SlideShare a Scribd company logo
REGULASI
VESPA CROSS INDONESIA
2017
Kelas-kelas Utama yang dilombakan untuk Kejuaraan Balap VESPA CROSS INDONESIA
1. Kelas Standar (2T)
2. Kelas Tune up (2T)
3. Kelas FFA (2T)
Regulasi Vespa Cross indonesiadibukukan pada bulan Maret 2017
BAB I
PENDAHULUAN
Peraturan-Peraturan berikut ini, merupakan lampiran dan atau tambahan / pelengkap dari
Peraturan Dasar Olahraga balap off road skuter khusus Vespa, atau disebut juga VESPA CROSS
IINDONESIA, berikut Lampiran-lampiran lain yang terkait guna penyelenggaraan dan pelaksanaan
kejuaraanVespa Cross Indonesia.(*) kegiatan balap skutertingkat Internasional, mengikuti regulasi
Internasional.
BAB II
PRINSIP DASAR
Peraturan-peraturan Perlombaan beserta Peraturan-peraturan lain, termasuk Peraturan
Dasar Olahraga Nasional dan Lampiran-lampirannya yang terkait, mohon agar dapat diikuti oleh
semua pihak yang berpartisipasi dalam penyelenggaraan balap skuter khusus Vespa, baik Panitia
Penyelenggara, Panitia Pelaksana maupun Peserta. (*)Lihat pasal 80.1 tentang Peraturan Dasar
Nasional.
BAB III
KELAS-KELAS UTAMA VESPA CROSS INDONESIA
Kelas-kelas Utama yang dilombakan untuk Kejuaraan Vespa Cross Indonesia :
a. Kelas Standar (2T)
b. Kelas Tune Up (2T)
c. Kelas FFA (2T)
Adapun kelas-kelas lain yang belum tercantum dalam pembahasan, dikategorikan sebagai
Kelas Pendukung / Supporting Class
BAB IV
SPESIFIKASI TEKNIK VESPA CROSS INDONESIA
Spesifikasi teknis untuk masing-masing Vespa Cross, harus sesuai dengan ketentuan-
ketentuan yang tercantum dalam Peraturan yang merupakan pengembangan dari penggunaan
regulasi Vespa Cross tahun 2013 hingga 2017, sebagai berikut :
1. KELAS VESPA STANDAR (2T)
Bagian Sub Bagian
BODY - Boleh memodifikasi stang tetapi wajib menggunakan standar rancang Vespa
- Boleh memodifikasi sistem mekanik putaran gas
- Bentuk body harus standar pabrik (tidak boleh dipotong/dilubangi)
- Boleh menggunakan segala jenis vespa 2T
- Disarankan memasang palang besi atau besi bajang tengah untuk memperkokoh body
dengan dibaut atau dilas.
- Wajb menggunakan spakbor depan. (model atau bentuk boleh dimodifikasi/bebas)
- Body Vespa tidak boleh memakai body protector tambahan
- Boleh melepas box samping (kiri dan kanan)
- Diwajibkan melepas seluruh lampu
- Boleh menggunakan injakan kaki / footstep tambahan
- Boleh memodifikasi posisi pedal rem belakang
Regulasi Vespa Cross indonesiadibukukan pada bulan Maret 2017
- Boleh menggunakan segala jenis jok
- Diwajibkan melepas material yang (oleh pihak panitia penyelenggara) dianggap
membahayakan pembalap atau peserta lain
SUSPENSI DAN
REM
- Fork depan wajib menggunakan standar rancang vespa (Fork 2 atau Fork 3)
- Menggunakan segala jenis produk shock absorber (depan dan belakang) selama sesuai
standar rancang Vespa
- Dilarang menggunakan shock absorber dengan tabung eksternal
- sistem pengereman depan dan belakang wajib ada. (boleh dimodifikasi/bebas)
MESIN - Head harus menggunakan standar vespa (boleh dibubut)
- Tidak boleh merubah posisi lubang busi
- Block/boring harus menggunakan standar rancang Vespa MAX lubang 3
- Piston/seher harus menggunakan standar Vespa MAX 12 M (boleh dimodifikasi)
- Tranmisi diperkenankan menggunakan segala jenis gear dengan batas maksimal 4
speed
- Perbandingan gigi / gear ratio bebas,tetapi wajib menggunakan standar rancangVespa
- Diwajibkan menggunakan sistem pengapian sesuai standar rancang Vespa (sistem AC)
- Boleh menggunakan pengapian Platina maupun CDI
- Magnet harus menggunakan standar rancang Vespa (boleh dibubut/dimodifi kasi)
- Karburator diwajibkan menggunakan produk standar rancang Vespa maksimal 20/20
- Knalpot diwajibkan menggunakan knalpot sesuai standar rancang Vespa (boleh
dibobok)
BAN/RODA - Harus menggunakan Ban standar harian (kecuali trek basah boleh mengguna kan ban
pacul/ trail/cross MAX R 10)
- Ban tidak boleh menggunakan Ban baud, Ban rantai, Ban tali tambang atau sejenisnya
2. KELAS VESPA TUNE UP (2T)
Bagian Sub Bagian
BODY - Boleh memodifikasi stang tetapi wajib menggunakan standar rancang Vespa
- Boleh memodifikasi sistem mekanik putaran gas
- Bentuk body harus standar pabrik (tidak boleh dipotong/dilubangi)
- Boleh menggunakan segala jenis vespa 2T
- Disarankan memasang palang besi atau besi bajang tengah untuk memperkokoh body
dengan dibaut atau dilas.
- Wajb menggunakan spakbor depan. (model atau bentuk boleh dimodifikasi/bebas)
- Body Vespa tidak boleh memakai body protector tambahan
- Boleh melepas box samping (kiri dan kanan)
- Diwajibkan melepas seluruh lampu
- Boleh menggunakan injakan kaki / footstep tambahan
- Boleh memodifikasi posisi pedal rem belakang
- Boleh menggunakan segala jenis jok
- Diwajibkan melepas material yang (oleh pihak panitia penyelenggara) dianggap
membahayakan pembalap atau peserta lain
SUSPENSI DAN
REM
- Fork depan wajib menggunakan standar rancang vespa (Fork 2 atau Fork 3)
- Menggunakan segala jenis produk shock absorber (depan dan belakang) selama sesuai
standar rancang Vespa
- Dilarang menggunakan shock absorber dengan tabung eksternal
- sistem pengereman depan dan belakang wajib ada. (boleh dimodifikasi/bebas)
Regulasi Vespa Cross indonesiadibukukan pada bulan Maret 2017
MESIN - Head harus menggunakan standar vespa (boleh dibubut)
- Tidak boleh merubah posisi lubang busi
- Block/boring harus menggunakan standar rancang Vespa (non block racing) MAX
lubang 3
- Piston/seher diperbolehkan memakai segala jenis bentuk dan material (bebas)
- Tranmisi diperkenankan menggunakan segala jenis gear dengan batas maksimal 4
speed
- Perbandingan gigi / gear ratio bebas,tetapi wajib menggunakan standar rancangVespa
- Diwajibkan menggunakan sistem pengapian sesuai standar rancang Vespa (sistem AC)
- Boleh menggunakan pengapian Platina maupun CDI
- Magnet harus menggunakan standar rancang Vespa (boleh dibubut/dimodifikasi)
- Karburator bebas
- Knalpot bebas
BAN/RODA - Dibolehkan menggunakan ban pacul/ trail/cross MAX R 10
- Ban tidak boleh menggunakan Ban baud, Ban rantai, Ban tali tambang atau sejenisnya
3. KELAS VESPA FFA (2T)
Bagian Sub Bagian
BODY - Penggunaan stang dan sistem mekanik putaran gas bebas (model dan bentuk bebas)
- Boleh menggunakan segala jenis vespa 2T
- Body boleh menggunakan segala jenis Vespa dan bebas dimodifikasi
- Disarankan memasang palang besi atau besi bajang tengah untuk memperkokoh body
dengan dibaut atau dilas.
- Wajb menggunakan spakbor depan. (model atau bentuk boleh dimodifikasi/bebas)
- Body Vespa boleh memakai body protector tambahan
- Boleh melepas box samping (kiri dan kanan)
