Waduk Batu Tegi berada di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Provinsi Lampung yang dikenal juga dengan nama Bumi Ruwa Jurai yang beribukota Bandar Lampung adalah daerah yang kaya akan potensi alam dengan beragam kebudayaan ini telah dihuni oleh manusia dimasa prasejarah, dan dibatasi oleh laut Jawa pada bagian timur, selat Sunda pada bagian selatan, samudera Indonesia pada bagian barat dan pada bagian utaranya provinsi Sumatera Selatan dan provinsi Bengkulu. Provinsi Lampung banyak disinggahi oleh pendatang, sehingga daerah ini dihuni oleh berbagai suku, agama dan ras yang majemuk, kemudian orangpun banyak menyebut dan mengenal provinsi Lampung sebagai miniaturnya Indonesia. Provinsi Lampung menempati pada posisi sangat strategis karena letaknya di ujung pulau Sumatera bagian selatan yang merupakan pintu gerbang menuju pulau Sumatera dari pulau Jawa dan melalui perjalanan laut dapat menuju langsung keperairan internasional.
Waduk Batu Tegi berada di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Provinsi Lampung yang dikenal juga dengan nama Bumi Ruwa Jurai yang beribukota Bandar Lampung adalah daerah yang kaya akan potensi alam dengan beragam kebudayaan ini telah dihuni oleh manusia dimasa prasejarah, dan dibatasi oleh laut Jawa pada bagian timur, selat Sunda pada bagian selatan, samudera Indonesia pada bagian barat dan pada bagian utaranya provinsi Sumatera Selatan dan provinsi Bengkulu. Provinsi Lampung banyak disinggahi oleh pendatang, sehingga daerah ini dihuni oleh berbagai suku, agama dan ras yang majemuk, kemudian orangpun banyak menyebut dan mengenal provinsi Lampung sebagai miniaturnya Indonesia. Provinsi Lampung menempati pada posisi sangat strategis karena letaknya di ujung pulau Sumatera bagian selatan yang merupakan pintu gerbang menuju pulau Sumatera dari pulau Jawa dan melalui perjalanan laut dapat menuju langsung keperairan internasional.
03_Toponimi Pulau Tidung, Kepulauan SeribuHamida ID
Â
Toponimi pulau - pulau kecil di Indonesia berisi tentang sejarah penamaan suatu pulau beserta kodisi fisik lingkungan dan kondisi penduduk di pulau tersebut.
This presentaton i made when i was in first year of my college. In this presentation, i make analysis SWOT about Sawah Lunto, city of mine in West Sumatra, Indonesia.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Â
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
03_Toponimi Pulau Tidung, Kepulauan SeribuHamida ID
Â
Toponimi pulau - pulau kecil di Indonesia berisi tentang sejarah penamaan suatu pulau beserta kodisi fisik lingkungan dan kondisi penduduk di pulau tersebut.
This presentaton i made when i was in first year of my college. In this presentation, i make analysis SWOT about Sawah Lunto, city of mine in West Sumatra, Indonesia.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Â
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. Nama : Jepri Nainggolan
NIM : 101611080
Kelas : 2C/RTU
PULAU SUMATERA UTARA
2. Provinsi Sumatera Utara terletak pada 1° - 4° Lintang Utara
dan 98° - 100° Bujur Timur, Luas daratan Provinsi Sumatera
Utara 71.680 km².
Terdapat 419 pulau di propisi Sumatera Utara. Pulau-pulau
terluar adalah pulau Simuk (kepulauan Nias), dan pulau
Berhala di selat Sumatera (Malaka).
Di Sumatera Utara saat ini terdapat dua taman nasional,
yakni Taman Nasional Gunung Leuser dan Taman Nasional
Batang Gadis. Menurut Keputusan Menteri Kehutanan,
Nomor 44 Tahun 2005, luas hutan di Sumatera Utara saat ini
3.742.120 hektare (ha). Yang terdiri dari Kawasan Suaka
Alam/Kawasan Pelestarian Alam seluas 477.070 ha, Hutan
Lindung 1.297.330 ha, Hutan Produksi Terbatas 879.270 ha,
Hutan Produksi Tetap 1.035.690 ha dan Hutan Produksi yang
dapat dikonversi seluas 52.760 ha.
