKimia Tnah Gambut
Kimia Tnah Gambut
 
Buku pemanfaatan final 2012
Buku pemanfaatan final 2012Buku pemanfaatan final 2012
Buku pemanfaatan final 2012
 
Masyarakat adat dan ra iwan nurdin
Masyarakat adat dan ra iwan nurdinMasyarakat adat dan ra iwan nurdin
Masyarakat adat dan ra iwan nurdin
 
Ht dan inisiatif reskon
Ht dan inisiatif reskonHt dan inisiatif reskon
Ht dan inisiatif reskon
 
PP_Nomor_23_Tahun_2021_2.pdf
PP_Nomor_23_Tahun_2021_2.pdfPP_Nomor_23_Tahun_2021_2.pdf
PP_Nomor_23_Tahun_2021_2.pdf
 
Tropenbos_Pengalaman Perencanaan KEE dan HCV.pdf
Tropenbos_Pengalaman Perencanaan KEE dan HCV.pdfTropenbos_Pengalaman Perencanaan KEE dan HCV.pdf
Tropenbos_Pengalaman Perencanaan KEE dan HCV.pdf
 

Recently uploaded

Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 

Recently uploaded (20)

Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 

Relevansi tghk dan rtrw dalam tata ruang

  • 1. Relevansi TGHK dan RTRW dalam Tata Ruang dan Pengolahan Hutan Kelompok 1 Fahmi Hamid 1606110580 Jefrico 1606111068 Reni Destira 1606110656 Sari Ayu 1606110622 T. Aisyah Asyari 1606123656 Wanti Norisa Andini 1606111679
  • 2. Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK) TGHK adalah kesepakatan bersama para pemangku kepentingan di tingkat Provinsi untuk menentukan alokasi ruang kawasan hutan berikut fungsinya yang diwujudkan dengan membubuhkan tanda tangan di atas peta.
  • 3. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) merupakan salah satu atau bahkan satu-satunya peluang untuk mencapai pembangunan rendah emisi. Sebagai suatu institusi (rule of game), RTRW tidak terlepas dari permasalahan mendasar yang melandasi proses pembentukannya. Hal inilah yang membuat RTRW sebagai suatu dokumen legal sering kali gagal menjadi acuan pembangunan daerah. RTRW tidak hanya sebatas ijin dan legalisasi pemanfaatan dan pembagian ruang atas sumberdaya alam (SDA) namun lebih dari itu karena pada setiap sumberdaya alam melekat manfaat yang berbeda-beda.
  • 4. Dasar Hukum Pelaksanaan penataan ruang kawasan hutan diatur oleh UU No. 41/1999 tentang Kehutanan yang lebih dikenal dengan istilah “Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK)”. Adapun penataan ruang wilayah provinsi (RTRWP) secara keseluruhan dalam pelak-sanaannya diatur dalam UU No. 26/2007, yang di dalamnya termasuk pengaturan terhadap kawasan hutan.
  • 5. Oleh karenanya diperlukan adanya suatu harmonisasi atau paduserasi antara UU 41/1999 (TGHK) dengan UU Nomor 26/2007 (RTRWP), baik dalam ketentuan peraturan pelaksanaan dibawahnya maupun detail di dalam implementasinya
  • 6. TGHK DALAM TATA RUANG DAN PENGELOLAAN HUTAN  TGHK dibutuhkan sebagai acuan dasar tentang bagaimana alokasi peruntukan suatu kawasan hutan. Dengan adanya TGHK ini pengelolaan suatu kawasan hutan bisa lebih terarah, sehingga menjadi salah satu dasar dalam pembuatan Rencana Tata Ruang Wilayah (RT/RW) baik di tingkat provinsi maupun kabupaten.
  • 7. TGHK DALAM TATA RUANG DAN PENGELOLAAN HUTAN  TGHK hanyalah membagi hutan berdasarkan fungsinya saja, sedangkan pembagian hutan berdasarkan kepemilikan dan peruntukan tidak dilaksanakan oleh TGHK  TGHK berusaha untuk memetakan kawasan hutan di tiap provinsi seluruh Indonesia berdasarkan hasil kesepakatan antar instansi terkait.
  • 8. TGHK DALAM TATA RUANG DAN PENGELOLAAN HUTAN  Memberikan kerangka acuan bagi setiap instansi untuk melakukan perencanaan dan pemanfaatan ruang serta mencegah atau mengurangi terjadinya konflik lahan.
  • 9. TGHK sendiri mencakup kawasan:  Hutan lindung,  Hutan suaka alam, hutan wisata  Hutan produksi terbatas  Hutan produksi konversi  Hutan negara bebas  Areal penggunaan lain, dan  Kawasan perairan
  • 10. Dalam pengambilan pertimbangan perumusan TGHK terdapat beberapa pertimbangan yang digunakan, diantaranya:  Letak dan kondisi hutan (potensi hutan, termasuk pula jenis dan keadaan flora dan fauna)  Topografi wilayah  Keadaan dan sifat tanah  Iklim  kondisi sosial masyarakat  pertimbangan lain untuk kebutuhan lebih lanjut
  • 11. Permasalahan Dalam Penataan Ruang Kawasan Hutan Dari hasil evaluasi sampai dengan saat ini terhadap beberapa usulan revisi RTRWP khususnya provinsi di luar Pulau Jawa, sebagian besar mengusulkan perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan.
  • 12. Sebagai gambaran umum permasalahan permasalahan dalam proses persetujuan substansi kehutanan atas usulan revisi RTRWP,diantaranya: 1. Tuntutan perubahan tata ruang yang sangat kuat seiring dengan maraknya pemekaran wilayah. 2. Perubahan kawasan hutan yang diusulkan terjadi karena adanya kecenderungan untuk mengakomodasi 3. Usulan perubahan peruntukan kawasan hutan menjadi Areal Penggunaan Lain (APL)
  • 13. 4. Banyaknya perijinan perkebunan dan perijinan lain yang terlanjur diterbitkan oleh pemda setempat didaerah yang berada dalam kawasan hutan yang tidak atau belum sesuai dengan mekanisme dan ketentuan UU Nomor 41/1999 5. Adanya tumpang tindih penggunaan kawasan hutan
  • 14. Strategi Penyelesaian Permasalahan Penataan Ruang Dari hasil kajian yang dilakukan ada beberapa strategi yang dapat dilakukan berkaitan dengan permasalahan penataan ruang nasional dalam revisi RTRWP, yaitu: 1. Perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan 2. Percepatan kerja tim terpadu perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan 3. Pelaksanaan audit pemanfaatan ruang kawasan hutan 4. Menerapkan prinsip dan arahan dalam audit kawasan hutan.