- Diwajibkan melepas seluruh lampu
- Boleh menggunakan injakan kaki / footstep tambahan
- Boleh memodifikasi posisi pedal rem belakang
- Boleh menggunakan segala jenis jok
- Diwajibkan melepas material yang (oleh pihak panitia penyelenggara) dianggap
membahayakan pembalap atau peserta lain
SUSPENSI DAN
REM
- Shock depan bebas (model atau bentuk dan posisi boleh dirubah/dimodifikasi)
- Shock belakang bebas (model atau bentuk dan posisi boleh dirubah/dimodifikasi)
- sistem pengereman depan dan belakang wajib ada. (boleh dimodifikasi/bebas)
MESIN - Head diperbolehkan memakai segala jenis bentuk dan material (bebas)
- Block/boring diperbolehkan memakai segala jenis bentuk dan material (bebas)
- Piston/seher diperbolehkan memakai segala jenis bentuk dan material (bebas)
- Tranmisi bebas
- Perbandingan gigi / gear ratio bebas
- Pengapian bebas
- Magnet bebas
- Karburator bebas
- Knalpot bebas
BAN/RODA - Ban bebas
- Ukuran bebas
- Ban tidak boleh menggunakan Ban baud, Ban rantai, Ban tali tambang atau sejenisnya
Regulasi Vespa Cross indonesiadibukukan pada bulan Maret 2017
BAB V
SIRKUIT
5.1. PERSYARATAN SIRKUIT
Perlombaan Vespa Cross Indonesia harus dilaksanakan di sirkuit yang memenuhi semua
persyaratan yang ditentukan dan telah diakui / disahkan atau dinyatakan layak oleh PP IMI atau
Pengda IMI sesuai dengan tingkat perlombaan tersebut.
Pengecualian terhadap peraturan tersebut diatas, dapat diberikan sepanjang menyangkut
panjanglintasanbalapdanatau infrastrukturpendukungmisalnya paddock,pit dan lain-lain selama
tidak berpengaruh terhadap keselamatan dan keamanan bagi semua pihak yang berada di arena
balap.
Untuk keselamatandiupayakanagarmelengkapi lintasanbalapdenganpembataspengaman
yang berfungsi sebagai pagar antara arena balap dan penonton dengan menggunakan bahan yang
aman bagi pembalap.
BAB VI
KEPANITIAAN
Susunan,anggotadan pengangkatanPanitiaPelaksanadiatursebagaimanatercantumdalam
pasal 40, Peraturan Dasar Olahraga Sepeda Motor Nasional. Diusahakan agar panitia pelaksana
balapVespaCrossIndonesiamelibatkanminimal 3 orang mekanik khusus Vespa atau mekanik yang
mengerti standarmesinVespa,danmelibatkansekurangkurangnya2 daerahpropinsi (asal domisili
mekanik)
BAB VII
PEMBALAP
7.1. LISENSI / KIS (KARTU IZIN START)
Para Pembalap yang mengikuti perlombaan, harus memiliki Kartu Ijin Start yang sesuai
dengan cabang Olahraga Perlombaan tersebut (lihat pasal : 90, Peraturan Dasar Olahraga Sepeda
Motor Nasional).
Jika balapan Vespa Cross Indonesia merupakan balap internal Vespa (tidak diikuti oleh
peserta balap lainnya dari merek yang berbeda), dan sifatnya adalah eksebisi (atau pertandingan
internal persahabatan antara sesama penggemar Vespa), maka Izin Start dikeluarkan khusus oleh
penyelenggara dengan tetap mengacu kepada persyaratan IMI atau persyaratan lainnya yang
tercantum pada buku ini, dengan tetap memperhatikan hal yang sifatnya untuk keselamatan
pembalap, dan penonton.
7.2. JUMLAH
JumlahPembalapyangdiperkenankan mengikuti suatu kelas, ditentukan dan dicantumkan
dalamPeraturanPelengkapPerlombaan.Satukelas,harusdiikuti oleh setidak-tidaknya 10 (sepuluh)
orang Pembalap. Apabila jumlah pembalap yang mengikuti suatu kelas kurang dari 10 (sepuluh)
orang,maka lombakelastersebutdigabungkandengankelas yang diatasnya (atau atas persetujuan
minimal 3 orang pembalap dari kelas yang dibawahnya atau berdasarkan keputusan dari pimpinan
perlombaan). Jika peserta kurang dari 10 (sepuluh) starter, maka hadiah baik piala maupun uang
akan diputuskan oleh pimpinan perlombaan.
7.3. PRIORITAS PENERIMA PENDAFTARAN
Penerimaanpendaftaran untukmengikutinomor-nomorutama,diutamakansecaraberturut
kepada Pembalap atau Pembalap-Pembalap yang :
Regulasi Vespa Cross indonesiadibukukan pada bulan Maret 2017
a. Masuk dalam peringkat atau posisi 1 s/d 5 dalam Kejuaraan Regional dan Kejurda pada
tahun sebelumnya atau tercantum dalam Daftar Peringkat Nasional atau Daftar Peringkat Daerah
pada balap skuter di kelas lainnya diluar balap skuter khusus Vespa.
b. Kepadapara Pembalaptersebutdi atas,diberikanNomor Start yang tetap, sesuai dengan
nomorurut peringkatnyaatauberdasarkan pesanan dari peserta, dan wajib mengajukan minimal 1
bulan sebelum acara balap dimulai dengan disertai pelunasan biaya pendaftaran.
c. Nomor-nomor start tersebut, tidak boleh diberikan kepada/dipakai oleh Pembalap lain
yang belummendapatkanperingkat, baik di kejuaraan balap Vespa Cross atau balap skuter lainnya
diluar Vespa.
d. Telahmendapat atau memiliki nilai dalam Kejurnas atau Kejurda pada tahun yang sama.
Namanya tercantum dalam Daftar Peringkat Sementara Nasional atau Daerah pada tahun yang
sama.
7.4. DAFTAR PERINGKAT
7.4.1. Nasional
Setiaptahunakan dikeluarkanDaftarPeringkatNasional,berdasarkanhasil/jumlahnilai yang
diperoleh masing-masing Pembalap tersebut dalam seri Kejurnas tahun sebelumnya.
Daftar tersebutdapatdijadikanpedomanolehPanitiaPenyelenggara dalam menerima pendaftaran
dan menentukan Nomor Start para Pembalap yang mengikuti perlombaan yang diselenggarakan
7.4.2. DAERAH
Daftar Peringkat Daerah disusun dan dikeluarkan oleh daerah masing masing, berdasarkan
hasil/jumlah nilai yang diperoleh masing-masing Pembalap dalam seri Kejurda pada tahun
sebelumnya.
Daftar tersebutdapatmenjadi pedomanPanitiaPenyelenggara,dalammenentukanprioritas
penerimaan pendaftaran dan penentuan Nomor Start Pembalap-Pembalap tersebut dalam
perlombaan yang diselenggarakan
Daftar PeringkatDaerahdapat dikirim juga ke perkumpulan Vespa, IVI dan PP. IMI, sebagai
data dan peringkat sementara, sampai ada balap regular khusus Vespa Cross Indonesia.
7.4.3. Perubahan Daftar Peringkat
PP.IMI atau PengdaIMI, berhakuntukmengadakan perubahan atau perubahan-perubahan
pada Daftar Peringkat yang dikeluarkannya. Perubahan-perubahan tersebut beserta tanggal mulai
berlakunya, harus segera diumumkan.
BAB VIII
PEMERIKSAAN TEKNIK UNTUK PEMBALAP DAN KENDARAAN (SCRUTINEERING)
8.1. PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN SEBELUM ACARA LATIHAN
Dilakukan terhadap bagian luar dari skuter dan pembalap serta perlengkapan yang akan
dikenakannya. Pemeriksaan skuter meliputi :
a. Spesifikasi Teknisbagianluarkendaraan sesuai dengan daftar batasan kendaraan Vespa Cross
pada kategori masing masing (Kelas S, Kelas T dan Kelas FFA), sesuai daftar pada Bab 4 tentang
SPESIFIKASI TEKNIK VESPA CROSS INDONESIA
b. Hal-hal yangmenyangkutfaktorpengamanan/keselamatan(safety) pada skuter yang menurut
Panitia Penyelenggara dianggap dapat membahayakan peserta atau penonton, wajib diperiksa