3. Pusat pemerintahan Sumatera Utara terletak di kota Medan.
Sebelumnya, Sumatera Utara termasuk ke dalam Provinsi
Sumatra sesaat Indonesia merdeka pada tahun 1945. Tahun
1950, Provinsi Sumatera Utara dibentuk yang meliputi eks
karesidenan Sumatera Timur, Tapanuli, dan Aceh. Tahun
1956, Aceh memisahkan diri menjadi Daerah Istimewa Aceh.
Sumatera Utara dibagi kepada 25 kabupaten, 8 kota (dahulu
kotamadya), 325 kecamatan, dan 5.456 kelurahan/desa.
4. No. Kabupaten/Kota Ibu kota
1 Kabupaten Asahan Kisaran
2 Kabupaten Batubara Limapuluh
3 Kabupaten Dairi Sidikalang
4 Kabupaten Deli Serdang Lubuk Pakam
5 Kabupaten Humbang Hasundutan Dolok Sanggul
6 Kabupaten Karo Kabanjahe
7 Kabupaten Labuhanbatu Rantau Prapat
8 Kabupaten Labuhanbatu Selatan Kota Pinang
9 Kabupaten Labuhanbatu Utara Aek Kanopan
10 Kabupaten Langkat Stabat
11 Kabupaten Mandailing Natal Panyabungan
12 Kabupaten Nias Gunung Sitoli
13 Kabupaten Nias Barat Lahomi
14 Kabupaten Nias Selatan Teluk Dalam
15 Kabupaten Nias Utara Lotu
16 Kabupaten Padang Lawas Sibuhuan
17 Kabupaten Padang Lawas Utara Gunung Tua
18 Kabupaten Pakpak Bharat Salak
19 Kabupaten Samosir Pangururan
20 Kabupaten Serdang Bedagai Sei Rampah
21 Kabupaten Simalungun Raya
22 Kabupaten Tapanuli Selatan Sipirok
23 Kabupaten Tapanuli Tengah Pandan
24 Kabupaten Tapanuli Utara Tarutung
25 Kabupaten Toba Samosir Balige
26 Kota Binjai Binjai Kota
27 Kota Gunungsitoli -
28 Kota Medan -
29 Kota Padangsidempuan -
30 Kota Pematangsiantar -
31 Kota Sibolga -
32 Kota Tanjungbalai -
33 Kota Tebing Tinggi -
5. Sumatera Utara merupakan provinsi keempat terbesar
jumlah penduduknya di Indonesia setelah Jawa Barat, Jawa
Timur, dan Jawa Tengah. Menurut hasil pencacahan lengkap
Sensus Penduduk (SP) 1990, penduduk Sumatera Utara
berjumlah 10,81 juta jiwa, dan pada tahun 2010 jumlah
penduduk Sumatera Utara telah meningkat menjadi 12,98
juta jiwa. Kepadatan penduduk Sumatera Utara pada tahun
1990 adalah 143 jiwa per km² dan pada tahun 2010
meningkat menjadi 178 jiwa per km².
6. Sumatera Utara merupakan provinsi multietnis dengan
Batak, Nias, dan Melayu sebagai penduduk asli wilayah ini.
Daerah pesisir timur Sumatera Utara, pada umumnya dihuni
oleh orang-orang Melayu. Pantai barat dari Barus hingga
Natal, banyak bermukim orang Minangkabau. Wilayah
tengah sekitar Danau Toba, banyak dihuni oleh Suku Batak
yang sebagian besarnya beragama Kristen. Suku Nias berada
di kepulauan sebelah barat. Sejak dibukanya perkebunan
tembakau di Sumatera Timur, pemerintah kolonial Hindia
Belanda banyak mendatangkan kuli kontrak yang
dipekerjakan di perkebunan. Pendatang tersebut
kebanyakan berasal dari etnis Jawa dan Tionghoa. Pusat
penyebaran suku-suku di Sumatra Utara, sebagai berikut :
7. • Suku Melayu : Pesisir Timur, terutama di kabupaten Deli Serdang,
Serdang Bedagai, dan Langka
• Suku Batak Karo : Kabupaten Karo
• Suku Batak Toba : Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang
Hasundutan, Kabupaten Samosir, Kabupaten Toba Samosir
• Suku Batak Mandailing : Kabupaten Mandailing Natal
• Suku Batak Angkola : Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kabupaten
Padang Lawas
• Suku Batak Simalungun : Kabupaten Simalungun
• Suku Batak Pakpak : Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Barat
• Suku Nias : Pulau Nias
• Suku Minangkabau : Kota Medan, Kabupaten Batubara, Pesisir barat
• Suku Aceh : Kota Medan
• Suku Jawa : Pesisir timur
• Suku Tionghoa : Perkotaan pesisir timur & barat.