sebelum balapan berlangsung, dan wajib untuk dipatuhi oleh semua pembalap, meliputi :
Regulasi Vespa Cross indonesiadibukukan pada bulan Maret 2017
 PAKAIAN BALAP
Disarankan menggunakan pakaian khusus balap motocross atau Jersey set yang sesuai
dengan standar (safety) minimal balap motocross nasional.
 SEPATU BALAP
Disarankanmenggunakansepatuyangmenutupi sampai batas betis dan terbuat dari bahan
yang tidak mudah sobek serta memiliki pengaman pada bagian tumit dan jari kaki, samping luar
sertabagiandepansepatu,yang sesuai dengan standar minimal (safety) balap motocross nasional.
 SARUNG TANGAN KHUSUS BALAP
Disarankan menutupi 1/3 lengan, terbuat dari bahan yang tidak mudah sobek, menutupi
seluruhjari,memiliki pelindungtambahanpadabagianluarjari,yangsesuai denganstandarminimal
balap motor nasional.
Regulasi Vespa Cross indonesiadibukukan pada bulan Maret 2017
 HELMET
Disarankan menggunakan Helmet standar SNI dan wajib menggunakan jenis Full Face yang
lengkapdenganpelindungmata/google dari bahan plastik atau sejenis (minimal standar SNI) yang
sesuai dengan standar (safety) minimal balap motocross nasional.
8.2. PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN SEBELUM ACARA BALAP DIMULAI
Pemeriksaan teknis kendaraan (Scrutineering kendaraan) diusahakan dapat dilaksanakan
sebelum balapan berlangsung, terutama untuk pemeriksaan bagian luar Vespa Cross apakah telah
sesuai atautidakdenganperaturanKelasyangdiikuti (kecuali bagiandalamnya) dengan Ketentuan-
ketentuan atau Peraturan yang ditentukan dan tercantum dalam Peraturan tentang Teknik dan
Peraturan-peraturan lainnya, meliputi pemeriksaan body, pemeriksaan suspensi dan rem,
pemeriksaan mesin bagian luar, termasuk Peraturan Pelengkap Perlombaan.
8.3. PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN SELAMA ACARA BALAPAN BERLANGSUNG
Knalpot setelah lomba harus dalam keadaan utuh tidak boleh patah atau ada bagian yang
hilang. Pelanggaran ini akan di kenakan sanksi diskualifikasi.
Pihak panitia perlombaan, dapat melakukan pemeriksaan ulang menyeluruh terhadap
semua aspek teknik, terhadap Vespa Cross, jika terjadinya kecelakaan, mencakup semua aspek
keamanan dan keselamatan / safety serta sanksi scorsing.
8.4. PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN SETELAH ACARA BALAPAN SELESAI
Pemeriksaan bagian dalam mesin, wajib dilakukan oleh semua kendaraan peserta yang
menjuarai perlombaan,dimanabegitupesertayangmenjuarai perlombaan menyentuh garis finish,
wajib diarahkan oleh panitia ke area / zona pemeriksaan kendaraan, yang telah ditentukan oleh
panitia .
Jika ada salah satu peserta yang mencurigai terjadi kecurangan bagian dalam mesin, dan
dianggaptidaksesuai dengankelasyangdiikuti,makadapat melakukan protes ke Panitia minimal 1
jam sebelumacarapembagianpialaberlangsung,dengan membayar biaya protes sesuai ketentuan
yang berlaku dari pihak panitia penyelenggara atau jika oleh panitia, pelaksanaan pemeriksaan
bagian dalam mesin diserahkan kepada pembalap yang bersangkutan, dapat dilakukan dengan
menghadirkan saksi, sekurang kurangnya 3 orang perwakilan dari 3 bengkel yang berbeda, dan
seluruh biaya pemeriksaan bagian dalam mesin (ditanggung oleh minimal 3 pihak yang protes)
dengan nilai keseluruhan sebesar Rp. 1.500.000,- untuk kategori Vespa 2T
Jika ternyata ternyata tidak ditemukan kecurangan, maka pihak yang protes wajib untuk
membayar denda 2x dari biaya bongkar bagian dalam mesin dan mengganti seluruh material yang
rusak pada saat pembongkaran bagian dalam mesin.
Kendaraan pemenang perlombaan yang tidak bersedia diperiksa bagian dalam mesinnya,
dapat dikanakansanksi diskualifikasi/ pembatalan kejuaraan, dan seberat beratnya sanksi skorsing
dari panitia lomba.
Regulasi Vespa Cross indonesiadibukukan pada bulan Maret 2017
Pelaksanakan pemeriksaan (Scrutineering bagian dalam mesin), bagi pemenang lomba,
dilakukansetelahlombaselesaimeliputi semua spesifikasi teknik Vespa Cross tersebut, dan hanya
dilakukanuntukbagiandalammesinsaja.(tidakdiperbolehkan melakukan protes untuk bagian luar
kendaraanseperti bagianbody,suspensi atau hal lainnya yang dapat dilihat sebelum pertandingan
dilakukan)
BAB IX
DRAFT JADWAL LATIHAN VESPA CROSS INDONESIA
 HARI SABTU
Kode Waktu Maximal Kegiatan
SC 240 menit / 4 jam Scrutineering bagian luar
kendaraan & pemeriksaan
kelengkapan administrasi
SCP 30 menit Pemeriksaan kelengkapan
pembalap :
Helmet, Pakaian, Sepatu,
Sarung Tangan
Brief 30 menit Briefing ke seluruh peserta :
pembalap dan mekanik
Rest 60 menit IstirahatIstirahat/disesuaikan
dengan jadwal Shalat Dzuhur
P1 60 menit Latihan kelas STANDAR
P2 60 menit Latihan kelas TUNE UP
P3 60 menit Latihan kelas FFA
KeseluruhanlatihandiselenggarakandisesuaikandenganPeraturan Umum Balap Motor dan
Peraturan Panitia Penyelenggara.
BAB X
POSISI START PEMBALAP
5.1.PENENTUAN POSISI START
Penentuan posisi start ditentukan berdasarkan undian tiap kelas nya yang dilakukan oleh
pihak penyelenggara.
5.2.SUSUNAN POSISI START
- Berdasarkan posisi grid pada sirkuit, jarak antara pembalap minimal 30cm – diukur dari
bagian samping terluar body Vespa
- Posisi Start disusun berjajar dengan jarak minimal 30cm – diukur dari bagian samping
terluar body Vespa
- Jikapanjangsirkuit/lintasanbalaplebihdari >400Meter, maka jumlahpesertadalam1 kali
balapan adalah 20 peserta
- Jikapanjangsirkuit/ lintasan balap kurang dari < 400 Meter, maka jumlah peserta dalam 1
kali balapan dibatasi hanya untuk 10 Peserta.
Regulasi Vespa Cross indonesiadibukukan pada bulan Maret 2017
BAB XI
DRAFT JADWAL BALAPAN VESPA CROSS INDONESIA
 HARI MINGGU
Kode Minimal Kegiatan
5 menit Persiapankendaraan
kelas Standar masuk
ke sirkuit
PENYISIHAN S 20 Menit atau Jarak 5 Km atau Min
3 Lap (maks 4 Lap) tiap race nya
Penyisihan Kelas
Standar
Rest 5 menit Istirahat
5 menit Persiapankendaraan
kelasTune up masuk
ke sirkuit
PENYISIHAN T 20 Menit atau Jarak 5 Km atau Min
3 Lap (maks 4 Lap) tiap race nya
Penyisihan Kelas
Tune up
Rest 5 menit Istirahat
5 menit Persiapankendaraan
kelas FFA masuk ke
sirkuit
PENYISIHAN FFA 20 Menit atau Jarak 5 Km atau Min
3 Lap (maks 4 Lap) tiap race nya
Penyisihan Kelas
Tune up
Rest 60 menit Istirahat / Dzuhur
5 menit Persiapankendaraan
kelas Standar masuk
ke sirkuit
SEMI FINAL S 20 Menit atau Jarak 5 Km atau Min
3 Lap (maks 4 Lap) tiap race nya
Semi final Kelas
Standar
Rest 5 menit Istirahat
5 menit Persiapankendaraan
kelasTune Up masuk
ke sirkuit
SEMI FINAL T 20 Menit atau Jarak 5 Km atau Min
3 Lap (maks 4 Lap) tiap race nya
Semi final KelasTune
up
Rest 5 menit Istirahat
5 menit Persiapankendaraan
kelas FFA masuk ke
sirkuit
SEMI FINAL FFA 20 Menit atau Jarak 5 Km atau Min
3 Lap (maks 4 Lap) tiap race nya
Semi final Kelas FFA
Rest 45 menit Istirahat
5 menit Persiapankendaraan
kelas Standar masuk
ke sirkuit
FINAL S 20 Menit atau Jarak 5 Km atau Min
3 Lap (maks 5 Lap) tiap race nya
Final Kelas Standar
Rest 5 menit Istirahat
5 menit Persiapankendaraan
kelasTune Up masuk
ke sirkuit
FINAL T 20 Menit atau Jarak 5 Km atau Min Final Kelas Tune Up
Regulasi Vespa Cross indonesiadibukukan pada bulan Maret 2017
3 Lap (maks 5 Lap) tiap race nya
Rest 5 menit Istirahat
5 menit Persiapankendaraan
kelas FFA masuk ke
sirkuit
FINAL FFA 20 Menit atau Jarak 5 Km atau Min
3 Lap (maks 5 Lap) tiap race nya
Final Kelas FFA
SCE 90 menit Scrutineering bagian
dalam mesin
(khusus pemenang
perlombaan)
Piala 1 10 menit Pembagian piala
Kelas Standar
Piala 2 10 menit Pembagian piala
Kelas Tune Up
Piala 3 10 menit Pembagian piala
Kelas FFA
BAB XII
SISTEM PERLOMBAAN
Dengan mempertimbangkan jumlah Pembalap yang mengikuti perlombaan serta panjang
dan lebarjalurbalap,sertahal-hal lainyangberkaitandenganaspek Safety,makaperlombaan dapat
dilaksanakan dengan sistem-sistem sebagai berikut :
12.1. Sistem Nilai / Point System
Para pembalap yang menyelesaikan tiap race (finisher), memperoleh nilai sesuai dengan
ketentuan yang berlaku (lihat pasal 17 Peraturan Umum Balap Sepeda Motor). Urutan pemenang
perlombaanyangmempergunakansistemini, ditentukan oleh jumlah nilai yang diperoleh masing-
masing pembalap pada kelas yang diikuti.
Apabilaterdapatlebih dari seorang Pembalap yang memperoleh nilai sama, maka urutan /
peringkatnyaditentukansesuai peraturanyangberlaku(lihatpasal 17Peraturan Umum Balap Motor
Indonesia). Dimana pembalap yang mengikuti kejuaraan seri yang diselenggarakan oleh
VespaCross.Com, wajib mengikuti seluruh seri kejuaraan atau berdasarkan keputusan panitia
penyelenggara.
12.2. Sistem Penyisihan
Dilakukan khusus untuk balapan yang satu kelasnya diikuti lebih dari 30 peserta. Dalam
sistemini perlombaandibagi menjadi BabakPenyisihan dan Babak Final. Pembalap yang mengikuti
perlombaan ini dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mengikuti Babak Penyisihan.
12.2.1 Babak Penyisihan
Dilakukansecarakelompokdemikelompok.JumlahPembalapyangberhakmengikuti Babak
Semi Final, ditentukan berdasarkan urutan finish pada saat babak penyisihan. Peserta yang
mengikuti babak penyisihan diumumkan pada saat Briefing Peserta.
12.2.2 Babak Semi Final
Dilakukansecarakelompokdemikelompok.JumlahPembalapyangberhakmengikuti Babak
Final, ditentukan berdasarkan urutan finish pada saat babak Semi Final. Peserta yang mengikuti
babak Semi Final diumumkan pada saat Briefing Peserta.
Regulasi Vespa Cross indonesiadibukukan pada bulan Maret 2017
12.2.3 Babak Final
Jumlah Pembalap yang berhak mengikuti ke Babak Final, ditentukan dan tercantum dalam
Peraturan Pelengkap. Tenggang waktu (interval) antara start Babak Final dengan start Babak Semi
Final, setidak-tidaknya 20 menit.
BAB XIII
START
Dilakukan dalam keadaan mesin hidup/menyala. Tata cara start tercantum dalam pasal
7.1.1. Peraturan Umum Balap Motor. Berdasarkan keputusan pemimpin perlombaan dengan tetap
memperhatikanfaktorkeamananpembalap,untukstartdibatasi sampai 20peserta.Balapandimulai
dengan tanda dikibarkannya bendera start atau Grid Star terbuka.
XIV
PADA SAAT PERLOMBAAN
 Start ditandai dengan pengibaran bendera start atau Grid Star terbuka
 Melakukan jump start dikenakan sanksi hukuman masuk pit
 Dilarang menyusul pada saat terjadi kecelakaan atau gangguan di lintasan balap, ditandai
dengandikibarkannyabenderakuning,dimanapesertadilaranguntukmendahului peserta yang
didepannya.
 Peserta yang dioverlap wajib member jalan kepada peserta yang dibelakangnya maksimal 3
tikungan, ditandai dengan pengibaran bendera berwarna biru (sanksi hukuman masuk pit).
 Junjung tinggi sportivitas selama balapan.
XV
TATA CARA PEMBAGIAN KELAS DAN HADIAH
 Apabila peserta pada 1 kelas kurang banyak (tidak mencapai minimal 5 peserta, maka digunakan
sistembalap VespaCross kelascampuranmengikuti kelasyanglebihtinggi, dimana kelas kelas yang
dapat digabungkan adalah sebagai berikut :
a. Kelas Standar (Kelas S) digabungkan dengan kelas Tune Up (Kelas T)
b. Kelas Tune Up (Kelas T) digabungkan dengan Kelas FFA (Kelas Bebas)
 Tata cara pembagian hadiah
a. Untuk starter dengan jumlah minimal 5 starter, hadiah uang (jika ada) hanya diberikan
kepada juara 1 saja, dan hadiah piala diberikan kepada juara 1 sampai juara 3
b. Untuk starter dengan jumlah 6 sampai 15 starter, hadiahuang (jika ada) hanya diberikan
kepada juara 1 sampai 3 saja, dan hadiah piala diberikan kepada juara 1 sampai juara 5
c. Untuk starter dengan jumlah 16 starter keatas, hadiah uang (jika ada) diberikan kepada
juara 1 s/d 5 saja, dan hadiah piala diberikan kepada juara 1 sampai juara 5
 Setiap pembalap hanya diijinkan mendaftar satu kali di kelas yang sama.
Regulasi Vespa Cross indonesiadibukukan pada bulan Maret 2017
XVI
PROTES DAN BANDING
Hak dan tatacara pengajuanprotes dan atau banding diatur dalam Peraturan Dasar tentang
Disiplin dan Peradilan (Peraturan Dasar Olahraga Sepeda Motor Nasional) atau berdasarkan
sepekatan penyelenggara balap motor khusus Vespa atau mengacu pada peraturan no 8 tentang
Pemeriksaan Teknik (Scrutineering)
 Protesharusdilakukandenganmengajukansecaratertulisdi ataskertasdanditandatangani
oleh pihak yang melakukan protes. Dokumen protes wajib menuliskan nama / team yang
melakukan protes, hal yang ingin diprotes maksimum 3 hal yang dicurigai / dugaan
kecurangan. Protes tidak dapat diterima jika hanya bersifat lisan.
 Protes(khususuntuk Vespa 2T) hanya dapat dilakukan jika ada protes minimal 3 pembalap
dan atau 3 team balap, dan harus mewakili 3 bengkel yang berbeda, dan masing masing
pihak yang protes memberikan uang jaminan Rp. 500.000,- /pembalap kepada panitia
penyelenggara. Dana digunakan untuk keperluan penggantian biaya bongkar mesin dan
kerusakan parts akibat pembongkaran.
 Jikatidakterjadi titiktemu,makakeputusanterakhirdiambilberdasarkanmusyawarah3 org
saja, yaitu ketua umum VBI, ketua bidang balap VBI / Ketua panitia perlombaan dan RC
Balap. Keputusan yang diambil berdasarkan :
- Asas musyawarah dan mufakat
- Asas kekeluargaan sesama pencinta Vespa
- Asas kekeluargaan sesama pecinta olahraga balap
- KepentingankemajuanpengembanganmesinVespa:modifikasi denganbiaya lebih murah
yang diutamakan
- Kepentingan pengembangan bengkel modifikasi : bengkel kelas kecil lebih diutamakan
Mengetahui dan Disetujui :
KETUA
VESPA CROSS INDONESIA
PP IKATAN MOTOR INDONESIA