8. Pada dasarnya, bahasa yang dipergunakan secara luas adalah
Bahasa Indonesia. Suku Melayu Deli mayoritas menuturkan Bahasa
Indonesia karena kedekatannya dengan Bahasa Melayu yang menjadi
bahasa ibu masyarakat Deli. Pesisir timur seperi wilayah Serdang
Bedagai, Pangkalan Dodek, Batubara, Asahan, dan Tanjung Balai,
memakai Bahasa Melayu dialek "o" begitu juga di Labuhan Batu
dengan sedikit perbedaan ragam. Di Kabupaten Langkat masih
menggunakan bahasa Melayu dialek "e" yang sering juga disebut
bahasa Maya-maya. Mayarakat Jawa di daerah perkebunan,
menuturkan Bahasa Jawa sebagai pengantar sehari-hari.
Di kawasan perkotaan, orang Tionghoa lazim menuturkan
Bahasa Hokkian selain bahasa Indonesia. Di pegunungan, masyarakat
Batak menuturkan Bahasa Batak yang terbagi atas empat logat
(Silindung-Samosir-Humbang-Toba). Bahasa Nias dituturkan di
Kepulauan Nias oleh suku Nias. Sedangkan orang-orang di pesisir
barat, seperti Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah, dan
Mandailing Natal menggunakan Bahasa Minangkabau
9. Agama utama di Sumatera Utara adalah:
• Islam : terutama dipeluk oleh suku Melayu, Pesisir, Minangkabau,
Jawa, Aceh, suku Batak Mandailing, sebagian Batak Karo, Simalungun
dan Pakpak
• Kristen (Protestan dan Katolik): terutama dipeluk oleh suku Batak
Karo, Toba, Simalungun, Pakpak, Mandailing dan Nias.
• Hindu: terutama dipeluk oleh suku Tamil di perkotaan
• Buddha : terutama dipeluk oleh suku Peranakan di perkotaan
• Konghucu : terutama dipeluk oleh suku Peranakan di perkotaan
• Parmalim: dipeluk oleh sebagian suku Batak yang berpusat di Huta
Tinggi
• Animisme: masih ada dipeluk oleh suku Batak, yaitu Pelebegu
Parhabonaron dan kepercayaan sejenisnya
10. Energi
Sumatera Utara kaya akan sumber daya alam berupa gas alam
di daerah Tandam, Binjai dan minyak bumi di Pangkalan Brandan,
Kabupaten Langkat yang telah dieksplorasi sejak zaman Hindia
Belanda.
Selain itu di Kuala Tanjung, Kabupaten Asahan juga terdapat PT Inalum
yang bergerak di bidang penambangan bijih dan peleburan aluminium
yang merupakan satu-satunya di Asia Tenggara.
Sungai-sungai yang berhulu di pegunungan sekitar Danau Toba juga
merupakan sumber daya alam yang cukup berpotensi untuk
dieksploitasi menjadi sumber daya pembangkit listrik tenaga air. PLTA
Asahan yang merupakan PLTA terbesar di Sumatra terdapat di
Kabupaten Toba Samosir.
Selain itu, di kawasan pegunungan terdapat banyak sekali titik-titik
panas geotermal yang sangat berpotensi dikembangkan sebagai
sumber energi panas maupun uap yang selanjutnya dapat
ditransformasikan menjadi energi listrik.
11. Provinsi ini tersohor karena luas perkebunannya, hingga kini,
perkebunan tetap menjadi primadona perekonomian provinsi.
Perkebunan tersebut dikelola oleh perusahaan swasta maupun
negara. BUMN Perkebunan yang arealnya terdapat di Sumatera Utara,
antara lain PT Perkebunan Nusantara II (PTPN II), PTPN III dan PTPN IV.