More Related Content

Featured

How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
Albert Qian
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Kurio // The Social Media Age(ncy)
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Search Engine Journal
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
SpeakerHub
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
Tessa Mero
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Lily Ray
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
Rajiv Jayarajah, MAppComm, ACC
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
Christy Abraham Joy
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
Vit Horky
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
MindGenius
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
RachelPearson36
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Applitools
 
12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work
GetSmarter
 
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike RoutesMore than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
Project for Public Spaces & National Center for Biking and Walking
 
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
DevGAMM Conference
 
Barbie - Brand Strategy Presentation
Barbie - Brand Strategy PresentationBarbie - Brand Strategy Presentation
Barbie - Brand Strategy Presentation
Erica Santiago
 
Good Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them well
Good Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them wellGood Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them well
Good Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them well
Saba Software
 
Introduction to C Programming Language
Introduction to C Programming LanguageIntroduction to C Programming Language
Introduction to C Programming Language
Simplilearn
 

Featured (20)

How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
 
12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work
 
ChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slidesChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slides
 
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike RoutesMore than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
 
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
 
Barbie - Brand Strategy Presentation
Barbie - Brand Strategy PresentationBarbie - Brand Strategy Presentation
Barbie - Brand Strategy Presentation
 
Good Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them well
Good Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them wellGood Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them well
Good Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them well
 
Introduction to C Programming Language
Introduction to C Programming LanguageIntroduction to C Programming Language
Introduction to C Programming Language
 

Regulasi vci (vespa cross indonesia)

  • 1. REGULASI VESPA CROSS INDONESIA 2017 Kelas-kelas Utama yang dilombakan untuk Kejuaraan Balap VESPA CROSS INDONESIA 1. Kelas Standar (2T) 2. Kelas Tune up (2T) 3. Kelas FFA (2T)
  • 2. Regulasi Vespa Cross indonesiadibukukan pada bulan Maret 2017 BAB I PENDAHULUAN Peraturan-Peraturan berikut ini, merupakan lampiran dan atau tambahan / pelengkap dari Peraturan Dasar Olahraga balap off road skuter khusus Vespa, atau disebut juga VESPA CROSS IINDONESIA, berikut Lampiran-lampiran lain yang terkait guna penyelenggaraan dan pelaksanaan kejuaraanVespa Cross Indonesia.(*) kegiatan balap skutertingkat Internasional, mengikuti regulasi Internasional. BAB II PRINSIP DASAR Peraturan-peraturan Perlombaan beserta Peraturan-peraturan lain, termasuk Peraturan Dasar Olahraga Nasional dan Lampiran-lampirannya yang terkait, mohon agar dapat diikuti oleh semua pihak yang berpartisipasi dalam penyelenggaraan balap skuter khusus Vespa, baik Panitia Penyelenggara, Panitia Pelaksana maupun Peserta. (*)Lihat pasal 80.1 tentang Peraturan Dasar Nasional. BAB III KELAS-KELAS UTAMA VESPA CROSS INDONESIA Kelas-kelas Utama yang dilombakan untuk Kejuaraan Vespa Cross Indonesia : a. Kelas Standar (2T) b. Kelas Tune Up (2T) c. Kelas FFA (2T) Adapun kelas-kelas lain yang belum tercantum dalam pembahasan, dikategorikan sebagai Kelas Pendukung / Supporting Class BAB IV SPESIFIKASI TEKNIK VESPA CROSS INDONESIA Spesifikasi teknis untuk masing-masing Vespa Cross, harus sesuai dengan ketentuan- ketentuan yang tercantum dalam Peraturan yang merupakan pengembangan dari penggunaan regulasi Vespa Cross tahun 2013 hingga 2017, sebagai berikut : 1. KELAS VESPA STANDAR (2T) Bagian Sub Bagian BODY - Boleh memodifikasi stang tetapi wajib menggunakan standar rancang Vespa - Boleh memodifikasi sistem mekanik putaran gas - Bentuk body harus standar pabrik (tidak boleh dipotong/dilubangi) - Boleh menggunakan segala jenis vespa 2T - Disarankan memasang palang besi atau besi bajang tengah untuk memperkokoh body dengan dibaut atau dilas. - Wajb menggunakan spakbor depan. (model atau bentuk boleh dimodifikasi/bebas) - Body Vespa tidak boleh memakai body protector tambahan - Boleh melepas box samping (kiri dan kanan) - Diwajibkan melepas seluruh lampu - Boleh menggunakan injakan kaki / footstep tambahan - Boleh memodifikasi posisi pedal rem belakang
  • 3. Regulasi Vespa Cross indonesiadibukukan pada bulan Maret 2017 - Boleh menggunakan segala jenis jok - Diwajibkan melepas material yang (oleh pihak panitia penyelenggara) dianggap membahayakan pembalap atau peserta lain SUSPENSI DAN REM - Fork depan wajib menggunakan standar rancang vespa (Fork 2 atau Fork 3) - Menggunakan segala jenis produk shock absorber (depan dan belakang) selama sesuai standar rancang Vespa - Dilarang menggunakan shock absorber dengan tabung eksternal - sistem pengereman depan dan belakang wajib ada. (boleh dimodifikasi/bebas) MESIN - Head harus menggunakan standar vespa (boleh dibubut) - Tidak boleh merubah posisi lubang busi - Block/boring harus menggunakan standar rancang Vespa MAX lubang 3 - Piston/seher harus menggunakan standar Vespa MAX 12 M (boleh dimodifikasi) - Tranmisi diperkenankan menggunakan segala jenis gear dengan batas maksimal 4 speed - Perbandingan gigi / gear ratio bebas,tetapi wajib menggunakan standar rancangVespa - Diwajibkan menggunakan sistem pengapian sesuai standar rancang Vespa (sistem AC) - Boleh menggunakan pengapian Platina maupun CDI - Magnet harus menggunakan standar rancang Vespa (boleh dibubut/dimodifi kasi) - Karburator diwajibkan menggunakan produk standar rancang Vespa maksimal 20/20 - Knalpot diwajibkan menggunakan knalpot sesuai standar rancang Vespa (boleh dibobok) BAN/RODA - Harus menggunakan Ban standar harian (kecuali trek basah boleh mengguna kan ban pacul/ trail/cross MAX R 10) - Ban tidak boleh menggunakan Ban baud, Ban rantai, Ban tali tambang atau sejenisnya 2. KELAS VESPA TUNE UP (2T) Bagian Sub Bagian BODY - Boleh memodifikasi stang tetapi wajib menggunakan standar rancang Vespa - Boleh memodifikasi sistem mekanik putaran gas - Bentuk body harus standar pabrik (tidak boleh dipotong/dilubangi) - Boleh menggunakan segala jenis vespa 2T - Disarankan memasang palang besi atau besi bajang tengah untuk memperkokoh body dengan dibaut atau dilas. - Wajb menggunakan spakbor depan. (model atau bentuk boleh dimodifikasi/bebas) - Body Vespa tidak boleh memakai body protector tambahan - Boleh melepas box samping (kiri dan kanan) - Diwajibkan melepas seluruh lampu - Boleh menggunakan injakan kaki / footstep tambahan - Boleh memodifikasi posisi pedal rem belakang - Boleh menggunakan segala jenis jok - Diwajibkan melepas material yang (oleh pihak panitia penyelenggara) dianggap membahayakan pembalap atau peserta lain SUSPENSI DAN REM - Fork depan wajib menggunakan standar rancang vespa (Fork 2 atau Fork 3) - Menggunakan segala jenis produk shock absorber (depan dan belakang) selama sesuai standar rancang Vespa - Dilarang menggunakan shock absorber dengan tabung eksternal - sistem pengereman depan dan belakang wajib ada. (boleh dimodifikasi/bebas)
  • 4. Regulasi Vespa Cross indonesiadibukukan pada bulan Maret 2017 MESIN - Head harus menggunakan standar vespa (boleh dibubut) - Tidak boleh merubah posisi lubang busi - Block/boring harus menggunakan standar rancang Vespa (non block racing) MAX lubang 3 - Piston/seher diperbolehkan memakai segala jenis bentuk dan material (bebas) - Tranmisi diperkenankan menggunakan segala jenis gear dengan batas maksimal 4 speed - Perbandingan gigi / gear ratio bebas,tetapi wajib menggunakan standar rancangVespa - Diwajibkan menggunakan sistem pengapian sesuai standar rancang Vespa (sistem AC) - Boleh menggunakan pengapian Platina maupun CDI - Magnet harus menggunakan standar rancang Vespa (boleh dibubut/dimodifikasi) - Karburator bebas - Knalpot bebas BAN/RODA - Dibolehkan menggunakan ban pacul/ trail/cross MAX R 10 - Ban tidak boleh menggunakan Ban baud, Ban rantai, Ban tali tambang atau sejenisnya 3. KELAS VESPA FFA (2T) Bagian Sub Bagian BODY - Penggunaan stang dan sistem mekanik putaran gas bebas (model dan bentuk bebas) - Boleh menggunakan segala jenis vespa 2T - Body boleh menggunakan segala jenis Vespa dan bebas dimodifikasi - Disarankan memasang palang besi atau besi bajang tengah untuk memperkokoh body dengan dibaut atau dilas. - Wajb menggunakan spakbor depan. (model atau bentuk boleh dimodifikasi/bebas) - Body Vespa boleh memakai body protector tambahan - Boleh melepas box samping (kiri dan kanan) - Diwajibkan melepas seluruh lampu - Boleh menggunakan injakan kaki / footstep tambahan - Boleh memodifikasi posisi pedal rem belakang - Boleh menggunakan segala jenis jok - Diwajibkan melepas material yang (oleh pihak panitia penyelenggara) dianggap membahayakan pembalap atau peserta lain SUSPENSI DAN REM - Shock depan bebas (model atau bentuk dan posisi boleh dirubah/dimodifikasi) - Shock belakang bebas (model atau bentuk dan posisi boleh dirubah/dimodifikasi) - sistem pengereman depan dan belakang wajib ada. (boleh dimodifikasi/bebas) MESIN - Head diperbolehkan memakai segala jenis bentuk dan material (bebas) - Block/boring diperbolehkan memakai segala jenis bentuk dan material (bebas) - Piston/seher diperbolehkan memakai segala jenis bentuk dan material (bebas) - Tranmisi bebas - Perbandingan gigi / gear ratio bebas - Pengapian bebas - Magnet bebas - Karburator bebas - Knalpot bebas BAN/RODA - Ban bebas - Ukuran bebas - Ban tidak boleh menggunakan Ban baud, Ban rantai, Ban tali tambang atau sejenisnya