Selain itu Sumatera Utara juga tersohor karena luas perkebunannya.
Hingga kini, perkebunan tetap menjadi primadona perekonomian
provinsi. Perkebunan tersebut dikelola oleh perusahaan swasta
maupun negara. Sumatera Utara menghasilkan karet, coklat, teh,
kelapa sawit, kopi, cengkeh, kelapa, kayu manis, dan tembakau.
Perkebunan tersebut tersebar di Deli Serdang, Langkat, Simalungun,
Asahan, Labuhanbatu, dan Tapanuli Selatan.
12. Arsitektur
Dalam bidang seni rupa yang menonjol adalah arsitektur
rumah adat yang merupakan perpaduan dari hasil seni pahat dan seni
ukir serta hasil seni kerajinan. Arsitektur rumah adat terdapat dalam
berbagai bentuk ornamen.Pada umumnya bentuk bangunan rumah
adat pada kelompok adat batak melambangkan "kerbau berdiri
tegak". Hal ini lebih jelas lagi dengan menghias pucuk atap dengan
kepala kerbau.
Rumah adat etnis Batak, Ruma Batak, berdiri kokoh dan megah serta
masih banyak ditemui di Samosir.
Rumah adat Karo kelihatan besar dan lebih tinggi dibandingkan
dengan rumah adat lainnya. Atapnya terbuat dari ijuk dan biasanya
ditambah dengan atap-atap yang lebih kecil berbentuk segitiga yang
disebut "ayo-ayo rumah" dan "tersek". Dengan atap menjulang
berlapis-lapis itu rumah Karo memiliki bentuk khas dibanding dengan
rumah tradisional lainnya yang hanya memiliki satu lapis atap di
Sumatera Utara.
13. Bentuk rumah adat di daerah Simalungun cukup memikat.
Kompleks rumah adat di desa Pematang Purba terdiri dari beberapa
bangunan yaitu rumah bolon, balai bolon, jemur, pantangan balai
butuh, dan lesung.
Bangunan khas Mandailing yang menonjol disebut "Bagas Gadang"
(rumah Namora Natoras) dan "Sopo Godang" (balai musyawarah
adat).
Rumah adat di pesisir barat kelihatan lebih megah dan lebih
indah dibandingkan dengan rumah adat lainnya. Rumah adat ini masih
berdiri kokoh di halaman Gedung Nasional Sibolga.
14.
15.
16. Tarian
Perbendaharaan seni tari tradisional meliputi berbagai jenis.
Ada yang bersifat magis, berupa tarian sakral, dan ada yang bersifat
hiburan saja yang berupa tari profan. Di samping tari adat yang
merupakan bagian dari upacara adat, tari sakral biasanya ditarikan
oleh dayu-datu. Termasuk jenis tari ini adalah tari guru dan tari
tungkat. Datu menarikannya sambil mengayunkan tongkat sakti yang
disebut Tunggal Panaluan.
Tari profan biasanya ialah tari pergaulan muda-mudi yang
ditarikan pada pesta gembira. Tortor ada yang ditarikan saat acara
perkawinan. Biasanya ditarikan oleh para hadirin termasuk pengantin
dan juga para muda-mudi. Tari muda-mudi ini, misalnya morah-morah,
parakut, sipajok, patam-patam sering dan kebangkiung. Tari magis
misalnya tari tortor nasiaran, tortor tunggal panaluan. Tarian magis ini
biasanya dilakukan dengan penuh kekhusukan.
Selain tarian Batak terdapat pula tarian Melayu seperti Serampang XII.
17. Kerajinan
Selain arsitektur,tenunan merupakan seni kerajinan yang
menarik dari suku Batak. Contoh tenunan ini adalah kain ulos dan kain
songket. Ulos merupakan kain adat Batak yang digunakan dalam
upacara-upacara perkawinan, kematian, mendirikan rumah,
kesenian,dsb. Bahan kain ulos terbuat dari benang kapas atau rami.
Warna ulos biasanya adalah hitam, putih, dan merah yang mempunyai
makna tertentu. Sedangkan warna lain merupakan lambang dari
variasi kehidupan.
Pada suku Pakpak ada tenunan yang dikenal dengan nama oles.
Bisanya warna dasar oles adalah hitam kecokelatan atau putih.