  • 5. Regulasi Vespa Cross indonesiadibukukan pada bulan Maret 2017 BAB V SIRKUIT 5.1. PERSYARATAN SIRKUIT Perlombaan Vespa Cross Indonesia harus dilaksanakan di sirkuit yang memenuhi semua persyaratan yang ditentukan dan telah diakui / disahkan atau dinyatakan layak oleh PP IMI atau Pengda IMI sesuai dengan tingkat perlombaan tersebut. Pengecualian terhadap peraturan tersebut diatas, dapat diberikan sepanjang menyangkut panjanglintasanbalapdanatau infrastrukturpendukungmisalnya paddock,pit dan lain-lain selama tidak berpengaruh terhadap keselamatan dan keamanan bagi semua pihak yang berada di arena balap. Untuk keselamatandiupayakanagarmelengkapi lintasanbalapdenganpembataspengaman yang berfungsi sebagai pagar antara arena balap dan penonton dengan menggunakan bahan yang aman bagi pembalap. BAB VI KEPANITIAAN Susunan,anggotadan pengangkatanPanitiaPelaksanadiatursebagaimanatercantumdalam pasal 40, Peraturan Dasar Olahraga Sepeda Motor Nasional. Diusahakan agar panitia pelaksana balapVespaCrossIndonesiamelibatkanminimal 3 orang mekanik khusus Vespa atau mekanik yang mengerti standarmesinVespa,danmelibatkansekurangkurangnya2 daerahpropinsi (asal domisili mekanik) BAB VII PEMBALAP 7.1. LISENSI / KIS (KARTU IZIN START) Para Pembalap yang mengikuti perlombaan, harus memiliki Kartu Ijin Start yang sesuai dengan cabang Olahraga Perlombaan tersebut (lihat pasal : 90, Peraturan Dasar Olahraga Sepeda Motor Nasional). Jika balapan Vespa Cross Indonesia merupakan balap internal Vespa (tidak diikuti oleh peserta balap lainnya dari merek yang berbeda), dan sifatnya adalah eksebisi (atau pertandingan internal persahabatan antara sesama penggemar Vespa), maka Izin Start dikeluarkan khusus oleh penyelenggara dengan tetap mengacu kepada persyaratan IMI atau persyaratan lainnya yang tercantum pada buku ini, dengan tetap memperhatikan hal yang sifatnya untuk keselamatan pembalap, dan penonton. 7.2. JUMLAH JumlahPembalapyangdiperkenankan mengikuti suatu kelas, ditentukan dan dicantumkan dalamPeraturanPelengkapPerlombaan.Satukelas,harusdiikuti oleh setidak-tidaknya 10 (sepuluh) orang Pembalap. Apabila jumlah pembalap yang mengikuti suatu kelas kurang dari 10 (sepuluh) orang,maka lombakelastersebutdigabungkandengankelas yang diatasnya (atau atas persetujuan minimal 3 orang pembalap dari kelas yang dibawahnya atau berdasarkan keputusan dari pimpinan perlombaan). Jika peserta kurang dari 10 (sepuluh) starter, maka hadiah baik piala maupun uang akan diputuskan oleh pimpinan perlombaan. 7.3. PRIORITAS PENERIMA PENDAFTARAN Penerimaanpendaftaran untukmengikutinomor-nomorutama,diutamakansecaraberturut kepada Pembalap atau Pembalap-Pembalap yang :
  • 6. Regulasi Vespa Cross indonesiadibukukan pada bulan Maret 2017 a. Masuk dalam peringkat atau posisi 1 s/d 5 dalam Kejuaraan Regional dan Kejurda pada tahun sebelumnya atau tercantum dalam Daftar Peringkat Nasional atau Daftar Peringkat Daerah pada balap skuter di kelas lainnya diluar balap skuter khusus Vespa. b. Kepadapara Pembalaptersebutdi atas,diberikanNomor Start yang tetap, sesuai dengan nomorurut peringkatnyaatauberdasarkan pesanan dari peserta, dan wajib mengajukan minimal 1 bulan sebelum acara balap dimulai dengan disertai pelunasan biaya pendaftaran. c. Nomor-nomor start tersebut, tidak boleh diberikan kepada/dipakai oleh Pembalap lain yang belummendapatkanperingkat, baik di kejuaraan balap Vespa Cross atau balap skuter lainnya diluar Vespa. d. Telahmendapat atau memiliki nilai dalam Kejurnas atau Kejurda pada tahun yang sama. Namanya tercantum dalam Daftar Peringkat Sementara Nasional atau Daerah pada tahun yang sama. 7.4. DAFTAR PERINGKAT 7.4.1. Nasional Setiaptahunakan dikeluarkanDaftarPeringkatNasional,berdasarkanhasil/jumlahnilai yang diperoleh masing-masing Pembalap tersebut dalam seri Kejurnas tahun sebelumnya. Daftar tersebutdapatdijadikanpedomanolehPanitiaPenyelenggara dalam menerima pendaftaran dan menentukan Nomor Start para Pembalap yang mengikuti perlombaan yang diselenggarakan 7.4.2. DAERAH Daftar Peringkat Daerah disusun dan dikeluarkan oleh daerah masing masing, berdasarkan hasil/jumlah nilai yang diperoleh masing-masing Pembalap dalam seri Kejurda pada tahun sebelumnya. Daftar tersebutdapatmenjadi pedomanPanitiaPenyelenggara,dalammenentukanprioritas penerimaan pendaftaran dan penentuan Nomor Start Pembalap-Pembalap tersebut dalam perlombaan yang diselenggarakan Daftar PeringkatDaerahdapat dikirim juga ke perkumpulan Vespa, IVI dan PP. IMI, sebagai data dan peringkat sementara, sampai ada balap regular khusus Vespa Cross Indonesia. 7.4.3. Perubahan Daftar Peringkat PP.IMI atau PengdaIMI, berhakuntukmengadakan perubahan atau perubahan-perubahan pada Daftar Peringkat yang dikeluarkannya. Perubahan-perubahan tersebut beserta tanggal mulai berlakunya, harus segera diumumkan. BAB VIII PEMERIKSAAN TEKNIK UNTUK PEMBALAP DAN KENDARAAN (SCRUTINEERING) 8.1. PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN SEBELUM ACARA LATIHAN Dilakukan terhadap bagian luar dari skuter dan pembalap serta perlengkapan yang akan dikenakannya. Pemeriksaan skuter meliputi : a. Spesifikasi Teknisbagianluarkendaraan sesuai dengan daftar batasan kendaraan Vespa Cross pada kategori masing masing (Kelas S, Kelas T dan Kelas FFA), sesuai daftar pada Bab 4 tentang SPESIFIKASI TEKNIK VESPA CROSS INDONESIA b. Hal-hal yangmenyangkutfaktorpengamanan/keselamatan(safety) pada skuter yang menurut Panitia Penyelenggara dianggap dapat membahayakan peserta atau penonton, wajib diperiksa sebelum balapan berlangsung, dan wajib untuk dipatuhi oleh semua pembalap, meliputi :
  • 7. Regulasi Vespa Cross indonesiadibukukan pada bulan Maret 2017  PAKAIAN BALAP Disarankan menggunakan pakaian khusus balap motocross atau Jersey set yang sesuai dengan standar (safety) minimal balap motocross nasional.  SEPATU BALAP Disarankanmenggunakansepatuyangmenutupi sampai batas betis dan terbuat dari bahan yang tidak mudah sobek serta memiliki pengaman pada bagian tumit dan jari kaki, samping luar sertabagiandepansepatu,yang sesuai dengan standar minimal (safety) balap motocross nasional.  SARUNG TANGAN KHUSUS BALAP Disarankan menutupi 1/3 lengan, terbuat dari bahan yang tidak mudah sobek, menutupi seluruhjari,memiliki pelindungtambahanpadabagianluarjari,yangsesuai denganstandarminimal balap motor nasional.
  • 8. Regulasi Vespa Cross indonesiadibukukan pada bulan Maret 2017  HELMET Disarankan menggunakan Helmet standar SNI dan wajib menggunakan jenis Full Face yang lengkapdenganpelindungmata/google dari bahan plastik atau sejenis (minimal standar SNI) yang sesuai dengan standar (safety) minimal balap motocross nasional. 8.2. PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN SEBELUM ACARA BALAP DIMULAI Pemeriksaan teknis kendaraan (Scrutineering kendaraan) diusahakan dapat dilaksanakan sebelum balapan berlangsung, terutama untuk pemeriksaan bagian luar Vespa Cross apakah telah sesuai atautidakdenganperaturanKelasyangdiikuti (kecuali bagiandalamnya) dengan Ketentuan- ketentuan atau Peraturan yang ditentukan dan tercantum dalam Peraturan tentang Teknik dan Peraturan-peraturan lainnya, meliputi pemeriksaan body, pemeriksaan suspensi dan rem, pemeriksaan mesin bagian luar, termasuk Peraturan Pelengkap Perlombaan. 8.3. PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN SELAMA ACARA BALAPAN BERLANGSUNG Knalpot setelah lomba harus dalam keadaan utuh tidak boleh patah atau ada bagian yang hilang. Pelanggaran ini akan di kenakan sanksi diskualifikasi. Pihak panitia perlombaan, dapat melakukan pemeriksaan ulang menyeluruh terhadap semua aspek teknik, terhadap Vespa Cross, jika terjadinya kecelakaan, mencakup semua aspek keamanan dan keselamatan / safety serta sanksi scorsing. 8.4. PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN SETELAH ACARA BALAPAN SELESAI Pemeriksaan bagian dalam mesin, wajib dilakukan oleh semua kendaraan peserta yang menjuarai perlombaan,dimanabegitupesertayangmenjuarai perlombaan menyentuh garis finish, wajib diarahkan oleh panitia ke area / zona pemeriksaan kendaraan, yang telah ditentukan oleh panitia . Jika ada salah satu peserta yang mencurigai terjadi kecurangan bagian dalam mesin, dan dianggaptidaksesuai dengankelasyangdiikuti,makadapat melakukan protes ke Panitia minimal 1 jam sebelumacarapembagianpialaberlangsung,dengan membayar biaya protes sesuai ketentuan yang berlaku dari pihak panitia penyelenggara atau jika oleh panitia, pelaksanaan pemeriksaan bagian dalam mesin diserahkan kepada pembalap yang bersangkutan, dapat dilakukan dengan menghadirkan saksi, sekurang kurangnya 3 orang perwakilan dari 3 bengkel yang berbeda, dan seluruh biaya pemeriksaan bagian dalam mesin (ditanggung oleh minimal 3 pihak yang protes) dengan nilai keseluruhan sebesar Rp. 1.500.000,- untuk kategori Vespa 2T Jika ternyata ternyata tidak ditemukan kecurangan, maka pihak yang protes wajib untuk membayar denda 2x dari biaya bongkar bagian dalam mesin dan mengganti seluruh material yang rusak pada saat pembongkaran bagian dalam mesin. Kendaraan pemenang perlombaan yang tidak bersedia diperiksa bagian dalam mesinnya, dapat dikanakansanksi diskualifikasi/ pembatalan kejuaraan, dan seberat beratnya sanksi skorsing dari panitia lomba.
  • 9. Regulasi Vespa Cross indonesiadibukukan pada bulan Maret 2017 Pelaksanakan pemeriksaan (Scrutineering bagian dalam mesin), bagi pemenang lomba, dilakukansetelahlombaselesaimeliputi semua spesifikasi teknik Vespa Cross tersebut, dan hanya dilakukanuntukbagiandalammesinsaja.(tidakdiperbolehkan melakukan protes untuk bagian luar kendaraanseperti bagianbody,suspensi atau hal lainnya yang dapat dilihat sebelum pertandingan dilakukan) BAB IX DRAFT JADWAL LATIHAN VESPA CROSS INDONESIA  HARI SABTU Kode Waktu Maximal Kegiatan SC 240 menit / 4 jam Scrutineering bagian luar kendaraan & pemeriksaan kelengkapan administrasi SCP 30 menit Pemeriksaan kelengkapan pembalap : Helmet, Pakaian, Sepatu, Sarung Tangan Brief 30 menit Briefing ke seluruh peserta : pembalap dan mekanik Rest 60 menit IstirahatIstirahat/disesuaikan dengan jadwal Shalat Dzuhur P1 60 menit Latihan kelas STANDAR P2 60 menit Latihan kelas TUNE UP P3 60 menit Latihan kelas FFA KeseluruhanlatihandiselenggarakandisesuaikandenganPeraturan Umum Balap Motor dan Peraturan Panitia Penyelenggara. BAB X POSISI START PEMBALAP 5.1.PENENTUAN POSISI START Penentuan posisi start ditentukan berdasarkan undian tiap kelas nya yang dilakukan oleh pihak penyelenggara. 5.2.SUSUNAN POSISI START - Berdasarkan posisi grid pada sirkuit, jarak antara pembalap minimal 30cm – diukur dari bagian samping terluar body Vespa - Posisi Start disusun berjajar dengan jarak minimal 30cm – diukur dari bagian samping terluar body Vespa - Jikapanjangsirkuit/lintasanbalaplebihdari >400Meter, maka jumlahpesertadalam1 kali balapan adalah 20 peserta - Jikapanjangsirkuit/ lintasan balap kurang dari < 400 Meter, maka jumlah peserta dalam 1 kali balapan dibatasi hanya untuk 10 Peserta.
  • 10. Regulasi Vespa Cross indonesiadibukukan pada bulan Maret 2017 BAB XI DRAFT JADWAL BALAPAN VESPA CROSS INDONESIA  HARI MINGGU Kode Minimal Kegiatan 5 menit Persiapankendaraan kelas Standar masuk ke sirkuit PENYISIHAN S 20 Menit atau Jarak 5 Km atau Min 3 Lap (maks 4 Lap) tiap race nya Penyisihan Kelas Standar Rest 5 menit Istirahat 5 menit Persiapankendaraan kelasTune up masuk ke sirkuit PENYISIHAN T 20 Menit atau Jarak 5 Km atau Min 3 Lap (maks 4 Lap) tiap race nya Penyisihan Kelas Tune up Rest 5 menit Istirahat 5 menit Persiapankendaraan kelas FFA masuk ke sirkuit PENYISIHAN FFA 20 Menit atau Jarak 5 Km atau Min 3 Lap (maks 4 Lap) tiap race nya Penyisihan Kelas Tune up Rest 60 menit Istirahat / Dzuhur 5 menit Persiapankendaraan kelas Standar masuk ke sirkuit SEMI FINAL S 20 Menit atau Jarak 5 Km atau Min 3 Lap (maks 4 Lap) tiap race nya Semi final Kelas Standar Rest 5 menit Istirahat 5 menit Persiapankendaraan kelasTune Up masuk ke sirkuit SEMI FINAL T 20 Menit atau Jarak 5 Km atau Min 3 Lap (maks 4 Lap) tiap race nya Semi final KelasTune up Rest 5 menit Istirahat 5 menit Persiapankendaraan kelas FFA masuk ke sirkuit SEMI FINAL FFA 20 Menit atau Jarak 5 Km atau Min 3 Lap (maks 4 Lap) tiap race nya Semi final Kelas FFA Rest 45 menit Istirahat 5 menit Persiapankendaraan kelas Standar masuk ke sirkuit FINAL S 20 Menit atau Jarak 5 Km atau Min 3 Lap (maks 5 Lap) tiap race nya Final Kelas Standar Rest 5 menit Istirahat 5 menit Persiapankendaraan kelasTune Up masuk ke sirkuit FINAL T 20 Menit atau Jarak 5 Km atau Min Final Kelas Tune Up
  • 11. Regulasi Vespa Cross indonesiadibukukan pada bulan Maret 2017 3 Lap (maks 5 Lap) tiap race nya Rest 5 menit Istirahat 5 menit Persiapankendaraan kelas FFA masuk ke sirkuit FINAL FFA 20 Menit atau Jarak 5 Km atau Min 3 Lap (maks 5 Lap) tiap race nya Final Kelas FFA SCE 90 menit Scrutineering bagian dalam mesin (khusus pemenang perlombaan) Piala 1 10 menit Pembagian piala Kelas Standar Piala 2 10 menit Pembagian piala Kelas Tune Up Piala 3 10 menit Pembagian piala Kelas FFA BAB XII SISTEM PERLOMBAAN Dengan mempertimbangkan jumlah Pembalap yang mengikuti perlombaan serta panjang dan lebarjalurbalap,sertahal-hal lainyangberkaitandenganaspek Safety,makaperlombaan dapat dilaksanakan dengan sistem-sistem sebagai berikut : 12.1. Sistem Nilai / Point System Para pembalap yang menyelesaikan tiap race (finisher), memperoleh nilai sesuai dengan ketentuan yang berlaku (lihat pasal 17 Peraturan Umum Balap Sepeda Motor). Urutan pemenang perlombaanyangmempergunakansistemini, ditentukan oleh jumlah nilai yang diperoleh masing- masing pembalap pada kelas yang diikuti. Apabilaterdapatlebih dari seorang Pembalap yang memperoleh nilai sama, maka urutan / peringkatnyaditentukansesuai peraturanyangberlaku(lihatpasal 17Peraturan Umum Balap Motor Indonesia). Dimana pembalap yang mengikuti kejuaraan seri yang diselenggarakan oleh VespaCross.Com, wajib mengikuti seluruh seri kejuaraan atau berdasarkan keputusan panitia penyelenggara. 12.2. Sistem Penyisihan Dilakukan khusus untuk balapan yang satu kelasnya diikuti lebih dari 30 peserta. Dalam sistemini perlombaandibagi menjadi BabakPenyisihan dan Babak Final. Pembalap yang mengikuti perlombaan ini dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mengikuti Babak Penyisihan. 12.2.1 Babak Penyisihan Dilakukansecarakelompokdemikelompok.JumlahPembalapyangberhakmengikuti Babak Semi Final, ditentukan berdasarkan urutan finish pada saat babak penyisihan. Peserta yang mengikuti babak penyisihan diumumkan pada saat Briefing Peserta. 12.2.2 Babak Semi Final Dilakukansecarakelompokdemikelompok.JumlahPembalapyangberhakmengikuti Babak Final, ditentukan berdasarkan urutan finish pada saat babak Semi Final. Peserta yang mengikuti babak Semi Final diumumkan pada saat Briefing Peserta.
  • 12. Regulasi Vespa Cross indonesiadibukukan pada bulan Maret 2017 12.2.3 Babak Final Jumlah Pembalap yang berhak mengikuti ke Babak Final, ditentukan dan tercantum dalam Peraturan Pelengkap. Tenggang waktu (interval) antara start Babak Final dengan start Babak Semi Final, setidak-tidaknya 20 menit. BAB XIII START Dilakukan dalam keadaan mesin hidup/menyala. Tata cara start tercantum dalam pasal 7.1.1. Peraturan Umum Balap Motor. Berdasarkan keputusan pemimpin perlombaan dengan tetap memperhatikanfaktorkeamananpembalap,untukstartdibatasi sampai 20peserta.Balapandimulai dengan tanda dikibarkannya bendera start atau Grid Star terbuka. XIV PADA SAAT PERLOMBAAN  Start ditandai dengan pengibaran bendera start atau Grid Star terbuka  Melakukan jump start dikenakan sanksi hukuman masuk pit  Dilarang menyusul pada saat terjadi kecelakaan atau gangguan di lintasan balap, ditandai dengandikibarkannyabenderakuning,dimanapesertadilaranguntukmendahului peserta yang didepannya.  Peserta yang dioverlap wajib member jalan kepada peserta yang dibelakangnya maksimal 3 tikungan, ditandai dengan pengibaran bendera berwarna biru (sanksi hukuman masuk pit).  Junjung tinggi sportivitas selama balapan. XV TATA CARA PEMBAGIAN KELAS DAN HADIAH  Apabila peserta pada 1 kelas kurang banyak (tidak mencapai minimal 5 peserta, maka digunakan sistembalap VespaCross kelascampuranmengikuti kelasyanglebihtinggi, dimana kelas kelas yang dapat digabungkan adalah sebagai berikut : a. Kelas Standar (Kelas S) digabungkan dengan kelas Tune Up (Kelas T) b. Kelas Tune Up (Kelas T) digabungkan dengan Kelas FFA (Kelas Bebas)  Tata cara pembagian hadiah a. Untuk starter dengan jumlah minimal 5 starter, hadiah uang (jika ada) hanya diberikan kepada juara 1 saja, dan hadiah piala diberikan kepada juara 1 sampai juara 3 b. Untuk starter dengan jumlah 6 sampai 15 starter, hadiahuang (jika ada) hanya diberikan kepada juara 1 sampai 3 saja, dan hadiah piala diberikan kepada juara 1 sampai juara 5 c. Untuk starter dengan jumlah 16 starter keatas, hadiah uang (jika ada) diberikan kepada juara 1 s/d 5 saja, dan hadiah piala diberikan kepada juara 1 sampai juara 5  Setiap pembalap hanya diijinkan mendaftar satu kali di kelas yang sama.
  • 13. Regulasi Vespa Cross indonesiadibukukan pada bulan Maret 2017 XVI PROTES DAN BANDING Hak dan tatacara pengajuanprotes dan atau banding diatur dalam Peraturan Dasar tentang Disiplin dan Peradilan (Peraturan Dasar Olahraga Sepeda Motor Nasional) atau berdasarkan sepekatan penyelenggara balap motor khusus Vespa atau mengacu pada peraturan no 8 tentang Pemeriksaan Teknik (Scrutineering)  Protesharusdilakukandenganmengajukansecaratertulisdi ataskertasdanditandatangani oleh pihak yang melakukan protes. Dokumen protes wajib menuliskan nama / team yang melakukan protes, hal yang ingin diprotes maksimum 3 hal yang dicurigai / dugaan kecurangan. Protes tidak dapat diterima jika hanya bersifat lisan.  Protes(khususuntuk Vespa 2T) hanya dapat dilakukan jika ada protes minimal 3 pembalap dan atau 3 team balap, dan harus mewakili 3 bengkel yang berbeda, dan masing masing pihak yang protes memberikan uang jaminan Rp. 500.000,- /pembalap kepada panitia penyelenggara. Dana digunakan untuk keperluan penggantian biaya bongkar mesin dan kerusakan parts akibat pembongkaran.  Jikatidakterjadi titiktemu,makakeputusanterakhirdiambilberdasarkanmusyawarah3 org saja, yaitu ketua umum VBI, ketua bidang balap VBI / Ketua panitia perlombaan dan RC Balap. Keputusan yang diambil berdasarkan : - Asas musyawarah dan mufakat - Asas kekeluargaan sesama pencinta Vespa - Asas kekeluargaan sesama pecinta olahraga balap - KepentingankemajuanpengembanganmesinVespa:modifikasi denganbiaya lebih murah yang diutamakan - Kepentingan pengembangan bengkel modifikasi : bengkel kelas kecil lebih diutamakan Mengetahui dan Disetujui : KETUA VESPA CROSS INDONESIA PP IKATAN MOTOR INDONESIA