Pada suku Karo ada tenunan yang dikenal dengan nama uis. Bisanya
warna dasar uis adalah biru tua dan kemerahan.
Pada masyarakat pesisir barat ada tenunan yang dikenal dengan nama
Songket Barus. Biasanya warna dasar kerajinan ini adalah Merah Tua
atau Kuning Emas.
18. ULOS
Ulos Sadum
Angkola
Ulos Mangiring
Ulos Bintang
Ulos Pucca
Maratur
21. Makanan khas
Makanan Khas di Sumatera Utara sangat bervariasi, tergantung
dari daerah tersebut. Saksang dan Babi panggang sangat familiar
untuk mereka yang melaksanakan pesta maupun masakan rumah.
Misalkan seperti didaerah Pakpak Dairi, Pelleng adalah makanan khas
dengan bumbu yang sangat pedas.
Di tanah Batak sendiri ada dengke naniarsik yang merupakan
ikan yang digulai tanpa menggunakan kelapa. Untuk cita rasa, tanah
Batak adalah surga bagi pecinta makanan santan dan pedas. Pasituak
Natonggi atau uang beli nira yang manis adalah istilah yang sangat
akrab disana, menggambarkan betapa dekatnya tuak atau nira dengan
kehidupan mereka.
22. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dianugerahi gelar Patuan Sorimulia Raja oleh Lembaga
Adat Batak Angkola. Pemberian gelar itu adalah salah satu acara dalam peresmian Museum Batak di
Balige, Toba Samosir, Sumatera Utara, 18/01/2011.
Susilo Bambang Yudhoyono Siregar
Gelar itu adalah gelar kehormatan tertinggi Batak Mandailing yang juga berarti “Paduka Tuan”. Pemberian
gelar itu juga melengkapi nama presiden menjadi Susilo Bambang Yudhoyono Siregar.
Sementara itu, Ani Yudhoyono diberi gelar Naduma Harungguan Hasayangan. Gelar itu adalah gelar kehormatan untuk
istri atau permaisuri. Pemberian gelar itu melengkapi nama Ibu Negara menjadi Ani Bambang Yudhoyono Pohan.
Prosesi pemberian gelar itu diawali dengan pemberian pakaian adat dan perlengkapannya kepada presiden dan Ani
Yudhoyono Pohan.
Masing-masing dari enam sub-etnis Batak memberikan pakaian, senjata, dan perlengkapan lain kepada
presiden dan Ani Yudhoyono. Keenam sub-etnis itu adalah Toba, Karo, Simalungun, Mandailing, Pakpak Dairi, dan
Angkola. Presiden dan Ani Yudhoyono menerima persembahan itu satu demi satu. Keduanya selalu tersenyum saat
menerima persembahan itu.
26. Sidikalang adalah nama sebuah Kecamatan di Kabupaten Dairi -
Sumatera Utara. Sidikalang yang juga merupakan ibukota Kabupaten
Dairi ini secara Geografis berada di barat laut Propinsi Sumatera Utara
dengan luas daerah sekitar 191.625 Ha atau sekitar 2,67% dari luas
keseluruhan propinsi Sumatera Utara (71.680.000 Ha). Kabupaten
Dairi secara administratif terdiri dari 15 kecamatan, dengan 145
kelurahan. Jika ditinjau dari aspek Topografis Kecamatan Sidikalang
yang berada di ketinggian 1.066 m dpl tersebut terdiri dari gunung-
gunung dan bukit-bukit dengan kemiringan yang bervariasi. Keadaan
lingkungan yang masih cukup alami dan Udara yang sejuk serta jumlah
penduduk yang masih seimbang dengan luas wilayahnya, menjadikan
Sidikalang sebagai daerah yang relatif nyaman untuk dihuni. Bagi
penduduk di Kabupaten Dairi, Sidikalang merupakan kota pusat
perdagangan,pendidikan, kesehatan,dan pelayanan umum lainnya.
27. DEMOGRAFIS
Penduduk asli Kabupaten Dairi pada awalnya adalah Etnis
Pakpak atau lebih umum dikenal dengan sebutan Batak Pakpak.
Berdasarkan hasil penelitian terakhir, Etnis Batak terdiri dari
beberapa Sub-Etnis yaitu : Toba, Karo, Mandailing, Angkola, Pakpak,
Simalungun. Namun saat ini jumlah mayoritas suku yang menduduki
Kabupaten Dairi tersebut adalah masyarakat dari Etnis Batak Non
Pakpak (Toba/Simalungun/Karo) dan sebagian kecil Etnis Jawa dan
Etnis Tionghoa-Hokkien. Adapun kini masyarakat dari suku Pakpak
terkonsentrasi di beberapa Kecamatan terutama di kecamatan-
kecamatan yang kini berada di bawah kabupaten Pakpak barat.
28. POTENSI GEOGRAFIS
Keadaan Topografinya yang terdiri dari pegunungan dan
perbukitan serta udara yang sangat sejuk menjadi salah satu faktor
penentu mayoritas pekerjaan masyarakat Dairi pada umumnya yang
kini adalah petani. Beberapa komoditas pertanian unggulan dari Kab.
Dairi antara lain yaitu Jagung, Kopi, Sayur-mayur,Pisang, nangka, jeruk,
Kentang, Terong Belanda. Jika ditinjau dari segi Geografisnya, tanaman
buah-buahan seperti buah semangka, apel, stroberry, mungkin baik
juga dikembangkan didaerah ini. Durian juga sangat cocok untuk
dikembangkan di daerah ini, rasa dan aroma durian yang berasal dari
daerah ini punya ciri khas dibanding durian yang berasal dari daerah
lain. Sayangnya untuk durian tidak dijumpai sepanjang waktu karena
pembududayaannya masih tradisional sehingga pemanenan masih
musiman. Musim durian biasanya mulai rame sekutar bulan Desember
s/d bulan Januari. Selain potensi pertanian, beberapa tahun terakhir
ini Pemerintah Daerah Kab.Dairi juga sedang mengembangkan potensi
pertambangan sejenis Timah Hitam yang di kelola oleh Perusahaan
PT.Dairi Prima Mineral dan PT.Aneka Tambang.
29. KOMODITAS UNGGULAN
Kopi Sidikalang
Salah satu komoditas unggulan yang terkenal dari Sidikalang
adalah kopi. Kopi sidikalang sangat terkenal akan kenikmatan cita
rasanya, bukan hanya di dalam negeri saja tetapi hampir seluruh
pecinta kopi Dunia mengakuinya. Kopi sidikalang juga telah mampu
bersaing dengan Kopi Brazil, yaitu salah satu kopi terbaik di Dunia.
Luas Keseluruhan Perkebunan kopi Robusta Kab. Dairi adalah 14.117
Ha dengan produksi 6.770,33 ton/tahun sedangkan pertanaman kopi
Arabika seluas 5.771,5 Ha dengan produksi 2.639,05 ton/tahun.
30. Nilam
Nilam (Pogostemon cablin Benth) merupakan tanaman penghasil
minyak atsiri (Pachouli oil) sebagai bahan dasar pembuat parfum. Jenis
Tanaman ini telah cukup lama di budidayakan oleh penduduk di Kab.
Dairi.
31. Kentang Sidikalang
Kentang Sidikalang
Luas perkebunan kentang Kabupaten Dairi pada tahun 2009
adalah seluas 239 Ha. Pekebunan tersebut terpusat di
Kecamatan Parbuluan. Produktivitas rata-rata kentang di
Kabupaten Dairi adalah 182 Kw/Ha. Luas perkebunan kentang
tersebut diperkirakan dari tahun ketahun akan terus meningkat,
demikian pula hasil produksinya.
32. Terong Belanda (Tiung Sidikalang)
Terong Belanda
Selain itu disidikalang juga ada satu jenis buah yang sangat terkenal
yaitu buah tiung yang dalam bahasa Indonesia dikatakan Terong
Belanda. Buah ini sangat berkasiat sebagai menambah darah, serta
memperlancar peredaran darah. Buah ini kalau belum matang
rasanya asam tetapi kalau sudah matang rasanya sangat manis dan
empuk
34. Sebagian Orang pasti kenal kepada pemilik gambar ini. Seorang
penyanyi Di Indonesia yang terkenal. Namun masih sedikit yang
tahu tempat kelahiran si penyanyi ini.
Biodata : Judika Nalon Abadi Sihotang
(Lahir Di Sidikalang, Dairi, Sumatera
Utara 31 Agustus 1978 )